Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1.1
lingkup pekerjaan rnerupakan faktor yang sangat penting. Persaingan yang sangat
ketat di berbagai bidang pekerjaan rnernbuat rnanusia yang terlibat di dalarnnya
ingin rnernberikan yang terbaik bagi orang lain, terutarna jika industri atau bidang
kerja tersebut rnenyangkut hal-hal yang berhubungan dengan rnasalah pelayanan.
Salah satu contoh industri atau bidang kerja yang rnenyangkut hal-hal yang
berhubungan dengan rnasalah pelayanan yaitu perusahaan travel. Perusahaan
travel adalah perusaahaan yang bergerak dibidang jasa pelayanan transportasi,
akornodasi dan lain-lain.
Pernikiran pernasaran pada awalnya berkernbang dari penjualan
produk fisik. Karena banyak perusahaan rnengalarni penyusutan rnarjin laba
dari produk yang rnereka jual, rnereka terpaksa rnernberi perhatian yang lebih
banyak untuk rnencoba rnenghasilkan keuntungan dari jasa.
Sejalan dengan rneningkatnya penggunaan jasa dalarn era globalisasi dan
zarnan yang sernakin modem ini, khususnya perusahaan travel, yang pada saat ini
sangat dirninati oleh rnasyarakat indonesia yang rnernbutuhkan kernudahan dan
efisensi waktu dalarn rnencapai ternpat tertentu, akan dibutuhkan lebih banyak
keahlian pernasaran. Perusahaan jasa rnenghadapi tiga tugas yaitu rneningkatkan
perbedaan kornpetitif, kualitas jasa dan produktifitasnya. Walaupun ketiganya
saling berhubungan dalarn ha! tertentu, tapi yang akan dibahas secara rnendalarn
dalarn ha! ini adalah tentang kualitas jasa hubungannya dengan loyalitas
konsurnen.
Merniliki pelanggan yang loyal adalah tujuan akhir dari sernua bisnis yang
ada, tetapi kebanyakan perusahaan tidak rnenyadarinya. Demi tercapainya tujuan
tersebut perusahaan dituntut untuk terus-rnenerus rnengupayakan kepuasan
konsurnennya dan sebenamya tujuan akhir yang diinginkan oleh perusahaan di
rnasa yang akan datang adalah terciptanya loyalitas pelanggan. Oleh karena itu,
banyak ha! yang bisa dilakukan oleh perusahaan dalarn rnernberikan rasa puas
kepada pelanggannya, ha! tersebut dapat berupa pernberian pelayanan yang lebih
baik kepada konsurnen rnelalui fasilitas yang lebih lengkap dan rnernadai serta
peningkatan pelayanan dari para karyawannya. Dengan alasan itulah kualitas
pelayanan sangat diperlukan oleh perusahaan, karena dengan kualitas pelayanan
yang lebih baik, rnaka akan dapat rnenurnbuhkan sifat loyal konsurnen kepada
perusahaan sehingga perusahaan akan tetap dipercaya oleh konsurnennya.
Mernpertahankan pelanggan agar loyal dan tidak berpaling ke perusahaan
yang lain, rnerupakan salah satu ha! yang senantiasa dipelihara oleh perusahaan.
Loyalitas pelanggan secara urnurn dapat dinilai berdasarkan larnanya pelanggan
dalarn rnenggunakan jasa serta kesetiaan pelanggan untuk tidak rnenggunakan jasa
lain yang sejenis, dalarn ha! ini pelanggan hanya rnenggunakan jasa perusahaan
yang selarna ini dia gunakan.
Pelanggan seringkali tidak loyal oleh karena salah satu sebab, rnisalnya
karena kualitas pelayanan yang buruk atau kualitas yang sernakin rnenurun dari
yang diharapkan pelanggan. Oleh karena itu, kualitas pelayanan dituntut untuk
senantiasa ditingkatkan dengan tujuan agar dapat mendukung keberadaan suatu
jasa tersebut. Hal tersebut tentunya perlu peranan aktif dari selurnh karyawan dan
pihak yang terlibat dalam penyediaan pelayanan.
Sebagai pernsahaan yang ingin terns berkembang, PT.Armada Safari Suci
Bandung terns bernsaha dan bernpaya untuk memenuhi kebutuhan pelanggannya
melalui penawaran berbagai jenis produk dan layanan dengan keunggulan
masing-masing seperti, paket regular untuk umroh plus dan program haji, kajian
rntin, adanya pelayanan dari pembimbing yang dekat dengan para jama'ah baik
sebelum keberangkatan, ketika pelaksanaan ibadah maupun sesudah pelaksanaan
ibadah, pelayanan yang lebih mengutamakan pelaksanaan ibadah haji maupun
umroh yang sesuai dengan tuntunan Al Quran dan sunnah Rosululloh SAW,
fasilitas keamanan dan kenyamanan serta tempat penginapan yang relatif dekat
dengan Baitullah.
Kualitas pelayanan dapat menumbuhkan loyalitas kepada pelanggan yang
telah mencapai kepuasan tertinggi. Karyawan PT. Armada Sarfari Suci Bandung
menyadari betul manfaat kepuasan pelanggan, ha! tersebut dapat terlihat dari
adanya keharrnonisan hubungan pernsahaan dengan pelanggan. Pelanggan yang
lebih dari satu kali menggunakan jasa tersebut pada akhimya akan tercipta
loyalitas pelanggan. Dengan demikian, komitmen bagi pernsahaan adalah
memberikan kualitas pelayanan yang lebih baik lagi kepada para pelanggannya.
Dibawah ini adalah data Alumni Jamaah Umrah dan Haji PT. Armada
Safari Suci Bandung dari tahun 2003 sampai dengan 2007.
Tabel 1.1
DATA ALUMNI JAMAAH UMRAH PT. ARMADA SAFARI SUCI
BANDUNG
Tahun
Ju mlah Jam ah
Prosent ase
Penin gkatan
2003
40
2004
66
65%
2005
74
12%
2006
176
138%
2007
370
110%
Ju mlah Jam ah
Prosent ase
Ken aikan/ Pen ur unan
2003
28
2004
108
286%
2005
95
-12%
2006
92
-3%
2007
130
41%
faktor yang rnenyebabkan ha! ini terjadi. Faktor tersebut antara lain berupa
kualitas pelayanan perusahaan terhadap konsurnen/ pelanggan.
Dengan kata lain, apabila pelayanan yang diterirna atau dirasakan sesuai
dengan yang diharapkan, rnaka kualitas dipersepsikan baik dan rnernuaskan, dan
baik tidaknya kualitas pelayanan tergantung pada kernarnpuan penyedia jasa
dalarn
rnernenuhi
harapan
pelanggannya.
Sedangkan
Fandy
Tjiptono
kepercayaan
dan
keyakinan
karyawan
konsumen
untuk
berdasarkan
Berbagai
agar
penting
rnengapa
konsurnen
hendaknya
diarahkan
pada
pelayanan
yang
diusahakan
terns
walaupun
pengaduan yang diterirna relatif rendah. Menurnt (kotler, 2000:22), sekitar 95%
konsurnen yang rnerasa tidak puas terhadap kualitas pelayanan akan rnernilih
untuk tidak rnelakukan pengaduan, tetapi sebagian besar cukup rnenghentikan
pernbeliannya, dan akan rnenyebarkan ketidakpuasannya itu kepada sebelas orang
kenalannya. Berita tersebut bisa dari ternan atau keluarga, ha! ini sering kali lebih
dipercaya dibandingkan iklan dari pernsahaan. Jadi jika isu yang terjadi positif,
rnaka akan rnernbawa darnpak yang baik sekali bagi keberadaan perusahaan.
Tetapi sebaliknya jika isu yang berkernbang negatif, ha! ini akan rnernbawa
darnpak yang sangat buruk bagi perusahaan.
Dengan banyaknya persaingan terhadap jasa tersebut, rnaka konsurnen
akan rnendapat banyak altematif pilihan pelayanan dan pendekatan yang baik
diberikan oleh setiap perusahaan jasa travel, akan rnenyebabkan pelanggan lebih
suka berhubungan dengan perusahaan tersebut sehingga konsurnen dapat loyal
dan secara bersarnaan rnernberikan citra yang baik di rnata pelanggan pada
khususnya dan rnasyarakat pada urnurnnya.
Sarnpai saat ini ada beberapa ha! yang rnasih rnenjadi kendala bagi
perusahaan dalarn rnernberikan rasa puas kepada pelanggannya, rnisalnya prornosi
yang rnasih kurang sehingga akses inforrnasi rnasih dirasakan belurn rnaksirnal.
Ditarnbah lagi dengan adanya beberapa calon konsurnen yang hanya akan
rnernbeli produk tersebut bila dibirnbing oleh ustad/ ustadjah tertentu. Tentunya
ha! tersebut terkait dengan faktor kualitas pelayanan. Dengan dernikian, ha!
tersebut akan rnenjadi rnasalah ke depan bagi perusahaan, karena salah satu upaya
rnernberikan kepuasan kepada pelanggan adalah dengan rnernberikan kualitas
pelayanan yang rnernadai dan lebih unggul dibandingkan dengan perusahaan
lainnya. Sehingga pelanggan akan berpendapat kualitas perusahaan tersebut baik
atau tidaknya yaitu dengan rnernbandingkan dengan perusahaan lainnya. Oleh
karena itu, kualitas yang baik akan rnernberikan kepuasan kepada pelanggan dan
kepuasan pelanggan akan rnenciptakan konsurnen yang loyal.
calon
jema'ah
haji,
dalam
menjalankan
usahanya
berusaha
menanggapi
mengalokasikan
kebutuhan-kebutuhan
penawaran
layanan
segrnen
yang
cocok
mengantisipasi
1.2
ldentifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang, perusahaan akan lebih sulit mempertahankan
1.3
saran
yang
bermanfaat, sebagai
bahan
pertirnbangan dalarn
2. Penulis
Hasil dari laporan penelitian ini akan rnernberikan suatu tarnbahan
inforrnasi, sehingga dapat rnenarnbah ilrnu pengetahuan dan rnernperluas
wawasan tentang dunia bisnis perjalanan Haji dan Urnroh, terntarna
rnengena1 ilrnu rnanajernen pernasaran dalarn ha! pengarnh kualitas
pelayanan terhadap loyalitas pelanggan pada PT. Armada Safari Suci
Bandung.
bagi
1.5
dan
kualitas
(Expected
penyarnpaian pelayanan yang berfungsi sebagai standar atau titik referensi untuk
rnenilai kinerja pelayanan. Kabar dari rnulut- kernulut, kebutuhan pribadi
pengalarnan larnpau, dan kornunikasi eksternal rnerupakan beberapa faktor yang
rnernpengaruhi expected service, setelah pelanggan berinteraksi dengan penyedia
pelayanan, didalarn benaknya akan terbentuk persepsi yang dipengaruhi oleh cara
penyarnpaian bukti pelayanan, citra perusahaan dan harga.
akan
lernbaga
konsurnen sebagai sesuatu yang penting pada saat pernbelian ulang produk yang
rnerniliki jangka pernbelian relative panjang.
Kepuasan yang dirasakan oleh pelanggan rnerupakan modal dasar bagi
perusahaan untuk rnencapai kesetiaan/ loyalitas pelanggan. Hal tersebut dapat
dilaksanakan apabila perusahaan rnengetahui ha!- ha! yang penting bagi
konsurnen. Kualitas pelayanan adalah salah satu faktor yang paling penting dalarn
usaha rnencapai keunggulan bersaing. Untuk rnencapai kualitas pelayanan yang
diinginkan pengelola jasa rnernerlukan upaya pernenuhan kebutuhan dan
keinginan konsurnen serta penyarnpaian yang tepat untuk rnernenuhi keinginan
konsurnen.
Dengan
rnernberikan
kualitas
pelayanan
yang
terbaik, diharapkan
konsurnen akan rnerasa puas dan diharapkan rnelakukan pernbelian ulang, tetapi
perlu diperhatikan pula bahwa konsurnen yang puas belurn tentu akan rnenjadi
konsurnen yang loyal. Menurut Oliver (1997 : 392).
Menurut Griffin, Jill (2005:2), bahwa rneskipun kepuasan pelanggan
diperlukan bagi kesuksesan bisnis, kita belajar bahwa kepuasan saja tidak cukup
untuk rnernbangun atau rnernbentuk basis pelanggan yang loyal. Secara teori
dikatakan bahwa seseorang atau kelornpok konsuen/ pelanggan yang rnerasakan
kepuasan dalarn pernbeliannya pada sebuah produk atau jasa, rnaka cenderung dia
akan rnelakukan pernbelian berulang- ulang akan
konsurnen/ pelanggan tidak perlu diartikan dalarn bagairna pernbelian ulang untuk
rneningkatkan penjualan. Banyak yang berarnsurnsi bahwa keterkaitan antara
kepuasan konsurnen/ pelanggan tentang perilaku pernbelian itu cukup nyata
walaupun suatu sikap puas dari seseorang tidak cukup untuk dijadikan sebagai
ukuraqn dalarn rneningkatkan penjualan, karena konsurnen/ pelanggan rnerupakan
pernbeli yang heterogen (beragarn perilaku keinginan dan sikapnya). Sernentara
sifat produk atau jasa secara urnurn bersifat hornogen, sehingga akan terjadi
perubahan sikap baik dan cara pelayanannya rnaupun produknya dengan
rnenurut
Wychof
seperti
dikutip
oleh
Fandy
Tji ptono
Kualitas pelayanan
1.
2.
Realibility (kehandalan).
3.
4.
5.
Emphaty (empati).
Loyalitas
1. Reapeat buyer (kualitas pelanggan melakukan pembelian)
Purchase a cross product and service line (pembelian ulang pada lini produk dan pelayanan yang lain)
Provide custmer refesal (pelanggan yang memberikan keterangan atau referensi produk atau jasa)
Demonstrate immunity to the full of the competition (menunjukan kebutuhan dan penarikan atau tawaran pesaing)
1.5.2
Hi potesis
Berdasarkan kerangka pernikiran di atas rnaka penulis
rnerurnuskan
1.6
berlokasi di Jalan Citarurn No. I I Bandung yang penulis lakukan rnulai bulan
Febuari 2008 sarnpai dengan selesai.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
dengan
4. parishability, jasa tidak bisa disirnpan. Keadaan tidak tahan lama dari jasa
jasa, bukanlah
rnudah
I. Tidak berwujud
2. Tidak rnernberikan sifat kepernilikan
3. Terdapat interaksi antara penyedia jasa dengan konsurnen
4. proses produksinya rnungkin atau rnungkin juga tidak dikaitkan suatu
produk fisik.
dan
kualitas
2.2
rnencapa1 keunggulan
pengertian
pernenuhan
kebutuhan
pelanggan.
rnengenai
kualitas
Berikut
m1
pelayanan.
diharapkan
dan
rnernenuhi keinginan
3. Corporate Image, yaitu profit reputasi, citra urnurn, dan daya tarik khusus
waktu perusahaan.
Berdasarkan kornponen- kornponen tersebut dapat diketahui bahwa output
psa dan cara penyarnpaiannya rnerupakan faktor- faktor yang
dipergunakan
1. Tangibles
Dirnensi pertarna yaitu tangibles penting sebagai ukuran pelayanan, karena
pelayanan tidak bisa dilihat, tidak bisa diciurn dan tidak bisa diraba.
dan
sarana
Responsiveness
dirnensi
kualitas
pelayanan
yang
ke
tiga
lebih
kernarnpuan
perusahaan
dan
perilaku
karyawan
dalarn
sentuhan pribadi
memberikan
memperbaiki kualitas jasa. Model ini diilustrasikan pada gambar 2.1. garis putus
putus horisontal memisahkan dua fenomena utama : bagian atas merupakan
fenomena yang berkaitan dengan pelanggan dan bagian bawah mengacu pada
fenomena perusahaan atau media jasa. Selain dipengaruhi oleh pengalaman masa
lalu, kebutuhan pribadi pelanggan, dan komunikasi gethok tular, jasa yang
diharapkan ( expected service ) juga mempengaruhi
aktivitas
komunikasi
3. Gap 3, Gap antara spesifikasi kualitas jasa dan penyarnpaian jasa ( delivery
gap) Gap ini berarti spesifikasi kualitas tidak terpenuhi oleh kinerja dalarn
prospek produksi dan penyarnpaian jasa.
jasa yang
5. Gap 5, Gap antara jasa yang dipersiapkan dan jasa yang diharapkan
(service gap). Gap ini berarti bahwa jasa yang dipersepsikan tidak
konsisten dengan jasa yang diharapkan.
Berikut adalah garnbar model kualitas pelayanan :
Garn bar 2.1
MODEL KUALITAS PELAYANAN
Konsumcn
Kebutuhan Pribadi ]
Pengalamm1yang
lalu
Jasa yang
dlharapkan
Gap 5
Jasa yang
diperscpsikan
Pemasok
Gap3
Spcsitikaslkual itasi-- -----'
jasa
Gap l
Gap 2
itkan para peneliti untuk menentukan hal- ha! yang dapat dipakai menjad i
detenni nan kua l"itas pelayanan. Oleh karena itu, hingga kini pengukuran
kualitas pelayanan bel um sempurna dan masih dalam tahap pengembangan.
untuk
2.4
Loyalitas
Modal dasar terbentuknya loyalitas atau kesetiaan pelanggan adalah
kepuasan pelanggan, karena itu keduanya rnernpunyai kaitan yang sangat erat.
Sehubungan dengan ha! tersebut, perusahaan perlu rnernaharni ha!- ha! apa saja
yang dapat rnernbentuk loyalitas pelanggan terhadap perusahaan.
Menurut L. Oliver pengertian loyalitas pelanggan rnerupakan
"kornitrnen u ntuk tet ap rnen ggu nakan suatu prod uk atau jasa tan pa ter
pengar u h oleh usaha yang dilaku kan per usahaan prod u k pesain g. Selain
itu, kesetiaan ju ga rnen unjuk an ad anya h asr at yan g san gat ku at untuk
rnern beli suatu prod u k atau jasa d an tid ak rnernilih prod uk lain" (Oliver
1997 :392).
Sedangkan rnenurut Gr iffin, Jill (2005:31) bahwa
loyalitas dapat
loyal adalah orang yang rnelakukan pernbelian berulang secara teratur, rnernbeli
antar lini produk atau jasa, rnereferensikan kepada orang lain dan rnenunjukan
kekebalan terhadap tarikan dari pesaing.
Berdasarkan pendapat di atas, pelanggan yang loyal dapat dipastikan
selalu rnenggunakan produk atau jasa yang sarna tanpa pengaruh dengan produk
pesaing. Kesetiaan pelanggan tidak hanya rnencakup pernbentukan sikap dari
tercpainya suatu kepuasan, lebih dari itu rnencakup prilaku pernbelian oleh
pelanggan yang telah rnerniliki sikap setia ( loyal ). Sturn dan Thiry
rnenarnbahkan bahwa "pelan ggan yang setia ad alah pelanggan
yan g
rnendernonstr asik an kelern ahan (tid ak ter pengar u h) terhad ap u paya pesaing
u ntuk rnenariknya" (Griffin, Jill 2005 : 31). Hal ini berarti pelanggan sudah
sangat puas terhadap produk atau jasa yang ditawarkan perusahaan sehingga tidak
pemah terpikirkan untuk rnencoba produk atau jasa dari perusahaan pesaing.
2.4.1 Usur- unsur Loyalitas Pelanggan
Loyalitas pelayanan rnerupakan perilaku pelanggan yang dengan pasti
rnelakukan pernbelian apa dan kepada siapa saja untuk rnernenuhi kebutuhan dan
keinginannya yang ditandai dengan: (Griffin, Jill 2005 : 31).
4. Demonstrate
akan
Buyer preferen ce
Tidak ad a
Ad a
Kuat
Rend ah
Tertinggi
Lem ah
Terendah
Tinggi
produk dan adanya perbedaan yang logis dengan produk lain yang kornpetitif
yang rnernbuat pelanggan rnenjadi sangat terkait dengan produk yang ditawarkan
oleh perusahaan.
Ketertarikan terbentuk akibat keyakinan yang lernah narnun ada yang
rnernbedakan produk yang ditawarkan dengan produk pesaing
tetap
akan
Merniliki pelanggan yang loyal adalah tujuan akir dari bisnis yang ada,
tetapi kebanyakan perusahaan tidak rnenyadari bahwa loyalitas dapat terbentuk
rnelalui beberapa tahapan. Menurut Griffin, Jill (2005 : 35) juga rnengatakan
bahwa ada tujuh tetap perturnbuhan atau pernbentukan seseorang untuk rnenjadi
pelanggan yang loyal antara lain :
2. Suspect yaitu orang yang rnungkin rnernbeli produk atau jasa anda.
3. Prospect yaitu orang yang rnernbutuhkan produk atau jasa anda dan
rnerniliki kernarnpuan rnernbeli.
5. Firs time customer (pelanggan pertarna kali) yaitu orang yang telah
rnernbeli dari anda satu kali.
6. Repeat customer yaitu orang- orang yang telah rnernbeli dari anda dua kali
atau lebih.
22- 23)
pelayanan,
mengevaluasi tingkat
kemudian
diawasi
dengan
penilaian
awal
untuk
memenuhi
kemudian
berinteraksi dengan sistem operasional pelayanan. Pada tahap ini, dalam benak
pelanggan akan terbentuk persepsi tentang pelayanan yang dibentuk.
Kualitas pelayanan berpengaruh terhadap kepuasan konsumen, ha! ini
logis, karena apabila pelayanan yang diterima konsumen melebihi apa yang
diharapkan maka konsumen akan merasa puas dan pelayanan akan dipersepsikan
tinggi. Sebaliknya jika pelayanan yang diberikan oleh perusahaan kepada
konsumen tidak memenuhi harapannya, maka konsumen akan merasa kecewa dan
kualitas pelayanan akan dipersepsikan rendah.
Hasii studi di Arnerika Serikat memberitakan bahwa konsumen yang loyal
adalah konsumen yang merasa puas, namun tidak semua konsumen merasa puas
adalah konsumen yang loyal, namun perlu diingat bahwa kepuasan merupakan
modal dasar bagi terbentuknya loyalitas konsurnen. Kepuasan yang tinggi akan
sukar untuk rnengubah pilihan produk sebab tirnbulnya kelekatan yang ernosional
akan rnenghasilkan loyalitas yang tinggi.
Menurut Kotler (2000:22) kepuasan pelanggan adalah kunci untuk
rnernpertahankan pelanggan, rneskipun biaya untuk rnenarik pelanggan lebih
besar dari pada untuk rnernpertahankan pelanggan. Pelanggan yang benar- benar
puas akan rnenjadi loyal, rnernbeli lebih banyak dan cenderung untuk rnernberikan
word of mouth positif dan kurang sensitif terhadap harga sekaligus tidak tertarik
kepada produk subtitusi, serta dapat rnenurunkan biaya pelayanan.
Para pakar berpendapat bahwa rnanfaat yang diperoleh dari rnenciptakan
dan rnernpertahankan kualitas jauh lebih besar dari biaya akibat pelayanan yang
buruk. Bahkan dewasa ini pengelola pelayanan yang didasarkan pada keunggulan
dirnensi kualitas pelayanan dipandang sebagai strategi yang cukup efektif untuk
rnenarik keunggulan bersaing.
Definisi rnenurut
Wychof
seperti
dikutip
keu nggulan
keunggulan
tersebut
yang
untuk
Hi potesis
Dalarn upaya rnendapatkan jawaban atas perrnasalahan dari kualitas pelayanan ini,
serta pengaruh terhadap loyalitas konsurnen, rnaka diajukan hipotesis : "Ku alitas
Pelayan an
yang
sangat besar
Terhad ap