Professional Documents
Culture Documents
A. Fisiologi
Jantung merupakan salah satu organ vital dalam tubuh manusia yang
terletak dalam mediastinum di antara kedua paru-paru. Jantung memiliki fungsi
utama sebagai pemompa darah. Jantung merupakan salah satu organ yang
tidak pernah beristirahat Dalam keadaan fisiologis, pembentukan rangsang
irama denyut jantung berawal dari nodus sinoatrial (nodus SA) dan menyebar
ke serat otot lainnya sehingga menimbulkan kontraksi jantung. Jika rangsang
irama ini mengalami gangguan dalam pembentukannya dan penghantarannya,
maka dapat terjadi gangguan pada kinerja jantung. Jantung terdiri dari empat
ruangan yaitu atrium kanan dan atrium kiri yang dipisahkan oleh septum
intratrial, serambi kanan dan serambi kiri yang dipisahkan oleh septum
intraventrikuler.
B. Definisi
VSD ( ventrikel septum defek ) adalah gangguan atau lubang pada
septum atau sekat di antara rongga ventrikel akibat kegagalan fusi atau
penyambungan sekat interventrikel.
VSD adalah Kelainan jantung berupa tidak sempunanya penutupan
dinding pemisah antara kedua ventrikel sehingga darah dapat masuk dari
ventrikel kiri ke kanan, dan sebaliknya.
dapat tunggal atau banyak dengan bentuk dan ukuran yang bervariasi.
Kebocoran di pars muskularis biasanya kecil. Kebocoran ditempat lainnya
mempunyai ukuran bermacam-macam.
Pada defek yang berukuran tidak lebih dari 1 cm, terdapat perbedaan
tekanan antara ventrikel kanan dan kiri. Tekanan ventrikel kiri yang lebih besar
menyebabkan arus kebocoran berlangsung dari kiri ke kanan (L to R Shunt).
Volume darah dari ventrikel kiri ini setelah melalui defek lalu masuk ke dalam
arteri pulmonalis bersama-sama darah yang berasal dari ventrikel kanan.
Biasanya pada defek yang kecil ini tidak terjadi kebocoran, dengan demikian
ventrikel kanan tidak mengalami beban volume
dan
tidak menjadi
dilatasi.
Jumlah darah yang mengalir melalui arteri pulmonalis akan bertambah,
demikian pula vena-vena pulmonalis isinya akan bertambah dan mengalirkan
darah ke atrium kiri. Kelebihan darah ini menyebabkan dilatasi dari atrium kiri.
Ventrikel kiri, disamping volume darahnya yang bertambah, juga harus bekerja
keras sehingga terjadi hipertrofi. Dengan kata lain arteri pulmonalis, atrium
kiri, dan ventrikel kiri yang mengalami kelainan pada saat ini, sehingga jantung
kiri yang membesar. Bila defek itu makin besar, maka volume darah yang
mengalir ke ventrikel kanan juga bertambah. Dengan bertambahnya volume
darah ini, maka ventrikel kanan manjadi dilatasi, dan arteri pulmonalis juga
bertambah lebar. Selama sirkulasi ini berjalan lancar, tidak ada peningkatan
tekanan di dalam arteri pulmonalis.
Selanjutnya seperti pada kelainan ASD, lambat laun pada penderita ini
pun akan terjadi perubahan-perubahan pada pembuluh darah paru-paru, yaitu
penyempitan dari lumen arteri-arteri di perifer. Hipertensi pulmonal lebih cepat
terjadi pada VSD. Dengan adanya hipertensi pulmonal ini, ventrikel kanan
menjadi besar karena darah yang mengalir ke dalam arteri paru-paru
mengalami kesulitan. Dengan adanya resistensi yang besar pada arteri-arteri
pulmonalis, maka atrium kiri yang semula dilatasi kini berkurang isinya dan
kembali normal. Pada saat ini yang berperan dalam kelainan ini adalah
ventrikel kanan, arteri pulmonalis dengan cabang-cabangnya yang melebar
terutama bagian sentral. Jadi sekarang yang membesar terutama adalah jantung
kanan. Keadaan ini mirip dengan kelainan ASD dengan Hipertensi pulmonal.
I. Penatalaksanaan
Pada VSD kecil: ditunggu saja, kadang-kadang dapat menutup secara
spontan. Diperlukan operasi untuk mencegah endokarditis infektif.
Pada VSD sedang: jika tidak ada gejala-gejala gagal jantung, dapat ditunggu
sampai umur 4-5 tahun karena kadang-kadang kelainan ini dapat mengecil.
Bila terjadi gagal jantung diobati dengan digitalis. Bila pertumbuhan
normal, operasi dapat dilakukan pada umur 4-6 tahun atau sampai berat
badannya 12 kg.
Pada VSD besar dengan hipertensi pulmonal yang belum permanen:
biasanya
C. Diagnosa keperawatan
1. Penurunan curah jantung yang berhubungan dengan malformasi
jantung.
2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
D. Intervensi
No
1.
2.
Diagnosa
keperawatan
Penurunan curah
jantung yang
berhubungan dengan
malformasi jantung.
berat badan
Berat badan ideal
Mampu mengidentifikasi
kebutuhan nutrisi
3.
Intoleransi aktivitas
berhubungan dengan
ketidakseimbangan
antara pemakaian
oksigen oleh tubuh
dan suplai oksigen ke
sel
DAFTAR PUSTAKA
Hudak & Gallo. 2002. Keperawatan Kritis Edisi 4 Volume I. Jakarta: EGC
Lawrence, M et al. 2002. Diagnosis dan Terapi Kedokteran Ilmu Penyakit Dalam.
Jakarta: Salemba Medika
Price, Sylvia A. 2006. Patofisiologi : Konsep klinis Proses-proses Penyakit Edisi
6. Jakarta: EGC
Smeltzer & Bare. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medical Bedah. Brunner &
Suddarth Jilid II Edisi 8. Jakarta : EGC
Syaifuddin. (2009). Fisiologi Tubuh Manusia Untuk Mahasiswa Keperawatan.
Edisi 2. Jakarta: Salemba Medika
Udjianti, Wajan I. 2010. Keperawatan Kardiovaskuler. Jakarta: Salemba Medika