Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pasien lanjut usia merupakan pasien dengan resiko terjadinya injury selama
perawatan di rumah sakit, dan peningkatan kejadian yang tidak diinginkan yang
berhubungan dengan usia. Bagi banyak pasien lanjut usia, perawatan di rumah
sakit menyebabkan penurunan fungsi walaupun kondisi yang menyebabkan
perawatan tersebut diperbaiki atau disembuhkan. Pasien lanjut usia yang
mengalami kejadian yang tidak diinginkan atau distabilitas selama perawatan di
rumah sakit berhubungan kuat dengan prognosis yang buruk. Penyebab
banyaknya adalah kejadian iatrogenesis pada usia lanjut meliputi perubahan
fisiologis yang berhubungan dengan usia, penyakit kronik yang sering terjadi
secara konkomitan, dan presentasi penyakit yang atipikal pada populasi ini.
Sepertiga pasien mengalami penurunan pada minimal 1 aktivitas harian dan
peningkatan resiko jatuh, re-hospitalisasi, institusionalisasi, dan kematian.
Penyakit iatrogenik merupakan masalah serius dengan dampak sosial yang besar.
Insidennya sangat tinggi, mahal dan berpotensi menyebabkan morbiditas dan
mortalitas yang tinggi. Di Amerika Serikat, diperkirakan iatrogenik menjadi
penyebab 225.000 kematian tiap tahunnya, dan karenanya menjadi penyebab
kematian tersering ketiga setelah penyakit jantung dan kanker.
1.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi iatrogenik dan iatrogenesis !
2. Untuk mengetahui epidemiologi iatrogenik pada lansia !
3. Untuk mengetahui patofisiologi dan pathogenesis iatrogenik pada lansia !
4. Untuk mengetahui cara pencegahan kasus iatrogenik pada lansia !
BAB II
PEMBAHASAN
1
tahun yang dirawat di bangsal penyakit dalam. Hampir sepertiga pasien memiliki
penyakit iatrogenik sebelum masuk rumah sakit dan 3-7% dari pasien masuk ke
rumah sakit dengan penyebab iatrogenik, meningkat menjadi 8% pada pasien
usia diatas 65 tahun. Kejadian iatrogenik juga merupakan penyebab penting
perawatan di ruang intersif dan penyebab masuk kembali ke rumah sakit.
2.3 Patofisiologi dan Patogenesis
Pasien usia lanjut memiliki kerentanan unik untuk mengalami kejadian
yang tidak diinginkan (adverse event), namun sampai saat ini alasan untuk
predisposisi khusus ini tetap tidak jelas. Satu penjelasan yang mungkin adalah
bahwa pasien yang lebih tua memiliki penyakit yang lebih kronis dan lebih
kompleks yang berkonstribusi terhadap peningkatan lama rawat dan karenanya
meningkatkan paparan terhadap prosedur yang dapat mengarah pada berbagai
komplikasi yang berhubungan dengan perawatan di rumah sakit. Sebagai
tambahan, faktor-faktor endogen seperti penurunan fungsi kognitif, fungsi renal
dan hepar bersama faktor-faktor eksogen seperti lingkungan rumah sakit, dapat
mempengaruhi kerentanan pasien lanjut usia terhadap kejadian yang tidak
diinginkan. Kaskade komplikasi lebih sering terjadi pada pasien tua dan dapat
menyebabkan penurunan fungsi lebih jauh karena kombinasi efek dari
penyakitnya sendiri, penurunan kondisi dan efek samping dari terapi.
Penyakit iatrogenik adalah akibat dari prosedur terapi dan diagnosis yang
diterima oleh pasien. Dengan berbagai macam jenis obat pada satu orang pasien
maka reaksi efek samping obat dapat terjadi. Dokter seharusnya mengambil
langkah yang tepat untuk mendeteksi dan mengatasinya. Salah satu prinsip dasar
yang disebutkan oleh hipokrates adalah jangan menyakiti. Gangguan iatrogenik
terjdi ketika efek samping dari regimen diagnosis atau terapi menyebabkan
sebuah kondisi patologis. Prosedur diagnostik (mekanik dan radiologis),
regiment terapi (obat, pembedahan, atau prosedur invasif lainnya), hospitalisasi
dapat menyebabkan gangguan iatrogenik.
(kelebihan
dosis
yang
disengaja
atau
Disebabkan
oleh
toksisitas
obat
yang
diketahui,
Pemasangan
dan aliran darah (karena kateter intravena). Kolonisasi atau infeksi dengan
organism resisten atau oportunistik dapat menambah komplikasi lebih jauh.
Diagnosis seringkali sulit, terlambat atau tidak terdiagnosis sebagai
penyakit iatrogenik, dapat berasal langsung dari hubungan dokter-pasien atau
akibat agen yang digunakan untuk diagnostik, konsekuensi terapi, instrumental
(teknik) atau hal-hal yang berhubungan dengan obat.
2.4 Pencegahan
pasien,
obat,
disposisi
yang
dan rendah,
sensitivitas obat
lebih
membatasi
metabolism
postural, (penyakit
kronik
multiple,
kognitif,
sensorik
Ulkus dekubitus
gangguan
antikoagulan
profilaksis
tekanan Nilai resiko ulkus dekubitus:
Imubilisasi,
disfungsi
berlebih, inkontinensia,
mobilisasi
kognitif,
manutrisi,
tiap
jam,
defisiensi
nutrisi,
matras bertekanan
Dehidrasi/ nutrisi Penyakit kronik yang Nilai status nutrisi saat masuk:
kurang
rendah,
kolestrol,
akut, dan
asupan
persiapan konsul
studi diagnostik
ahli
cairan
harian,
gizi,
cairan
Infeksi
Transmisi
alimentasi enteral
Teknik cuci tangan yang baik,
nasokomial
mikroorganisme
sterilisasi
resisten/oportunistik
mempersempit
peralatan
medis,
spectrum 10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Penyakit iatrogenik didefinisikan sebagai tindakan medis, terapetik,
diagnostik, atau profilaksis apapun, yang secara tidak sengaja menyebabkan
gejala yang membutuhkan terapi, menyebabkan perawatan di rumah sakit,
meningkatkan lama rawat inap di rumah sakit, menyebabkan ketidamampuan
permanen atau perlukaan, atau mengarah pada kematian. Kaskade iatrogenesis
didefinisikan sebagai serangkaian perkembangan berbagai komplikasi medis
yang dapat dicetuskan oleh kejadian awal yang nampaknya tidak berbahaya.
Gangguan iatrogenik terjdi ketika efek samping dari regimen diagnosis atau
terapi menyebabkan sebuah kondisi patologis. Prosedur diagnostik (mekanik dan
radiologis), regiment terapi (obat, pembedahan, atau prosedur invasif lainnya),
hospitalisasi dapat menyebabkan gangguan iatrogenik.
11
DAFTAR PUSTAKA
1. Krishnan NR, Kasthuri AS. 2005. Iatrogenic disorderMJAFI, 61(1) : 2-6
tersedia di medind.nic.in/maa/t05/i1/maat05i1p2.pdf di akses tanggal 26
Maret 2016.
2. Setiati, Siti. 2014. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid III Edisi VI. Jakarta :
Interna Publishing
12