You are on page 1of 21

HUKUM ISLAM

Kelompok 3 Bab 3 Rombel 46


Anisa Sholihah
Erniza P. R.
M. Andi S.
Nurul Luthfiani
Suci Larasati
Ichsan Wibowo

A. KONSEP HUKUM ISLAM


1. PENGERTIAN HUKUM ISLAM
Hukum Islam adalah hukum yang ditetapkan oleh Allah melalui wahyu-Nya yang kini terdapat
dalam Al-Quran dan dijelaskan oleh Nabi Muhammad sebagai Rasul-Nya melalui Sunnah
beliau yang kini terhimpun dengan baik dalam kitab-kitab Hadist. Hukum Islam tidak hanya
mengatur hubungan manusia dengan manusia lain dalam masyarakat, termasuk dirinya
sendiri dan benda serta alam semesta, tetapi juga hubungan manusia dengan Tuhan.

Menurut M.Tahir Azhari, tiga sifat hukum Islam :


1.Bidimentional : vertikal & horizontal
2. Adil
3. Individualistik & Kemasyarakatan

2. PENGERTIAN SYARIAT DAN FIQIH


1. Syariat adalah aturan atau undang-undang Allah
2. Fiqih adalah pemahaman manusia yang memenuhi syarat tentang
syariat

Syariat

Fiqih

Al Quran & Hadits

Kitab Fiqih

Fundamental

Instrumental

Abadi

Temporal & sesuai area

1<

Kestuan dalam Islam

Keragaman hukum Islam

THEORY BASE AND


Jenis Fiqih
HYPOTHESIS
Fiqih Syariah

Ibadah & Muamalah

Fiqih Maqasid

Aspek kehidupan

Fiqih Awlawiyat

Prioritas

Fiqih Muwazanah

Pertimbangan maslahat dan


mafsadat

FIQIH IKHTILAF
Fiqih Ikhtilaf adalah cabang ilmu fiqih yang mempelajari tentang
perbedaan pendapat dikalangan para Ulama dalam masalah-masalah furu
(cabang syariat), sebab-sebabnya, dan adap-adap dalam berbeda pendapat.
Ada 2 macam fiqih ikhtilaf, yaitu:
1. Perbedaan dalam masalah pokok-pokok syariat (ushul)
2. Perbedaan pendapat dalam masalah cabang-cabang syariat

RUANG LINGKUP HI

Ibadah

Prinsip Tauhid, Keadilan, Kemerdekaan & Kebebasan,


Persamaan atau Egalite,
Taawun, Toleransi atau Tasamuh
Muamalah

Hukum Munakahat, Wirasah, Muamalah, jinayat,


Al Ahkan As Sulthaniyah, Siyar, Mukhassamat

ASAS-ASAS HKUM ISLAM


1. Meniadakan kepicikan (kesempitan)
2. Meminimalisir beban (taklif)
3. Berangsur-angsur dalam menetapkan hukum
4. Sesuai dengan kemaslahatan manusia
5. Memujudkan keadilan yang merata

CIRI-CIRI HUKUM ISLAM

Menurut Mohammad Daud Ali, ciri-ciri Hukum Islam adalah sebagai berikut:
1.Merupakan bagian dan bersumber dari Agama Islam
2.Mempunyai hubungan erat dan tidak dapat dipisahkan dari iman atau
aqidah, dan kesusilaan atau akhlak Islam
3.Mempunyai 2 istilah kunci, yaitu syariat dan fiqih
4.Terdiri dari 2 bidang utama, yaitu ibadah (mahdah) dan muamalah dalam
arti luas
5.Strukturnya berlapis, terdiri dari:
Al-Quran (syariat)
Hadist (syariat)
Ijtihad (fiqih)
6. Pelaksanaanya dalam praktik (fiqih):
7. Berupa keputusan hakim
8. Berupa amalan-amalan umat Islam dalam masyarakat

TUJUAN HUKUM ISLAM


Memelihara Agama
Memelihara Jiwa
Memelihara Akal
Memelihara Keturunan
Memelihara Harta

Menurut Juhaya S. Praja, tujuan Hukum Islam dapat


dilihat dari 2 segi, yaitu:
1. Dari segi Pembuatan Hukum Islam Allah dan Rasul-Nya, :
memenuhi keperluan manusia & untuk ditaati.
2. Dari segi manusia yang menjadi Pelaku dan Pelaksana
Hukum Islam itu : mencapai kehidupan bahagia

SUMBER HUKUM ISLAM

METODE-METODE PENGAMBILAN HI
Ijma

Kesepakatan para ulama

Qiyas

Menyamakan suatu hukum


dengan hukum yang sudah
ada bedasar kesamaan illat

Istihsan

Suatu yang dianggap baik

Al Marsalat al Mursalat

Memperhatikan
kemaslahatan

Saddu Al Zariat

Membendung keburukan

C. FUNGSI HI DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT

D. MAZHAB DALAM HUKUM ISLAM


A. Bahasa berarti jalan atau tempat berjalan
B. Istilah berarti sbagai cara seorang mujtahid dalam mengambil
(istinbath) dari dalil Al Quran & AsSunnah yang berbeda-beda antara
seorang mujtahid dengan mujtahid lainnya.

MUNCULNYA PERBEDAAN MAZHAB


Karena,
1. Perbedaan pemahaman terhadap Al quran & Hadits
2. Perbedaan dalam hal-hal yang berkaitan dengan sunnah Rasul
3. Perbedaandalam penggunaan kaedah fiqih
4. Perbedaan penggunaan dalil-dalil di luar Al Quran & Hadits

MAZHAB-MAZHAB BESAR
1. Mazhab Hanafi
2. Mazhab Maliki
3. Mazhab Hambali
4. Mazhab SyafiI
Keempat mazhab tersebut tumbuh pada masa akhir Dinasti
Umayyah dan awal Dinasti Abbasyiyah(132-656 H/750-1258 H).

MAZHAB HANAFI

Didirikan oleh Imam Numan bin Tsabit dan bergelar Abu Hanifah

Lahir th 80 H & wafat th 150 H di Bagdad

Berasal dari Kufah (Irak)

Dasar-dasar mazhab : Al quran, As Sunnah, Ijma, Qiyas, Istihsan,


perbuatan ulama Madinah, perkataan sahabat, Saddu Dzariah,
Muraah, Al Khilaf, Istishab, Mashalih mursalah, dan Syariat
terdahulu.

Malik adalah guruku, dirinya akan mendapatkan ilmu. Dia adalah


hujjah antara aku dan Allah SWT. tak seorangpun yang lebih
kupercayai daripada beliau. Jika berbicara tentang para ulama, beliau
seperti bintang yang cahayanya paling teang , kata Imam SyafiI
tehadap Imam Maliki.

MAZHAB MALIKI

Didirikan oleh Malik bin Anas Al Ashbani

Lahir th 93 H & wafat th 170 H

Beliau berasal dan belajar di Madinah

Dasar-dasar mazhab : Al quran, As Sunnah, Ijma, Qiyas, Istihsan,


perkataan sahabat, Saddu Dzariah, Istishab, dan Mashalih mursalah,
Syariat terdahulu, dan perbuatan ulama Madinah.

Istinbath Imam Maliki cenderung Literal.

Malik adalah guruku, dirinya akan mendapat ilmu. Dia adalah hujjah
antara aku dan Allah SWT. tak seorangpun yang kupercayai daripada
beliau. Jika berbicara tentang para ulama, Beliau seperti bintang
paling terang., kata Imam Syafii.

MAZHAB SYAFII

Didirikan oleh Muhammad Al Idris As Syafii Al Nasyimi

Lahir th 150 H di Palestina & wafat th 204 H di Mesir

Hafidz umur 7 th & hafal hadits umur 12 th

Berasal dan belajar di Madinah

Dasar-dasar mazhab : Al quran, As Sunnah, Ijma, Qiyas

Pemikiranya moderat : mempertemukan tradisi tekstual & rasional

Beliau adalah manusia yang paling menguasai kitabullah dan sunah.


Tidak lah seseorang yang mencoba memulai menulis fiqih kecuali
Imam SyafiI telah mendahuluinya., kata imam Ahmad terhadapImam
Syafii

MAZHAB HAMBALI

Didirikan oleh Ahmad bin hambal Asy Syaibani atau Imam Ahmad.

Lahir th 164 H & wafat th 241 H di Bagdad

Dasar-dasar mazhab : Al quran, As Sunnah, Ijma, Qiyas, Istihsan,


perkataan sahabat, Saddu Dzariah, Istishab, dan Mashalih mursalah.

Penggunaan nalar lebih dominan dalam istinbath

Aku keluar dari Baghdad dan tak seorangpun kutemui lebih pandai
dan lebih taqwa dari Ahmad bin hambal, kata Imam SyafiI tehadap
Imam Ahmad.

HUKUM MAHZAB

TERIMA
KASIH

You might also like