You are on page 1of 5

2.2.

NANDA NIC NOC TUMOR PAROTIS

No.
1.

Diagnosa Keperawatan
KURANG
PENGETAHUAN:
PROSES; PENGOBATAN
Definisi: tidak adanya atau kurangnya
informasi kognitif tentang hal yang
spesifik.
Batasan karakteristik:
Mengungkapkan masalah
Tidak tepat mengikuti perintah
Tingkah laku yang berlebihan
(histeris, apatis, sikap bermusuhan,
agitasi)
Faktor yang berhubungan :
Kurang paparan
Mudah lupa
Misintepretasi informasi
Keterbatasan kognitif
Kurang keinginan untuk mencari
informasi
Tidak mengenal sumber informasi

NOC
Setelah dilakukan tindakan keperawatan
selama .....x24 jam psien mengetahui tentang
proses penyakit dengan indikator pasien
dapat :
Familiar dengan nama penyakit
Mendeskripsikan proses penyakit
Mendeskripsikan faktor penyebab
Mendeskripsikan faktor resiko
Mendeskripsikan efek penyakit
Mendeskripsikan tanda dan gejala
Mendeskripsikan perjalanan penyakit
Mendeskripsikan
tindakan
untuk
menurunkan progresifitas penyakit
Mendeskripsikan komplikasi
Mendeskripsikan tanda dan gejala dari
komplikasi
Mendeskripsikan tindakan pencegahan
untuk komplikasi

2.

RESIKO INFEKSI
Definisi : peningkatan resiko masuknya
orgaanisme patogen.
Faktor resiko :
Prosedur infasif
Ketidakcukupan pengetahuan untuk

Setelah dilakukan tindakan keperawatan


selama .....x24 jam status kekebalan pasien
meningkat dengan indilaktor:
Tidak didapatkan infeksi berulang
Tidak didapatkan tumor
Status rspirasi sesuai yang diharapkan

NIC
TEACHING: PENGETAHUAN PROSES PENYAKIT
Definisi : membantu pasien memahami informasi yang
berhubungan dengan penyakit yang spesifik
Intervensi
Berikan penilaian tentang tingkat pengetahuan pasien
tentang proses penyakit yang spesifik
Jelaskan patofisiologi dari penyakit dan bagaiman hal ini
berhubungan dengan anatomi dan fisiologi
Gambarkan tanda dan gejala yang biasa muncul pada
penyakit
Gambarkan proses penyakit
Identifikasi kemungkinan penyebab dengan cara yang
tepat
Sediakan informasi tentang kondisi pasien
Sediakan bagi keluarga atau SO informasi tentang
kemajuan pasien
Sediakan pengukuran diagnostik yang tersedia
Diskusikan perubahan gaya hidup yang mungkin
diperlukan untuk mencegah komplikasi di masa yang
akan datang dan atau proses pengontrolan penyakit
Diskusikan pilihan terapi
Gambarkan rasional rekomendasi manajemen terapi
Dukung pasien untuk mengeksplorasi atau mendapatkan
second opinion
Eksplorasi kemungkinan sumber dukungan
Instruksikan pasien mengenai tanda dan gejala untuk
melaporkan pada pemberi perawatan kesehatan
KONTROL INFEKSI
Definisi: meminimalkan mendapatkan infeksi dan transmisi
agen infeksi
Intervensi :
Bersihkan lingkungan setelah dipakai pasien lain
Pertahankan teknik isolasi

3.

Menghindari paparan patogen


Trauma
Kerusakan jaringan dan peningkatan
paparan lingkungan
Ruptur membran amnion
Agen farmasi
Malnutrisi
Peningkatan paparan lingkungan
patogen
Imunosupresi
Ketidakadekuatan imun buatan
Tidak adekuat pertahanan sekunder
(penurunan hb, leukopenia,
penekanan respon inflamasi)
Tidak adekuat pertahanan tubuh
primer (kulit tidak utuh, trauma
jaringan, penurunan kerja silia,
cairan tubuh statis, perubahan sekresi
ph, perubahan peristaltik)
Penyakit kronis

CEMAS

Temperatur badan sesuai yang


diharapkan
Integritas kulit
Integritas mukosa
Tidak didapatkan fatigue kronis
Reaksi skintes sesuai paparan
Wbc absolut dbn

Setelah dilakukan tindakan keperawatan

Batasi pengunjung bila perlu


Instruksikan pengunjung untuk mencuci tangan saat
berkunjung dan setelah berkunjung
Gunakan sabun anti mikroba untuk cuci tangan
Cuci tangan sebelum dan sesudah tindakan keperawatan
Gunakan universal precaution dan gunakan sarung
tangan selma kontak dengan kulit yang tidak utuh
Tingkatkan intake nutrisi dan cairan
Berikan terapi antibiotik bila perlu
Observasi dan laporkan tanda dan gejal infeksi seperti
kemerahan, panas, nyeri, tumor
Kaji temperatur tiap 4 jam
Catat dan laporkan hasil laboratorium, wbc
Gunakan strategi untuk mencegah infeksi nosokomial
Istirahat yang adekuat
Kaji warna kulit, turgor dan tekstur, cuci kulit dengan
hati-hati
Ganti iv line sesuai aturan yang berlaku
Pastikan perawatan aseptik pada iv line
Pastikan teknik perawatan luka yang tepat
Berikan antibiotik sesuai autran
Ajari pasien dan keluarga tanda dan gejal infeksi dan
kalau terjadi melaporkan pada perawat
Ajarkan klien dan anggota keluarga bagaimana
mencegah infeksi
Proteksi infeksi
Definisi : pencegahan dan deteksi dini pada pasien yang
beresiko
Intervensi :
Monitor tanda dan gejala infeksi
Monitor hitung granulosit, wbc
Monitor kerentanan terhadap infeksi
Batasi pengunjung
Saring pengunjung terhadap penyakit menular
PENGURANGAN CEMAS

4.

Definisi : perasaan gelisah yang tak jelas


dari ketidaknyamanan atau kekuatan
yang disertai respon autonom (sumber
tidak spesifik atau tidak diketahui oleh
individu),
perasaan
keprihatinan
disebabkan dari antisipasi terhadap
bahaya.
Faktor yang berhubungan :
Terpapar racun
Konflik yang tidak disadari tentang
nilai-nilai utama tujuan hidup,
Berhubungan dengan herediter,
Kebutuhan tidak terpenuhi
Transmisi interpersonal
Krisis situasional
Ancaman kematian
Ancaman terhadap konsep diri, stres,
subtans abuse
Perubahan dalam : status peran;
kesehatan; pola interaksi, fungsi
peran, lingkungan, ekonomi
Batasan karakteristik :
Perilaku : gelisah, pergerakan yang
tidak berhubungan, insomnia, resah
Affektive:
kesedihan
yang
mendalam, ketakutan, gugup, mudah
tersinggung, nyeri hebat, fokus pada
diri sendiri, distres, khawatir, cemas
Fisiologis: suara gemetar, gemetar,
goyah, respirasi meningkat, nadi
meningkat, nyeri abdomen, keringat
banyak, anoreksia, mual, tekanan
darah meningkat, pusing, pulsasi
menurun
RESIKO SYOK
Definisi
:
beresiko
terhadap

selama .......x24 jam pasien dapat mengontrol


cemas dengan indikator::
Monitor intensitas kecemasan
Menyingkirkan tanda kecemasan
Menurunkan stimulus lingkungan ketika
cemas
Merencanakan strategi koping untuk
situasi penuh stres
Menggunakan teknik relaksasi untuk
mengurangi cemas
Tidak ada manifestasi perilaku kecemasan
Melaporkan kebutuhan tidur adekuat

Definisi: rasa takut, cemas, merasa dalam bahaya atau


ketidaknyamanan terhadap sumber yang tidak diketahui
Intervensi :
Gunakan pendekatan yang menenangkan
Pahami perspektif pasien terhadap situasi stres
Temani pasien untuk memberikan keamanan dan
mengurangi takut
Berikan informasi mengenai diagnosis, tindakan,
prognosis
Dorong keluarga untuk menemani anak
Lakukan backrup
Dengarkan dengan penuh perhatian
Identifikasi tingkat kecemasan
Bantu pasien mengenai situasi yang menimbulkan
kecemasan
Dorong pasien untuk mengungkapkan perasaan,
ketakutan, persepsi
Instruksikan pasien menggunakan teknik relaksasi
Berikan obat untuk mengurangi kecemasan

Setelah dilakukan tindakan keperawatan


selama .......x24 jam Syok tidak terjadi pada

SHOCK MANAGEMENT
Monitor TTV, tekanan darah ortostatik, status mental dan

ketidakcukupan aliran darah kejaringan pasien dengan indikator::


tubuh, yang dapat mengakibatkan
disfungsi seluler yang mengancam jiwa.
Status sirkulasi
Keseimbangan elektrolit dan asam / basa
Faktor Resiko:
Keseimbangan cairan
Hipotensi
Hidrasi
Hipovolemia
Status infeksi
Hipoksemia
Deteksi resiko
Hipoksia
Perfusi jaringan : jantung
Infeksi
Perfusi jaringan : otak
Sepsis
Perfusi jaringan : perifer
Sindrom peradangan sistemik
Status tanda vital

urine output
Monitor nilai laboratorium sebagai bukti terjadinya
perfusi jaringan yang inadekuat (misalnya peningkatan
kadar asam laktat, penurunan pH arteri)
Berikan cairan IV kristaloid sesuai dengan kebutuhan
(NaCl 0,9%; RL; D5%W)
Berikan medikasi vasoaktif
Berikan terapi oksigen dan ventilasi mekanik
Monitor trend hemodinamik
Monitor frekuensi jantung fetal (bradikardia bila HR
<110 kali/menit) atau (takikardia bila HR >160 kali per
menit) berlangsung lebih lama dari 10 menit
Ambil sampel darah untuk pemeriksaan AGD dan
monitor oksigenasi jaringan
Dapatkan patensi akses vena
Berikan cairan untuk mempertahankan tekanan daarah
atau cardiac output
Monitor penentu pengiriman oksigen ke jaringan
(SaPO2, level Hb, cardiac output)
Catat bila terjadi bradicardia atau penurunan tekanan
darah, atau abnormalitas tekanan arteri sistemik yang
rendah misalnya pucat, cyanosis atau diaphoresis
Monitor tanda dan gejala gagal nafas (rendahnya PaO2,
peningkatan PCO2, kelumpuhan otot pernafasan)
Monitor kadar glukosa darah dan tangani bila ada
abnormalitas
Monitor koagulasi dan complete blood count dengan
WBC differential
Monitor status cairan meliputi intake dan output
Monitor fungsi ginjal (nilai BUN dan creatinin)
Lakukan pemasangan kateter urinaria
Lakukan pemasangan NGT dan monitor residu lambung
Atur posisi pasien untuk mengoptimalkan perfusi
Berikan dukungan emosional kepada keluarga
Berikan harapan yang realistic kepada keluarga

SHOCK MANAGEMENT: CARDIAC


Auskultasi suara paru untuk menentukan adanya crackles
dan suara nafas tambahan lainnya
Catat tanda dan gejala penurunan cardiac output
Monitor gejala inadekuatnya perfusi arteri koronaria
(misalnya perubahan gelombang ST pada EKG atau
angina)
Monitor nilai koagulasi (PT, PTT,fibrinogen, trombosit)
Pertahanankan keseimbangan cairan dengan memberikan
cairan dan diuretic
Berikan obat inotropic positif atau kontraktilitas
Tingkatkan preload yang optimal dengan memperbaiki
kontraktilitas ketika meminimalkan gagal jantung
(memberikan nitrogliserin)
Tingkatkan penurunan afterload (memberikan
vasodilator atau intraaortic balloon pumping)
Tingkatkan perfusi arteri koronaria (dengan
mempertahankan MAP >60 mmHg dan mengontrol
takikardia)
SHOCK MANAGEMENT: VASOGENIC
Lakukan perawatan luka untuk mencegah infeksi dan
meningkatkan penyembuhan
Berikan antibiotic sesuai jadwal
Berikan antihistamin sesuai instruksi
Berikan epinefrin pada keadaan emergensi bila terjadi
anafilaksis
Berikan obat anti-inflammatory sesuai instruksi
Hilangkan stimulus yang menyebabkan reaksi
neurogenic
Tangani hipertermia dengan obat antipiretik, mattress
pendingin atau sponge bath
Cegah dan control menggigil dengan pemberian obat dan
menutup ekstremitas

You might also like