Professional Documents
Culture Documents
BENDUNGAN
(20130110333)
(20130110334)
Adrian Firdaussi
(20130110335)
Rudi Saputra
(20130110336)
1. Pengertian Bendungan
Bendungan (dam) adalah konstruksi yang dibangun untuk menaikkan elevasi
air, menahan laju air atau tempat untuk menjadi tampungan air yang kemudian
menjadi waduk, danau, atau tempat rekreasi. Tujuan yang diharapkan dari
pembangunan bendungan adalah sebagai berikut :
a. Tempat penampung air untuk persediaan di musim kemarau, dan pada
waktu musim hujan dapat mengurangi debit banjir di hilir bendungan.
b. Tempaat pengendapan lumpur dan pasir (sedimen) yang terbawa air
sebagai hasil erosi di daerah pengaliran sungai di hulu bendungan
c. Sebagian air di waduk ini akan meresap ke dalam tanah di sekitarnya
sehingga memperbesar cadangan air tanah dan memperbesar ketersediaan
air pada musim kemarau
d. Air yang tertampung pada bendungan dapat dimanfaatkan untuk air
irigasi, PLTA, penyediaan air bersih, perikanan dan tempat rekreasi
2.
Bagian-bagian Bendungan
Bendungan terdiri dari beberapa komponen, yaitu :
a.
b.
Pondasi (foundation)
Adalah bagian dari bendungan yang berfungsi untuk menjaga
kokohnya bendungan.
2.
3.
Angker (anchorage)
Adalah baja atau besi yang ditanam di dalam beton dan digunakan
untuk menahan rangka pengatur arah gerakan agar dapat memindahkan
muatan dari pintu air ke dalam konstruksi beton.
4. Hoist
Adalah alat untuk menggerakkan daun pintu air agar dapat dibuka dan
ditutup dengan mudah.
2)
Reservoir
Digunakan untuk menampung/menerima limpahan air dari bendungan.
f. Stilling basin
Memiliki fungsi yang sama dengan energy dissipater. Yaitu untuk
menghilangkan atau setidak-tidaknya mengurangi energi air agar tidak
merusak tebing, jembatan, jalan, bangunan dan instalasi lain di sebelah
hilir bangunan pelimpah.
h.
i.
Drainage gallery
Digunakan sebagai alat pembangkit listrik pada bendungan.
3.
Jenis-jenis Bendungan
Bendungan dapat dibagi menjadi 7 tipe, yaitu :
a.
2)
2)
c.
2)
3)
d.
10
11
2)
12
13
f.
14
15
17
d.
e.
f.
g.
Data klimatologi
Data hidrologi
Data jaringan irigasi (pengairan)
Lain-lain (Land use, kehutanan, perkebunan, data tenaga listrik,
bangunan-bangunan lama).
2) Pengujian
Pengujian yang dimaksudkan adalah melakukan kalibrasi data-data
yang sudah terkumpul. Pada dasarnya data-data yang terkumpul
tidaklah semuanya dapat dipercaya dan langsung digunakan, sehingga
perlu dilakukan pengujian tingkat keandalannya. Pengujian dilakukan
dengan membandingkan, pemriksaan dan mencari kesamaan dari datadata yang terkumpul dengan kondissi yang sebenarnya, sehingga pada
tahap ini perlu dilakukan peninjauan ke beberapa lokasi di lapangan.
b. Studi Kelayakan
Pada tahap studi kelayakan ini diteliti kembali semua perhitungan dan
desain yang telah dibuat terdahulu, lalu melakukan pemetaan topografi
dengan skala yang lebih kecil, memasang alat-alat pengukur paramater
hidrologi dan klimatologi, serta melakukan penyelidikan geologi.
Dari data yang diperoleeh dapat dibuat perhitungan teknis beberapa
bangunan terutama yang diperlukan dan dalam perhitungan ekonomis
proyek. Pada tahap ini sudah dapat ditentukan lokasi proyeknya, hanya
saja untuk tipe dan letak as bendungan ,masih terdapat beberapa alternatif.
1) Penelitian topografi
Kegiatan penelitian topografi dilaksanakan dalam aareal rencana
genangan waduk, axis bendungan, tanggul dan lokasi fasilitas
bangunan serta rencana saluran pensuplai air ke areal daerah irigasi.
Lingkup kegiatan penelitian topografi akan dilakukan meliputi :
a. Pemasangan Bench Mark baru
b. Pengukuran poligon dan waterpass pada areal rencana waduk dan
daerah genangannya
c. Pengukuran situasi detail areal rencana waduk dan daerah
genangannya
d. Pengukuran profil memanjang dan melintang sungai di sekitar axis
Dam hingga batas daerah genangan
e. Pengolahan dan analisa data hasil pengukuran di lapangan
18
2)
3)
4)
5)
c. Perencanaan Teknis
Perencanaan teknis meliputi :
1. Analisis Hidrologi
Hasil analisis hidrologi merupakan informasi yang sangat penting
untuk pekerjaan perhitungan pendimensian dan karakteristik
bangunannya. Tanpa diketahui secara jelas sifat dan besaran
hidrologinya, maka tidak akan dapat menentukan sifat dan besaran
hidrauliknya.
19
20
21
4.
Bangunan Pelengkap
Operasional bendungan perlu ditunjang oleh bangunan
pelengkap agar fungsi dari bendungan dapat dicapai dengan baik.
Tanpa adanya bangunan pelengkap memungkinkan akan
membahayakan konstruksi atau bendungan tidak dapat berfungsi
dengan baik. Adapun bangunan pelengkap yang diperlukan adalah
:
a. Bangunan pelimpah
Tujuannya adalah untuk mengalirkan air banjir agar tidak
membahayakan keamanan bendungan. Dimensi dari bangunan
pelimpah perlu diperhitungkan secara matang sehingga
diharapkan dapat mengantisipasi debit banjir yang besar. Jenis
dan model bangunan pelimpah bisanya disesuaikan dengan
kondisi geologi dan tipe bendungan.
b. Bangunan penyadapan
Tujuan bangunan penyadapan adalah untu mengeluarkan air
dari bendungan dan memasukkannnya ke dalam saluran dan
mengatur debut airnya agar dapat dipakai untuk memenuhi
salah satu atau lebih keperluan yang direncanakan.
5. Penggambaran
Hasil perhitungan dari perencanaan bendungan di atas
kemudian ditransformasikan ke dalam bentuk gambar dengan
skala tertentu. Penggambaran dilakukan mulai dari topografi
genangan, lokasi, denah, ptongan memanjang dan melintang
bendungan, dan detail-detail. Hasil penggambaran tersebut
merupakan informasi mengenai jenis bangunan, ukuran, dan bahan
yang akan digunakan pada pembangunannya. Sehingga akan
dijadikan dasar untuk perhitungan anggaran biaya dan bestek
dalam perencanaan proyek.
6. Analisa Ekonomi
Hasil perhitungan anggaran biaya dan informasi gambar bestek
didapatkan besaran tertentu. Hitungan ini juga dapat dijadikan
informasi pembuatan jadwal kerja (time schedule), kebutuhan
bahan dan material (material schedule)dan kebutuhan tenaga kerja
(man power schedule).
22
d. Pelaksanaan Pembangunan
Rencana pelaksanaan konstruksi dibuat sedemikian rupa sehingga
urutan-urutan pelaksanaannya yang efektif dan tidak tumpang tindih.
Jadwal kerja yang telah dibuat dapat dijadikan pegangan dalam
pelaksanaan konstruksi di lapangan. Walaupun demikian, kondisi alam
terkadang akan merubah jadwal dan sistem sistem kerja. Sehingga
diperlukan pengawasan dan tata kerja yang disiplin.
Secara umum urutan pekerjaan dilakukan mulai dari pembuatan jalan
akses (acces road), pembuatan base camp dan mobilisasi, pembuatan
saluran pengelak, pembuatan cofferdam, penggalian pondasi,
penimbunan, penutupan alur sungai dan penutupan saluran pengelak.
Urutan pekerjaan tersebut berbeda untuk setiap tipe bendungan.
Program dan schedule pelaksanaan serta jenis dan kapaasitas
pekerjaam supaya disusun secara teliti yang didasarkan pada karakteristik
masing-masing pekerjaan dari setiap komponen bendungan. Juga perlu
dipertimbangkan terhadap kondisi medan pelaksanannya.
6. Tenaga Ahli dalam Perencanaan Bendungan
a. Ahli Teknik Bendungan Besar Utama
Menerapkan SMM, SMK3L, AMDAL dan peraturan perundangundangan terkait sumber daya air dan kehutanan, RUTR, rencana
induk pengembangan DAS.
Melakukan komunikasi dan koordinasi di tempat kerja.
Menetapkan rencana trase terowongan.
Melakukan studi kelayakan dan kajian data DAS, Data Vegetasi,
Data Hidrologi, Data Kependudukan di rencana lokasi bendungan
dan genangan.
Melakukan kajian geologi dan geoteknik pada lokasi rencana
tubuh bendungan dan daerah genangan.
Menentukan head (tinggi), tipe, dan fungsi bendungan.
23
pemeriksaan
hasil
instalasi
peralataan
dan
instrumentasi bendungan.
Melakukan pengendalian pembangunan penstock, power house,
mutu konstruksi secara keseluruhan.
Melakukan penggenangan dan uji fungsi bendungan.
Membuat laporan pekerjaan.
b. Ahli Hidraulik dan Bangunan Air
Melaksanakan collecting data sekunder yang berkaitan dengan
Desain bendungan.
Melakukan evaluasi terhadap kondisi eksisting proyek dan
karakteristik yang berkaitan dengan Perencanaan.
Melakukan analisis pemodelan bendugan yang berkaitan dengan
pemilihan rencana bangunan pengendalian banjir
24
25
26
g. Ahli Planologi
Berpendidikan minimal Sarjana Strata 1 Teknik Planologi
dengan pengalaman kerja minimal 5 (lima) tahun di bidang tat
kota/perkotaan. Ahli Planologi bertugas melakukan inventarisasi
kelembagaan serta kebijakan dan peraturan-peraturan serta tata
guna lahan sesuai dengan perundangan yang berlaku, dan
bertanggungjawab terhadap hasil analisanya.
27
Daftar Pustaka
http://fikirjernih.blogspot.co.id/2010/03/pengertian-bendungan.html
http://pustaka.pu.go.id/new/istilah-bidang-detail.asp?id=48
http://file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND.TEKNIK_SIPIL/196409101991011SUKADI/02-Penelitian/01-Perencanaan_Bendungan-Waduk.pdf
http://www.ilmutekniksipil.com/bangunan-air/pengertian-bendungan
http://febrian-tekniksipil.blogspot.co.id/2012/02/tipe-tipe-bendungan_02.html
http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/irigasidanbangunanair/bab7bendungan.pdf
http://www.uraiantugas.com/2015/04/uraian-tugas-ahli-teknik-bendungan-besar.html
https://www.scribd.com/doc/225230616/Tahapan-Konstruksi-Bendungan-Punggelan
28