You are on page 1of 3

DAFTAR ISI

BAB 1. PENDAHULUAN

BAB

2. PERDARAHAN dan LUKA

BAB

3. PEMBALUTAN

BAB

4. FRAKTUR (PATAH TULANG) dan DISLOKASI (TERKILIR)

BAB

5. RESUSITASI JANTUNG PARU (CARDIO-PULMONARY


RESUSCITATION / CP R)
I.
Penilaian awal dan Resusitasi
II.
Pengelolaan Jalan Nafas

BAB

6. SHOCK

BAB

7. RUDA PAKSA RONGGA DADA (TRAUMA THORAX)

BAB

8. RUDA PAKSA RONGGA PERUT

BAB

9. CEDERA KEPALA

BAB

10.CEDERA TULANG BELAKANG DAN MEDULLA SPINALIS

BAB

11. TRAUMA MUSKULOSKELETAL

BAB

12. TRAUMA TERMAL

PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN


(P3K/ FIRST AID)
BAB 1. PENDAHULUAN
Dalam kehidupan sehari-hari sering terjadi kecelakaan yang menimpa
seseorang atau sekelompok orang. Kecelakaan bisa terjadi dimana saja, di rumah,
jalan, tempat kerja atau ditempat lainnya. Umumnya kecelakaan terjadi tanpa diduga
sebelumnya dan akibat yang ditimbulkannya bervariasi, bisa berupa cedera ringan,
sedang, berat bahkan sampai meninggal dunia. Berdasarkan jumlah korban,
kecelakaan bisa terjadi dengan satu korban, banyak korban (musibah) atau sangat
banyak korban (bencana).
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi nasib atau akhir derita korban,
antara lain: Keparahan cedera, waktu antara kejadian sampai pelayanan P3K, sarana/
fasilitas P3K, keterampilan petugas P3K, jarak tempuh ke rumah sakit, ketersediaan
alat transportasi ke rumah sakit dan adanya komunikasi ke rumah sakit tujuan.
Apabila semua faktor ini berfungsi dan tersedia dengan baik maka dampak dari cedera
bias diperkecil dan kerugian yang lebih besar bias dihindari.
Didalam kelompok masyarakat, khususnya di perusahaan mutlak adanya
tenaga P3K yang terampil terutama di lokasi kerja/ perusahaan yang banyak
menggunakan mesin dan teknologi canggih, bahan beracun. Bahkan ketidakdisiplinan
pekerja juga bisa menyebabkan penyakit dan
kecelakaan
pekerja.
Untuk
mengantisipasi masalah itu maka pemerintah menerbitkan Undang-undang Nomor 1
tahun 1970 yang mengatur tentang Keselamatan Kerja dan Peraturan Menteri Tenaga
Kerja Nomor 3 tahun 1982 tentang Kewajiban Melaksanakan Pelayanan Kesehatan
Kerja di perusahaan. Untuk melaksanakan peraturan tersebut maka perusahaan,
industri menengah dan besar mendirikan klinik Hyperkes bahkan rumah sakit dengan
mempekerjakan tenaga dokter dan paramedik untuk melayani pekerja. Namun di
beberapa perusahaan kecil atau unit pelaksana perusahaan besar kurang efektif
membuka pelayanan kesehatan seperti itu di setiap lokasi kerja mereka. Maka untuk
menanggulangi kebutuhan pelayanan ini, perusahaan menunjuk dan melatih tenaga
P3K agar mampu melakukan tindakan pertolongan pertama apabila diperlukan di
lokasi kerja. Sebagai safety officer atau pelaksana P3K di lapangan sudah semestinya
mendapat pelatihan dan pendidikan yang memadai agar mampu melakukan pelayanan
K3 di lokasi kerja.
Kualitas produksi suatu perusahaan tidak cukup dinilai dengan kualitas akhir,
tetapi harus menjamin dan membudayakan motto safe production untuk semua
pekerja di perusahaan tersebut. Maka untuk membudayakan motto
tersebut
dibutuhkan ketegasan jajaran management dan disiplin para pekerja terutama mereka
yang sudah terlatih K3. Untuk pelaksanaan pelatihan K3 di suatu perusahaan adalah
tanggung jawab ahli K3, dan bila perlu melibatkan tenaga-tenaga yang lebih
professional. Pelatihan K3 semestinya dilakukan secara mendadak setiap minggu dan
terprogram, agar dapat menumbuhkan kondisi aman bekerja dan
mampu
menyelamatkan diri apabila suatu saat terjadi kecelakaan kerja.

Thank you for using www.freepdfconvert.com service!


Only two pages are converted. Please Sign Up to convert all pages.
https://www.freepdfconvert.com/membership

You might also like