Professional Documents
Culture Documents
e. bahwa untuk itu perlu ada kesadaran dan komitmen seluruh bangsa untuk
menghormati kemajemukan bangsa Indonesia dalam upaya untuk mempersatukan
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara demi tetap tegaknya Negara
Kesatuan Republik Indonesia, Menuju masa depan yang lebih baik;
f. bahwa sehubungan dengan itu perlu adanya Ketetapan Majelis Permusyawaratan
Rakyat Republik Indonesia tentang Pemantapan Persatuan dan Kesatuan Nasional;
8. Jelaskan latar belakang Tap MPR RI No. VIII/MPR/2001 tentang Rekomendasi
Arah Kebijakan Pemberantasan dan Pencegahan Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme.
Jawaban :
a. bahwa permasalahan korupsi, kolusi dan nepotisme yang melanda bangsa
Indonesia sudah sangat serius, dan merupakan kejahatan yang luar biasa dan
menggoyahkan sendisendi kehidupan berbangsa dan bernegara;
b. bahwa sejak tahun 1998, masalah pemberantasan dan pencegahan korupsi, kolusi,
dan nepotisme telah ditetapkan oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik
Indonesia sebagai salah satu agenda reformasi, tetapi belum menunjukkan arah
perubahan dan hasil sebagaimana diharapkan;
c. bahwa terdapat desakan kuat masyarakat yang menginginkan terwujudnya
berbagai langkah nyata oleh pemerintah dan lembaga-lembaga tinggi negara lainnya
dalam hal pemberantasan dan pencegahan korupsi, kolusi, dan nepotisme;
d. bahwa pembaruan komitmen dan kemauan politik untuk memberantas dan
mencegah korupsi, kolusi, dan nepotisme memerlukan langkah-langkah percepatan;
e. bahwa sehubungan dengan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, b,
dan c, dan d perlu adanya Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik
Indonesia tentang Rekomendasi Arah Kebijakan Pemberantasan dan Pencegahan
Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme.
9. Jelaskan latar belakang Tap MPR RI No. XV/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan
Otonomi Daerah Pengaturan, Pembagian, dan Pemanfaatan Sumber Daya Nasional
yang Berkeadilan serta Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah dalam Kerangka
Nagara Kesatuan Republik Indonesia.
Jawaban :
a. bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia memiliki sumber daya nasional yang
harus dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat;
b. bahwa pembangunan daerah sebagai bagian integral dari pembangunan nasional
dilaksanakan melalui otonomi daerah; pengaturan sumber daya nasional yang
berkeadilan; serta perimbangan keuangan pusat dan daerah;
c. bahwa penyelenggaraan otonomi daerah, pengaturan, pembagian dan pemanfaatan
sumber daya nasional serta perimbangan keuangan antara pusat dan daerah belum
dilaksanakan secara proporsional sesuai dengan prinsip-prinsip demokrasi, keadilan
dan pemerataan;
d. bahwa berhubung dengan itu perlu Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat
Republik Indonesia tentang Penyelenggaraan Otonomi Daerah; Pengaturan,
Pembagian, dan Pemanfaatan Sumber Daya Nasional yang Berkeadilan; serta
Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah Dalam Kerangka Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
10. Jelaskan indikator Manusiawi sesuai dengan Tap MPR RI No. VII/MPR/2001
tentang Visi INDONESIA Masa Depan.
Jawaban :
perundangan-undangan.
20. Sebutkan rumusan pasal 35, 36, 36A, dan 36B UUD 1945 dan jelaskan Mengapa
diatur dalam UUD 1945.
Jawaban : Pasal 35 Bendera Negara Indonesia ialah Sang Merah Putih.
Pasal 36 Bahasa Negara ialah Bahasa Indonesia.
Pasal 36A Lambang negara ialah Garuda Pancasila dengan semboyan Bhinneka
Tunggal Ika.
Pasal 36B Lagu Kebangsaan ialah Indonesia Raya.
21. Sebutkan rumusan pasal 31 ayat 3 UUD 1945 dan jelaskan maknanya.
Jawaban : Pasal 31 ayat 3 Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu
sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta
akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diaturdengan
undang-undang.
Ketentuan ini mengakomodasinilai-nilai dan pandangan hidup bangsa Indonesia
sebagai bangsa yang religius dengan memasukkan rumusan kata meningkatkan
keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia sementara tujuan sistem pendidikan
nasional adalah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.
22. Jelaskan maksud dan tujuan dirumuskannya Visi Indonesia 2020 sebagaimana
tercantum dalam Tap MPR RI No. VII/MPR/2001 tentang Visi Indonesia Masa
Depan.
Jawaban : Visi Indonesia 2020 dirumuskan dengan maksud menjadi pedoman untuk
mewujudkan cita-cita luhur Bangsa Indonesia sebagaimana dinyatakan dalam
Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Visi
Indonesia 2020 dirumuskan dengan tujuan agar menjadi sumber inspirasi, motivasi,
kreatifitas, serta arah kebijakan penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara
sampai dengan tahun 2020.
23. Konferensi Meja Bundar yang berlangsung di Den Haag pada 23 Agustus sampai
2 November 1949, berhasil mengakhiri konfrontasi fisik antara Indonesia dengan
Belanda. Apa hasil kesepkatan konferensi tersebut?
Jawaban: Pengakuan dan penyerahan kedaulatan dari Pemerintah Belanda kepada
Pemerintah Indonesia yang disepakati akan disusun dalam struktur ketatanegaraan
yang berbentuk negara federal, yaitu negara Republik Indonesia Serikat;
Pembentukan Uni Belanda-Republik Indonesia Serikat yang dipimpin oleh Ratu
Belanda secara simbolis; Soekarno dan Moh. Hatta akan menjabat sebagai presiden
dan wakil presiden Republik Indonesia Serikat untuk periode 1949-1950, dengan
Moh. Hatta merangkap sebagai perdana menteri; Irian Barat masih dikuasasi Belanda
dan tidak dimasukkan ke dalam Republik Indonesia Serikat sampai dilakukan
perundingan lebih lanjut; Pemerintah Indonesia harus menanggung hutang negeri
Hindia Belanda sebesar 4,3 miliar gulden. II.
REBUTAN
1. Sebutkan rumusan pasal 24C ayat 2 UUD 1945.
Jawab : Mahkamah Konstitusi wajib memberikan putusan atas pendapat Dewan
Perwakilan Rakyat mengenai dugaan pelanggaran oleh Presiden dan/atau Wakil
Jawab : harus seorang warga negara Indonesia sejak kelahirannya dan tidak pernah
menerima kewarganegaraan lain karena kehendaknya sendiri, tidak pernah
menghianati negara, serta mampu secara rohani dan jasmani untuk melaksanakan
tugas dan kewajiban sebagai Presiden
45. Sebutkan rumusan pasal 25A UUD 1945
Jawab : Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah sebuah negara kepulauan yang
berciri Nusantara dengan wilayah yang batas-batas dan hak-haknya ditetapkan
dengan undang-undang.
46. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Nomor
VII/MPR/2000 adalah tentang.
Jawab : PERAN TENTARA NASIONAL INDONESIA DAN PERAN
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
47. Sebutkan rumusan pasal 22A UUD 1945
Jawab : Ketentuan lebih lanjut tentang tata cara pembentukan undang-undang diatur
dengan undang-undang.
48. Sebutkan rumusan pasal 34 ayat 2 UUD 1945
Jawab : Negara mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh rakyat dan
memberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak mampu sesuai dengan martabat
kemanusiaan
49. Terwujudnya masyarakat yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia sehingga
ajaran agama, khususnya yang bersifat universal dan nilai-nilai luhur budaya,
terutama kejujuran, dihayati dan diamalkan dalam perilaku kesehariannya.
Merupakan indikator
Jawab : Religius
50. Sebutkan rumusan pasal 1 aturan tambahan UUD 1945
Jawab : Majelis Permusyawaratan Rakyat ditugasi untuk melakukan peninjauan
terhadap materi dan status hukum Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat
Sementara dan Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat untuk diambil putusan
pada Sidang Majelis Permusyawaratan Rakyat tahun 2003.
51. Sebutkan rumusan pasal 28I ayat 1 UUD 1945
Jawab : Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak kemerdekaan pikiran dan hati
nurani, hak beragama, hak untuk tidak diperbudak, hak untuk diakui sebagai pribadi
di hadapan hukum, dan hak untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut
adalah hak asasi manusia yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan apa pun
52. Sebutkan rumusan pasal 2 ayat 1 UUD 1945
Jawab : Majelis Permusyawaratan Rakyat terdiri atas anggota Dewan Perwakilan
Rakyat dan Anggota Dewan Perwakilan Daerah yang dipilih melalui pemilihan
umum dan diatur lebih lanjut dengan undang-undang.
53. Apa yang dimaksud dengan Daerah Otonom.
Jawab : Daerah otonom adalah kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batasbatas wilayah yang berwenang mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dan
kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi
masyarakat dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia.
atau akuntabel.