Professional Documents
Culture Documents
terjadinya hipertensi:
Genetik: Respon nerologi terhadap stress atau kelainan eksresi atau transport Na.
Obesitas: terkait dengan level insulin yang tinggi yang mengakibatkan tekanan darahmeningkat.
Stress karena Lingkungan.
Hilangnya Elastisitas jaringan dan arterisklerosis pada orang tua serta pelebaran pembuluhdarah.
Penyebab hipertensi pada orang dengan lanjut usia adalah terjadinya perubahan perubahan pada :
Elastisitas dinding aorta menurun
Katub jantung menebal dan menjadi kaku
Kemampuan jantung memompa darah menurun
1% setiap tahun sesudah berumur 20 tahun kemampuan jantung memompa darah
menurunmenyebabkan menurunnya kontraksi dan volumenya.
Kehilangan elastisitas pembuluh darahHal ini terjadi karenakurangnya efektifitas pembuluh darah perifer untuk
oksigenasi
Meningkatnya resistensi pembuluh darah perifer
Meskipun hipertensi primer belum diketahui dengan pasti penyebabnya, data-data penelitiantelah menemukan
beberapa faktor yang sering menyebabkan terjadinya hipertensi. Faktor tersebut adalah sebagai berikut :
a. Faktor keturunan
Ciri perseorangan yang mempengaruhi timbulnya hipertensi adalah:
Umur ( jika umur bertambah maka TD meningkat )
Jenis kelamin ( laki-laki lebih tinggi dari perempuan )
Ras ( ras kulit hitam lebih banyak dari kulit putih )
b. Kebiasaan hidup
Kebiasaan hidup yang sering menyebabkan timbulnya hipertensi adalah :
Konsumsi garam yang tinggi ( melebihi dari 30 gr )
Kegemukan atau makan berlebihan
Stress
Merokok
Minum alkohol
Minum obat-obatan ( ephedrine, prednison, epineprin )
Sedangkan penyebab hipertensi sekunder adalah :
a. Ginjal
Glomerulonefritis
Pielonefritis
Nekrosis tubular akut
Tumor
b. Vascular
Aterosklerosis
Hiperplasia
Trombosis
Aneurisma
Emboli kolestrol
Vaskulitis
c. Kelainan endokrin
DM
Hipertiroidisme
Hipotiroidisme
d. Saraf
Stroke
Ensepalitis
SGB
e. Obat obatan
Kontrasepsi oral
Kortikosteroid
B. Patofisiologi
Penyulit utama pada penyakit jantung hipertensif adalah hipertrofi ventrikel kiriyang
terjadi sebagai akibat langsung
dari peningkatan bertahap tahanan pembuluh darah perifer dan beban akhir
ventrikel kiri. Faktor yang
menentukan hipertrofi ventrikel kiriadalah derajat dan lamanya peningkatan
diastole.
Pengaruh beberapa faktor humoral seperti rangsangan simpato-adrenal yang meningkat
dan peningkatan aktivasi
system renin-angiotensin-aldosteron (RAA) belum diketahui, mungkin sebagai penunjang
saja. Fungsi pompa
ventrikel kiri selama hipertensi berhubungan erat dengan penyebab hipertrofi
danterjadinya
aterosklerosis primer. Pada stadium permulaan hipertensi, hipertrofi yang terjadi adalah
difus(konsentrik). Rasio
massa dan volume akhir diastolik ventrikel kiri meningkat tanpa perubahan yang
berarti pada fungsi pompa
efektif ventrikel kiri. Pada stadium selanjutnya, karena penyakir berlanjut terus,
hipertrofi menjadi tak
teratur, dan akhirnya eksentrik,akibat terbatasnya aliran darah koroner. Khas pada
jantung dengan hipertrofi
eksentrik menggambarkan berkurangnya rasio antara massa dan volume, oleh karena
meningkatnyavolume
diastolik akhir. Hal ini diperlihatkan sebagai penurunan secara menyeluruh fungsi pompa
(penurunan fraksi
ejeksi), peningkatan tegangan dinding ventrikel pada saat sistoldan konsumsi
oksigen otot jantung. Halhal yang memperburuk fungsi mekanik ventrikelkiri berhubungan erat bila disertai
dengan penyakit jantung
koroner.
Faktor Koroner
Walaupun tekanan perfusi koroner meningkat, tahanan pembuluh koroner
jugameningkat. Jadi cadangan aliran
darah koroner berkurang. Perubahan-perubahan hemodinamik sirkulasi koroner pada
hipertensi berhubungan
erat dengan derajat hipertrofiotot jantung.
Ada 2 faktor utama penyebab penurunan cadangan aliran darah koroner, yaitu:
1) penebalan arteriol koroner, yaitu bagian dari hipertrofi umum otot polos
pembuluh darah resistensi arteriol (arteriolar resistance vessels) seluruh
badan. Kemudianterjadi retensi garam dan air yang mengakibatkan berkurangnya
compliance pembuluh-pembuluh ini dan mengakibatkan tahanan perifer;
2) hipertrofi yang meningkat mengakibatkan kurangnya kepadatan kepiler per unitotot
jantung bila timbul hipertrofi eksentrik. Peningkatan jarak difusi antara kapiler
danserat otot yang hipertrofik menjadi factor utama pada stadium lanjut dari
gambaranhemodinamik ini. Jadi, faktor koroner pada hipertensi berkembang menjadi
akibat penyakit, meskipuntampak sebagai penyebab patologis yang utama dari
gangguan aktifitas mekanik ventrikelkiri.
C. TandadanGejala
Tanda dan gejala pada hipertensi dibedakan menjadi : (Menurut : Edward K Chung, 1995 )
1. Tidak ada gejala yang spesifik yang dapat dihubungkan dengan peningkatan
tekanan darah,selain
penentuan tekanan arteri oleh dokter yang
memeriksa. Hal ini berarti hipertensi arterial tidak akan pernah terdiagnosa jika
tekanan arteri tidak terukur.
2. Gejala yang lazim Sering dikatakan bahwa gejala terlazim yang
menyertai hipertensimeliputi nyeri kepala dan kelelahan. Dalam
kenyataannya ini merupakan gejala terlazimyang mengenai kebanyakan pasien
yang mencari pertolongan medis.
D. Klasifikasi
Secara klinis derajat hipertensi dapat dikelompokkan sesuai dengan rekomendasi dari
TheSixth Report of The Join National Committee, Prevention, Detection and Treatment of High Blood
Pressure (JNC VI, 1997)
sebagai berikut :
Kategori
1.
2.
3.
O p t i m a l
N
o
r
m
a
High normal
H i p e r t e n s i :
Grade ringan
Grade sedang
Grade berat
Grade sangat berat
Sistolik(mmH
g
< 120
120-129
130-139
Diastolik(mmH
g)
<80
80-84
85-89
140-159
160-179
180-209
>210
90-99
100-109
100-119
>120
Penatalaksanaan
Pengobatan pasien dengan penyakit jantung hipertensi terbagi dalam dua
kategori pengobatan dan pencegahan tekanan darah yang tinggi dan
pengobatan penyakit jantunghipertensi. Tekanan darah ideal adalah kurang
dari 140/90 pada pasien tanpa penyakitdiabetes dan penyakit ginjal kronik dan
kurang dari 130/90 pada pasien dengan penyakitdiatas.
Berbagai macam strategi pengobatan penyakit jantung hipertensi :
a. Pengaturan Diet :
Berbagai studi menunjukkan bahwa diet dan pola hidup sehat dan atau dengan obatobatanyang menurunkan gejala gagal jantung dan bisa memperbaiki keadaan LVH.
Beberapa diet yang dianjurkan:
Rendah garam,beberapa studi menunjukan bahwa diet rendah garam dapat
menurunkant e k a n a n d a r a h p a d a p a s i e n h i p e r t e n s i . D e n g a n p e n g u r a n g a n
k o m s u m s i g a r a m d a p a t mengurangi stimulasi system renin-angiotensin sehingga
sangat berpotensi sebagai antihipertensi.Jumlah intake sodium yang dianjurkan 50100
mmol atau setara dengan 3-6gram garam per hari.
Gejala: Dispnea yang berkaitan dari aktivitas /kerja takipnea,ortopnea,dispnea, batuk dengan/tanpa
pembentukan sputum, riwayat merokok.
Tanda: Distress pernafasan/penggunaan otot aksesori pernafasan buny inafas
tambahan(krakties/mengi), sianosis.
J.Keamanan
Gejala: Gangguan koordinasi/cara berjalan, hipotensi postural
DiagnosaKeperawatan
1.Resiko tinggi terhadap penurunan curah jantung b.d peningkatan
a f t e r l o a d , vasokonstriksi, iskemia miokard, hipertropi ventricular
2 . I n t o l e r a n a k t i v i t a s b . d ke l e m a h a n u m u m ke t i d a k s e i m b a n g a n
a n t a r a s u p l a i d a n kebutuhan oksigen.
3.Nyeri ( sakit kepala ) b.d peningkatan tekanan vaskuler serebral
4.Nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh b.d masukan be rlebih
5 . Ku r a n g n y a p e n g e t a h u a n b . d ku r a n g n y a i n f o r m a s i t e n t a n g
p r o s e s p e n y a k i t d a n perawatan diri
3.PerencanaanKeperawatan
N
O
1.
Diagnosa
NOC
NIC
Resti terhadap
penurunan curah
jantung b.d
peningkatan
afterload,
vasokonstriksi,
iskemia miokard,
hipertropi
ventricular
DS :
-Pantau TTD
-Catat
ke b e r a d a a n , ku a l i t a s de
nyutan sentraldan perifer
-Auskultasi tonus jantung
dan bunyi nafas
A
m
a
t
i
w
a
r
n
a
kulit
, kelembaban, suhu dan masa
pengisian kapiler
-Catat edema umum/tertentu
-Berikan lingkungan
tenang d a n
n y a m a n , k u r a
n g i aktivitas/keributanl i n
gkungan .batasi
j u m l a h pengunjung dan
lamanya tinggal.
-Pertahankan
pembatasan
aktivitas seperti
i s t i r a h a t ditempat
tidur/kursi;jadwal period
2.
Intoleransi
aktivitas b.d
kelemahan umum,
ketidakseimbangan
antara suplai dan
kebutuhan O2
DS :
Setelah diberikan
asuhanke p e r a w a t a n
diharapkan k l i e n
k l i e n
m a m p u melakukan
aktivitas yangditoleransi
KH :
-Klien berpartisipasi dalam
a k t i v i t a
s
y a n g diinginkan/dip
erlukan
-melaporkan
peningkatan d a l a m
toleransi aktivitas
yang dapat diukur
-menunjukkan
penurunan d a l a m
t a n d a
t a n d a intoleransi fisiologi
e istirahat tanpa
gangguan;bantu
p a s i e n melakukan
p e r a w a t a n d i r i sesuai
kebutuhan.
Lakukan tindakantindakann y a m a n
seperti
p i j a t a n punggung
leher,miringkan
k e p a l a d i tempat tidur.
- A n j u r k a n
t e h n i k
relak
sasi,panduan imajinasi,
aktivitas pengalihan.
-Pantau respon terhadap
obat u n t u k
mengontrol tekanan
darah
-Kaji respon klien
t e r h a d a p aktivitas,perhati
an frekuensi nadilebih dari20
X per menit di
atasfrekuensi istirahat
;peningkatanTD yang
nyata
selama/sesudahaktivitas,
dispnea, nyeri
d a d a ; ke l e t i h a n d a n
ke l e m a h a n
yang berlebihan;
diaphoresis; pusing atau
pingsan.
-Intruksikan
pasien
t e n t a n g tehnik
penghematan energi, mis;
m e n g g u n a k a n
k u r s i
s a a t mandi,duduk
saat
menyisir r a m b u
t
a t a u
m e n y i k a t gigi,
3.
Nyeri (sakit
kepala) b.d
peningkatan
tekanan
vaskuler
serebral
Setelah
d i b e r i k a n asuhan
keperawatan
diharapkan
n y e r i berkurang
dengan KH:- - K l i e n
melaporkan
nyeri/ketidaknyamanan
hilang/terkontrol
melakukan aktifitas
dengan perlahan.
-Berikan
dorongan
u n t u k melakukan
aktivitas/perawatan
d i r i b e r t a h a p
j i k a d a p a t
ditoleransi .berikan
b a n t u a n sesuai
kebutuhan.
-mempertahankan tirah
baring selama fase akut
-berikan tinda kan non
f a r m a ko l o g i untuk
menghilangkan sakit kepala
mis;k o m p r e s d i n g i n
pada
d a h i , p i j a t punggung
dan
leher,tenang,redupkanl a m
pu kamar lampu
k a m a r , t e h n i k relaksas
i(panduan
imajinasi,diktraksi)dan
aktifitas waktu senggang.
Hilangkan/minimalk
an
aktivitasv a s o k o
n t r i k s i
y a n g
d a p a t meningkat
kan sakit kepala
m i s ; mengejan saat BAB,
batuk panjang dan
membungkuk.
-Bantu pasien dalam
ambulasi sesuai kebutuhan
- berikan cairan, makanan
lunak,perawatan mulut
yang teratur bila terjadi
pendarahan hidung atau
kompres hidung telah
dilakukan
4.
Nutrisi lebih
dari
kebutuhan
tubuh b.d
masukan
berlebih
DS :
Setelah diberikan
asuhan keperawatan
diharapkan
n u t r i s i
k l i e n cukup
/optimal
s e s u a i kebutuhan dengan
KH :
- Berat badan klien
dalam batas ideal
5.
Ku r a n g n y a
pengetahua
n b.d
ku r a n g n y a
informasi
tentang
proses
penyakit
d a n perawata
n diri
untuk menghentikan
pendarahan
- kolaborasi pemberian obat
analgesik
- k o l a b e r a s i
p e m b e r i a n
o b a t A
n
t
i
a
n
s
i
e
t
a
s
m
i
s
;
lorazepanm
(ativan) , diazepam, (valium)
-Kaji
pemahaman
p a s i e n tentang
hubungan
langsunga n t a r a
h i p e r t e n s i
d a n kegemukan
- B i c a r a k a n
p e n t i n g n y a men
urunkan masukan
kalori d a n
b a t a s i
m a s u k a n lema
k, garam,dan gula,
sesuaiindikasi.
-Kaji kesiapan dan
hambatan dalam
belajar.termasuk orang
terdekat.
-Terapkan dan nyatakan
batasT D
normal.jelaskan
tentang hipertensi
dan efeknya
p a d a jantung, pembuluh
darah, ginjal dan otak.
-Hindari
mengatakan
TDn o r m a l
d a n
g u n a k a n istilah
terkontrol dengan
baik saat
menggambarkan tekanan
darah pasien TD pasien
dalam batas yang normal.
4.Evaluasi
Dx 1: Afterload tidak meningkat, tidak terjadi vasokonstriksi, tidak terjadi iskemiamiokard
Dx 2 : Sirkulasi tubuh tidak terganggu
Dx 3: Tekanan vaskuler serebral tidak meningkat
Dx 4 : Nutrisi seimbang
Dx5: Klien terpenuhi dalam informasi tentang hipertens