You are on page 1of 37

Tehnik audit

internal
Jakarta, Januari 2015
Lina Kurniawati

Pengertian audit
Kegiatan mengumpulkan informasi
faktual dan signifikan (dapat
dipertanggung jawabkan) melalui
interaksi (pemeriksaan, pengukuran
dan penilaian yang berujung pada
penarikan kesimpulan) secara
sistematis, objektif, dan terdokumentasi
yang berorientasi pada azas penggalian
nilai atau manfaat
Audit merupakan instrumen bagai manajemen untuk
membantu mencapai visi, misi dan tujuan organisasi

Auditor internal

Katalisator untuk mempercepat


perubahan dalam upaya:
Memberdayakan sistem mutu
Mengamankan kebijakan mutu

Jangan sekedar menjalankan tugas:


tidak ada motivasi untuk berperan
sebagai agen perubahan
Jangan sampai bekerja semrawut dan
temuan dianggap tidak berbobot

Jenis audit

Audit internal: dilakukan di dalam suatu organisasi oleh


auditor internal yang juga karyawan organisasi sendiri,
untuk kepentingan internal organisasi sendiri. Auditor
internal tidak memiliki tanggung jawab hukum kepada
publik atas apa yang dilakukan dan dilaporkannya
sebagai termuan. Disebut audit pihak pertama

Auditor internal bisa berbentuk unit, orang, atau panitia

Audit eksternal: dilakukan oleh pihak di luar


organisasi, dikenal audit pihak kedua (oleh
pelanggan: misalnya audit yang dilakukan oleh
BPJS terhadap Faskes yang menjadi mitra kerja
sama BPJS) dan audit pihak ketiga (oleh institusi
independen: survei akreditasi, audit Bawas )

10 Esensi dari audit:

Adalah proses interaktif antara auditor dan auditee


(poihak yang diaudit)
Adalah kegiatan sistematis: direncanakan,
dikoordinasikan, dilaksanakan dan dikendalikan
secara efisien
Dilakukan dengan azas manfaat
Dilakukan secara objektif
Berpijak pada fakta dan kebenaran
Melibatkan proses penilaian/pengujian , evaluasi,
analisis
Bermuara pada pengambilan keputusan
Dilaksanakan berdasar standar/kriteria tertentu
Merupakan kegiatan berulang
Menghasilkan laporan

Tujuan audit
Mendapatkan data dan
informasi faktual dan
signifikan berupa data , hasil
analisa, hasil penilaian,
rekomendasi auditor sebagai
dasar pengambilan
keputusan, pengendalian
manajemen, perbaikan dan

Aktifitas audit
Memastikan (konfirmasi dan
verifikasi)
Menilai (mengevaluasi dan
mengukur)
Merekomendasi (memberikan
saran/masukan)

Kegiatan yang biasa


dilakukan auditor

Telaah dokumen
Observasi
Meminta penjelasan dari auditee
Meminta peragaan dilakukan oleh auditee
Membandingkan kenyataan dengan sta ndar/kriteria
Meminta bukti atas suatu kegiatan/transaksi
Pemeriksaan secara fisik terhadap fasilitas
Pemeriksaan silang (cross-check)
Mengakses catatan yang disimpan auditee
Mewawancarai auditee
Menyampaikan angket survey
Menganalisis data

Manfaat audit
Pengambilan keputusan
untuk perbaikan,
meningkatkan efisiensi dan
efektifitas fungsi organisasi

Kriteria audit

Kumpulan kebijakan, prosedur


atau persyaratan yang dipakai
sebagai rujukan
Kriteria audit digunakan sebagai
acuan pembanding terhadap bukti
audit

Bukti audit

Rekaman, pernyataan fakta atau


informasi lain yang relevan
dengan kriteria audit dan dapat
diverifikasi

Temuan audit

Hasil evaluasi bukti audit yang


terkumpulkan terhadap kriteria
audit
Temuan audit dapat menunjukkan
kesesuaian atau ketidaksesuaian
dengan kriteria audit, atau peluang
perbaikan.

Tujuan audit
internal
Membantu menyelesaikan
permasalahan organisasi, dalam
rangka meningkatkan mutu dan kinerja
organisasi

Dasar penetapan tujuan


audit internal

Prioritas permasalahan yang dihadapi


organisasi
Rencana pengembangan pelayanan
Persyaratan suatu sistem manajemen
yang digunakan sebagai acuan
Persyaratan regulasi atau persyaratan
kontrak
Evaluasi terhadap rekanan
Adanya potensi risiko kegiatan organisasi

Manfaat audit
internal

Bagi pucuk
pimpinan
Referensi dalam membuat
keputusan: mengambil atau
merubah kebijakan agar lebih
sesuai dengan perencanaan
organisasi jangka panjang

Bagi unit
operasional
Mengidentifikasi dan
memahami permasalahan
yang ada dalam organisasi
secara keseluruhan ataupun
secara spesifik pada unit
operasional sehingga dapat
mengambil langkah langkah

Bagi unit
pengelola mutu
Membatu pengendalian
mekanisme jaminan mutu
baik pada tahap input,
proses, maupun hasil

Bagi karyawan
Proses pembelajaran dan
pertumbuhan serta
pembangunan budaya
organisasi: budaya mutu,
budaya taat prosedur, budaya
perbaikan, budaya kerja
sistematis

Manfaat bagi
auditor
Proses pembelajaran dan
pertumbuhan

Bagi pelanggan
Audit internal merupakan
proses pendeteksian segala
kemungkinan yang dapat
menciptakan ketidak puasan
pelanggan (dan juga risiko)
dan dilanjutkan dengan
tindakan perbaikan dan
pencegahan sehingga
komitmen untuk memberikan
kepuasan dan keamanan

Bagi rekanan
Memberi umpan balik
terhadap kinerja rekanan

Kompetensi auditor

Paham prosedur audit, metoda, dan perangkat audit


Mengaplikasikan prosedur, metoda, dan perangkat
audit
Melaksanakan audit tepat waktu
Melaksanakan dan memfokuskan audit pada prioritas
permasalahan
Mengumpulkan informasi melalui: interview,
mendengarkan, observasi, meninjau ulang dokumen
termasuk pengelolaan arsip
Melakukan verifikasi atas informasi yang dikumpulkan
Menyimpulkan tingkat kecukupan/kesesuaian thd
bukti-bukti objektif
Melakukan penilaian terhadap potensi kerugian
Teknik sampling
Mencatat aktifitas audit dalam dokumen kerja
Menyiapkan laporan
Menjaga kerahasiaan informasi
Komunikasi

Tahapan audit
internal

Tahapan audit internal

Tahap I : penyusunan rencana audit: menentukan


unit-unit kerja yang akan diaudit, tujuan audit,
jadual audit, dan menyiapkan instrumen audit
Tahap II: pengumpulan data dengan
menggunakan instrumen audit yang disusun
berdasar standar/kriteria tertentu
Tahap III: analisis data audit, perumusan
masalah, prioritas masalah dan rencana tindak
lanjut audit
Tahap IV: pelaporan dan diseminsasi hasil audit

Perencanaan audit
internal

Tujuan audit internal: contoh: melakukan


penilaian kinerja dibandingkan strandar kinerja
Lingkup audit: menjelaskan unit kerja yang akan
diaudit
Objek audit: apa saja yang perlu diaudit
Alokasi waktu: berapa lama akan dilakukan
Metoda audit: komunikasi internaksi secara
langsung, metoda survei, dsb
Persiapan audit: persiapan auditor, penetapan
kriteria audit, penyusunan instrumen audit
Laporan hasil audit: perhatikan format laporan

Pengumpulan data

Pengumpulan data pada pelaksanaan audit dilakukan


dengan berbagai metoda:

Mengamati proses pelaksanaan kegiatan


Meminta penjelasan/mewawancarai pada auditee
Meminta peragaan oleh auditee
Memeriksa dan menelaah dokumen
Memeriksa dengan menggunakan daftar tilik
Mencari bukti-bukti
Melakukan pemeriksaan silang
Mencari informasi dari sumber luar
Menganalisis data dan informasi
Menarik kesimpulan
Memberikan rekomendasi

Analisis data

Membandingkan fakta yang diperoleh


pada waktu proses pengumpulan data
dibandingkan dengan kriteria audit yang
digunakan
Bila ditemukan kesenjangan (adanya gap
antara fakta dengan kriteria), maka
auditor bersama auditee melakukan
analisis lebih lanjut untuk mengenal
penyebab timbulnya kesenjangan, dan
menyusun rencana perbaikan

Laporan audit mutu


internal

Hasil audit harus dilaporkan kepada


Kepala Puskesmas/FKTP dan kepada
unit yang diaudit.
Hasil audit juga dilaporkan pada
saat rapat tinjauan manajemen:
Hasil audit
Tindak lanjut yang telah dilakukan
Kendala pada waktu perbaikan

Laporan audit
Latar belakang
II.
Tujuan audit
III. Lingkup audit
IV. Objek audit
V.
Standar/kriteria yang digunakan
VI. Auditor
VII. Proses audit
VIII. Hasil dan analisis hasil audit
IX. Rekomendasi dan batas waktu penyelesaian
yang disepakati bersama dengan auditee
I.

Tindak lanjut audit

Unit yang diaudit wajib melakukan tindak lanjut


terhadap temuan audit dalam bentuk upaya-upaya
perbaikan
Setelah memperoleh laporan hasil audit, auditee harus
mempelajari laporan audit, sebagai dasar menyusun
rencana perbaikan
Rencana perbaikan disusun dengan batas waktu yang
jelas
Pada saat pelaksanaan kegiatan perbaikan, auditor
dapat melakukan monitoring
Hasil perbaikan wajib dilaporkan kepada Kepala
Puskesmas/FKTP dan disampaikan tembusan kepada
auditor internal

Instrumen Audit
Internal

No dok::
Status revisi:
Tgl berlaku:
Halaman:

Jadual Audit Internal


Tahun:
Unit yang
diaudit

Jan

Feb

Ma
r

Apr

Mei

Jun

Jul

Ags

Spt

Okt

No
v

Des

Contoh form: Rencana


audit
No Unit/sasara Audito Kegiat Standa Tangga Tangga
n audit

an/pro
ses
yang
diaudit

r/kriter l audit
ia yang I
diguna
kan

l audit
II

Contoh form instrumen


audit
No Standar/Krite Daftar
Fakta
Temuan Rekome
ri audit

pertanya
an

audit

ndasi

Form Ringkasan Temuan Audit


dan
Rencana Tindak Lanjut

No dok::
Status revisi:
Tgl berlaku:
Halaman:

Unit Yang Diperiksa:


Tanggal pemeriksaan:

N
o

Uraian
Ketidak
sesuaian

Bukti
bukti
objekt
if

Ketdk
sesuaian
thd
standar/i
nstr

Standa Analisi
r/
s
Kriteria
yang
diguna
kan

Tindak
an
perbaik
an

Disiapkan oleh Auditor


--------------------------------

Tindak
an
penceg
ahan

Waktu
penyele
saian

Disetujui oleh Auditee


-------------------------------

PANDUAN DISKUSI

Kelas dibagi dalam 3 kelompok (admen, UKM, Klinis)

Masing-masing kelompok membahas:


Menetapkan topik-topik audit berdasarkan hasil self assessment
menggunakan studi kasus berdasarkan kriteria 3H 1P (high risk,
high cost, high volume, dan kecenderungan ada masalah)
Menetapkan unit kerja yang akan diaudit
Menetapkan kriteria-kriteria audit yang akan digunakan sesuai
dengan instrument akreditasi
Menetapkan metoda audit
Menyusun jadual audit
Menyusun contoh instrument audit untuk satu unit kerja

Masing-masing kelompok memaparkan hasil diskusi


Pelatih memberikan tanggapan terhadap paparan
masing-masing kelompok

You might also like