Professional Documents
Culture Documents
IDENTITAS PENDERITA
Nama : Tn. J
Umur : 53 tahun
No. RM : 496688
Agama : Islam
Status : Menikah
Alamat : Kwasan RT01 RW 01 Magelung Kab.
Semarang
Pekerjaan : Swasta
Dirawat di ruang : Alamanda
Tanggal masuk RS : 14 Februari 2016
DAFTAR MASALAH
Tanggal
Aktif
15/02/2016
1.
Tanggal
Pasif
ANAMNESA
Anamnesis dilakukan secara
autoanamnesis dan alloanamnesis
kepada keluarga pasien pada tanggal 18
Februari 2016, pukul 14.00 WIB di Ruang
Alamanda.
Keluhan Utama : Tangan dan kaki gemetar
Kronologi :
6 bulan SMRS penderita merasakan bahwa kedua tangan dan kaki nya
gemetaran. Awalnya kedua tangan dan kaki gemetaran hanya sedikit
tetapi lama kelamaan bertambah berat, keluhan tersebut muncul hanya
pada waktu istirahat.
1 bulan SMRS pasien merasakan bahwa gemeteran di rasakan semakin
memberat. Pasien merasakan gemetar pada kedua tangan dan kaki
sampai menganggu kegiatan sehari-hari dan saat bekerja.
1 hari SMRS pasien merasakan bahwa anggota geraknya kaku karena
kedua tangan dan kaki sering bergetar. Gangguan aktifitas yang paling
dirasakan pasien adalah saat ingin mengancing baju atau mengikat
sesuatu barang, hal itu menjadi susah dilakukan karena tangan yang
bergetar dan kaku. Pasien mengeluhkan kesulitan jalan, apabila berjalan
langkahnya menjadi kecil-kecil dan sulit berhenti.
Tidak ada kesulitan dalam menelan. Tidak ada gangguan juga pada pola
BAB dan BAK pasien. Riwayat pernah terkena infeksi otak disangkal.
Pasien tidak mempunyai riwayat trauma khususnya kepala. Pasien juga
menyangkal pernah keracunan bahan bahan kimia seperti pestisida dan
sebagainya. Sebelumnya pasien sudah pernah berobat ke dokter, tetapi
belum sembuh, kemudian oleh keluarga pasien dibawa ke RSUD Tugurejo.
Faktor memperberat :
Riwayat
Riwayat
Riwayat
Riwayat
Riwayat
Riwayat
Riwayat
Penyakit Dahulu :
hipertensi
: ada
stroke
: disangkal
DM
: disangkal
kolesterol
: disangkal
jantung
: disangkal
trauma kepala : disangkal
PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan fisik dilakukan pada tanggal 18
Februari 2016, pukul 14.00 WIB di Ruang
Alamanda
Status Present
KU : tampak sakit ringan
Kesadaran
: Compos mentis
GCS
: E4 M6 V5 = 15
Tekanan Darah : 140/90 mmHg, isi tegangan
cukup
Nadi : 96 kali/menit, reguler
RR :20 kali/menit, reguler
Suhu : 36 0C, axiller
Status Gizi
Berat Badan : 65 Kg
Tinggi Badan : 160 cm
IMT : 25,07
Kesan : Status gizi normoweight
Status Internus
Kepala : kesan mesosefal, rambut hitam lurus, luka (-)
Mata : konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-),
pupil bulat, central, reguler dan isokor 3 mm, reflek
pupil direk (+/+), reflek pupil indirek (+/+)
Hidung : nafas cuping hidung (-), sekret (-)
Telinga : serumen (-/-), nyeri tekan (-/-)
Mulut : bibir kering (-), bibir sianosis (-), lidah kotor (-),
gusi berdarah (-).
Abdomen
Inspeksi : Permukaan datar, warna sama seperti
sekitar
Auskultasi : Bising usus 10 kali/menit (normal)
Perkusi : Timpani seluruh regio abdomen, pekak
sisi (+) normal, pekak alih (-), nyeri ketok ginjal
dextra/sinistra (-)
Palpasi : Nyeri tekan epigastrum (-), Tidak
teraba pembesaran organ
Superior
Inferior
Akral pucat
-/-
-/-
Akral hangat
+/+
+/+
EKSTREMITAS
Capillary Refill
STATUS NEUROLOGIS
Fungsi Luhur
Kesadaran
Kualitatif : compos mentis
Kuantitatif GCS : E4M6V5
Orientasi : tempat, waktu dan situasi baik
Daya ingat
Baru
: baik
Lama : baik
Gerakan abnormal : tidak ditemukan
Gangguan berbahasa : tidak ditemukan
Afasia motorik : Afasia sensorik : Akalkuli : -
Fungsi Vegetatif
Miksi : Dalam batas normal
Defekasi : Dalam batas normal
Kanan
Kiri
Drop foot
Tidak ada
Tidak ada
Claw foot
Tidak ada
Tidak ada
Pitchers foot
Tidak ada
Tidak ada
Kontraktur
Tidak ada
Tidak ada
Warna kulit
Normal
Normal
Sistem motorik
(+) normal
(+) normal
Gerakan
5-5-5
5-5-5
Kekuatan
(+) normal
(+) normal
Tonus
normal
normal
trofi
normal
normal
Klonus
(+) normal
(+) normal
(+) Normal
(+) normal
Sensibilitas
Normal
(+) normal
Nyeri
Normal
Normal
Inspeksi:
Keterangan
Kanan
Kiri
Babinski
Chaddock
Oppenheim
Gordon
Schaeffer
Mendel Bechterew
Rossolimo
Gonda
Klonus patella
Klonus kaki
Rangsang Meningeal
Kaku Kuduk
Kernig sign
Brudzinski I
Brudzinski II
Rangsang Radikuler
Tes Lasegue
Tes Patrik
Tanda neri
Reflek Patologis
Tes naffziger
Tes valsava
GERAKAN INVOLUNTER
Tremor
Chorea
Athetosis
Myocloni
Ties
Kanan
Kiri
+
-
+
-
RINGKASAN
6 bulan SMRS penderita merasakan gemetar d kedua
tangan dan kaki. Gemetar di rasakan pada waktu istirahat.
1 bulan SMRS keluhan semakin berat, gemeteran sampai
mengganggu aktivitas dan saat bekerja. 1 hari SMRS
pasien merasakan bahwa anggota geraknya kaku karena
kedua tangan dan kaki sering bergetar. Gangguan aktifitas
yang paling dirasakan pasien adalah saat ingin
mengancing baju atau mengikat sesuatu barang, hal itu
menjadi susah dilakukan karena tangan yang bergetar dan
kaku. Pasien mengeluhkan kesulitan jalan, apabila berjalan
langkahnya menjadi kecil-kecil dan sulit berhenti.
Pemeriksaan fisik didapatkan KU sakit ringan. Resting
tremor (+), cogwheel phenomenon (+), Cara berjalan:
pasien berjalan kaku. Tes telunjuk telunjuk : kecepatan
lambat, keakuratan gerakan cukup, ada tremor, Tes
disdiadokhokinesis: kecepatan dan ritmik lambat.
DIAGNOSIS
Diagnosis Klinik :
Parkinson Syndrom
Resting tremor
Rigiditas
Bradikinesia
Diagnosis Topik : Substansia Nigra
Diagnosis Etiologik : Degeneratif
RENCANA AWAL
Daftar Masalah :
Parkinson Sindrom
Rencana Diagnosis
Usulan pemeriksaan: Rencana Terapi
Non medikamentosa
Edukasi
Pasien serta keluarga diberikan pemahaman mengenai
penyakitnya, misalnya pentingnya meminum obat teratur dan
menghindari jatuh. Menimbulkan rasa simpati dan empati dari
anggota keluarganya sehingga dukungan fisik dan psikik mereka
menjadi maksimal.
Medikamentosa
Levodopa 3 x 1
Trihexyphenidyl 2 x 2gr
Amlodipine 1 x 10mg]
Mecobalamin 2x500mg
Pendahuluan
Parkinsons disease : salah satu
penyakit neurodegeneratif yang
banyak ditemukan saat ini.
Menyebabkan gangguan dalam
beraktivitas dan dapat menyebabkan
disabilitas pada lansia.
Menimbulkan beban ekonomi dan
psikologi baik bagi penderita,
TINJAUAN PUSTAKA
Parkinsons Disease
Parkinsons disease (PD) adalah
penyakit neurodegeneratif progresif
yang paling sering ditemukan.
PD terjadi akibat gangguan
degeneratif basal ganglia (corpus
striatum, globus palidus, nukleus
subthalamik, dan substansia nigra)
termasuk jalur dopaminergik
nigrostriatal parkinsonism
Epidemiologi
PD : salah satu penyebab utama disabilitas
neurologis pada individu diatas usia 60 tahun.
USA : 1 juta individu menderita PD (~1% berusia >
55 tahun).
Puncak onset : awal usia 60an (range 35-85 tahun),
Durasi penyakit berkisar antara 10 hingga 25 tahun
Prevalensi kejadian P : W = sama
Epidemiologi
Genetik berperan dalam terjadinya PD pean
resiko 5 %.
Onset kejadian PD familial terjadi lebih awal
(rerata 46 tahun) dengan perkembangan
penyakit yang lebih cepat.
Ditemukan mutasi di kromosom 4q pada gen
pengkode - synuclein, komponen utama badan
Lewy. Mutasi gen yang kini banyak diperhatikan
adalah pada LRRK2 (leucine-rich repeat kinase).
Etiologi
Etiologi
t
E
o
l
io
i
g
Patofisiologi
Patofisiologi
Patofisiologi
Kematian neuron nigral disebabkan oleh :
kerentanan genetik (abnormalitas processing synuclein),
stres oksidatif
faktor lingkungan
Manifestasi Klinis
Gejala klasik PD :
1)
2)
3)
4)
Bradikinesia
Resting tremor
2 dari 4
Rigiditas
Abnormalitas postural
PD
Tremor Parkinsonian
Sifat : asimetris, regular, ritmis, amplitudo rendah
(4-6 siklus per detik) menjadi simetris dengan
7-12 siklus per detik, diawali dengan pill rolling
tremor.
Tremor terjadi saat istirahat, berkurang selama
melakukan gerakan volunter.
Lengan lebih terpengaruh daripada tungkai.
Tremor diperberat oleh kegelisahan dan stres
Rigiditas Parkinsonian
Peningkatan resistensi tehd gerakan
pasif, diawali kram otot pada jari kaki
dan tangan, atau ekstremitas terasa
kaku, berat, lelah, dan nyeri.
Dapat terjadi cogwheel phenomenon
bersamaan dengan tremor.
Bradikinesia Parkinsonian
Seluruh otot lurik- ekstremitas, tubuh, okular, fasialterpengaruh, termasuk otot- otot mastikasi, deglutisi,
dan artikulasi hypophonia dan nada bicara
monoton.
Mikrografia
Hipokinesia merupakan salah satu gejala akinetik yang
paling awal terjadi
Bradikinesia dicirikan dengan kesulitan memulai,
melanjutkan, atau mengsinkronisasikan gerakan.
Abnormalitas Postural
Gangguan fiksasi postural : fleksi
involunter dari kepala dan leher.
Stooped posture merupakan ciri khas
penderita PD, dengan punggung
fleksi ke depan.
Gangguan keseimbangan merupakan
akibat dari instabilitas postural.
Penderita PD tidak dapat menjaga
Myerson sign
(+)
Mata
melebar,
kedipan
Masked
facies
Siallorhea
Gejala Awal PD
Tremor
70%
Gangguan berjalan
11%
Kekakuan
10%
Kelambatan
10%
Nyeri otot
8%
Hilangnya ketangkasan
7%
Gangguan menulis
5%
4%
Gangguan bicara
3%
Diagnosa Banding
DD
Perbedaan
Essential tremor
Hidrosefalus normotensif
Progresive supranuclear
palsy (PSP)
Obat neuroleptik
Onset cepat
Penyakit CreutzfeldtJacob
Huntington disease
Tatalaksana
Tujuan :
mempertahankan fungsi dan QoL
menghindari komplikasi terkait- obat
Farmakologis
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
Levodopa
Agonis dopamin
Antagonis glutamat
Antikolinergik
COMT inhibitor
MAO-B inhibitor
Farmakologis
Farmakologis
Farmakologis
Farmakologis
Farmakologis
[levodopa di plasma]
bioavailabilitas levodopa ,
waktu on
Farmakologis
Non- Farmakologi
Bedah
Pallidotomy
Thalamotomy
Deep brain stimulation (BSD)
Fisioterapi
Kesimpulan
Parkinsons disease (PD) : penyakit neurodegeneratif progresif yang
paling banyak ditemukan, onset penyakit dimulai pada usia awal 60
tahun.
PD terjadi akibat defisiensi dopamin nigrostriatal yang
menyebabkan timbulnya gejala parkinsonism.
Manifestasi klinis klasik PD bradikinesia, resting tremor, rigiditas,
dan abnormalitas postural, dapat pula disertai gejala non- motorik.
Tatalaksana PD bertujuan untuk menpertahankan fungsi dan
kualitas hidup serta mencegah timbulnya komplikasi akibat obat.
Terapi medikamentosa berupa pemberian preparat levodopa,
agonis dopamin, antagonis glutamat, antikolinergik, COMT inhibitor
dan MAO-B inhibitor. Tatalaksana non- medikamentosa berupa
bedah pallidotomy dan thalamotomy yang telah jarang dilakukan,
Deep Brain Stimulation (DBS) dan fisioterapi untuk
mempertahankan dan meningkatkan kualitas hidup penderita PD.
TERIMAKASI
H
PROGNOSIS
Ad vitam
: Ad bonam
Ad fungsionam : Dubia ad malam
Ad Sanationam : Dubia ad malam