Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Remaja merupakan salah satu tahap perkembangan manusia
yang memiliki karakteristik yang berbeda bila dibandingkan dengan
tahap perkembangan lainnya, karena pada tahap ini seseorang
mengalami peralihan dari masa anak-anak ke dewasa. Masa remaja
adalah masa dimana terjadinya krisis identitas atau pencarian
identitas
diri.
Karakteristik
psikososial
remaja
yang
sedang
juga
perubahan
secara
fisik,
kognitif,
sosial
maupun
masa
bahkan
remaja
tersebut,
ditambah
dengan
faktor-faktor
situasi
Kependudukan
Dunia
Tahun
2012
pada
anak
usia
remaja
adalah
membantu
keluarga
untuk
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
atau
remaja
berasal
dari
kata
latin
sendiri
dan
dorongan-dorongan
yang
menyertai
perubahan-perubahan itu. Mereka mengembangkan pikiranpikiran baru, cepat tertarik pada lawan jenis, dan mudah
terangsang secara erotis. Dengan dipegang bahunya saja oleh
lawan jenis, ia sudah berfantasi erotik. Kepekaan yang berlebihlebihan ini ditambah dengan berkurangnya kendali terhadap
ego. Hal ini menyebabkan para remaja awal sulit dimengerti
orang dewasa.
b. Remaja Madya (Middle Adolescence)
Tahap ini berusia 13-15 tahun. Pada tahap ini remaja sangat
membutuhkan kawan-kawan. Ia senag kalau banyak teman yang
menyukainya. Ada kecenderungan narastic, yaitu mencintai
diri sendiri, dengan menyukai teman-teman yang mempunyai
sifat-sifat yang sama dengan dirinya. Selain itu, ia berada dalam
kondisi kebingungan karena ia tidak tahu harus memilih yang
mana: peka atau tidak peduli, ramai-ramai atau sendiri, optimis
pada
ibu
sendiri
pada
masa
kanak-kanak)
dengan
awal
dimulai
dengan
awitan
pubertas
dan
periode
selanjutnya,
individu
berharap
untuk
jika
setahap
demi
setahap
digantikan
dan
sebaya
mulai
mengomunikasikan
beberapa
pengharapan
bersamaan
terhadap
dengan
hubungan
kemajuan
heterokseksual
perkembangan,
dan
remaja
rangkaian
peristiwa
yang
mungkin
terjadi,
seperti
mungkin
dapat
berubah
di
masa
depan,
seperti
dikeluarkan dari
sekolah. Remaja
secara
mental
waktu
yang
bersamaan.
Misalnya,
mereka
dapat
konsistensi
atau
sekelompok
pernyataan
dan
inkonsistensi
mengevaluasi
logis
sistem,
dalam
atau
memahami
konsep
peradilan
yang
tampak
dalam
agama
mereka
dengan
orang
lain
dapat
Untuk
memperoleh
membebaskan
diri
kematangan
mereka
dari
penuh,
dominasi
remaja
keluarga
harus
dan
sering
kali
melibatkan
kekacauan
dan
selesai,
sementara
pada
saat
bersamaan,
menyakitkan,
yang
penting
untuk
menetapkan
masa
Kelompok
remaja
teman
dibandingkan
sebaya
masa
memberikan
kanak-kanak.
remaja
perasaan
penerimaan
kelompok,
remaja
awal
yang
pertengahan,
dan
dibentuk
pada
penting
untuk
masa
kanak-kanak
pencarian
identitas.
peran
bersamaan,
mereka
saling
memberikan
remaja
menurut
masa
remaja
menuntut
yang
penting
akan
merupakan
diri
tugas
selama
pokok
yang
bertahun-tahun.
memerlukan
Karena
adanya
harus
bergaul
dengan
mereka.
Sedangkan
bilamana
mereka
secara
resmi
menjadi
dewasa
merupakan
dalam
tugas
tahuntahun
perkembangan
remaja.
Meskipun
yang
paling
tabu
sosial
mempermudah
persiapan
perkawinan
dalam
aspek
dengan
teman
sebaya,
masa
remaja
harus
2.5 Keluarga
Keluarga merupakan lembaga pertama dalam kehidupan anak
tempat anak belajar dan mengatakan sebagai makhluk sosial.
Dalam keluarga umumnya anak melakukan interaksi yang intim.
Menurut Slameto (2006) keluarga adalah lembaga pendidikan yang
yang pertama dan utama bagi anak-anaknya baik pendidikan
bangsa, dunia, dan negara sehingga cara orang tua mendidik anakanaknya akan berpengaruh terhadap belajar. Sedangkan menurut
Mubarak, dkk (2009) keluarga adalah perkumpulan dua orang atau
lebih yang diikat oleh hubungan darah, perkawinan atau adopsi, dan
tiap-tiap anggota keluarga selalu berinteraksi satu dengan yang lain.
Berdasarkan keanggotaannya, keluarga dapat dibagi dalam 3
jenis (Duval, 1972 dalam Setiadi 2008), yaitu :
a. Nuclear family, sering disebut dengan keluarga inti, yaitu
keluarga yang anggotanya terdiri dari ayah, ibu dan anak yang
belum menikah.
b. Extended family, atau keluarga besar, yaitu keluarga yang
anggotanya terdiri dari ayah, ibu, serta family dari kedua belah
pihak.
c. Horizontal extended family, yaitu keluarga yang anggotanya
terdiri dari ayah, ibu dan anak yang telah menikah dan masih
menumpang pada orang tuanya.
2.6 Tugas Perkembangan Keluarga dengan Anak Usia Remaja
Dimulai pada saat anak pertama meninggalkan rumah dan
berakhir pada saat anakterakhir meninggalkan rumah.Lamanya
tahapan ini tergantung jumlah anak dan adaatau tidaknya anak
yang belum berkeluarga dan tetap tinggal bersama orang tua.Tugas
perkembangan :
1. Memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar.
2. Mempertahankan keintiman pasangan.
3. Membantu orang tua memasuki masa tua.
4. Membantu anak untuk mandiri di masyarakat.
5. Penataan kembali peran dan kegiatan rumah tangga.
2.7 Masalah-Masalah
yang
Terjadi
Pada
Keluarga
dengan
menguasai
tugas
hubungan-hubungan
perkembangan
keluarga
ditandai
masa
dengan
remaja.
Kalau
pertentangan,
orang
lain
dianggap
tidak
matang
dan
kurang
karena memulai mempunyai pendapat sendiri, cita-cita dan nilainilai sendiri yang berbeda dengan orang tuanya.
Pendapat orang tua tidak lagi dapat dijadikan pegangan,
meskipun sebenarnya mereka juga belum memiliki dasar pegangan
yang kuat. Orang yang dianggap penting dalam masa ini adalah
teman sebaya. Mereka berusaha untuk mengikitu pendapat dan
gaya teman-temannya karena dianggap memiliki kesamaan dengan
dirinya. Karenanya sering kali remaja terlibat dalam geng-geng,
dengan menjadi anggota geng mereka akan saling memberi dan
mendapat dukungan mental. Beberapa kasus terakhir seperti genggeng
motor
yang
terlibat
kegiatan
merupakan
bentuk
dari
kecenderungan tersebut. Mereka akan berani melakukan tindakantindakan kejahatan ketika dilakukan dalam kelompok dan tidak akan
berani melakukannya secara individual. Masalah lain yang sering
mengganggu anak remaja adalah masalah yang berkaitan dengan
organ reproduksi (seksual). Satu sisi mereka sudah mencapai
kematangan seksual, yang menyebabkan mereka memiliki dorongan
untuk pemuasan tetapi disisi lain kebudayaan dan norma sosial
melarang pemuasan kebutuhan seksual diluar pernikahan. Padahal
untuk menikah banyak persyaratan yang harus dipenuhi, bukan
hanya kemampuan dalam melakukan hubungan seksual, tetapi
diperlukan ekonomi, kematangan psikologi, dan sebagainya.syaratsyarat ini sangat berat dan mungkin belum dicapai pada usia
remaja. Oleh karena itu, para remaja mencari kepuasan dalam
bentuk khayalan, membaca buku atau menonton film porno.
Meskipun tingkah laku ini sebenarnya tetap melanggar norma
masyarakat,
tetapi
mereka
melakukannya
dengan
sembunyi-
sembunyi.
Untuk menghadapi situasi ini orang tua harus lebih bijaksana
dalam menyikapi, cara yang tepat dilakukan adalah dengan
mengurangi control secara bertahap terhadap anaknya, sehingga
mereka dapat tumbuh menjadi diri sendiri secara bertahap sampai
akhirnya dewasa.
MASALAH-MASALAH KESEHATAN
Pada tahap ini kesehatan fisik anggota keluarga biasanya baik.
Tapi promosi kesehatan tetap menjadi hal yang penting. Faktorfaktor resiko harus diidentifikasi dan dibicarakan dengan keluarga,
seperti pentingnya gaya hidup keluarga yang sehat mulai dari usia
35 tahun, resiko penyakit jantung koroner meningkat dikalangan pria
dan pada usia ini anggota keluarga yang dewasa mulai merasa lebih
rentan terhadap penyakit sebagai bagian dari perubahan-perubahan
perkembangan dan biasanya mereka ini lebih menerima strategi
promosi kesehatan. Sedangkan pada remaja, kecelakaan terutama
kecelakaan mobil merupakan bahaya yang amat besar, dan patah
tulang dan cedera karena atletik juga umum terjadi .
Penyalahguanaan
obat-obatan
dan
alkohol,
keluarga
menggunakan
obat-obatan,
uji
AIDS,
keluarga
kesehatan
tanpa
ijin
orang
tua.
Bila
orang
tua
kesehatan
yantg
lain
adalah
dalam
bidang
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
3.1 Gambaran Kasus
Pengkajian dilakukan pada tanggal 16 Mei 2013 jam 10.00 WIB
pada keluarga Bp. R (38 tahun). Bp. R merupakan kepala keluarga dari
Ibu R (30 tahun), An. H (14 tahun), An. F (12 tahun), An. L (9 tahun)
dan Nenek. R (61 tahun). Pendidikan terakhir Bp. R adalah SMP.
Pekerjaan sehari-hari sebagai buruh di pabrik dan MC (pembawa acara)
di acara-acara pernikahan. Alamat tinggal sekarang ini di RT 02 RW 02
Kelurahan Cisalak Pasar Kecamatan Cimanggis Kota Depok. Keluarga
Bp. R merupakan keluarga extended family (keluarga luas/besar) yang
terdiri dari keluarga inti dan orang tua dari Bp.R yaitu Nenek. R.
Diamana keluarga Bp. R merupakan keluarga yang didalamnya masih
terdapat hubungan darah, perkawinan dan saling berinteraksi satu
dengan yang lain, mempunyai peran masing-masing, karena didalam
satu rumah di keluarga Bp. R terdiri dari 6 orang yang hidup bersama,
segala kebutuhan dicukupi oleh kepala keluarga. Keluarga Bp. R
mengatakan bersuku Betawi. Keluarga Bp. R mempunyai kebiasaan jika
ada anggota keluarga yang sakit dibelikan obat warung terlebih dahulu
untuk pertolongan pertamanya. Ibu. R mengatakan keluarga beragama
Islam. Kegiatan ibadah keagamaan keluarga Bp. R yaitu sholat 5 waktu
dan bepuasa. Di keluarga Bp. R pencari nafkah utama adalah Bp. R
yang bekerja sebagai buruh, selain itu Bp. R juga masih aktif sebagai
pembawa acara/MC di acara-acara pernikahan, maka dari itu Bp. R
terlihat jarang ada dirumah. Ibu. R mengatakan bahwa dirinya merasa
cukup dengan penghasilan suaminya saat ini. Ibu. R mengatakan tidak
memiliki jadwal khusus untuk rekreasi keluarga, hanya sesekali anaknya
mengajak berwisata. An. H mengatakan jika banyak kegiatan dan
dirinya stress maka dia akan main keluar dengan teman-temannya,
biasanya nongkrong sambil mengobrol tidak jelas, main ke warnet atau
rental PS dan menonton balapan motor. An. H juga mengatakan sering
main dengan teman-temannya hingga malam hari.
sebagai
mendapatkan
remaja.,
informasi
karena
mengenai
sebelumnya
tugas
tidak
pernah
perkembangan
maupun
kepada orang tua atau pun keluarganya yang lain. Bp. R sibuk bekerja
dan jarang menyempatkan berbicara kepada anaknya. Ibu. R juga
mengatakan di rumahnya tidak ada peraturan yang jelas tentang apa
saja tugas setiap anggota keluarga. Ibu. R mengatakan urusan anaknya
lebih banyak diserahkan kepada ibuya. An. H mengatakan malas belajar
dan jarang mengerjakan tugas sekolahnya. Ibu. R mengatakan bahwa
anaknya jarang belajar dan nilainya pas-pasan. Ibu. R mengatakan tidak
pernah memantau aktivitas belajar anakya di rumah.
Ibu. R mengatakan bahwa setiap anggota keluarga dalam rumah
dapat saling terbuka dalam menyampaikan pendapat walaupun An. H
termasuk anak yang pendiam dan jarang menyampaikan pendapatnya.
Hubungan antar anggota keluarga dalam rumah berjalan degan baik.
Ibu. R mengatakan bahwa ketika ada anggota yang sakit, maka yang
sakit akan
Bp. R
Laki-laki
SMP
38 tahun
: Buruh
RT 02 RW Kelurahan Cisalak Pasar Kec.
Cimanggis
7. Komposisi Keluarga :
N
Nama
Jenis
Hubung
Usia
Pendidik
o
1
Ibu R
An. H
An. F
An. L
Nenek R
Kelamin
Perempua
n
Laki-laki
Perempua
n
Perempua
n
Perempua
n
an dg KK
an
Istri
30 thn
Anak 1
14 thn
Anak 2
12 thn
SD kls 6
Anak 3
9 thn
SD kls 3
Ibu
61 thn
SD
Genogram :
Nenek R
61 thn
Bp. R
38 thn
An. H
14 thn
Ibu R
30 thn
An. F
11 thn
An. L
9 thn
SMP
SMP kls
2
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Remaja / Pasien
: Cerai
: Tinggal dalam satu rumah
8. Tipe Keluarga :
Keluarga Bp. R termasusk tipe keluarga extended family
(keluarga luas/besar). Keluarga Bp. R (38 thn) terdiri dari Bp.
R, Ibu R, ketiga anaknya dan ibu dari Bp. R yaitu nenek R (61
thn).
9. Suku Bangsa :
Bp. R berasal dari Jakarta (Betawi) dan istrinya, Ibu R juga
berasal dari Jakarta (Betawi). Bahasa dominan yang mereka
gunakan sehari-hari di rumah adalah Bahasa Indonesia dalam
percakapan. Ibu R mengatakan keluarganya tidak memiliki
kebiasaan khusus yang mempengaruhi status kesehatan
keluarga yang diajarkan turun-temurun.
10. Agama :
Seluruh keluarga Bp. R beragama Islam. Kegiatan ibadah
keagamaan keluarga Bp. R yaitu sholat 5 waktu dan puasa
dilakukan. Menurut keluarga Bp. R, agama berperan penting
dalam kehidupan mereka, bahkan dalam hal kesehatan. Ketika
ada anggota keluarga yang sedang sakit, keluarga uga selalu
mendoakan untuk kesembuhan anggota keluarga yang sedang
sakit tersebut.
11. Status Sosial Ekonomi Keluarga
Di keuarga Bp. R pencari nafkah utama di keluarga adalah
Bp. R yang bekerja sebagai buruh dengan penghasilan
2.000.000 2.500.000 setiap bulan. Selain itu Bp. R juga
masih aktif
menjadi pembawa
acara/MC
di acara-acara
dan
makanan
ringan
di
rumahnya
dengan
keluarga,
hanya
sesekali
anaknya
mengajak
kebebasan
dengan
tanggung
jawab
tetapi
hanya
sebatas
harapan
dan
tidak
tahu
15
tahu,
anaknya
yang
paling
kecil
sudah
jarang
berbicara
dengan
Bp.
karena
untuk
mendidik
anak-anaknya.
Ibu
juga
tanggung
sebelumnya
mengenai
15.
tidak
tugas
jawabnya
pernah
sebagai
remaja,
mendapatkan
perkembangan
maupun
karena
informasi
tanggung
c. Lingkungan
17. Karakteristik Rumah :
Rumah yang ditinggali Bp. R sekeluarga adalah rumah
permanen peninggalan orang tua Bp. R yang berukuran 70 m 2.
Desain interior rumah terbagi menjadi 6 ruangan, yang paling
depan adalah ruang tamu. Lalu, 3 ruang tidur dan yang paling
belakang adalah dapur dan kamar mandi. Kamar tidur 1
digunakan oleh Bp. R dan Ibu R, sedangkan 2 kamar tidur
lainnya digunakan oleh anak-anak dan Nenek R yang tinggal
bersama Bp. R dan Ibu R. Lantai rumah terbuat dari kerami.
Terdapat 2 jendela yang kurang lebih berukuran 1,5 x 1 meter
di depan samping pintu masuk. Namun, jendela yang terlihat
selalu terbuka ini jarang dibersihkan. Warna dinding rumah
adalah putih yang kondisinya cukup bersih. Kondisi rumah
tampak rapi dan bersih dan terdapat beberapa perabot rumah
yang sesuai. Sumber air yang digunakan oleh keluarga berasal
dari tanah (sanyo) sehingga airnya tidak berasa, tidak
berwarna dan tidak berbau. Pada saat hari mulai gelap
pencahayaan lampu dalam rumah Bp. R terbilang terang.
Denah Rumah
Kamar
Mandi
Dapur
T
Ruang
Tudur
Ruang
Keluarga
e
r
a
s
Ruang
Ruang
Warung
Tidur
Tamu
10 m
Teras
7m
18.
karen
dengan
anggota
keluarga.
Kadang
juga
dan
berdekatan.
Hal
yang
dirasakan
sebagai
nasihat
dari
orang
tu.
Waktu
yang
biasanya
An.
mengatakan
lebih
suka
menceritakan
jawab
dalam
urusan
anaknya
lebih
banyak
e. Fungsi keluarga
26. Fungsi Efektif :
Ibu R mengatakan bahwa setiap anggota keluarga dalam
rumah dapat saling terbuka dalam menyampaikan pendapat
walaupun An. H termasuk anak yang pendiam dan jarang
menyampaikan pendapat.
27. Fungsi Sosialisasi :
Hubungan antar anggota keluarga dalam rumah berjalan
dengan baik. Hubungan anggota keluarga dengan tetangga
juga baik apalagi keluarga Bp. R tergolong paling lama tinggal
di wilayah tersebut.
28. Fungsi Perawatan Keluarga :
Ibu R mengatakan bahwa ketika ada anggota keluarga
yang sakit, maka yang sakit akan langsung diberikan obat dari
warung
atau
dari
apotek.
Keluarga
Ibu
juga
sering
banyak
pekerjaan
yang
harus
diselesaikannya
rumahnya
adalah
keluarga
dapat
mengetahui
status
akan
banyak
mendapatkan
banyak
pengetahuan
h. Pemeriksaan Fisik
No
1
Nama
Bp. R
(38 tahun)
TD
(mmH
Nadi
(x/meni
RR
(x/meni
g)
130/9
t)
t)
Suhu
BB
TB
(0C)
(Kg)
(cm)
68
172
Keluhan/R
86
21
36,7
0
Tidak memiliki keluhan fisik
PS
Riwayat
Bp. R mengatakan
penyakit
dahulu
Pemeriksa
an Fisik
Kepala :
Bentuk kepala dan muka simetris, klien dapat
merasakan benda tumpul dan tajam, gerakan
pipi, rahang, dan alis simetris.
Mata :
Isokor, bola mata dapat mengikuti arah gerakan
tangan
pemeriksa,
tidak
ada
nyeri
tekan,
simetris,
warna
kulit
sama
ada
retraksi
intercostae,
terdengar
warna
dada
sama
beban
dengan
baik,
refleks
No
Nama
Ibu. R
(30 tahun)
BB
TB
(Kg)
(cm)
48
154
Pemeriksa
an Fisik
0
Kepala :
Bentuk kepala dan muka simetris, klien dapat
merasakan benda tumpul dan tajam, gerakan
pipi, rahang, dan alis simetris.
Mata :
Isokor, bola mata dapat mengikuti arah gerakan
tangan
pemeriksa,
tidak
ada
nyeri
tekan,
simetris,
warna
kulit
sama
ada
retraksi
intercostae,
terdengar
warna
dada
sama
beban
dengan
baik,
refleks
No
Nama
An. H
(14 tahun)
Pemeriksa
an Fisik
elastis,
tidak
ada
lesi,
sensitifitas
pemeriksa,
tidak
ada
nyeri
tekan,
simetris,
warna
kulit
sama
ada
retraksi
intercostae,
terdengar
warna
dada
sama
Ekstremitas :
Terlihat bahu simetris, warna sama dengan kulit,
tidak terdapat tonjolan, dapat mengangkat dan
menahan
beban
dengan
baik,
refleks
No
Nama
An. F
(12 tahun)
Pemeriksa
an Fisik
pemeriksa,
tidak
ada
nyeri
tekan,
simetris,
warna
kulit
sama
ada
retraksi
intercostae,
terdengar
warna
dada
sama
beban
dengan
baik,
refleks
No
5
Nama
An. L
(9 tahun)
Pemeriksa
an Fisik
elastis,
tidak
ada
lesi,
sensitifitas
pemeriksa,
tidak
ada
nyeri
tekan,
simetris,
warna
kulit
sama
tidak
ada
retraksi
intercostae,
terdengar
warna
dada
sama
beban
dengan
baik,
refleks
No
Nama
Nenek. R
(61 tahun)
Pemeriksa
BB
TB
(Kg)
(cm)
52
155
an Fisik
pemeriksa,
tidak
ada
nyeri
tekan,
simetris,
warna
kulit
sama
ada
retraksi
intercostae,
terdengar
warna
dada
sama
beban
dengan
baik,
refleks
elastis,
tidak
ada
lesi,
sensitifitas
fisik,
penglihatan
mulai
berkurang,
tidak
ada
riwayat
Data
Etiologi
DS :
-
Ibu.
Ketidak
R
mengatakan mampuan
dirumahnya
peraturan
tidak
yang
ada keluarga
jelas mengenal
informasi
tugas
Problem
Ketidakefektifa
n
peran
performa
remaja
An. H keluarga
Bp. R
perkembangan
tanggung
-
maupun
jawabnya
sebagai remaja.
Ibu.
R
mengatakan
urusan
anaknya
banyak
lebih
diserahkan
kepada ibunya
DO :
-
pada
remaja awal.
Dirumahnya tidak
masa
ada
tanggung
jawab
Ibu.
urusan
lebih keluarga
diserahkan mengenal
kepada ibunya
masalah
Ibu. R mengatakan An. H
tentang
lebih suka menghabiskan
pentingnya
waktunya didalam kamar
komunikasi
dari
pada
berkumpul
efektif
antara
dengan keluarga
orang tua dan
Ibu. R mengatakan Bp. R
remaja.
memang
agak
keras
untuk
mengatakan mampuan
anaknya
banyak
Ketidak
mendidik
anaknya
An. H mengakui
pernah
masalah
anaktidak
menceritakan
yang
Ketidakefektifa
n
koping
keluarga Bp.R
tua
An.
mengatakan
kadang
percakapan
dengan
ketegangan
An. H mengatakan lebih
suka
menceritakan
masalahnya
kepada
teman-temannya
debandingkan
orang
tua
kepada
ataupun
menyempatkan
kepada
anaknya.
SKOR
3
2
1
kesehatan
Krisis
Hasil
3/3 x 1
=1
Pembenaran
Saat ini An. H masih
dalam
tahap
perkembangan
remaja
yang
membutuhkan
atau
keadaan
perhatian
sejahtera
komunikasi
dan
yang
efektif
dalam
mengungkapkan
masalahnya.
Orang
kadang
dengan
KEMUNGKINAN
sekolah.
An. H masih dapat
MASALAH
diajak
DAPAT
DIUBAH (bobot = 2)
- Dengan mudah
- Hanya sebagian
- Tidak dapat
2
1
0
2/2 x 2 berkomunikasi
=2
dan
melalui
pendekatan
komunikasi
yang
efektif
akan
pengenalan
peran
maka
penerapan
pada
peran
remaja
di
POTENSIAL
MASALAH
DAPAT
DICEGAH (bobot = 3
2
1)
1
- Tinggi
- Cukup
- Rendah
peran dan
2/2 x 1
=1
berat, 1
tidak
mengatakan
ada
segera
ditangani
ditangani
0
Ada
masalah,
tapi
akan
tanggung jawabnya.
Keluarga
MASALAH (bobot =
harus
H
perkembangan
MENONJOLKAN
1)
- Masalh
perhatian
perlu
peran
segera ditangani
Masalah
tidak
remaja di
keluarga.
dirasakan
Total
4 1/3
keluarga
mengenal
masalah tentang
pentingnya
Kriteria
MASALAH
(bobot = 1)
- Tidak sehat
- Ancaman
-
kesehatan
Krisis
SKOR
3
2
1
atau
Hasil
3/3 x 1
=1
Pembenaran
Timbul mekanisme
koping negatif baik
pada
keluarga
remaja
orangtua,
maupun
karena
keadaan
kurangnya
kualitas
sejahtera
komunikasi
antara
mereka.
KEMUNGKINAN
Pola
MASALAH
antara
DAPAT
DIUBAH (bobot = 2)
- Dengan mudah
- Hanya sebagian
- Tidak dapat
2
1
0
komunikasi
remaja
2/2 x 2 orang
=2
dan
tua
merupakan
suatu
proses
yang
harus
dimulai
dan
dijaga
keberlangsungannya
,
keluarga
sudah
memberikan respon
positif
DAPAT
MASALAH (bobot =
harus
-
berat, 1
=1
yang
cara
mencegahnya.
Keluarga
1/2 x 1
= 1/2
menganggap
masalah
tetapi
segera
tidak
komunikasi
3/3 x 1 dan
terjadi
tidak
menjadikan masalah
0
ditangani
Ada
masalah,
tapi
cara
mengetahui stressor
DICEGAH (bobot = 3
2
1)
1
- Tinggi
- Cukup
- Rendah
MENONJOLKAN
1)
- Masalah
bertanya
POTENSIAL
MASALAH
dengan
perlu
segera ditangani
Masalah
tidak
dirasakan
Total
4 1/2
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Perkembangan keluarga merupakan proses perubahan yang
terjadi pada sistem keluarga meliputi; perubahan pola interaksi dan
hubungan antar anggota keluarga disepanjang waktu. Perubahan ini
terjadi melalui beberapa tahapan atau kurun waktu tertentu.Pada
setiap tahapan mempunyai tugas perkembangan yang harus
dipenuhi agar tahapan tersebut dapat dilalui dengan sukses.
Keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan,
kelahiran,
dan
adopsi
yang
bertujuan
untuk
menciptakan,
perilaku
DAFTAR PUSTAKA