Professional Documents
Culture Documents
Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
SARJANA KEDOKTERAN
OLEH:
ANNISA NURHAYATI
NIM: 1110103000018
Materai
Rp. 6000
Annisa Nurhayati
ii
OLEH:
Annisa Nurhayati
NIM: 1110103000018
Pembimbing I
Pembimbing II
iii
Pembimbing II
Penguji I
Penguji II
PIMPINAN FAKULTAS
Dekan FKIK UIN
iv
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala nikmat dan karunia
yang telah diberikan, sehingga mengizinkan saya untuk dapat menyelesaikan
penelitian dengan judul HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN
PERILAKU VAGINAL HYGIENE TERHADAP KEJADIAN KEPUTIHAN
PATOLOGIS PADA REMAJA PUTRI USIA 13-17 TAHUN DI DAEREAH
PONDOK CABE ILIR 2013.
Ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya saya haturkan kepada:
1. Prof. Dr. (hc). dr. M. K. Tadjudin, SpAnd, Dr. H. Arif Sumantri, SKM.
Mkes, dan Dra. Farida Hamid, M. Pd selaku Dekan dan Pembantu Dekan
FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah mendukung kami, para
mahasiswa untuk terus berjuang dan menjadi lebih baik.
2. dr. Witri Ardini, M.gizi, SpGK selaku Kaprodi PSPD dan kepada semua
dosen yang telah membimbing dan memberikan kesempatan untuk
menuntut ilmu selama saya menjalani masa pendidikan di PSPD FKIK
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. drg. Laifa Hendarmin, PhD, selaku penanggung jawab modul riset
mahasiswa PSPD 2010 yang telah memberikan motivasi untuk kami
mengerjakan riset tepat waktu.
4. Rr. Ayu Fitri Hapsari, Ssi, Mbiomed dan dr. Lady C. C Koesoema, SpKK,
selaku pembimbing yang telah memberikan waktu, tenaga dan pikiran
serta kesabarannya dalam memberi masukan dan bimbingan hingga akhir
penelitian ini selesai.
5. dr. Fika Ekayanti, M.Med.Ed dan dr. Erike Anggraini Suwarsono, M.Pd
selaku penguji dalam sidang penelitian ini pada tanggal 12 September
2013.
6. Remaja putri di Pondok Cabe yang telah bersedia untuk berpartisipasi
dalam pengambilan sampel pada penelitian ini.
7. Kedua orang tua Helmi Akhmad Aljufri dan Fatimah Alhasni serta nenek
tercinta Mahani Assegaf yang selalu mendoakan, memberi semangat,
motivasi, kasih sayang yang tidak ternilai harganya sehingga penelitian ini
dapat selesai tepat waktu. Begitu pula kepada ketiga adik tersayang Hanifa
Aljufri, Muthia Aljufri, dan Hanif Aljufri, terima kasih atas bantuan dan
semangat yang telah diberikan untuk kakakmu.
8. Kak Iin Alaydrus yang telah memberikan begitu banyak bantuan dalam
penyelesaian penelitian ini.
9. Ayu Budi, Shabrina, Bening, Alo serta PSPD 2010 yang selama ini telah
menjadi sahabat, sejawat, sekaligus teman seperjuangan atas kerja sama
pada tiga tahun terakhir, sampai akhirnya kita semua dapat menyelesaikan
tugas akhir ini dengan baik.
Demikian yang dapat saya sampaikan, semoga semua kebaikan yang telah
dilakukan dan diberikan dapat terbalas dengan kebaikan yang setimpal oleh Allah
SWT, dan semoga penelitian ini dapat bermanfaat dan memberikan ilmu bagi
yang membaca. Amin
Wassalamualaikum. Wr. Wb
Annisa Nurhayati
vi
ABSTRAK
Annisa Nurhayati. Program Studi Pendidikan Dokter. Hubungan
Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Vaginal Hygiene terhadap Kejadian
Keputihan Patologis Pada Remaja Putri Usia 13-17 Tahun di daerah Pondok
Cabe Ilir. 2013
Keputihan adalah masalah yang umumnya dihadapi kaum wanita.Remajayang
dalam masa peralihan, disertai dengan kematangan organ reproduksinya perlu
perhatian khusus. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui adakah hubungan
antara pengetahuan, sikap dan perilaku remaja menjaga vaginal hygiene terhadap
kejadian keputihan patologis di daerah Pondok Cabe Ilir. Desain penelitian ini
adalah cross sectional, dengan menggunakan simple random sampling dan
pengambilan data menggunakan kuesioner, kemudian analisis data dilakukan
dengan uji Chi Square. Berdasarkan 130 sampel didapatkan 50% remaja memiliki
pengetahuan buruk, 53.8% memiliki sikap negatif, dan 56.9% memiliki perilaku
buruk dengan kejadian keputihan tidak normal sebesar 56.2%. Hasil uji Chi
Square hubungan pengetahuan dengan kejadian keputihan diperoleh p=0.008,
hubungan sikap dengan kejadian keputihan diperoleh p=0.806, dan hubungan
perilaku dengan kejadian keputihan diperoleh p=0.38.
Kata kunci: remaja, keputihan
ABSTRACT
Annisa Nurhayati. Relationship Between Knowledge, Attitudes and Behavior
of Vaginal Hygiene on the Incidence of Pathological Vaginal Discharge in
Female Adolescents aged 13-17 years at Pondok Cabe Ilir
Vaginal discharge is a problem commonly faced by women. Adolescents who are
in transition period, along with the maturity of reproductive organs need special
attention. The study was conducted to determine the relationship between
knowledge, attitudes and behaviors of female adolecscents in keeping vaginal
hygiene on the incidence of pathological vaginal discharge at Pondok Cabe Ilir.
This study used cross-sectional design with simple random sampling, data
gathered by questionnaire, and analyzed by Chi Square test. From 130 samples,
50% of adolecscents had lack of knowledge, 53.8% had a negative attitude, and
56.9% had a negative behavior and the occurrence of abnormal vaginal discharge
is 56.2%. Chi Square test of the relationship between knowledge and the incident
of vaginal discharge obtained p = 0.008, relationship between attitude and
incidence of vaginal discharge obtained p = 0.806, and the relationship with
incidence of vaginal discharge and behavior obtained p = 0383.
Key words: adolecscents, vaginal discharge
vii
DAFTAR ISI
1
2
2
2
2
3
3
3
3
4
5
5
5
5
6
6
7
10
10
12
15
17
18
19
20
21
21
21
viii
21
21
21
23
23
24
24
25
25
25
26
30
34
35
35
36
38
ix
DAFTAR TABEL
7
26
27
27
28
29
30
31
32
33
DAFTAR GAMBAR
xi
DAFTAR LAMPIRAN
xii
38
39
40
45
53
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Kesehatan reproduksi remaja mempunyai makna suatu kondisi sehat
yang menyangkut sistem reproduksi (fungsi, komponen dan proses) yang
dimiliki oleh remaja baik secara fisik, mental, emosional dan spiritual. 1
1.2
Rumusan Masalah
Rumusan masalah adalah, apakah terdapat hubungan antara pengetahuan,
sikap dan perlaku vaginal hygiene dengan kejadian keputihan patologis
pada remaja putri usia 13-17 tahun di daerah Pondok Cabe Ilir?
1.3
Hipotesis
Terdapat hubungan bermakna antara pengetahuan, sikap dan perlaku
vaginal hygiene dengan kejadian keputihan patologis pada remaja putri
usia 13-17 tahun di daerah Pondok Cabe Ilir.
1.4
Tujuan Penelitian
1.4.1
Tujuan umum:
Mengetahui hubungan antara pengetahuan, sikap dan perilaku
dalam menjaga vaginal hygiene dengan kejadian keputihan
Tujuan khusus:
1.5
Manfaat Penelitian
1.5.1 Bagi Masyarakat
kebersihan
daerah
genital
sebagai
bentuk
pencegahan penyakit.
1.5.3 Peneliti
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Landasan Teori
2.1.1
2.1.1.1
Vulva
Vulva merupakan tempat muara sistem urogenital.
Vagina
Vagina merupakan sebuah saluran terdiri dari otot
2.1.2
Keputihan
2.1.2.1
Pengertian
Keputihan (fluor albus, leucorrhea, white discharge)
Bening
Kejernihan
Jernih
Keruh
Bau
Tidak berbau
Berbau
2.1.2.2
Etiologi
Pada keadaan normal, terdapat pertumbuhan flora
kisaran
antara
3.5-4.5
yang
berfungsi
untuk
Bayi baru lahir sampai usia kurang lebih 10 hari, hal ini
disebabkan karena pengaruh estrogen dari plasenta
terhadap uterus dan vagina janin. Selama masa
intrauterin, janin telah mendapat pengaruh rangsangan
dari estrogen, progesteron dan gonadotropin, sehingga
ketika bayi perempuan lahir telah terlihat adanya
pembesaran payudara dan uterus. Mukosa vagina dan
endometrium memperlihatkan gambaran proliferasi.
Epitel vagina mengandung glikogen dalam jumlah
besar.
Waktu sekitar ovulasi, dengan sekret dari kelenjarkelenjar serviks menjadi lebih encer.
Gardnerella
vaginalis,
Candida
Mycoplasma,
anaerobik
Gardnerella
dan
vaginalis.
kenaikan
Ciri
konsentrasi
keputihannya
tipis,
10
2.1.2.3
Patogenesis
Hormon
estrogen
diperlukan
untuk
menjaga
glikogen
Lactobacilus
sp
ini
akan
dalam
dimanfaatkan
keadaan
normal
oleh
untuk
ini
akan
menyuburkan
pertumbuhan
bakteri
2.1.3
Pengetahuan
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah
orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu.
Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia yaitu penglihatan,
pendengaran,
peraba,
pembau,
dan
perasa.
Sebagian
besar
dan
penelitian
ternyata
perilaku
yang
didasari
11
pengetahuan akan lebih baik dari pada perilaku yang tidak didasari
oleh pengetahuan.15
Pengetahuan pada hakikatnya merupakan apa yang diketahui
tentang suatu objek tertentu dan setiap jenis pengetahuan mempunyai
ciriciri spesifik mengenai apa (ontology), bagaimana (epistemology)
dan untuk apa (aksiology) pengetahuan tersebut.16
Pengetahuan tentang keputihan merupakan sarana penting
dalam melakukan pencegahan keputihan dan bagi kesehatan remaja.
Pengetahuan yang tercakup dalam domain kognitif mempunyai 6
tingkatan, yaitu :16
a) Tahu (know): tahu diartikan hanya sebagai recall
(memanggil) memori yang telah ada sebelumnya
setelah mengamati sesuatu. Misalnya, remaja putri
tahu bahwa keputihan merupakan pengeluaran cairan
dari alat genitalia yang bukan berupa darah.
b) Memahami (comprehension): memahami suatu objek
bukan sekedar tahu terhadap objek tersebut, juga tidak
sekedar dapat menyebutkan, tetapi orang tersebut
harus dapat mengintrepretasikan secara benar tentang
objek yang diketahui tersebut. Misalnya, remaja putri
memahami bagaimana cara mencegah keputihan salah
satunya dengan menjaga kebersihan organ genitalia.
c) Aplikasi (application): aplikasi diartikan apabila
orang yang telah memahami objek yang dimaksud,
dapat menggunakan atau mengaplikasikan prinsip
yang diketahui tersebut pada situasi yang lain.
Misalnya, remaja putri tidak hanya memahami cara
menjaga kebersihan organ genitalia, tetapi dia juga
mengaplikasikannya dalam kehidupan seharihari.
Salah satunya adalah cara cebok yang benar yaitu dari
depan (vagina) ke belakang (anus).
d) Analisis (analysis):
mencari
hubungan
atau
komponen
12
seseorang
untuk
merangkum
atau
2.1.4
Sikap
Secara definitif sikap berarti suatu keadaan jiwa dan keadaan
berpikir yang disiapkan untuk memberikan tanggapan terhadap suatu
obyek yang diorganisasikan melalui pengalaman serta mempengaruhi
secara langsung atau tidak langsung pada praktik atau tindakan.16
New Comb salah seorang ahli psikologi sosial mengatakan
bahwa sikap itu merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak
dan bukan merupakan pelaksanaan motif tertentu. Sikap belum
merupakan suatu tindakan atau aktifitas akan tetapi merupakan
13
(Valuing):
mengajak
orang
lain
untuk
pengamatan
yang
berkaitan
dengan
obyek
14
hanya
apabila
kondisi
dan
situasi
memungkinkan.
2. Orang lain: seseorang cenderung akan memiliki sikap yang
disesuaikan atau sejalan dengan sikap yang dimiliki orang
yang dianggap berpengaruh antara lain adalah ; Orang tua,
teman dekat, teman sebaya, rekan kerja, guru, suami atau istri,
dll.
3. Kebudayaan:
kebudayaan
dimana
kita
hidup
akan
cukup
besar
terhadap
pembentukan
opini
dan
Pendidikan
dan
Lembaga
Agama:
lembaga
15
2.1.5
Perilaku
Perilaku adalah totalitas penghayatan dan aktifitas yang
merupakan hasil akhir jalinan yang saling mempengaruhi antara
berbagai macam gejala seperti perhatian, pengamatan, pikiran,
ingatan, dan fantasi. Penerimaan perilaku baru disadari oleh
pengetahuan, kesadaran dan sikap yang positif.15
Perilaku ditinjau dari segi biologis adalah suatu kegiatan
atau aktifitas organisme yang bersangkutan, sehingga dimaksud
dengan perilaku manusia pada hakekatnya adalah tindakan atau
aktifitas dari manusia itu sendiri, baik yang dapat diamati
langsung, maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar dan
mempunyai bentangan yang sangat luas, antara lain: berjalan,
berbicara, menangis, bekerja, dan sebagainya. 15
Seorang ahli psikologi merumuskan bahwa perilaku
merupakan respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus, dan
membedakannya dibagi 2 jenis: 15
a) Respondent respons atau reflexive: yaitu respon yang
ditimbulkan oleh rangsangan tertentu, misal makanan lezat
yang menimbulkan keinginan untuk makan, cahaya terlalu
terang membuat mata tertutup. Pada kategori ini juga
mencakup reaksi emosional, misalnya mendengar berita
duka maka menjadi sedih atau menangis.
b) Operanat respons atau instrumental respons: yaitu respon
yang timbul dan berkembang lalu diikuti oleh stimulus
tertentu, misalnya seorang pekerja yang melakukan
pekerjaannya dengan baik lalu memperoleh penghargaan
dari atasannya, maka pekerja tersebut akan lebih baik lagi
dalam melaksanakan tugasnya.
Ditinjau dari bentuk respon terhadap stimulusnya, maka
perilaku dapat dibedakan menjadi 2 bentuk, yaitu:16
1. Perilaku terbuka (overt behavior): respon seseorang
terhadap stimulus dalam bentuk tindakan nyata dan
16
dalam
menjaga
vaginal
hygiene,
karena
pengetahuan,
konsep
diri,
kepercayaan,
nilai,
dan
pendukung
menentukan
(enabling
keinginan
factor):
terlaksana
faktor
seperti
ini
sarana,
17
Remaja
Masa remaja merupakan salah satu periode perkembangn manusia.
Masa ini merupakan periode perubahan atau peralihan dari masa
kanak-kanak ke masa dewasa yang diikuti perubahan biologik,
psikologik, dan sosial.15 Remaja dari segi usia dapat dibagi
menjadi reamaja awal (early adolescent) 10-13 tahun, remaja
menengah (middle adolescent) 14-16 tahun, dan remaja akhir (late
adolescent) 17-20 tahun.15
Tahap perkembangan remaja:
a. Remaja awal (early adolescent)
Pada tahap ini seorang remaja masih terheran akan
perubahan yang terjadi pada tubuhnya sendiri dan
dorongan-dorongan yang menyertau perubahan-perubahan
itu. Mulai mengembangkan pikiran-pikiran baru, cepat
tertarik pada lawan jenis, dan mudah terangsang secara
erotis.
dengan teman
18
2.1.7
Membasuh vagina dari arah depan ke belakang dengan hatihati, menggunakan air bersih setelah buang air kecil, buang
air besar, dan mandi.
19
2.2
Kerangka Konsep
2.1.1
Variabel dependen
Variable dependen atau terikat pada penelitian ini adalah kejadian
keputihan patologis pada remaja usia 13-17 tahun.
2.1.2
Variabel independen
Variable independen atau bebas pada penelitian ini adalah
pengetahuan, sikap dan perilaku vaginal hygene.
Pengetahuan
vaginal hygiene
Kejadian keputihan
patologis
Sikap dan
perilaku vaginal
hygiene
Faktor lain:
Lingkungan
Status sosial
Faktor pendorong dan pendukung
(keluarga, teman, dll)
Hubungan seksual
20
Variabel
Definisi
Pengukur
Alat ukur
Cara
Skala
pengukur
pengukuran
an
1.
Pengetahuan
Segala
tentang
diketahui
vaginal
hygiene
sesuatu
yang Peneliti
Kuesioner
Pengisian Ordinal
remaja
Vaginal
kuesioner Score:
hygiene
oleh
no.
1-14
keputihan
Buruk <16
Baik >17
Keputihan
no. 15-25
Perilaku
Segala
kegiatan
atau Peneliti
vaginal
hygiene
Kuesioner
Pengisian Ordinal
no. 1-15
kuesioner Score:
Buruk <10
Baik >11
Sikap
Pemahaman
untuk Peneliti
vaginal
membentuk
hygiene
Buruk <52
hygiene
Baik >53
perilaku
Sikap
Peneliti
Kuesioner
Pengisian Ordinal
no. 1-14
kuesioner Score:
Kuesioner
terhadap
Pengisian Ordinal
kuesioner Buruk <52
perilaku
Baik >53
vaginal
hygiene
6
Kejadian
Kuesioner
keputihan
no.
reproduksi
(perilaku)
Pengisian Ordinal
16-17 kuesioner 1:
tidak
normal
2: normal
21
BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN
3.1.
Desain penelitian
Penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik dengan
metode potong lintang (cross-sectional).
3.2.
Populasi
Populasi target pada penelitian ini adalah remaja putri di daerah
Pondok Cabe Ilir RW 09. Populasi terjangkau penelitian ini adalah
remaja putri usia 13-17 tahun.
3.3.2
Kriteria sampel
i. Kriteria Inklusi:
Yang termasuk kriteria inklusi pada penelitian ini:
Remaja putri
3.3.3
Besar sampel
Besar data pada penelitian ini ditentukan berdasarkan
rumus analisis data kategorik-kategorik tidak berpasangan, yaitu :
[
22
Keterangan:
N
: besar sampel
P2
Q2
P1
Q1
: 1 P1
P1 P2
:1P
Diketahui:
Z: 5% = 1.96
Z: 20% = 0.84
P2: 0.5
Q2: 1 0.5 = 0.5
P1: 0.7
Q1: 1 0.37=0.3
P1 P2: 0.2
P: (0.7 + 0.5)/2 = 0.45
Q: 1 0.27 = 0.55
)(
)(
)(
)
]
23
3.3.5
Instrumen Penelitian
Pada penelitian ini dalam data yang dugunakan adalah data
primer (lampiran 3) menggunakan kuesioner yang disesuaikan
dengan kuesioner sebelumnya yang pernah dilakukan dalam
penelitian
sebelumnya
oleh
Amanda
Octavia
Gambaran
ditambahkan
dalam
beberapa
pertanyaan
untuk
24
Pembuatan kuesioner
Validasi Kuesioner
3.5.
Etika
1. Sebelum memulai penelitian, peneliti akan meminta izin tertulis kepada
responden dan institusi.
2. Peneliti akan menjelaskan kepada responden tentang penelitian yang akan
dilakukan.
3. Peneliti akan menjelaskan tata cara pengisian kuesioner kepada
responden dan menjelaskan bahwa tidak akan memberi dampak buruk
kepada responden.
4. Setiap responden dijamin kerahasiaannya dari data yang didapat dalam
penelitian ini.
5. Setiap responden memiliki hak autonomy untuk menyetujui atau menolak
keikutsertaannya dalam penelitian.
25
3.6.
Manajemen Data
3.3.1
Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan merupakan data primer, karena kuesioner
diisi langsung oleh responden. Identitas dan data dari responden akan
dirahasiakan dan hanya diketahui oleh peneliti. Teknik pengambilan
sampel ini dilakukan dengan cara simple random sampling. Sebelumnya
akan dilakukan penjelasan terlebih dahulu kepada responden mengenai
penelitian yang sedang dilakukan ini dan menjelaskan bahwa penelitian ini
tidak memberi dampak buruk bagi responden. Tidak ada sanksi bagi
responden yang menolak untuk berpartisipasi dalam penelitian ini maupun
bagi responden yang mengundurkan diri.
3.3.2
Pengolahan Data
Pengolahan dan analisis data pada penelitian ini menggunakan
pemeriksaan
kembali
kebenaran
dan
26
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian mulai dari deskripsi data, uji
hipotesis yang dilakukan, dan pembahasan data yang didapatkan dalam penelitian
4.1. Analisis Univariat
Analisis univariat ini dilakukan untuk melihat frekuensi pada setiap
variabel dependen dan variabel independen serta melihat gambaran
distribusi homogenitas dari 130 responden yang dilakukan pengambilan
data. Berikut adalah pembahasan analisis univariat yang telah dilakukan,
yang terbagi atas:
4.1.1. Usia
Tabel 4.1. Distribusi Reponden Berdasarkan Usia
Usia
Frekuensi
13
28
21.5
14
21
16.2
15
28
21.5
16
20
15.4
17
33
25.4
Total
130
100
Hasil dari distribusi data jumlah responden tertinggi adalah pada usia
17 tahun (25.4%)
pencegahan,
kurangnya
kebersihan
dapat
menyebabkan
26
27
PENGETAHUAN
FREKUENSI
BURUK
65
50
BAIK
65
50
buruk
(50%).
Pada
penelitian
yang
dilakukan
SIKAP
FREKUENSI
NEGATIF
70
53.8
POSITIF
60
46.2
28
diantaranya
adalah
orang
lain
disekitar
dapat
ikut
PERILAKU
FREKUENSI
BURUK
74
56.9
BAIK
56
43.1
29
pemberian
informasi
menyebabkan
kurangnya
KEPUTIHAN
FREKUENSI
TIDAK NORMAL
73
56.2
NORMAL
57
48.3
30
1
2
BURUK
BAIK
KEJADIAN KEPUTIHAN
TIDAK
NORMAL
NORMAL
n
%
n
%
44
67.7
21
32.3
29
44.6
36
55.4
TOTAL
n
65
65
%
100
100
P-VALUE: 0.008
Hasil uji statistik mengenai hubungan pengetahun tentang
vaginal hygiene dan keputihan terhadap kejadian keputihan di
daerah Pondok Cabe ditunjukkan pada tabel 4.6. Diketahui dari 65
responden
yang
berpengetahuan
buruk,
67.7%
mengalami
31
1
2
SIKAP
NEGATIF
POSITIF
KEJADIAN KEPUTIHAN
TIDAK
NORMAL
NORMAL
n
%
n
%
40
51.7
30
42.9
33
55.0
27
45.0
TOTAL
n
70
60
%
100
100
P-VALUE: 0.806
Hasil uji statistik mengenai hubungan sikap menjaga
vaginal hygiene terhadap kejadian keputihan di daerah Pondok
Cabe Ilir ditunjukkan pada tabel 4.7. Diketahui dari 70 responden
dengan sikap negatif, 51.7% mengalami keputihan tidak normal,
sedangkan dari 60 responden dengan sikap positif, 55.0%
mengalami keputihan tidak normal.
Hasil penelitian menunjukan tidak terdapat hubungan yang
bermakna antara sikap menjaga vaginal hygiene dengan kejadian
keputihan pada remaja putri di daerah Pondok Cabe, dengan nilai
p: 0.806 (p-Value 0.05). Hasil penelitian yang dilakukan oleh
Sukarti (2005) tentang hubungan pengetahuan, sikap dan praktek
personal hygiene pada remaja putri di desa Winong, didapatkan
hubungan sikap dengan kejadian keputihan p:0.428.25 Hasil ini
sesuai dengan penelitian yang kami lakukan. Sikap tidak hanya
dipengaruhi oleh pengetahuan yang baik ataupun buruk, yang dapat
pula dipengaruhi oleh faktor usia, pendidikan dan status sosial
yang akhirnya memunculkan sikap tidak sesuai.
32
PERILAKU
BURUK
KEJADIAN KEPUTIHAN
TIDAK
NORMAL
NORMAL
n
%
n
%
44
59.5
30
40.5
BAIK
29
51.8
27
48.2
TOTAL
n
74
%
100
56
100
p-VALUE: 0.383
Hasil uji statistik mengenai hubungan perilaku menjaga
vaginal hygiene terhadap kejadian keputihan di daerah Pondok
Cabe Ilir ditunjukkan pada tabel 4.8. Diketahui dari 74 respoden
dengan perilaku buruk, 59.5% mengalami keputihan tidak normal,
sedangkan dari 56 responden dengan perilaku baik, 51.8%
mengalami keputihan tidak normal.
Berdasarkan hasil penelitian ini, menunjukan tidak terdapat
hubungan yang bermakna antara perilaku menjaga vaginal hygiene
dengan kejadian keputihan pada remaja putri di daerah Pondok
Cabe, dengan nilai p: 0.383 (p-Value 0.05). Hasil penelitian ini
sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Elza (2010) yaitu
tidak dapat hubungan bermakna antara peilaku menjaga vaginal
hygiene dengan kejadian keputihan pada remaja putri.12 Kesamaan
hasil ini bisa disebabkan beberapa faktor seperti penggunaan cairan
antiseptik khusus vagina, penggunaan celana dalam yang ketat,
serta kurangnya menjaga daerah keperempuanan dari kelembapan.
Keputihan sendiri tidak hanya dipengaruhi oleh faktor perilaku,
beberapa hal seperti riwayat penyakit sebelumnya juga faktor
33
1
2
SIKAP
NEGATIF
POSITIF
PERILAKU VAGINAL
HYGIENE
BURUK
BAIK
n
%
n
%
43
61.4
27
38.6
31
51.7
29
48.3
TOTAL
n
70
60
%
100
100
P-VALUE: 0.262
Hasil uji statistik mengenai hubungan sikap menjaga
vaginal hygiene terhadap perilaku menjaga vaginal hygiene di
daerah Pondok Cabe Ilir ditunjukkan pada tabel 4.9. Diketahui dari
70 responden dengan sikap negatif, 61.4% memiliki sikap yang
buruk dalam menjaga vaginal hygiene, sedangkan dari 60
responden yang memiliki sikap positif dalam menjaga vaginal
hygiene, 51.7% memiliki perilaku yang buruk.
Hasil penelitian menunjukan tidak terdapat hubungan yang
bermakna antara sikap dengan perilaku vaginal hygiene, dengan p:
0.262 (p-Value 0.05). Banyak hal yang mempengaruhi perilaku
seseorang, tidak hanya dari sikap dan pengetahuan tapi juga faktor
lingkungan juga pendukung serta pendorong untuk melakukan
perilaku yang positif.
34
35
BAB 5
SIMPULAN DAN SARAN
5.1
SIMPULAN
5.2
SARAN
1. Bagi remaja putri di daerah Pondok Cabe Ilir perlu dilakukan pemberian
informasi tentang vaginal hygiene dan tentang kesehatan reproduksi
termasuk keputihan, juga cara menjaga vaginal hygiene dengan benar.
2. Bagi tenaga kesehatan agar mengadakan penyuluhan dan promosi seputar
kesehatan daerah genitalia guna meningkatkan pengetahuan para remaja
tentang pentingnya menjaga kebersihan daerah genital dan melakukan
demonstrasi cara menjaga kebersihan daerah genital.
3. Bagi peneliti selanjutnya dapat dijadikan sebagai data untuk melakukan
penelitian selanjutnya, diharapkan kepada peneliti selanjutnya untuk
menggunakan rentang waktu yang lebih lama dan melakukan obeservasi
kepada responden guna mengurangi adanya nilai atau hasil subjektifitas
dari peneliti.
35
36
Daftar Pustaka
1. BKKBN. Kesehatan reproduksi kunci remaja meraih bahagia, 2012.
Available from: http://www.bkkbn.go.id/ViewArtikel.as px?ArtikelID=38
2. Prasetyowati, dkk. Hubungan Personal Hygiene dengan Kejadian
Keputihan Pada Siswi SMU Muhamadiyah I Metro. Jurnal Kesehatan vol.
11, 2009
3. Ratna DP. Pentingnya Menjaga Organ Keperempuanan. Jakarta: indeks,
2010
4. Manuaba, Ida Agus Gde. Memahami Kesehatan Reproduksi Perempuan.
Jakarta: EGC, 2009
5. Nurhadini S, Zainal E, Efrina D. Hubungan Personal Hygiene dengan
Keputihan Pada Perempuan Usia Subur di Wilayah Kerja Puskesmas
Lingkar Timur. 2012
6. Benson, R. Buku Saku Obsteteri dan Ginekologi. Edisi 9. Cetakan I.
Jakarta: Penerbit EGC, 2008.
7. Tortora, Gerard J. Derrickson Bryan. Principles of Anatomy and
Physiology 13th ed. USA: John Wiley and Sons, Inc., 2012
8. Anwar, M. Ilmu Kandungan. Jakarta: Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo,
2011
9. Cunningham GF,Leveno KJ,Bloom SL,Hauth JL,Rouse DJ,Spong CY,et
all. William Obstetrics. 23rd ed.: McGraw-Hill Companies, 2010
10. Wiknjosastro, H. Ilmu Kandungan. Jakarta: Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo, 1999.
11. Said, Usman. Interaksi Hormonal dan Kualitas Kehidupan Pada
Perempuan. Subunit Immunoendokrinologi reproduksi FK UNSRI, 2004
12. Elza. Gambaran Pengetahuan dan Perilaku Remaja Putri Terhadap
Higienitas Organ Reproduksi di SMPN 85 Pondok Labu. Jakarta, 2010
13. Monalisa , Bubakar AR, Amirudin MD. Clinical Aspects Fluor Albus of
Female and Treatment. Departemen Dermatovenerologi FK Universitas
Hasanudin Makassar. 2012
14. Putri, Amanda Octavia. Gambaran Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku
Feminine Hygiene Terhadap Insidensi Leukorrhoea Pada Siswi-Siswi
Kelas XII Di Sebuah SMAN Kota Suban. Universitas Maranatha, 2012
37
38
LAMPIRAN 1
Assalamualaikum Wr. Wb
Perkenalkan nama saya Annisa Nurhayati, sedang menjalani pendidikan
kedokteran di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatulla Jakarta. Saat ini saya
akan melakukan penelitian dengan judul Hubungan Pengetahuan Sikap dan
Perilaku Vaginal hygiene Terhadap Kejadian Keputihan Patologis Pada
Remaja Usia 13-17 Tahun. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
sejauh mana anda memahami tentang keputihan dan pentingnya menjaga daerah
keperempuanan serta penerapan dikebiasaan anda sehari-hari. Manfaat peelitian
ini adalah agar anda mengetahui tentang pentingnya menjaga kebersihan daerah
keperempuanan sebagai bentuk pencegahan penyakit.
Saya sangat mengharapkan partisapasi dari adik-adik sekalian dalam
penelitian ini. Perlu anda ketahui bahwa penelitian ini bersifat sukarela tanpa
paksaan dan tidak akan berdampak negatif kepada anda. Semua informasi yang
adik-adik berikan akan dijamin kerahasiaannya dan hanya akan digunakan untuk
penelitian ini. Oleh karena itu sangat diharapkan partisipasi adik-adik sekalian
untuk mengisi kuesioner ini dengan jujur dan tanpa adanya paksaan maupun
tekanan dari manapun.
Demikian informasi ini saya sampaikan. Atas bantuan dan partisipasi adikadik sekalian, saya ucapkan terimakasih.
Peneliti
(Annisa Nurhayati)
39
LAMPIRAN 2
Usia
Kelas
Sekolah
Dengan ini menyatakan kesediaan untuk ikut serta menjadi subjek penelitian
setelah mendapat penjelasan tentang maksud dan tujuan penelitian dengan judul:
HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU VAGINAL
HYGIENE TERHADAP KEJADIAN KEPUTIHAN PATOLOGIS PADA
REMAJA USIA 13-17 TAHUN
Yang disusun oleh:
Nama : Annisa Nurhayati
NIM
: 1110103000018
Demikian pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan tanpa adanya
paksaan dari pihak manapun.
Tangerang,
2013
Peserta penelitian,
40
LAMPIRAN 3
KUESIONER PENELITIAN
Karakteristik Responden
Nama
Sekolah
Kelas
Usia
1. PENGETAHUAN
PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER
Pada lembar pertanyaan dibawah, jawaban diisi pada bagian kolom yang
tersedia dibagian kanan pertanyaan dengan mengisi centang/check list ().
Dimohon agar pengisian kuesioner penelitian ini dilakukan secara teliti
agar tidak ada pertanyaan yang terlewat dan diisi dengan jujur karena tidak
ada dampak buruk dari hasil penelitian ini.
BENAR: jika menurut anda pernyataan tersebut benar
SALAH: jika menurut anda pernyataan tersebut salah
No
1
2
3
Pernyataan
Pengetahuan tentang kebersihan alat kelamin (vagina) dan
keputihan dapat diperoleh dari orang tua
Sebelum membasuh alat kelamin harus mencuci tangan
dengan sabun terlebih dahulu
Salah satu cara untuk mencegah terjadi kelembapan pada
daerah keperempuanan adalah dengan mencukur sebagian
BENAR
SALAH
41
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
42
2. SIKAP
PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER
Pada lembar pertanyaan dibawah, jawaban diisi pada bagian kolom yang
tersedia dibagian kanan pertanyaan dengan mengisi centang/check list ().
Dimohon agar pengisian kuesioner penelitian ini dilakukan secara teliti
agar tidak ada pertanyaan yang terlewat dan diisi dengan jujur karena tidak
ada dampak buruk dari hasil penelitian ini.
STS: Sangat Tidak Setuju
TS: Tidak Setuju
S: Setuju
SS: Sangat Setuju
NO
1
2
3
8
9
10
11
PERNYATAAN
Kebersihan daerah keperempuanan adalah hal
yang sangat penting untuk mencegah terjadinya
keputihan
Sebelum menyentuh daerah keperempuanan
harus mencuci tangan terlebih dahulu
Cara benar untuk membasuh daerah
keperempuanan adalah dari arah depan
(vagina) ke belakang (anus)
Membasuh daerah keperempuanan dari arah
depan ke belakang untuk mencegah bakteri dari
anus masuk ke vagina
Untuk membasuh daerah keperempuanan harus
menggunakan air dari kran langsung karena
merupakan air yang bersih
Untuk menghindari kelembapan di daerah
keperempuanan, seharusnya alat kelamin
dikeringkan dengan tissue non parfum setelah
buang air besar atau buang air kecil
Pemakaian cairan antiseptik khusus daerah
keperempuanan
dapat
mengganggu
keseimbangan bakteri normal dalam vagina
Saat menstruasi sebaiknya mengganti pembalut
2-3 kali sehari
Celana dalam yang terbuat dari bahan katun
dapat menyerap keringat
Mengganti celana dalam 2x sehari adalah salah
satu contoh menjaga kebersihan daerah
keperempuanan
Celana dalam yang lembab dapat menyebabkan
keputihan
STS
TS
SS
43
12
13
14
44
a. 1
b. 2-3
9. Berapa kali dalam sehari anda mengganati celana dalam?
a. 1 kali
b. 2 kali
10. Bahan celana dalam yang anda gunakan setiap hari terbuat dari:
a. Katun
b. Nylon
c. Lainnya, sebutkan...
11. Apakah anda menggunakan celana dalam yang ketat?
a. Ya
b. Tidak
12. Apakah anda sering menggunakan pantyliners?
a. Ya
b. Tidak
13. Berapa banyak pantyliners yang anda gunakan dalam sehari?
a. 1
b. 2-3
14. Apakah anda mencukur rambut kemaluan anda?
a. Ya
b. Tidak
15. Berapa kali dalam sebulan anda mencukur rambut kemaluan anda?
a. Tidak pernah
b. 1 kali
16. Kapan saja anda mengalami keputihan?
a. Sebelum dan sesudah menstruasi
b. Setiap saat
17. Deskripsikan keputihan yang biasa anda alami
45
LAMPIRAN 4
UJI NORMALITAS
1. Tabel Uji Normalitas Pengetahuan pada Remaja di Pondok Cabe Ilir
Tests of Normality
a
Kolmogorov-Smirnov
Statistic
TSTAHU
df
.155
Shapiro-Wilk
Sig.
130
Statistic
.000
df
.926
Sig.
130
.000
Kolmogorov-Smirnov
Statistic
SIKAP
df
.184
Shapiro-Wilk
Sig.
130
Statistic
.000
.890
df
Sig.
130
.000
Descriptives
Statistic
SIKAP
Std. Error
Mean
51.83
51.49
Mean
Upper Bound
52.17
5% Trimmed Mean
51.76
Median
52.00
Variance
3.909
Std. Deviation
1.977
Minimum
49
Maximum
56
Range
Interquartile Range
Skewness
Kurtosis
.173
.025
.212
-.625
.422
46
Kolmogorov-Smirnov
Statistic
PERILAKU
df
.178
Shapiro-Wilk
Sig.
130
Statistic
.000
.911
df
Sig.
130
.000
Descriptives
Statistic
PERILAKU
Mean
10.4000
10.0217
Mean
Upper Bound
.19122
10.7783
5% Trimmed Mean
10.3333
Median
10.0000
Variance
Std. Error
4.753
Std. Deviation
2.18025
Minimum
7.00
Maximum
15.00
Range
8.00
Interquartile Range
2.00
Skewness
.586
.212
-.403
.422
Kurtosis
UJI BIVARIAT
4. Tabel Hubungan Pengetahuan dengan Kejadian Keputihan pada Remaja di
Pondok Cabe Ilir
PENGETAHUAN YANG DIKELOMPOKAN * PUTIH Crosstabulation
PUTIH
TIDAK
NORMAL
PENGETAHUAN YANG
BURUK
Count
NORMAL
44
21
Total
65
47
DIKELOMPOKAN
Expected Count
36.5
28.5
65.0
67.7%
32.3%
100.0%
29
36
65
36.5
28.5
65.0
44.6%
55.4%
100.0%
73
57
130
73.0
57.0
130.0
56.2%
43.8%
100.0%
% within
PENGETAHUAN YANG
DIKELOMPOKAN
BAIK
Count
Expected Count
% within
PENGETAHUAN YANG
DIKELOMPOKAN
Total
Count
Expected Count
% within
PENGETAHUAN YANG
DIKELOMPOKAN
Chi-Square Tests
Value
Pearson Chi-Square
Continuity Correction
Likelihood Ratio
sided)
sided)
sided)
.008
6.124
.013
7.098
.008
7.030
b
df
N of Valid Cases
.013
6.975
.007
.008
130
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 28,50.
b. Computed only for a 2x2 table
BAIK
Total
48
SIKAP YANG
NEGATIF Count
DIKELOMPOKAN
43
27
70
39.8
30.2
70.0
61.4%
38.6%
100.0%
31
29
60
34.2
25.8
60.0
51.7%
48.3%
100.0%
74
56
130
74.0
56.0
130.0
56.9%
43.1%
100.0%
Expected Count
% within SIKAP YANG
DIKELOMPOKAN
POSITIF
Count
Expected Count
% within SIKAP YANG
DIKELOMPOKAN
Total
Count
Expected Count
% within SIKAP YANG
DIKELOMPOKAN
Chi-Square Tests
Value
Pearson Chi-Square
Continuity Correction
Likelihood Ratio
sided)
sided)
sided)
.262
.889
.346
1.256
.262
1.256
b
df
.290
Linear-by-Linear Association
b
N of Valid Cases
1.246
.173
.264
130
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 25,85.
b. Computed only for a 2x2 table
NORMAL
Total
49
SIKAP YANG
NEGATIF Count
DIKELOMPOKAN
40
30
70
39.3
30.7
70.0
57.1%
42.9%
100.0%
33
27
60
33.7
26.3
60.0
55.0%
45.0%
100.0%
73
57
130
73.0
57.0
130.0
56.2%
43.8%
100.0%
Expected Count
% within SIKAP YANG
DIKELOMPOKAN
POSITIF
Count
Expected Count
% within SIKAP YANG
DIKELOMPOKAN
Total
Count
Expected Count
% within SIKAP YANG
DIKELOMPOKAN
Chi-Square Tests
Value
Pearson Chi-Square
Continuity Correction
Likelihood Ratio
sided)
sided)
sided)
.806
.005
.946
.060
.806
.060
b
df
.860
Linear-by-Linear Association
b
N of Valid Cases
.060
.473
.807
130
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 26,31.
b. Computed only for a 2x2 table
7. Tabel Hubungan Perilaku dengan Keputihan pada Remaja di Pondok Cabe Ilir
PERILAKU YANG DIKELOMPOKAN * PUTIH Crosstabulation
PUTIH
TIDAK
NORMAL
PERILAKU YANG
BURUK
Count
NORMAL
44
30
Total
74
50
DIKELOMPOKAN
Expected Count
% within PERILAKU
YANG DIKELOMPOKAN
BAIK
41.6
32.4
74.0
59.5%
40.5%
100.0%
29
27
56
31.4
24.6
56.0
51.8%
48.2%
100.0%
73
57
130
73.0
57.0
130.0
56.2%
43.8%
100.0%
Count
Expected Count
% within PERILAKU
YANG DIKELOMPOKAN
Total
Count
Expected Count
% within PERILAKU
YANG DIKELOMPOKAN
Chi-Square Tests
Value
Pearson Chi-Square
Continuity Correction
Likelihood Ratio
sided)
sided)
sided)
df
a
.383
.483
.487
.762
.383
.762
b
.476
Linear-by-Linear Association
.757
N of Valid Cases
.384
130
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 24,55.
b. Computed only for a 2x2 table
UJI UNIVARIAT
8. Tabel Frekuensi Kejadian Keputihan pada Remaja di Pondok Cabe Ilir
PUTIH
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
TIDAK NORMAL
73
56.2
56.2
56.2
NORMAL
57
43.8
43.8
100.0
130
100.0
100.0
Total
.244
51
Percent
Valid Percent
Percent
BURUK
65
50.0
50.0
50.0
BAIK
65
50.0
50.0
100.0
Total
130
100.0
100.0
Percent
Valid Percent
Percent
NEGATIF
70
53.8
53.8
53.8
POSITIF
60
46.2
46.2
100.0
130
100.0
100.0
Total
Percent
Valid Percent
Percent
BURUK
74
56.9
56.9
56.9
BAIK
56
43.1
43.1
100.0
Total
130
100.0
100.0
N of Items
.787
26
52
Valid
a
Excluded
Total
%
30
100.0
.0
30
100.0
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
.744
14
Valid
a
Excluded
Total
%
30
100.0
.0
30
100.0
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
.713
18
53
LAMPIRAN 5
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama
Alamat
No. HP
: +6289654302673
: annisa.aljufri29@gmail.com
Riwayat Pendidikan:
1.
2.
3.
4.
5.
TK Tunas
SDN Cipayung I
SMP Dharma Karya UT
MA Pembangungan UIN
PSPD FKIK UIN Jakarta
(1996-1998)
(1998-2004)
(2004-2007)
(2007-2010)
(2010-sekarang)