You are on page 1of 30

ATRESIA KOANA

Oleh : Dewi Septina Sari Hasyim


201410401011058
Pembimbing : dr. Purnaning Wahyu P Sp.THT-KL

Anatomi Hidung

Hidung luar berbentuk piramid denagn


bagian-bagian dari atas ke bawah :

Pangkal hidung ( bridge )


Batang hidung ( dorsum nasi )
Puncak hidung
Ala nasi
Kolumela
Lubang hidung ( nares anterior)

( FK UI, 2007 )

Kavum nasi posterior berhubungan dengan


nosfoaring melalui apertura nasalis posterior
yang disebut KOANA
Batas batas koana :
Superior : inferior surface of sphenoid body
Lateral : medial pterygoid lamina
Medial : vomer
Inferior : horizontal portion of palatal bone

(Mattew, 2014)

Embriologi

4-6 weeks: formation of columella, philtrum, and


upper lip via neural crest cell migration
Simultaneously, nasal pits burrow deep into
mesenchyme to produce nasal cavities
Nasal pits overlie the the frontal portion of
stomadeum (primitive oral cavity), seperated by
nasobuccal membrane
Nasobuccal membrane ruptures to create primitive
nasal cavity and choana, followed by secondary
choana

(Mattew, 2014)

Definisi

Kelainan kongenital ini biasanya bersamaan


dengan kelainan kongenital lainya atau biasanya
disebut sindrom CHARGE (C=Coloboma, H=Heart
Disease, A= atresia choanae, R= retarded growth
and development, G= genital hipoplasia, E=ear
deformities or deafness)

(Aksoy, 2009)

Klasifikasi

Epidemiologi

Dari 5000-8000 kelahiran hanya 1 kelahiran


dengan atresia koana
Perempuan : laki-laki 2:1
Unilateral koana : bilateral koana 2:1
65%-75% atresia koana unilateral sisanya
bialteral.

Ulfet, 2005; Sahebpor, 2006

Etiologi

Patofisiologi
Teori embriologi atresia koana :
Membran buccopharyngeal yang persisten
Kegagalan membrane buccopharyngeal dari
hochstetter yang ruptur
Bagian medial yang tumbuh keluar dari
vertikal dan horizontal tulang palatine
Abnormal mesodermal yang adhesi pada area
koana, dan
Misdirection dari aliran mesodermal akibat
faktor lokal

Teori 1 dan 2

Adanya persisten membran nasobuccal dari


Hochstetter atau membran buccopharyngeal
dari foregut pecah antara minggu5 dan 6
kehamilan koana.
Kegagalan membran yang pecah ini
menyebabkan atresia dari koana

Teori lainnya

abnormal yang persisten dari mesoderm


menyebabkan perlengketan di wilayah
hidung-choana koana untuk faktor lokal.

Gejala klinis

DIAGNOSIS

ANAMNESIS

Retraksi dinding dada kecuali anak bernapas


melalui mulut atau menangis
Kesulitan bernapas saat pertama kelahiran,
yang dapat mengakibatkan sianosis, kecuali
bayi yang menangis
Ketidakmampuan untuk makan dan bernapas
pada saat yang sama.
Penyumbatan satu sisi hidung yang persisten.

Pemeriksaan fisik

Memasukkan kateter melalui lubang hidung


kedalam orofaring. Jika kateter tidak dapat
masuk berarti ada obstruksi, tetapi harus
disingkirkan kemungkinan kateter terlipat
dalam rongga hidung.

Menilai adanya aliran udara ekspirasi dengan


meletakkan kaca laring didepan nares
anterior.

Gambaran obstruksi nasal unilateral dan mucus discharge yang


persisten. Nasal Endoscopy memperlihatkan atresia choanal sisi
hidung ( A,B ), lubang nasal normal (C), dan Choana (D)
(Assanasen,2009).

Pemeriksaan penunjang

Rhinography : pewarnaa radioaktif kedalam


rongga hidung.
CT-Scan

bilateral atresia koana pada anak usia 2 hari. (A) sebelum di suction
cavum nasi masih penuh dengan secret. (B) setelah suction atresia koana
bilateral tipe tulang dan membrane, selain itu terdapat deviasi septu
sebelah kiri (AJNR,1999)

bilateral atresia koana (A) atresia koana bilateral tipe tulang (B)
atresia koana tipe membran (AJNR,1999).
:

Penatalaksanaan

Menagemen awal emergency

Bebaskan jalan napas


Oral airway
Mc Govern nipple
Intubasi dan selang orogastric
Trakeostomi apabila ada sindrom CHARGE

Menejemen definit aktif

Transnasal
Transpalatal
Stent
Mitomycin C

MITOMICYN C

An antiproliferative/antitumor agent that


inhibits fibroblast growth and proliferation
Commonly used in treatment subglottic
stenosis and LTR as well as sinus surgery
Applied topically via a pledget

TRANSPLATAL

1. Place mouth gag, inject lido into palate


2. Create a U-shaped palatal flap based on
greater palatine vessels
3. Remove palatal bone anterior to vessels,
vomer, and atretic plate with drill/rongeur
4. Stent placement
5. Mucosa over palate used to resurface new
choana

TRANSPLATAL

TRANSNASAL

Endoscopic vs Microscope vs Blind Puncture


Curved/straight urethral sounds- puncture
May choose to puncture with dilation only
Powered instruments (microdebrider,
diamond burr drill)- open choana
Must direct the dissection inferomedially
Preserving mucosal flaps

STENT

TERIMA KASIH

You might also like