Professional Documents
Culture Documents
1.
perawatn mata, tali pusat, kulit dan pemberian imunisasi) pemberian vitamin K dan
penyuluhan neonatal di rumah menggunakan buku KIA (Departemen Kesehatan Republik
Indonesia, 2004).
Kunjungan neonatal (KN) adalah kontak neonatus dengan tenaga kesehatan minimal dua
kali.
a.
Kunjungan pertama kali pada hari pertama dengan hari ke tujuh (sejak 6 jam setelah lahir).
b.
Kunjungan kedua kali pada hari ke delapan sampai hari kedua puluh delapan.
c.
2.
1.
Pemeriksaan tanda bahaya seperti kemungkinan infeksi bakteri, ikterus, diare, dan berat
badan rendah.
2.
3.
4.
5.
Konseling terhadap ibu dan keluarga untuk memberikan asli eksklusif, pencegahan hipotermi
dan melaksanakan perawatan bayi baru lahir di rumah dengan menggunakan buku KIA
6.
3.
a.
b.
4.
7 dan 1 kali pada hari ke 8 hari ke 28 setelah lahir disuatu wilayah kerja pada kurun waktu
tertentu.
Dengan indikator ini dapat diketahui efektifitas dan kualitas pelayanan kesehatan
neonatal.
Rumus yang dipergunakan adalah sebagai berikut :
Jumlah neonatus yang telah memperoleh 3 kali pelayanan kunjungan neonatal X 100
( Sesuai standar di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Jumlah seluruh sasaran bayi di suatu wilayah kerja dalam 1 tahun) (Ayusianto, 2009).
Cakupan pelayanan neonatal oleh tenagakesehatan untuk mengetahui jangkauan
layanan kesehatan neonatal serta kemampuan program dalam menggerakkan masyarakat
melakukan layanan kesehatan neonatal (Syafrudin, 2011).
Dengan Rumus :
Know (tahu) : diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya
termasuk kedalam pengetahuan terkini adalah mengingat kembali (recall).
2.
3.
4.
Analysis ( analisis) : suatu komponen untuk menjabarkan materi atau suatu objek kedalam
komponen-komponen tapi masih dalam struktur organisasi tersebut, ada kaitannya satu sama
lain.
5.
6.
b. Paritas ibu
Paritas adalah keadaan wanita berkaitan dengan jumlah anak yang dilahirkan. Wanita dengan
paritas tinggi yaitu wanita yang memiliki >2 anak dan paritas rendah yakni 2 anak ( Ramali,
2005).
Paritas 2-3 merupakan paritas yang aman ditinjau dari sudut kematian maternal. Paritas 1 dan
paritas tinggi ( lebih dari 3) m empunyai angka kematian maternal ( Wiknjosastro, 2007). c.
Sosial Ekonomi
Status ekonomi seseorang juga akan menentukan tersedianya suatu fasilitas yang diperlukan
untuk kegiatan tertentu, sehingga status sosial ekonomi ini akan mempengaruhi pengetahuan
seseorang (Notoatmodjo, 2007).
d.
Sosial Budaya
Kebiasaan dan tradisi yang dilakukan orang-orang tanpa melalui penalaran apakah yang
dilakukan baik atau buruk. Dengan demikian seseorang akan bertambah pengetahuannya
walaupun tidak melakukan (Notoatmodjo, 2007).
DAFTAR PUSTAKA
Ambarwati, Eny Retna dan Y.Sriati Rismintara. 2009. Asuhan Kebidanan
Komunitas.Yogyakarta: Nuhamedika
Ambarwati, Eny Retna dan Dian Wulandari. 2009. Asuhan Kebidanan Nifas.
Yogyakarta: Mitra Cendikia
Dewi, Vivian Nanny Lia. 2011. Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita. Jakarta:
Salemba Medika
Kristiyanasari, Weni. 2010. Asuhan Keperawatan Neonatus dan Anak.
Yogyakarta: Nuha Medika
Lissaver, Tom dan Avroy Fanarof. 2008. At a Glance Neonatologi. Blackwell
Publishing Ltd. Erlangga
Notoatmodjo. 2007. Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Depkes RI
Saifudin. 2009. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatus. Jakarta: PT Bina
Pustaka Sarwono Prawiharjo
Sumarah, dkk. 2009. Perawatan Ibu Bersalin ( Asuhan Kebidan Pada Ibu
Bersalin).
Yogyakarta: Fitramaya
Wahyuni Sari. 2011. Asuhan Neonatus, Bayi dan Balit. Jakarta: EGC
Wiknjosastro. 2010. Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT Bima Pusataka Sarwono
Prawiharjo
Yulifah, Rita dan Tri Johan Agus Wanto. 2009. Asuhan Kebidanan Komunitas.
Jakarta: Salemba Medika