Professional Documents
Culture Documents
I.
Pendahuluan
Praktikum tentang Material Nanodots
Sintesis dan Sifat Luminesense bertujuan untuk
menentukan sintesis material karbon nanodots
dengan variasi konsentrasi dan waktu dengan
menggunakan metoda pemanasan gelombang
microwave.
Karbon nanodots merupakan partikel
karbon berukuran
nano antara 1 10
nanometer yang berasa diantara molekul
klaster(molekul berukuran sangat kecil) dan
karbon bulk(molekul berukuran besar).[1]
CNDs memiliki sifat yang dapat
mengemisikan cahaya ketika disinasi sinar UV.
Warna pendaran cahaya akan bergantung pada
lebar pita CNDs dan lebar pita diatur dengan
cara mengatur ukuran partikel CNDs[2]. Prinsip
emisi CNDs ini dapat dijelaskan dengan konsep
semikonduktor.
Ketika semikonduktor diberikan energy
yang lebih besar dari energy gapnya, maka
elektron pada pita valensi dapat bereksitasi ke
pita konduksi di atasnya dan meninggalkan hole
di pita valensi. Keadaan eksitasi elektron ini
(1)
(2)
Keterangan :
R : jari-jari Bohr
Metoda Percobaan
Percobaan ini dilakukan dengan
mengunakan bahan urea dan asam sitrat. Pada
percobaan tentang sintesis karbon nanodots
menggunakan gelombang mikro dengan
parameter variasinya berupa konsentrasi,
pertama kali dilakukan pengukuran massa urea
yang akan digunakan yaitu 3 gr sebanyak 4 kali.
Kemudian urea dimasukkan ke dalam 4 gelas
kimia yang berbeda. Setelah itu massa asam
sitrat diukur dengan variasi massa 0.0075 gr,
0.035 gr, 0.015 gr dan 0 gr. Kemudian asam
sitrat dimasukkan ke dalam gelas kimia yang
berisi urea sebelumnya dan gelas kimia diberi
label A1, A2, A3, serta A4. Selanjutnya diukur
aquades sebanyak 5 ml dan dimasukakkan
kedalam gelas kimia berisi urea dan asam sitrat.
Kemudian setiap sampel dilarutkan dengan
menggunakan stirrer sampai dihasilkan larutan
bening. Kemudian ke-4 sampel dikeringkan
No Tahapan
1
Penimbangan
sampel
Gambar
II.
Gambar 2. Penimbangan
sampel
Pengadukan
sampel
Gambar 3. Pengadukan
sampel
4
5
6
7
8
Pengeringan
sampel
dengan oven
Gambar 4. Pengeringan
sampel dengan oven
Pemanasan
sampel
dengan
microwave
Gambar 5. Pemanasan
sampel dengan microwave
Penyimpanan
sampel pada
plastic klip
Gambar 6. Penyimpanan
sampel pada plastic klip
Penyinaran
sampel
variasi
konsentrasi
dengan sinar
UV
Gambar 7. Penyinaran
sampel variasi konsentrasi
Penyinaran
sampel
variasi waktu
pemanasan
dengan sinar
UV
Gambar 8. Penyinaran
sampel dengan variasi
waktu pemanasan
A4
A3
A2
Warna
Biru-Ungu
Biru
Kuning
(nm)
540
575
460
(eV)
2.3
2.16
2.7
A1
B4
B3
B2
B1
Kuning-Hijau
Kuning-Hijau
Kuning-Hijau
Biru
Biru-Ungu
440
380
400
500
530
2.82
3.27
3.11
2.48
2.34
IV.
Pembahasan
Ketika disinari dengan sinar UV maka
karbon nanodot memperoleh energy untuk
mengeksitasi elektron dari pita valensi ke pita
konduksi sehingga akan muncul hole di pita
valensi. Namun keadaan eksitasi ini tidak stabil
sehingga elektron di pita konduksi dapat turun
kembali ke hole pita valensi dan mengemisikan
cahaya berupa foton.
Ukuran
nanopartikel
berhubungan
langsung dengan bandgap elektron sehingga
control ukuran nanopartikel beserta distribusi
lokasinya sangat menentukan.[4] Karena ukuran
nanopartikel yang kecil menyebabkan volume
partikelnya juga kecil. Nilai perbandingan antara
luas permukaan dan volumenya akan lebih besar
dibandingkan dengan partikel sejenis dalam
ukuran besar. Hal ini mengakibatkan konsentrasi
nanopartikel
menjadi
besar.[3]
Ketika
konsentrasinya semakin besar, maka volumenya
akan kecil sehingga ukuran partikelnya menjadi
kecil. Ukuran partikel yang kecil menyebabkan
jari-jari Bohrnya kecil dan ikatannya kuat.
Pengurungan kuantum menyebabkan
gerak elektron terbatas, maka jarak elektron dan
hole tidak bisa jauh. Akibatnya tarikan antara
keduanya berimbas pada pengurangan energy
yang dimiliki elektron setelah mengalami
eksitasi. Jika ukuran partikel sangat besar maka
elektron dan hole dapat berpisah sangat jauh dan
tarikan antara keduanya dianggap nol.
Akibatnya tidak ada pengurangan energy yang
dimiliki elektron setelah meloncat ke pita
valensi. Efek ukuran partikel terhadap warna
emisi yang dipancarkan nanopartikel berbedabeda sesuai dengan frekuensi cahaya yang
dipancarkan. Semakin kecil diameter dari
Kesimpulan
1. Semakin besar besar konsentrasi
maka energy gapnya semakin besar
dan panjang gelombang semakin
kecil.
2. Semakin lama pemanasan dengan
microwave maka energy gapnya
semakin besar dan panjang
gelombang semaki kecil.
VI.
Pustaka
[1] H. O. Pierson. Handbook of carbon,
graphite, diamond and fullerenes. Noyes
Publication. New Mexico. 1993
[2] H. Li, X. He, Z. Kang, H. Huang, Y.
Liu, J. Liu, S. Lian, C. H. A. Tsang, X.
Yang dan S.T.Lee. Chem. Int. Ed,
49(2010) 4430-4434.
[3]
Mikrajuddin,Yudistira
Virgus,
Nirmin,
dan
Khairurrijal.
Review:Sintesis Nanomaterial.2008
[4] lib.ui.ac.id/file?file=digital/124005S30374-Lukmanul%20Hakim.pdf.
[diakses 19 februari 2016].
[5]pengaruh
nanopartikel_astuti.pdf
februari 2016].
ukuran
[diakses 19
[6]Rahmayanti,
Handika
Dany,
Mahardika Prasetya Aji san Sulhadi.
Sintesis Carbon Nanodots Sulfur(C-
DOTS
Sulfur)
denfan
Microwave. Semarang : UNS.
Metoda