You are on page 1of 13

I.

Konsep Dasar Penyakit


A.Pengertian
H i p e r t e n s i d a p a t d i d e fi n i s i k a n s e b a g a i t e k a n a n d a r a h p e r s i s t e n
dimana tekanan
sistoliknya diatas 140 mmHg dan tekanan diastoliknya diatas 90 mmHg.( Smith Tom, 1995).
Menurut WHO, penyakit hipertensi merupakan peningkatan tekanan sistolik lebih besar atau
sama dengan 160 mmHg dan atau tekanan diastolik sama atau lebih besar 95
mmHg( Kodim Nasrin, 2003 ).
Hipertensi dikategorikan ringan apabila tekanan diastoliknya antara 95 104
mmHg,hipertensi sedang jika tekanan diastoliknya antara 105 dan 114 mmHg, dan hipertensi
berat bila tekanan diastoliknya 115 mmHg atau lebih. Pembagian ini berdasarkan
peningkatantekanan diastolik karena dianggap lebih serius dari peningkatan
sistolik ( Smith Tom,1995 ).
Hipertensi adalah tekanan darah tinggi atau istilah kedokteran menjelaskan
hipertensiadalah suatu keadaan dimana terjadi gangguan pada mekanisme
pengaturan tekanan darah(Mansjoer,2000 : 144)Hipertensi adalah keadaan
menetap tekanan sistolik melebih dari 140 mmHg atauteka nan diastolik
lebih tinggi dari 90 mmHg. Diagnostik ini dapat dipastikan denganmengukur
rata-rata tekanan darah pada 2 waktu yang terpisah (FKUI, 2001 : 453)
Patologi utama pada hipertensi adalah peningkatan tekanan vesikalis perifer
arterior (Mansjoer, 2000 : 144) Hipertensi heart disease (HHD) adalah istilah yang diterapkan
untuk menyebutkan penyakit jantung secara keseluruhan, mulai dari left ventricle
hyperthrophy (LVH), aritmia jantung, penyakit jantung koroner, dan penyakit
jantung kronis, yang disebabkan karena peningkatan tekanan darah, baik secara
langsung maupun tidak langsung.
Etiologi/Penyebab
Hipertensi berdasarkan penyebabnya dapat dibedakan menjadi 2 golongan besar yaitu :( Lany
Gunawan, 2001 )
1. H i p e r t e n s i e s s e n s i a l ( h i p e r t e n s i p r i m e r ) y a i t u h i p e r t e n s i y a n g t i d a k
d i k e t a h u i penyebabnya.
2. Hipertensi sekunder yaitu hipertensi yang di sebabkan oleh penyakit lain.Hipertensi
primer terdapat pada lebih dari 90 % penderita hipertensi,
sedangkan 10 %sisanya disebabkan oleh hipertensi sekunder. Meskipun
hipertensi primer belum diketahuidengan pasti penyebabnya, data-data
penelitian telah menemukan beberapa faktor yangsering menyebabkan
terjadinya hipertensi.
Pada umunya hipertensi tidak mempunyai penyebab yang spesifik.Hipertensi terjadi
sebagai respon peningkatan
cardiac output atau peningkatan tekanan perifer. Namun ada beberapa faktor yang
mempengaruhi

terjadinya hipertensi:
Genetik: Respon nerologi terhadap stress atau kelainan eksresi atau transport Na.
Obesitas: terkait dengan level insulin yang tinggi yang mengakibatkan tekanan darahmeningkat.
Stress karena Lingkungan.
Hilangnya Elastisitas jaringan dan arterisklerosis pada orang tua serta pelebaran pembuluhdarah.
Penyebab hipertensi pada orang dengan lanjut usia adalah terjadinya perubahan perubahan pada :
Elastisitas dinding aorta menurun
Katub jantung menebal dan menjadi kaku
Kemampuan jantung memompa darah menurun
1% setiap tahun sesudah berumur 20 tahun kemampuan jantung memompa darah
menurunmenyebabkan menurunnya kontraksi dan volumenya.
Kehilangan elastisitas pembuluh darahHal ini terjadi karenakurangnya efektifitas pembuluh darah perifer untuk
oksigenasi
Meningkatnya resistensi pembuluh darah perifer
Meskipun hipertensi primer belum diketahui dengan pasti penyebabnya, data-data penelitiantelah menemukan
beberapa faktor yang sering menyebabkan terjadinya hipertensi. Faktor tersebut adalah sebagai berikut :
a. Faktor keturunan
Ciri perseorangan yang mempengaruhi timbulnya hipertensi adalah:
Umur ( jika umur bertambah maka TD meningkat )
Jenis kelamin ( laki-laki lebih tinggi dari perempuan )
Ras ( ras kulit hitam lebih banyak dari kulit putih )
b. Kebiasaan hidup
Kebiasaan hidup yang sering menyebabkan timbulnya hipertensi adalah :
Konsumsi garam yang tinggi ( melebihi dari 30 gr )
Kegemukan atau makan berlebihan
Stress
Merokok
Minum alkohol
Minum obat-obatan ( ephedrine, prednison, epineprin )
Sedangkan penyebab hipertensi sekunder adalah :
a. Ginjal
Glomerulonefritis
Pielonefritis
Nekrosis tubular akut
Tumor
b. Vascular
Aterosklerosis
Hiperplasia
Trombosis
Aneurisma
Emboli kolestrol
Vaskulitis
c. Kelainan endokrin
DM
Hipertiroidisme
Hipotiroidisme

d. Saraf
Stroke
Ensepalitis
SGB
e. Obat obatan
Kontrasepsi oral
Kortikosteroid
B. Patofisiologi
Penyulit utama pada penyakit jantung hipertensif adalah hipertrofi ventrikel kiriyang
terjadi sebagai akibat langsung
dari peningkatan bertahap tahanan pembuluh darah perifer dan beban akhir
ventrikel kiri. Faktor yang
menentukan hipertrofi ventrikel kiriadalah derajat dan lamanya peningkatan
diastole.
Pengaruh beberapa faktor humoral seperti rangsangan simpato-adrenal yang meningkat
dan peningkatan aktivasi
system renin-angiotensin-aldosteron (RAA) belum diketahui, mungkin sebagai penunjang
saja. Fungsi pompa
ventrikel kiri selama hipertensi berhubungan erat dengan penyebab hipertrofi
danterjadinya
aterosklerosis primer. Pada stadium permulaan hipertensi, hipertrofi yang terjadi adalah
difus(konsentrik). Rasio
massa dan volume akhir diastolik ventrikel kiri meningkat tanpa perubahan yang
berarti pada fungsi pompa
efektif ventrikel kiri. Pada stadium selanjutnya, karena penyakir berlanjut terus,
hipertrofi menjadi tak
teratur, dan akhirnya eksentrik,akibat terbatasnya aliran darah koroner. Khas pada
jantung dengan hipertrofi
eksentrik menggambarkan berkurangnya rasio antara massa dan volume, oleh karena
meningkatnyavolume
diastolik akhir. Hal ini diperlihatkan sebagai penurunan secara menyeluruh fungsi pompa
(penurunan fraksi
ejeksi), peningkatan tegangan dinding ventrikel pada saat sistoldan konsumsi
oksigen otot jantung. Halhal yang memperburuk fungsi mekanik ventrikelkiri berhubungan erat bila disertai
dengan penyakit jantung
koroner.
Faktor Koroner
Walaupun tekanan perfusi koroner meningkat, tahanan pembuluh koroner
jugameningkat. Jadi cadangan aliran
darah koroner berkurang. Perubahan-perubahan hemodinamik sirkulasi koroner pada
hipertensi berhubungan
erat dengan derajat hipertrofiotot jantung.
Ada 2 faktor utama penyebab penurunan cadangan aliran darah koroner, yaitu:
1) penebalan arteriol koroner, yaitu bagian dari hipertrofi umum otot polos
pembuluh darah resistensi arteriol (arteriolar resistance vessels) seluruh
badan. Kemudianterjadi retensi garam dan air yang mengakibatkan berkurangnya
compliance pembuluh-pembuluh ini dan mengakibatkan tahanan perifer;
2) hipertrofi yang meningkat mengakibatkan kurangnya kepadatan kepiler per unitotot
jantung bila timbul hipertrofi eksentrik. Peningkatan jarak difusi antara kapiler

danserat otot yang hipertrofik menjadi factor utama pada stadium lanjut dari
gambaranhemodinamik ini. Jadi, faktor koroner pada hipertensi berkembang menjadi
akibat penyakit, meskipuntampak sebagai penyebab patologis yang utama dari
gangguan aktifitas mekanik ventrikelkiri.

C. TandadanGejala
Tanda dan gejala pada hipertensi dibedakan menjadi : (Menurut : Edward K Chung, 1995 )
1. Tidak ada gejala yang spesifik yang dapat dihubungkan dengan peningkatan
tekanan darah,selain
penentuan tekanan arteri oleh dokter yang
memeriksa. Hal ini berarti hipertensi arterial tidak akan pernah terdiagnosa jika
tekanan arteri tidak terukur.
2. Gejala yang lazim Sering dikatakan bahwa gejala terlazim yang
menyertai hipertensimeliputi nyeri kepala dan kelelahan. Dalam
kenyataannya ini merupakan gejala terlazimyang mengenai kebanyakan pasien
yang mencari pertolongan medis.
D. Klasifikasi
Secara klinis derajat hipertensi dapat dikelompokkan sesuai dengan rekomendasi dari
TheSixth Report of The Join National Committee, Prevention, Detection and Treatment of High Blood
Pressure (JNC VI, 1997)
sebagai berikut :
Kategori
1.
2.
3.

O p t i m a l
N
o
r
m
a
High normal
H i p e r t e n s i :
Grade ringan
Grade sedang
Grade berat
Grade sangat berat

Sistolik(mmH
g
< 120
120-129
130-139

Diastolik(mmH
g)
<80
80-84
85-89

140-159
160-179
180-209
>210

90-99
100-109
100-119
>120

Penatalaksanaan
Pengobatan pasien dengan penyakit jantung hipertensi terbagi dalam dua
kategori pengobatan dan pencegahan tekanan darah yang tinggi dan
pengobatan penyakit jantunghipertensi. Tekanan darah ideal adalah kurang
dari 140/90 pada pasien tanpa penyakitdiabetes dan penyakit ginjal kronik dan
kurang dari 130/90 pada pasien dengan penyakitdiatas.
Berbagai macam strategi pengobatan penyakit jantung hipertensi :
a. Pengaturan Diet :
Berbagai studi menunjukkan bahwa diet dan pola hidup sehat dan atau dengan obatobatanyang menurunkan gejala gagal jantung dan bisa memperbaiki keadaan LVH.
Beberapa diet yang dianjurkan:
Rendah garam,beberapa studi menunjukan bahwa diet rendah garam dapat
menurunkant e k a n a n d a r a h p a d a p a s i e n h i p e r t e n s i . D e n g a n p e n g u r a n g a n
k o m s u m s i g a r a m d a p a t mengurangi stimulasi system renin-angiotensin sehingga
sangat berpotensi sebagai antihipertensi.Jumlah intake sodium yang dianjurkan 50100
mmol atau setara dengan 3-6gram garam per hari.

Diet tinggi potassium,dapat menurunkan tekanan darah tapi mekanismenya


belum jelas.Pemberian Potassium secara intravena dapat menyebabkan
vasodilatasi,yangdipercaya dimediasi oleh nitric oxide pada dinding vascular.
Diet kaya buah dan sayur.
Diet rendah kolesterol sebagai pencegah terjadinya jantung koroner.
Tidak mengkomsumsi Alkohol.
b. Olahraga Teratur
Olahraga teratur seperti berjalan, lari, berenang, bersepeda bermanfaat
untuk menurunkan tekanan darah dan dapat memperbaiki keadaan jantung. Olaharaga
isotonik dapat juga bisa meningkatkan fungsi endotel, vasodilatasi perifer, dan
mengurangikatekolamin plasma.Olahraga teratur selama 30 menit sebanyak 3-4 kali
dalam satu minggu sangatdinjurkan untuk menurunkan tekanan darah.
c. Penurunan Berat Badan
Pada beberapa studi menunjukkan bahwa obesitas berhubungan dengan
kejadianhipertensi dan LVH. Jadi penurunan berat badan adalah hal yang sangat efektif
untuk menurunkan tekanan darah.Penurunan berat badan (1kg/minggu) sangat
dianjurkan. Penurunan berat badandengan menggunakan obat-obatan perlu menjadi
perhatian khusus karena umumnya obat penurun berat badan yang terjual bebas
mengandung simpatomimetik,sehingga dapatmeningkatan tekanan darah,
memperburuk angina atau gejala gagal jantung dan terjainyaeksaserbasi aritmia.
Menghindari obat-obatan seperti NSAIDs, simpatomimetik, dan MAO yang
dapatmeningkatkan tekanan darah atau menggunakannya dengan obat antihipertesni.
d. Farmakoterapi
Pengobatan hipertensi atau penyakit jantung hipertensi dapat menggunakan berbagai
kelompok obat antihipertensi seperti thiazide, beta-blocker dan kombinasi
alphadan beta blocker, calcium channel blockers, ACE inhibitor, angiotensin receptor
blocker dan vasodilator seperti hydralazine. Hampir pada semua pasien memerlukan
dua atau lebihobat antihipertensi untuk mencapai tekanan darah yang diinginkan.
Pemeriksaan Penunjang
1. Riwayat dan pemeriksaan fisik secara menyeluruh
2. Pemeriksaan retina
3. Pemeriksaan laboratorium untuk mengetahui kerusakan organ seperti ginjal dan jantung
4. EKG untuk mengetahui hipertropi ventrikel kiri
5. Urinalisa untuk mengetahui protein dalam urin, darah, glukosa
6. Pemeriksaan; renogram, pielogram intravena arteriogram renal, pemeriksaan fungsiginjal
terpisah dan penentuan kadar urin
7. Foto dada dan CT scan.
Komplikasi
Meningkatnya tekanan darah seringkali merupakan satu-satunya gejala
padahipertensi essensial. kadang-kadang hipertensi essensial berjalan tanpa
gejala dan barutimbul gejala setelah komplikasi pada organ sasaran seperti pada
ginjal, mata,otak, dan jantung.Gejala-gejala seperti sakit kepala, mimisan, pusing,
migrain sering ditemukansebagai gejala klinis hipertensi essensial.
Pa d a s u r v e i h i p e r t e n s i d i I n d o n e s i a t e rc a t a t g e j a l a - g e j a l a s e b a g a i
b e r i ku t : pusing, mudah marah, telinga berdengung, mimisan(jarangan), sukar
tidur, sesak nafas,rasa berat di tengkuk, mudah lelah, dan mata berkunang-kunang.
Gejala akibat komplikasi hipertensi yang pernah
d i j u m p a i a d a l a h : gangguan penglihatan, gangguan saraf, gagal

jantung,gangguan fungsi ginjal, gangguanserebral (otak), yang mengakibatkan


kejang dan pendarahan pembuluh darah otak yang mengakibatkan kelumpuhan,
gangguan kesadaran hingga koma, sebelum bertambah parahdan terjadi
komplikasi serius seperti gagal ginjal, serangan jantung, stroke,
lakukan pencegahan dan pengendalian hipertensi dengan merubah gaya hidup
dan pola makan. beberapa kasus hipertensi erat kaitannya dengan gaya hidup
tidak sehat. seperti kurang olahraga, stress, minum-minuman, beralkohol, merokok, dan
kurang istirahat. kebiasaan makan juga perlu diqwaspadai. pembatasan asupan
natrium (komponen utama garam), sangatdisarankan karena terbukti baik untuk
kesehatan penderita hipertensi.
Dalam perjalannya penyakit ini termasuk penyakit kronis yang dapat
menyebabkan berbagai macam komplikasi antara lain :
a. Stroke
b. Gagal jantung
c. Gagal Ginjal
d. Gangguan pada Mata
II. KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN
1.Pengkajian
A. Aktivitas/ Istirahat
Gejala : kelemahan, letih, nafas pendek, gaya hidup monoton.
Tanda :Frekuensi jantung meningkat, perubahan irama jantung, takipnea.
B. Sirkulasi
Gejala :Riwayat Hipertensi, aterosklerosis, penyakit jantung koroner/katup dan penyakitcebrocaskuler, episode
palpitasi,perspirasi.
Tanda :Kenaikan TD, Nadi denyutan jelas dari karotis, jugularis,radialis,
tikikardi,murmur stenosis valvular, distensi vena jugularis,kulit pucat, sianosis, suhu
dingin(vasokontriksi perifer) pengisian kapiler mungkin lambat/ bertunda.
C. Integritas Ego
Gejala :Riwayat perubahan kepribadian, ansietas, faktor stress
multiple(hubungan,keuangan,
yang berkaitan dengan pekerjaan.
Tanda :Letupan suasana hati, gelisah, penyempitan continue perhatian,tangisan meledak,otot muka tegang, pernafasan
menghela, peningkatan pola bicara.
D.Eliminasi
Gejala : Gangguan ginjal saat ini atau (seperti obstruksi atau riwayat penyakit ginjal padamasa yang lalu).
F.Makanan/cairan
Gejala: Maanan yang disukai yang mencakup makanan tinggi garam, lemak
sertakolesterol, mual, muntah dan perubahan BB akhir akhir ini(meningkat/turun)
Riwayat penggunaan diuretik
Tanda: Berat badan normal atau obesitas,, adanya edema, glikosuria.
G.Neurosensori
Genjala: Keluhan pening /pusing,sakit kepala,subojksipital (terjadi saat bangun danmenghilangkan
secara spontan setelah beberapa jam) Gangguan penglihatan (diplobia, penglihatan kabur,epistakis).
Tanda: Status mental, perubahan keterjagaan, orientasi, pola/isi bicara,efek, proses pikir, penurunan keuatan
genggaman tangan.
H.Nyeri/ketidaknyaman
Gejala: Angina (penyakit arteri koroner/ keterlibatan jantung),sakitkepala.
I.Pernafasan

Gejala: Dispnea yang berkaitan dari aktivitas /kerja takipnea,ortopnea,dispnea, batuk dengan/tanpa
pembentukan sputum, riwayat merokok.
Tanda: Distress pernafasan/penggunaan otot aksesori pernafasan buny inafas
tambahan(krakties/mengi), sianosis.
J.Keamanan
Gejala: Gangguan koordinasi/cara berjalan, hipotensi postural
DiagnosaKeperawatan
1.Resiko tinggi terhadap penurunan curah jantung b.d peningkatan
a f t e r l o a d , vasokonstriksi, iskemia miokard, hipertropi ventricular
2 . I n t o l e r a n a k t i v i t a s b . d ke l e m a h a n u m u m ke t i d a k s e i m b a n g a n
a n t a r a s u p l a i d a n kebutuhan oksigen.
3.Nyeri ( sakit kepala ) b.d peningkatan tekanan vaskuler serebral
4.Nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh b.d masukan be rlebih
5 . Ku r a n g n y a p e n g e t a h u a n b . d ku r a n g n y a i n f o r m a s i t e n t a n g
p r o s e s p e n y a k i t d a n perawatan diri
3.PerencanaanKeperawatan
N
O
1.

Diagnosa

NOC

NIC

Resti terhadap
penurunan curah
jantung b.d
peningkatan
afterload,
vasokonstriksi,
iskemia miokard,
hipertropi
ventricular
DS :

Setelah diberikan asuhan


keperawatan diharapkan
k l i e n
m a u berpartisipasi
dalam aktivitas yang
menurunkan TD/beban
kerja jantung dengan KH :
T D
d a l a m rentangi n d i v i
d u y a n g dapat diterimaI r a m a
d a n
frekuensi jantung stabil
d a l a m r e n t a n g normal

-Pantau TTD
-Catat
ke b e r a d a a n , ku a l i t a s de
nyutan sentraldan perifer
-Auskultasi tonus jantung
dan bunyi nafas
A
m
a
t
i
w
a
r
n
a
kulit
, kelembaban, suhu dan masa
pengisian kapiler
-Catat edema umum/tertentu
-Berikan lingkungan
tenang d a n
n y a m a n , k u r a
n g i aktivitas/keributanl i n
gkungan .batasi
j u m l a h pengunjung dan
lamanya tinggal.
-Pertahankan
pembatasan
aktivitas seperti
i s t i r a h a t ditempat
tidur/kursi;jadwal period

2.

Intoleransi
aktivitas b.d
kelemahan umum,
ketidakseimbangan
antara suplai dan
kebutuhan O2
DS :

Setelah diberikan
asuhanke p e r a w a t a n
diharapkan k l i e n
k l i e n
m a m p u melakukan
aktivitas yangditoleransi
KH :
-Klien berpartisipasi dalam
a k t i v i t a
s
y a n g diinginkan/dip
erlukan
-melaporkan
peningkatan d a l a m
toleransi aktivitas
yang dapat diukur
-menunjukkan
penurunan d a l a m
t a n d a
t a n d a intoleransi fisiologi

e istirahat tanpa
gangguan;bantu
p a s i e n melakukan
p e r a w a t a n d i r i sesuai
kebutuhan.
Lakukan tindakantindakann y a m a n
seperti
p i j a t a n punggung
leher,miringkan
k e p a l a d i tempat tidur.
- A n j u r k a n
t e h n i k
relak
sasi,panduan imajinasi,
aktivitas pengalihan.
-Pantau respon terhadap
obat u n t u k
mengontrol tekanan
darah
-Kaji respon klien
t e r h a d a p aktivitas,perhati
an frekuensi nadilebih dari20
X per menit di
atasfrekuensi istirahat
;peningkatanTD yang
nyata
selama/sesudahaktivitas,
dispnea, nyeri
d a d a ; ke l e t i h a n d a n
ke l e m a h a n
yang berlebihan;
diaphoresis; pusing atau
pingsan.
-Intruksikan
pasien
t e n t a n g tehnik
penghematan energi, mis;
m e n g g u n a k a n
k u r s i
s a a t mandi,duduk
saat
menyisir r a m b u
t
a t a u
m e n y i k a t gigi,

3.

Nyeri (sakit
kepala) b.d
peningkatan
tekanan
vaskuler
serebral

Setelah
d i b e r i k a n asuhan
keperawatan
diharapkan
n y e r i berkurang
dengan KH:- - K l i e n
melaporkan
nyeri/ketidaknyamanan
hilang/terkontrol

melakukan aktifitas
dengan perlahan.
-Berikan
dorongan
u n t u k melakukan
aktivitas/perawatan
d i r i b e r t a h a p
j i k a d a p a t
ditoleransi .berikan
b a n t u a n sesuai
kebutuhan.
-mempertahankan tirah
baring selama fase akut
-berikan tinda kan non
f a r m a ko l o g i untuk
menghilangkan sakit kepala
mis;k o m p r e s d i n g i n
pada
d a h i , p i j a t punggung
dan
leher,tenang,redupkanl a m
pu kamar lampu
k a m a r , t e h n i k relaksas
i(panduan
imajinasi,diktraksi)dan
aktifitas waktu senggang.
Hilangkan/minimalk
an
aktivitasv a s o k o
n t r i k s i
y a n g
d a p a t meningkat
kan sakit kepala
m i s ; mengejan saat BAB,
batuk panjang dan
membungkuk.
-Bantu pasien dalam
ambulasi sesuai kebutuhan
- berikan cairan, makanan
lunak,perawatan mulut
yang teratur bila terjadi
pendarahan hidung atau
kompres hidung telah
dilakukan

4.

Nutrisi lebih
dari
kebutuhan
tubuh b.d
masukan
berlebih
DS :

Setelah diberikan
asuhan keperawatan
diharapkan
n u t r i s i
k l i e n cukup
/optimal
s e s u a i kebutuhan dengan
KH :
- Berat badan klien
dalam batas ideal

5.

Ku r a n g n y a
pengetahua
n b.d
ku r a n g n y a
informasi
tentang
proses
penyakit
d a n perawata
n diri

Setelah diberikan asuhan


keperawatan diharapkan
terjadi
p e n i n g k a t a n peng
etahuan pada klien dengan
KH :
-Klien paham
d e n g a n tentang proses
penyakit dan regimen
pengobatan

untuk menghentikan
pendarahan
- kolaborasi pemberian obat
analgesik
- k o l a b e r a s i
p e m b e r i a n
o b a t A
n
t
i
a
n
s
i
e
t
a
s
m
i
s
;
lorazepanm
(ativan) , diazepam, (valium)
-Kaji
pemahaman
p a s i e n tentang
hubungan
langsunga n t a r a
h i p e r t e n s i
d a n kegemukan
- B i c a r a k a n
p e n t i n g n y a men
urunkan masukan
kalori d a n
b a t a s i
m a s u k a n lema
k, garam,dan gula,
sesuaiindikasi.
-Kaji kesiapan dan
hambatan dalam
belajar.termasuk orang
terdekat.
-Terapkan dan nyatakan
batasT D
normal.jelaskan
tentang hipertensi
dan efeknya
p a d a jantung, pembuluh
darah, ginjal dan otak.
-Hindari
mengatakan
TDn o r m a l
d a n
g u n a k a n istilah
terkontrol dengan
baik saat

menggambarkan tekanan
darah pasien TD pasien
dalam batas yang normal.
4.Evaluasi
Dx 1: Afterload tidak meningkat, tidak terjadi vasokonstriksi, tidak terjadi iskemiamiokard
Dx 2 : Sirkulasi tubuh tidak terganggu
Dx 3: Tekanan vaskuler serebral tidak meningkat
Dx 4 : Nutrisi seimbang
Dx5: Klien terpenuhi dalam informasi tentang hipertens

You might also like