You are on page 1of 3

GASTRITIS

Definisi
Grastritis adalah proses inflamasi pada mukosa dan submukosa lambung. Gastritis
merupakan gangguan kesehatan yang sering dijumpai di klinik, karena diagnosanya
hanya sering berdasarkan gejalam klinis bukan berdasarkan pemeriksaan
histopatologi.
Update Sydney System membagi gastritis berdasarkan pada topografi, morfologi,
dan etiologi. Secara garis besar gastritis dibagi menjadi 3 tipe, yakni: 1. Monahopik,
2. Atropik, dan 3. Bentuk khusus.

Etiologi
Infeksi kuman Helicobacter pylori merupakan kausa gastritis yang amat
penting. Di Negara maju, prevalensi infeksi kuman Helicobacter pylori pada anak
sangat rendah. Diantara orang dewasa prevalensi penyakit infeksi kuman ini lebih
tinggi daripapda anak-anak tetapi lebih rendah daripada di Negara berkembang
yakni sekitar 30%.
Penggunaan antibiotika, terutama untuk infeksi paru dicurigai mempengaruhi
penularan kuman dikomunitas karena antibiotika tersebut dapat mengeradikasi
infeksi Helicobacter pylori, walaupun persentase keberhasilannya rendah.
Obat anti inflamasi non steroid merupakan penyebab gastropati yang amat penting.
Gastropati akibat OAINS bervariasei amat luas, dari hanya berupa keluhan nyeri
uluhati sampai pada tukak peptic dengan komplikasi perdarahan saluran cerna
bagian atas.

Gejala klinis
Kebanyakan gastritis tanpa gejala. Mereka yang mempunyai keluhan biasanya
berupa keluhan yang tidak khas. Keluhan yang sering dihubung-hubungkan dengan
gastritis adalah nyeri panas dan pedih di ulu hati disertai mual kadang-kadang
sampai muntah. Keluhan-keluhan tersebut sebenarnya tidak berkorelasi baik
dengan gastritis, juga tidak dapat digunakan sebagai alat evaluasi keberhasilan
pengobatan.

Diagnosis

Diagnosis ditegakkan berrdasarkan pemeriksaan endoskopi dan histopatologi.


Sebaiknya biospsi dilakukan dengan sistematis sesuai dengan update Sydney
System yang mengharuskan mencantumkan topografi. Gambaran endoskopi yang
dijumpai adalah eritema, eksudatif, flat-erosion, raised erosion, perdarahan,
edematous rugae. Perubahan-perubahan histopatologi selain menggambarkan
perubahan morfologi sering juga dapat menggambarkan proses yang mendasari,
misalnya otoimun atau respon adaptif mukosa lambung. Perubahan yang terjadi
dapat berupa degradasi epitel, hyperplasi foveolar, infiltrasi netrofil, inflamasi sel
mononuclear, kerusakan sel parietal. Pemeriksaan histopatologi sebaiknya juga
menyertakan pemeriksaan kuman Helicobacter pylori.
Patogenesis Gastritis
Perjalanan alamiah gastritis kronik akibat infeksi kuman Helicobacter pylori secara
garis besar dibagi menjadi gastritis kronik non atrpi predominasi antrum dan
gastritis kronik atropi multifocal. Cirri khasi gastritis kronik nonatropi predominasi
antrum adalah inflamasi moderat sampai berat pada mukosa antrum, sedangkan
inflamasi di korpus ringan atau tidak ada sama sekali. Antrum tidak mengalami
atropi atau metaplasia. Gastritis kronik atropi multifocal mempunyai cirri-ciri khusus
yaitu terjadi inflamasi pada hamper seluruh mukosa, seringkali sangat berat berupa
atropi atau metaplasia setempat-setempat pada daerah antrum dan korpus. Ini
merupakan factor resiko penting dysplasia epitel mukosa dan karsinoma gaster.

Pengobatan
Pebgobatan gastritis akibat infeksi kuman Helicobacter pylori bertujuan untuk
melakukan radikasi kuman tersebut. Antibiotika yang dianjurkan adalah klaritomisin,
amoksisilin, metronidazol dan tetrasiklin.

Gastropati OAINS
OAINS merupakan salah satu obat yagn paling sering diresepkan. Obat ini dianggap
sebagai first line therapy untuk arthritis dan digunakan secara luas pada kasus
trauma, nyeri pasca pembedahan dan nyeri lain. Sebagian besar efek samping
OAINS pada saluran cerna bersifat ringan dan reversible. Hanya sebagian kecil yang
menjadi berat yakni tukak peptik, perdarahan saluran cerna dan perforasi. Risiko
untuk mendapatkan efek samping OAINS tidak sama bagi semua orang. Factor risiko
yang penting adalah usia lanjut, digunakan bersama dengan steroid, riwayat pernah
mengalami efek samping OAINS, dosis tinggi atau kombinasi lebih satu macam
OAINS dan disabilitas.

Patofisiologi Gastropati OAINS


Efek samping saluran cerna tidak terbatas pada lambung. Efek samping pada
lambung memang yang paling sering terjadi. OAINS merusak lambung melalui 2
mekanisme yakni topical dan sistemik. Kerusakan mukosa secara topical terjadi
karena OAINS bersifat asam dan lipofilik, sehingga mempermudah trapping ion
hydrogen masuk mukosa dan menimbulkan kerusakan. Efek sistemik OAINS
tampaknya lebih penting yaitu kerusakan mukosa terjadi akibat produksi
prostaglandin menurun. OAINS secara bermakna menekan prostaglandin. Seperti
diketahui prostaglandin merupakan substansi sitoprotektif yang amat penting bagi
mukosa lambung. Efek itu dilakukan dengan cara menjaga aliran darah mukosa dan
ion bikarbonat dan meningkatkan epithelial defense. Aliran darah mukosa yang
menurun menimbulkan adhesi netrolit pada endotel pembuluh darah mukosa dan
memacu lebih jauh proses imunologis. Radikal bebas dan protease yang dilepaskan
akibat proses imunologis tersebut akan merusak mukosa lambung.

Diagnosis Gastropati OAINS


Spektrum klinis gastropati OAINS meliputi suatu keadaan klinis yang bervariasi
sangat luat, mulai yang paling ringan berupa keluhan gastrointestinal discontrol.
Secara endoskopi akan dijumpai kongesti mukosa, erosi-erosi kecil kadang-kadang
disertai perdarahan kecil. Lesi seperti ini dapat sembuh sendiri karena adanya
adaptasi mukosa. Lesi yang lebih berat dapat berupa erosi dan tukak multiple,
perdarahan luas dan perforasi saluran cerna.
Secara histopatologi tidak khas. Dapat dijumpai regenerasi epithelial, hiperplasi
foveolar, edema lamina propria dan ekspansi serabut otot polos kearah mukosa.
Tanpa informasi yang jelas tentang konsumsi OAINS gambaran histopatologi seperti
ini sering disebut sebagai gastropati reaktif.
Pengelolaan
Evaluasi sangat penting karena sebagian besar gastropati OAIN ringan dapat
sembuh sendiri walaupun OAINS tetap diteruskan. Antagonis reseptor H2 (ARH2)
atau PPI dapat mengatasi rasa sakit dengan baik. Harus hati-hati menggunakan
ARH2 terhadap pasien yang harus menggunakan OAINS jangka lama, ARH2 ternyata
mampu mecegah timbulnya komplikasi berat OAINS pada saluran cerna atas.

You might also like