You are on page 1of 3

INSTRUKSI KERJA

TUBERKULOSIS
No. Dok. :
Revisi
:
Berlaku
:
sejak
Jumlah
halaman

DIBUAT

PENGESAHAN
DIPERIKSA

DISAHKAN

1. Tujuan
Instruksi kerja ini memberikan pedoman dalam rujukan kasus Tuberculosis
di FKTP
2. Ruang Lingkup
Instruksi kerja ini digunakan dalam pelaksanaan administrasi rujukan
dalam penatalaksanaan kasus Tuberculosis bagi dokter di FKTP kota
Pekanbaru
3. Istilah dan Definisi
Tuberculosis adalah suatu penyakit menular langsung yang disebabkan
oleh kuman TB yaitu Mycobacterium tuberculosis. Sebagian besar kuman
TB menyerang paru, namun dapat juga mengenai organ tubuh lainnya.
4. Tanggung Jawab
4.1Dokter praktik umum di FKTP
Surat rujukan ke FKRTL tipe C

bertanggung jawab dalam pembuatan

5. Kriteria Pencapaian
5.1Tidak terdapat kesalahan dalam rujukan kasus Tuberculosis Di FKTP .
5.2Penerbitan Surat rujukan rujukan kasus Tuberculosis dengan alasan
merujuk yang sesuai
6. Alur Proses
6.1Pasien datang dengan keluhan batuk 2 minggu
6.2Dokter melakukan penapisan kasus melalui
1. Anamnesis :
o Batuk disertai dahak, dapat bercampur darah atau batuk darah.
o
Keluhan dapat disertai sesak napas, nyeri dada atau pleuritic
chest pain (bila disertai peradangan pleura),
o badan lemah, nafsu makan menurun, berat badan menurun,
malaise,
o berkeringat malam tanpa kegiatan fisik, dan
o demam meriang lebih dari 1 bulan.,
2. Pemeriksaan fisik:
a. Demam (pada umumnya subfebris, walaupun bisa juga tinggi
sekali), respirasi meningkat, berat badan menurun (BMI pada
umumnya <18,5).
b. Pada auskultasi terdengar suara napas bronkhial/amforik/ronkhi
basah/suara napas melemah di apex paru, tergantung luas lesi
dan kondisi pasien.

3. Pemeriksaan penunjang:
a. Darah: limfositosis/ monositosis, LED meningkat, Hb turun.
b. Pemeriksaan mikroskopis kuman TB
c. Untuk TB non paru, specimen dapat diambil dari bilas lambung,
cairan serebrospinal, cairan pleura ataupun biopsi jaringan.
d. Tes tuberkulin (Mantoux test). Pada Diagnosis TB pada anak.
e. Radiologi dengan foto toraks PA-Lateral/ top lordotik.
Dokter menganalisis indikasi rujuk pada kasus Tuberculosis berdasarkan
6.2.1

TB dengan komplikasi/keadaan khusus (TB dengan komorbid) seperti


TB pada orang dengan HIV, TB dengan penyakit metabolik, TB anak,
perlu dirujuk ke layanan sekunder.Pasien TB yang telah mendapat advis
dari layanan spesialistik dapat melanjutkan pengobatan di fasilitas
pelayanan primer.
6.2.2 Suspek TB MDR harus dirujuk ke layanan sekunder.
6.2.3 2 bulan mendapat OAT yang dievaluasi BTA nya masih positif dan
pernah riwayat OAT sebelumnya
Dokter penentukan kriteria tempat rujukan sbb :
a. Mempunyai dokter ahli dibidang Spesiallis Paru,Spesialis Penyakit
Dalam ,Patologi anatomi
b. Mempunyai fasilitas pemeriksaan Gen Xpert, Kultur bakteriologi
c. Dapat melakukan komunikasi dengan FKTP
Prinsip penatalaksanaan rujuk balik adalah sbb : setelah Pasien dalam kondisi
stabil dan bisa ditangani di FKTP maka pasien dikembalikan kembali ke FKTP
dengan disertai advis penanganannya.
Setelah meneliti
kepada :
6.2.4
6.2.5
6.2.6

kelengkapan formulir rujukan, ditanda tangani diserahkan


Pasien/
keluarga pasien/
Paramedis pendamping rujukan

Penerbitan surat rujukan oleh dokter yang merawat pasien tersebut

Diagram Alur
Pasien TB
Pemeriksaan Dokter

Bila memerlukan
rujukan dibuatkan
Surat Rujukan

Ditanda tangani oleh


Dokter

Diserahkan ke :
Pasien/
Keluarga pasien/
Paramedis pendamping rujukan

Surat Rujukan
Diserahkan ke IGD

Surat rujukan
diserahkan ke Poli

7 Referensi
8.1Panduan praktik klinis Bagi Dokter di fasilitas Pelayanan kesehatan
Primer
8 Dokumen Terkait
a. Buku TB
b. Surat Rujukan
c. Hasil BTA dan Rapid tes yang dikeluarkan oleh laboratorium
9 Unit Terkait
9.1 Poli TB
9.2 laboratorium
9.3 Tata Usaha
10 Catatan Perubahan
No.
Revisi
-

Halaman
-

Bagian yang
dirubah
-

Disetujui
oleh
-

Tanggal
-

You might also like