You are on page 1of 39

BAB 1

PENDAHULUAN
I. 1. Latar Belakang Masalah
Pembelajaran reading di sekolah Menengah Atas merupakan
pembelajaran yang bisa dikatakan dominan dan lebih sering diajarkan oleh
guru dikelas. Guru kelihatannya lebih banyak mengajarkan reading di kelas
bila dibandingkan skill lainnya seperti listening, speaking dan writing. Banyak
guru terpaku pada teks teks yang ada dalam buku pegangan guru, namun
masih banyak siswa yang tidak memahami strategi dan cara yang mudah
untuk memahami bacaan bahasa Inggris. Sesuai dengan apa yang dikehendaki
oleh Kurikulum Berbasis Kompetensi ( KBK ) dan Tingkat Satuan Pelajaran
( KTSP ) adalah memahami makna dalam wacana tertulis interpersonal dan
transaksional secara formal maupun informal dalam bentuk recount, narrative,
procedure, descriptive, news item, report, analytical exposition, hartotory
exposition, spoof, explanation, discussion dan review dalam konteks
kehidupan sehari hari. Jenis teks yang diajarakan dikelas XII pada semester
genap adalah narrative, explanation , discussion , review, dan commentary .
Dalam kontek memahami makna dalam wacana tertulis interpersonal dan
transaksional dalam mengenali dan memahami akan jenis-jenis teks ini
kebanyakan siswa masih mengalami kesulitan-kesulitan dalam berbagai hal
seperti : a). ciri-ciri kalimat yang dipakai, b). kata-kata penghubung
(conjunctions), c). kata-kata transision antara kalimat dengan kalimat dan
paragraph dengan paragraph, dan d) alur cerita dalm teks bacaan. Persoalan
yang lebih komplek lagi adalah dalam hal memahami bacaan tersebut. Setiap

kelas yang diajar kelas XII IPA, siswa yang tergolong tidak begitu mengalami
kesulitan (tanpa banyak bantuan guru) setiap lokalnya hanya berkisar antara
20 % sampai dengan 25 % saja ( 8 sampai dengan 10 orang), yang berbanding
terbalik yang semestinya jumlah persentase diatas adalah bagi siswa yang
tergolong mendapat kesulitan dalam memahami makna dan isi bacaan.Siswa
yang diantara dua dikotomi tersebut yang memerlukan bimbingan guru
berkisar antara 50 % samapai dengan 55 % (20 sampai dengan 23 orang
siswa).
Khusus siswa yang tergolong kepada kelompok mayoritas tersebut, ada
berbagai hal yang mereka alami sewaktu memahami teks tersebut antara lain:
a). Banyaknya jumlah kosakata utama (key words) yang berhubungan dengan
topik bacaan yang belum begitu dipahami sehingga mereka harus membuka
kamus), b). Menghubungakan kata ganti dengan kata-kata tertentu dalam
bacaan seperti it, this, them, one, dan lain-lain, c). Memahami makna
pemakaian kata penghubung yang kurang lazim muncul dalam suatu bacaan
seperti instead of, inspite of,

therefore , in contrary , as , if

dan lainnya. d). Implikasi pemakaian tanda baca tertentu seperti semi colon,
colon, hypen, dan desh. Yang tidak kalah pentingnya adalah jenis jenis
pertanyaan subjetif yang dimulai dengan kata what, where, when, who,
whom, how, dan why jika dikaitkan dengan kandungan bacaan.

Mereka

terkesan sangat memerlukan waktu untuk memahami pertanyaan-pertanyaan


tersebut terlebih dahulu setelah itu barulah mereka mencari dalam teks bacaan.
Apalagi informasi yang mereka peroleh tidak dapat digunakan secara lansung
untuk menjawab pertanyaan tersebut. Mereka harus mengolah informasi yang

ada kemudian barulah dapat memakai informasi tersebut untuk menjawab


pertanyaan-pertanyaan bacaan. Selanjutnya, pertanyaan-pertanyaan yang
bersifat objektif tidaklah menjadi permasalahan sepenjang mereka memahami
maksud-maksud pertanyaan tersebut.
Secara tiori, memang diakui bahwa untuk memahami isi bacaan (pikiranpikiran pengarang bacaan) diperlukan berbagai hal-hal bagi seorang pembaca:
a). penguasaan sejumlah kosa kata baik yang bersifat lexical meaning,
conceptual meaning, contextual meaning, and structural meaning, b).
rancang bangun kalimat seperti kalimat sederhana (simple sentence), kalimat
gabungan (compound sentence), dan kalimat komplek (complex sentence), c).
bentukan kata (word formation) - perpindahan jenis suatu kata ke jenis
lainnya, d. jumlah suku kata dalam suatu kata terutama yang lebih empat suku
kata (lihat Christine Nuttall: 1998 ).
Disamping itu, sipembaca juga memerlukan kompetensi aturan bahasa
( grammar competence ) dan kompetensi wacana (discourse competence)(lihat
Rebecaa L.Oxford:1998). Beliau mengulas bahwa kedua kompetensi tersebut
merupakan kemampuan yang berdampak lansung kepada seorang pembaca
jika ia sedang menghadapi suatu teks bacaan. Disamping itu, latar belakang
pengetahuan (background of knowledge/world experience) juga sangat
penting bagi seorang pembaca jika ia ingin memahami isi suatu bacaan (lihat
Jacovovich: 1998).
1.2. Identifikasi Masalah
Dari kenyataan-kenyataan empiris yang ada di kelas XII IPA SMA
Negeri 10 Pekanabru tersebut diatas dan sekelumit tiori yang berhubungan

dengan pemahaman bacaan, siswa kurang memahami keywords, hubungan


antara satu ide dengan ide yang lain, conjunction ( kata pengubung ; additive
adversative, causal, dan temporal ), dan ide tersirat.
Dari permasala tersebut diatas, maka penulis merasa perlu mengadakan
penelitian tindakan kelas dengan judul Penggunaan Collaborative Strategic
Reading Dalam Meningkatkan kemampuan Pemahaman Bacaan Teks Bahasa
Inggris siswa Kelas XII IPA SMA Negeri 10 Pekanbaru . Dan diberharapkan
bahwa siswa mampu mengaplikasikan collabaratove strategic reading dan
mampu mengkomprehen bacaan bahasa Inggris dalam proses belajar mengajar
dengan cepat

dan menguasai meaning dan content bacaan dengan baik,

karena dari kenyataan yang ada masih banyak siswa disetiap kelasnya lamban
dan lemah dalam mengolah kemampuan bacaan teks bahasa Inggris.
I.3. Rumusan Masalah
Berdasakan permasalahan yang terdapat pada identifikasi masalah diatas
maka rumusan masalah adalah sebagai berikut :
1. Apakah penggnaan Collaborative Strategic Reading dapat membantu siswa
mengatasi permasalahan keywords, hubungan antara satu ide dengan ide
yang lain, conjunction

( kata pengubung ; additive adversative, causal,

dan temporal ), dan ide tersirat.


1.4. Tujuan Penelitian
Secara umum penelitian tindakan kelas ini pertama; untuk mengetahui
secara pasti bagaimana pengaruh dan hasil belajar siswa dengan
menggunakan Collaborative Strategic Reading pada siswa kelas XII IPA1
SMA Negeri 10 Pekanbaru, dan untuk dapat meningkatkan pemahaman

bacaan bahasa Inggris. Kedua, untuk mengetahui secara pasti kemampuan


memahami bacaan yang berhubungan

dengan bacaan bahasa Inggris.

Dalam kata lain, hasil penelitian tindakan kelas diharapkan dapat dijadikan
pegangan guru guru bahasa Inggris di SMA untuk menggunakan
collaborative strategic reading yang saat sangat popular tetapi jarang guru
mengenal dan menggunakannya untuk mengatasi masalah masalah yang
berkenaan dengan pemahaman akan bacaan terutama bagi siswa yang
tergolong kelompok mayoritas yang mengikuti kegiatan perbaikan
pengajaran ( remedial teaching ) .
1.5. Ruang Lingkup
Untuk mengatasi permasalahan , maka ruang lingkup penelitian terdiri dari :
1.

Aktifitas siswa dalam menggunakan collaborative strategic reading


dalam pemahaman bacaan bahasa Inggris dikelas maupun diluar kelas.

2.

Daya serap terhadap materi pembelajaran yang diberikan guru

3.

Pelaksanaan proses belajar mengajar guru dengan menggunakan


Collabaorative Strategic Reading

1.6. Definisi Key Terms


1. Collaborative adalah menggabungkan dua elemen; a) modified
recieprocal teaching( Palinesar & Brown, 1984), and b) cooperative
learning ( Johnson & Johnson, 1987 )
Collaborative adalah kerjasama siswa dalam membagi ide satu sama
lainnya dalam hal mengatasi permaslahan yang dibaca

2. Strategy
Rebecca Oxford and Andrew cohens ( 1992, p.1 ) memberi batasan yang
jelas bahwa strategi belajar ( learning strategies ) adalah langkah
langkah yang diambil oleh siswa untuk memajukan pelajarannya.
Robecca Oxfords (1990, p.8 )

mengindentifikasikan bahwa strategi

adalah tindakan yang diambil siswa untuk mendapatkan pembelajaran


yang lebih mudah, lebih cepat , lebih menyenangkan, lebih madiri, lebih
efektif dan lebih dapat diterasfer pada hal hal yang baru.
The arts of planning operation ( A.S Hornby, the advanced Learnings
dictionary of current English )
3. Reading
Neil Anderson ( 2003: 68 ) mendefinisikan bahwa reading adalah proses
penggabungan informasi dari tek dengan latar belakang pembaca untuk
membangun suatu meaning
Nunan in Knutson ( 1998 ) mendefinisikan bahwa reading adalah suatu
tugas komunikatif dikelas yang melibatkan siswa dalam mengkomprehen ,
memanipulating, producing atau interaksi bahasa yang difokuskan pada
meaning dari pada form.
4. Comprehension
The minds act or power of understanding ( A.S Hornby, the advanced
Learnings dictionary of current English )
Comprehension is pemahamana akan meaning dari suatu materi baik
dalam listening atau reading..

Comprehension

is Kemampuan untuk memahami sesuatu atau suatu

latihan yang diberikan pada siswa untuk menguji seberapa besar


pemahaman dalam penulis dan berbicara ( Longman, 1995: 315).
1.7. Manfaat Penelitian
Bagi Siswa :
1. Dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap strategi membaca
bacaan bahasa Inggris dengan cepat dan mudah.
2. Meningkatkan aktivitas dan kreatifitas siswa dalam proses belajar
mengajar bahasa Inggris
3. Melatih kemampuan siswa dalam menjawab pertanyaan bacaan bahasa
Inggris dengan cepat dan tepat.
4. Melatih kerjasama yang baik sesama teman sekelompok, saling sharing
ide ,dan membantu satu sama lainnya.
Bagi Guru:
1. Dapat meningkatkan kemampuan guru tentang strategi membaca
dengan baik.
2. Memudahkan guru dalam mengoraganisasikan materi pelajaran.
3. Sebagai dasar untuk menentukan jenis tindakan ( action ) yang harus
dilakukan guna untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
4.Memamfaatkan

caracara

membaca

siswa

tersebut

dalam

memfasilitasinya demi peningkatan mutu kemampuan memahami


bacaan bahasa Inggris.

BAB II
KAJIAN TEORI / PUSTAKA
2.1. Pengertian Strategi Belajar
Rebecca L. Oxford ( 1990 ) memberi batasan yang jelas bahwa
strategi belajar ( learning strategies ) adalah langkah langkah yang diambil
oleh siswa untuk memajukan pelajarannya. Strategi belajar diperlukan oleh
siswa adalah sebagai alat untuk aktif keterlibatan yang ditentukan sendiri
dalam suatu kegiatan.
Dari batasan tersebut itu umumnya bersumber dari dalam diri siswa itu
sendiri untuk menentukan langkah-langkah yang perlu diambil , dengan
demikian , keaktifan seorang siswa dan keterlibatannya dalam suatu kegiatan
sangatlah ditentukan oleh diri sendiri siswa itu sendiri ( self directed
involvement).
Pengertian Strategi Membaca adalah langkah-langkah atau cara cara
yang dipilih oleh sipembaca ( siswa ) dalam memahami suatu bacaan.
Strategi membaca yang lazimnya digunakan oleh sipembaca adalah
tergantung kepada klasifikasi pembaca itu sendiri apakah ia tergolong
kepada pembaca yang belum berpengalaman ( unexperienced reader). Bagi
pembaca yang belum berpengalaman cenderung menggunakan pendekatan
bottom up approached , sedangkan pembaca yang tergolong berpengalaman
menggunakan pendekatan atau cara-cara membaca top down approach
( lihat Don Burner and Clenda Page : 1985 ).
Pendekatan bottom up bercirikan langkah langkah yang ditempuh
pembaca adalah pemaksimalan pemamfaatan segala yang ada dalam bacaan

( termasuk bacaan bahasa inggris ) untuk dicernanya, sedangkan penggunaan


pendekatan top down adalah dimana pembaca membandingkan apa-apa
yang ada dalam bacaan yang sedang dibacanya dengan apa apa yang sudah
diketahuinya.
2.2. Pengertian Belajar
Menurut Hamalik ( 1993 ) in Evisuryawati ( 2000: 2-3 ), belajar adalah
suatu bentuk pertumbuhan dan perubahan didalam diri seseorang yang
dinyatakan dengan tingkah laku berdasarkan pengalaman dan latihan.
Sardiman ( 1989 ) menyatakan belajar senantiasa melibatkan perubahan
tingkah laku yang terjadi dari hasil belajar.
Belajar meliatkan tiga proses yang berlangsung hamper bersamaan, yaitu
1) perolehan informasi baru, 2) transformasi dan 3) menguji relevansi dalam
ketetapan pengetahuan ( Bruner, 1973 ). Belajar juga merupakan proses
kognitif yang

memerlukan usaha dan pemikiran untuk menerima dan

mengembangkan apa yang ia peroleh kemudian ditransformasikan sesuai


dengan prior knowledge yang ia miliki. Perubahan dari tidak tahu menjadi
tahu merupakan tranformasi yang bisa dikembangkan untuk membentuk
psykomotorik dan afektif siswa dalam kehidupannya.
2.2. Pemahaman Bacaan ( Comprehending Text )
Secara tegas reading itu sendiri dapat diendentifikasikan dengan
code emphasis atau disebut juga dengan mempertautkan antara bunyi
dengan symbol symbol . Reading seperti ini berlaku pada reading aloud
membaca keras atau dapat juga diartikan dengan saying the right words
( lihat Lathane,1972 ). Disamping itu , ada reading lebih lanjut yakni reading

yang identik dengan meaning emphasis pada makna ( ideas , feeling , words
and sensory impressions ( lihat Clymer 1972 ).
Yang pertama diatas , Cambourne ( 1979 ) mengemukakan istilahnya
dengan menggunakan outside in yang intinya adalah bahwa informasi
itu sedang berjalan, inside out

bercerikan dimana penumpahan

pemahaman yang luas diproses oleh sesorang tentang bagaimana dunia ini
sebenarnya dan lain sebagainya.
Selanjutnya, pemahaman bacaan itu adalah suatu interactive process
dimana sipembaca mengalami ide-ide penulis melalui suatu texts Patricia
L.Carrell ( Eds )( 1988 ). Dengan demikian, kesamaan alur pikiran sipenulis
dengan sipembaca merupakan suatu persyaratan dalam memahami suatu
bacaan. Dalam kontek ini, jenis jenis bacaan ( genre ) seperti expository ,
narrative banyak memberi pengaruh kepada tingkat pemahaman sipembaca.
Disamping itu, ada juga berbagai hal yang patut pula menjadi perhatian bagi
sipembaca adalah penguasaanya tentang kosa kata dan konsep konsep
yang ada didalamnya, perngkat-perankat sinteksis dan perangkat-perangkat
simantik. Lebih lanjut, latar belakang pengetahuan ( prior knowledge of the
reader ) adalah suatu hal yang tidak dapat dinafikan oleh sipembaca untuk
dimamfaatkan dalam pemahaman suatu bacaan.
2.3. Pendekatan Callaborative Strategic Reading ( CSR)
Salah satu cara yang akhir-akhir ini popular diperkenalkan kepada
siswa untuk memahami isi isi bacaan adalah strategi membaca secara
bersama sama

( CSR ). Strategi membaca ini diperkenalkan oleh Janette

K.Klinger and Sharon Vaughn ( 1998 ).

10

Strategi ini memiliki empat langkah yakni :a). pre review


( memperhatikan secara garis besarnya saja ), b). click and clunk
( menyelami teks ) untuk mengenali setiap bahagian teks tersebut, c). get the
gist (siswa mengenali secara pasti yang ada), dan d). wrap up
( menyimpulkan bacaan tersebut ) dengan membuat pertanyaan pertanyaan
dan jawaban-jawaban tentang apa-apa saja yang telah mereka pelajari dari
bacaan tersebut. Pada langkah ini yang sangat dianjurkan adalah penggunaan
5 W dan satu H ( who, what, when, where, why dan how ).
Siswa siswa yang terlibat dalam kegiatan ini memiliki peran-peran
tertentu seperti : a) leader ( penggerak ), b) clunk expert ( ahli tentang kata
kata sulit ), c) announcer (pengatur lalu lintas kegiatan terutama dalam
berbicara, d) encourager ( pengawas kelompok dan pemberi umpan
balik),dan e). supporter ( pelapor hasil-hasil yang telah dibaca). Kerja sama
ini telah memberikan penugasan-penugasan tertentu kepada setiap individu
yang terlibat dalam kelompok tersebut secara maksimal. Dengan demikian ,
setiap anggota kelompok memiliki peran yang maksimal dalam kerjasama
kelompok.
2. 5. Proses Penerapan Collaborative Strategic Reading
Sebelum memasuki proses penerapan CSR, penulis harus mengerti
dengan jelas bagaimana siswa mengaplikasikan strategi yang akan
digunakan. Pada kenyatannya, siswa mempelajari strategi melalui peranan
atau keaktifan guru, petunjuk pedoman yang praktis, latihan pembelajaran
kelompok, tugas yang ditujukan pada perbedaan tingkat pembelajaran, dan
aplikasi independen pada keterampilan yang bersangkutan. Pada strategi ini,

11

guru memperkenalkan satu atau dua kali strategi yang akan digunakan,
dimulai dari aplikasi termudah dan diakhiri dengan aplikasi tersulit dari
strategi yang akan diterapkan. Disamping itu, guru juga harus menjelaskan
pentingnya penerapan strategi ini, dan kapan waktu yang tepat untuk
menerapkan strategi tersebut.
Christine, dkk mengemukakan ada tiga langkah dasar untuk menerapkan
CSR dengan menggunakan jenis teks sebagai salah satu strategi dalam
meningkakan pemahaman membaca siswa, sebagaimana yang tertera
dibawah ini:
Langkah pertama: Perkenalan kelas secara keseluruhan
Pada langkah ini, guru memperkenalkan topik yang akan dipelajari
oleh siswa. Pada langkah ini, guru mengajarkan kunci vocabulary dalam
sebuah teks, dan mengembangkan instruksi-instruksi yang perlu diterapkan.
Pada langkah ini juga, guru memberikan CSR leader cue card and CSR
learning log ( alat yang digunakan sebagai pedoman dalam menerapkan
strategi). Strategi ini digunakan untuk membuat siswa lebih menguasai
strategi yang akan diterapkan.
Pada

langkah

ini,

guru

menerapkan

strategi

pengajaran

Collaborative Strategic Reading yang terdiri dari 4 proses (preview,


click and clunk, get and gist and wrap up).
1. Preview, adalah strategi yang digunakan untuk merangsang latar
belakang pengetahuan siswa (brainstorming), untuk menfasilitasi prediksi
siswa tentang apa yang akan di baca (predicting) dan untuk meningkatkan

12

ketertarikan siswa dalam mempelajari sebuah topik. . Preview terdiri dari


dua aktifitas, (brainstorming and making predictions).
2. Clik and Clunk adalah strategi yang mengajarkan siswa untuk
memonitor pemahaman ketika membaca, dan juga menerapkan fixup
strategi ketika pelajar menyadari kegagalan dalam memahami text yang
mereka pelajari. Pada tahap ini, guru menggunakan dua media yaitu click
and clunk card sebagai media yang membantu dalam penerapan strategi
ini. Click card digunakan

untuk menyatakan hal yang dimengerti.

Sedangkan clunk card digunakan untuk menyatakan sesuatu yang tidak


tidak dimengerti. Ketika siswa mengalami kesulitan dalam memahami teks
atau dengan kata lain ketika mereka tidak mengerti arti dari sebuah kata
dalam sebuah teks, maka mereka dapat menuliskan kata tersebut dalam
Clunk Cards.
3. Get the gist adalah strategi yang di gunakan untuk menolong siswa
mengidentifikasi pikiran utama ketika membaca, dengan kata lain
mendapatkan ide-ide dari teks untuk mendapatkan pemahaman tentang isi
teks tersebut.
4. Wrap up adalah strategi yang digunakan untuk menimbulkan dan
memancing pertanyaan guna untuk mengingat kembali ide ide penting
didalam text yang telah siswa baca. Wrap up terdiri dari 2 aktivitas yakni (
generating questions and reviewing ).
Langkah kedua: Aktivitas kerja kelompok ( predicts, Click and Clunk, get
the gist and wrap-up).

13

Pada langkah ini penulis membagi siswa dalam kelompok. MasingMasing kelompok terdiri dari empat siswa yang memiliki kemampuan yang
beranekeragam. Kemudian, guru membagi siswa dalam peranan-peranan
yang berbeda. Peranan-Peranan yang meliputi: Leader, Clunk expert, Gist
Expert and Announcer. Pada langkah ini masing-masing anggota kelompok
memainkan peranan yang penting dan pembelajaran CSR melalui aktivitas
pembelajaran.
1). Leader: menginformasikan kelompok apa yang akan di baca selanjutnya
dan strategi apa yang akan di gunakan selanjutnya.
2) Clunk expert: menggunakan clunk cards untuk mengingatkan grup pada
langkah yang di ikuti ketika mencoba menemukan arti dan kata kata sulit/
tidak dimengerti.
3) Gist expert; membimbing grup melalui ringkasan dan yang terdiri dari ideide penting tapi tidak dibutuhkan secara terperinci.
4) Announcer: memanggil anggota kelompok untuk membacakan atau
mempresentasikan hasil kerja group dan berbagi ide ide kepada yang lain .
Langkah ketiga: Strategi pengelompokan seluruh kelas
Pada langkah terakhir ini, penulis mendiskusikan hasil bacaan,
pengulangan Clunk Card, serta jawaban-jawaban pertanyaan atau beberapa
pengulangan ide yang terdapat dalam teks yang telah dipelajari oleh siswa.
Pada kenyataannya selama aktivitas pengelompokan, peranan guru megacu
pada keseluruhan kerja kelompok, perbedaan Clunk cards pada setiap
kelompok, penggunaan model strategi, dan teknik pembelajaran kooperatif
yang secara langsung berhubungan dengan tugas-tugas siswa.

14

Akhirnya penulis mengharapkan dengan penerapan strategi CSR,


siswa dapat menerima keterampilan pemahaman pembaca. Kesimpulannya
adalah CSR adalah

suatu bentuk strategi yang mengacu pada berbagi

macam bentuk keterampilan yang berbeda yang dapat menolong siswa


untuk

meningkatkan

pemahaman

membaca

mereka.

CSR

dapat

diimplementasikan dalam pelajaran-pelajaran kelas, seperti ilmu-ilmu


ilmiah atau ilmu sosial yang diharapkan dapat meningkatakan kemamapuan
pemahaman membaca siswa. Starategi ini sebagai salah satu bentuk dari
keuntungan kerja kelompok.
Figure 1: CSR Leaders Cue Card
Sebelum Membaca
Preview

Ketika Membaca
Membaca

Setelah Membaca
Wrap Up

Hari ini topik kita

Siapa yang akan

Sekarang mari

tentang..

membaca session

mengembangkan

selanjutnya?

pertanyaan untuk

Mari mengingat

mengetahui apa siswa

kembali

sudah benar-benar
Click and Clunk

mengerti apa yang sudah

Segala sesuatu yang

Apakah setiap siswa

dibaca.

kita sudah tahu tentang

mengerti apa yang udah Mari kita mulai.

topik dan yang kita

dibaca? Jika tidak, tulis

Pertanyaan dengan

tulis pada Learning

sesuatu yang tidak

menggunakan Who,

Logs

kamu mengerti itu

When, what, Where,

dalam Clunk Cards

Why, or How.

pada Learning Logs.

Siapa yang akan

Siapa yang akan


membagi idenya?

membagi
{seseorang yang

pertanyaannya?

Mari sekarang kita

berperan sebagai

Mari mengelilingi group

predikisikan. Lihat

Clunk Expert dapat

dan masing-masing

15

judul, gambar, dan

memberi bantuanya}.

pikirkan tentang apa

membagi sesuatu yang


telah dipelajari dari teks

yang akan kita pelajari

Get the gist

yang telah dibaca.

hari ini. Tulis pendapat

Ini waktu untuk

Compliments and

kamu pada Leaning

mendapat ide-ide.

Suggestions

Logs

Waktunya Time

The Encourager has been

Expert, untuk

watching carefully and

Siapa yang akan

membantu.

will now tell us two

mengemukakan

Kembali dan ulang

thongs we did really well

pendapanya?

semua langkah pada

as a group today.

kolom ini untuk

Apakah ada sesuatu yang

masing-masing section

akan menolong kita

yang sudah di baca.

untuk melakukan sesuatu


yang lebih lagi di waktu
yang akan datang?

Adapted from Texas Center For Reading and language Arts (2000).
Figure 2: CSR Learning Log
Name:

Date:

1. Braistorm: Apa yang sudah 5. Predict: Apa yang akan kamu


kamu ketahui tentang topic ini?

pelajari pda teks reading ini?

2. Clunks: Silakan tulis Clunks 6. Review: Tulis sesuatu yang


(sesuatu

yang

tidak

kamu penting yang sudah kamu pelajari.

mengerti).
3. The gist (main idea): Tulis ideide dari apa yang sudah kamu
baca.
4. Making Questions: Membuat
pertanyaan tentang ide-ide utama.

Adapted from Texas Center for Reading and language arts (2000).
2.6. Pendiskusian Hasil yang Relevan

16

Ada beberapa peneliti yang telah meneliti yang berhubungan


deengan bacaan dan strategi membacaa bahasa Inggris diantaranya ;
Vaugan, Klinngner telah meneliti tentang pengaruh collaborative strategic
reading terhadap kemampuan siswa disability, ( A RIVAI ) bahwa
contribusi strategi membaca memiliki hunungan yang signifikan yaitu
60,13 %, sedangkan hasil kemampuan membaca bahasa Inggris masih
rendah 47 %, ( Rusli , 1996 : 24 ) pada SMA Negeri 5 Pekanbaru tentang
kontribusi kecepatan membaca bacaan bahasa Inggris adalah 43,5 %, Tini
Hartini ( 2004: 38 ) bahwa ada korelasi yang signifikan diantara
vocabulary mastery terhadap reading comprehension. Pada kesempatan
penulis ingin melakukan penelitian tindakan kelas ( action research )
tentang penggunaan collaborative strategic reading dapat meningkatkan
kemampuan baca bacaan bahasa Inggris .
2.7. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kerangka teoritik diatas, hipotesa dalam penelitian ini
Collaborative Strategic Reading dapat membantu siswa mengatasi
permasalahan keywords, hubungan antara satu ide dengan ide yang lain,
conjunction ( kata pengubung ; additive adversative, causal, dan temporal ),
dan ide tersirat.

BAB. III

17

METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Setting Penelitian
Penelitian ini diadakan di kelas XII IPA SMA Negeri 10 Pekanbaru ,
dan dilaksanakan pada semester genap Tahun pelajaran 2006 / 2007.
3.2. Populasi dan Sample
Populasi penelitian ini adalah 1 ( satu ) kelas dari 4 kelas siswa kelas XII
IPA SMA

Negeri 10 Pekanbaru. Semuanya berjumlah

40 orang siswa

memngingat kelasnya cukup homogen.


3.3. Prosedur Penelitian
3.3.1 Gambaran Umum Penelitian
4. Reflect

1. Plan

3. Observasi

2. Act

( Carr, 1986;186) in Desi Arafa Azhar ( 2007; 6 )


Tindakan
melaksanakan

yang

dimaksud

pembelajaran

dalam

dengan

penelitian

menggunakan

ini

adalah

Collaborative

Strategic Reading . Pelakasanaan tindakan ( action ) terdiri dari 4 tahap


yaitu

tahap

persiapan,

pelaksanaan,

observasi

dan

refleksi.

Dilaksanakan mulai semester genap tahun pelajaran 2006 / 2007 pada


salah satu kelas XII IPA SMA Negeri 10 Pekanbaru dengan jumlah siswa
40 orang . Pelaksanaan tindakan dilakukan beberapa siklus sekurang
kuranya 2 siklus apabila hasil treatmen tidak mencapai target pencapaian
yang diharapkan oleh kurikulum secara klasikal 85 % . Dan apabila
treatmen yang diberikan pada siklus pertama kurang mencapai target

18

yang diinginkan kurikulum

( standar minuum 65 ) mencapai 85 %

klassikal maka siklus kedua dan ketiga perlu dilanjutkan.


3.3.2. Implementasi Tindakan ( Act )
Pelaksanaan penelitian akan dilaksanakan dalam beberapa siklus, 1
sampai 3 siklus apabila siklus pertama dan kedua belum menghasilkan
target yang diharapkan. Setiap pelakasanaan pembelajaran menggunakan
Collaborative Strategic Reading. Dalam pelaksanaan proses belajar
mengajar guru terlebih dahulu memberikan instruksi instruksi dan
modeling dalam menggunakan strastegi collaborative, kemudian siswa
mengerjakan sesuai dengan instruksi yang diberikan. Guru memberikan
peran pada siswa sesuai dengan peran yang ditunjuk oleh guru.
a. Aktivitas kerja kelompok ( predicts, Click and Clunk, get the gist and
wrap-up).
Pada langkah ini guru membagi siswa dalam kelompok. MasingMasing kelompok terdiri dari empat siswa yang memiliki kemampuan
yang beranekaragam. Kemudian, guru membagi siswa dalam peran-peran
yang berbeda. Peran tersebut meliputi: Leader, Clunk expert, Gist Expert
and Announcer. Pada langkah ini masing-masing anggota kelompok
memainkan peranan yang penting

dan pembelajaran CSR melalui

aktivitas pembelajaran.
1). Leader:

menginformasikan kelompok apa yang akan di baca

selanjutnya dan strategi apa yang akan di gunakan selanjutnya.

19

2) Clunk expert: menggunakan clunk cards untuk mengingatkan grup


pada langkah yang di ikuti ketika mencoba menemukan arti dan kata
kata sulit/ tidak dimengerti.
3) Gist expert; membimbing grup melalui ringkasan dan yang terdiri dari
ide-ide penting tapi tidak dibutuhkan secara terperinci.
4) Announcer: memanggil anggota kelompok untuk membacakan atau
mempresentasikan hasil kerja group dan berbagi ide ide kepada yang
lain .
b. Strategi pengelompokan seluruh kelas
Pada langkah terakhir ini, guru mendiskusikan hasil bacaan,
pengulangan Clunk Card, serta jawaban-jawaban pertanyaan atau beberapa
pengulangan ide yang terdapat dalam teks yang telah dipelajari oleh siswa.
Pada kenyataannya selama aktivitas pengelompokan, peranan guru
megacu pada keseluruhan kerja kelompok, perbedaan Clunk cards pada
setiap kelompok, penggunaan model strategi, dan teknik pembelajaran
kooperatif yang secara langsung berhubungan dengan tugas-tugas siswa.
3.3.3. Pemantauan ( Observasi )
Pemantauan dilakukan melalui pengamatan oleh guru , apakah
instruksi isntruksi dan tugas yang diberikan sudah dijalankan oleh siswa
sesuai dengan ketentuan ketentuan yang ada pada collaborative itu
sendiri.
Proses belajar mengajar tersebut dievaluasi dan diukur untuk
mengetahui apakah hasil belajar mengajar sudah mencapai target yang

20

dikehendaki oleh kurikulum atau belum , jika belum harus diadakan


tindakan pada siklus kedua dan seterusnya.
Evaluasi keberhasilan dapat juga dilihat dari ; a).keaktifan belajar
siswa selama proses belajar mengajar , apabila keaktifan belajar siswa
dalam proses belajar mengajar diatas 60 % sudah dapat dikatagorikan
baik, b). hasil belajar siswa;

diperoleh dari test atau ulangan harian

dinyatakan berhasil apabila sudah mencapai nilai standar minimum 6,5.


Adapun pengelompokan penilaian adalah sebagai berikut :

No
1
2
3
4

Skor
80 - 100
60 - 79
40 - 59
0 - 39

Katagori Hasil belajar


Tinggi
Sedang
Rendah
Sangat Rendah

3.3.4. Analisis dan Refleksi


Dari hasil belajar siswa perlu dianalisa dan direflesikan karena
untuk mengetahui sampai dimana pencapaian keberhasilan siswa apakah
masih perlu atau tidak diadakan phase atau sikul- siklus tambahan guna
untuk mencapai ketuntasan siswa. Siswa dikatakan tuntas secara
klassikal apabila mencapai 85 % dari jumlah siswa yang telah mendapat
6,0 .

Refleksi dilaksanakan pada setiap akhir pertemuan berdasarkan


hasil pengamatan selama proses belajar mengajar berlanjut , kemudian

21

dari hasil pengamatan apa- apa yang terjadi selanjutnya dipelajari dan
diadakan perbaiakan pada pertemuan berikutnya.

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

22

4.1.

Penyajian dan Analisa Data.


Dalam bab ini dipresentasikan data yang diperoleh dan dikumpulkan
pada setiap kali pertemuan ( siklus ) . Data kemampuan membaca siswa
dari hasil ulangan harian dan dari setiap akhir pertemuan.

4. 2 Deskripsi Hasil Penelitian Tentang Kemampuan Membaca


Dalam penelitian tentang kemampuan membaca siswa kelas XII IPA
SMA Negeri 10 Pekanbaru , peneliti memberikan jenis teks yang diajarakan
di kelas XII

yaitu narrative, explanation, discussion , review dan

commentaray. Dari setiap jenis teks tersebut, peneliti menyediakan dua


bacaan ( 5 x 2 = 10 bacaan), masing-masing bacaan memiliki 5 pertanyaan.
Dengan demikian jika seluruh jenis teks diuji maka jumlah items , maka
jumlahnya 50 soal
Pada akhir pertemuan penulis mengambil test dari narrative teks yang
dapat disajikan dalam tabel sebagai berikut :
Tabel 1. Nilai Ulangan Harian siswa teks Narrative
NO
1
2
3
4

NILAI
80 - 100
60 - 79
40 - 59
0 - 39
Jumlah

ULANGAN HARIAN
1
2
Jumlah ( % )
Jumlah ( % )
3 (7.5 )
9 (22.5 )
20 ( 50)
26 ( 65 )
16 (15.25 )
5 (12.5 )
4 ( 10 )
40 ( 100 )
40 (100 )

Dari table 1 diatas dapat diketahui bahwa pada ulangan harian 1 siswa
yang mendapat nilai 80 100 ada 3 siswa (7,5 % ) ini artinya bahwa pada
ulangan harian pertama untuk mencapai nilai 80 sampai dengan 100 sedikit
sekali, sedangkan nilai 60 sampai dengan 79 ada 19 siswa (47.5 % ) nilai
yang tergolong sedangpun belum mencapai 60 % keatas, hanya mencapai

23

nilai sedang dan tinggi berjumlah 23 0rang ( 57.50 % ) ini menandakan


bahwa masih banyak siswa yang belum mencapai target masih menemukan
kendala atau belum memahami bagaimana strategi dalam collaborative itu,
dan nilai sangat rendah 4 siswa ( 10 % ). Pada ulangan harian kedua siswa
sudah ada prubahan yang signifikan, untuk teks narrative yang sebenarnya
tidak terlalu asing bagi siswa pada pase kedua siswa yang mendapatkan nilai
80 ke atas sudah ada 9 orang ( 22.5 % ) , kemudian untuk nilai sedang dari
60 sampai dengan 80 sudah mencapai 65 % yaitu 26 siswa . Hal ini
menunjukkan bahwa perubahan demi perubahan sudah mulai tampak
signifikannya , dari nilai sedang sampai nilai tertinggi jumlahnya adalah 26
orang artinya bahwa sudah mencapai target 60 keatas

85 % secara

kelasikal .Untuk teks narrative tidak perlu diadakan siklus ke tiga

karena

siswa yang perlu bimbingan guru atau perbaiakan berjumlah 5 orang ( 12.5
%). Jadi pencapaian keberhasilan untuk teks narrative ini sudah mencapai
87.5 %.
Tabel. 2 Nilai Ulangan Harian siswa teks Explanation
NILAI
NO
1
2
3
4

80 - 100
60 - 79
40 - 59
0 - 39
Jumlah siswa

ULANGAN HARIAN
1
2
3
Jumlah ( % ) Jumlah ( % )
Jumlah ( % )
2(5)
2(5)
5 (12.5 )
20( 50 )
24( 60 )
26 (65 )
14( 35 )
14 ( 35 )
9 (22.5 )
4( 10 )
40 ( 100 )
40 ( 100 )
40 ( 100 )

Pada tabel. 2 dapat disimpulakan bahwa teks explanation ini


kelihatannya agak lebih sulit bagi siswa , karena teks explanation ini
mengandung fenomena alam yang harus dicerna oleh siswa lebih mendalam,
dalam teks ini siswa dihadapkan generik strukture dan gramatical features
yang agak sedikit membutuhkan waktu lama untuk memahaminya, masih
terganjal akan kemampuan siswa dalam memahami keyword dalam kalimat,
hubungan ide satu dengan ide yang lainnya, apa lagi pada ide tersirat dan

24

inferences membutuhkan waktu yang cukup lama, hasi pencapaian pun agak
sedikit rendah bila dibandingkan dengan teks naratif. Untuk ulangan
pertemuan pertama dan kedua ada 2 orang ( 5 % ) siswa yang mendapat
nilai 80 keatas , ini menunjukkan masih terdapat kesulitan bagi siswa untuk
memahami penggunaan collaborative strategfis reading itu sendiri. Pada
jenjang menegah pada pertemuan pertama hanya terdapat 20 dari 40 siswa
sama dengan 50 % sedangakan pada pertemuan kedua ada peningkatan
sedikit menjadi 26 orang ( 65 % ) dan yang lainnya masih butuh remedial
dan bimbingan guru untuk memahami bacaan bahasa Inggris adalah 35 % .
Pada teks explanation masih perlu adanya siklus ke tiga untuk lebih
memantapkan akan pengertian siswa dalam memngaplikasikan collaborative
itu sendiri.
Dari penggabungan hasil yang dicapai siswa pada teks narative dan
explanation bahwa rata rata pada pada pencapaian tinggi pada siklus
pertama adalah 10 % sedangakan pada siklus kedua adalah 24 %. Pada
pencapaian sedang penggabungan narrative dan explanation text diperoleh
rata-rata 50 % sedangkan katagori pencapaian sedang dari kedua text pada
siklus ini adalah rata rata 65 % selebihnya termasuk katagori rendah pada
siklus pertama 40 % dan sangat rendah adalah 10 %, sedangakan pada siklus
kedua katagori rendah dari teks tersebut adalah 18.5 dan katagori sangat
rendah adalah 0 % ini menunjukkan adanya peningkatan yang cukup
signifikan.
Pada siklus ketiga dari teks explanation menunjukkan ada sedikit
perubahan yang meningkat , yang sebelumnya pada siklus kedua jumlah

25

pencpaian rendah 12 (25 % ) sudah mulai berkurang menjadi 9 (22 % )


miskipun hasil belum memuaskan namun sedikit menggembirakan. Pada
penggambungn pencapaian nilai cukup , sedang dan tinggi adalah 31 ( 77.5
% ), hal ini pencapaian target keberhasilan sudah dikatagorikan berhasil,
namun 9 ( 22.5 % ) perlu dibimbing secara khusus.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
5.1.1 Komponen Kemampuan Membaca

26

Kemampuan membaca suatu bacaan Bahasa Inggris dengan


menggunakan collboratice Strategic Reading dari siklus ke siklus
lanjutan mengalami perubahan pencapaian siswa yang cukup signifikan .
Dari dua jenis text yang diadakan tindakan kelas teks narrative dan
explanation , dapat disimpulakn bahwa teks narrative lebih dikuasai oleh
siswa bila dibandingkan dengan teks explanation . Pada pencapaian teks
narrative pada siklus kedua dalam katagori penggabungan sedang dan
tinggi mencapai 87,5 % secara klasikal sedangkan pada text explanation
penggabungan tingkat sedang dan tinggi hanya mencapai 65 % . Pada
siklus ketiga bahwa

text explanation sudah mulai menunjukkan

perubahan yang signifikan bahwa penggabungan pencapaian sedang dan


tringgi adalah 77.5 % an sisanya yang masih perlu diadakan perbaiakan
adalah 22.5 % ( 9 siswa ).
Kemampuan akan keyword, hubungan antara satu ide dengan ide
lain, conjunction, dan ide tersirat sudah mulai membaik walaupun ,
yang pada mulanya dalam pemahaman siswa memerlukan waktu yang
agak lama.
5.2. Saran Saran
5.2.1 Diharapkan kepada guru bidang studi bahasa Inggris dapat memahami
penggunaan collaborative strategic reading dalam proses belajar
mengajar, karena strategi ini sangat popular dan mudah diaplikasikan
kepada siswa.

27

5.2.2 Kepada guru dan siswa diharapkan dapat menitik beratkan cooperative
learning , saling sharing dalam memahami bacaan bahasa Inggris dengan
mudah dan cepat.
5.2.3 Permasalahan yang cukup urgen adalah masih perlu dibina dan diajak
bersama akan

penguasaan kosa kata ( vocabulary mastery ) dan

penggunaanya serta pengenalan terhadap gaya penulis/ pengarang buku


teks bahasa Inggris.

DAFTAR PUSTAKA

28

Burner, D, and Page ,G, ( Eds )( 1985 ) Insight and Strategies for Teaching
Reading. Sydney: Harcourt Brace Jovanovick Group.
Carrel P.L ( Eds ) ( 1988 ) Interactive Approach to Second language Reading.
Carewell, John W, ( 2005 ) Educational Research . University of NebraskaLincoln
Jackson, SH. L., ( 2003 ) Research Methods and Statistics: A critical thinking
approach. Belmont : Thomson Learning Academic Resource Center.
Klingner J.K. , and Vaughn SH., ( 1993 ). Using Collaborative Strategic
Reading
( csr )The cornel for exceptional children : pp 32 37
Hamalik, ), 1983. Metoda dan Kesulitan Mengajar, Tarsito Bandung
Mc Carthy, M., ( 1993 ) Discourse analysis for language teachers. New York :
Cambridge University press, syndicate.
Nuttal ch., ( 1982 ) Teaching Reading Skill in a foreign Language . Oxford :
Heineman
Oxford , R.L., ( 1990 ) Language Learning Strategies : What every teacher
should know . Boston : Heinle and Heinle Publisher.

Lampiran 1. Jadwal Pelaksanaan Penelitian dan Materi Pelajaran

29

Pertemuan ke

Hari / Tanggal

Siklus 1
1
2
Siklus 2
1

Februari 2007

Februari 2007

Siklus 3
1
2

Maret 2007
Maret 2007

Januari 2007
Januari 2007

Mata Pelajaran
Reading Narrative Text
1. Fable
2. Legend
Reading Explanation Text
1. Acid Rain
2. The Process of
photosynthesis
Reading Explanation Text
1. Tsunami
2. El Nino

Lampiran 2. Penerapan Proses collaborative Strategic Reading


brainstorming
Preview,
30

predicting

fixup
Clik and
Clunk
Langkah 1
Perkenalan
Kelas
secara
Keseluruha
n

Click card

clunk card

Get idea
Get the gist
Get specific
information

generating
questions

Wrap up

reviewing

Lampiran 3. Penerapan Proses collaborative Strategic Reading


Giving
information
Leader
31

Strategy used

Mengingatkan
grup
Clunk
expert
Langkah 2
Aktivitas
kerja
kelompok
Berperan

Menemukan arti
sulit

Membimbing
Gist expert
Ringkasan ide
penting

Membaca
paragrap

Announcer:

Membagi ide ide

Lampiran 4. Penerapan Proses collaborative Strategic Reading


Mendiskusikan
hasil bacaan

32

Pengulanagan
Clunk card

Langkah 3
Strategi
pengelomp
okan
seluruh
kelas

Jawab
pertanyaa
Sharing ide

Penggunaan
Model Strategi

Teknik
Pembelajaran
Kooperatif

Lampiran 5. TEST MEMBACA BACAAN BAHASA INGGRIS


PETUNJUK :

33

1. JAWABLAHLAH SELURUH PERTANYAAN DIBAWAH INI DENGAN


CEPAT DAN BENAR SESUAI WAKTU YANG DIBERIKAN
2. JAWABAN ANDA AKAN MENJADI BAHAN KAJIAN PENELITIAN ,
KARENA ITU JAWABLAH DENGAN BAIK
3. JAWAB SEMUA PERTANYAAN DAN JANGAN SAMPAI
TERTINGGAL SATU NOMORPUN
4. JANGAN MENJAWAB DUA DALAM SATU NOMOR
5. SELAMAT BEKERJA DAN BERKARYA.
TEXT.1
There was once a little fly that thought he was very important. One sunny
morning , he flew around looking for someone to talk to . He saw a bull grazing
in a field. He decided to fly down to talk to him.
The little fly down and buzzed around the bulls head. The bull did not
bother with him. He went on chewing the grass. The fly buzzed right inside the
bulls ear. The bull continued chewing to grass.
Now the fly decided to land on one of the bulls horns to make the bull
notice him. He waited for the bull to say something , but the bull kept quite.
The fly then shouted angrily, if you find that I am too heavy for you, let
me know and I ll fly way!
The bull laughed and said , Little fly, I dont care if you stay or leave.
You are so tiny that your weight does not make any difference to me , so please be
quite and leave a lone.
1. What is the text about ?
(A) The fly
(B) The bull
(C) The fly and the bull
(D) The importance of a fly
(E) The difference between a fly and a bull
2. Why did the bull just keep silent when the fly decided to land on one of its
horns ?
(A) The bull felt that the fly didnt disturb him
(B) The fly was too heavy for the bull to carry
(C) The bulls weight didnt make any difference to the fly
(D) The fly thought that he didnt disturb the bull.
(E) The bull continued chewing the grass.
3. What is the type of the text ?
(A) a report
(B) a narrative
(C) an anecdote
(D) a descriptive
(E) a discussion

34

4. The following are simple sentences, except .


(A) he saw a bull grazing in a field
(B) the fly buzzed right inside the bulls ear
(C) The fly shouted angrily.
(D) The bull didnt care about the fly
(E) Please be quiet and leave me alone.
5. Based on the text above , the structure of the text is .
(A) identification , description
(B) general statement , description
(C) orientation, complication, resolution
(D) goal, materials , method, evaluation
(E) issue, argument , recommendation
Text 2
Gunung Tujuh Lake is one of the many lakes in Kabupaten Kerinci in Jambi
province. It is an amzing tourist place to visit. The location of Gunung Tujuh lake
is in Kecamatan kayu aro. It is about 50 km from sungai penuh to pelompek
Village by public transport. Then pople climb and walk for another 4 km or for 2.5
hours. The lake is surrounded by steep forest slopes and seven mountains. The
highest peak of Gunung Tujuh Lake is 1,950 metres above sea level. The length of
the lake is 4,5 kms and the width is 3 kms . It is a colcanic lake and the highest in
Southeast Asia. The temperature around the lake is very cold. Beside waterfalls
you can also find animals such as siamang, elephants and birds. Gunung Tujuh
Lake is really beautiful with a spectacular secenery.
6. What does the text mainly talk about ?
( A ) Amazing mainly talk about
( B ) Gunung Tujuh Lake in Jambi
( C ) Volcanic Lakes in Jambi
( D ) Steep forest slopes in Jambi
( E ) Waterfalls in Jambi
7. The main idea of the text is that .
( A ) Gunung Tujuh Lake is a beautiful tourist resort
( B ) The location of Gunung Tujuh lake is difficult to reach
( C ) Gunung Tujuh Lake is the only lake in Sumatra
( D ) Tourists from southeast Asia visit this beautiful lake
( E ) The animals are more attractive than the lake itself
8. Which statement is true according to the text
( A ) The lake is 3 kms long
( B ) Gunung Tujuh Lake is not a volcanic lake
( C ) Gunung Tujuh lake is 4,5 kms away from sungai Penuh
( D ) There are steep forest slopes and seven mountains around the lake
( E ) siamangs are the only animals that can be found in Gunung Tujuh
Lake.

35

9. Gunung Tujuh Lake is really beautiful with a spectacular scenery .


The underlindedword means
( A ) amusing
( B ) remarkable
( C ) lovely
( D ) pretty
( E ) taouching
10. The Lake is surrounded by steep ..?
The underlined word means almost
( A ) vertical
( B ) broad
( C ) deep
( D ) high
( E ) large
Text 3
It has long been known that when exposed to light under suitable
conditions of temperature and moisture, the green parts of plants use carbon
dioxide from the atmosphere and release oxygen to it. These exchanges are the
opposite of those that occur in respiration. The process is called photosynthesis. In
photosynthesis, carbohydrates are synthesized from carbon dioxide and water by
chloroplasts of cells in the presence of light. In more plants , the water used in
photosynthesis is absorbed from the soil by the roots and translocated through
the xylem of the roots and steam to the leaves. Except for the usually small
percentage used in respiration, the oxygen release in the process diffuses out of
the leaf into the atmosphere through the stomates. Oxygen is the product of the
reaction for each molecule of carbon dioxide used, one molecule of oxygen is
release . A summary chemical equation for photosynthesis is :
6 CO2+6H2O

C6H12O6+6O2

As a result of this process , radiant energy from the sun is stored as


chemical energy. In turn , the chemical energy is used to decompose carbon
dioxide and water. The products of their decomposition are recombined into a new
compound, which si successively built up into more and more complex
substances. After many intermediate steps, sugar is produced. At the same time , a
balance of gases is preserved in the atmosphere.
11. Which title best expresses the ideas in this passage ?
a. A chemical Equation
b. The process of Photosynthesis
c. The Parts of Vascular Plants
d. The production of sugar
e. The Chemical equation
12. In photosynthesis , water ?
a. is stored as chemical energy

36

b.
c.
d.
e.

must be present
interrupts the chemical reaction
is produced in carbohydrates
is decomposed by chemical energy

13. Which process is the opposite of photosynthesis ?


a. Decomposition
b. Synthesis
c. Diffusion
d. Respiration
e. Carbon dioxide
14. The combination of carbon dioxide and water to form sugar results in
excess of
a. carbon
b. water
c. chlorophyll
d. oxygen
e. dioxide
15. The word store in line 13 is closet in meaning to
a. discovered
b. specified
c. retained
d. converted
e. built
16. In photosynthesis , from the sun is energy
a. changed to chemical energy
b. not necessary to the process
c. conducted from the xylem to the leaves of green plants
d. released one to one for each molecule of carbon dioxide used
e. easy to process
17. The word their in line15 refers to
a. products
b. radiant energy and chemical energy
c. complex substances
d. carbon dioxide and water
e. successive

18. the word successively in paragraph two line three is closet meaning to
a. slowly
b. in a sequence
c. carefully
d. with effort

37

e. fast
19. Beside the manufacture of food for plants, what is another benefit of
photosynthesis?
a. it remains a balance of gases in the atmosphere
b. it produces solar energy
c. it removes harmful gases from the air
d. it diffuses additional carbon dioxide into the air
e. it produces a balance energy
20. Which of the following is NOT true of the oxygen used in photosynthesis?
a. Oxygen is absorbed by the roots
b. Oxygen is the product of photosynthesis
c. Oxygen is used in respiration
d. Oxygen is released into the atmosphere through the leaves.
e. Oxygen is release out

38

39

You might also like