Professional Documents
Culture Documents
1. HEPARIN
Heparin:
satu-satunya
antikoagulan
diberikan
parenteral dan pilihan bila diperlukan efek cepat pada:
- Emboli paru-paru,
- Trombosis vena dalam
- Infark miokard akut.
Juga digunakan:
- Pencegahan tromboemboli vena selama operasi
- Untuk mempertahankan sirkulasi ekstrakorporal
selama operasi jantung terbuka.
- Heparin juga diindikasikan untuk wanita hamil yang
memerlukan antikoagulan.
Heparin
Dosis tepat sangat penting,
Diperlukan monitoring terus-menerus.
Pemberian parenteral dapat menimbulkan nyeri dan hematome di area
infeksi.
Heparin: molekul besar
sulit menembus plasenta, tidak masuk ke
ASI (tidak mempengaruhi janin dalam kandungan).
Efek samping:
- Perdarahan.
- Alergi
- Osteoporosis terapi lebih dari 6 bulan
- Trombositopenia
- Rambut rontok
- Raksi anafilaktik , Shock
KI:
Peminum alkohol karena mengganggu fungsi hepar.
Antagonis: Heparin adalah Protamin Sulfat.
Interaksi:
Fenilbutazon, Kortikosteroid, Kloramfenikol dapat meningkatkan respon
antikoagulan oral.
ANTIKOAGULAN ORAL:
Berguna untukpencegahan dan pengobatan Tromboemboli.
Umumnya digunakan dalam jangka panjang.
Terhadap Trombosis vena, efek Antikoagulan oral sama dengan
Heparin, tetapi
Tromboemboli arteri, antikoagulan oral kurang efektif.
Metilxantin
NNR-steroid
Penghambat ovulasi
Tiourasil
Meprobamat
Preparat Vitamin, yang mengandung vit
Kontra Indikasi:
As. Asetilsalisilat
Indometasin
Oksifenilbutazon
Fenilbutazon
Sulfinpirazon
WARFARIN
Pemberian: intra muskular atau intravena.
Pasien Hipotiroid yang diberikan warfarin bersama
Levotiroksin, hati-hati
berefekkelainan
kardiovaskular.
Natrium Warfarin: Oral, Intravena
ANTIKOAGULAN PENGIKAT ION KALSIUM
Natrium
kompleks
transfusi,
transfusi
jantung.
KI Absolut
Akut pakreatitis
Setelah operasi prostat, selama minggu pertama postoperasi
Setelah operasi SSP atau mata, selama minggu pertama postoperasif
Selama 6 bulan setelah pendarahan serebral
Perdaran GI, Endokaretitis
OBAT ANTIKOAGULAN
Janin sangat rentan terhadap antikoagulan warfarin. Cacat
bawaan terjadi pada 25% bayi yang terpapar oleh obat ini
selama trimester pertama. Bisa terjadi perdarahan
abnormal pada ibu maupun janin.
Ibu hamil memiliki resiko membentuk bekuan darah, lebih
baik diberikan heparin. Tetapi pemakaian jangka panjang
selama kehamilan bisa menyebabkan penurunan jumlah
trombosit atau pengeroposan tulang (osteoporosis) pada
ibu.