You are on page 1of 61

SINDROM PARKINSON

Oleh : Desy Lila Nurdiana


Pembimbing: dr. Istiqomah, Sp.S

Kepaniteraan klinik ilmu penyakit saraf


rsud tugurejo
Fakultas kedokteran universitas islam sultan agung 2016

IDENTITAS PENDERITA
Nama : Tn. J
Umur : 53 tahun
No. RM : 496688
Agama : Islam
Status : Menikah
Alamat : Kwasan RT01 RW 01 Magelung Kab.
Semarang
Pekerjaan : Swasta
Dirawat di ruang : Alamanda
Tanggal masuk RS : 14 Februari 2016

DAFTAR MASALAH
Tanggal

Aktif

15/02/2016

1.

Tanggal

Pasif

Tangan dan kaki gemetar

ANAMNESA
Anamnesis dilakukan secara
autoanamnesis dan alloanamnesis
kepada keluarga pasien pada tanggal 18
Februari 2016, pukul 14.00 WIB di Ruang
Alamanda.
Keluhan Utama : Tangan dan kaki gemetar

Riwayat Penyakit Sekarang :


Lokasi : Tangan dan kaki
Onset : Sejak 6 bulan yang lalu SMRS
Kualitas : Tangan dan kaki
gemeteran sehingga mengganggu
aktivitas sehari-hari dan saat bekerja
Kuantitas : Keluhan tetap di
rasakan saat bekerja dan waktu
istirahat

Kronologi :
6 bulan SMRS penderita merasakan bahwa kedua tangan dan kaki nya
gemetaran. Awalnya kedua tangan dan kaki gemetaran hanya sedikit
tetapi lama kelamaan bertambah berat, keluhan tersebut muncul hanya
pada waktu istirahat.
1 bulan SMRS pasien merasakan bahwa gemeteran di rasakan semakin
memberat. Pasien merasakan gemetar pada kedua tangan dan kaki
sampai menganggu kegiatan sehari-hari dan saat bekerja.
1 hari SMRS pasien merasakan bahwa anggota geraknya kaku karena
kedua tangan dan kaki sering bergetar. Gangguan aktifitas yang paling
dirasakan pasien adalah saat ingin mengancing baju atau mengikat
sesuatu barang, hal itu menjadi susah dilakukan karena tangan yang
bergetar dan kaku. Pasien mengeluhkan kesulitan jalan, apabila berjalan
langkahnya menjadi kecil-kecil dan sulit berhenti.
Tidak ada kesulitan dalam menelan. Tidak ada gangguan juga pada pola
BAB dan BAK pasien. Riwayat pernah terkena infeksi otak disangkal.
Pasien tidak mempunyai riwayat trauma khususnya kepala. Pasien juga
menyangkal pernah keracunan bahan bahan kimia seperti pestisida dan
sebagainya. Sebelumnya pasien sudah pernah berobat ke dokter, tetapi
belum sembuh, kemudian oleh keluarga pasien dibawa ke RSUD Tugurejo.

Faktor memperberat :

Faktor memperingan : Gejala penyerta


:-

Riwayat
Riwayat
Riwayat
Riwayat
Riwayat
Riwayat
Riwayat

Penyakit Dahulu :
hipertensi
: ada
stroke
: disangkal
DM
: disangkal
kolesterol
: disangkal
jantung
: disangkal
trauma kepala : disangkal

Riwayat Penyakit Keluarga :


Riwayat Hipertensi : disangkal
Riwayat DM : disangkal
Riwayat Penyakit jantung : disangkal
Riwayat Stroke : disangkal
Riwayat Sosial, Ekonomi dan Pribadi
Pasien sebagai wiraswasta, pasien berobat
dengan menggunakan BPJS non PBI.
Kesan Ekonomi: cukup
Pasien sehari-hari aktivitas sebagai wiraswasta
dan mengerjakan pekerjaan rumah, kebiasaan
olah raga jarang. Pasien tidak merokok, tidak
konsumsi alkohol, pasien minum kopi 2-3 kali
perhri, tidak menggunakan obat-obatan dalam
jangka waktu yang lama. Pasien tidak sedang
banyak pikiran.

PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan fisik dilakukan pada tanggal 18
Februari 2016, pukul 14.00 WIB di Ruang
Alamanda
Status Present
KU : tampak sakit ringan
Kesadaran
: Compos mentis
GCS
: E4 M6 V5 = 15
Tekanan Darah : 140/90 mmHg, isi tegangan
cukup
Nadi : 96 kali/menit, reguler
RR :20 kali/menit, reguler
Suhu : 36 0C, axiller

Status Gizi
Berat Badan : 65 Kg
Tinggi Badan : 160 cm
IMT : 25,07
Kesan : Status gizi normoweight
Status Internus
Kepala : kesan mesosefal, rambut hitam lurus, luka (-)
Mata : konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-),
pupil bulat, central, reguler dan isokor 3 mm, reflek
pupil direk (+/+), reflek pupil indirek (+/+)
Hidung : nafas cuping hidung (-), sekret (-)
Telinga : serumen (-/-), nyeri tekan (-/-)
Mulut : bibir kering (-), bibir sianosis (-), lidah kotor (-),
gusi berdarah (-).

Leher : pembesaran kelenjar limfe (-), pembesaran


kelenjar tyroid (-), deviasi trakea (-), kaku kuduk (-)
Thorax
Jantung :
Inspeksi : ictus cordis tidak tampak
Palpasi : ictus cordis teraba tidak kuat angkat
Perkusi : konfigurasi jantung dalam batas normal
Auskultasi : Bunyi jantung I-II murni, gallop (-),
murmur (-)
Paru :
Inspeksi : lesi (-), simetris statis dinamis
Palpasi : stem fremitus kanan = kiri
Perkusi : sonor seluruh lapang paru
Auskultasi : Suara dasar vesikuler, wheezing (-), ronki
(-)

Abdomen
Inspeksi : Permukaan datar, warna sama seperti
sekitar
Auskultasi : Bising usus 10 kali/menit (normal)
Perkusi : Timpani seluruh regio abdomen, pekak
sisi (+) normal, pekak alih (-), nyeri ketok ginjal
dextra/sinistra (-)
Palpasi : Nyeri tekan epigastrum (-), Tidak
teraba pembesaran organ
Superior

Inferior

Akral pucat

-/-

-/-

Akral hangat

+/+

+/+

< 2 detik/< 2 detik

< 2 detik/< 2 detik

EKSTREMITAS

Capillary Refill

STATUS NEUROLOGIS
Fungsi Luhur

Kesadaran
Kualitatif : compos mentis
Kuantitatif GCS : E4M6V5
Orientasi : tempat, waktu dan situasi baik
Daya ingat
Baru
: baik
Lama : baik
Gerakan abnormal : tidak ditemukan
Gangguan berbahasa : tidak ditemukan
Afasia motorik : Afasia sensorik : Akalkuli : -

Koordinasi dan Keseimbangan


Cara berjalan : pasien berjalan kaku
Tes Romberg : baik
Tes telunjuk telunjuk : kecepatan
lambat, keakuratan gerakan cukup, ada
tremor
Tes disdiadokhokinesis : kecepatan dan
ritmik lambat

Fungsi Vegetatif
Miksi : Dalam batas normal
Defekasi : Dalam batas normal

ANGGOTA GERAK BAWAH

Kanan

Kiri

Drop foot

Tidak ada

Tidak ada

Claw foot

Tidak ada

Tidak ada

Pitchers foot

Tidak ada

Tidak ada

Kontraktur

Tidak ada

Tidak ada

Warna kulit

Normal

Normal

Sistem motorik

(+) normal

(+) normal

Gerakan

5-5-5

5-5-5

Kekuatan

(+) normal

(+) normal

Tonus

normal

normal

trofi

normal

normal

Klonus

(+) normal

(+) normal

Reflek fisiologik (patella)

(+) Normal

(+) normal

Sensibilitas

Normal

(+) normal

Nyeri

Normal

Normal

Inspeksi:

Keterangan

Kanan

Kiri

Babinski

Chaddock

Oppenheim

Gordon

Schaeffer

Mendel Bechterew

Rossolimo

Gonda

Klonus patella

Klonus kaki

Rangsang Meningeal

Kaku Kuduk

Kernig sign

Brudzinski I

Brudzinski II

Rangsang Radikuler

Tes Lasegue

Tes Patrik

Tes Kontra Patrik

Tanda neri

Reflek Patologis

Tes naffziger
Tes valsava

GERAKAN INVOLUNTER
Tremor
Chorea
Athetosis
Myocloni
Ties

Kanan

Kiri

+
-

+
-

Resting tremor (+)


PEMERIKSAAN TAMBAHAN
-

RINGKASAN
6 bulan SMRS penderita merasakan gemetar d kedua
tangan dan kaki. Gemetar di rasakan pada waktu istirahat.
1 bulan SMRS keluhan semakin berat, gemeteran sampai
mengganggu aktivitas dan saat bekerja. 1 hari SMRS
pasien merasakan bahwa anggota geraknya kaku karena
kedua tangan dan kaki sering bergetar. Gangguan aktifitas
yang paling dirasakan pasien adalah saat ingin
mengancing baju atau mengikat sesuatu barang, hal itu
menjadi susah dilakukan karena tangan yang bergetar dan
kaku. Pasien mengeluhkan kesulitan jalan, apabila berjalan
langkahnya menjadi kecil-kecil dan sulit berhenti.
Pemeriksaan fisik didapatkan KU sakit ringan. Resting
tremor (+), cogwheel phenomenon (+), Cara berjalan:
pasien berjalan kaku. Tes telunjuk telunjuk : kecepatan
lambat, keakuratan gerakan cukup, ada tremor, Tes
disdiadokhokinesis: kecepatan dan ritmik lambat.

DIAGNOSIS
Diagnosis Klinik :
Parkinson Syndrom
Resting tremor
Rigiditas
Bradikinesia
Diagnosis Topik : Substansia Nigra
Diagnosis Etiologik : Degeneratif

RENCANA AWAL
Daftar Masalah :
Parkinson Sindrom
Rencana Diagnosis
Usulan pemeriksaan: Rencana Terapi
Non medikamentosa
Edukasi
Pasien serta keluarga diberikan pemahaman mengenai
penyakitnya, misalnya pentingnya meminum obat teratur dan
menghindari jatuh. Menimbulkan rasa simpati dan empati dari
anggota keluarganya sehingga dukungan fisik dan psikik mereka
menjadi maksimal.

Medikamentosa
Levodopa 3 x 1
Trihexyphenidyl 2 x 2gr
Amlodipine 1 x 10mg]
Mecobalamin 2x500mg

Pendahuluan
Parkinsons disease : salah satu
penyakit neurodegeneratif yang
banyak ditemukan saat ini.
Menyebabkan gangguan dalam
beraktivitas dan dapat menyebabkan
disabilitas pada lansia.
Menimbulkan beban ekonomi dan
psikologi baik bagi penderita,

TINJAUAN PUSTAKA

Parkinsons Disease
Parkinsons disease (PD) adalah
penyakit neurodegeneratif progresif
yang paling sering ditemukan.
PD terjadi akibat gangguan
degeneratif basal ganglia (corpus
striatum, globus palidus, nukleus
subthalamik, dan substansia nigra)
termasuk jalur dopaminergik
nigrostriatal parkinsonism

Epidemiologi
PD : salah satu penyebab utama disabilitas
neurologis pada individu diatas usia 60 tahun.
USA : 1 juta individu menderita PD (~1% berusia >
55 tahun).
Puncak onset : awal usia 60an (range 35-85 tahun),
Durasi penyakit berkisar antara 10 hingga 25 tahun
Prevalensi kejadian P : W = sama

Epidemiologi
Genetik berperan dalam terjadinya PD pean
resiko 5 %.
Onset kejadian PD familial terjadi lebih awal
(rerata 46 tahun) dengan perkembangan
penyakit yang lebih cepat.
Ditemukan mutasi di kromosom 4q pada gen
pengkode - synuclein, komponen utama badan
Lewy. Mutasi gen yang kini banyak diperhatikan
adalah pada LRRK2 (leucine-rich repeat kinase).

Etiologi

Etiologi

t
E

o
l
io

i
g

Patofisiologi

Patofisiologi

Patofisiologi
Kematian neuron nigral disebabkan oleh :
kerentanan genetik (abnormalitas processing synuclein),
stres oksidatif
faktor lingkungan

Ditemukan pula badan Lewy (Lewy bodies, LB),


inklusi eosinofilik fibrillar intraselular, dan
konsentrasi tinggi - synuclein, ubiquitin, tau
protein, tuberculin, dan protein lain di
substansia nigra (SN) dan locus coeruleus (LC)

Manifestasi Klinis
Gejala klasik PD :
1)
2)
3)
4)

Bradikinesia
Resting tremor
2 dari 4
Rigiditas
Abnormalitas postural

PD

Onset muncul setelah kehilangan 70%


hingga 80% neuron striatal berpigmen

Skala Hoehn and Yahr


0

Tak ada gejala yang tampak

Gejala unilateral, mungkin ada tremor


pada satu ekstremitas

Gejala bilateral, keseimbangan baik

Gejala bilateral, gerakan tubuh


melambat, instabilitas postural ringansedang, dan kesulitan berjalan

Gejala bilateral dengan instabilitas


postural berat, rigiditas, dan
bradikinesia

Gejala bilateral dengan


ketidakmampuan berjalan,
membutuhkan kursi roda, terdapat
kakeksia

Tremor Parkinsonian
Sifat : asimetris, regular, ritmis, amplitudo rendah
(4-6 siklus per detik) menjadi simetris dengan
7-12 siklus per detik, diawali dengan pill rolling
tremor.
Tremor terjadi saat istirahat, berkurang selama
melakukan gerakan volunter.
Lengan lebih terpengaruh daripada tungkai.
Tremor diperberat oleh kegelisahan dan stres

Rigiditas Parkinsonian
Peningkatan resistensi tehd gerakan
pasif, diawali kram otot pada jari kaki
dan tangan, atau ekstremitas terasa
kaku, berat, lelah, dan nyeri.
Dapat terjadi cogwheel phenomenon
bersamaan dengan tremor.

Bradikinesia Parkinsonian
Seluruh otot lurik- ekstremitas, tubuh, okular, fasialterpengaruh, termasuk otot- otot mastikasi, deglutisi,
dan artikulasi hypophonia dan nada bicara
monoton.
Mikrografia
Hipokinesia merupakan salah satu gejala akinetik yang
paling awal terjadi
Bradikinesia dicirikan dengan kesulitan memulai,
melanjutkan, atau mengsinkronisasikan gerakan.

Abnormalitas Postural
Gangguan fiksasi postural : fleksi
involunter dari kepala dan leher.
Stooped posture merupakan ciri khas
penderita PD, dengan punggung
fleksi ke depan.
Gangguan keseimbangan merupakan
akibat dari instabilitas postural.
Penderita PD tidak dapat menjaga

Gejala Otonom &


Neuroendokrin
Disfungsi otonom dan neuroendokrin
menimbulkan gejala non- motorik :
diaforesis
retensi gastrik
konstripasi
retensi urin
denervasi simpatetik jantung
hipotensi ortostatik.
seborea

Gejala Kognitif- Afektif


Depresi (endogen) terjadi pada 50%
penderita PD
Demensia terjadi pada 30%
penderita PD
Bradyphrenia : kelambatan berpikir,
miskin pikiran (hilangnya imajinasi
dan insight) dan kesulitan
memformulasikan pikiran

Myerson sign
(+)
Mata
melebar,
kedipan
Masked
facies

Siallorhea

Gejala Awal PD
Tremor

70%

Gangguan berjalan

11%

Kekakuan

10%

Kelambatan

10%

Nyeri otot

8%

Hilangnya ketangkasan

7%

Gangguan menulis

5%

Depresi, gelisah, gangguan psikiatrik lain

4%

Gangguan bicara

3%

Diagnosa Banding
DD

Perbedaan

Essential tremor

Gejala parkinsonism lain (-), tremor bilateral,


frekuensi 8-10 Hz, abnormalitas postural (-)

Hidrosefalus normotensif

Instabilitas postural (+), gx berjalan (+),


bradikinesia (+), tetapi rigiditas (-), tremor (-)
PL memperbaiki kondisi

Progresive supranuclear
palsy (PSP)

Rigiditas dan postur distonik pada leher &


bahu, pandangan mata kosong, cenderung
jatuh saat berjalan

Obat neuroleptik

Onset cepat

Penyakit CreutzfeldtJacob

Onset usia pertengahan, demensia progresif,


mioklonus, gx motorik, perubahan karakteristik
pada EEG

Huntington disease

Usia muda, riw. keluarga (+), choreoathetosis,


demensia

Tatalaksana
Tujuan :
mempertahankan fungsi dan QoL
menghindari komplikasi terkait- obat

Bradikinesia, tremor, rigiditas, dan abnormalitas


postur berespons baik terhadap pengobatan
tahap awal.
Gangguan kognitif, hypophonia, disfungsi
otonom dan ketidakseimbangan tidak
menunjukkan banyak perbaikan

Farmakologis
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

Levodopa
Agonis dopamin
Antagonis glutamat
Antikolinergik
COMT inhibitor
MAO-B inhibitor

Farmakologis

Farmakologis

menstimulasi reseptor dopamin


yang digunakan untuk mengurangi
limitasi pada terapi dengan
levodopa

Farmakologis

Merupakan obat antiviral, diduga obat


ini membebaskan sisa dopamin yang
ada pada neuron presinap di jalur
nigrostriatal

Farmakologis

Blokade reseptor kolinergikmuskarinik di striatum, bermanfaat


bagi penderita PD tremor & distonia

Farmakologis

[levodopa di plasma]
bioavailabilitas levodopa ,
waktu on

Farmakologis

Non- Farmakologi
Bedah
Pallidotomy
Thalamotomy
Deep brain stimulation (BSD)

Fisioterapi

Pendekatan Tatalaksana Pada


Penderita Parkinsons Disease

Kesimpulan
Parkinsons disease (PD) : penyakit neurodegeneratif progresif yang
paling banyak ditemukan, onset penyakit dimulai pada usia awal 60
tahun.
PD terjadi akibat defisiensi dopamin nigrostriatal yang
menyebabkan timbulnya gejala parkinsonism.
Manifestasi klinis klasik PD bradikinesia, resting tremor, rigiditas,
dan abnormalitas postural, dapat pula disertai gejala non- motorik.
Tatalaksana PD bertujuan untuk menpertahankan fungsi dan
kualitas hidup serta mencegah timbulnya komplikasi akibat obat.
Terapi medikamentosa berupa pemberian preparat levodopa,
agonis dopamin, antagonis glutamat, antikolinergik, COMT inhibitor
dan MAO-B inhibitor. Tatalaksana non- medikamentosa berupa
bedah pallidotomy dan thalamotomy yang telah jarang dilakukan,
Deep Brain Stimulation (DBS) dan fisioterapi untuk
mempertahankan dan meningkatkan kualitas hidup penderita PD.

TERIMAKASI
H

PROGNOSIS
Ad vitam
: Ad bonam
Ad fungsionam : Dubia ad malam
Ad Sanationam : Dubia ad malam

You might also like