Professional Documents
Culture Documents
Latar belakang
Persalinan dan kelahiran merupakan kejadian fisiologis yang normal,
Kelahiran seorang bayi juga merupakan peristiwa di mana ibu dan keluarga
menantikannya , peran petugas kesehatan adalah memantau persalinan untuk
mendeteksi dini adanya komplikasi, di samping itu
bersama keluarga memberikan bantuan dan dukungan pada ibu bersalin.
( Stoppard 2007 : 197 )
Sebelum tahun 1974 ikatan para ahli bidan dan ahli kandungan dari
Perguruan tinggi amerika bersepakat dan mendukung kehadiran suami
Pada waktu istrinya akan melakukan persalinan , pada tahun 1980 , kira 80 %
rumah sakit di amerika serikat sudah memberlakukan peraturan , mengijinkan
suami hadir di saat istrinya melakukan persalinan. Suami tidak perlu duduk
termenung di ruangan tunggu lagi .
Menurut data WHO sebanyak 99 % kematian ibu akibat masalah persalinan atau
kelahiran yang di rujuk oleh tenaga kesehatan ( Bidan),terjadi di Negara
berkembang , sehingga ibu hamil sering merasa cemas terhadap kehamilannya .
( Laksono, 2008 )
1.2
Rumusan Masalah
Bagaimana gambaran tindakan pada proses persalinan ( periode intra natal ) dan
resiko yang terjadi sebelum dan sesudah pada proses persalinan
1.3
Tujuan
a.
Tujuan umum
Untuk menerapkan asuhan keperawatan pada ibu dan keluarga dalam proses
persalinan
b.
Tujuan khusus
1.
Mampu melakukan pengkajian terhadap ibu dan keluarga dalam proses
persalinan
2.
Mampu merumuskan diagnosa keperawatan terhadap ibu pada proses
persalinan
3.
Mampu menyusun rencana keperawatan pada ibu saat melakukan proses
persalinan
4.
5.
Dapat melakukan pembahasan asuhan keperawatan pada ibu dan kelurga
dalam proses persalinan
1.4
Manfaat Penelitian
1.
Bagi mahasiswa
Bagi pendidikan
palembang. Kami sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari
sempurna. Untuk itu, kepada dosen pembimbing saya meminta masukannya
demi perbaikan pembuatan makalah saya di masa yang akan datang dan
mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca.
PALEMBANG,Oktober 2013
PENULIS
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi
Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi( janin dan uri ) yang
telah cukup bulan atau dapat hidup di luar kandungan melalui jalan lahir atau
melalui jalan lain dengan bantuan atau tanpa bantuan ( kekuatan sendiri ).
Persalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang
terjadi pada kehamilan cukup bulan ( 37 42 minggu ), lahir spontan dengan
presentasi belakang kepala yang berlangsung dalam 18 jam tanpa komplikasi baik
pada ibu maupun pada janin.
2.2 Etiologi
Penyebab pasti partus masih merupakan teori yang kompleks antara lain
oleh factor hormonal ,pengaruh prostaglandin,struktur uterus ,sirkulasi
uterus,pengaruh saraf dan nutrisi,perubahan biokimia antara lain penurunan kadar
hormone estrogen dan progesteron
2.3 Istilah Yang Berkaitan Dengan Umur Kehamilan Dan Berat Janin Yang
Dilahirkan
a.Abortus
Terhentinya dan dikeluatkannya hasil konsepsi sebelum mampu hidup diluar
kandungan
Umur hamil sebelum 28 minggu
Berat janin kurang dari 1000 gram
b.Persalinan prematuritas
Persalinan sebelum umur hamil 28 sampai 36 minggu
Pada saat hamil muda sering terjadi kontraksi Braxton hicks dikemukan sebagi
keluhan karena dirasakan sakit dan mengganggu terjadi karena perubahan
keseimbangan estrogen,progesterone, dan memberikan kesempatan rangsangan
oksitosin.
Dengan makin tua hamil, pengeluaran estrogen dan progesterone makin berkurang
sehingga oksitosin dapat menimbulkan kontraksi yang lebih seringb sebagai his
palsu.
Sifat his permulaan ( palsu )
o Rasa nyeri ringan di bagian bawah
o Datangnya tidak teratur
o Tidak ada perubahan pada serviks atau pembawa tanda
o Durasinya pendek
o Tidak bertambah bila beraktifitas
2. Persalinan Sejati
Terjadinya His persalinan , His persalinan mempunyai sifat :
Pinggang terasa sakit yang menjalar ke bagian depan
Sifatnya teratur,interval makin pendek, dan kekuatannya makin besar
Mempunyai pengaruh terhadap perubahan serviks
Makin beraktifitas ( jalan ) kekuatan makin bertambah
Pengeluaran Lendir dan darah ( pembawa tanda ), Dengan his persalinan terjadi
perubahan pada serviks yang menimbulkan :
Pendataran dan pembukaan
Pembukaan menyebabkan lender yang terdapat pada kanalis servikalis lepas
Terjadi perdarahan karena kapiler pembuluh darah pecah
Pengeluaran Cairan
Pada beberapa kasus terjadi ketuban pecah yang menimbulkan pengeluaran
cairan . Sebagian ketuban baru pecah menjelang pembukaan lengkap. Dengan
pecahnya ketuban diharapkan persalinan berlangsung dalam waktu 24 jam.
2.7 Tahap-Tahap Persalinan
1. Kala I
Dimulai dari saat persalinan mulai sampai pembukaan lengkap (10 cm). Proses ini
terbagi dalam 2 fase yaitu: fase laten (8 jam) serviks membuka sampai 3 cm dan
fase aktif (7 jam) serviks membuka dari 3 cm sampai 10 cm. Kontraksi lebih kuat
dan sering selama fase aktif.
2. Kala II
Dimulai darti pembukaan lengkap (10 cm), sampai bayi lahir. Proses ini biasanya
berlangsung selama 2 jam pada primi dan 1 jam pada multi.
3. Kala III
Dimulai segera setelah bayi lahir sampai lahirnya plasenta, yang berlangsung tidak
lebih dari 30 menit.
4. Kala IV
Dimulai dari saat lahirnya plasenta sampai 2 jam pertama post partum.
2.8 Faktor Yang Mempengaruhi Persalinan
a. Power / Tenaga
Power utama pada persalinan adalah tenaga/kekuatan yang dihasilkan oleh
kontraksi dan retraksi otot-otot rahim. Gerakan memendek dan menebalotot-otot
rahim yang terjadi sementara waktu disebut kontraksi. Kontraksi ini terjadi diluar
sadar sedangkan retraksi mengejan adalah tenaga kedua (otot-otot perut dan
diafragma) digunakan dalam kala II persalinan. Tenaga dipakai untuk mendorong
bayi keluar dan merupakan kekuatan ekspulsi yang dihasilkan oleh otot-otot
volunter ibu.
b. Passages/Lintasan
Janin harus berjalan lewat rongga panggul atau serviks dan vagina sebelum
dilahirkan untuk dapat dilahirkan, janin harus mengatasi pula tahanan atau resisten
yang ditimbulkan oleh struktur dasar panggul dan sekitarnya.
c. Passanger
Passenger utama lewat jalan lahir adalah janin dan bagian janin yang paling penting
(karena ukurannya paling besar) adalah kepala janin selain itu disertai dengan
plasenta selaput dan cairan ketuban atau amnion.
d. Psikologis
kern ikterus
8). Bayi diserahkan kepada petugas untuk dirawat sebagaimana mestinya.
9). Sementara menunggu pelepasan plasenta dapat dilakukan.
Kateterisasi kandung kemih
Menjahit luka spontan atau luka episiotomi
2.10 Komplikasi Dalam Persalinan
- Persalinan lama
- Perdarahan pasca persalinan
- Malpresentasi dan malposisi
- Distosia bahu
- Distensi uterus
- Persalinan dengan parut uterus
- Gawat janin
- Prolapsus tali pusat
- Demam dalam persalinan
- Demam pasca persalinan
2.11 Penatalaksanaan
1. Kala I
Diagnosis
Ibu sudah dalam persalinan kala I jika pembukaan serviks kurang dari 4 cm dan
kontraksi terjadi tertur minimal 2 kali dalam 10 menit selama 40 detik.
Penanganan
O
Bantulah ibu dalam persalinan jika ia tampak gelisah ,ketakutan dan kesakitan
Jika tali pusat mengelilingi leher bayi dan terlihat longgar selipkan tali pusat
melalui kepala bayi
Jika lilitan pusat terlalu ketat tali pusat diklem pada dua tempat kemudian
digunting diantara kedua klem tersebut sambil melindungi leher bayi.
Kelahiran Bahu dan anggota seluruhnya
Jika oksitosin tidak tersedia rangsang puting payudara ibu atau susukan bayi guna
menghasilkan oksitosin alamiah atau memberikan ergometrin 0,2 mg. IM.
Lakukan penegangan tali pusat terkendali dengan cara :
Satu tangan diletakkan pada korpus uteri tepat diatas simpisis pubis. Selama
kontraksi tangan mendorong korpus uteri dengan gerakan dorso kranial kearah
belakang dan kearah kepala ibu.
Tangan yang satu memegang tali pusat dengan klem 5-6 cm didepan vulva.
Jaga tahanan ringan pada tali pusat dan tunggu adanya kontraksi kuat ( 2-3
menit )
Selama kontraksi lakukan tarikan terkendali pada tali pusat yang terus-menerus
dalam tegangan yang sama dengan tangan ke uterus.
PTT hanya dilakukan selama uterus berkontraksi
Begitu plasenta terasa lepas, keluarkan dengan menggerakkan tangan atau klem
pada tali pusat mendekati plasenta lepas, keluarkan dengan gerakan ke bawah dan
ke atas sesuai dengan jalan lahir. Kedua tangan dapat memegang plasenta dan
perlahan memutar plasenta searah jarum jam untuk mengeluarkan selaput
ketuban.
Segera setelah plasenta dan selaput ketubannya dikeluarkan masase fundus agar
menimbulkan kontraksi.
Jika menggunkan manajemen aktif dan plasenta belum juga lahir dalam waktu 15
menit berikan oksitosin 10 unit Im. Dosis kedua dalam jarak waktu 15 menit dari
pemberian oksitosin dosis pertama.
Periksa wanita tsb secara seksama dan jahit semua robekan pada serviks atau
vagina atau perbaiki episotomi.
4.Kala IV
Diagnosis
Dua jam pertama setelah persalinan merupakan waktu yang kritis bagi ibu
dan bayi. Keduanya baru saja mengalami perubahan fisik yang luar biasa sio ibu
melahirkan bayi dari perutnya dan bayi sedang menyesuaikan diri dari dalam perut
ibu ke dunia luar.
Penanganan
Periksa fundus setiap 15 menit pada jam pertama dan setiap 20-30 menit selama
jam kedua. Jika kontraksi tidak kuat masase uterus sampai menjadi keras. Apabila
uterus berkontraksi otot uterus akan menjepit pembuluh darah untuk menghentikan
perdarahan .
Periksa tekanan darah,nadi,kantung kemih, dan perdarahan setiap 15 menit pada
jam I dan setiap 30 menit selama jam II
Anjurkan ibu untuk minum demi mencegah dehidrasi. Tawarkan ibu makanan dan
minuman yang disukainya.
Bersihkan perineum ibu dan kenakan pakaian ibu yang bersih dan kering
Biarkan ibu beristirahat
Biarkan bayi berada pada ibu untuk meningkatkan hubungan ibu dan bayi
Bayi sangat siap segera setelah kelahiran
Jika ibu perlu ke kamar mandi, ibu boleh bangun,pastikan ibu dibantu karena
masih dalam keadaan lemah atau pusing setelah persalinan.
Ajari ibu atau keluarga tentang :
Bagaimana memeriksa fundus dan menimbulkan kontraksi
Tanda-tanda bahaya bagi ibu dan bayi
DIAGNOSA KEPERAWATAN YANG MUNGKIN MUNCUL
Kala I :
1).Nyeri akut berhubungan dengan tekanan mekanik pada bagian
presentasi,dilatasi/regangan, tegangan emosional.
2).Defisit volume cairan yang berhubungan dengan penurunan asupan cairan
3).Gangguan pola tidur berhubungan dengan persalinan
4).Perubahan membran mukosa oral yang berhubungan dengan pernapasan melalui
mulut
5).Perubahan perfusi jaringan : plasenta yang berhubungan dengan akibat sekunder
dari posisi maternal
6). Risiko infeksi terhadap maternal berhubungan dengan prosedur invasif,
pemeriksaan vagina berulang.
Kala II :
1.Nyeri akut berhubungan dengan tekanan mekanik pada presentasi,
dialatasi/peregangan jaringan, kompresi syaraf, pola kontraksi semakin intensif
2.Perubahan rasa nyaman nyeri yang berhubungan dengan kontraksi persalinan.
3. Nyeri berhubungan dengan proses Fisiologis selama dalam Proses persalinan .
4.Ketidakefektifan koping individu dsn keluarga berhubungan dengan hospitalisasi
selama menunggu persalinan.
5.Risiko kerusakan integritas kulit/jaringan berhubungan dengan pencetusan
persalinan, pola kontraksi hipertonik,janin besar,pemakaian forcep.
6.Risiko cedera terhadap janin berhubungan dengan
malpresentasi/posisi,pencetusan kelahiran disproporsi, sefalopelvik ( CPD ).
Kala III :
1.Nyeri berhubungan dengan proses Fisiologis: Involusi uterus, luka episiotomi.
2.Nyeri ( akut ) berhubungan dengan trauma jaringan , respons fisiologis setelah
melahirkan
3.Risiko kekurangan volume cairan berhubungan dengan peningkatan kehilangan
cairan secara tidak disadari, atonia uteri, laserasi jalan lahir,tertahannya fragmen
plasenta.
4.Risiko infeksi berhubungan dengan Trauma jalan lahir (luka episiotomi).
5.Risiko perubahan proses keluarga berhubungan dengan terjadinya transisi, krisis
situasi.
Kala IV :
1.Nyeri ( akut ) berhubungan dengan efek-efek obat-obatan , trauma mekanis/
jaringan, edema jaringan, kelemahan fisik dan psikologis, ansietas.
2.Perubahan proses keluarga berhubungan dengan transisi/peningkatan
perkembangan anggota keluarga.
3.Prilaku sehat yang berhubungan dengan peran perawatan bayi baru lahir,
perilaku bayi baru lahir, peristiwa fisiologis paca partum normal.
: Ny. TW
Umur
Tahun
: 30 Tahun
Alamat
: Palembang
Pekerjaan
Pekerjaan
: Swasta
Pendidikan Terakhir
Agama
: Islam
Suku Bangsa
: Indonesia
Status perkawinan
: Kawin
Pendidikan terakhir
: D3
Tanggal Masuk RS
: 3 Oktober 2013
NO. RM
: 17-91-37
Nama Suami
Umur
: Tn D
: 32
: Swasta
: S1
: 165 cm/ 60 kg
:(-)
:(-)
4. Obat-obatan
5. Alergi ( Makanan/obat-obatan/bahan tertentu )
6. Diet Khusus
:(-)
:(-)
:(-)
:(-)
:(-)
: Ya
2. Status Obstetricus
: G2 P1 A0
3. Usia Kehamilan
: 38-39 minggu
4. HPHT
: 09 Januari 2012
5. Tafsiran Partus
: 16 Oktober 2013
Jenis
Cara
Tempat
BB
Komplikasi
kelamin
Lahir
Persalinan
lahir
Selama
proses
Dan
penolong
1.
Laki-laki
2.
Hamil
ini.
Sponta
n
Di RS
Keadaa
n saat
ini
Umu
r
Sehat
4
thn
persalinan
2700
gr
(-)
: Tidak dikaji
: 7 kali
Tanda vital
, P = 20 x/m
Kepala/ Leher
operasi (-)
Mata
Dada ( Jantung )
reguler.
Paru-paru
Payudara
Abdomen
Kontraksi
Ekstremitas
Refleks
5. Pemeriksaan Dalam
Jam
Pemeriks
aan
06.30
Dilakukan Oleh
Hasil
Bidan R
10.30
Dokter
Tanggal dan
jenis
pemeriksaan
Hasil
pemeriksaan
normal
Interpretasi
Tidak
dilakukan
pemeriksaan
(- )
(-)
Tanggal
Jenis therapi
Rute therapi
Dosis
Indikasi therapy
3Oktober201
3
Pospargin
IM
1 amp
kontraksi His
PP
IM
1 juta Ui
Mencegah infeksi
DATA PSIKOSOSIAL
1. Penghasilan keluarga tiap bulan : tidak dikaji.
2. Bagaimana perasaan anda terhadap kehamilan sekarang : Ibu mengatakan
bahwa kehamilan ini memang direncanakan, dan merasa bahagia akan
kelahiran putra/i ini.
3. Bagaimana perasaan pasangan terhadap kehamilan sekarang : Tidak dikaji
4. Jelaskan respon sibling terhadap kehamilan sekarang : tidak dikaji
LAPORAN PERSALINAN
1. Kala I
Tanggal
Jam
Hasil Observasi
3 Oktober
2013
Jam.07.3
0
Jam
09.00
Jam
10.30
Jam
11.45
Analisa data :
1.
2. Kala II
Tanggal
Jam
Hasil Observasi
3 Oktober
2013
Jam.11.4
5
Jam
11.50
: 2855 gram
Panjang badan
: 50 cm
Lingkar kepala
: 30 cm
Lingkar dada
: 30 cm
Lingkar perut
: 28 cm
APGAR SCORE ;
NO.
1.
Tgl/Jam
Karakteristik yg dinilai
1 menit
5
menit
Tgl 3Oktober
2013 ,jam
11.50
Denyut jantung
Pernafasan
Refleks
Tonus otot
Warna kulit
Analisa Data :
1. DO
DS : ( - )
DX Keperawatan : Nyeri berhubungan dengan prosesFisiologis selama Proses
persalinan
3. Kala III
Tanggal
Jam
Hasil Observasi
31 Maret
2008
Jam.10.3
0
Analisa Data :
1. DO : Pasien tampak meringis
DS : Pasien mengatakan nyeri pada bagian pinggang,perut dan vagina
DX Keperawatan : Nyeri berhubungan denganFisiologis: Involusi uterus, luka
episiotomi.
2. DO : terdapat luka episiotomi
DS : DX Keperawatan : Risiko infeksi berhubungan denganTrauma jalan lahir (luka
episiotomi)
4. Kala IV :
Tanggal
Jam
Hasil Observasi
3 Oktober
2013
Jam
13.35
Analisa Data :
1. DO : Pasien tampak lemes
DS : pasien mengatakan badan terasa lemes
DX Keperawatan : Fatigue berhubungan denganProses persalinan.
ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS PERIODE INTRANATAL
KALA I
N
o
Tujuan
Intervensi
Implementa
si
Evaluasi
310-
Setelah 6
jam
1. Managemen
07.30
Jam 11.30
201
3
07.
00
kepala ke panggul.
DO : pasien tampak
meringis dan merintih
saat kontraksi.
DS : pasien
mengatakan nyeri
pada saat kencengkenceng, rasa tak
nyaman pada
pinggang,
menjalar keperut dan
terus meningkat
tindakan
keperawata
n ibu
mampu
beradaptasi
dengan
nyerinya
Kriteria:
Ibu mampu
melakukan
pursed lip
breathing.
Tidak
mengejan
sebelum
waktunya.
nyeri
- Lakukan
pengkajian
nyeri secara
komprehensif
yang meliputi
lokasi,
karakteristik,
awitan, durasi,
frekuensi,
kualitas,
intensitas atau
berat dan
faktor
presipitasi
- Ekspresika
n penerimaan
tentang nyeri
- Kurangi
rasa takut
dengan
meluruskan
setiap
misinformasi
2. Manajemen
lingkungan
- Implement
asikan tindakan
untuk
kenyamanan
fisik seperti
menciptakan
suasana yang
nyaman,
meminimalkan
stimulasi
lingkungan
- Ibu bersalin
biasanya
- Mengkaj
i nyeri klien:
PQRST.
- Mengatur
lingkungan
yang
nyaman:
* Menyara
nkan
penunggu
satu orang
bergantian,
membersihka
n tempat
tidur ibu,
menjaga ibu
tetap kering.
10.00
- Mengajar
kan ibu untuk
melakukan
nafas dalam
ketika his
timbul.
- Menganju
rkan ibu
untuk
merubah
posisi tidur
miringmiring.
- Menganju
rkan ibu
untuk tidak
mengejan
sebelum
dianjurkan.
Subyekti
f
- Ibu
mengatak
an nyeri
semakin
hebat
dibanding
kan
beberapa
jam
sebelumn
ya.
- Ibu
mengatak
an
meskipun
nyerinya
terasa
tapi akan
berusaha
untuk
bertahan.
Obyektif
- Ekspr
esi
meringis
menahan
sakit.
- Tamp
ak
gelisah.
- Mamp
u
melakuka
n nafas
dalam
ketika
timbul
merasa panas
dan banyak
keringat atasi
dengan cara:
gunakan kipas
angin/AC, Kipas
biasa dan
menganjurkan
ibu mandi
sebelumnya
3. Edukasi
prosedur/peraw
atan
- Demonstra
sikan pereda
nyeri non
invasif/ non
farmakologis :
massage,
distraksi/imajin
asi, relaksasi,
pengaturan
posisi yang
nyaman.
* Jika ibu tsb
tampak
kesakitan
dukungan/asuh
an yang dapat
diberikan;
- lakukan
perubahan
posisi,
sarankan ia
untuk berjalan,
dll.
- Anjurkan
ibu untuk tidak
mengejan
sebelum
his.
- Tidak
mengejan
sebelum
pembuka
an
lengkap.
- Serin
g
menguba
h posisi
tidur.
Tanda
vital: TD:
110/80
mmHg, N:
98 x/mnt,
R: 24
x/mnt, S:
36,2 oC.
Assesme
nt
Rasa
nyeri
semakin
kuat dan
sering,
ibu
mampu
beradapt
asi
dengan
kondisiny
a.
Planing
- Berik
an
support
pembukaan
lengkap
ibu untuk
tidak
mengejan
sebelum
waktunya
.
- Anjurkan
ke
keluargauntuk
mendampingi
dan melakukan
massage pada
punggung atau
paha ibu
- Damp
ingi ibu
sampai
pembuka
an
lengkap.
- Evalu
asi nyeri
his.
310201
3
07.
30
Setelah 3
jamtindakan
, ibu
menunjukka
n kontrol
terhadap
infeksi.
1.
1.Kontro
l infeksi
Kriteria:
- Berik
an hygiene
yang baik.
Ibu bebas
dari tanda
dan gejala
infeksi.
Ibu mampu
menjelaskan
tanda dan
gejala
infeksi.
- Tera
pkan
pencegahan
universal
2. - Proteksi
infeksi
- Monitor
tanda dan
gejala infeksi
lokal/sistemik
- Cuci
tangan
sebelum dan
sesudah
melakukan
tindakan.
- Gunakan
08.00
Jam 11.00
- Mengukur
tanda vital.
Subjektif
- Mencuci
tangan
sebelum dan
sesudah
melakukan
tindakan
- Menganjur
kan agar
orang
terdekat saja
yang
menunggui ib
u
11.00
- Ibu
mengatak
an
mengerti
adanya
resiko
infeksi
karena
ketuban
sudah
pecah.
Objektif
- Tanda
vital:
- Mengukur
tanda vital.
TD:
110/80
mmHg,
- Mencuci
tangan
sebelum dan
N: 98
x/mnt,
sarung tangan
steril dalam
tindakan
pemeriksaan
dalam.
- Pertahanka
n kesterilan
selama
melakukan
tindakan
3. - Monitor
tanda vital
sesudah
melakukan
tindakan.
- Mengguna
kan sarung
tangan steril
saat
melakukan
pemeriksaan
dalam.
R: 24
x/mnt,
S:
36,4 oC.
- Tidak
terdapat
tandatanda
infeksi.
Assessm
ent
- Pantau
suhu tubuh dan
denyut nadi
tiap 8 jam
Tidak
ada
tandatanda
infeksi
4. - Manageme
n lingkungan
Planning
- Jaga
kebersihan
tempat tidur,
lingkungan
5. - Pendidikan
kesehatan
- Berikan
penjelasan
tentang
mengapa klien
menghadapi
risiko infeksi,
tanda dan
gejala infeksi
6. - Administra
si medikasi
- Berikan
antibiotik
sesuai program
- Pertah
ankan
kesterilan
saat
melakuka
n
tindakan.
- Pantau
tandatanda
infeksi.
- Anjurk
an ibu
dan
keluarga
untuk
menjaga
kebersiha
n diri dan
lingkunga
n
sekitarny
a.
KALA II
N
o
Jam
Dx. Kep
Tujuan
Intervensi
Implementasi
Evaluasi
310308
Nyeri b.d.
Fisiologis:
Proses
persalinan.
Setelah 15
menit
tindakan
keperawat
an ibu
mampu
beradapta
si dengan
nyerinya
1. Managemen nyeri
11.45
12.00
- Membantu
ibu mensupport
tungkai.
Subjektif
- Berikan bantal
pada bawah punggung
dan Bantu support
kedua tungkai ibu.
- Membantu
memimpin
meneran.
Jam
11.4
5
DO
:
Pasien
tampak
merintih
dan
menangis
saat
mengejan.
DS : ( - )
Kriteria:
Ibu
mampu
mengatur
pola nafas
ketika
meneran.
Ibu
mampu
meneran
dengan
tepat dan
benar.
Tidak
terjadi
ruptur di
perineum.
- Bantu memimpin
pola nafas ibu.
- Anjurkan ibu utk
merilekskan otot dasar
pelvis.
2. Manajemen
lingkungan
- Implementasikan
tindakan untuk
kenyamanan fisik
seperti menciptakan
suasana yang nyaman,
meminimalkan
stimulasi lingkungan
3.
Edukasi*prosedur/pera
watan
- Demonstrasikan
pereda nyeri non
invasif/ non
farmakologis :
massage,
distraksi/imajinasi,
- Menganjurk
sn ibu untuk
merilekskan
otot dasar
pelvis
- Memberika
n dukungan
pada ibu
dengan
memberikan
semangat.
- Melibatkan
suami dalam
proses
kelahiran
(menemani
ibu).
Menganjurkan
ibu mengatur
nafasnya:
selalu
mengambil
nafas dalam
untuk mengisi
awal dan akhir
kontraksi dan
- Ibu
mengataka
n sakit
ketika
meneran.
Objektif
- Ibu
tampak
meringis
menahan
sakit.
- Pola
nafas ibu
teratur.
- Ibu
mampu
meneran
dengan
tepat.
Assesmen
t
- Ibu
mampu
beradaptasi
dengan
nyerinya.
Planing
relaksasi, pengaturan
posisi yang nyaman.
- Anjurkan ibu
mengatur pola nafas
:sebelum meneran tarik
dua kali nafas dlm lalu
baru meneran, ulangi
lagi sampai
berakhirnya kontraksi
dan berhenti meneran
- Anjurkan pada ibu
untuk konsentrasi saat
meneran
4.
keluarkan
perlahan-lahan,
mengejan
panjang dan
kuat, ketika
diminta
menahan tidak
mengejan dulu
menganjurkan
ibu untuk
berusaha rileks
kepala bagian
belakang
bersandar.
*proses penyakit
- Berikan penjelasan
tentang penyebab
timbulnya nyeri
- Monitor
nyeri ibu.
- Anjurkan
ibu
untuk tetap
mengatur
pola nafas
dan minta
suami terus
memberika
n
dukungan.
- Berikan
informasi
mengenai
keadaan
bayinya.
KALA III
N
o
Jam
Dx Kep
Tujuan
Intervensi
Implementasi
Evaluasi
310201
3
Nyeri b.d.
Fisiologis:
Involusi
uterus, luka
episiotomi.
Setelah
tindakan
15 menit
ibu mampu
beradaptas
i dengan
nyerinya.
1. Managemen
nyeri
12.00
12.15
- Melakukan
monitor
pelepasan
plasenta.
Subjektif
11.5
5
DO :
Pasien
tampak
meringis
DS : Pasien
mengataka
n nyeri
pada
bagian
pinggang,p
erut dan
Kriteria:
Tampak
tenang.
Menyataka
n dapat
menahan
nyeri.
- Monitor
pelepasan plasenta.
- Lakukan
pemijatan pada
fundus uteri.
- Lakukan
perawatan/memper
baiki perineum.
- Anjurkan ibu
untuk
menggunakan
tehnik nafas dalam
untuk mengurangi
- Memberitah
u ibu jenis
kelamin dan
keadaan
bayinya.
- Melakukan
masase fundus
uteri.
- Melakukan
observasi
- Ibu
mengatakan
perutnya
terasa melilit
dan mules
juga terasa
nyeri pada
jalan lahirnya.
Objektif
- Tanda vital:
TD: 120/84
mmHg,
vagina
rasa nyeri
perineum.
N: 94 x/m,
- Anjurkan
suami/keluarga
untuk menemani
ibu.
- Memimpin
ibu melakukan
nafas dalam.
R: 24 x/mnt,
2. Manajemen
lingkungan
- Implementasika
n tindakan untuk
kenyamanan fisik
seperti
menciptakan
suasana yang
nyaman,
meminimalkan
stimulasi
lingkungan
3. Edukasi :
prosedur/perawatan
- Demonstrasika
n pereda nyeri non
invasif/ non
farmakologis :
massage,
distraksi/imajinasi,
relaksasi,
pengaturan posisi
yang nyaman
- Anjurkan pada
ibu untuk
konsentrasi saat
meneran
- Beri dukungan
pada ibu untuk
beradaptasi dengan
bayi.
- Menganjurka
n keluarga
untuk
menemani ibu.
- Menganjurka
n suami untuk
melakukan
masase pada
putting ibu.
- Mengatur
suhu ruangan
(menghidupkan
kipas angin)
dan membatasi
penunggu ibu.
- Mengukur
tanda-tanda
vital.
S: 36,4 oC.
- TFU 2 jari
di bawah
pusat.
- Ekspresi
menahan
nyeri.
- Dilakukan
kateterisasi
urine keluar.
- Kontraksi
uterus (+),
kuat.
- Plasenta
lahir spontan
lengkap,
Perdarahan 50
cc.
Assesment
- Nyeri masih
aktual.
Planning
- Monitor
tanda vital.
- Lakukan
pengkajian
nyeri.
- Anjurkan
penggunaan
nafas dalam
dan distraksi
(diajak
bicara).
2
11.5
5
Risiko
infeksi b.d.
Trauma
jalan lahir
(luka
episiotomi).
Kontrol
infeksi
selama
perawatan
3 hari.
Kriteria:
7.
1.Infection
control
Tidak
terdapat
tandatanda
infeksi.
- Berikan hygiene
yang baik.
- Terapkan
pencegahan
universal.
- Jahit luka
dengan teknik
aseptic
- Jaga kesterilan
alat yang
digunakan.
- Gunakan
sarungtangan steril
dalam melakukan
rindakan.
8.
2.Infection
protection
- Monitor tanda
dan gejala infeksi
lokal/sistemik
- Amati faktorfaktor yang
menaikkan
infeksi/memperlam
bat penyembuhan
luka : infeksi luka,
nutrisi dan hidrasi
tidak adekuat,
penurunan suplai
darah.
- Monitor tanda
vital.
12.00
12.15
- Melakukan
toileting luka
sebelum
menjahit.
Subjektif
- Melakukan
observasi luka
episiotomi.
- Luka
episiotomi
sepanjang 3
cm.
- Menjahit
luka dengan
teknik aseptik.
- Menjaga
kesterilan alat.
- Memakai
sarung tangan
streril.
- Mengukur
tanda vital.
- Menjaga
kebersihan
luka dan
tempat tidur
ibu.
-
Objektif
- Dilakukan
jahitan
dengan cat
gut dan zide
sebanyak 4.
- Tanda
vital:
TD: 120/84
mmHg,
N: 90
x/mnt,
R: 22
x/mnt,
S: Afebris.
- Tidak
terdapat
tanda-tanda
infeksi.
- Luka
tampak basah.
Assessment
- Tidak
terjadi infeksi.
Planning
- Gunakan
teknik aseptic
dalam
perawatan
luka.
- Berikan
antibiotik
sesuai order.
- Anjurkan
ibu untuk
menjaga
hygiene.
12. 5.Administrasi
medikasi
- Berikan
antibiotik sesuai
program
KALA IV
N
o
Jam
Dx Kep
Tujuan
Intervensi
Implementasi
Evaluasi
310201
3
12.3
0
Fatigue
b.d.
Proses
persalina
n.
DO :
Pasien
tampak
lemes
DS :
pasien
mengatak
an badan
terasa
lemes
Ibu mampu
melakukan
konservasi
energi
stelah
tindakan 6
jam.
Kriteria:
1.Konservas
i energi
- Monitor
tingkat
kelemahan ibu.
- Monitor
tanda-tanda
vital ibu.
Ibu
menyatakan
- Berikan
lelah
periode
berkurang.
istirahat yang
Ibu mampu
cukup.
mengatur
- Fasilitasi ibu
pola
untuk istirahat.
istirahataktivitas.
- Berikan
makanan/nutrisi
pada ibu.
- Berikan
tambahan
minuman
peroral pada
ibu
- Berikan
suplai oksigen
yang cukup
bagi ibu.
- Ciptakan
lingkungan
yang tenang.
- Batasi
aktivitas ibu.
- Libatkan
keluarga untuk
memberikan
support.
12.30
13.45
- Mengukur
tanda vital.
Subjektif
- Memonitor
tingkat
kelemahan.
- Membersihka
n ibu dan
mengembalikan
ke ruang
istirahat.
- Menganjurkan
ibu untuk
mencona
istirahat.
- Ibu
mengatakan
masih merasa
lungkrah,
rasanya ingin
tidur.
Objektif
- Tampak
lemah.
Tanda vital:
TD: 120/80
mmHg,
- Menganjurkan
ibu untuk makan
dan minum.
N: 90 x/mnt,
13.35
S: 36,7 oC.
- Menjaga
ketenangan
ruangan.
- Menganjurkan
kepada ibu untuk
tidak banyak
bergerak dulu.
R: 22 x/mnt,
- Mau makan
dan minum.
- Tampak
tenang, tidur
bersama
bayinya.
Asessment
- Tujuan belum
tercapai.
Planing
- Lanjutkan
intervensi.
* Fasilitasi ibu
untuk
beristirahat: Jaga
ketenangan
ruangan,
kebiasaan
sebelum
istirahat.
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yang telah cukup
bulan atau dapat hidup di luar kandungan melalui jalan lahir dengan bantuan atau
tanpa bantuan
Tanda tanda permulaan persalinan
~ lightening
~ terjadi his permulaan
Tahap tahap persalinan
1. Kala I (pembukaan)
Partus di mulai bila timbul his dan pengeluaran lender berserta darah yang
terjadi 2 fase yaitu fase laten dan fase aktif
2. Kala II ( pengeluaran bayi )
His menjadi lebih kuat dan cepat kira dua sampai tiga menit sekali. His mulai
mengeluarkan anggota badan bayi .
DAFTAR PUSTAKA
1. Abdul bari saifuddin,, 2002 , Buku panduan praktis pelayanan kesehatan
maternal dan neonatal, penerbit yayasan bina pustaka sarwono prawirohardjo,
Jakarta
2. Sarwono, 1989, Ilmu Bedah kebidanan, Yayasan sarwono, Jakarta.
3. Hacher/moore, 2001, Esensial obstetric dan ginekologi, hypokrates , jakarta
4. Abdul bari saifuddin,, 2001 , Buku acuan nasional pelayanan kesehatan
maternal dan neonatal, penerbit yayasan bina pustaka sarwono prawirohardjo,
Jakarta
5. Manuaba,Ida Bagus Gede, 1998, Ilmu kebidanan,penyakit kandungan dan
keluarga berencana, EGC, Jakarta
6. Marlyn Doenges,dkk, 2001,Rencana perawatan Maternal/Bayi, EGC , Jakarta