Professional Documents
Culture Documents
Identifikasi Ciri-ciri
Lapisan Atmosfer dan
Pemanfaatannya
1. Pengertian Atmosfer
2. Lapisan Atmosfer
3. Pemanfaatan Penyelidikan Atmosfer
1. Pengertian
Atmosfer
Atmosfer: lapisan udara yang terdiri atas beberapa gas
A.1. Pengertian
Atmosfer (lanj.)
Bagian-bagian atmosfer yang diselidiki:
a) Atmosfer bagian bawah, diselidiki dengan alat sinopsis
secara langsung, seperti termometer, barometer,
barograf, dll.
b) Atmosfer bagian atas, diselidiki dengan:
1. Balon yang dilengkapi dengan meteograf
(alat
pencatat temperatur, tekanan dan
basah udara)
2. Balon yang dilengkapi dengan radio sonde yang
dapat memancarkan hasil penyelidikan mengenai
temperatur, tekanan dan legas udara ke permukaan
bumi.
Meteograf
Radio Sonde
Komposisi
Atmosfer Bumi
Lapisan Atmosfer
Gambar lapisan atmosfer
Penampang
Lapisan Atmosfer
Pembagian Lapisan
Atmosfer
Berdasarkan Suhu
A.2. Lapisan
Atmosfer
a. Troposfer
b. Stratosfer
c. Mesosfer
d. Termosfer
e.
Ionosfer
f.
Eksosfer
a. Troposfer
0 12 km.
Tebal : 10 km.
Sangat mempengaruhi kehidupan di bumi karena merupakan
tempat terjadinya peristiwa-peristiwa cuaca, seperti angin,
hujan, awan, halilintar, dll.
Terdiri atas
a) Lapisan planetair
: 0 1 km
b) Lapisan konveksi
: 1 8 km
c) Lapisan tropopause
: 8 12 km
Lapisan ini merupakan pembatas antara lapisan
troposfer dengan stratosfer
Temperaturnya relatif konstan
Kegiatan udara secara vertikal (konveksi) terhenti
pada lapisan ini
a. Troposfer (lanj.)
Pada lapisan ini terdapat penurunan suhu, terjadi
karena sangat sedikitnya troposfer menyerap radiasi
gelombang pendek dari matahari.
Sebaliknya permukaan tanah memberikan panas
pada lapisan troposfer yang terletak di atasnya;
melalui konduksi, konveksi, kondensasi dan
sublimasi yang dilepaskan oleh uap air atmosfer.
Pertukaran panas banyak terjadi pada troposfer
bawah sehingga suhu turun dengan bertambahnya
ketinggian.
Udara troposfer atas sangat dingin.
a. Troposfer
(lanj.)
b. Stratosfer
12 60 km
Terdiri atas tiga lapisan:
a. Lapisan isoterm :lapisan paling bawah dari
stratosfer
b. Lapisan panas : terjadi peningkatan suhu.
c. Lapisan campuran teratas
Di lapisan ini, O3 terbentuk pada ketinggian
35 km
Perbedaan ketinggian menyebabkan
terjadinya perbedaan temperatur di lapisan ini
(inversi suhu).
Stratosfer (lanj.)
Suhu di lapisan stratosfer yang paling
bawah relatif stabil dan sangat dingin yaitu
- 70 F atau sekitar - 57 C
Dari bagian tengah stratosfer keatas, pola
suhunya berubah menjadi semakin
bertambah semakin naik, karena
bertambahnya lapisan dengan konsentrasi
ozon yang bertambah.
Awan tinggi jenis cirrus kadang-kadang
terjadi di lapisan paling bawah
b. Stratosfer
(lanj.)
Lapisan ozon: lapisan
pelindung troposfer dan
permukaan bumi dari pancaran sinar ultraviolet
ungu yang berlebihan, sehingga tidak merusak
kehidupan di bumi.
c. Mesosfer
60 80 km
Terletak di antara lapisan stratopause dan
mesopause
Mesopause: lapisan peralihan antara
mesosfer dengan stratosfer
Temperaturnya - 500 C - 700 C
Merupakan lapisan pelindung bumi dari
kejatuhan meteor.
Suhu yang rendah memungkinkan terjadi
awan noctilucent, yang terbentuk dari kristal
es.
d. Termosfer
80 -100 km
Temperaturnya antara -400 C sampai -50 C
Lapisan yang paling tinggi dalan termosfer
adalah termopause
Merupakan tempat terjadinya ionisasi bagi
molekul dan atom-atom udara sehingga dapat
memberikan efek pada perambatan
gelombang radio, baik gelombang panjang
maupun gelombang pendek
e. Ionosfer
100 800 km
Temperaturnya antara 00 C sampai lebih dari 700 C
Merupakan tempat dimana seluruh atom udara
mengalami ionisasi
Terdapat tiga lapisan:
a) Lapisan E atau lapisan Kennelly Heavyside (100 200
km)
b) Lapisan F atau lapisan Appleton ( 200 400 km)
c) Lapisan atom (400 800 km)
Pada lapisan E dan F, gelombang radio mengalami
pemantulan, yakni gelombang panjang dan pendek
Terjadi fenomena aurora
Fenomena Aurora
f. Eksosfer
Lebih dari 800 km
Merupakan lapisan atmosfer bumi
paling luar
Pengaruh gaya berat pada lapisan ini
sangat kecil
Benturan antar bagian udara jarang
terjadi
Pada lapisan ini, meteor mulai
berinteraksi dengan susunan gas
atmosfer bumi
A.3. Pemanfaatan
Penyelidikan
Atmosfer
Kegunaan penyelidikan atmosfer:
Mengadakan ramalan cuaca, baik jangka pendek
maupun panjang.
Menyelidiki kemungkinan diadakannya hujan
buatan
Mengetahui penyebab gangguan radio, televisi dan
cara memperbaiki hubungan melalui udara
Mengetahui syarat-syarat hidup di lapisan udara
bagian atas
Tempat menyelidiki atmosfer disebut stasiun
meteorologi atau observatorium meteorologi
B. Dinamika Unsur-unsur
Cuaca dan Iklim
Keadaan atmosfer dapat diamati setiap hari
Keadaan cuaca pada suatu tempat berubah-ubah
setiap waktu
Cuaca terjadi pada tempat yang tidak luas dan pada
suatu saat
Iklim merupakan rata-rata cuaca pada suatu
wilayah yang luas dalam waktu yang lebih lama (30
tahun)
Cuaca
Cuaca adalah keadaan udara pada suatu
saat, dan pada daerah yang sempit.
Contoh: cuaca di Manado cerah, tidak
berawan, temperatur udara 200C sampai
300C, dan kecepatan angin 10 Km/jam.
Ilmu tentang cuaca dinamakan meteorologi.
Iklim
Iklim adalah keadaan cuaca rata-rata
pada daerah yang luas dan dalam waktu
yang lama (30 tahun).
B. Dinamika Unsur-unsur
Cuaca dan Iklim (lanj.)
Keadaan cuaca dapat diperkirakan melalui pengamatan
terhadap unsur-unsur cuaca seperti:
1. Penyinaran matahari
2. Suhu udara
3. Tekanan udara
4. Angin
5. Awan
6. Kelembaban Udara
7. Curah Hujan
8. Massa udara
9. Pemanasan global
B.1. Penyinaran
Matahari
Temperatur di
Indonesia dipengaruhi oleh letak
lintang dan bentuk keadaan alamnya
Letak lintang Indonesia antara 6008 LU dan 11015
LS
Indonesia beriklim tropis, artinya semua tempat di
Indonesia menerima panas matahari lebih banyak
Semua panas dari penyinaran matahari diterima
oleh permukaan bumi, ada yang dipantulkan
kembali dan ada yang diserap oleh udara dan awan
B.1. Penyinaran
Matahari
(lanj.)
Letak astronomis Indonesia di 94 45 BT 141 05 BT
0
B.1. Penyinaran
Matahari
(lanj.)
Banyak sedikitnya sinar matahari yang
B.1. Penyinaran
Matahari
(lanj.)
Udara bersifat diaterman, artinya dapat melewatkan
panas matahari
Sifat diaterman ini terdapat pada udara murni
Panas matahari yang sampai ke bumi digunakan oleh
bumi untuk memanasi udara di sekitarnya
Beberapa proses yang dapat mengubah udara menjadi
panas:
a. Konveksi
b. Adveksi
c. Turbulensi
d. Konduksi
a. Konveksi
Adalah pemanasan secara vertikal
Terjadi akibat adanya gerakan udara secara
vertikal, sehingga udara di atas yang belum
panas akan menjadi panas karena pengaruh
udara di bawahnya yang sudah menjadi
panas
b. Adveksi
Adalah penyebaran panas secara
horizontal
Terjadi sebagai akibat gerakan udara
panas secara horizontal dan menyebabkan
udara di sekitarnya juga menjadi panas
d. Konduksi
Adalah pemanasan secara kontak/ bersinggungan
Terjadi karena molekul-molekul udara yang dekat
dengan permukaan bumi akan menjadi panas setelah
bersinggungan dengan bumi yang memiliki panas dari
dalam.
Molekul-molekul udara yang sudah panas
bersinggungan dengan molekul-molekul udara yang
belum panas, sehingga menjadi sama-sama panas
B.1. Penyinaran
Matahari
(lanj.)
Tingginya suhu rata-rata tahunan di Indonesia
B.1. Penyinaran
Matahari (lanj.)
B.1. Penyinaran
Matahari (lanj.)
Termome
ter
B.2. Suhu
Udara
(lanj.)
Tinggi rendahnya suhu suatu daerah dipengaruhi
oleh:
a. Sudut datang sinar matahari
b. Keadaan cuaca
c. Letak lintang
d. Ketinggian tempat
c. Turbulensi
Adalah penyebaran panas secara
berputar-putar
Penyebaran panas ini akan
menyebabkan udara yang sudah panas
bercampur dengan udara yang belum
panas
barometer.
Barometer yang dapat mencatat sendiri disebut
barograph.
Tekanan udara dihitung dengan menggunakan
satuan milibar
Garis pada peta yang menghubungkan tekanan
udara sama disebut isobar.
Besarnya tekanan udara di permukaan bumi
adalah 76 cmHg atau 760 mmHg atau 1 atmosfer.
Barometer
Barograf
B.3. Tekanan
Udara (lanj.)
Barometer
Aneroid
B.4. Angin
Angin adalah udara yang bergerak dari
tekanan udara yang tinggi ke tempat yang
tekanan udaranya rendah.
Alat untuk mengukur kecepatan angin
dinamakan anemometer.
Hasil catatan anemometer disebut
anemogram
Alat untuk mengetahui arah angin ialah
panah angin atau kantong angin.
Anemometer
1. Gradien
Barometrik
1. Gradien
Barometrik (lanj.)
Contoh soal :
Bila diketahui garis isobar I tekanan
Udaranya 3010 mb dan garis isobar II
tekanan udaranya 3000 mb, serta jarak
kedua garis isobar adalah 444 km,
tentukan gradien Barometriknya
1. Gradien
Barometrik(lanj.)
Penyelesaian :
Garis isobar I = 3010 mb
Garis isobar II = 3000 mb
Selisih tekanan = 10 mb dan jarak antar garis
isobar = 444 km.
Maka gradien barometrik = 10 : ( 444 : 111 )
= 2,5 mb
2. Hukum
Stevenson
Bunyi Hukum Stevenson :
Kecepatan angin bertiup berbanding
lurus dengan gradien barometriknya.
Semakin besar gradien barometriknya,
semakin besar pula kecepatannya
3. Relief
Permukaan Bumi
Angin bertiup kencang pada daerah yang
reliefnya rata dan tidak ada rintangan.
Sebaliknya angin bertiup pelan pada
daerah yang reliefnya kasar dan penuh
dengan rintangan.
B.5. Awan
Adalah kumpulan tetesan air (kristalkristal es) dalam udara di atmosfer yang
terjadi karena pengembunan setelah
melampaui keadaan jenuh.
Awan yang menempel di permukaan bumi
disebut kabut
1.) cumulus
2.) stratus
3.) cirrus
Jika beberapa awan tersebut bergabung,akan
1. Awan Tinggi
a. Awan Cirrus
Halus
Strukturnya seperti serat
Bentuknya seperti bulu burung
Tersusun seperti pita yang melengkung di
langit
Sering terdapat kristal es
Tidak menimbulkan hujan
Awan Cirrus
.
b. Awan Cirro
Stratus
Berbentuk seperti kelambu putih yang halus
dan rata
Tampak cerah
Terlihat seperti anyaman yang tidak teratur
Sering menimbulkan terjadinya hallo
Biasanya terjadi pada musim kering
Hallo: lingkaran bulat yang mengelilingi
bulan atau matahari
Awan Cirro
Stratus
c. Awan Cirro
Cumulus
Terputus-putus
c. Awan Cirro
Cumulus
2. Awan Menengah
Terdapat pada ketinggian 3 6 km
Yang termasuk awan menengah:
a. Alto Cumulus (A-Cu)
b.Alto Stratus (A-St)
a. Awan Alto
Cumulus
Kecil-kecil
Jumlahnya banyak
Berbentuk bola agak tebal berwarna
putih sampai pucat, ada bagian yang
kelabu
Bergerombol
Sering berdekatan
a. Awan Alto
Cumulus
b. Awan Alto
Stratus
Sifatnya luas dan tebal
Warnanya kelabu
Pada matahari dan bulan akan tampak
terang
b. Awan Alto
Stratus
3. Awan Rendah
Terdapat pada ketinggian kurang dari 3
km
Yang tergolong awan rendah:
a. Strato Cumulus (St-Cu)
b. Stratus (St)
c. Nimbo Stratus (Ni-St)
a. Awan Strato
Cumulus
a. Awan Strato
Cumulus
b. Awan Stratus
Rendah dan sangat luas
Tingginya di bawah 2.000 m
Lapisannya melebar seperti kabut dan
berlapis-lapis
Pada dasarnya, tidak berbeda dengan
kabut
b. Awan Stratus
c. Awan Nimbo
Stratus
c. Awan Nimbo
Stratus
a. Awan
Cumulus
Awan tebal dengan puncak agak tinggi
Terbentuk pada siang hari
Jika berhadapan dengan matahari akan
tampak terang
Jika hanya memeperoleh sinar sebelah akan
menimbulkan bayangan kelabu.
a. Awan
Cumulus
b. Awan
Cumulo
Nimbus
Dapat menimbulkan hujan dengan kilat
dan guntur
Volumenya besar
Posisinya rendah dan memiliki puncak
yang tinggi dan melebar
Merupakan awan tebal
Biasanya terdapat awan Cirro Stratus di
atasnya
Sering terjadi pada waktu angin ribut.
b. Awan
Cumulo Nimbus
Kabut sawah
Terjadi pada pagi atau malam hari
Terjadi pada cuaca terang dan udara
dingin
Terjadi melalui sungai, selokan atau
sawah
Kabut adveksi
Terjadi karena pengaruh udara panas
Mengandung uap air
Mengalir menuju ke daerah dingin
Kabut industri
Berwarna kehitaman
Terjadi di kota-kota industri
Akibat dari adanya asap pabrik
Terjadi karena jumlah inti kondensasi
bertambah banyak
Kabut
pendinginan
Terjadi pada malam hari
Terjadi pada udara terang
Terjadi karena pendinginan lapisan
mencapai lembab relatif 100%
B.6. Kelembaban
Udara
Dibedakan:
1. Kelembaban mutlak (absolut): berat uap air
dalam satu meter kubik udara
2. Kelembaban nisbi (relatif): perbandingan antara
jumlah uap air di udara saat saat pengukuran
dan jumlah uap air maksimum yang dapat
ditampung oleh udara, dirumuskan:
Kelembaban Nisbi = Kelembaban mutlak udara x 100%
Nilai jenuh udara
B.6. Kelembaban
Udara
(lanj.)
Kelembaban maksimum adalah udara yang jenuh
uap air.
Kelembaban spesifik adalah perbandingan uap air
dalam 1 kg udara.
Alat untuk mengukur kelembaban uara adalah
higrometer.
Higrometer yang mencatat sendiri disebut
higrograf.
Kelembapan udara juga dapat diukur dengan alat
yang dinamakan psychrometer.
Higrometer
B.6. Kelembaban
Udara
(lanj.)
Kelembaban relatif tertinggi adalah pada
pagi hari
Kelembaban relatif terendah adalah pada
sore hari
Kelembaban nisbi diukur dengan
menggunakan higrometer rambut
a. Hujan Zenital
Terjadi di daerah tropis
Disebut juga hujan naik ekuatorial
Biasanya terjadi pada sore hari setelah pemanasan
maksimal
Terjadi bersamaan dengan kedudukan matahari
pada titik zenitnya
Terjadi karena gerakan udara vertikal
Dialami daerah tropis 2x selama satu tahun
Dialami daerah lintang 231/2o LU/ LS 1x selama
satu tahun
Hujan Zenital
b. Hujan Musim
Terjadi di daerah musim
Dipengaruhi oleh angin musim
c. Hujan Siklun
Terjadi di daerah sedang
Dipengaruhi oleh angin siklun
Angin di daerah sedang selalu disertai
dengan hujan
d. Hujan Musim
Dingin
e. Hujan Musim
Panas
Terjadi di daerah subtropis (pesisir timur
kontinen-kontinen)
f. Hujan
Orografis
Terjadi di daerah pegunungan
Terjadi karena udara mendaki pegunungan
Sisi lereng yang dilalui udara kering disebut
daerah bayangan hujan.
Contoh : Angin Fohn di Pegunungan Alpina,
angin Bohorok di Bukit Barisan, Angin
Musim Barat Daya di Pegunungan pantai
barat India, dan angin Pasat Tenggara di
pegunungan pantai timur Brasil.
f. Hujan
Orografis
pedalaman benua
Data unsur cuaca digunakan untuk
mengetahui daerah-daerah basah, kering,
panas atau dingin
Curah hujan daerah basah biasanya tinggi,
yaitu diatas 3.000 mm/ tahun.
Curah hujan daerah kering rendah, yaitu
kurang dari 1.000 mm/ tahun
B.9. Pemanasan
Global
Merupakan kejadian meningkatnya
temperatur rata-rata atmosfer, laut dan
daratan Bumi.
Planet Bumi telah menghangat (dan juga
mendingin) berkali-kali selama 4,65 milyar
tahun sejarahnya.
Pada saat ini, Bumi menghadapi pemanasan
yang cepat, yang oleh para ilmuan dianggap
disebabkan aktivitas manusia.
B.9. Pemanasan
Global (lanj.)
B.9. Pemanasan
Global
(lanj.)
Temperatur rata-rata global 1856 sampai 2005
B.9. Pemanasan
Global (lanj.)
Rata-rata temperatur permukaan Bumi
sekitar 15C (59F).
Selama seratus tahun terakhir, rata-rata
temperatur ini telah meningkat sebesar 0,6
derajat Celcius (1 derajat Fahrenheit).
Para ilmuan memperkirakan pemanasan
lebih jauh hingga 1,4 - 5,8 derajat Celcius
(2,5 - 10,4 derajat Fahrenheit) pada tahun
2100.
Penyebab Efek
Rumah
Kaca
Efek rumah kaca disebabkan karena naiknya
konsentrasi gas karbondioksida (CO2) dan
gas-gas lainnya di atmosfer.
Kenaikan konsentrasi gas CO2 ini disebabkan
oleh kenaikan pembakaran bahan bakar
minyak (BBM), batu bara dan bahan bakar
organik lainnya yang melampaui kemampuan
tumbuhan-tumbuhan dan laut untuk
mengabsorbsinya yang menyebabkan
bocornya lapisan ozon.
Akibat Pemanasan
Perubahan cuacaGlobal
dan iklim yang sangat ekstrim
Dampak
Pemanasan Global
Dampak Pemanasan
Global (lanj.)
Para ilmuan telah memperkirakan dampak
pemanasan global terhadap :
1. Cuaca
2. Tinggi muka laut
3. Pantai
4. Pertanian
5. Kehidupan hewan liar
6. Kesehatan manusia
1. Cuaca
Para ilmuwan memperkirakan bahwa selama
pemanasan global, daerah Belahan Bumi
Utara akan memanas lebih dari daerah lain di
bumi.Akibatnya gunung-gunung es akan
mencair dan daratan akan mengecil.
Pada pegunungan di daerah sub tropis, bagian
yang ditututpi salju akan semakin sedikit serta
akan lebih cepat mencair, musim tanam akan
lebih panjang di beberapa area dan
temperatur musim dingin dan malam hari
cenderung untuk meningkat
1. Cuaca (lanj.)
Daerah hangat akan menjadi lembab karena
lebih anyak air yang menguap. Namun para
ilmuwan tidak yakin apakah kelembaban
tersebut malah akan menaikkan atau
menurunkan pemanasan. Hal ini disebabkan
karena uap air merupakan gas rumah kaca,
sehingga keberadaannya akan meningkatkan
efek insulasi pada atmosfer.akan tetapi, uap air
yang lebih banyak akan membentuk awan yang
lebih banyak, sehingga akan memantulkan
cahaya Matahari kembali ke angkasa luar, di
mana hal ini akan menurunkan pemanasan.
3. Pantai
Perubahan tinggi muka laut akan mempengaruhi
kehidupan di daerah pantai.
Kenaikan 100 cm akan menenggelamkan 6%
daerah Belanda, 17,5 daerah Bangladesh, dan
banyak pulau pulau.
Erosi dari tebing, pantai, dan bukit pasir akan
meningkat.
Ketika tinggi lautan mencapai muara sungai,
banjir akibat air pasang akan meningkat di
daratan.
3. Pantai (lanj.)
Sedikit kenaikan muka laut akan sangat
mempengaruhi ekosistem pantai.
Kenaikan 50 cm akan menenggelamkan separuh
dari rawa-rawa pantai di Amerika Serikat.
Rawa rawa baru juga akan terbentuk, tetapi
tidak di area perkotaan dan daerah yang sudah
dibangun.
Kenaikan muka laut ini akan menutupi sebagian
besar dari Florida Everglades.
4. Pertanian
Bagian Selatan Kanada mungkin akan mendapat
keuntungan dari tingginya curah hujan dan lebih
lamanya masa tanam.
Lahan pertanian tropis semi kering di beberapa bagian
Afrika mungkin tidak dapat tumbuh.
Daerah pertanian gurun menggunakan air irigasi dari
gunung-gunung, jauh menderita jika kumpulan salju
musim dingin yang berfungsi sebagai reservoir alami
alan mencair sebelum puncak bulun bulan masa
tanam
Tanaman pangan dan hutan akan mengalami serangan
serangga dan penyakit yang lebih hebat.
5. Hewan dan
Hewan danTumbuhan
tumbuhan menjadi makhluk hidup yang
6. Kesehatan
Manusia
Para ilmuwan memprediksi bahwa lebih banyak
6. Kesehatan Manusia
(lanj.)
Penyakit tropis lainnya juga dapat menyebar
seperti : demam dengue, demam kuning, dan
encephalitis.
Para ilmuwan juga memprediksi meningkatnya
insiden alergi dan penyakit pernafasan karena
udara yang lebih hanga akan memperbanyak
polutan.
Pengendalian
Pemanasan Global
Daerah pantai dapat dilindungi dengan
dinding dan penghalang untuk mencegah
masuknya air laut.
Pemerintah dapat membantu populasi di
pantai untuk pindah ke daerah yang
lebih tinggi.
Menanam tanaman
B. 9. Pemanasan
Global (lanj.)
Ada 2 pendekatan utama untuk
memperlambat
semakin bertambahnya gas rumah kaca :
1. Karbon dioksida dilepas ke atmosfer
dengan menyimpan gas tersebut atau
komponen karbon-nya di tempat lain
(carbon sequestration)
2. Mengurangi produksi gas rumah kaca
B.9. Pemanasan
Global
(lanj.)
Potensi kerusakan yang ditimbulkan oleh
pemanasan global ini sangat besar
sehingga ilmuwan-ilmuwan ternama
dunia menyerukan perlunya kerjasama
internasional serta reaksi yang cepat
untuk mengatasi masalah ini.
C. Klasifikasi
Berbagai Tipe Iklim
1. Faktor-faktor yang mempengaruhi
iklim
2. Macam-macam iklim
C.2. MacamIklim
a. macam
Iklim Matahari
b. Iklim Fisis
c. Iklim menurut Kppen
d. Iklim menurut Schmidt Ferguson
e. Iklim menurut Oldeman
a. Iklim Matahari
Dasar perhitungan untuk membagi daerah iklim
matahari adalah banyaknya sinar matahari yang
diterima oleh permukaan bumi
Semakin jauh dari khatulistiwa, semakin besar sudut
datang sinar matahari, sehingga jumlah sinar
matahari yang diterima oleh permukaan bumi
semakin sedikit.
Pembagian daerah ikllim menurut iklim matahari
didasarkan pada teori bahwa temperatur udara
makin rendah jika letaknya makin jauh dari
khatulistiwa
Pada kenyataannya, temperatur beberapa tempat
menyimpang dari teori tersebut.
a. Iklim Matahari
(lanj.)
Pembagian daerah iklim matahari berdasarkan
letak lintang:
a. Daerah iklim tropis
b. Daerah iklim sedang
c. Daerah iklim kutub
: 0o LU 23o1/2 LU
0o LS 23o1/2 LS
: 23o1/2 LU - 66o1/2 LU
23o1/2 LS - 66o1/2 LS
: 66o1/2 LU - 90oLU
66o1/2 LS - 90oLS
b. Iklim Fisis
Adalah iklim yang didasarkan pada pembagian daerah.
Pengaruh dari faktor fisis:
a. Pengaruh daratan yang luas
b. Pengaruh lautan
c. Pengaruh angin
d. Pengaruh arus laut
e. Pengaruh vegetasi
f. Pengaruh topografi
Menurut pembagian iklim fisis ada daerah iklim
kontinental, daerah iklim gurun daerah iklim gunung
dan daerah iklim tundra
c.Iklim Menurut
Kppen
c.Iklim Menurut
Kppen (lanj.)
ET : iklim tundra
EF : iklim dengan es abadi
c.Iklim Menurut
Kppen
(lanj.)
Ciri-ciri hujan:
B. Iklim kering hujan di bawah batas kering
f. Selalu basah
s. Bulan-bulan kering pada musim panas di
belahan bumi tempat yang bersangkutan
w. Bulan-bulan kering pada musim dingin di
belahan bumi tempat yang bersangkutan
m. Bentuk peralihan
c.Iklim Menurut
Kppen
(lanj.)
Karena iklim di pegunungan memiliki sifat tersendiri,
maka Koppen masih mengadakan pembagian:
1. Iklim RG : iklim pegunungan di bawah 3.000 m
2. Iklim H
: iklim pegunungan di atas 3.000 m
3. Iklim RT : iklim pegunungan sesuai dengan
ciri-ciri iklim ET
d. Iklim menurut
Schmidt Ferguson
Dalam pembagian iklim lebih menitikberatkan pada tipe curah hujan dan
penggolongannya, cara penentuannya:
a.
Penentuan curah hujan didasarkan pada tingkat kebasahan yang disebut
gradient (Q)
Q = Banyaknya jumlah bulan kering x 100%
b.
Menghitung nilai Q
Banyaknya jumlah bulan basah
c.
d.
e. Iklim menurut
Oldeman
Pembagian iklim dititikberatkan pada banyaknya
e. Iklim menurut
Pembagian zona agroklimat
Oldeman
(lanj.)
Simbol
Bulan
Subdivisi Kering
Bulan
Basah
Masa
tanam
bulan
Keterangan
1.
<2
2.
23
9 10
3.
46
68
68
4.
79
35
35
5.
D. Persebaran Curah
Hujan di Indonesia
Ciri-ciri Iklim
Bioma (Kel.Tumbuhan)
Kutub
Tundra
Dingin
Mediterania
(Kontinental)
Sedang-panas (Batas Barat:
Mediterania)
(Batas Timur:
Musim)
a. Hutan Hujan
Tropis
Terdapat di daerah yang suhu udara dan curah
hujannya tinggi
Terdiri dari tumbuhan-tumbuhan raksasa berdaun
hijau rindang yang dibelit oleh tumbuhan salur dan
ditempeli tumbuhan epifit
Di bawah tumbuhan raksasa hidup jenis tumbuhan
yang lebih kecil
Sangat lebat sehingga tidak dapat ditembus sinar
matahari
Terdapat di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan
Papua
Hutan Hujan
Tropis
b. Hutan Musim
Disebut juga hutam meranggas
Daunnya meranggas pada musim kemarau
dan tumbuh kembali pada musim hujan.
Terdapat di daerah lintang tinggi dengan
curah hujan sedang.
Perbedaan musim panas dan musim semi
tampak jelas
Di Indonesia berupa hutan jati, terutama di
Jawa dan Sulawesi (Buton)
Hutan Musim
c. Sabana
Adalah padang rumput yang diselingi semak
belukar
Terdapat di daerah bersuhu udara tinggi
dengan curah hujan yang rendah
Terdapat di NTB, NTT dan Sulawesi Tengah
Sabana
d. Stepa
Disebut juga padang rumput
Terdapat di daerah yang bersuhu udara
tinggi dengan curah hujan yang sangat
rendah
Terdapat di NTT dan Sulawesi Tengah
Stepa
E.3. Pengaruh
Ketinggian
Daerah
Semakin tinggi suatu daerah dari permukaan laut,
maka suhu akan semakin dingin
Manfaat hutan:
1. Menyimpan dan mengatur persediaan air
2. Mencegah terjadinya erosi
3. Membentuk tanah humus
4. Menghasilkan bahan mentah untuk bahan
industri dan bahan bangunan
5. Mengurangi polusi udara
1. Padang Rumput
Terbentang dari daerah tropika sampai daerah
subtropika.
Curah hujan per tahun rata-rata 250 500 mm,
namun ada juga yang dapat mencapai 1.000 mm,
namun turunnya hujan tidak teratur.
Hujan yang tak teratur dan porositas yang
rendah membuat tumbuhan kesulitan mengambil
air.
Tumbuhan yang sesuai dengan lingkungan ini
adalah rumput.
Terdapat di daerah basah, seperti Ameika Utara
dan India.
Padang Rumput
2. Gurun
Banyak terdapat di daerah tropis dan
berbatasan dengan padang rumput.
Curah hujannya sangat rendah, sekitar 250
mm/ tahun atau kurang.
Perbedaan suhu antara siang hari dengan
malam hari sangat besar.
Tumbuhan yang sesuai dengan lingkungan ini
tumbuhan yang dapat beradaptasi terhadap
kekurangan air dan penguapan yang cepat.
Gurun
3. Tundra
Hanya terdapat di belahan bumi utara.
Kebanyakan terdapat di lingkungan kutub
utara.
Musim dingin yang panjang dan gelap serta
musim panjang yang panas dan terus menerus.
Tidak ada pohon yang tinggi.
Banyak terdapat lumut, terutama sphagnum
dan lichenes.
Tumbuhan semusim berbunga dengan warna
yang menyolok
Masa pertumbuhan vegetasi pendek
Tundra
4. Hutan Basah
Hutan Basah
5. Hutan Gugur
Terdapat di daerah yang beriklim sedang
Penyebab terjadinya hutan gugur:
a. Curah hujan merata sepanjang tahun (75-100
cm/tahun )
b. Musim panas dan musim dingin
c. Musim gugur
Pohon-pohonnya tidak terlalu rapat dan spesiesnya
sedikit, antara 10 20 spesies.
Berbeda dengan hutan basah dalam hal kepadatan
pohonnya.
Ketinggian tumbuhan 10-20 m.
6. Taiga
Merupakan hutan pohon pinus yang daunnya
seperti jarum.
Merupakan bioma yang hanya terdiri dari
satu species pohon.
Pohon yang dapat ditemui, seperti: konifer,
spruce, alder, birch dan juniper.
Banyak terdapat di belahan bumi bagian
utara.
Penyebaran fauna atau hewan darat banyak
ditentukan oleh rintangan alam dan sebagian
adanya hubungan antar daratan
6. Taiga
F. Faktor-faktor Penyebab
Perubahan Iklim Global dan
Dampaknya Terhadap
Kehidupan
1. Keadaan Normal
2. Peristiwa El Nino
3. Peristiwa La Nina
F. 1. Keadaan
Normal
F.2. Peristiwa El
Nino
Terjadi setiap dua sampai tujuh tahun sekali
Samudera Pasifik, mulai dari Pasifik Tengah
sampai dengan Pantai Peru menjadi hangat.
Sedangkan di perairan Australia sebelah utara
dan Indonesia tidak demikian.
Apabila ini terjadi, maka angin pasat akan
melemah dan arahnya berbalik.
Udara tropis lembab beralih di Samudera
Pasifik Tengah dan meluas ke timur arah
Amerika Selatan.
2. Peristiwa El Nino
(lanj.)
Kenaikan temperatur
air laut akibat El
F. 2. Peristiwa El
Nino
F. 2. Peristiwa El
Nino
Efek El Nino
3.Peristiwa La Nina
F. 3. Peristiwa La
Nina
La Nina