You are on page 1of 64

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 latar belakang
Matlab adalah singkatan dari Matrix Laboratory, software yang dibuat
dengan menggunakan bahasa ini dibuat oleh The Mathworks.inc dan telah
memilki berbagai versi, kekuatan matlab terletak pada :
1.
2.
3.
4.

Kemudahan manipulasi struktur matriks.


Jumlah routine-routine powerful yang berlimpah yang terus berkembang.
Kekuatan fasilitas grafik tiga dimensi yang sangat memadai.
Sistem scripting yang memberikan keleluasaan bagi pengguna

mengembangkan dan memodifikasi software untuk kebutuhan sendiri.


5. Kemampuan interface( misal dengan bahasa C, word dan mathematica).
6. Dilengkapi dengan toolbox, simulink, stateflow dan sebagainya,
Serta mulai melimpahnya source code di internet yang dibuat dalam
matlab( contoh toolbox misalnya : signal processing, control system, neural
networks dan sebagainya). Semua itu merupakan perangkat yang powerful untuk
menyelesaikan permasalahan sains dan teknik terutama untuk wilayah dimana
komputasi numerik harus dibuat.
Salah satu yang cukup menarik dari matlab ini adalah kemudahan dan
kejelasannya dalam memahami contoh dan demo serta help yang ada pada matlab.
Kita akan berkenalan lebih dekat dengan yang satu ini. Kita bisa lihat dari demo
ini ternyata begitu banyak persoalan yang dapat dibangun dengan matlab dengan
cara lebih mudah dan lebih singkat, tanpa mengurangi kepahaman kita pada suatu
persoalan(bisa dibandingkan dengan bahasa C, pascal, delphi atau visual lainnya).
Dengan dilengkapinya matlab dengan toolbox, simulink dan sebagainya maka
semakin menambah kekuatan matlab untuk menyelesaikan permasalahan yang
rumit menjadi lebih mudah

1.2 Tujuan Pratikum

1. Mahasiswa mampu mengoperasikan MATLAB dan memanfaatkannya


sebagai perangkat Simulasi untuk praktikum Sinyal dan Sistem,Metode
Numeris(Akar-akar persamaan serta Sistem Persaman Linier)
2. Mahasiswa dapat menyelesaikan pemasalahan dalam metode numerit
dengan mengunakan sistem MATLAB.
3. Mempelajari penggunaan sistem help untuk mengetahui commands dan
syntax dasar MATLAB
4. Dapat menggunakan MATLAB untuk desain filter
5. Memudahkan mahasiswa dalam menyelesaikan permasalahan yang
berbasis data dan program.

1.3 Manfaat Praktikum


Adapun maksud dan tujuan dari pembuatan laporan Praktikum ini adalah :
1. Mampu melakukan perhitungan matematis dengan menggunakan matlab
2. Mampu membuat program dengan kondisi IFEND, FOR END,
WHILEEND, POLIVAL, POLIDER, dan sebagainya.
3. Mampu menggambarkan plot atau grafik dari suatu fungsi atau sistem
persamaan dengan menggunakan matlab.
4. Mampu menyelesaikan sistem persamaan linear seperti metode Setengah
interval, metode inperpolasi linear, metode newton raphson, metode
secant, metode iterasi dan sistem persamaan Linier dengan aplikasi matlab.

BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Metode Numerik

Persoalan yang melibatkan model matematika banyak muncul dalam berbagai


disiplin ilmu pengetahuan, seperti dalam bidang fisika, kimia, ekonomi, atau pada
persoalan rekayasa (engineering), seperti Teknik Sipil, Teknik Mesin, Elektro,
Teknik Informatika dan sebagainya. Seringkali model matematika tersebut
muncul dalam bentuk yang tidak ideal alias rumit. Model matematika yang rumit
ini adakalanya tidak dapat diselesaikan dengan metode analitik yang sudah umum
untuk mendapatkan solusi sejatinya (exact solution). Yang dimaksud dengan
metode analitik adalah metode penyelesaian model matematika dengan rumusrumus aljabar yang sudah baku (lazim).
Bila metode analitik tidak dapat lagi diterapkan, maka solusi persoalan
sebenarnya masih dapat dicari dengan menggunakan metode numerik. Metode
numerik adalah teknik yang digunakan untuk memformulasikan persoalan
matematik sehingga dapat dipecahkan dengan operasi perhitungan/aritmetika
biasa (tambah, kurang, kali, dan bagi). Metode artinya cara, sedangkan numerik
artinya angka. Jadi metode numerik secara harafiah berarti cara berhitung dengan
menggunakan angka-angka.
Perbedaan utama antara metode numerik dengan metode analitik terletak pada
dua hal. Pertama, solusi dengan menggunakan metode numerik selalu berbentuk
angka. Bandingkan dengan metode analitik yang biasanya menghasilkan solusi
dalam bentuk fungsi matematik yang selanjutnya fungsi mateamtik tersebut dapat
dievaluasi untuk menghasilkan nilai dalam bentuk angka.
Kedua, dengan metode numerik, kita hanya memperoleh solusi yang
menghampiri atau mendekati solusi sejati sehingga solusi numerik dinamakan
juga solusi hampiran (approxomation)atau solusi pendekatan, namun solusi
hampiran dapat dibuat seteliti yang kita inginkan. Solusi hampiran jelas tidak
tepat sama dengan solusi sejati, sehingga ada selisih antara keduanya. Selisih
inilah yang disebut dengan galat (error).

2.2 Pengenalan Matlab


MATLAB adalah sebuah bahasa dengan (high-performance) kinerja tinggi
untuk komputasi masalah teknik.

Matlab mengintegrasikan komputasi,

visualisasi, dan pemrograman dalam suatu model yang sangat mudah untuk pakai
dimana masalah-masalah dan penyelesaiannya diekspresikan dalam notasi
matematika yang familiar. Penggunaan Matlab meliputi bidang-bidang:
Matematika dan Komputasi
Pembentukan Algorithm
Akusisi Data
Pemodelan, simulasi, dan pembuatan prototipe
Analisa data, explorasi, dan visualisasi
Grafik Keilmuan dan bidang Rekayasa
MATLAB merupakan suatu sistem interaktif yang memiliki elemen data
dalam suatu array sehingga tidak lagi kita dipusingkan dengan masalah dimensi.
Hal ini memungkinkan kita untuk memecahkan banyak masalah teknis yang
terkait dengan komputasi, kususnya yang berhubungan dengan matrix dan
formulasi vektor, yang mana masalah tersebut merupakan momok apabila kita
harus menyelesaikannya dengan menggunakan bahasa level rendah seperti
Pascall, C dan Basic. Nama MATLAB merupakan singkatan dari matrix
laboratory. MATLAB pada awalnya ditulis untuk memudahkan akses perangkat
lunak matrik yang telah dibentuk oleh LINPACK dan EISPACK. Saat ini
perangkat MATLAB telah menggabung dengan LAPACK dan BLAS library, yang
merupakan satu kesatuan dari sebuah seni tersendiri dalam perangkat lunak untuk
komputasi matrix. Dalam lingkungan perguruan tinggi teknik, Matlab merupakan
perangkat standar untuk memperkenalkan dan mengembangkan penyajian materi
matematika, rekayasa dan kelimuan. Di industri, MATLAB merupakan perangkat
pilihan untuk penelitian dengan produktifitas yang tingi, pengembangan dan
analisanya. Fitur-fitur MATLAB sudah banyak dikembangkan, dan lebih kita
kenal dengan nama toolbox. Sangat penting bagi seorang pengguna Matlab,
toolbox mana yang mandukung untuk learn dan apply technologi yang sedang
dipelajarinya. Toolbox toolbox ini merupakan kumpulan dari fungsi-fungsi
MATLAB (M-files) yang telah dikembangkan ke suatu lingkungan kerja
MATLAB untuk memecahkan masalah dalam kelas particular. Area-area yang
sudah bisa dipecahkan dengan toolbox saat ini meliputi pengolahan sinyal,
system kontrol, neural networks, fuzzy logic, wavelets, dan lain-lain.

2.3 Bagian Dari Sistem MATLAB


Sebagai sebuah system, MATLAB tersusun dari 5 bagian utama:
1. Development Environment.

Merupakan sekumpulan perangkat dan

fasilitas yang membantuanda untuk menggunakan fungsi-fungsi dan filefile MATLAB. Beberapa perangkat ini merupakan sebuah graphical user
interfaces (GUI). Termasuk didalamnya adalah MATLAB desktop dan
Command Window, command history, sebuah editor dan debugger, dan
browsers untuk melihat help, workspace, files, dan search path.
2. MATLAB Mathematical Function Library. Merupakan sekumpulan
algoritma komputasi mulai dari fungsi-fungsi dasar sepertri: sum, sin,
cos, dan complex arithmetic, sampai dengan fungsi-fungsi yang lebih
kompek seperti matrix inverse, matrix eigenvalues, Bessel functions, dan
fast Fourier transforms.
3. MATLAB Language. Merupakan suatu high-level matrix/array language
dengan control flow statements, functions, data structures, input/output,
dan fitur-fitur object-oriented programming. Ini memungkinkan bagi kita
untuk melakukan kedua hal baik "pemrograman dalam lingkup sederhana
" untuk mendapatkan hasil yang cepat, dan "pemrograman dalam lingkup
yang lebih besar" untuk memperoleh hasil-hasil dan aplikasi yang
komplek.
4. Graphics. MATLAB memiliki fasilitas untuk menampilkan vector dan
matrices sebagai

suatu grafik. Didalamnya melibatkan high-level

functions (fungsi-fungsi level tinggi) untuk visualisasi data dua dikensi


dan data tiga dimensi, image processing, animation, dan presentation
graphics. Ini juga melibatkan fungsi level rendah yang memungkinkan
bagi anda untuk membiasakan diri untuk memunculkan grafik mulai dari
benutk yang sederhana sampai dengan tingkatan graphical user interfaces
pada aplikasi MATLAB anda.
5. MATLAB Application Program Interface (API). Merupakan suatu library
yang memungkinkan program yang telah anda tulis dalam bahasa C dan
Fortran mampu berinterakasi dengan MATLAB. Ini melibatkan fasilitas
untuk

pemanggilan

routines

dari

MATLAB

(dynamic

linking),

pemanggilan MATLAB sebagai sebuah computational engine, dan untuk


membaca dan menuliskan MAT-files.
2. 4 Variabel Dan Opertor
2.4.1 Variabel
Seperti bahasa pemrograman lainnya, matlab pun memiliki variabel, tetapi
dalam penulisannya, variabel di dalam matlab tidak perlu dideklarasikan, karena
matlab mampu mengenali tipe data dari variable dari isi variabel tersebut. Aturan
penulisan variabel pada matlab sama dengan aturan pada bahasa pemrograman
lainnya, yaitu bersifa case sensitive, diawali dengan huruf dan selanjutanya boleh
menggunakan gabungan huruf-angka atau tanda garis bawah. Matlab mampu
mengenali sampai 31 karakter pertama, selanjutnya diabaikan.
Contoh:
>> var1=7.1
var1 =
7.1
>> var_2=[4 6 7]
Var_2 =
4 6 7
Semua tipe data di matlab memiliki bentuk yang sama, yaitu array. Array
minimal berukuran 0x0 dan dapat bertambah menjadi array n x m dimensi dengan
sebarang ukuran. Matlab mempunyai beberapa tipe data dasar (atau class), yaitu:
logical, char, numeric, cell, structure, java classes, function handles.
2.5.2 Operator
Di dalam matlab, operator diklasifikasikan menjadi tiga bagian, yaitu:
a. Operator Arimatika
Operator aritmatika digunakan untuk mengerjakan komputasi numeric.
operto
r

Arti

+
*
.*

Penjumlaha
Pengurangan
Perkalian (aturan matrik)
Perkalian masing-masing ellemen yang

/
./
\
.\
^
.^
:

bersesauian (aturan array)


Pembagian kanan (matrik)
Pembagian kana (array)
Pembagian kiri (matrik)
Pembagian kiri (array)
Perpangkatan (matrik)
Perpangkatan (array)
Langkah

b). Operator Relasional


Operator relasional digunakan untuk membandingkan operand-operand
secara kuantitatif .
Operator Arti

c)
Logika

==

Sama dengan

~=

Tidak sama dengan

<
>

Kurang dari
Lebih dari

<=

Kurang dari sama dengan

>=

Operator

Lebih dari sama dengan


Operator arti
%
Akan menghasilkan nilai 1 jika kedua elemen yang
|
~
xor

bersesuaian memilki nilai true dan 0 untuk lain nya


Akan bernilai 1 jika salh satu elemen nya true
Komplen dari elemen yang di inputkan
Akan bernilai 1 jika salah satu dari kedua elemen
memilki nilai berbeda dan bernilai nol jika sama

Input Data
Terdapat dua cara untuk memasukkan data yaitu:
1. inisialisasi data, dimana data diberikan secara langsung pada saat
pembuatan program
Bentuk umum:
variabel = ekspresi

2. menggunakan perintah input, dimana data diberikan pada saat program dirunning.
Bentuk umum:
variabel = input(text) numerik dan string atau variabel =
input(text, s) string
Pada layar akan tampil apa yang tertulis di antara tanda petik (text), menanti
masukan data yang diikuti dengan menekan enter melalui keyboard

2.6 Mengenal Matlab Dan Dasar Pemrograman


2.6.1 Algoritma dan Flowchart
Algoritma sangat diperlukan dalam menyelesaikan berbagai masalah, salah
satunya dalam komputasi numeris. Tanpa algoritma yang dirancang baik maka
proses pemrograman akan menjadi salah dan tidak efisien. Dalam Algoritma,
tidak dipakai simbol-simbol / sintaks dari suatu bahasa pemrograman tertentu,
melainkan bersifat umum dan tidak tergantung pada suatu bahasa pemrograman
apapun juga. Notasi-notasi algoritma dapat digunakan untuk seluruh bahasa
pemrograman manapun.
Definisi Algoritma
Algoritma adalah urutan langkah logis tertentu untuk memecahkan suatu
masalah. Yang ditekankan adalah urutan langkah logis, yang berarti algoritma
harus mengikuti suatu urutan tertentu, tidak boleh melompat-lompat. (Dari
Microsoft Press Computer and Internet Dictionaary 1997, 1998)
Alur pemikiran dalam menyelesaikan suatu pekerjaan yang dituangkan secara
tertulis.Yang ditekankan pertama adalah alur pikiran, sehingga algoritma
seseorang dapat juga berbeda dari algoritma orang lain. Sedangkan penekanan
kedua adalah tertulis, yang artinya dapat berupa kalimat, gambar, atau tabel
tertentu. (Dari Algoritma dan Struktur Data dengan C, C++, dan Java oleh Moh
Sjukani hal 1)
Contoh Algoritma

Algoritma mengirim surat kepada teman:


1. Tulis surat pada secarik kertas surat.
2. Ambil sampul surat.
3. Masukkan surat ke dalam sampul.
4. Tutup sampul surat menggunakan perekat.
5. Jika kita ingat alamat teman tersebut, maka tulis alamat pada sampul surat.
6. Jika tidak ingat, lihat buku alamat, kemudian tulis alamat pada sampul surat.
7. Tempel perangko pada surat.
8. Bawa surat ke kantor pos untuk diposkan.
Algoritma untuk menentukan apakah suatu bilangan merupakan bilangan ganjil
atau bilangan genap:
1. Masukkan suatu angka sembarang
2. Bagi bilangan dengan bilangan 2
3. Hitung sisa hasil bagi pada langkah 1.
4. Bila sisa hasil bagi sama dengan 0 maka bilangan itu adalah bilangan genap
tetapi bila sisa hasil bagi sama dengan 1 maka bilangan itu adalah bilangan
ganjil.

2.6.2 Flowchart
Dalam pembuatan suatu program kita diharuskan untuk terlebih dahulu
membuat suatu urutan langkah pemecahan dalam bentuk diagram yang biasanya
disebut flowchart/diagram alir selain dari algoritma karena setiap program akan
mempunyai langkah-langkah dalam prosesnya dari awal sampai akhir. Antara
algoritma dan flowchart harus sejalan maksudnya mempunyai logika dan urutan
langkah yang sama.Salah satu kebaikan flowchart adalah karena dalam bentuk
gambar jelas akan lebih mudah dimengerti daripada uraian logika yang berbentuk
teks sehingga tujuan dari flowchart itu sendiri untuk mempermudah dalam
memahami suatu proses secara sederhana, terurai, rapi dan jelas terlebih lagi

untuk proses yang panjang .Begitu juga dengan program yang kita buat pun harus
sesuai dengan logika yang ada dalam flowchart. Karena flowchart merupakan
dasar pemikiran dari proses yang akan dijalankan oleh program.
Di dalamnya akan terdapat beberapa simbol-simbol khusus dan terhubung oleh
suatu garis berarah untuk menunjukkan alur/langkah-langkah instruksi dari
pemrogaman .Tiap simbol mempunyai tujuan dan maksud yang berbeda dalam
penggunaannya. Penggunaan symbol yang tepat akan memudahkan pengguna
dalam memahami logika pemrogaman. Setiap flowchart biasanya diawali dan
diakhiri oleh terminal simbol. Jadi dapat disimpulkan bahwa flowchart adalah
diagram alir yang menggambarkan urutan perintah dan proses pemecahan masalah
dengan menggunakan simbol-simbol tertentu yang sudah standard.
Simbol-simbol pada Flowchart :
Gambar

Keterangan
Menyatakan kegiatan yang akan ditampilkan dalam diagram
alir.
Proses / Langkah dimana perlu adanya keputusan atau
adanya kondisi tertentu. Di titik ini selalu ada dua keluaran
untuk melanjutkan aliran kondisi yang berbeda.

Digunakan untuk mewakili data masuk, atau data keluar.

Menunjukkan awal atau akhir sebuah proses.


Menunjukkan arah aliran proses atau algoritma.
Menunjukkan proses / langkah dimana ada inspeksi atau
pengontrolan.

2.6.3 Memulai Matlab


Matlab pada dasarnya adalah sebuah program komputasi teknis yang di
dalamnya mencakup perhitungan-perhitungan kompleks. Sistem komputasi
Matlab menggunakan basis matrix yang sangat flexibel jika dibanding sistem
yang lain. Untuk memulai Matlab, dapat dengan cara mengeksekusi lambang
Matlab pada dekstop.

Gambar 1.1 Lingkungan Kerja Matlab


Penjelasan:
1. Workspace Window
Berfungsi sebagai navigator bagi pemakai dalam penyediaan
informasi mengenai variabel yang sedang aktif dalam workspace pada
saat pemakaian. Workspace itu sendiri adalah suatu lingkungan abstrak
yang menyimpan seluruh variabel dan perintah yang pernah digunakan
selama penggunaan Matlab berlangsung.
2. Command History Window
Window ini berfungsi sebagai penyimpan perintah-perintah yang
pernah dikerjakan pada suatu workspace. Anda dapat mengulangi
perintah yang telah lalu dengan menekan tombol atas () pada keyboard.

3. Command Window
Window ini berfungsi sebagai penerima perintah dari pemakai
untuk menjalankan seluruh fungsi-fungsi yang disediakan oleh Matlab.
Pada dasarnya window inilah inti dari pemrograman Matlab yang
menjadi salah satu media bagi kita untuk berinteraksi dengan Matlab.
Output dari sebuah running program pada M-file dapat dilihat di sini jika
diperlukan.
4. Current Folder Window
Adalah window yang berfungsi menunjukkan directory dari program
yang kita punya.
5. Matlab Editor Window

Window ini berfungsi untuk membuat skrip program Matlab.


Walaupun skrip program dapat dibuat dengan menggunakan berbagai
editor seperti notepad, wordpad, word dan lain-lain namun sangat
dianjurkan untuk menggunakan Matlab editor ini karena kemampuannya
dalam mendeteksi kesalahan pengetikan sintak berbasis MATLAB oleh
programmer.
Window ini tidak akan muncul dengan sendirinya ketika kita
memulai Matlab. Matlab editor dapat dipanggil dengan mengetikkan edit
pada Command Window ataupun klik pada ikon create new.

2.6.4 Cara Bekerja Dengan Matlab


Ada dua cara untuk melakukan suatu pekerjaan pemrograman menggunakan
Matlab. masing-masing memiliki fungsi dan nilai yang sedikit berbeda.
a. Menggunakan Command Window
Cara ini adlah yang paling sering digunakan oleh pemula. Yaitu
dengan mengetikkkan langsung perhitungan ke dalam Command
Window. Cara ini lazim digunakan untuk perhitungan yang tidak
membutuhkan perubahan dalam variabelnya.
b. Menggunakan M-files
Cara ini biasa dipilih oleh programmer untuk mendapatkan hasil
berupa

executable

files

yang dapat digunakan oleh


user. Kelebihan dari cara
ini

adalah

untuk

kemudahan
mengevaluasi

perintah

secara

keseluruhan. M-files dapat


dibuat dengan menggunakan Matlab editor.
2.6.5 Manajemen File dan Direktori
Jika kita menggunakan M-files,
dan

ingin

memanggilnya

secara

berulang maka kita perlu memanage


direktori yang kita gunakan pada
Matlab. Misalnya kita telah membuat
sebuah file M yang disimpan di
direktori

yang

tidak

diketahui

Matlab, agar file m dapat kita panggil dengan Command Window, maka set
direktori pada Matlab dengan klik toolbar File - Set path akan keluar window
sebagai berikut

Untuk membuat direktori baru maka klik pada Add Folder


Untuk penggunaan M-file secara lengkap dapat dilihat pada Bab berikutnya.

2.7

Variabel dan Operasi Matematika


Untuk penggunaan perhitungan dasar kita dapat menggunakan MATLAB

layaknya kalkulator biasa. Operator matematika dasar yang tersedia pada


MATLAB dapat diketahui pada tabel berikut.
OPERASI

SIMBOL

CONTOH

Penjumlahan

2+3 =5

Pengurangan

2-3 = (-1)

Perkalian

2*3 = 6

Pembagian

2/3 = 0.667

Pembagian

2\3 = 1.5

2^3 = 8

terbalik
Perpangkatan

Hirarki operator mengikuti standar aljabar yang umum kita kenal:


1. Operasi di dalam kurung akan diselesaikan terlebih dahulu
2. Operasi pangkat
3. Operasi perkalian dan pembagian
4. Operasi penjumlahan dan penguragan
Dalam suatu perhitungan matematika, kita tidak akan lepas dari apa
yang disebut dengan variabel. Pada hakikatnya variabel adalah suatu wadah
untuk menyimpan nilai baik berupa bilangan maupun teks. Dalam
MATLAB, ada beberapa ketentuan dalam membuat suatu variabel yaitu:
a. Penamaan variabel harus selalu didahului dengan huruf alfabet (a-z)
setelah itu dapat digunakan angka untuk melengkapi. Contoh: coba1,
coba2, dll
b. Penamaan variabel bersifat case sensitif artinya penggunaan huruf
kapital berpengaruh dalam variabel pada MATLAB
c. Jangan gunakan spasi, titik, koma, atau operator aritmatik sebagai
bagian dari nama variabel

d. Penamaan variabel tidak boleh sama dengan fungsi yang ada pada
matlab. Contoh: int, diff, sins, dll
e. Panjang nama variabel tidak dapat melebihi 31 karakter
Ada dua jenis tipe data yang dapat dimasukkan dalam variabel
MATLAB yaitu tipe data numeric (berupa bilangan) dan tipe data string
(berupa teks). Adapun cara untuk menuliskan suatu variabel adalah sebagai
berikut:

Apabila terdapat variabel lama dengan nama yang sama maka


matlab secara otomatis akan me-replace
variabel baru yang dibuat user. Contoh :

variabel lama tersebut dengan

Pemakaian variabel yang berisi data string (huruf alfabet) harus diapit
dengan tanda petik satu <>. Penggunaan data bertipe string ini berguna pada saat
kita membuat keterangan pada suatu perhitungan dalam m-file.

Berikut ini adalah jenis-jenis variabel yang telah didefinisikan oleh MATLAB :
Nama

Penjelasan

Variabel
ans

Variabel answer digunakan untuk menyimpan data hasil


perhitungan terakhir jika pada perhitungan tersebut tidak
dimasukkan ke dalam sebuah variabel tertentu sebelumnya

eps

Bilangan yang bernilai sangat kecil mendekati nol yang


merupakan batas akurasi perhitungan pada Matlab

Pi

Konstanta bernilai +3.1415926

inf

Variabel infinity bernilai bilangan positif tak berhingga

NaN

Variabel not a number menyatakan hasil perhitungan yang tak


didefinisikan misalkan 0/0

i,j

Unit imajiner yang menyatakan bilangan kompleks misal


1

LATIHAN 1
1. Tentukan valid atau tidaknya variabel-variabel berikut ini :
a. panjang
b. lebar 2
c. 220a3cX99
d. RT:03
e. (^-^)
f. pi
g. 7_manusia_harimau

2.8 Format Tampilan Angka Anda


Dalam perhitungan metode numeris ketelitian merupakan faktor yang
sangat pernting. Seperti yang telah dikemukakan pada bab yang sebelumnya,
MATLAB secara otomatis akan menyederhanakan bentuk tampilan angka hasil
perhitungan dengan menggunakan mantissa exponent .
Angka

Mantissa-exponent

Pada Matlab

789.34

7.8934

7.8934e2

0.0001

1 x 104

1e-4

4 x 100

40.000.000.000

4 x 1011

4e11

Fungsi format dapat memudahkan kita untuk mengatur tampilan output


angka. Meskipun begitu, penggunaan format tidak akan mempengaruhi proses
perhitungan oleh MATLAB. Ada beberapa jenis format yakni :
a. Format short : Menampilkan hasil dengan menggunakan 5 digit angka.
Secara default MATLAB menggunakan format ini sebagai output hasil
perhitungan.
b. Format long : Menampilkan hasil dengan menggunakan 15 digit angka
untuk data ketepatan ganda, dan 7 digit angka untuk data ketepatan
tunggal.
c. Format shorte : Menampilkan hasil dengan menggunakan 5 digit angka
dengan tambahan mantissa exponent,
d. Format longe : Menampilkan hasil dengan menggunakan 15 digit angka
untuk data ketepatan ganda, dan 7 digit angka untuk data ketepatan
tunggal dengan tambahan mantissa exponent,
e. Format shortg : Menampilkan hasil dengan menggunakan 5 digit angka
yang paling tepat
f. Format longg : Menampilkan hasil dengan menggunakan 15 digit angka
untuk data ketepatan ganda, dan 7 digit angka untuk data ketepatan
tunggal yang paling tepat.
g. Format shortg : Menampilkan hasil dengan menggunakan format
engineering

h. Format longg : Menampilkan hasil dengan menggunakan 15 digit angka


untuk data ketepatan ganda, dan 7 digit angka untuk data ketepatan
tunggal dengan menggunakan fiormat engineering
i. Format hex : menampilkan data dengan format hexadesimal
j. Format + : simbol +,-, dan blank ditampilkan untuk bilangan positif,
negatif, dan elemen nol. Sedangkan bilangan imaginer diabaikan
k. Format bank : format angka sebagai dolar dan sen
l. Format rat : menampilkan angka berupa perbandingan bilangan bulat.
>> format short; pi
ans =
3.1416
>> format long; pi
ans =
3.141592653589793
>> format shorte; pi
ans =
3.1416e+000
>> format longe; pi
ans =
3.141592653589793e+000
>> format shortg; pi
ans =
3.1416
>> format longg; pi
ans =
3.14159265358979
>> format shorteng; pi
ans =
3.1416e+000
>> format longeng; pi
ans =
3.14159265358979e+000
>> format hex; pi
ans =
400921fb54442d18
>> format +; pi
ans =
+
>> format rat; pi
ans =
355/113

Catatan : untuk format + hanya akan menampilkan simbol dari angka


yang diformat. Dalam kasus ini, hasil format + dari variabel pi bernilai
positif karena pi pada MATLAB bernilai positif. Hal ini berguna pada
saat kita ingin mencari nilai dari sebuah variabel pada saat penyortiran
data. Metode lain yang dapat digunakan adalah menggunakan perintah
kontrol program seperti if, for dan lainnya dengan aturan variabel > 0
(untuk bilangan positif) dan variabel < 0 (untuk bilangan negatif).
2.9 Teknik Input Data Dari Excel dan Notepad
Untuk data yang berasal dari excel lakukan langkah-langkah berikut ini :
1. Susun tampilan data pada excel

l
2. Rename sheet dengan nama yang anda kehendaki

3. Simpan file excel tersebut di tempat yang anda kehendaki. Dalam contoh
ini file disimpan dengan nama data.xlsx pada drive E:\
4. Panggil menggunakan perintah xlsread pada matlab
>> xlsread('E:\data.xlsx','a')
ans =
0.7866 0.0388 0.0000
0.6273 0.0440 0.0000
0.5222 0.0493 0.0000
0.4466 0.0547 0.0000
0.4162 0.0576 0.0000
0.3894 0.0605 0.0000

0.3656
0.3443
0.3251
0.3078
0.2920
0.2776
0.2644

0.0634
0.0663
0.0693
0.0723
0.0754
0.0785
0.0816

0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
0.0000

Ingat bahwa secara otomatis pada MATLAB menampilkan data dengan


format short. Sehingga untuk tampilan data pada kolom ketiga hanya ditampilkan
berupa 0.0000. Untuk menampilkan bentuk yang lain anda dapat menggunakan
perintah format seperti bab sebelumnya
>> format long;ans
ans =
0.786615915402451

0.038831105752995

0.000000000029365
0.627281657925504

0.044043053656179

0.000000000031850
0.522180987847374

0.049337702797045

0.000000000205349
0.446613902339054

0.054735764577287

0.000000001267136
0.416157395886331

0.057577663431926

0.000000003326365
0.389357958015894

0.060451534935954

0.000000008446738
0.365569539853382

0.063359811606476

0.000000020731378
0.344294006585861

0.066303078365165

0.000000048604414
0.325141632457821

0.069283540526830

0.000000107626101
0.307802186264815

0.072301486978705

0.000000223559715

0.292026218293916

0.075359117819080

0.000000435505842
0.277616594971764

0.078456484865595

0.000000800575741
0.264420538348287

0.081595659511887

0.000001403550176

Syntax dasar dari perintah xlsread memiliki beberapa parameter yakni


xlsread(path_file,nama_sheet,range_data_yang_akan_diambil)
Untuk range data contoh a1:b8 hanya akan mengambil data yang berada
pada range tersebut. Sedangkan pada file text sederhana anda dapat menggunakan
perintah importdata. Syntax dasar dari perintah importdata memiliki beberapa
parameter yakni
importdata(nama_file, delimeter)
Parameter delimeter merupakan pembatas antara dua buah data. Berikut
ini langkah-langkah yang diperlukan untuk mengambil data dari file berekstensi
.txt.
1. Persiapkan data anda dengan menggunakan notepad atau text editor
yang lain kemudian simpan pada direktori yang anda kehendaki.

2. Panggil dengan perintah importdata

>> data = importdata('E:\data.txt', '


data =
0.7866 0.0388 0.0000
0.6273 0.0440 0.0000
0.5222 0.0493 0.0000
0.4466 0.0547 0.0000
0.4162 0.0576 0.0000
0.3894 0.0605 0.0000
0.3656 0.0634 0.0000
0.3443 0.0663 0.0000
0.3251 0.0693 0.0000
0.3078 0.0723 0.0000
0.2920 0.0754 0.0000
0.2776 0.0785 0.0000
0.2644 0.0816 0.0000

')

Pada pemanggilan importdata ini digunakan delimeter berupa spasi


karena pada data sebenarnya menggunakan pemisah berupa spasi. Jika saja
pemisah berupa tanda (,) maka sisipkan tanda (,) pada isian delimeter.
2.10

Pembuatan Array Vektor


Variabel dengan tipe data tunggal (skalar) hanya dapat digunakan untuk

meyimpan sebuah nilai saja, sehingga untuk menyimpan beberapa nilai sekaligus
dalam suatu variabel khusus dibutuhkan variableel array atau variabel
berindeks.Variabel array dapat digunakan untuk menampung banyak data yang
sejenis (numeric / string ) .
Untuk mendeklarasikan sebuah array dapat dilihat pada contoh berikut ini:

>> deret = [1:10]


deret =
1

>> deret2 = [1:2:10]


deret2 =
1

>> deret3 = linspace(1,10,5)

10

deret3 =
1.0000

3.2500

5.5000

7.7500 10.0000

>> deret4 = logspace(1,10,5)


deret4 =
1.0e+010 *
0.0000

0.0000

0.0000

0.0056

1.0000

Keterangan:
1. Pada variabel deret didefinisikan sebagai 1:10, artinya variabel deret
mewakili bilangan mulai dari angka 1 sampai angka 10.
2. Pada variabel deret2 didefinisikan sebagai 1:2:10, artinya variabel
deret2 mewakili bilangan mulai dari angka1 sampai angka 10 dengan
setiap kenaikannya adalah 2 angka.
3. Pada variabel deret3 didefinisikan sebagai linspace(1:10:5), artinya
variabel deret3 mewakili bilangan mulai dari angka1 sampai angka 10
dengan jumlah 5 angka. Script dari fungsi linspace dasarnya adalah
linspace(awal,akhir,jumlahelemen).
4. Pada variabel deret4 didefinisikan sebagai logspace(1:10:5), artinya
variabel deret3 mewakili bilangan dengan interval logaritma 101 dan
diakhiri dengan 1010 dengan jumlah elemen 5.
Penggunaan deret biasanya dipakai

sebagai fungsi waktu. Ada banyak

kegunaannya antara lain pada perhitungan berikut ini:

Untuk memvisualisasikan array yang telah kita buat dapat kita gunakan
fungsi plot sederhana. Contoh :
>> plot(f)

2.11

Matriks Dalam Matlab


Pertama-tama sebelum masuk lebih jauh ke dalam matriks dalam Matlab,

mari kita flashback terlebih dahulu untuk mendalami apa itu matriks sebenarnya.
Matriks adalah susunan segi empat siku-siku dari bilangan-bilangan. Bilanganbilangan dalam susunan tersebut dinamakan entri dalam matriks (Anton, 1988:
22). Jika A adalah sebuah matriks, maka akan meggunakan ij untuk menyatakan
entri yang terdapat di dalam baris i dan kolom j

dari matriks A. Secara umum

matriks dituliskan sebagai berikut:

Matriks di atas disebut matriks berukuran mxn karena memiliki m baris dan
n kolom. Penulisan matriks pada Matlab menggunakan prinsip yang sama dengan
variabel array vektor. Sebagai contoh kita ingin mendeklarasikan matriks M
dengan jumlah baris 4 dan kolom 3 dapat dilihat pada gambar berikut ini:
>> m = [1 2 3; 4 5 6; 7 8 9; 10 11 12 ]
m=

1
4
7
10

2
5
8
11

3
6
9
12

Keterangan untuk penulisan matriks diawali dan diakhiri tanda kurung besar
[]. Untuk menambah atau berganti kolom dapat menggunakan spasi,
sedangkan untuk menambah atau berganti baris dapat menggunakan tanda semi
colon ; . Perintah size(M) digunakan untuk mengetahui dimensi dari matriks M
yaitu 4x3.Matriks mempunyai banyak sekali jenis diantaranya:
1. Matriks Zero
Matriks ini sesuai dengan namanya memiliki keseluruhan elemen bernilai 0.
Untuk mendeklarasikan matriks zero dalam Matlab dapat menggunakan perintah
zeros.
>> mzero = zeros(5,4)
mzero =
0
0
0
0
0

0
0
0
0
0

0
0
0
0
0

0
0
0
0
0

2. Matriks Baris
Matriks baris hanya memiliki satu baris saja, sama dengan array vektor.
Contoh penulisan dari matriks baris:
>> mbaris = [4 2 4 5 2]
mbaris =
4

3. Matriks Kolom

Sama dengan matriks baris, matriks kolom hanya memiliki satu kolom saja.
Penulisan setiap elemen dipisah dengan notasi semi kolon (;).
>> mkolom = [4; 2; 4; 5; 2]
mkolom =
4
2
4
5
2

4. Matriks Ones
Adalah matriks yang semua elemennya bernilai 1. Untuk penulisannya
dalam Matlab dapat menggunakan perintah ones.
>> mones = ones(4,5)
mones =
1
1
1
1

1
1
1
1

1
1
1
1

1
1
1
1

1
1
1
1

5. Matriks Diagonal
Merupakan matriks yang elemen di bawah dan di atas diagonal utamanya
bernilai nol, atau dengan kata lain elemen-elemen selain diagonal utamanya
bernilai nol. Untuk dapat membuat suatu matriks diagonal dengan mudah dapat
menggunakan cara di bawah ini

>> vektor_diagonal = [1 2 3 4 5]
vektor_diagonal =
1

>> mdiagonal = diag(vektor_diagonal)


mdiagonal =

1
0
0
0
0

0
2
0
0
0

0
0
3
0
0

0
0
0
4
0

0
0
0
0
5

6. Matriks Companion
Mencari matriks companion dari u di mana baris pertama dari matriks
tersebut merupakan u(2:n) / u(1) di mana u merupakan vektor dari koefisien
sebuah polinomial. Nilai eigen dari company(u) merupakan akar-akar
penyelesaian dari polinomial tersebut.
A = compan(u)
Contoh diberikan persamaan polinomial (x+2)(x-2) = x 2-4 dapat kita
tuliskan sebagai

>> p = [1 0 4]
p=
1

>> mcompanion = compan(p)


mcompanion =
0 -4
1 0
>> akar = eig(mcompanion)
akar =
0 + 2.0000i
0 - 2.0000i

Hasil pencarian akar yang sama juga dapat dicari dengan perintah root(p).
Untuk lebih detail mengenai polinomial pada Matlab lihat bab 2.9.

7.

Matriks Hadamard
Matriks yang dihasilkan dengan perintah hadamard(n) merupakan matriks

Hadamard pada orde ke-n. Matriks Hadamard merupakan metriks yang terdiri dari
angka 1 dan -1 yang kolom-kolomnya orthogonal. Matriks ini biasa digunakan
dalam beberapa aplikasi diantaranya aplikasi pemroses sinyal dan analisisa
numeris.
Inputan n memiliki syarat utama yakni n > 2 dan n, n/12, atau n/20
merupakan kelipatan 2.
>> n = 8
n
8
>> H = hadamard(n)
H=
1
1
1
1
1
1
1
1

1 1
-1 1
1 -1
-1 -1
1 1
-1 1
1 -1
-1 -1

1 1 1 1
-1 1 -1 1
-1 1 1 -1
1 1 -1 -1
1 -1 -1 -1
-1 -1 1 -1
-1 -1 -1 1
1 -1 1 1

1
-1
-1
1
-1
1
1
-1

Matriks H yang terbentuk sesuai dengan persamaan berikut ini :

H * H = n*I
di mana I = eye(n,n)
8. Matriks Hankel
Matriks Hankel merupakan matriks persegi di mana elemen setelah
antidiagonalnya bernilai 0. Contoh sebuah deret = 1, 8, 3, 0, 3 jika kita buat
matriks Hankel dari deret tersebut nilainya adalah sebagai berikut
>> deret = [1 8 3 0 3]

deret =
1

>> hankel(deret)
ans =
1
8
3
0
3

8
3
0
3
0

3
0
3
0
0

0
3
0
0
0

3
0
0
0
0

Matlab juga memberikan kemudahan bagi kita berupa sortir data yaitu
ketika suatu waktu pada perhitungan dibutuhkan pengambilan salah satu elemen
dari matriks, kita dapat menggunakan cara seperti contoh berikut ini:
Disediakan sebuah matriks M dengan isi sebagai berikut:
>> m = [ 1 2 3; 4 5 6; 7 8 9]
m=
1
4
7

2
5
8

3
6
9

Pada suatu kasus ingin diambil angka 5 maka dapat diambil dengan
mendekarasikan
>> m(2,2)
ans =
5
Untuk mengambil semua elemen pada suatu baris atau kolom dapat
dideklarasikan sebagai berikut
>> m(:,1)
ans =
1

4
7
2.12

Perhitungan Matriks
Perhitungan matriks pada Matlab tidak meninggalkan kaidah
perhitungan matriks yang sesungguhnya. Syarat-syarat perhitungan dalam
matriks antara lain:
a. Penjumlahan dan pengurangan matriks hanya dapat dilakukan apabila
kedua matriks memiliki ukuran atau tipe yang sama. Elemen-elemen
yang dijumlahkan atau dikurangi adalah elemen yang posisi atau letaknya
sama

a11 b11 a 12 b12 a13 b13


a21 b21 a 22 b22 a23 b23

c 11 c 12 c 13
c 21 c 22 c 23

b. Perkalian dan pembagian matriks dengan skalar dapat langsung


dikerjakan
c. Perkalian dan pembagian matriks dengan matriks harus memenuhi syarat
yaitu tiap baris dikalikan dengan tiap kolom, lalu dijumlahkan pada baris
yang sama. Contoh :

][

7 8
1 2 3
9 10
4 5 6
11 12

(17+29+311) (18+ 210+312)


(47+59+ 611) ( 48+510+612)

Untuk mencari determinan dari suatu matriks dapat langsung


menggunakan perintah det(m). Sedangkan perintah inv(m) digunakan
untuk mencari invers dari matriks m. Syarat penggunaan determinan dan
invers adalah matriks yang digunakan berupa matriks persegi.

>> m = [1 5 3; 2 5 3; 1 0 8]
m=
1
2
1

5
5
0

3
3
8

>> det(m)
ans =
-40
>> inv(m)
ans =
-1.0000 1.0000
0
0.3250 -0.1250 -0.0750
0.1250 -0.1250 0.1250
Dalam Matlab matriks yang telah kita buat dapat dibentuk ulang
sesuai dengan yang kita kehendaki. Berikut ini perintah-perintah untuk
membentuk ulang sebuah matriks.
Perintah

Keterangan

fliplr(m)

Menukar posisi elemen matriks m secara melintang. Yakni


elemen sebelah kiri ditukar dengan elemen sebelah kanan

flipud(m)

Menukar posisi elemen matriks m secara membujur. Yakni


elemen sebelah atas ditukar dengan elemen sebelah bawah

rot90(m)

Menukar posisi elemen matriks m dengan rotasi berlawanan


arah jarum jam 900

Reshape(m,brs,

Membuat matriks baru dengan isi yang sama dengan matriks

klm)

m berdimensi brs x klm. Dengan syarat jumlah elemen yang


matriks

baru

sebelumnya

sama

dengan

jumlah

elemen

matriks

m=
1
4
7

2
5
8

3
6
9

>> fliplr(m)
ans =
3
6
9

2
5
8

1
4
7

>> flipud(m)
ans =
7
4
1

8
5
2

9
6
3

>> rot90(m)
ans =
3
2
1

6
5
4

9
8
7

>> reshape(m,1,9)
ans =
1

>> reshape(m,9,1)
ans =
1
4
7
2
5
8
3
6
9

Penjumlahan dua matriks,


terdefinisi jika

A dan

A+B, dan selisih dua matriks,

B berukuran sama.

penjumlahan/pengurangan juga

Namun demikian,

bisa dilakukan antara matriks dengan

skalar. Untuk jelasnya mari kita praktekkan contoh berikut ini.

>> a
a=
1
4
7

2
5
8

3
6
9

>> b
b=
10
13
16

11 12
14 15
17 18

>> b-a
ans =
9
9
9

9
9
9

9
9
9

>> a+201
ans =
202 203 204
205 206 207
208 209 210
>> b-a+32-12
ans =
29
29
29

29
29
29

29
29
29

AB,

Perkalian matriks, misalkan C = AB, terdefinisi jika jumlah kolom


di A sama dengan jumlah baris di B. Selain itu, perkalian juga bisa
dilakukan antara matriks dengan skalar.
>> a = [1 2 3; 4 5 6]
a=
1
4

2
5

3
6

>> b = [7 8; 9 10; 11 12]


b=
7 8
9 10
11 12
>> c = a*b
c=
58 64
139 154
>> d = 9*a
d=
9 18 27
36 45 54

Selain perkalian di atas, dikenal pula perkalian vektor, yaitu: dotproduct (atau disebut juga inner-product), dan cross-product. Dotproduct dan cross-product dihitung berdasarkan formula baku. Misalkan
terdapat dua vektor x = (x1 x2 x3) dan
y = (y1 y2 y3), maka:
dot-product:

x y = x1y1 + x2y2 + x3y3

cross-product: x y = [x2y3 x3y2 x3y1 x1y3 x1y2 x2y1]

Perlu diingat bahwa hasil dot-product berupa skalar, sementara


hasil cross-product berupa vektor.
>> x = [1 2 3]
x=
1

>> y = [4 5 6]
y=
4

>> dot(x,y)
ans =
32
>> cross(x,y)
ans =
-3

-3

Kita sering menemui persamaan linier dengan beberapa variabel.


Di dalam aljabar, solusi persamaan tersebut bisa ditemukan, salah satunya
dengan menggunakan matriks. Misalkan kita tinjau sistem persamaan
linier dengan variabel x1 dan x2.
x1 2 x 2=32
12 x 1 +5 x2 =7

dalam bentuk matriks menjadi


AX = B

][ ] [ ]

1 2 x 1 = 32
12 5 x 2
7

Untuk mencari variabel x1 dan x2 anda dapat menggunakan operasi


X = A-1B. Selain itu dalam Matlab juga menyediakan pembagian terbalik
yang juga dapat digunakan X=A\B. Contoh:
>> A = [1 -2; 12 5]
A=
1 -2
12 5
>> B = [32; 7]
B=
32
7
>> X = inv(A)*B
X=
6.0000
-13.0000
>> X = A\B
X=
6.0000
-13.0000

Salah satu operasi yang penting dalam matriks ialah transposisi,


dituliskan dalam MATLAB dengan operator petik tunggal ( ) dan titikpetik ( . ).

Operasi ini mempertukarkan baris dan kolom dari suatu

matriks atau vektor.


Notasi

Keterangan

Tanda petik Pemberian


tunggal ()

notasi

petik

tunggal pada sebuah variabel


berisi

matriks

akan

menjadikan matriks tersebut

menjadi matriks transpos.


Jika digunakan pada matriks
yang

berisi

kompleks,

selain

bilangan
operasi

transpos juga akan dilakukan


operasi konjugasi
Tanda titik Pemberian notasi titik petik
petik

tunggal pada sebuah variabel

tunggal (.)

berisi

matriks

akan

menjadikan matriks tersebut


menjadi matriks transpos.
Jika digunakan pada matriks
yang

berisi

bilangan

kompleks, akan dilakukan


proses

transpos

konjugasi

>> m = [ 1 2 3; 4 5 6; 7 8 9]
m=
1
4
7

2
5
8

3
6
9

>> n = [4+8i 6+4i; 7-4i 3-8i]


n=
4.0000 + 8.0000i 6.0000 + 4.0000i
7.0000 - 4.0000i 3.0000 - 8.0000i
>> tm = m'
tm =
1
2
3

4
5
6

7
8
9

tanpa

>> tn = n'
tn =
4.0000 - 8.0000i 7.0000 + 4.0000i
6.0000 - 4.0000i 3.0000 + 8.0000i
>> tm2 = m.'
tm2 =
1
2
3

4
5
6

7
8
9

>> tn2 = n.'


tn2 =
4.0000 + 8.0000i 7.0000 - 4.0000i
6.0000 + 4.0000i 3.0000 - 8.0000i

Di dalam Matlab, operasi matematik juga bisa dilakukan elemen-perelemen. Dalam hal ini matriks atau vektor yang terlibat harus berukuran sama.
Operasi

yang bisa dilakukan ialah perkalian/ pembagian, penjumlahan/

pengurangan, serta pangkat. Operator yang digunakan diawali dengan tanda


titik (kecuali penjumlahan/pengurangan), yaitu:
Operator

Keterangan

+-

Penjumlahan

dan

pengurangan pada operasi


elemen per elemen
.* ./ .\

Perkalian, pembagian, dan


pembagian terbalik pada
operasi elemen per elemen

.^

Perpangkatan pada operasi


elemen per elemen

>> a = [1 3 4; 2 1 4; 1 1 1]
a=
1
2
1

3
1
1

4
4
1

>> b = [9 8 125; 64 1 27; 0 90 0]


b=
9 8 125
64 1 27
0 90 0
>> a.*b
ans =
9 24 500
128 1 108
0 90 0
>> a./b
ans =
0.1111 0.3750 0.0320
0.0313 1.0000 0.1481
Inf 0.0111
Inf
>> a.\b
ans =
9.0000 2.6667 31.2500
32.0000 1.0000 6.7500
0 90.0000
0
>> b.^2
ans =
81
4096

64
1

15625
729

8100

>> b.^(1/3)
ans =
2.0801 2.0000
4.0000 1.0000
0 4.4814

5.0000
3.0000
0

LATIHAN 2
1. Buatlah variabel-variabel dengan ketentuan sebagai berikut
a. Sebuah deret D = {1, 4, 7, 10, n}
di mana n = 20
b. Matriks A yang merupakan matriks diagonal dari deret D
2
D 2
(
)
c. Tentukan nilai dari fungsi F D = 2
c. Matriks B =

2. Diketahui 2 buah matriks sebagai berikut


M =

N =

e. M/(N.^2)
f. M * N * 29
3. Selesaikanlah persamaan linier berikut ini
5x + 43y 3z +21v = 430
-11y + 31 = 15x + 11y z
12v +10x = 100 21z
3(x+z-1)-(v/90) = y

Hitunglah :
a. M+N
b. M*N
c. M.*N
d. M./N

2.13

Fungsi Analisis Data


Dalam bab ini, kita akan belajar bagaimana menganalisis dan
memanipulasi data mempergunakan Matlab, terutama untuk perhitungan
statistik: rentang data, maksimum/minimum, rata-rata, deviasi, jumlah
kumulatif, dan sebagainya. Di Matlab fungsi-fungsi statistik semacam ini
telah ada dan bisa digunakan secara fleksibel.
Dalam penjelasan bab ini, x dan y kita misalkan sebagai vektor (baris
ataupun kolom), dan A dan B sebagai matriks mn.
Nilai maksimum dan minimum diperoleh dengan perintah berikut ini:
Perintah

Keterangan

max(m)

Mencari nilai terbesar dari elemen pada variabel x. Jika


variabel m merupakan vektor, hasil pencarian hanya
menampilkan satu hasil. Jika variabel m merupakan
matriks maka akan menghasilkan sebuah vektor di
mana elemennya merupakan nilai terbesar pada setiap
kolom matriks m

max(m1,m2)

Mencari

nilai

terbesar

pada

setiap

elemen

matriks/vektor m1 dan m2 dengan syarat kedua matriks


tersebut memiliki ukuran yang sama
min(m)

Mencari nilai terkecil dari elemen pada variabel x. Jika


variabel m merupakan vektor, hasil pencarian hanya
menampilkan satu hasil. Jika variabel m merupakan
matriks maka akan menghasilkan sebuah vektor di
mana elemennya merupakan nilai terkecil pada setiap
kolom matriks m

min(m1,m2)

Mencari

nilai

terkecil

pada

setiap

elemen

matriks/vektor m1 dan m2 dengan syarat kedua matriks


tersebut memiliki ukuran yang sama

Contoh penggunaan dari fungsi max dan min adalah ketika diketahui data
seperti tabel
di bawah ini

Data Pengambilan Suhu Secara Acak Pada Combustion Chamber (0C)


1230

1331

2134

1645

1123

1647

Data Kekerasan Spesimen Dengan Berbagai Macam Perlakuan Panas dan Variasi Holding
(BHN)
Jenis Perlakuan

5 Menit

10 Menit

20 Menit

Martempering

213

300

245

Normalizing

259

145

156

Annealing

100

113

256

>> data1 = [1230 1331 2134 1645 1123 1647]


data1 =
1230

1331

2134

1645

1123

1647

>> data2 = [213 300 245; 259 145 156; 100 113 256]
data2 =
213 300 245
259 145 156
100 113 256
>> max(data1)
ans =
2134
>> max(data2)
ans =
259 300 256
>> max(data2')
ans =
300 259 256
>> max(max(data2))
ans =
300
Jika kita menggunakan perintah max(data2), Matlab akan menyortir data terbesar
setiap kolomnya. Oleh karena itu untuk mencari data terbesar pada setiap baris kita ubah
terlebih dahulu matriks data2 menjadi data2 transpose. Sedangkan untuk mendapatkan nilai
terbesar pada matriks data2, dapat digunakan perintah max sebanyak dua kali. Untuk
penggunaan perintah min sama dengan penggunaan perintah max.
Berikutnya untuk operasi penjumlahan dapat kita gunakan perintah sum dan
cumsum. Syntaksnya adalah sebagai berikut ini

Perintah

Keterangan

sum(m)

Menjumlahkan isi dari elemen


pada variabel m. Jika variabel
m merupakan vektor, hasil
penjumlahan

hanya

menampilkan satu hasil. Jika


variabel m merupakan matriks
maka
sebuah

akan

menghasilkan

vektor

di

mana

elemennya merupakan hasil


penjumlahan

pada

setiap

kolom matriks m
cumsum(m)

Membuat sebuah matriks atau


vektor baru yang memiliki
ukuran sama dengan variabel
m di mana setiap elemennya
merupakan jumlah kumulatif
dari elemen sebelumnya.

>> sum(data1)
ans =
9110
>> sum(data2)
ans =
572 558 657
>> sum(data2)
ans =
758 560 469
>> sum(sum(data2))

ans =
1787
>> cumsum(data1)
ans =
1230
2561
>> cumsum(data2)

4695

6340

7463

9110

ans =
213 300 245
472 445 401
572 558 657

Sementara itu, produk (perkalian elemen-elemen) vektor dan matriks bisa


diperoleh dengan cara yang mirip

Perintah

Keterangan

prod(m)

Mengalikan isi dari elemen


pada

variabel

variabel

m.

Jika

merupakan

vektor, hasil perkalian hanya


menampilkan satu hasil. Jika
variabel

matriks

merupakan

maka

akan

menghasilkan sebuah vektor


di

mana

elemennya

merupakan hasil perkalian


pada setiap kolom matriks m
cumprod(m)

Membuat
atau

sebuah

vektor

memiliki

baru

ukuran

matriks
yang
sama

dengan variabel m di mana


setiap elemennya merupakan

perkalian

kumulatif

dari

elemen sebelumnya.

>> data1 = [1230 1331 2134 1645 1123 1647]


data1 =
1230

1331

2134

1645

1123

>> data2 = [213 300 245; 259 145 156; 100 113 256]
data2 =
213 300 245
259 145 156
100 113 256
>> prod(data1)
ans =
1.0630e+019
>> prod(data2)
ans =
5516700 4915500
>> prod(data2')

9784320

ans =
15655500

5858580

2892800

>> prod(prod(data2))
ans =
2.65324720856832e+020
>> cumprod(data1)

1647

ans =
Columns 1 through 4
1230

1637130

3493635420

5747030265900

Columns 5 through 6
6.4539149886057e+015

1.06295979862336e+019

>> cumprod(data2)
ans =
213
55167
5516700

300
245
43500
38220
4915500 9784320

Dalam mencari nilai rata-rata pada sebuah kumpulan data berupa matriks maupun
vektor dapat digunakan perintah mean(m). Dengan perhitungan hasil penjumlahan
setiap elemen dibagi dengan banyaknya elemen yang ada. Sedangkan perintah
median(m) dapat digunakan ketika kita membutuhkan nilai tengah dari data-data
tersebut. Nilai simpangan baku dapat diperoleh menggunakan

perintah std(m),

sedangkan nilai variansi dapat diperoleh dengan menggunakan perintah var(m).


Perintah

Keterangan

mean(m)

Mencari

nilai

rata-rata

dari elemen pada variabel


m.

Jika

variabel

merupakan vektor, hasil


perkalian

hanya

menampilkan satu hasil.


Jika

variabel

merupakan matriks maka


akan

menghasilkan

sebuah vektor di mana


elemennya

merupakan

nilai rata-rata pada setiap

kolom matriks m
median(m)

Mencari nilai tengah dari


elemen pada variabel m.
Jika

variabel

merupakan vektor, hasil


perkalian

hanya

menampilkan satu hasil.


Jika

variabel

merupakan matriks maka


akan

menghasilkan

sebuah vektor di mana


elemennya

merupakan

nilai tengah pada setiap


kolom matriks m
std(m)

Mencari standar deviasi


dari elemen pada variabel
m.

Jika

variabel

merupakan vektor, hasil


perkalian

hanya

menampilkan satu hasil.


Jika

variabel

merupakan matriks maka


akan

menghasilkan

sebuah vektor di mana


elemennya
standar

merupakan
deviasi

pada

setiap kolom matriks m


var(m)

Mencari

nilai

variansi

dari elemen pada variabel


m.

Jika

variabel

merupakan vektor, hasil


perkalian

hanya

menampilkan satu hasil.

Jika

variabel

merupakan matriks maka


akan

menghasilkan

sebuah vektor di mana


elemennya

merupakan

nilai variansi pada setiap


kolom matriks m

>> mean(data1)
ans =
1518.33333333333
>> mean(data2)
ans =
190.666666666667

186

219

>> mean(data2')
ans =
252.666666666667

186.666666666667

>> mean(mean(data2))
ans =
198.555555555556
>> median(data1)
ans =
1488
>> median(data2)
ans =
213 145 245
>> median(data2')

156.333333333333

ans =
245 156 113
>> median(median(data2))
ans =
213
>> std(data1)
ans =
370.449276779786
>> std(data2)
ans =
81.8189057207033

100.014998875169

54.8361194834208

62.8834901491109

86.5582655402321

>> std(data2')
ans =
44.0037877157562
>> std(std(data2'))
ans =
21.3222174296588
>> var(data1)
ans =
137232.666666667
>> var(data2)
ans =
6694.33333333333
>> var(data2')

10003

3007

ans =
1936.33333333333

3954.33333333333

7492.33333333333

>> var(var(data2))
ans =
12247953.037037

Dalam suatu proses tertentu dibutuhkan langkah pengurutan data. Perintah untuk
mengurutkan data dapat menggunakan perintah sort(m). Perintah ini mempunyai beberapa
modifikasi dengan penggunaan indeks. Indeks yang terbentuk pada
Perintah

Keterangan

sort(m,

Mengubah urutan isi dari

arah)

elemen pada variabel m.


Jika

variabel

merupakan matriks maka


akan

menghasilkan

sebuah matriks di mana


elemennya

merupakan

hasil urutan pada setiap


kolom matriks m. Isian
arah menentukan jenis
dari arah urutan yang
dapat diisi ascend untuk
urutan dari nilai terkecil
ke besar dan descend
untuk urutan dari nilai
terbesar ke kecil. Secara
default

jika

tidak

didefinisikan maka proses


sortir akan menggunakan
arah secara ascending.
[m2, ind] = Jenis perintah berikut ini

sort(m,

menghasilkan dua vektor

arah)

atau matriks baru dengan


m2

merupakan

vektor

atau matriks hasil proses


penyortiran

dan

ind

merupakan indeks yang


asli urutan sebelumnya.

>> sort(data1)
ans =
1123

1230

1331

1645

1647

2134

1331

1230

1123

1645

1647

2134

>> sort(data1, 'descend')


ans =
2134

1647

1645

>> [y, i] = sort(data1)


y=
1123

1230

1331

i=
5

>> sort(data2, 'ascend')


ans =
100 113 156
213 145 245
259 300 256
>> sort(data2', 'ascend')
ans =
213 145 100
245 156 113

300 259 256


>> [y2, i2] = sort(data2, 'ascend')
y2 =
100 113 156
213 145 245
259 300 256
i2 =
3
1
2

3
2
1

2.16

2
1
3

Polynomial
Suatu polinomial, p(x), berderajat n dinyatakan sebagai sebuah vektor baris p
berukuran n+1. Elemen vektor menunjukkan koefisien dari polinomial yang diurutkan
dari orde tertinggi ke terendah.

p(x) = anxn + an-1xn-1 + + a1x + a0


Pada Matlab dapat dinyatakan sebagai:
p = [ an an-1 a1 a0 ]

Beberapa jenis perhitungan dapat kita aplikasikan pada polinomial di Matlab. Perintah
berikut ini merupakan perintah-perintah yang digunakan untuk menangani polinomial:

Perintah

Keterangan

polyval(p,x)

Mencari
peerhitungan

hasil
dari

polinomial p pada saat


bernilai x.
poly(x)

Mencari

persamaan

polinomial

berdasarkan

akar-akar

yang

telah

diketahui. Masukan data x


berupa vektor yang berisi
akar-akar dari polinom
yang

ingin

dicari

persamaannya
roots(p)

Mencari nilai akar-akar


dari

persamaan

polinomial p. Hasilnya
akan

disajikan

dalam

bentuk vektor.
conv(p,q)

Mencari

hasil perkalian

antara dua polinomial p


dan q
[r,s]

= Mencari hasil pembagian

deconv(p,q)

antara p terhadap q. hasil


dari

pembagian

akan

disimpan pada polinom r,


sedangkan

jika

pembagian

tersebut

mempunyai

sisa

dimasukkan

akan
pada

polinom s.
polyder(p)

Mecari

turunan

dari

polinom p.

Misalkan kita memiliki dua polinomial sebagai berikut:


p(x) = 6x4-2x2+7x ; q(x) = 8x3+2x+9
Dapat kita tuliskan pada Matlab sebagai berikut
>> p = [6 0 -2 7 0]

p=
6

-2

>> q = [8 0 2 9]
q=
8

Pada polinomial p, koefisien x pangkat 3 dan x pangkat 0 bernilai 0. Oleh karena itu
kita isikan 0 pada isian Matlab. Sedangkan pada polinomial q hanya koefisien x pangkat 2
saja yang bernilai 0.

>> polyval(p,2)
ans =
102
>> x = [1:10]
x=
1

10

>> polyval(p,x)
ans =
11 102 489 1532 3735 7746

14357 24504 39267 59870

>> roots(p)
ans =
0
-1.1580
0.5790 + 0.8199i
0.5790 - 0.8199i
>> conv(p,q)
ans =
48

-4 110

-4

-4

63

>> [r,sisa] = deconv(p,q)


r=
0.7500

sisa =
0

0 -3.5000

0.2500

>> poly([2 -2])


ans =
1

-4

>> polyder(p)
ans =
24

-4

Jika dicermati pada contoh koding di atas, input x pada perintah polyval dapat
diisikan berupa vektor. Hasil perkalian antara polinom p dan q jika ditulis ulang adalah pq(x)
= 48x7 4x5 + 110x4 4x3 4x2 + 63x sedangkan pada pembagian menghasilkan polinom
r(x) = 0.75x + 0 sebagai hasil bagi dan polinomial sisa pembagian sisa(x) = 0x4 + 0x3 3.5x2
+ 0.25x + 0. Anda dapat membalik proses pembagian dengan cara
>> conv(q,r)+sisa
ans =
6 0

-2

Sehingga polinom p didapatkan. Perintah poly pada contoh di atas memiliki akar-akar
persamaan x = -2 dan x = 2. Oleh karena itu polinom yang didapatkan adalah x2 4.

2.17

Perintah-Perintah Dasar Matematika


Adapun perintah-perintah dasar operasi matematika dalam matlab secara keseluruhan

adalah sebagai berikut ini:


Perintah

Keterangan

sqrt(x)

Menghitung nilai akar kuadrat dari x

exp(x)

Mencari nilai pangkat natural (ex) dari x

log(x)

Mencari nilai logaritma natural (ln x) dari x

log10(x)

Mencari nilai logaritma berbasis 10 (log10 x)

log2(x)

Mencari nilai logaritma berbasis 2 (log2 x)

sin(x),

cos(x),

tan(x), Merupakan fungsi trigonometri pada Matlab. Input x

cot(x), sec(x), csc(x)

yang digunakan adalah dalam radian.

asin(x), acos(x), atan(x), Merupakan fungsi arcus trigonometri pada Matlab. Input
acot(x), asec(x), acsc(x)

x yang digunakan adalah dalam radian.

sinh(x), cosh(x), tanh(x), Merupakan fungsi trigonometri hiperbolik pada Matlab.


coth(x), sech(x), csch(x)

Input x yang digunakan adalah dalam radian.

asinh(x),

acosh(x), Merupakan fungsi arcus trigonometri hiperbolik pada

atanh(x),

acoth(x), Matlab. Input x yang digunakan adalah dalam radian.

asech(x), acsch(x)
abs(x)

Merupakan nilai absolut dari x. Jika x merupakan


bilangan kompleks, maka yang dicari adalah nilai
magnitude dari x

sign(x)

Perintah signu yang akan bernilai +1 jika x postif, -1


jika x negatif, dan 0 jika x bernilai 0.

round(x)

Mencari pembulatan x ke bilangan bulat terdekat

floor(x)

Mencari pembulatan x ke bilangan bulat terdekat yang


lebih kecil

ceil(x)

Mencari pembulatan x ke bilangan bulat terdekat yang


lebih besar

fix(x)

Mencari pembulatan x ke bilangan bulat terdekat yang


lebih besar jika x positif, dan ke bilangan bulat terdekat
yang lebih kecil jika x negatif

rem(x,y)

Mencari sisa hasil pembagian x terhadap y (x/y)

real(x)

Menghitung komponen riil dari bilangan kompleks x

imag(x)

Mencari komponen imajiner dari bilangan kompleks x

angle(x)

Mencari nilai argument dari bilangan kompleks x

conj(x)

Mencari nilai konjugasi dari bilangan kompleks x

---------------------------------- Metode Regresi Polinomial Order Dua--------Nama = Endah Nurliza-------NIM = 141947810758 ---------------------------------Masukkan Nilai x *dalam bentuk data: [0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10]
Masukkan Nilai y *dalam bentuk data: [4 5 6 7 8 9 10 3 1 2 3]
Masukkan Jumlai Data: 11

xi =

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 107

yi =

4 5 6 7 8 9 10 3 1 2 3:

A=

11

55

385

58

55

385

3025

252

385

3025

25333

1478

Persamaan-1

A=

1.0e+04 *

0.0001

0.0005

0.0035

0.0005

0.0055

0.0385

0.3025

0.0252

0.0385

0.3025

2.5333

0.1478

0.0035

0.0005

Persamaan-2

A=

1.0e+04 *

0.0001
0

0.0005

0.0385

0.0110

0.1100 -0.0038

0.3025

Persamaan-3

2.5333

0.1478

A=

1.0e+04 *

0.0001

0.0005

0.0035

0.0005

0.0110

0.1100 -0.0038

0.1100

1.1858 -0.0552

Persamaan-4

A=

1.0e+04 *

0.0001

0.0005

0.0035

0.0005

0.0001

0.0010 -0.0000

0.1100

1.1858 -0.0552

Persamaan-5

A=

1.0000

5.0000 35.0000

5.2727

1.0000 10.0000 -0.3455

0 858.0000 -172.0000

Persamaan-6

A=

1.0000

0 -15.0000

7.0000

1.0000 10.0000 -0.3455

0 858.0000 -172.0000

Persamaan-7

A=

1.0000
0

0 -15.0000

7.0000

1.0000 10.0000 -0.3455


0

1.0000 -0.2005

Persamaan-8

A=

1.0000
0
0

3.9930

1.0000 10.0000 -0.3455


0

Persamaan-9

A=

1.0000 -0.2005

1.0000

3.9930

1.0000

1.6592

1.0000 -0.2005

X1 =

3.9930

X2 =

1.6592

X3 =

-0.2005

Pembuktian, dengan memasukan ke Persamaan


=========================================
Persamaan ke 1
--------------43.9231 + 91.2564 + -77.1795 = 58
58 = 58
Benar
Persamaan ke 2

--------------219.6154 + 638.7949 + -606.4103 = 252


252 = 252
Benar
Persamaan ke 3
--------------1537.3077 + 5019.1026 + -5078.4103 = 1478
1478 = 1478
Benar
===================
Persamaan Kurva "Y"
===================
Y=
3.993 + 1.6592X + -0.20047X^2
>>

You might also like