Professional Documents
Culture Documents
31 Oktober 2015
Kode Kegiatan
F1
Uraian Kegiatan
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kanker merupakan penyakit yang menakutkan tidak saja pada wanita, tetapi
juga pada pria dan anak-anak. Oleh karena itu, pada tanggal 4 Februari diperingati
sebagai hari kanker sedunia. Kanker adalah penyakit akibat pertumbuhan tidak
normal dari sel-sel jaringan tubuh yang sudah menjadi sel kanker (Eni, 2009).
Dalam perkembangannya, sel-sel kanker ini dapat menyebar ke bagian tubuh
lain sehingga dapat menyebabkan kematian. Diantaranya penyakit kanker serviks
merupakan pembunuh nomer satu penyebab kematian pada wanita. Kanker serviks
merupakan kanker tersering di Indonesia. Di Indonesia, setiap harinya 40-45
perempuan terdiagnosis kanker serviks dan 20-25 diantaranya meninggal.
Dampak yang dapat ditimbulkan kanker serviks pada perempuan cukup
banyak, dikarenakan kasus kanker serviks terbanyak muncul saat perempuan berada
dalam usia produktif, yaitu antara usia 30-50 tahun. Dampak yang dapat timbul
adalah:
pendeteksian dini. Pap smear merupakan salah satu jenis pemeriksaan screening
dalam mendeteksi dini kanker serviks yang efektif, sederhana, dan murah (Eni, 2009).
Gambaran paling akhir pada kanker serviks menunjukkan bahwa sebanyak
4467 kasus yang dicatat tahun 1988, sekitar 1800 kasus berakhir fatal. Dari
keseluruhannya, 85% dari wanita yang menderita kanker serviks tersebut tidak pernah
1
melakukan pap smear. Sementara dampak dari tidak melakukan pemeriksaan pap
smear adalah tidak terdeteksinya gejala awal kanker serviks (Evennet, 2004).
Di indonesia, hanya 3% wanita yang melakukan pap smear. Sebagian besar
melakukan pemeriksaan diri setelah perkembangan stadium lanjut dan ketika sudah
sulit untuk ditangani, sehingga hal tersebut meningkatkan angka kematian ibu (AKI)
yang tinggi, mencapai 20/hari. Itu berarti setiap satu jam, satu wanita meninggal
karena kanker serviks (Junita, 2009).
Kanker serviks cenderung muncul pada wanita berusia 35-55 tahun.
Berdasarkan data dari Yayasan Kanker Indonesia (YKI) pada tahun 2007
menyebutkan setiap tahunnya sekitar 500.000 wanita di diagnosis menderita kanker
dan lebih dari 250.000 meninggal dunia. Selain itu, kanker serviks juga muncul pada
wanita dengan usia yang lebih muda (Her, 2009).
Berdasarkan riset terbaru Depkes RI, para gadis remaja dengan usia 10-14
tahun juga termasuk dalam resiko terkena kanker serviks. Dimana hubungan seksual
di usia muda (di bawah 15 tahun) beresiko tinggi terhadap kemungkinan terkena
kanker serviks, karena rentan terhadap penyakit menular seksual (Junita, 2009).
Di negara-negara maju, pap smear telah terbukti menurunkan kejadian kanker
serviks invasif sebesar 46-76% dan mortalitas kanker serviks sebesar 50-60%.
Namun, di Indonesia tercatat hanya 5% penduduk wanita Indonesia yang melakukan
pap smear secara rutin. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh kurangnya pengetahuan
masyarakat mengenai pap smear (Chintami, 2009).
Berdasarkan uraian diatas, maka kami ingin melakukan penyuluhan kepada
ibu-ibu tentang penyakit ca serviks dan bagaimana mendeteksi dini penyakit tersebut.
BAB 2
RENCANA KEGIATAN
2.1 TUJUAN DAN TARGET KEGIATAN
Tujuan Umum :
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan tentang kanker serviks, diharapkan
ibu-ibu lebih peka tentang bahaya kanker serviks, karena kanker serviks terjadi ke
semua wanita, serta memberi input bagaimana mencegah kanker serviks.
Tujuan Khusus:
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan, diharapkan ibu-ibu dapat menjelaskan
kembali tentang:
Target Kegiatan :
Melalui kegiatan ini diharapkan meningkatkan pengetahuan ibu agar
memahami tentang penyakit kanker serviks serta upaya yang dapat dilakukan untuk
mencegah kanker serviks.
2.2 BENTUK KEGIATAN
1
Pukul
: 16.00 selesai
Tempat
3. SASARAN
Seluruh ibu hamil yang mengikuti kelas ibu hamil di Kecamatan Tegalampel
BAB 3
LAPORAN KEGIATAN
Materi penyuluhan
: Kanker serviks
Tempat
Peserta
No.
1.
2.
Langkah kegiatan
Kegiatan pendahuluan
Mengucapkan salam,
Waktu
2 menit
memperkenalkan
diri,
menjelaskan tujuan
Kegiatan pokok:
15 menit
10 menit
Saat terbaik untuk dilakukan pap smear adalah ketika seorang wanita tidak
sedang dalam masa menstruasi. Darah pada saat menstruasi akan mengganggu
penilaian seorang patolog dalam evaluasi hasil pap smear. Dua hari sebelum
dilakukan pap smear harus dihindari hal-hal sebagai berikut: hubungan seksual,
pengobatan intravagina, serta krim atau jelly yang digunakan pada vagina.
Untuk vaksin HPV, dianjurkan untuk diberikan oleh setiap wanita yang berusia
diatas 12 tahun. Wanita yang belum pernah berhubungan juga disarankan untuk
mendapatkan vaksin HPV.
Kesimpulan
Dari seluruh rangkaian kegiatan penyuluhan yang telah dilakukan dapat
diambil kesimpulan bahwa kegiatan penyuluhan kanker serviks dapat berjalan dengan
lancar. Ibu-ibu sangat antusias dalam meberikan pertanyaan dan saling diskusi.
Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi ibu-ibu untuk menambah wawasan dan
pengetahuan tentang seputar kanker serviks. Ibu-ibu diharapkan dapat mengetahui
secara dini manifestasi klinis dari kanker serviks. Diharapkan juga ibu-ibu mau
melakukan pap smear sebagai salah satu upaya deteksi dini.
DAFTAR PUSTAKA
Robbins, dkk. 2007. Buku Ajar Patologi. Jakarta: EGC.
DEPKES RI. 2008. Pegangan Fasilitator Kelas Ibu Hamil. Jakarta. Depkes RI
Mansjoer, Arif. 2000. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta: Media Aesculapus
Prawiroharjo. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka.
Canavan TP, Doshi. Cervical Cancer. Am Fam Phisicians 2000; 61: 1369-7.
Lehtinen, M. Dillner. Preventive Human Papillomavirus Vaccination. 2002; 78:46-6.
DOKUMENTASI