Professional Documents
Culture Documents
Biologis
Aterm Sistem fisiologi & anatomis
mature
PENGKAJIAN
Setelah kelahiran terjadi dalam 3 tahapan
1. Segera sesudah lahir Sistem skoring
APGAR u/ kondisi fisik dan skoring
Gray u/ interaksi bayi-orang tua
2. Transisional, selama periode reaktivitas
3. Periodik, dengan pengkajian sistematis
Pengkajian
segera
TANDA
(SIGN)
Nilai
0
Nilai
1
Nilai
2
Appearance
(Warna kulit)
Seluruh
tubuh
biru/putih
Badan
merah kaki
biru
Seluruh tubuh
merah
Pulse ( bunyi
jantung)
< 100
x/menit
Perubahan
mimik
Bersin/
menangis
Extremitas
fleksi
Gerakan aktif
Lambat
Menangis
keras/kuat
Grimace
(Reflex)
Activity (Tonus
otot)
Respiratory
Effort (usaha
nafas)
Lumpuh
-
Pengkajian
Interaksi
bayi dan orang tua Bonding
segera
Skoring Gray
3 observasi : segera setelah
lahir,selama di kamar bersalin dan 2-3 hari
postpartum.
nilai 1-4 u/ tiap observasi dijumlahkan
Interaksi sangat positif 10-12
Interaksi sangat negatif 3-6 (Konseling !!)
Skor
bonding
1 sangat
negatif,
tidak tepat
2 Agak
negatif,
tidak tepat
3 agak
positif,
sesuai
4 sangat
positif,
sesuai
Sangat
gembira,bah
agia,
antusias
Berkata
Melakukan
Sesuatu
Membuat suatu
sebutan bagi
bayi dan
suaminya,
memperlihat-kan
permusuhan atau
rasa kecewa
terhadap jenis
kelamin bayi
Bicara langsung
dengan bayi,
menggunakan
nama, reaksi
positif
Memfokuskan
perhatian
pada dirinya,
menolak
melihat ke
arah bayi,
menangis
Mengulurkan
tangan ingin
memegang,
memeriksa,
membuat
kontak mata
dengan bayi
Pengkajian
Transisional
Periode
I: reaktivitas (30 menit pertama
setelah lahir)
Bayi terjaga, mata terbuka, berespon
terhadap stimulus, menghisap penuh
semangat, menangis.
RR 82 x/mnt, HR 180 x/mnt.
Kebutuhan
perawatan
1. Pemantauan frekuensi jantung dan
Fase Tidur
Dimulai 30 menit setelah periode pertama
reaktivitas
Bayi tertidur 2-4 jam Suhu , RR , HR
Warna kulit stabil: terdapat beberapa
akrosianosis
Bayi tidak berespon terhadap stimulus eksternal
Pengkajian
Transisional
Periode
II : Reaktivitas (berlangsung 2-5 jam)
Bayi bangun dari tidur nyenyak
HR & RR , mekonium, urin dan refleks
menghisap
berakhir ketika lendir pernapasan
berkurang
Kebutuhan perawatan
1. Pemantauan terhadap kemungkinan
tersedak
2. Pemantauan terhadap apneu
3. Pemantauan kemampuan bayi untuk
menghisap dan menelan
Pengkajian
Transisional
Periode III: stabilisasi (12-24 jam setelah lahir)
Bayi lebih mudah untuk tidur dan terbangun
TTV stabil
Kulit berwarna kemerahan dan hangat
Pengkajian Periodik
Setelah 24 jam Pemeriksaan fisik untuk
1. Pengukuran Anthropometri
2. Px Fisik Head to toe
3. Px Refleks
Pengukuran
Anthropometri
Lingkar
Kepala (33-35 cm)
Lingkar dada (30-35 cm )
Kepala > 3 cm Hydrocephalus
Kepala < 3 cm Microcephalus
Pengukuran
Antropometri
BB 2,5 kg- 4 Kg
Penimbangan dilakukan dalam keadaan
telanjang
Kehilangan 5-10 % dari BB lahir disebabkan
oleh penggunaan kalori, kehilangan cairan
tubuh dan oleh keluarnya mekonium.
BB akan naik pada hari ke 4-10
2500 gr : Berat badan lahir rendah /
prematur
4000 gr : Besar Ibu DM
Pemeriksaan
Kepala
a. Ukuran
Bitemporal ( BT) : jarak terjauh antara os
temporalis kiri dan kanan (7-8)
Biparietal (BP) : Titik terjauh antara Os
parietal kiri-kanan (9)
Sub occipito bregmantica (SOB): dari
UUB foramen magnum (9,5)
b. Tulang tengkorak
Sutura:
* sutura sagittalis superior
* sutura koronaria
* sutura lamboidea
* sutura frontalis
selama persalinan, untuk melewati jalan
lahir yang sempit, tulang kepala mungkin
saling tindih molding/moulase
Pemeriksaan Kepala
Kaput suksadenum
Edema pada kulit kepala
Tekanan verteks yang lama pada serviks
menyebabkan pembuluh darah setempat
sehingga memperlambat aliran balik vena
membuat cairan di jaringan kulit
meningkat edema
Cephal hematoma
Pengumpulan darah di bawah periostium
(diantara tulang tengkorak dan
periostium). Biasa terjadi di os parietale
Tidak pernah melewati garis sutura kepala
Dapat terjadi pada kelahiran spontan
akibat penekanan pada tulang panggul ibu
Mulai terlihat beberapa jam setelah lahir,
ukuran paling besar pada hari ke 2-3
Lenyap spontan dalam 3-6 minggu
Fontanel ( Ubun-ubun)
palpasi dengan lembut menggunakan
jari tangan denyutan =denyutan
jantung
F. Posterior menutup umur 2 bulan
F. Anterior menutup umur 12-18 bulan
F cekung dehidrasi
F cembung peningk tek intrakranial
Mata
Hidung
Atap langit-langit :
1. Langit2 keras hrs tertutup
2. langit2 lunak (uvula)
Lidah
Warna pink, sucking reflex sangat kuat dan
terkoordinasi
Lidah besar, menjulur keluar kelainan
kongenital
Monilia albicans bercak putih menyebar pd
mukosa mulut, palatum, pipi
Gusi
Paru
RR 30-60x/mnt
sering pernapasan irreguler
pernapasan abdominal
Retraksi sternum dan sianosis dispnea =
abnormal
Apnea > 20 detik + HR lambat sudden
death syndr
Jantung
HR normal 120-150 x/menit
Auskultasi dilakukan saat bayi
tenang
intensitas & amplitudo denyut nadi
antara extremitas bawah & atas
sama
Pemeriksaan
Abdomen
Pemeriksaan
ekstremitas
Pemeriksaan
genetalia
cryptorchidism
Hidrocele, hernia scrotalis
Epispadi, hipospadia
Labia minora dan klitoris membengkak
saat lahir
Sekresi lendir berwarna putih kadang
semakin kental dengan darah karena
penghentian hormon wanita yang tibatiba dari ibunya = Pseudomenstruasi
Aterm labia mayora dan minora
menutupi vestibulum
Premature klitoris menonjol & labia
mayora kecil
Tinja
Mekonium
berwarna hijau kehitaman, konsistensinya kental
dan mengandung darah samar
Dikeluarkan 8-24 jam setelah lahir
Terdiri: empedu, mukus, sisa seluler, sekresi
usus, lemak, rambut dan verniks caseosa
Feses transisi
Kecil-kecil, berwarna coklat hijau
Dikeluarkan hari ketiga-keenam
Pemeriksaan
Kulit
Warna
kulit
segar (kemerahan) normal
Biru sianosis
Akrosianosis : warna kebiruan pada
tangan & kaki disebabkan oleh
ketidakstabilan vasomotor,
stasis
kapiler & kadar Hb tinggi
Bertahan selama 7-10 hari
Kuning Hiperbilirubin
epitel
Lanugo
Rambut halus yang melapisi janin sejak
Milia
Bintik keputihan yang khas terlihat di
Deskuamasi
Pelepasan kulit yang normal terjadi 2- 4
minggu I kehidupan
Bercak mongolian
Area bercak lebar hitam berpigmen pada
bokong atau bagian bawah bayi dengan
warna kulit kuning, cokelat atau hitam
Tanda lahir
Refleks BBL
Refleks pelindung: Moro, tonus leher,
Diagnosa
keperawatan
Diagnosa
keperawatan
Perencanaan/Intervensi
keperawatan
Tujuan utama perawatan BBL:
Membersihkan jalan nafas
Memotong/merawat tali pusat
Mempertahankan suhu tubuh bayi
Identifikasi
Pencegahan infeksi
Perencanaan/Intervensi
keperawatan
Tindakan yang ditetapkan u/ mengatasi
masalah pada BBL:
1. Menghisap lendir
2. Memotong & mengikat tali pusat
3. Memberi identitas bayi
4. Memandikan/membersihkan badan bayi
5. Merawat tali pusat
Menghisap lendir
Pembersihan jalan nafas
Prinsip penghisapan
Selang harus lentur, saat menghisap mulut
Tindakan Resusitasi
Menjaga kehangatan
BBL resiko hipothermi >>
Sesaat setelah lahir, bayi berada di
lingkungan yang suhunya < rendah dari
suhu dlm rahim
Jika dibiarkan: bayi akan kehilangan panas
sebanyak 200 kal/m2 atau 200 kal/kg BB/
menit
o/pengatur dingin
Radiasi
Kehilangan panas dari permukaan tubuh ke
permukaan padat lain yang lebih dingin tanpa
kontak langsung
Evapora
Kehilangan panas yang terjadi ketika cairan
si
berubah menjadi gas
Segera mengeringkan bayi dari cairan
ketuban dan darah
Konduksi
Kehilangan panas dari permukaan tubuh ke
permukaan yang lebih dingin melalui kontak
langsung satu sama lain
Konveksi
Aliran panas dari permukaan tubuh ke
udara yang lebih dingin
hangat
2. Menempatkan bayi ditempat tidur
yang hangat
3. Membungkus bayi dengan selimut
4. Menunda untuk memandikan bayi
Identifikasi
Penting u/ legalitas
Identifikasi pada pergelangan bayi no
Profilaksis
Ophtalmia neonatorum Infeksi gonorrhea
pada konjungtiva resiko kebutaan
pencegahan : creede dengan salep
antibiotik
Cara Creede:
Jari telunjuk dan tengah diletakkan pada
dagu bayi dan tangan satunya dikepala
4 jari memegang kepala, Ibu jari membuka
konjungtiva lalu salep dioleskan. Harus 2
orang
Pemberian vit K
Untuk mencegah perdarahan
Merawat BBL
1. Mencuci tangan
2. Menerima bayi dengan doek/ kain
3.
4.
5.
6.
pembungkus
Mengeringkan bayi dan
membersihkan bayi dari kotoran
dengan menggunakan doek
Menimbang BB
Merawat tali pusat
Memakaikan pakaian bayi
Perawatan
sehari-hari
Memandikan
Merawat tali pusat
Mengobservasi TTV, intake-output
Mengganti popok
Memberi makan bayi (ASI /Pasi)
Memandikan
Bayi
Pengertian
Membersihkan kulit tubuh bayi dengan
menggunakan minyak/air bersih
Tujuan
1. Membersihkan kulit tubuh bayi dari sisa2.
3.
4.
5.
Dilakukan kepada:
Bayi baru lahir
Setiap bayi yang dirawat
Bayi tertentu sesuai kondisi/ kebutuhan
Persiapan alat
Air hangat suhu 40.6C
Sabun mandi khusus bayi k/p
Wash lap
Handuk
Pakaian bayi ( popok, baju)
Peniti
Lidi kapas steril + triple dye
Tempat popok kotor
Sisir, bedak, minyak kayu putih
Pelaksanaan
1. Cuci tangan
2. Mengangkat bayi dari tempat tidur
3. Membaringkan bayi diatas meja bayi
Prinsip
Bayi resiko hipotermi >> !!!!
Kulit bayi sensitif gunakan sabun mandi
khusus bayi
Perhatikan: kelainan-kelainan pada
kulit:eksoriasi, ruam