You are on page 1of 302

1

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter

KATA PENGANTAR
Puji beserta syukur penulis persembahkan kepada Allah SWT yang
telah memberikan banyak kemudahan dalam menyelesaikan modul
pembelajaran biologi ini. Salawat dan salam teruntuk manusia paling

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

cerdas, yakni baginda Muhammad SAW.

Jannah Juwita

Pemberlakuan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) yang

berdasarkan Peraturan Menteri Nomor 22/ 2006 tentang Standar Isi dan
Peraturan Mentri Pendidikan Nasional No. 23/ 2006 tentang Standar
Kompetensi Lulusan memberikan hak penuh pada setiap sekolah untuk
menyusun sendiri kurikulumnya sesuai dengan kebutuhan, situasi, dan
kondisi lingkungan sekolah. Penyusunan kurikulum tersebut termasuk
pengembangan

materi

dan

kegiatan

belajar

sesuai

dengan

pengembangan indikator yang mengacu pada Standar Isi dan Standar


Kompetensi. Modul pembelajaran biologi ini dihadirkan kepada siswa
dengan harapan dapat membantu memudahkan siswa dalam memahami
pembelajaran biologi mengenai materi plantae. Namun lebih dari itu,
penulis menyadari bahwa modul yang ada di hadapan siswa ini masih
banyak kekurangan. Untuk itu diharapkan siswa dapat melengkapi
referensinya dengan buku teks yang lain.
Penulis sangat berharap semoga modul ini dapat memberikan
manfaat dalam memudahkan pembelajaran biologi siswa, memberikan
gambaran baru kepada siswa bahwa biologi sangat dekat dengan
kehidupan

sehari-hari

dan

meningkatkan

karakter

siswa

dengan

dipelajarinya pembelajaran biologi.


Padang, Mei 2013
Penulis

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter

Daftar Isi
DAFTAR ISI 2
PETA KONSEP

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter
PETUNJUK BELAJAR
6
AKTIVITAS 1: TUMBUHAN TIDAK BERPEMBULUH (NON TRACHEOPHYTA)
11
ALGA DAN LUMUT11
A. Ciri-ciri, Reproduksi dan Klasifikasi Alga 11
B. Klasifikasi Tumbuhan Lumut (Bryophyta) 15
C. Perkembangbiakan dan Siklus Hidup Tumbuhan Lumut
18
D. Peranan Algae dan Tumbuhan Lumut Bagi Kehidupan 20
E. Glossarium 22
F. Lembar Kerja 1 25

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter
G. Kunci Lembar Kerja 1 29
AKTIVITAS II: TUMBUHAN BERPEMBULUH (TRACHEOPHYTA) 33
TUMBUHAN PAKU ( PTERIDOPHYTA) 34
A. Klasifikasi Tumbuhan paku (Pteridophyta) 34
B. Perkembangbiakan dan Siklus Hidup Tumbuhan Paku 37
C. Peranan Tumbuhan Paku Bagi Kehidupan 39
D. Glossarium 41
E. Lembar Kerja 2
45
F. Kunci Lembar Kerja 2
49
ACTIVITAS III: TUMBUHAN BERPEMBULUH (TRACHEOPHYTA) 53

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter
TUMBUHAN BERBIJI (SPERMATOPHYTA)
54
A. Perkembangbiakan & Siklus HidupTumbuhan Beriji
(Spermatophyta)
55
B. Klasifikasi Tumbuhan Berbiji (Spermatophyta) 56
C. Peranan tumbuhan biji (Spermatophyta) 68
D. Glossarium 69
E. Lembar Kerja 3
71
f. Kunci Lembar Kerja 3
75
EVALUASI 78
KUNCI EVALUASI 83

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter
DAFTAR PUSTAKA 84

PETA KONSEP

Plantae

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter

Karakteris
tik

Klasifika

Terdiri dari

Tumbuhan Berpembuluh
(Tracheophyta)
Terdiri dari

plantae
Tumbuhan Berbiji
Nasution|
Biologi
UNP 09
(Spermatophyta)
Tumbuhan Paku
(Pteridophyta)

Peranan

Tumbuhan Tidak Berpembuluh


(Non Tracheophyta)
Terdiri dari

Jannah
Tumbuhan Juwita
Lumut
(Bryophyta)

Algae

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter

Terdiri dari
Terdiri dari

Lumut
Hati
Tumbuhan Berbiji Terbuka

plantae
(Gymnospermae)
Nasution| Biologi UNP 09

Lumut
Tanduk

Lumut
Daun

Tumbuhan Berbiji Tertutup


Alga
Jannah
Juwita
Cokel
(Angiospermae)
at

Terdiri
dari

Alga
Mera
h

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter

Terdiri dari

Terdiri dari

Paku
Purba

Paku
Kawat

Paku
Tanduk

Paku
Sejati

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Dikotil

Monokotil

Jannah Juwita

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter

PETUNJUK BELAJAR
Bagi Guru
Guru
menyampaikan
kompetensi
dasar,
indikator,
dan
tujuan
pembelajaran.
Guru
membantu
siswa
dalam memahami konsep
dan
menjawab
plantae
Jannah Juwita
pertanyaan
serta
Nasution| Biologi UNP 09
memecahkan
masalah
dalam
proses
pembelajaran
dengan
menggunakan modul ini.
Guru membimbing siswa
dalam
mengerjakan
latihan-latihan
yang
terdapat dalam modul ini.
Guru
melaksanakan
penilaian baik penilaian
Bagi
Siswaafektif, dan
kognitif,
Bacalah
petunjuk belajar berikut dengan cermat agar mempermudah anda
psikomotor.
menggunakan Modul ini !
Berdoalah dengan khusyuk setiap akan memulai pembelajaran.
Jangan lupa membaca SK, KD, Indikator dan Tujuan Pembelajaran dari
materi ini.
Bacalah referensi lain yang berhubungan dengan materi dalam modul ini
untuk menambah wawasan anda.
Pahami peta konsep yang disajikan.
Pelajari setiap materi yang diberikan bila perlu garis bawahi hal-hal yang
menurut anda penting. Jika ada istilah penting yang tidak diketahui,
carilah di glosarrium.
Kerjakan uji kompetensi yang telah disediakan.
Temukan nilai-nilai karakter yang terdapat pada materi.
Terapkanlah nilai-nilai karakter yang telah anda dapatkan pada materi ini
dalam kehidupan sehari-hari.
Kerjakanlah evaluasi pada materi ini dengan cermat dan teliti.
Bila dalam mengerjakan tugas/soal anda menemukan kesulitan,
konsultasikan dengan guru pembimbing.
Anda dapat melihat seberapa besar pemahaman anda pada materi ini
dengan mencocokkan jawaban hasil evaluasi anda dengan lembaran
feedback yang ada di halaman belakang modul ini.

10

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter

Motivasi

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

11

12

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter

Coba Anda perhatikan gambar di atas!


Bagaimana pendapat Anda mengenai tanaman-tanaman yang
terdapat pada gambar? Coba anda bayangkan indahnya bunga yang
mekar,daun-daun

yang

menghijau,

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Religius

pohon-pohonan

yang

Jannah Juwita

tingggi

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter
menjulang, dan buah-buahan yang ranum. Indah bukan? Tumbuhan
memberi warna pada dunia, wanginya memberi ketenangan, buahnya
memberikan seribu manfaat.Tumbuhan beraneka ragam, mulai dari
tumbuhan berukuran mikroskopis seperti alga hijau, sampai pohon
sequoia (kayu merah) raksasa yang dapat mencapai tinggi 100 meter.
Tumbuhan
dari akarnya
plantae memiliki banyak manfaat, mulai
Jannah
Juwitasampai
buahnya. Allah telah menciptakan tumbuhan untuk kebutuhan
Nasution| Biologi UNP 09
manusia. Manusia hendaknya dapat menjaga alam ini dan
memanfaatkannnya dengan baik sebagai wujud rasa syukur kepada
Sang Pencipta.

13

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter

Kingdom Plantae atau disebut juga Kerajaan Tumbuhan, memiliki


sifat eukariot, multiseluler, mengandung klorofil, dapat melakukan
fotosintesis, biasanya hidup di daratan (tanah) dan berfungsi sebagai

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

14

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter
sumber utama oksigen bagi atmosfer bumi.Untuk mengetahui lebih
lanjut, pelajarilah modul ini dengan semangat!!

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

15

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter

PENDAHULUAN
Dalam klasifikasi lima kingdom yang dikemukakan oleh Wittaker,
dunia tumbuhan dikelompokkan menjadi tumbuhan tidak berpembuluh
(Non Tracheophyta) dan tumbuhan berpembuluh (Tracheophyta)
berdasarkan ada tidaknya berkas pembuluh angkut. Tracheophyta
berasal dari bahasa Yunani, yaitu trakoia = saluran kecil dan phyton =

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

16

17

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter
tumbuhan. Pembuluh ini berfungsi untuk mengalirkan zat makanan ke
seluruh tubuh. Tumbuhan non tracheophyta adalah kelompok lumut,
sedangkan

tumbuhan

tracheophyta

adalah

tumbuhan

paku

dan

tumbuhan berbiji.
Tabel 1.Perbedaan Tumbuhan Lumut, Tumbuhan Paku dan Tumbuhan
Berbiji

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

18

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter
Pembeda

Tumbuhan
Lumut
(Bryophyta)

Tumbuhan
Paku
(Pteridophyt
a)

Tumbuhan
Berbiji
(Spermatophy
ta)

Pembuluh
pengangkut

Tidak memiliki
sistem
pembuluh

Memiliki
sistem
pembuluh

Memiliki sistem
pembuluh

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

19

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter
Struktur tubuh

Tidak memiliki
akar, batang
dan daun sejati

Memiliki akar,
batang dan
daun sejati

Memiliki akar,
batang dan
daun sejati

Alat
perkembangbi
akan

Spora

Spora

Bunga (putik
dan benang
sari) dan biji

Mengalami

Ya

Ya

Tidak

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

20

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter
metagenesis
Fase
metagenesis
yang dominan

Gametofit

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Sporofit

Tidak memiliki
fase
metagenesis

Jannah Juwita

21

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter

Standar
plantae
Standar Kompetensi
Kompetensi Jannah Juwita
Nasution|
Biologi UNP 09
3.
manfaat
3.Memahami
Memahami
manfaat
keanekaragaman
keanekaragamanhayati.
hayati.

B.
B.Kompetensi
KompetensiDasar
Dasar
3.
3.3.
3. Mendeskripsikan
Mendeskripsikan

ciri-ciri
ciri-ciri division
division
dalam
dalamdunia
duniatumbuhan
tumbuhandan
danperanannya
peranannya
bagi
bagikelangsungan
kelangsunganhidup
hidupdi
dibumi.
bumi.
C. Indikator
Mengidentifikasi ciri-ciri umum Plantae.
Membedakan Alga, tumbuhan lumut, paku dan
tumbuhan berbiji berdasarkan ciri-cirinya.
Mengklasifikasikan

Algae,

tumbuhan

lumut,

tumbuhan paku dan tumbuhan berbiji.


Menjelaskan

cara-cara

perkembangbiakan

tumbuhan lumut, paku dan tumbuhan berbiji.


Menjelaskan siklus hidup tumbuhan lumut, paku dan
tumbuhan berbiji.
Menjelaskan berbagai peranan jenis plantae tertentu
yang ada di lingkungan.

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter

D. Tujuan
Pembelajaran
Setelah
mempelajari modul ini ananda diharapkan dapat
berpikir kritis untuk:

Kognitif
Mengidentifikasikan ciri-ciri umum plantae
dengan jelas.
plantae
Jannah
Juwita
Mendeskripsikan
Nasution|
Biologiklasifikasi
UNP 09 plantae dengan tepat.
Menemukan ciri alga dan 2 divisio dari alga multiseluler.
Menjelaskan cara hidup dari beberapa jenis alga.
Menemukan contoh dari alga
Membedakan tumbuhan lumut, paku dan tumbuhan berbiji
berdasarkan ciri-cirinya dalam bentuk tabel dengan tepat.
Mendeskripsikanan ciri-ciri umum tumbuhan lumut dengan tepat.
Mengklasifikasikan tumbuhan lumut dengan tepat.
Mendeskripsikan ciri-ciri umum lumut daun (Bryophyta) dengan
tepat.
Mendeskripsikan ciri-ciri umum lumut hati (Hepatophyta) dengan
tepat
Mendeskripsikan ciri-ciri umum lumut tanduk (Arthocerophyta)
dengan tepat.
Mendeskripsikan ciri-ciri umum paku lumut (Lycophyta) dengan
tepat.
Mendeskripsikan perkembangbiakan tumbuhan lumut dengan
tepat.
Mendeskripsikan siklus hidup tumbuhan lumut dengan tepat.
Mendeskripsikan peranan tumbuhan lumut yang menguntungkan
dengan tepat.
Mendeskripsikan peranan tumbuhan lumut yang merugikan
dengan tepat.

Afektif
Terlibat aktif dalam pembelajaran dan menunjukkan sifat
disiplin, kerja keras, kreatif, dan kerja sama.

22

dalam meakukan diskusii kelompok.


Modul Biologi berbasis Kontekstual dan
Dilengkapi Nilai-nilai Karakter
AKTIVITAS1:TUMBUHAN
TUMBUHANTIDAK
TIDAKBERPEMBULUH
BERPEMBULUH
AKTIVITAS1:
(NON
TRACHEOPHYTA)
(NON TRACHEOPHYTA)

ALGADAN
DANLUMUT
LUMUT
ALGA
Ciri-ciri, Reproduksi dan Klasifikasi
Alga
plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

23

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter
Pernahkah anda meminum es rumput laut?
Apakah benar kalau rumput laut itu sejenis rumput?
Nah, rumput laut yang sering disebut banyak orang
adalah termasuk kelompok alga.
Alga atau sering disebut pula ganggang dapat
ditemukan di daerah perairan, baik di air tawar
maupun di air laut. Ada pula yang hidup di tempat-

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

24

25

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter
tempat

yang

basah

dan

lembab,

selain

itu

juga

dapat

ditemukanmenempel pada batu karang di pantai dan pada pohon.


Istilah ganggang dapat pula di artikan sebagai organisme fotosintetik air
(aquatik photosynthesizer).
Ganggang pertama kali ditemukan sekitar 500-600 juta tahun yang
lalu. Ganggang dipercaya sebagai leluhur dari semua tumbuhan darat.
Anggapan ini muncul karena adanya beberapa kesamaan antara

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita
Gambar.1 Es Rumput Laut

26

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter
ganggang dan tumbuhan. Keadaan ini pula yang membuat para ahli
mengelompokkan

ganggang

sebagai

tumbuhan.

Bisakah

ananda

mengemukakan alasan munculnya anggapan para ahli tersebut??


A.

CIRI-CIRI ALGA/ GANGGANG


a. Hidup di tempat yang basah, diperairan (tawar/ asin)

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter
b. Struktur tubuh ganggang ada yang tersusun atas satu sel
(uniseluler) dan ada pula

yang terdiri dari banyak sel

(multiseluler).
c. Ukuran tubuh ganggang beragam, ada yang mikroskopis dan ada
yang makroskopis.
d. Ganggang uniseluler ada yang hidupnya membentuk koloni dan
ada yang soliter.

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

27

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter
e. Ganggang yang berukuran makroskopis tidak memiliki batang,
akar dan daun sejati. Struktur ganggang seperti ini disebut
dengan thalus.
f. Ganggang sudah memiliki dinding sel, sehingga memiliki bentuk
yang tetap.
g. Selnya bersifat eukariotik, berklorofil sehingga bersifat autotrof.

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

28

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter
h. Ganggang di klasifikasikan berdasarkan kandungan pigmen yang
di milikinya.
B.

REPRODUKSI ALGA/ GANGGANG


a. Aseksual (vegetatif)
Reproduksi secara aseksual dilakukan dengan cara:
1) Pembelahan biner -Pembelahan ganggang menjadi
dua bagian yang sama. Biasanya terjadi pada ganggang yang
bersel tunggal (uniseluler).

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

29

30

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter
2) Fragmentasi-Dengan
menjadi

beberapa

cara

bagian.

pemutusan

Kemudian

bagian

tubuh

potongan-potongan

tubuh itu akan tumbuh menjadi individu baru. Cara ini


biasanya terjadi pada ganggang berbentuk koloni, benang,
dan lembaran.
3) Zoospora- Bermula dari pembelahan protoplasma secara
membujur, dan setiap potongan protoplasma terbungkus oleh
dinding sel baru yang dilengkapi dengan flagel. Adanya flagel

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter
membuat spora dapat bergerak dan berenang bebas. Setiap
zoospora merupakan calon individu baru.
b. Seksual (generatif)
Reproduksi secara seksual dilakukan dengan cara:
1) Konjugasiadanya penonjolan dua sitoplasma pada dua
benang ganggang yang berdekatan. Kedua ujung sitoplasma
akan bertemu dan melebur membentuk saluran konjugasi.
Saluran ini berfungsi untuk mengalirkan sitoplasma dan inti sel
dari sel yang satu ke sel yang lain sehingga melebur
membentuk zigot.

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

31

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter
2) Peleburan dua gamet untuk membentuk zigot. Ada dua tipe:
a) Isogamipeleburan gamet jantan dan gamet betina yang
berukuran sama besar dan
umumnya
dapat
bergerak.
b) Oogamipeleburan gamet jantan dan gamet betina yang
ukurannya berbeda. Gamet betina
lebih besar dan
tidak bergerak, sedangkan gamet jantan berukuran kecil
dan dapatbergerak.
C. Klasifikasi Alga/Ganggang

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

32

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter
Pengelompokkan alga berdasarkan pigmen yang dikandungnya.
Algae Multiseluler diklasifikasikan menjadi 2 filum, yaitu:
Filum Phaeophyta (Alga
cokelat)

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Filum Rhodophyta (Alga


merah)

Jannah Juwita

33

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter

Gambar 3. Alga merah

Gambar 2. Alga
1) Filum Phaeophyta
(alga cokelat)
Coklat.
Anggota Filum Phaeophyta memiliki thalus yang selalu bersel
banyak, sehingga dapat dilihat secara makroskopis.Talusnya memiliki
alat pelekat untuk menempelkan tubuhnya pada substrat, sedangkan
bagian tubuh yang lainnya mengapung di atas air.

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

34

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter
Beberapa anggota Filum Phaeophyta seperti Sargassum, Turbinaria,
Macrocystis, dan

Nereocystis

memiliki gelembung udara yang

berfungsi untuk menyimpan gas nitrogen dan untuk mengapung.


Ganggang coklat mengandung pigmen fukosantin, klorol a dan c serta
karoten. Pigmen fukosantin jumlahnya melebihi pigmen yang lain,
sehingga menyebabkan warna thalusnya coklat.Cadangan makanannya

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

35

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter
disimpan dalam bentuk laminarin. Ganggang ini banyak ditemukan di
laut dan sering terdampar di pantai.

Gambar 4.
plantae
Sargassum sp.

Gambar 6. Laminaria
Gambar 5. Turbinaria
sp.
sp.
Jannah Juwita

Nasution| Biologi UNP 09

36

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter

2) Filum Rhodophyta (alga merah)


Istilah Rhodophyta berasal dari bahasa
Yunani,

rhodos yang berarti merah. Jadi,

Rhodophyta berarti ganggang merah (red


algae). Berbeda dengan Filum lainnya, Filum
ini tidak mempunyai tahapan agella dalam

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita
Gambar 7.
Gellidium

37

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter
siklus hidupnya. Anggota Filum ini mempunyai pigmen fotosintetik
berupa kobilin yang terdiri dari koeritrin (pigmen merah) dan
kosianin (pigmen biru). Fikoeritrin merupakan pigmen yang paling
dominan sehingga menyebabkan warna thalus ganggang ini menjadi
merah. Meskipun demikian, tidak semua ganggang ini berwarna merah.
Di laut dalam, ganggang ini mempunyai warna ungu hampir hitam.

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

38

39

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter
Pada kedalaman sedang berwarna merah cerah, sedangkan pada air
yang sangat dangkal, berwarna agak kehijauan.
Sebagian besar ganggang merah adalah multiseluler.

Bentuk

thalusnya berupa helaian atau berbentuk seperti pohon. Alga merah


dapat bereproduksi secara vegetatif dan secara generatif. Reproduksi
secara generatif dilakukan dengan peleburan antara gamet jantan yang
tidak memiliki alat gerak (spermatium) dan ovum. Gamet jantan

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter
tersebut dibentuk dalam spermatangium, sedangkan gamet betina
dibentuk dalam karpogonium. Zigot hasil pembuahan selanjutnya akan
tumbuh menjadi ganggang merah yang diploid.

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

40

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter

plantae
Jannah Juwita
Gambar 8. Jenis-jenis Alga Merah
Nasution| Biologi UNP 09

41

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

42

43

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter

Klasifikasi Tumbuhan Lumut


Bryophyta berasal dari bahasa Yunani, kata bryum
(Bryophyta)

yang berarti

lumut dan phyta artinya adalah tumbuhan. Ciri-ciri tumbuhan lumut


adalah sebagai berikut ini.

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter
1. Habitat di daerah yang lembab, di atas batu cadas, menempel pada
tembok, batang pohon, rawa-rawa dan lahan gambut.

Kreatif
Berbagai macam lumut hidup memenuhi daerah-daerah di permukaan
bumi, baik daerah kering, lembab, maupun basah. Lumut menyesuaikan
diri dengan lingkungan tempat tinggalnya. Bagitupun hendaknya dengan
kita. Dimanapun kita berada, kita harus dapat menyesuaikan diri dengan
lingkungan dan orang-orang di sekitar kita agar tercipta kerukunan dan
ketenangan.

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

44

45

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter

2. Sebagian tumbuhan lumut ada yang masih berupa talus (lembaran)


dan ada pula yang sudah memiliki bagian tubuh mirip dengan akar,
batang, dan daun.
3. Akar pada tumbuhan lumut masih berupa rhizoid, selain itu
tumbuhan ini belum memiliki berkas pembuluh angkut xylem dan
floem,

sehingga

untuk

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

mengangkut

zat

hara

dan

Jannah Juwita

hasil

46

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter
fotosintesisnya menggunakan sel-sel parenkim yang ada dengan
cara berdifusi.
4. Tumbuhan lumut memiliki klorofil atau zat hijau daun sehingga cara
hidupnya foto-autotrof.
5. Tumbuhan

lumut

dalam

hidupnya

dapat

bereproduksi

secara

aseksual dengan pembentukan sporahaploid dan reproduksi


seksual dengan peleburan gamet jantan dan gamet betina.

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter
6. Dalam siklus hidupnya atau metagenesis tumbuhan lumut, akan
didapati fase gametofit, yaitu tumbuhan lumut sendiri yang lebih
dominan
dariSama
fase sporofit, yaitu sporogonium.
Kerja
Allah SWT telah mengatur supaya tumbuhan lumut hidup
membentuk rumpun untuk bertahan hidup. Hal ini memberikan
pesan kepada kita bahwa kerja sama dalam kehidupan sangat
diperlukan. Dengan kerjasama yang baik, meskipun kemampuan kita
kecil kita dapat menyelesaikan sebuah pekerjaan
berat
plantae
Jannahyang
Juwita
sekalipun

Nasution| Biologi UNP 09

47

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter

Dengan klasifikasi sistem 5 kingdom, tumbuhan lumut dibedakan


atas 3 kelas, yaitu Bryopsida, Hepaticopsida, Anthoceropsida.

1. Kelas Bryopsida (Lumut Daun/ Lumut Sejati)


Lumut Sejati juga disebut dengan lumut daun. Lumut ini dapat
dengan mudah ditemukan di tempat yang basah atau lembap,

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

48

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter
menempel pada permukaan batu bata, tembok, dan tempat-tempat
terbuka. Kurang lebih terdapat 12.000 jenis lumut daun yang ada di
alam ini. Lumut daun dapat tumbuh di tanah-tanah gundul yang secara
periodik mengalami kekeringan, di atas pasirbergerak, di antara
rumput-rumput, di atas batu cadas, batang pohon, di rawa-rawa, dan
sedikit yang terdapat di dalam air. Di daerah kering, badan lumut ini

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

49

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter
dapat berbentuk seperti bantalan, sedangkan yang hidup di tanah
hutan dapat berbentuk seperti lapisan permadani.

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

50

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter

Gambar 9. Lumut Daun (wikipedia, 2013)


Lumut di daerah lahan gambut dapat menutupi tanah sampai
beribu-ribu kilometer. Lumut ini hampir tidak pernah mengisap air dari

plantae
Nasution|
Biologi UNP 09
Peduli Lingkungan

Jannah Juwita

Perhatikan peranan lumut daun ini! Ia tidak mengisap air dari dalam

Lumut Daun tanah, namun justru melindungi tanah dari kekeringan. Pelajaran apa

yang dapat kita ambil? Dalam hidup ini hendaknya kita memberikan
manfaat kepada orang lain dan lingkungan sekitar kita, bukan malah
merusak alam dan merugikan orang lain. Tumbuhan saja bisa memiliki
sifat mulia ini, apalagi dengan kita, kan?

51

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter
dalam tanah, tetapi justru banyak melindungi tanah dari penguapan air
yang terlalu besar.

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

52

53

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter
Lumut daun merupakan tumbuhan yang berdiri tegak, kecil, dan
letak daunnya tersusun teratur mengelilingi tangkainya seperti spiral.
Pada tempat yang sesuai, spora akan berkecambah membentuk
protonema.

Protonema

ini

terdiri

dari

benang

berwarna

hijau,

bercabang-cabang, dan dapat dilihat dengan mata biasa karena mirip


seperti hifa cendawan fototrof. Dari protonema, muncul rizoid yang
masuk ke dalam tanah. Pada keadaan cukup cahaya, protonema akan

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter
membentuk kuncup yang dapat berkembang menjadi tumbuhan lumut.
Terbentuknya kuncup diawali dengan adanya tonjolan-tonjolan ke
samping pada cabang protonema. Lama-kelamaan pada ujungnya akan
terbentuk sel berbentuk piramida yang meristematik. Jika sel piramida
terputus, maka tumbuh anakan baru dari sel tersebut. Terbentuknya
banyak kuncup mengakibatkan tumbuhan lumut tersusun seperti

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

54

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter
rumpun. Contoh dari Lumut daun diantaranya adalah Polytrichum dan
Sphagnum.

2. Kelas Hepaticopsida (Lumut Hati)


Lumut hati berbentuk lembaran (talus), rizoidnya tidak bercabang
terdapat di bawah tangkai atau lembarannya. Letak antheridium dan
archegonium terpisah. Pada umumnya lumut hati mudah ditemukan
pada tebing-tebing yang basah.

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

55

56

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter
Lumut hati biasa hidup di tempat yang basah, sehingga tubuhnya
Lumut Hati

berstruktur higromorf. Ada juga yang hidup di tempat-tempat yang


kering, seperti di kulit pohon, di atas tanah, atau batu cadas, sehingga
tubuhnya berstruktur xeromorf. Di dalam tubuh lumut terdapat alat
penyimpan
keadaan

air

sehingga

kekeringan

mengakibatkan lumut mati.

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

dalam
tidak

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Gambar 10. Lumut Hati (wikipedia, 2013)
Dilengkapi Nilai-nilai Karakter
Lumut hati merupakan tumbuhan penutup tanah yang daunnya
berbentuk lembaran-lembaran yang berkelok di bagian pinggirnya.
Lumut hati diperkirakan mencapai 6.500 spesies. Contoh lumut hati
adalah Marchantia sp, Lunularia sp, dan Riccia nutans.Marchnatia dan
Lunularia memiliki struktur khas yang terdapat pada gametofitnya,
yaitu berupa mangkok yang mengandung kumpulan lumut kecil yang
disebut gemma cup (kuncup). Gemma dapat lepas dan tersebar oleh

plantae
Nasution| Biologi UNP 09
Gambar 10. Lumut hati (Sari, 2010)

Jannah Juwita

57

58

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter
air,

kemudian

pembentukan

tumbuh
gemma

menjadi
merupakan

lumut
cara

baru.

Dengan

reproduksi

demikian,

aseksual

dari

Marchantia, selain dengan spora. Lumut hati juga dapat berkembang


biak secara seksual dengan pembentukan anteridium penghasil
sperma dan pembentukan arkegonium penghasil ovum. Lumut hati
juga mengalami pergiliran keturunan (metagenesis).

3. Kelas Anthoceropsida(Lumut Tanduk)

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

59

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter
Lumut Tanduk sering dijumpai hidup di tepi danau, sungai atau di
sepanjang pinggiran selokan. Lumut ini juga mengalami pergiliran
keturunan antara generasi sporofit dan generasi gametofit. Generasi
sporofitnya membentuk kapsul memanjang yang tumbuh seperti
tanduk.
Lumut Tanduk memiliki gametofit yang mirip dengan lumut hati,
perbedaannya

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Gambar 11. Lumut tanduk (Sari, 2010)

terletak

Jannah Juwita

pada

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter
sporofitnya. Sporofit Lumut Tanduk mempunyai kapsul memanjang
yang tumbuh seperti tanduk dari gametofit. Lumut tanduk biasa hidup
melekat di atas tanah dengan perantara rizoid nya. Lumut tanduk
mempunyai talus yang sederhana dan hanya memiliki satu kloroplas
pada tiap selnya. Pada bagian bawah talus terdapat stoma dengan
dua sel penutup. Lumut Tanduk juga mengalami pergiliran keturunan
(metagenesis) yaitu fase sporofit dan fase gametofit terjadi secara

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

60

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter
bergiliran. Susunan sporogonium Lumut Tanduk lebih rumit jika
dibandingkan dengan Lumut Hati lainnya. Gametofitnya mempunyai
cakram dan tepi bertoreh. Sepanjang poros bujurnya terdapat sederetan
sel mandul yang disebut kolumela. Kulomela dilindungi oleh arkespora
penghasil spora. Dalam askespora, selain spora, juga dihasilkan sel
mandul yang disebut elatera. Tidak seperti Lumut Hati, masaknya
kapsul spora pada sporogonium Lumut tanduk tidak bersamaan, tetapi

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

61

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter
berurutan dari bagian atas sampai pada bagian bawah. Contoh dari
Lumut Tanduk ini adalah Anthoceros.

Perkembangbiakan dan Siklus Hidup


Tumbuhan
Lumut
Lumut berkembangbiak secara aseksual dan seksual. Reproduksi
aseksual dilakukan dengan spora. Spora dihasilkan dari penggandaan
yang terjadi dalam sporangium lumut disebut sporofit. Spora yang

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

62

63

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter
dihasilkan sporofit tumbuh menjadi protonema, kemudian tumbuh
menjadi gametofit haploid (n).
Reproduksi seksual lumut terjadi dengan adanya penyatuan gamet
jantan

(spermatozoid)

dan

gamet

betina

(ovum).

Spermatozoid

bergerak dengan perantara air menuju ovum pada arkegonium.


Spermatozoid kemudian bertemu dan membuahi ovum (fertilisasi).

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter
Pembuahan

menghasilkan zigot yang diploid. Zigot mengganda

menjadi embrio, kemudian tumbuh menjadi sporofit yang diploid (2n).


Reproduksi lumut tersebut menunjukkan adanya pergiliran antara
generasi gametofit (n) dengan generasi sporofit (2n). Pergiliran
antara generasi gametofit dan sporofit disebut metagenesis. Pada
lumut, gametofit merupakan generasi yang dominan dalam daur
hidupnya.

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

64

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter
Reproduksi lumut dapat dilihat pada gambar dan bagan berikut ini.

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

65

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter

Gambar 12. Metagenesis lumut

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

66

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter

Gambar 13. Metagenesis lumut

Disiplin
Lumut mengalami pergiliran keturunan dalam perkembangbiakannya,
yaitu fase sporofit dan fase gametofit. Keduanya terjadi ecara teratur
dan bergiliran. Hal ini menggambarkan sebuah kedisiplinan. Dalam hidup
kita dituntut untuk selalu disiplin dalam melakukan
segala
sesuatu, baik
plantae
Jannah
Juwita
disiplin waktu, maupun disiplin terhadap peraturan. Kedisiplinan yang
Nasution| Biologi
UNP
09
baik akan
menciptakan
pribadi yang hebat.

67

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter

D. Peranan Algae dan Tumbuhan


Lumut Bagi Kehidupan
plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

68

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter
Algae dan Tumbuhan Lumut dapat memberikan manfaat bagi
manusia. Beberapa jenis algae dan lumut yang telah dimanfaatkan oleh
manusia adalah:
1) Marchantia sebagai obat penyakit hepar (hati)
2) Sphagnum sebagai bahan pembalut dan sumber bahan bakar.
3) Eucheuma spinosum, Gellidium, dan Gracillaria dimanfaatkan
sebagai sumber bahan makanan. Eucheuma spinosum, Gellidium
dan Gracillaria dimanfaatkan dalam pembuatan agar-agar.

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

69

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter
4) Turbinaria, Sargassum, dan Laminaria dapat menghasilkan asam
alginat yang bermanfaat sebagai bahan pembuat cat dan es krim.
5) Gigartina mamilosa dapat menghasilkan agar dan karangin. Agar
digunakan dibidang mikrobiologi, sedangkan karangin berguna
untuk bahan kosmetik , cat dan makanan.
6) Merupakan produsen primer, yaitu sebagai penyedia makanan
dan oksigen bagi kehidupan di air. Hidup sebagai plankton
(fitoplankton) sebagai bahan makanan ikan sehingga produksi
ikan meningkat.
7) Tempat berlindung bagi beberapa hewan laut.

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

70

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter
8) Sebagai vegetasi perintis.

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

71

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter

Buatlah
Catatan
Penting untuk
di Ingat

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

72

73

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter

E.
Glossariu
m
Aseksual=perkembangbiakan tanpa melalui

perkawinan,

misalnya pembentukan tunas atau kuncupEukariot=

plantae
kelompok makhluk hidup
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

yang inti selnya dibungkus

oleh membraneFloem= pembuluh tapis yang berfungsi


sebagai pengangkutan zat makanan hasil fotosintesis
dari daun ke daun dan ke bagian lainnya.Fotoautotrof=
kelompok

makhluk

makanan

sendiri

hidup

dengan

yang

mampu

sumber

membentuk

karbon

(C)

yang

berasal dari senyawa anorganik (CO2 atau karbonat)


dengan bantuan energi matahariFotosintesis= proses
pembentukan

zat

cahaya matahari

organic

dengan

bantuan

energi

74

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter
Gamet= sel kelamin atau sel benih yang terbentuk melalui
gametogenesis, pada gamet jantan disebut spermatozoa
dan gamet betina disebut ovum.Gametofit= gamet yang
dihasilkan

oleh

generasi

tumbuhanGemmae=

alat

perkembangbiakan vegetatif pada lumut dan lumut kerak


dengan pembentukan kuncupKlorofil= zat hijau daun
yang berfungsi dalam proses fotosintesisMetagenesis=

plantae
pergiliran generasi pada
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

tumbuhan

tertentu

seperti

lumut dan paku antara generasi gametofit dan generasi


sporofitMultiseluler=

kelompok

makhluk

hidup

yang

tubuhnya tersusun atas banyak selRhizoid= benangbenang halus yang bertindak dan berbentuk seperti akar
pada jamur, ganggang, dan lumut

,l,m,m

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter

Seksual= berkenaan dengan perkembangbiakan secara


perkawinan antara kedua jenis kelamin Spora= butiran
bersulur keras yang dihasilkan tumbuhan tertentu sebagi
alat perkembangbiakan.Sporofit= tubuh tumbuhan
penghasil sporaSporogonium= kotak spora berbentuk
kapsul pada lumutTranspirasi = proses penguapan yang
dilakukan oleh daunXilem= pembuluh kayu yang
berfungsi sebagai penyalur air dan mineral pada
tumbuhan Jannah Juwita
plantae

Nasution| Biologi UNP 09

Motivasi
Terkadang bola harus dibanting keras untuk dapat melambung
dengan tinggi, pisau harus diasah terus agar tajam. Sama seperti diri
kita yang harus terus dilatih agar dapat menjadi yang terbaik
diantara yang baik
Salim. A. Fillah

75

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter

F. Lembar
Kerja 1

Ayo
Ayo

Diskusikan dan jawab soal berikut dengan cermat, teliti


dan bersungguh-sungguh!!
1. Jelaskanlah ciri utama yang membedakan Kingdom Plantae
dengan kingdom yang lainnya!

Berdiskusi!!!
Berdiskusi!!!

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

76

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter

2. Kingdom plantae diklasifikasikan menjadi 2 divisio, berdasarkan


apakah pengklasifikasiannya dan jelaskan bagian-bagian dari
pengelompokan tersebut!

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

77

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter

3. Tumbuhan Lumut, Paku dan tumbuhanBerbiji merupakan bagian


dari kingdom plantae. Buatkanlah tabel perbedaan bagian dari
Kingdom Plantae tersebut!

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

78

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter

4. Lengkapilah tabel istilah berikut ini!

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

perkembangbiakan tanpa
melalui perkawinan, misalnya

Jannah Juwita

79

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter
...

pembentukan tunas atau


kuncup

Spora

Metagenesis

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

benang-benang halus yang


bertindak dan berbentuk

Jannah Juwita

80

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter
.

seperti akar pada jamur,


ganggang, dan lumut

Gamet

..

5. Jelaskanlah siklus hidup tumbuhan lumut dengan menggunakan


bagan!

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

81

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter

B. Ayo
Ayo
B.

Kerjakanlah soal-soal dibawah ini dengan


teliti dan jujur!
1. Dalam kegiatan identifikasi tumbuhan, seorang
siswa menemukan tumbuhan dengan ciri-ciri sebagai berikut:
melekat di permukaan tanah dengan rizoid, berukuran kecil,
berbentuk pipih, berwarna hijau, tidak memiliki akar, batang, dan

Berlatih!!!
Berlatih!!!

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

82

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter
daun sejati. Berdasarkan ciri-ciri diatas dapat ditentukan bahwa
tumbuhan tersebut termasuk golongan

a. Ganggang
d. Paku
b. Jamur
e. Lichens
c. Lumut
2. Beberapa ciri tumbuhan, yaitu:
1)
Berklorofil
2)
Bentuk daun muda menggulung
3)
Akar serabut
4)
Reproduksi vegetatif dengan spora
5)
Memiliki pembuluh angkut

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

83

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter
Faktor yang membedakan tumbuhan lumut dengan tumbuhan paku
adalah.
a. 1) dan 2)
d. 2) dan 5)
b. 1) dan 3)
e. 3) dan 5)
c. 2) dan 4)
3. Berikut ini yang bukan merupakan ciri-ciri Plantae adalah..
a. Eukariot
d. Memiliki klorofil
b. Selnya memiliki dinding
e. Memperoleh
makanan
sel
secara autotrof
c. Uniseluler

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

84

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter
4. Berikut ini yang merupakan pasangan organisme yang memiliki
jaringan pembuluh dengan yang tidak memiliki jaringan pembuluh
adalah
a. Lumut dan paku
d. Angiospermae dan
b. Ganggang dan fungi
gymnospermae
c. Paku dan
e. Paku dan spermatophyta
gymnospermae
5. Tumbuhan paku berbeda dengan tumbuhan biji baik angiospermae
dan gymnospermae karena..
a. Tidak menghasilkan biji

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

85

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter
b.
c.
d.
e.

Tidak memiliki sistem pembuluh


Spora tumbuh pada semua kondisi
Tidak memiliki sperma yang dapat bergerak
Tidak dapat merespon dengan baik tantangan faktor
lingkungan

6. Tumbuhan lumut mempunyai ciri-ciri seperti tersebut dibawah ini,


kecuali
a. Hidup di tempat lembap
b. Mempunyai rizoid
c. Mempunyai klorofil

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

86

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter
d. Berumah satu atau berumah dua
e. Sporogoniumnya menghasilkan spora
7. Generasi sporofit pada tumbuhan lumut adalah generasi yang
menghasilkan
a. Protonema
d. Gamet
b. Anteridium
e. Spora
c. Arkegonium
8. Tumbuhan paku dan tumbuhan lumut keduanya memilik
a. Berkas pembuuh
d. Biji sebagai alat
b. Pergiliran ketuurunan
perkembangbiakan
c. Akar, batang dan daun
e. Rizoid sebagai akar

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

87

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter
9. Pergiliran keturunan antara fase vegetatif dan fase generatif pada
tumbuhan lumut dan tumbuhan paku disebut
a. Metagenesis
d. Metamorphosis
b. Spermatogenesis
e. Gametogenesis
c. Parthenogenesis
10. Tumbuhan lumut hati, lumut daun, paku ekor kuda, paku kawat dan
suplir memiliki persamaan, yaitu
a. Memiliki akar, batang dan daun
b. Habitatnya di darat dan air tawar
c. Memiliki rizod sebagai alat rizoid sebagai alat untuk melekat

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

88

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter
d. Memiliki xylem dan floem
e. Terdapat pergiliran keturunan dalam siklus hidupny

G. Kunci
Kunci
G.
Lembar
Kerja
Kerja
Kunci
A.Lembar
Ayo Berdiskusi!!!
1. Ciri-ciri
11 umum dunia tumbuhan (Plantae) adalah Jawaban

1) Bersifat eukariot, artinya inti sel telah diselaputi oleh


1 membran.
2) Multiseluler, artinya terdiri dari banyak sel.

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

89

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter
3) Mengandung klorofil, yang berfungsi dalam proses fotosintesis.
4) Dapat melakukan fotosintesis
5) Menyimpan karbohidrat yang biasanya berupa tepung
6) Bereproduksi secara seksual dan aseksual
7) Mengalami pergantian generasi (metagenesis)
8) Embrionya dilindungi oleh jaringan tumbuhan parental
9) Memiliki dinding sel yang tersusun dari selulosa.
10)Biasanya hidup di daratan (tanah) dan berfungsi sebagai sumber
utama oksigen bagi atmosfer bumi.

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

90

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter
2. Dunia tumbuhan diklasifikasikan berdasarkan ada tidaknya sistem
pembuluh pengangkut. Pengkalsifikasian ini dikelompokkan menjadi
Tumbuhan Tidak Berpembuluh (Non Tracheophyta) dan Tumbuhan
Berpembuluh (Tracheophyta).
Tracheophyta berasal dari bahasa Yunani, yaitu trakoia = saluran kecil
dan phyton = tumbuhan. Pembuluh ini berfungsi untuk mengalirkan zat
makanan ke seluruh tubuh.Tumbuhan Non Tracheophyta adalah
kelompok Lumut (Bryophyta), sedangkan Tumbuhan Tracheophyta

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

91

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter
adalah Tumbuhan Paku (Pteridophyta) dan Tumbuhan Berbiji
(Spermatophyta).
3. Tabel perbedaan Tumbuhan Lumut, Tumbuhan Paku dan Tumbuhan
Berbiji
Pembeda
Lumut
Paku
Tumbuhan Berbiji
(Bryophyta)
(Pteridophyta)
(Spermatophyta)
Pembuluh
Tidak memiliki
Memiliki sistem Memiliki sistem
pengangkut
sistem pembuluh
pembuluh
pembuluh
Struktur tubuh
Tidak memiliki
Memiliki akar,
Memiliki akar,

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

92

93

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter

Cara hidup
Reproduksi
Alat
perkembangbiaka
n

akar, batang, dan


daun sejati
Fotoautotrof
Seksual dan
aseksual
Spora dan
pembentukan
gamet
(arkegonium dan

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

batang, dan
daun sejati
Fotoautotrof
Seksual dan
aseksual
Spora dan
pembentukan
gamet
(arkegonium dan

batang, dan daun


sejati
Fotoautotrof
Seksual dan
aseksual
Bunga (putik dan
benang sari) dan
biji

Jannah Juwita

94

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter
Mengalami
metagenesis
Fase metagenesis
yang dominan
Klasifikasi

anteridium)
Mengalami
metagenesis
Gametofit

anteridium)
Mengalami
metegenesis
Sporofit

Lumut Hati
(Hepaticopsida),
Lumut Tanduk
(Anthosetopsida)

Paku Kawat
(Lycopsida),
Paku Ekor Kuda
(Sphenopsida)

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Tidak mengalami
metagenesis
Tidak memiliki
fase metagenesis
Tumbuhan Berbiji
Terbuka
(Gymnospermae)
dan Tumbuhan

Jannah Juwita

95

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter
dan Lumut Daun
(Bryopsida)

dan Paku Sejati


(peropsida)

Berbiji Tertutup
(Angiospermae)

4. Tabel istilah
Aseksual

Spora

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

perkembangbiakan tanpa
melalui perkawinan, misalnya
pembentukan tunas atau
kuncup
butiran bersalur keras yang

Jannah Juwita

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter

Metagenesis

Rizoid

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

dihasilkan tumbuhan tertentu


sebagi alat perkembangbiakan.
pergiliran generasi pada
tumbuhan tertentu seperti
lumut dan paku antara
generasi gametofit dan
generasi sporofit
benang-benang halus yang
bertindak dan berbentuk

Jannah Juwita

96

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter

Gamet

5. Siklus hidup tumbuhan lumut:

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

seperti akar pada jamur,


ganggang, dan lumut
sel kelamin atau sel benih yang
terbentuk secara
gametogenesis, pada gamet
jantan disebut spermatozoa
dan gamet betina disebut
ovum.

Jannah Juwita

97

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter
1) Reproduksi aseksual dilakukan dengan spora. Spora dihasilkan
daripenggandaan yang terjadi dalam sporangium lumut sporofit.
Spora yang dihasilkan sporofit tumbuh menjadi protonema, kemudian
tumbuh menjadi gametofit haploid (n).
2) Reproduksi seksual lumut terjadi dengan adanya penyatuan gamet
jantan (spermatozoid) dan gamet betina (ovum). Spermatozoid
bergerak dengan perantara air menuju ovum pada arkegonium.
Spermatozoid kemudian bertemu dan membuahi ovum (fertilisasi).

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

98

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter
Pembuahan

menghasilkan zigot yang diploid. Zigot mengganda

menjadi embrio yang kemudian tumbuh menjadi sporofit yang diploid


(2n).

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

99

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

B. Kunci Ayo
Berlatih

Jannah Juwita

100

101

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter

1.
2.
3.
4.
5.

C
D
C
A
A

6. D
7. E
8. B
9. A
10.

Motivasi
Sesungguhnya, di atas langit masih ada langit. Maka, janganlah

plantae
Jannah
Juwita
kamu sombong dengan apa yang kamu miliki
hari ini. Oleh
karena itu
senantiasalah
untuk selalu
memperbaiki diri, menambah pemahaman
Nasution| Biologi
UNP 09

dan mencari ilmu


Anis Matta

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

102

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter
Ayo cek jawabanmu sekarang! Setelah itu tentukan skormu
dengan cara berikut:

Cocokkanlah jawabanmu dengan kunci jawaban tes yang ada


di bagian akhir lembaran tes. Hitunglah jumlah jawaban yang benar,
kemudian gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat
pemahamanmu terhadap materi pada lembar kegiatan siswa. Jika
telah mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, anda dapat
plantae
Jannah Juwita
melanjutkan ke kegiatan berikutnya.

Nasution| Biologi UNP 09


Rumus :

x 100%
Keterangan:
90%-100%

= baik sekali

80%-89%

= baik

70%-79%

= cukup

0% -69%

= kurang

103

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

104

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter

Doa Selesai Belajar

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

105

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter


Subhanakallahumma wabihamdika Asyhadu anlaa ilaaha illa anta astaghfiruka wa
atuubu ilaihi
Maha suci Engkau ya Allah, dan segala puji bagi-Mu.Aku bersaksi bahwa tiada
Tuhan melainkan Engkau.aku mohon ampun dan bertaubat kepada-Mu

plantae
Juwita
AKTIVITASII:
II:TUMBUHAN
TUMBUHANJannah
BERPEMBULUH
AKTIVITAS
BERPEMBULUH
Nasution| Biologi UNP 09

(TRACHEOPHYTA)
(TRACHEOPHYTA)

106

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter

Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari modul ini ananda diharapkan dapat
berpikir kritis untuk:
a. Kognitif
plantae
Jannah Juwita
Nasution|
Biologi UNP 09
1. Mendeskripsikanan
ciri-ciri umum Tumbuhan Paku dengan
tepat.
2. Mengklasifikasikan Tumbuhan Paku dengan tepat.
3. Mendeskripsikan ciri-ciri umum Paku Purba (Spenophyta)
dengan tepat.
4. mendeskripsikan ciri-ciri umum Paku Lumut (Lycophyta)
dengan tepat.
5. Mendeskripsikan ciri-ciri umum Paku Ekor Kuda (Spenophyta)
dengan tepat.
6. Mendeskripsikan ciri-ciri umum Paku Sejati (Pterophyta)
dengan tepat.
7. Mendeskripsikan perkembangbiakan Tumbuhan Paku dengan
tepat.
8. Mendeskripsikan siklus hidup Tumbuhan Paku dengan tepat.
9. Mendeskripsikan peranan Tumbuhan Paku yang
menguntungkan dengan tepat.
10. Mendeskripsikan peranan Tumbuhan Paku yang
menguntungkan dengan tepat.
b. Afektif

107

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

108

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

109

110

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter

TUMBUHANPAKU
PAKU
TUMBUHAN
PTERIDOPHYTA)
((PTERIDOPHYTA)
Tumbuhan

berpembuluh

merupakan

tumbuhan

yang

lebih

sempurna daripada tumbuhan tidak berpembuluh karena telah memiliki

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

111

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter
pembuluh yang meru-pakan jaringan pengangkut. Jaringan pengangkut
berupa pembuluh xylem dan pembuluh floem. Xilem berfungsi untuk
menyerap air dan garam mineral dari dalam tanah dan diangkut ke
daun.

Floem

fotosintesis

berfungsi

untuk

mengangkut

sari

makanan

hasil

dan mengedarkannya ke seluruh tubuh tumbuhan.

Tumbuhan berpembuluh ini terdiri atas dua kelompok, yaitu tumbuhan


paku (Pteridophyta) dan tumbuhan biji (Spermatophyta). Tumbuhan

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter
biji dibagi lagi menjadi dua subdivisi yaitu, tumbuhan berbiji terbuka
(Gymnospermae) dan tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae).

A. klasifikasi Tumbuhan
Ciri-ciri(Pteridophyta)
tumbuhan paku adalah sebagai berikut:
paku
1) Tumbuhan paku sudah memiliki akar, batang, dan daun sejati. Oleh
karena itu, tumbuhan paku termasuk kormophyta berspora.

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

112

113

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter
2) Baik pada akar, batang, dan daun, secara anatomi sudah memiliki
berkas pembuluh angkut, yaitu xylem yang berfungsi mengangkut
air dan garam mineral dari akar menuju daun untuk proses
fotosintesis,

dan

floem

yang

berfungsi

mengedarkan

hasil

fotosintesis ke seluruh bagian tubuh tumbuhan.


3) Habitat tumbuhan paku ada yang di darat dan ada pula yang di
perairan serta ada yang hidupnya menempel.

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

114

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter
4)

Pada

waktu

masih

muda,

biasanya

daun

tumbuhan

paku

menggulung dan bersisik.


5) Tumbuhan

paku

dalam

hidupnya

dapat

bereproduksi

secara

aseksual dengan pembentukan gemmae dan reproduksi seksual


dengan peleburan gamet jantan dan gamet betina.

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter
6) Dalam siklus hidup (metagenesis) terdapat fase sporofit. Fase
sporofit pada metagenesis tumbuhan paku memiliki sifat lebih
dominan daripada fase gametofitnya.
7) Memiliki klorofil sehingga cara hidupnya bersifat fotoautotrof.

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

115

116

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter

Dengan klasifikasi sistem 5 kingdom, tumbuhan paku dibedakan


atas 3 divisio, yaitu Lycophyta, Sphenophyta, Pterophyta.
1.

Psilophyta (Paku purba)


Anggota

paku

Psilotum nudum

purba

merupakan paku telanjang (tidak


daun) atau memiliki daun kecil-

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

Gambar 14.Psilotum nudum(wikipedia, 2013)

117

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter
kecil (mikrofil) yang belum terdeferensiasi. Ada sebagian yang belum
memiliki akar, bercabang menggarpu dengan sporangium pada ujung
batang dan bersifat homospor. Contoh paku purba, antara lain, Rhynia
major,

Taeniocrada

Asteroxylon

mackei,

deeheniana,
Asteroxylon

Zosterophyllum
elberfeldense,

australianum,

Psilotum

nudum,

Psilotum triquetrum, dan Tmesipteris tannensis. Dari contoh di atas,


hanya bangsa Psilotum yang masih dapat ditemukan sampai sekarang,

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

118

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter
misalnya, Psilotum nudum masih terdapat di Pulau Jawa, Psilotum
triquetrum hanya terdapat di daerah tropika, dan Tmesipteris tannensis
di Australia.

2. Lycophyta (Paku kawat)


Paku kawat mencakup sekitar 1.000 spesies tumbuhan paku,
terutama

dari

genus

Lycopodium

dan

Selaginella.

Paku

kawat

menempel di pohon atau hidup bebas di tanah. Tumbuhan paku ini

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

119

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter
berdaun kecil dan tersusun rapat. Sporangium terkumpul dalam
strobilus dan muncul di ketiak daun, batang seperti kawat. Pada
Selaginella,

sporangium

mikrosporangium

dan

terdiri

dari

megasporangium.

dua

jenis,

yaitu

Mikrosporangium

menghasilkan mikrospora yang akan tumbuh menjadi gametofit


jantan.

Megasporangium

menghasilkan

megaspore

yang

tumbuh menjadi gametofit betina.

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

akan

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter
Gametofit paku kawat berukuran kecil dan tidak berklorofil.
Gametofit memperoleh makanan dari jamur yang bersimbiosis
dengannya. Gametofit paku kawat ada yang uniseksual, yaitu
mengandung anteridium saja atau arkegonium saja, contohnya pada
Selaginella.Gametofit paku kawat ada juga yang biseksual, yaitu
memiliki anteridium dan arkegonium, contohnya pada Lycopodium sp.

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

Gambar 15. Paku kawat (Scoories, 2010)

120

121

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter

3. Sphenophyta (Paku ekor kuda)


Paku ekor kuda hidup pada habitat yang lembab di daerah
subtropis. Contoh: Equisetum debile (paku ekor kuda), memiliki akar,
batang dan daun sejati. Batangnya beruas dan setiap ruasnya dikelilingi
daun kecil seperti sisik. Equisetum

disebut paku ekor kuda karena

bentuk batangnya seperti ekor kuda. Batangnya yang keras disebabkan


dinding selnya mengandung

silika.

plantae
Equisetum
Nasution| Biologi UNP
09

Sporangium

Jannah

terdapat pada
Juwita
Asplenium

122

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter
strobilus. Sporangium menghasilkan satu jenis spora. Gametofitnya
mengandung

anteridium

dan

arkegonium

sehingga

merupakan

gametofit biseksual.

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter

Gambar 16. Equisetum (Wikipedia, 2013)

Gambar 17. Asplenium(Wikipedia, 2013)

4. Pterophyta (Paku sejati)

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

123

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter
Pterophyta merupakan tumbuhan paku yang banyak dijumpai
disekitar kita, umumnya disebut pakis. Tumbuhan paku ini berdaun
besar, daun muda menggulung, sporangium terdapat pada sporofil.
Contoh: Alsophilla glauca (paku tiang), banyak ditemukan di daerah
pegunungan berhawa dingin, batangnya hitam digunakan untuk menanam anggrek. Adiantum cuneatum (suplir), ditanam sebagai tanaman

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

124

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter
hias.Marsilea crenata (semanggi), hidup di rawa atau tanah berair,
digunakan untuk sayur

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

125

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter

plantae
Gambar
18. Paku sejati (Wikipedia, 2013)
Nasution| Biologi UNP 09

Gambar Jannah
19. AdiantumJuwita
(Wikipedia, 2013)

126

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter

B. Perkembangbiakan dan Siklus


Hidup Tumbuhan Paku
Tumbuhan paku berkembangbiak secara aseksual dan seksual.
Reproduksi aseksual dan seksual pada tumbuhan paku terjadi seperti
lumut. Reproduksi tumbuhan paku juga menunjukkan adanya pergiliran

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

127

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter
generasi gametofit dan sporofit. Namun, pada tumbuhan paku, generasi
sporofit adalah generasi yang dominan dalam daur hidupnya.
Generasi gametofit dihasilkan oleh reproduksi aseksual dengan
spora. Spora dihasilkan oleh pembelahan sel induk spora yang terjadi
dalam sporangium. Sporangium terdapat pada sporofit yang terletak di
daun atau batang. Spora haploid (n) yang dihasilkan diterbangkan oleh

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

128

129

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter
angin dan jika sampai di tempat yang sesuai akan tumbuh menjadi
protalus dan selanjutnya menjadi gametofit yang haploid (n).
Gametofit memiliki dua jenis alat reproduksi, yaitu anteridium dan
arkegonium atau salah satunya saja. Arkegonium menghasilkan satu
ovum

yang

haploid

(n)

dan

arkegonium

menghasilkan

spermatozoid berflagellum yang haploid (n).

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

bnyak

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter
Spermatozoid bergerak dengan perantara air menuju ovum pada
arkegonium. Spermatozoid kemudian membuahi ovum. Pembuahan
ovum oleh spermatozoid di arkegonium menghasilkan zigot yang diploid
(2n).Zigot membelah dan tumbuh menjadi embrio (2n). Embrio tumbuh
menjadi sporofit yang diploid (2n).

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

130

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

131

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter

Gambar 20. Metagenesis paku( Agung, 2009)

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

132

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

133

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter
Gambar 21. Metagenesis paku (Dolite, 2009)

Kerja Sama
Dalam daur hidup paku angin dan air mempunyai peranan yang cukup
penting. Jika spora paku diterbangkan oleh angin maka akan tumbuh
protalus yang akan menjadi gametofit yang akan menghasilkan ovum
dan spermatozoid. Spermatozoid akan dibantu oleh air untuk menuju
ovum sebelum terjadi pembuahan. Dari rangkaian siklus ini terlihat
bahwa dalam kehidupan kita harus saling tolong menolong. Tidak ada
yang bisa hidup sendiri tanpa bantuan orang lain. Oleh sebab itu
plantae
Jannah
Juwita
kerjasama dan saling membantu harus
dibudayakan.

Nasution| Biologi UNP 09

134

135

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter

C. Peranan Tumbuhan Paku


Bagi
Kehidupan
Jenis
tumbuhan
paku yang dimanfaatkan bagi
manusia

antara

lain

semanggi

(Marsilea

crenata),

kepentingan
obat

untuk

menyembuhkan luka, Azolla pinnata sebagai pupuk hijau tanaman padi

plantae
Memberi
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

Masing-masing tumbuhanManfaat
paku memberikan manfaat yang berbedabeda kepada manusia.Begitupun hendaknya dengan diri kita.
Maksimalkanlah potensi diri kita masing-masing agar bisa melakukan
sesuatu yang berarti dan berguna bagi orang lain.

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter
di sawah, paku sarang burung (Asplenium nidus), suplir (Adiantum
cunneatum) dan paku tanduk rusa (Platycerum bifurcatum) sebagai
tanaman hias.

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Ayo Belajar!

Jannah Juwita

136

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter

Buatlah Catatan
Penting untuk di
Ingat

......................................................................

plantae
Jannah Juwita
......................................................................
Nasution| Biologi UNP 09

......................................................................
......................................................................
......................................................................
......................................................................
......................................................................
......................................................................
......................................................................
......................................................................
......................................................................
......................................................................
......................................................................
......................................................................
......................................................................
......................................................................
......................................................................
......................................................................
......................................................................
......................................................................
......................................................................
......................................................................
......................................................................
......................................................................
......................................................................
......................................................................
...................................

137

138

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter

D.Glossari
D.Glossari
um
um
Anemogami= penyerbukan yang terjadi akibat bantuan
anginAnteridium= gonad jantan Jannah
pada tumbuhan
plantae
Juwita yang
menghasilkan
spermatozoidArkegonium=
gonad betina
Nasution|
Biologi UNP
09
pada

tumbuhan

yang

menghasilkan

ovumBiseksual=

bunga yang memiliki gabungan bunga jantan dan bunga


betinaEntomogami= penyerbukan yang terjadi akibat
bantuan

seranggaGametofit=

gamet

yang

dihasilkan

oleh generasi tumbuhanGemma= alat berbiak vegetative


pada lumut dan lumut kerak dengan pembentukan
kuncupHifa
= benang halus berupa lembaran-lembaran

139

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter
Higromorf= suatu bentuk atau struktur tumbuhan yang sesuai
dengan tempat yang lembab atau basahKambium= lapisan
sel yang terdiri dari beberapa lapis yang bersifat muda dan
dapat bermitosis terus.Megasporangium= kotak spora yang
menghasilkan megasporaMeristematik= lapisan sel-sel yang
dapat bermitosis terus-menerus, sel-sel anak berdeferensiasi
jadi jarringan definitiveMikrosporangium= kotak spora yang

plantae
Jannah Juwita
menghasilkan mikrosporaProtonema= tumbuh dari
Nasution| Biologi UNP 09

spora

yang berkecambah, terdiri dari benang yang bercabang. Tiap


benang terdiri dari banyak sel yang berkloroplas. Di bagian
bawah tumbuh rizoid untuk menerobos tanah atau substrat.
Protonema tumbuh jadi tumbuhan lumut generasi gametofit,
yang dibedakan atas jantan dan betina.

140

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter
Resin=

getah

yang

dihasilkan

oleh

berbagai

jenis

gymnospermae dan beberapa angiospermae. Pada tumbuhan


berfungsi untuk menutup luka dan menghambat pemasukan
kuman.Rizoid= benang-benang halus yang bertindak dan
berbentuk

seperti

lumutSimbiosis=

akar

hubungan

pada

jamur,

antara

ganggang,

satu

makhluk

dan
hidup

dengan makhluk hidup yang lain dapat berupa hubungan

plantae
saling menguntungkan
Nasution|
Biologi sebagai
UNP 09
kotak spora
tumbuhan

penghasil

Jannah Juwita
ataupun merugikan.
Sporangium=
penghasil

sporaSporofit=

sporaSporogonium=

kotak

tubuh
spora

berbentuk kapsul pada lumutStoma= lubang kecil, mulut


daun yang dibina atas 2 sel penutup yang berasal dari sel
epidermis,

tapi

berfotosintesis.

mengandung

kloroplast

sehingga

dapat

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter
Strobilus= sesusunan sporofil pada Lycopodinae dan
gymnospermae. Pada gymnospermae dibedakan atas
jantan dan betina dan berbetuk kerucut. Thallus= benang
halus yang dibina atas sel-sel memanjang yang bersifat
muda, tidak terdiferensiasi.Trakeid= xylem yang kedua
ujungnya runcing, beralih fungsi sebagai penunjang untuk
lewatnya air dan mineral.Uniseksual= hanya satu jenis

plantae
Jannah
Juwita
kelamin, pada tunbuhan bunga jantan
dan bunga
betina
Nasution|
Biologi UNP 09
sendiri-sendiri, bisa dalam satu tangkai bisa beda
batang.Xeromorf= suatu bentuk atau struktur tumbuhan
yang sesuai dengan tempat yang kering

141

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter

E. Lembar

Kerja 2

Ayo
Ayo

Diskusikan dan jawab soal berikut dengan cermat, teliti


dan bersungguh-sungguh!!
1. Deskripsikan ciri-ciri umum tumbuhan paku(pteridophyta)!

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Berdiskusi!!
Berdiskusi!!
!!

Jannah Juwita

142

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter

2. Jelaskanlah secara singkat pengklasifikasian tumbuhan paku dan


tuliskan masing-masing contohnya!

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

143

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter

3. Deskripsikan perbedaan antaraLycophyta, Sphenophyta,


Pterophyta!!

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

144

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter
4. Jelaskanlah siklus hidup tumbuhan paku dengan menggunakan
bagan!

5. Jelaskanlah peranan tumbuhan paku bagi kehidupan dengan


menyertakan contoh!

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

145

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

146

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

147

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter

B. Ayo

Kerjakanlah soal-soal dibawah ini dengan telitidan jujur!

Berlatih !!!

1. Suatu tumbuhan dengan ciri-ciri:


Sudah memiliki akar, batang, dan daun sejati
Sudah memiliki berkas pengangkut
Pada waktu masih muda, biasanya daun tumbuhan
menggulung dan bersisik.

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

148

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter
Habitat ada yang di darat dan ada pula yang di perairan serta
ada yang hidupnya menempel.
Tumbuhan di atas tergolong
a. Pteridophyta
d. Dycotiledoneae
b. Gymnospermae
e. Angiospermae
c. Bryophyta
2. Tumbuhan paku yang memiliki batang keras dan berbentuk seperti
ekor kuda adalah...
a. Selaginella sp
d. Adiantum ap
b. Sphagnum sp
e. Equisetum sp
c. Lycopodium sp

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

149

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter
3. Alat kelamin betina pada tumbuhan lumut dan paku dinamakan
a. Anteridium
d. Oogonium
b. Arkegonium
e. Protalium
c. Sporogonium
4. Alat kelamin jantan pada tumbuhan lumut dan paku dinamakan
a. Anteridium
d. Oogonium
b. Arkegonium
e. Protalium
c. Sporogonium
5. Tumbuhan yang mempunyai ciri-ciri berklorofil, menghasilkan spora,
dan tidak berbunga antara lain
a. Semanggi, pakis haji, dan rumput

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

150

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter
b.
c.
d.
e.

Suplir, lumut hati, dan jamur merang


Suplir, semanggi, dan lumut hati
Paku air, lumut daun, dan rumput
Rumput, jamur merang, dan suplir

6. Generasi sprofit pada tumbuhan paku berupa


a. Spora
d. Tumbuhan paku sendiri
b. Protalium
e. Anteridium
c. Protonema
7. Thallophyta adalah tumbuhan yang

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

151

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter
a. Memiliki akar
b. Memiliki akar dan batang
c. Memiliki batang dan daun
d. Memiliki bunga
e. Belum memiliki akar, batang dan daun.
8. Tumbuhan paku dibedakan dari tumbuhan umut berdasarkan ciri-ciri
khas yang terdapat pada semua struktur di bawah ini, kecuali
a. Susunan akarnya
b. Susunan anatomi batangnya
c. Morfologi sporangiumnya
d. Bangun dasar daunnya

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

152

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter
e. Sifat haploid sel kelaminnya
9. Ditinjau dari spora yang dihasilkan, semanggi (Marsilea crenata)
tergolong tumbuhan paku yang
a. Homospora
d. Konidiospora
b. Heterospora
e. Zoospora
c. Isospora
10. Tumbuhan paku yang merupakan bentuk peraihan antara tumbuhan
paku homospora dan tumbuhan paku heterospora adalah
a. Slaginella
d. Marsilea
b. Lycopodium
e. Equisetum
c. Adiantum

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

153

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

154

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter

F. Kunci
Kunci
F.
Kunci
A. AyoLembar
Berdiskusi
Kerja
Lembar
Kerja
1. Ciri-ciri tumbuhan paku adalah sebagai berikut ini.
Jawaban
1)
Tumbuhan paku sudah memiliki akar, batang, dan daun sejati. Oleh
2
2 karena itu, tumbuhan paku termasuk kormophyta berspora.
1
2) Baik pada akar, batang, dan daun, secara anatomi sudah memiliki berkas

pembuluh angkut, yaitu xilem yang berfungsi mengangkut air dan garam
mineral dari akar menuju daun untuk proses fotosintesis, dan floem

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

155

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter
yang berfungsi mengedarkan hasil fotosintesis ke seluruh bagian tubuh
tumbuhan.
3) Habitat tumbuhan paku ada yang di darat dan ada pula yang di perairan
4)

serta ada yang hidupnya menempel.


Pada waktu masih muda, biasanya daun tumbuhan paku menggulung dan

bersisik.
5) Tumbuhan paku dalam hidupnya dapat bereproduksi secara aseksual
dengan pembentukan gemmae dan reproduksi seksual dengan peleburan
gamet jantan dan gamet betina.

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

156

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter
6) Dalam siklus hidup (metagenesis) terdapat fase sporofit. Fase sporofit
pada metagenesis tumbuhan paku memiliki sifat lebih dominan daripada
fase gametofitnya.
7) Memiliki klorofil sehingga cara hidupnya bersifat fotoautotrof.
2. pengklasifikasian tumbuhan paku dan tuliskan masing-masing contohnya!
Dengan klasifikasi sistem 5 kingdom, tumbuhan paku dibedakan atas 3
divisio, yaitu Lycophyta(Paku kawat), Sphenophyta, Pterophyta..
3.

perbedaan antara Lycophyta, Sphenophyta, Pterophyta!!

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

157

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter
a. Lycophyta (Paku kawat)
Dengan ciri-ciri:
1) Tumbuh di hutan daerah tropis dan subtropis
2) Berdaun kecil dan rapat
3) Batang seperti kawat
4) Mengalami metagenesis (pergiliran generasi)
5) Memiliki dua sporangium, yaitu: Mikrosporagium sebagai penghasil
mikrospora yang akan tumbuh menjadi gametofit jantan dan

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

158

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter
megasporangium yang menghasilkan megaspora yang akan tumbuh
menjadi gametofit betina.
6) Ada yang uniseksual dan biseksual
7) Gametofit tidak berklorofil
8) Hidup bersimbiosis
9) Contoh spesies: Lycopodium sp
b. Sphenophyta (Paku ekor kuda)
Dengan ciri-ciri:
1) Habitat tempat lembab di daerah subtropics

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

159

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter
2) Memiliki akar, batang dan daun sejati
3) Batangnya beruas dan setiap ruasnya dikelilingi daun kecil seperti
sisik
4) Batangnya seperti ekor kuda
5) Sporangium menghasilkan satu jenis spora
6) Gametofitnya mengandung anteridium dan arkegonium
7) Contoh spesies: Equisetum debile
c. Pterophyta (Paku sejati)
Dengan ciri-ciri:

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

160

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
4.

Berdaun besar dengan tulang daun bercabang


Daun muda menggulung (circinnatus)
Biasa disebut pakis
Memilki akar, batang dan daun sejati
Sporangium terdapat pada sporofil
Mengalami metagenesis (pergiliran generasi)
Contoh spesies: Alsophilla glauca (paku tiang), Adiantum cuneatum

(suplir), dan Marsilea crenata (semanggi)


siklus hidup tumbuhan paku dengan menggunakan bagan!

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

161

162

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter
1) Generasi gametofit dihasilkan oleh reproduksi aseksual dengan spora. Spora
dihasilkan oleh pembelahan sel induk spora yang terjadi dalam sporangium.
Sporangium terdapat pada sporofit yang terletak di daun atau batang.
Spora haploid (n) yang dihasilkan diterbangkan oleh angin dan jika sampai di
tempat yang sesuai akan tumbuh menjadi protalus dan selanjutnya menjadi
gametofit yang haploid (n).
2) Gametofit memiliki dua jenis alat reproduksi, yaitu anteridium dan
arkegonium atau salah satunya saja. Arkegonium menghasilkan satu ovum
yang

haploid

(n)

dan

arkegonium

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

menghasilkan

byak

spermatozoid

Jannah Juwita

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter
berflagellum yang haploid (n). Spermatozoid bergerak dengan perantara air
menuju ovum pada arkegonium. Spermatozoid kemudian membuahi ovum.
Pembuahan ovum oleh spermatozoid di arkegonium menghasilkan zigot yang
diploid (2n). Zigot membelah dan tumbuh menjadi embrio (2n). embrio
tumbuh menjadi sporofit yang diploid (2n).

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

163

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter

5. peranan tumbuhan paku bagi kehidupan dengan menyertakan contoh!


plantae
Jannah Juwita
Nasution| Biologi UNP 09

164

165

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter
Jenis tumbuhan paku yang dimanfaatkan bagi kepentingan manusia antara
lain semanggi (Marsilea crenata), obat untuk menyembuhkan luka, Azolla

pinnata sebagai pupuk hijau tanaman padi di sawah, paku sarang burung
(Asplenium nidus), suplir (Adiantum cunneatum) dan paku tanduk rusa
(Platycerum bifurcatum) sebagai tanaman hias

B. Ayo Berlatih
1. A
6. E

2. E
7. E

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

3. B
8. E

4. A
9. B

5. C
10.

Jannah Juwita

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

166

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter
Ayo cek jawabanmu sekarang! Setelah itu tentukan skormu
dengan cara berikut:
Cocokkanlah jawabanmu dengan kunci jawaban tes yang ada
di bagian akhir lembaran tes.Hitunglah jumlah jawaban yang benar,
kemudian gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat
pemahamanmu terhadap materi pada lembar kegiatan siswa.Jika
telah mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, anda dapat
melanjutkan ke kegiatan berikutnya.

plantae
Rumus :
Nasution| Biologi UNP 09

x 100%
Keterangan:
90%-100%

= baik sekali

80%-89%

= baik

70%-79%

= cukup

0% -69%

= kurang

Jannah Juwita

167

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter

Doa Selesai Belajar

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

168

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter


Subhanakallahumma wabihamdika Asyhadu anlaa ilaaha illa anta astaghfiruka wa
atuubu ilaihi
Maha suci Engkau ya Allah, dan segala puji bagi-Mu.Aku bersaksi bahwa tiada
Tuhan melainkan Engkau.aku mohon ampun dan bertaubat kepada-Mu

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

169

170

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter

ACTIVITAS3:TUMBUHAN
TUMBUHANBERPEMBULUH
BERPEMBULUH
ACTIVITAS3:
(TRACHEOPHYTA)
(TRACHEOPHYTA)
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari modul ini ananda diharapkan dapat
berpikir kritis untuk:

plantae
a. Kognitif
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

1.

Mengklasifikasikan tumbuhan biji (Spermatophyta) dengan

2.

tepat.
Mendeskripsikan ciri-ciri umum tumbuhan berbiji terbuka

3.

(gymnospermae) dengan tepat.


Mengklasifikasikan
tumbuhan

4.

(gymnospermae) dengan tepat.


Mendeskripsikan ciri-ciri umum tumbuhan berbiji tertutup

5.

(angiospermae) dengan tepat.


Mengklasifikasikan
tumbuhan

6.

(angiospermae) dengan tepat.


Mendeskripsikan perkembangbiakan tumbuhan biji dengan

7.
8.

tepat.
Mendeskripsikan siklus hidup tumbuhan biji dengan tepat.
Menjelaskan peranan tumbuhan biji yang menguntungkan

berbiji

berbiji

terbuka

tertutup

dengan tepat.
b. Afektif
1. Terlibat aktif dalam pembelajaran dan menunjukkan sifat
disiplin, kerja keras, kreatif, dan kerja sama.
2. Bersikap demokratis, percaya diri, komunikatif, dan toleransi
dalam meakukan diskusi kelompok.

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

171

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

172

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter

TUMBUHANBERBIJI
BERBIJI
TUMBUHAN
(SPERMATOPHYTA)
(SPERMATOPHYTA)
plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

173

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter
Spermatophyta berasal dari kata spermae

yang berarti biji dan

phyton yang berarti tumbuhan.Jadi spermatophta meliputi semua


tumbuhan yang menghasilkan biji. Tumbuhan ini mempunyai pembuluh
angkut berupa xilem (jaringan pengangkut yang berfungsi mengangkut
air dan garam mineral dari tanah melalui akar ke daun) dan floem
(jaringan pengangkut yang berfungsi mengangkut hasil fotosintesis
tanaman dari daun ke seluruh bagian tubuh tumbuhan).

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

174

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter
Ciri-ciri tumbuhan spermatiophyta adalah sebagai berikut ini:
1) Memiliki suatu organ, yaitu biji yang berasal dari bakal biji.
2)

Sudah dilengkapi dengan berkas pembuluh angkut, yaitu xylem


dan floem.

3) Tumbuhan biji memiliki alat tubuh yang lengkap yang terdiri dari
akar, batang, dan daun. Tiap tiap alat tubuh tersebut mem-punyai
fungsi yang jelas.

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

175

176

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter
4) Akar berfungsi untuk menyerap air dan mineral dari dalam tanah.
Ada dua sistem perakaran pada tumbuhan tingkat tinggi, yaitu akar
tunggang dan akar serabut.
5) Batang

merupakan

menopang

bagian

dedaunan

tanaman

yang

yang

menghasilkan

berfungsi
pangan

untuk
dan

menghubungkannya dengan akar


yang21.Taxus
menyerap
dan unsur
Gambar
baccataair
(Wikipedia.2013)

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

177

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter
hara. Selain itu, batang juga berfungsi sebagai alat penyimpan
makanan.
6) Daun yang banyak mengandung klorofil berfungsi sebagai tempat
pembuatan makanan bagi tumbuhan melalui proses fotosintesis.
Selain itu, daun juga berfungsi untuk transpirasi.
7) Pada

tumbuhan

perkembangbiakannya.

biji,

bunga

Pada

prinsipnya,

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

merupakan

organ

setiap

selalu

bunga

Jannah Juwita

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter
memiliki bagian yang sama yang terdiri atas dua bagian, yaitu
perhiasan bunga dan alat kelamin. Perhiasan bunga terdiri atas dua
bagian, yaitu mahkota bunga dan kelopak bunga. Mahkota bunga
biasanya berbentuk seperti lembaran dengan warna yang mencolok.
Warna yang mencolok ini dapat menarik serangga yang dapat
membantu penyerbukan. Mahkota bunga terletak di lingkaran
mengelilingi benang sari dan putik sehingga mahkota bunga ini juga

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

178

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter
berfungsi untuk melindungi benang sari dan putik. Kelopak bunga
biasanya berwarna hijau yang terletak di lingkaran luar mengelilingi
mahkota bunga. Kelopak bunga sangat penting karena pada saat
bunga masih kuncup, kelopak bunga ini dapat melindungi bagian
bunga di dalamnya.
8) Alat reproduksi (alat kelamin bunga) terdiri atas alat kelamin betina
berupa putik dan alat kelamin jantan berupa benang sari.
Tanggung jawab dan
plantae
Jannah
Juwita
bersungguh-sungguh
Tiap-tiap bagian dari tumbuhan melakukan
fungsinya
masing-masing.Tidak

ada bagian dari tubuh tumbuhan yang lalai dari tugasnya. Juga tidak ada
Nasution|
Biologi UNP 09
bagian dari tubuh tumbuhan yang mengambil tugas bagian tumbuhan yang
lain. Jika dibawakan ke dalam kehidupan shari-hari, masing-masing kita
mempunyai peranan masing-masing.Misalnya saja dalam keluarga.Kita
adalah seorang anak.Tanggung jawab kita adalah mematuhi perintah
orangtua dan beajar dengan sungguh-sungguh.Jangan sampai kita
melanggar aturan orangtua, apalagi lalai dengan tugas kita untuk belajar.

179

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter

A Perkembangbiakan & Siklus


plantae
Jannah Juwita
HidupTumbuhan
(Spermatophyta)
Nasution|
Biologi UNPBeriji
09

180

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter
Pada tumbuhan biji, bunga merupakan organ untuk perkembangbiakannya. Pada prinsipnya, setiap bunga selalu memiliki bagian yang
sama yang terdiri atas dua bagian, yaitu perhiasan bunga dan alat
kelamin. Alat reproduksi (alat kelamin bunga) terdiri atas alat kelamin
betina berupa putik dan alat kelamin jantan berupa benang sari.
Jatuhnya serbuk sari di kepala putik disebut dengan penyerbukan. Dari
penyerbukan ini akan berlanjut pada pembuahan. Hasil pembuahan

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Saba

Jannah Juwita

181

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter
adalah zigot. Zigot akan berkembang menjadi embrio. Embrio akan
terus berkembang menjadi individu baru. Demikian juga yang terjadi
pada bakal buah dan bakal biji. Setelah terjadi pembuahan, perhiasan
bunga dan benang sari akan gugur, bakal buah akan berkembang
menjadi buah dan bakal biji akan berkembang menjadi biji.
Seperti yang sudah kamu ketahui, setiap makhluk hidup mengalami proses
perkembangbiakan, mulai dari bentuk yang sangat sederhana, sampai menjadi
makhluk hidup utuh dan sempurna. Perhatikan perkembangbiakan
paku! Paku
plantae
Jannah Juwita
berasal dari spora yang begitu halus, kemudian mengalami serangkaian proses
Nasution|
yang cukup lama
Biologi
hingga
UNP
berubah
09 menjadi tumbuhan paku yang kokoh dan
bermanfaat bagi manusia. Proses perkembangbiakan ini menyiratkan bahwa
dalam hidup dibutuhkan kesabaran dalam mencapai tujuan.Tidak ada sesuatu
yang terjadi secara instan, semuanya membutuhkan proses. Untuk mencapai
cita-cita dan keinginan, kita harus bersabar melewati perjalanan dengan segala
rintangannya, tidak ada kesuksesan yang datang secara tiba-tiba. Jadi, teruslah
belajar, dan nikamati setiap liku-liku perjalanan ini!

182

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

183

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter

B. Klasifikasi Tumbuhan Berbiji


(Spermatophyta)
Dalam sistem klasifikasi 5 kingdom, menurut letak bakal bijinya,
tumbuhan biji terbagi menjadi dua, yaitu tumbuhan berbiji terbuka
(Gymnospermae) dan tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae).

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

184

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter

1. Tumbuhan Berbiji Terbuka (Gymnospermae)


Tumbuhan berbiji terbuka memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1) Memiliki biji telanjang dimana ovum terdedah ke udara pada
permukaan dari sisik runjung (strobilus) atau pada tangkai diantara
daun-daun.

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

185

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter
2) Tumbuhan berkayu dengan bermacam-macam habitus yaitu, semak,
perdu dan pohon.
3) Biji melekat pada daun buah (Sporofil) atau runjung (Strobillus)
Gambar 22.Ephedra chinensis(Sari,2010)

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

186

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter

Gambar 23. Daun buah/sporofil (sari.2010)


4) Sistem perakaran adalah akar tunggang.
5) Batang tumbuh tegak lurus dan bercabang-cabang.

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

187

188

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter
6) Mempunyai

kambium

sehingga

memperlihatkan

pertumbuhan

sekunder.
7) Pada xylem tidak terdapat pembuluh kayu, hanya trakeid saja.
Sedangkan pada floem tidak terdapat sel pengering (pengantar).
8) Batang

mempunyai

saluran

resin

dan

memiliki

daun

bentuknya bermacam-macam.

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

yang

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter
9) Bunga sesungguhnya belum ada, sporofit terpisah-pisah atau
membentuk strobilus, umumnya berkelamin tunggal dan ada pula
yang berkelamin ganda.

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

189

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter

190

Gambar 24. Runjung/ Strobilus betina (Sari,2010) Gambar 25. Runjung/ strobilus jantan (Sari, 2010)
Gymnospermae digolongkan menjadi empat kelas yaitu, Coniferae,
Cycadinae, Genetinae dan Ginggoinae.

a. Kelas Coniferae

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter
Pada umumnya conifer tidak mengalami gugur daun, daunnya
berbentuk jarum, hidup sebagai semak, perdu atau pohon, memiliki
strobilus berbentuk kerucut. Ada dua macam strobilus, strobilus biji atau
strobilus betina dan strobilus serbuk sari atau strobilus jantan.
Kelas ini terbagi dalam beberapa ordo dengan contoh famili
sebagai berikut ini.
ORDO
Taxales

FAMILI
Taxaceae

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

SPESIES
Taxus baccata

Jannah Juwita

191

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter
Araucariale
s
Podocarpal
es
Pinales

Araucariaceae
Podocarpeceae

Araucaria dan Agathis


(damar).
Podocarpales

Pinaceae

Abies alba
Pinus merkusii (pinus)
Tabel 2. Klasifikasi Coniferae

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

192

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter

Gambar 26.Taxus baccata (Kevin, 2008)

b. Kelas Cycadinae

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

193

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter
Habitus menyerupai palem, berkayu, sedikit atau tidak bercabang,
daun tersusun dalam roset batang, tulang daun berbagi menyirip atau
menyirip dan daun yang masih muda bergulung seperti daun tumbuhan
paku. Seluruh anggotanya berumah dua. Contoh: Cycas rumphii (pakis
haji), ditanam sebagai tanaman hias.

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

194

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter

Gambar 27.Cycas rumphii (Botgard, 2009)

c. Kelas Ginkgoinae
Anggota kelas berupa pohon yang memiliki tunas yang pendek,
daun yang bertangkai panjang dan berbentuk pasak atau kipas, dengan

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

195

196

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter
tulang

daun

yang

bercabang-cabang

menggarpu.

Tumbuhan

ini

berumah dua. Biji dengan kulit luar yang berdaging dan kulit dalam
yang

keras.

Ginko

merupakan

tumbuhan

Gymnospermae

yang

meranggas dan digunakan sebagai bahan obat-obatan dan kosmetik.


Anggota kelas ini terdiri dari satu ordo yaitu Ginkgoales dan hanya
meliputi satu family yaitu Ginkgoaceae, contohnya Ginkgo biloba

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter

Gambar 28.Ginkgo biloba (Casanova, 2009)

d. Kelas Gnetinae

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

197

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter
Kelas ini memiliki strobilus jantan yang tersusun majemuk, daun
berhadapan atau melingkar, seluruh pembuluh terdapat pada kayu
sekunder dan tidak terdapat saluran resin. Bunga berkelamin tunggal,
terdapat dalam ketiak daun pelindung yang besar, dan memiliki tenda
bunga. Bunga betina memiliki bakal biji yang tegak.Pembuahan terjadi
dengan perantara buluh serbuk sari. Lembaga memiliki dua daun

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

198

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter
lembaga.Ordo, family dan contoh masing-masing family adalah sebagai
berikut ini.
ORDO
Ephedrales
Gnetales
Welwitschiales

FAMILI
Ephedraceae
Gnetaceae

SPESIES
Ephedra alitilis
Gnetum gnemon
(melinjo)
Welwitschiaceae
Welwitschia
mirabilis.
Tabel 3. Klasifikasi
Gnetinae
Jannah Juwita

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

199

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter

plantae
Jannah Juwita
Gambar 29.Gnetum gnemon(Casanova, 2009)
Nasution| Biologi UNP 09

200

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter

2. Tumbuhan Berbiji Tertutup (Angiospermae)


Tumbuhan berbiji tertutup adalah tumbuhan yang telah memiliki
akar, daun, dan batang yang sesungguhnya. Menurut jumlah keping
bijinya, tumbuhan biji tertutup dapat dibedakan menjadi tumbuhan
berkeping satu (monokotil) dan tumbuhan berkeping dua (dikotil).

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

201

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter
Perbedaan antara monokotil dan dikotil dapat dilihat dalam tabel
berikut ini.
Karakteristik
Biji
Pertulangan daun
Bunga

Monokotil
Berkeping satu
Sejajar dan
melengkung
Kelipatan tiga
(trimer)

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Dikotil
Berkeping dua
Menyirip dan
menjari
Kelipatan 2 (dimer),
4 (tetramer) dan 5
(pentamer)

Jannah Juwita

202

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter
Batang

Ruas dan bukunya


jelas
Tersebar

Tidak jelas ruas dan


bukunya
Melingkar

Berkas
pengangkut pada
batang
Kambium
Tidak ada
Ada
System perakaran Serabut
Tunggang
Tabel 4. Perbedaan Monokotil dan Dikotil

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

203

204

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter

a. Kelas Monocotyledoneae (tumbuhan berkeping


satu)
Anggota monokotil memiliki habitus semak, herba, perdu atau
pohon. Biji tumbuhan ini hanya memiliki satu daun lembaga (berbiji
tunggal).

Akar

lembaga

tidak

tumbuh

terus

sehingga

terjadi

pembentukan akar serabut yang menyusun sistem akar serabut. Batang

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter
dari pangkal ke ujung hampir sama besar dan tidak bercabang-cabang.
Bulu dan ruas pada batang terlihat jelas.
Daun tumbuhan monokotil pada umumnya tunggal, umumnya
memiliki pelepah dan helaian daunnya bertulang sejajar. Bunga dengan
bagian-bagian bunga berkelipatan tiga (trimer). Dari segi anatomi, akar
maupun batang golongan tumbuhan ini tidak memiliki kambium. Berkas
pengangkutan xylem dan floem tersebar di dalam batang.

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

205

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter

Contoh golongan tumbuhan yang termasuk monokotil sebagai berikut:


ORDO
Poales

Cyperales

FAMILI
Poaceae

Cyperaceae

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

SPESIES
Oryza sativa (padi)
Zea mays (jagung)
Saccharum offinarum
(tebu)
Cyperus papyrus
(rumput papyrus)

Jannah Juwita

206

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter

Zingiberale
s

Zingiberaceae

Cannaceae

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Fimbristrylis ferruginea
(mendong)
Zingiber officinale
(jahe)
Curcuma domestica
(kunyit)
Alpinia galangal (laos)
Canna hybrida (bunga
tasbih)

Jannah Juwita

207

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter
Liliales

Bromeliales

Liliaceae

Ponteriaceae

Bromeliaceae

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Lilium duchartrei (lili)


Alium cepa (bawang
merah)
Eichnornia crassipes
(eceng gondok)
Monochoria hastata
(wewehan)
Ananas comosus
(nenas)

Jannah Juwita

208

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter
Orchidales

Nama
Family
Family

Orchidaceae

Phalaenopsis amabilis
(anggrek bulan)
Vanda tricolor (vanda)
Cymbidium
hookerianum(angrek)
Tabel 5. Klasifikasi
Monocotyledoneae
Nama Spesies dan Gambar

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

209

210

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter
Poaceae

Oryza sativa
(padi)

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Zea mays (jagung)

Saccharum
offinarum (tebu)

Jannah Juwita

211

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter
Family
Cyperaceae

Cyperus papyrus
(rumput papyrus)

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Fimbristrylis
ferruginea
(mendong)

Jannah Juwita

212

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter
Family
Zingiberace
ae

Zingiber
officinale
(jahe)

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Curcuma
domestica (kunyit)

Alpinia galangal
(laos)

Jannah Juwita

213

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter
-

Family
Cannaceae
Canna hybrida
(bunga tasbih)

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

214

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter
Family
Liliacea
e

Lilium duchartrei
(lili)

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Alium cepa
(bawang merah)

Jannah Juwita

215

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter
Family
Ponteriacea
e

Eichnornia
crassipes (eceng
gondok)

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Monochoria
hastata (wewehan)

Jannah Juwita

216

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter
Family
Bromeliace
ae

Ananas comosus
(nenas)

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

217

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter
Family
Orchidacea
e
Phalaenopsis
amabilis (anggrek
bulan)

Vanda tricolor
(vanda)

Cymbidium

Sifat Syukur

Tabel 6. Gambar Monocotyledoneae

Tanaman padi (Oryza sativa) adalah


tanaman
yang
paling banyak
di tanam
plantae
Jannah
Juwita
(Wikipedia,
2013)
di Indonesia. Sebagai Negara agraris, Indonesia termasuk salah satu
Nasution|
Biologi
UNP
09
negara penghasil
padi
terbesar,
karna mayoritas penduduk Indonesia
mengkonsumsi beras yang dihasilkan dari padi. Ada satu hal unik yang bisa
kita ambil dari sifat tanaman padi, Semakin berisi Semakin merunduk.
Begitu juga dengan kita, dalam kehidupan masyarakat sebagai sebagai
manusia, semakain berilmu/sukses seharusnya semakin banyak berbagi
kepada orang yang dibawahnya.

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter

a. Kelas Dicotyledoneae (tumbuhan berkeping dua)

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

218

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter
Tumbuhan dikotil merupakan tumbuhan yang bijinya mempunyai
dua daun lembaga. Ciri lain yang dimiliki tumbuhan dikotil adalah
mempunyai akar tunggang, batang bercabang dengan ruas-ruas batang
yang tidak tampak, daun mempunyai tulang daun menyirip atau
menjari dengan letak yang menyebar atau berkarang, bagian bunga
berjumlah 2, 4, 5, atau kelipatannya. Ciri anatomis golongan tumbuhan
dikotil adalah akar dan batangnya memiliki kambium, hingga akar

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

219

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter
maupun batangnya memperlihatkan pertumbuhan menebal (sekunder).
Pada batang, berkas pengangkutan tersusun dalam lingkaran dengan
xylem di sebelah dalam dan floem di sebelah luar, serta di antara
keduanya terdapat kambium. Berdasarkan ada atau tidak adanya daun
mahkota bunga (petala), dan susunan daun-daun mahkotanya, dikotil
dibedakan menjadi tiga subkelas, yaitu Monochlamydeae, Dialypetalae,
dan Simpetalae.

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

220

221

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter

1) Monochlamydeae
Tumbuhan yang tergolong dalam subkelas monoklamida umumnya
berupa pohon atau tumbuhan berkayu. Bunganya berkelamin tunggal
dengan penyerbukan anemogami (bantuan angin) dan jarang dengan
entomogami(bantuan

serangga).

Tumbuhan

ini

tidak

memiliki

perhiasan bunga, jika ada hanya terdiri dari kelopak bunga saja,

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter
sehingga disebut Monochlamydeae (mono = tunggal, chlamydos =
bungkus).
Tumbuhan yang termasuk dalam subkelas Monoklamida adalah
sebagai berikut ini.
ORDO

FAMILI

SPESIES

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

GAMBAR

Jannah Juwita

222

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter
Casuarinal
es

Casuarinace
ae

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Casuarina
equisetifolia
(cemara laut)

Jannah Juwita

223

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter
Santalales

Loranthacea
e

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Loranthus
ferrugineus
(benalu)

Jannah Juwita

224

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter
Polygonale
s

Polygonacea
e

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Antigonon
leptopus (air
mata pengantin)

Jannah Juwita

225

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter
Urticales

Moraceae

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Artocarpus
integra (nangka)

Jannah Juwita

226

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter
Piperales

Piperaceae

Piper ningrum

Tabel 7. Klasifikasi Subkelas Monoklamida

Religius

Allah SWT menciptakan berbagai macam tumbuhan yang memiliki ciri


berbeda dengan tumbuhan lainnya. Setiap tumbuhan mempunyai ciri khas
masing-masing. Begitupun dengan kita. Manusia
diciptakan
Allah memiliki
plantae
Jannah
Juwita
perbedaan satu sama lain. Setiap kita diberi kemampuan, potensi, dan
Nasution|
UNP 09Perhatikanlah kembali semua karunia Allah
keistimewaan Biologi
masing-masing.
yang ada pada diri kita. Semua itu patut kita syukuri, dan memaksimalkan
semua kelebihan yang kita punya untuk berprestasi dan melakukan hal-hal
yang bermanfaat. Janganlah pernah iri dengan kelebihan yang ada pada
temanmu, karena kamupun pasti memiliki kelebihan yang tak kalah
istiwewanya.

227

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter

2) Dialypetalae

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

228

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter
Anggota subkelas dialipetala meliputi tumbuhan dengan habitus
terna, semak, perdu dan pohon.Ciri utamnya memiliki bunga yang
menarik dan umumnya memiliki perhiasan bunga yang lengkap.Daun
mahkota bunganya saling berlepasan.
Tumbuhan yang termasuk ke dalam subkelas dialipetala adalah
sebagai berikut ini.

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

229

ORDO
FAMILI
SPESIES
GAMBAR
Centrosper
Amaranthace
Amaranthu
mae
ae
s spinosus
Modul Biologi berbasis Kontekstual
(bayam dan
Dilengkapi Nilai-nilai Karakter duri)

Nygtaginace
ae

Mirabilis
jalapa
(bunga
pukul
empat)

Portulaaceae

Portulaca
oleracea

plantae
Ranales
Annonaceae
Nasution| Biologi UNP 09

AnnonaJannah
muricata
(sirsak)

Cananga
(odoratum
kenanga)

Rhoeadales

Cruciferae

Brassica
napus

Saraceniale
s

Nepenthace
ae

Nepenthe
s maxima

Rosales

Rosaceae

Rosa
hybrida
(mawar)

Leguminosa
e

Mimosa
pudica
(putri
malu)
Caesalpini
a
pulcherri

Juwita

230

231

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter
Tabel 8. Klasifikasi Subkelas Dialypetalae

3) Simpetalae
Anggota subkelas simpetala meliputi tumbuhan dengan habitus
herba, semak, perdu dan pohon.Ciri utama adalah golongan tumbuhan
yang memiliki bunga dengan perhiasan bunga yang lengkap, terdiri dari
kelopak

dan

mahkota

bunga

dengan

daun-daun

mahkota

berlekatan menjadi satu.

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

yang

232

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter

Tumbuhan yang termasuk ke dalam subkelas simpetalae adalah


sebagai berikut ini.
ORDO

FAMILI

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

SPESIES

GAMBAR

Jannah Juwita

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter
Contortae

Apocynaceae

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Alamanda
cothartica

Jannah Juwita

233

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter
Oleaceae

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jasminum
sambac

Jannah Juwita

234

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter
Tubiflorae

Convolvulacea
e

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Ipomoea aculata

Jannah Juwita

235

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter
Solanaceae

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Solanum torvum
(kentang)

Jannah Juwita

236

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter
Rubiales

Rubiaceae

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Coffea Arabica

Jannah Juwita

237

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter
Cucurbitale
s

Cucurbitaceae

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Cucumis sativus

Jannah Juwita

238

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter
Campanatul
ae

Asteraceae

Aster divaricatus

Tabel 9. Klasifikasi Subkelas Simpetalae

C. Peranan tumbuhan
biji
Jannah Juwita
(Spermatophyta)

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

239

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter

Jenis tumbuhan berbiji yang dimanfaatkan bagi kepentingan


manusia antara lain sebagai berikut ini.
1) Gandum, padi, jagung dan sagu merupakan makanan utama.
2) Kacang, tomat, kol, kentang dan wortel merupakan sayuran sebagai
sumber serat, protein dan vitamin.
3) Kapas dan rami sebagai bahan sandang.

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

240

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter
4) Kayu sebagai bahan papan dan perabotan.
5) Kumis kucing, mengkudu, daun dewa dan adas sebagai bahan obatobatan.
6) Pohon angsana, jati, mahoni dan pinus sebagai peneduh, penyimpan
air, penyerap karbon dioksida dan sumber oksigen.
7) Berbagai jenis bunga untuk dekorasi, upacara adat dan agama serta
kosmetik.

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

241

D.
D.
Modul Biologi berbasis Kontekstual dan
Glossariu
Dilengkapi Nilai-nilai Karakter
Glossariu
m
m

242

Anteridium= gonad jantan pada tumbuhan yang menghasilkan


spermatozoidArkegonium= gonad betina pada tumbuhan
yang menghasilkan ovumAseksual=
perkembangbiakan
plantae
Jannah
Juwita
tanpa melalui
perkawinan,
misalnya pembentukan tunas
Nasution|
Biologi
UNP 09
atau kuncupEmbrio= hasil individu baru dari pembuahan
gamet

dan

mengalami

pertumbuhan sampai bentuk yang sempurna

Gamet= sel

kelamin

betina
atau

oleh
sel

gamet
benih

jantan
yang

terbentuk

secara

gametogenesis, pada gamet jantan disebut spermatozoa


dan gamet betina disebut ovum.Gametofit= gamet yang
dihasilkan oleh generasi tumbuhan

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter

Prothallus= gametofit pada paku, terdiri dari mikrosporangium


dan megasporangiumProtonema= thallus muda pada lumut,
tumbuh dari spora yang berkecambah. Protonema terdiri dari
benang-benang yang bercabang banyak. Tiap benang terdiri
dari banyak sel yang berkloroplas. Di bagian bawah tumbuh
rizoid untuk menerobos tanah atau substrat. Protonema
tumbuh jadi tumbuhan lumut generasi gametofit, yang
dibedakan atas jantan dan betina.Seksual= berkenaan dengan
plantae
Jannah Juwita
perkembanbiakan secara perkawinan antara kedua jenis
Nasution|
Biologi UNP
09
kelamin Spora=
butiran
bersalur keras yang dihasilkan
tumbuhan
tertentu
sebagi
alat
perkembangbiakan.Sporangium=
kotak
spora
sebagai
penghasil
sporaSporofit=
tubuh
tumbuhan
penghasil
sporaZigot= sel telur yang telah dibuahi, akan mengalami
perkembangan menjadi embrio

243

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter

E. Lembar

Kerja 3

Ayo
Ayo
Berdiskusi!!
Berdiskusi!!
plantae
Nasution| Biologi UNP 09

!!

Jannah Juwita

244

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter
Diskusikan dan jawab soal berikut dengan cermat, teliti dan
bersungguh-sungguh!!
1. deskripsikan ciri-ciri tumbuhan berbiji (spermatophyte)!

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

245

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter
2. Buatlah diagram siklus hidup Gymnospermae !

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

246

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter
3. Kemukankan alasanmu mengapa kacang buncis digolongkan
dalam kelompok dikotil!

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

247

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter
4. Tuliskan ciri khas Orhidaceae yang membedakannya dari family
tumbuhan lain!

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

248

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter
5. Lihat gambar kedua tumbuhan berikut ini.

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

249

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

250

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter
Tuliskan kelas dan family masing-masing tumbuhan tersebut, serta
jelaskan ciri-cir familinya!

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

251

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter

Ayo Berlatih !!!

Kerjakanlah soal-soal dibawah ini dengan teliti dan jujur!


1. Suatu tumbuhan dengan ciri-ciri memiliki akar tunggang, bercabang,
daun umumnya sempit dan kaku, serta memiliki strobilus. Tumbuhan
itu tergolong. . . .
a.
Pteridophyta
d.
Dycotiledoneae
b.
Gymnospermae
e.
Angiospermae
c.
Bryophyta

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

252

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter
2. Berikut ini yang bukan merupakan kelas dari Gymnospermae
adalah....
a. Solanaceae
d. Ginkgoinae
b. Coniferae
e. Cycadinae
c. Gnetinae
3. Monokotil dan dikotil dibedakan berdasarkanjumlah ....
a. Lembaga
d. Daunnya
b. Biji lembaga
e. Daun lembaga
c. Biji
4. Tumbuhan yang bakal bijinya tidak ditutupi bakal buah disebut ....
a. Gymnospermae
b. Thalophyta

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

253

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter
c. Angiospermae
e. Bryophyta
d. Spermatophyta
5. Tumbuhan yang bakal bijinya terdapat di dalam bakal buah
disebut....
a. Gymnospermae
d. Spermatophyta
b. Thalophyta
e. Bryophyta
c. Angiospermae
6. Tumbuhan monokotil mempunyai perakaran ....
a. Tunggang
d. Rizoma
b. Serabut
e. Rizoid
c. Tunggang dan serabut

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

254

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter
7. Padi, jagung, rumput, alang-alang termasuk ke dalam famili. . . .
a. Poaceae
d. Euphorbiaceae
b. Malvaceae
e. Zingiberaceae
c. Papilionaceae
8. Bagian bunga yang berjumlah tiga atau kelipatannya merupakan ciri
tumbuhan ....
a. Dikotil
d. Durian
b. Monokotil
e. Rambutan
c. Mangga
9. Di bawah ini yang bukan merupakan suku yang termasuk dalam
tumbuhan monokotil adalah ....

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

255

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter
a. Liliaceae
d. Poaceae
b. Zingiberaceae
e. Orchidaceae
c. Solanaceae
10. strobilus pada tumbuhan Gymnospermae sering dianggap sebagai
a. Biji
d. Daun
b. Buah
e. Kelopak
c. Bunga
11. Hasil pengamatan alat perkembangbiakan tumbuhan berbiji seperti
gambar di bawah ini.

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

256

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter

Dapat ditentukan bahwa alat perkembangbiakan tersebut dapat


ditemukan pada ....
a. Tumbuhan lumut
d. Tumbuhan berbiji tertutup
b. Tumbuhan paku
e. Tumbuhan ganggang
c. Tumbuhan berbiji terbuka

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

257

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter
12. Perhatikan penampang membujur bunga di bawah ini!

Bagian yang berlabel 1, 2, 3 adalah ....


a. Mahkota, tangkai putik, bakal biji
b. Bakal biji, bakal buah, kotak sari

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

258

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter
c.
d.
e.

Serbuk sari, tangkai putik, bakal buah


Sebuk sari, kotak sari, tangkai sari
Mahkota, kepala putik, bakal biji

Kunci Lembar
Lembar
f.f. Kunci
A. Ayo Berdiskusi
Kerja
Kerja
33 berbiji (spermatophyte):
1.
ciri-ciri tumbuhan

Kunci
Jawaban
Memiliki suatu organ, yaitu biji yang berasal dari bakal biji.
1

1)
2) Sudah dilengkapi dengan berkas pembuluh angkut, yaitu xylem dan floem.

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

259

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter
3) Tumbuhan biji memiliki alat tubuh yang lengkap yang terdiri dari akar,
batang, dan daun.
4) Alat perkembangbiakannya berupa bunga dan biji.
5) Pada tumbuhan biji, bunga merupakan organ untuk perkem-bangbiakannya.
Alat reproduksi (alat kelamin bunga) terdiri atas alat kelamin betina
berupa putik dan alat kelamin jantan berupa benang sari.
2. Siklus hidup tumbuhan bebiji (Gymnospermae):
Pada tumbuhan biji, alat reproduksi (alat kelamin bunga) terdiri atas alat
kelamin betina berupa putik dan alat kelamin jantan berupa benang
sari.Jatuhnya serbuk sari di kepala putik disebut dengan penyerbukan. Dari

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

260

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter
penyerbukan ini akan berlanjut pada pembuahan. Hasil pembuahan adalah
zigot. Zigot akan berkembang menjadi embrio. Embrio akan terus
berkembang menjadi individu baru. Demikian juga yang terjadi pada bakal
buah dan bakal biji. Setelah terjadi pembuahan, perhiasan bunga dan
benang sari akan gugur, bakal buah akan berkembang menjadi buah dan
bakal biji akan berkembang menjadi biji.
3. Aalasan mengapa kacang buncis digolongkan dalam kelompok dikotil:
Karna kacang buncis memiliki ciri-ciri kelompok tumbuhan dikotil yaitu:
1) biji kacang buncis mempunyai dua daun lembaga.
2) mempunyai akar tunggang,

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

261

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter
3) batang bercabang dengan ruas-ruas batang yang tidak tampak,
4) mempunyai tulang daun menyirip atau menjari dengan letak yang
menyebar atau berkarang,
5) bagian bunga berjumlah 2, 4, 5, atau kelipatannya.
6) Pada anatomis akar dan batangnya memiliki kambium, hingga akar
maupun
batangnya
memperlihatkan
pertumbuhan
menebal
(sekunder).
4. ciri khas Orhidaceae yang membedakannya dari family tumbuhan lain:

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

262

263

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter
5. kelas dan family masing-masing tumbuhan tersebut, serta jelaskan ciri-cir
familinya:

Gambar

Kelas

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Family

Ciri-ciri

Jannah Juwita

264

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter
Monocotyledoneae

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

zingiberaceae

Memiliki rimpang yang


membentuk seperti umbi
yang biasanya mengandung
minyak menguap sehingga
bebau aromatik

Jannah Juwita

265

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter
Monocotyledoneae

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Poaceae

Kadang-kadang berupa
semak, berbuku-buku dan
beruas-ruas.

Jannah Juwita

266

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter

B. Ayo Berlatih!
1. B
7. A

2. A
8. B

3. E
9. C

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

4. A
10.
C

5. C
11.
C

Jannah Juwita

6. B
12.
E

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter
Ayo cek jawabanmu sekarang! Setelah itu tentukan skormu
dengan cara berikut:

Cocokkanlah jawabanmu dengan kunci jawaban tes yang ada


di bagian akhir lembaran tes.Hitunglah jumlah jawaban yang benar,
kemudian gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat
pemahamanmu terhadap materi pada lembar kegiatan siswa.Jika
telah mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, anda dapat
plantae
Jannah Juwita
melanjutkan ke kegiatan berikutnya.

Nasution| Biologi UNP 09


Rumus :

x 100%
Keterangan:
90%-100%

= baik sekali

80%-89%

= baik

70%-79%

= cukup

0% -69%

= kurang

267

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

268

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter

Doa Selesai Belajar






plantae
Jannah Juwita

Nasution| Biologi UNP 09

269

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter
Subhanakallahumma wabihamdika Asyhadu anlaa ilaaha illa
anta astaghfiruka wa atuubu ilaihi
Maha suci Engkau ya Allah, dan segala puji bagi-Mu.Aku
bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Engkau.aku mohon
ampun dan bertaubat kepada-Mu

Evaluasi !!!

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

270

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter
1.

2.

Lumut hati, lumut daun, paku ekor kuda, paku kawat dan suplir
memiliki persamaan, yaitu
a. Memiliki akar, batang dan daun
b. Habitatnya di darat dan air tawar
c. Memiliki rizod sebagai alat untuk melekat
d. Memiliki xylem dan floem
e. Terdapat pergiliran keturunan daam siklus hidupnya
Tumbuhan paku dan tumbuhan lumut keduanya memilik
a. Berkas pembuuh
c. Akar, batang dan daun
b. Pergiliran ketuurunan

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

271

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter

3.

4.

d. Biji sebagai alat


e. Rizoid sebagai akar
perkembangbiakan
Spora tumbuhan paku yang jatuh ditempat yang lembab akan
tumbuhmenjadi
a. Sporangium
d. Sporangium
b. Sporofit
e. Protalium
c. Protonema
Ditinjau dari spora yang dihasilkan, semanggi (Marsilea crenata)
tergolong tumbuhan paku yang
a. Homospora
c. Isospora
b. Heterospora
d. Koniiospora

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

272

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter
5.

6.

e. Zoospore
Marsilea crenata merupakan jenis tumbuhan paku yang dapat
dimakan dan termasuk ke dalam kelompok
a. Psilophytinae
d. Fiicinae
b. Lycopodiinae
e. Hepaticae
c. Equisetinae
Tumbuhan paku yang merupakan bentuk peraihan antara
tumbuhan paku homospora dan tumbuhan paku heterospora
adalah
a. Selaginella
c.
Adiantum
b. Lycopodium
d. Marsilea

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

273

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter
7.

8.

e. Equisetum
Pergiliran keturunan antara fase vegetatif dan fase generatif pada
tumbuhan lumut dan tumbuhan paku disebut
a. Metagenesis
d. Metamorphosis
b. Spermatogenesis
e. Gametogenesis
c. Parthenogenesis
Daun yang fertil pada tumbuhan paku disebut
a. Tropofil
d. Makrofil
b. Mesofil
e. Mikrofil
c. Sporofil

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

274

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter
9.

Tumbuhan lumut mempunyai ciri-ciri seperti tersebut dibawah ini,


kecuali
a. Hidup di tempat lembab
b. Mempunyai akar rizoid
c. Mempunyai klorofil
d. Berumah satu atau berumah dua
e. Sporogoniumnya menghasilkan spora
10. Generasi sporofit pada tumbuhan lumut adalah generasi yang
menghasilkan
a. Protonema
c. Arkegonium
b. Anteridium
d. Gamet

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

275

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter
11.

e. Spora
Ditemukan suatu organisme di sepanjang pematang sungai
mempunyai ciri
1. Melekat di tanah
2. Bertubuh kecil, pipih, dan berwarna hijau
3. Tidak memiliki batang maupun akar sejati
4. Memiliki gigi peristom
Organisme tersebut diklasifikasikan ke dalam
a. Ganggang
d. Tumbuhan paku
b. Jamur
e. Lumut kerak
c. Lumut

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

276

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter
12. Sel telur tumbuhan lumut yang telah dibuahi akan tumbuh menjadi
zigot pada fase
a. Protonema
d. Arkegonium
b. Sporofit
e. Protalium
c. Anteridium
13. Pada pergiliran keturunan lumut, disapatkan:
1. Tumbuhan umut
2. Spora
3. Protonema
4. Sporangium
Urutan yang benar dari daur hidup lumut adalah

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

277

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter

14.

15.

a. 1-3-2-4
d. 2-3-1-4
b. 2-4-3-1
e. 2-3-4-1
c. 2-1-3-4
Dalam klasifikasi, tanaman suplir tergolong ke dalam kelas
a. Psilophytinae
d. Hepaticae
b. Lycopodinae
e. Filicinae
c. Equisetinae
Fungsi rizoid pada tumbuhan lumut adalah untuk
a. Bernapas
d. Menyerap air dan zat
b. Menyimpan makanan
hara
c. Melakukan fotosintesis
e. Berkembangbiak

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

278

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter
16. Thallophyta adalah tumbuhan yang
a. Memiliki akar
b. Memiliki akar dan batang
c. Memiliki batang dan daun
d. Memiliki bunga
e. Belum memiliki akar, batang dan daun.
17. Tumbuhan paku dibedakan dari tumbuhan umut berdasarkan ciriciri khas yang terdapat pada semua struktur di bawah ini, kecuali
a. Susunan akarnya

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

b. Susunan anatomi
batangnya

Jannah Juwita

279

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter
c. Morfologi sporangiumnya
e. Sifat haploid sel kelaminnya
d. Bangun dasar daunnya
18. Tumbuhan yang termasuk paku heterospora adalah
a. Paku tiang
d. Paku sarang burung
b. Paku kawat
e. Lumut
c. Semanggi
19. Bagian lumut yang sehari-hari tampak berwarna hijau adalah
bagian
a. Sporofit
d. Protalium
b. Gametofit
e. Sporofil
c. Protonema

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

280

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter
20.

Tumbuhan yang memiliki ciri-ciri berklorofil, menghasilkan spora,


dan tidak berbunga antara lain
a. Semanggi, pakis haji, dan rumput
b. Suplir, lumut hati, dan jamur merang
c. Suplir, semanggi, dan lumut hati
d. Paku air, lumut daun, dan rumput
e. Rumput, jamur merang, dan suplir
21. Berikut ini adalah bebarapa jenis tumbuhan:
1. Lumut hati
4. Paku kawat
2. Lumut daun
5. Suplir
3. Paku ekor kuda

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

281

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter
Kelima jenis tumbuhan di atas memiliki persamaan ciri, yaitu
a. Sudah mempunyai akar, batang, dan daun
b. Dalam daur hidupnya terdapat pergiliran keturunan
c. Habitat di darat dan di air tawar
d. Memiliki berkas pembuluh xylem dan floem
e. Memiliki rizoid sebagai alat pelekat
22. Suatu tumbuhan hidup ditempat lembab, berklorofil, mempunyai
rizoid, tidak berbunga, mempunyai batang, dan berkembangbiak
dengan spora. Tumbuhan tersebut termasuk
a. Alga
c. Pteridophyta
b. Bryophyta
d. Gymnospermae

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

282

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter
e. Angiospermae
23. Generasi sporofit pada tumbuhan paku berupa
a. Spora
d. Tumbuhan paku sendiri
b. Protalium
e. Anteridium
c. Protonema
24.
No. Tumbuhan
Manfaat
1.
Pinus
Terpentin
2.
Apel
Tanaman hias
3.
Malvaceae
Bahan bangunan

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

283

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter
4.
Agathis alba
Penghasil serat kapas
5.
Gnetum gnemon
Makanan
Data di atas yang benar adalah
a. 1, 3, 4
d. 3, 5
b. 2, 5
e. 1, 5
c. 3, 4
25. Ciri khas yang membedakan angiospermae dengan keompok
tumbuhan lainnya adalah
a. Bunga sejati dengan bakal biji di dalam bakal buah
b. Memiliki akar tunggang
c. Memiliki pembuluh angkut xylem dan floem

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

284

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter

26.

27.

d. Bagian bunga kelipatan dua, empat, atau lima


e. Dapat mengalami pertumbuhan skunder
Tumbuhan dari family solanaceae memiliki ciri
a. Berupa perdu atau pohon, memiliki buah poong-polongan
b. Berupa herba, bunga berbentuk seperti kupu-kupu
c. Berupa semak, bunga berbentuk seperti trompet atau bintang
d. Berkayu, tidak bercabang, berbatang tegak
e. Berbatang pohon, memiliki bunga tepid an bunga tabung
Gymnospermae berkembang biak secara
a. Vegetatif dengan tunas
b. Vegetatif dengan biji
khusus
c. Generatif dengan spora

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

285

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter
28.

d. Vegetatif dengan umbi


e. Generatif dengan stolon
Pernyataa yang tepat untuk menjelaskan Gymnospermae
adalah
a. Berkembang biak dengan biji
b. Berkembang biak dengan spora
c. Merupakan tumbuhan dikotil
d. Merupakan tumbuhan monokotil
e. Menghasilkan bunga

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

286

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter
29.

Tumbuhan yang memiliki batang majemuk yang terbentuk dari


pelepah daun yang saling membungkus, dan biji berkeping satu
termasuk famili
a. Mimosaceae
d. Musaceae
b. Palmae
e. Caesalpiniaceae
c. Myrtaceae
30. Struktur yang tidak dimiliki oleh biji tanaman ialah
a. Bakal biji yang dikeliingi oleh integument
b. Gametopit yang mempunyai adangan makanan
c. Sporofit yang mempunyai cadangan makanan
d. Jaringan pembuluh

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

287

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter
e. Mikrospora dan megaspora

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

288

289

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter

Kunci Evaluasi
Evaluasi
Kunci
1. E

6. E

11.
C

16.E

21.B

26.C

2. B

7. A

12. B

17.E

22.B

27.A

3. E
8. C
13. D
plantae
Nasution| Biologi UNP 09

18.C

23.D
28.A
Jannah
Juwita

290

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter

4. B

9. D

14. E

19.A

34.E

29.D

5. D

10.E

15. D

20.C

25.A

30.A

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

291

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

292

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

293

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter

Terkadang bola harus dibanting keras untuk dapat melambung


dengan tinggi, pisau harus diasah terus agar tajam. Sama seperti diri
kita yang harus terus dilatih agar dapat menjadi yang terbaik diantara
yang baik
Salim. A. Fillah

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

294

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

295

296

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter

Daftar Pustaka
Agung,
Yulius.
2009.
Metamorfosis
dan
Metagenesis,
(http://lazchrist.multiply.com/journal/item/2,diakses 26 Maret 2013)

(Online),

Anonim.
2011a.
Paku
Ekor
Kuda,
(http://id.wikipedia.org/wiki-/Paku_ekor_kuda, diakses 26 Maret 2013)

(Online),

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter
Anonim. 2011b. Cycas rumphii, (Online), (http://www.bitterrootrestoration.com/perennials-plants/cycas-rumphii.html, diakses 26 Maret 2013)
Aryulina, Diah. 2007. Biologi 1 SMA dan MA untuk Kelas X. Jakarta: Esis.
Botgard.
2009.
Cycas
rumphii
female,
(Online),
(http://commons.wikimedia-.org/wiki/File:Cycas_rumphii_FemaleFertileLeaves_Bot
GardBln091006n.JPG, diakses 26 Maret 2013)
Des. 2007. Buku Ajar Taksonomi Tumbuhan II. Padang: UNP.

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

297

298

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter
Dolite.2009.
Apakah
Paku
Itu?,(Online),
com/2009/07/tumbuhan-paku.html, diakses 26 Maret 2013)

(http://dolite.blogspot.-

Fatonah. 2009. Arachniodes aristata (G. Forst.) Tindale, (Online), (http://fatonah61.wordpress.com/2009/12/12/arachniodes-aristata-g-forst-tindale-6/,


diakses 26 Maret 2013)
Tjitrosoepomo, Gembong. 2007. Taksonomi Tumbuhan (Spermatophyta). Yogyakarta:
Gajah Mada University Press
Hlasek, Josef. Tanpa tahun.Taxus baccata, (Online), (http://www.hlasek.com/Taxus_baccata_4977.html, diakses 26 Maret 2013)

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter
Septiano, Irfan. 2010. Plantae, (Online), (http://septiano.wordpress.com/ , diakses 26
Maret 2013)
Kouzinet. 2010. Lumut Daun, (Online), http://kouzinet.-blogspot.com/2010/03/-lumutdaun-bryopsida-sp.html, diakses 26 Maret 2013)
Sari.

2010.
Dunia
Tumbuhan,
(Online),
(http://dunianyasari.blogspot.com/2010/12/dunia-tumbuhan.html, diakses 26 Maret 2011)

Scoories.
2010.
Tumbuhan
Paku,
(Online),
(http://scoories.blogspot.com/2010-/04/tumbuhan-paku.html, diakses 26 Maret 2013)

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

299

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter
Stevensons, Dennis. 2006. Taxus baccata, (Online), (http://www.plantsystematics.org/imgs/kcn2/r/Taxaceae_Taxus_baccata_1528.html, diakses 26 Maret
2013)
Sudarsono. 2003. Taksonomi Tumbuhan Tinggi. Yogyakarta: UNY.
Sulistyorini, Ari. 2009. Biologi untuk Kelas X SMA-MA Kelas X. Jakarta: Depdiknas.
Suwarno. 2010. Biologi untuk Kelas X SMA-MA Kelas X. Jakarta: Depdiknas.

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

300

Modul Biologi berbasis Kontekstual dan


Dilengkapi Nilai-nilai Karakter

plantae
Nasution| Biologi UNP 09

Jannah Juwita

301

Biografi

You might also like