You are on page 1of 83

Karakteristik

Biologis
Aterm Sistem fisiologi & anatomis
mature

Eksistensi terpisah dari Ibu +


Periode neonatal : sejak bayi lahir s/d 28
Hari

PENGKAJIAN
Setelah kelahiran terjadi dalam 3 tahapan
1. Segera sesudah lahir Sistem skoring
APGAR u/ kondisi fisik dan skoring
Gray u/ interaksi bayi-orang tua
2. Transisional, selama periode reaktivitas
3. Periodik, dengan pengkajian sistematis

Pengkajian
segera

Selama menit-menit I kehidupan

neonatus terjadi perubahan fisiologis


APGAR SCORE mengkaji penyesuaian
bayi terhadap kehidupan ekstrauterin

TANDA
(SIGN)

Nilai
0

Nilai
1

Nilai
2

Appearance
(Warna kulit)

Seluruh
tubuh
biru/putih

Badan
merah kaki
biru

Seluruh tubuh
merah

Pulse ( bunyi
jantung)

< 100
x/menit

> 100 x/menit

Perubahan
mimik

Bersin/
menangis

Extremitas
fleksi

Gerakan aktif

Lambat

Menangis
keras/kuat

Grimace
(Reflex)
Activity (Tonus
otot)
Respiratory
Effort (usaha
nafas)

Lumpuh
-

Apgar Score 0-3 asfiksia berat


4-6 asfiksia sedang
7-10 bayi sehat

Pengkajian
Interaksi
bayi dan orang tua Bonding
segera

Skoring Gray
3 observasi : segera setelah
lahir,selama di kamar bersalin dan 2-3 hari
postpartum.
nilai 1-4 u/ tiap observasi dijumlahkan
Interaksi sangat positif 10-12
Interaksi sangat negatif 3-6 (Konseling !!)

Skor
bonding

1 sangat
negatif,
tidak tepat
2 Agak
negatif,
tidak tepat
3 agak
positif,
sesuai
4 sangat
positif,
sesuai

Bagaimana tindakan ibu terhadap bayinya


Memandang
Penampilan
umum,
depresi,
ketakutan,
marah,
apatis

Sangat
gembira,bah
agia,
antusias

Berkata

Melakukan
Sesuatu

Membuat suatu
sebutan bagi
bayi dan
suaminya,
memperlihat-kan
permusuhan atau
rasa kecewa
terhadap jenis
kelamin bayi

Bicara langsung
dengan bayi,
menggunakan
nama, reaksi
positif

Memfokuskan
perhatian
pada dirinya,
menolak
melihat ke
arah bayi,
menangis

Mengulurkan
tangan ingin
memegang,
memeriksa,
membuat
kontak mata
dengan bayi

Pengkajian
Transisional
Periode
I: reaktivitas (30 menit pertama
setelah lahir)
Bayi terjaga, mata terbuka, berespon
terhadap stimulus, menghisap penuh
semangat, menangis.
RR 82 x/mnt, HR 180 x/mnt.

Kebutuhan
perawatan
1. Pemantauan frekuensi jantung dan

pernafasan tiap 30 menit pada 4 Jam I


2. Menjaga kehangatan
3. Skin to skin contact untuk perlekatan

Fase Tidur
Dimulai 30 menit setelah periode pertama
reaktivitas
Bayi tertidur 2-4 jam Suhu , RR , HR
Warna kulit stabil: terdapat beberapa
akrosianosis
Bayi tidak berespon terhadap stimulus eksternal

Pengkajian
Transisional
Periode
II : Reaktivitas (berlangsung 2-5 jam)
Bayi bangun dari tidur nyenyak
HR & RR , mekonium, urin dan refleks
menghisap
berakhir ketika lendir pernapasan
berkurang

Kebutuhan perawatan
1. Pemantauan terhadap kemungkinan

tersedak
2. Pemantauan terhadap apneu
3. Pemantauan kemampuan bayi untuk
menghisap dan menelan

Pengkajian
Transisional
Periode III: stabilisasi (12-24 jam setelah lahir)
Bayi lebih mudah untuk tidur dan terbangun
TTV stabil
Kulit berwarna kemerahan dan hangat

Pengkajian Periodik
Setelah 24 jam Pemeriksaan fisik untuk

mengetahui struktur dan fungsi sistem tubuh

Pemeriksaan Fisik Pada


BBL

1. Pengukuran Anthropometri
2. Px Fisik Head to toe
3. Px Refleks

Pengukuran
Anthropometri
Lingkar
Kepala (33-35 cm)
Lingkar dada (30-35 cm )
Kepala > 3 cm Hydrocephalus
Kepala < 3 cm Microcephalus

Pengukuran
Antropometri

Panjang badan : diukur dari fertek


(puncak kepala s/d tumit, posisi bayi
melintang dr pemeriksa, tidak boleh
mengikuti lekukan tubuh)
50 cm

BB 2,5 kg- 4 Kg
Penimbangan dilakukan dalam keadaan

telanjang
Kehilangan 5-10 % dari BB lahir disebabkan
oleh penggunaan kalori, kehilangan cairan
tubuh dan oleh keluarnya mekonium.
BB akan naik pada hari ke 4-10
2500 gr : Berat badan lahir rendah /
prematur
4000 gr : Besar Ibu DM

Pemeriksaan
Kepala
a. Ukuran
Bitemporal ( BT) : jarak terjauh antara os
temporalis kiri dan kanan (7-8)
Biparietal (BP) : Titik terjauh antara Os
parietal kiri-kanan (9)
Sub occipito bregmantica (SOB): dari
UUB foramen magnum (9,5)

Fronto occipito (FO): dari glabela s/d titik


terjauh belakang kepala (11,75)
Mento ocippito (MO): dari dagu dengan
titik terjauh belakang kepala (13,5)
Kecil (SOB) (32)
Sedang (FO) (34)
Besar (MO)(35)

b. Tulang tengkorak
Sutura:
* sutura sagittalis superior
* sutura koronaria
* sutura lamboidea
* sutura frontalis
selama persalinan, untuk melewati jalan
lahir yang sempit, tulang kepala mungkin
saling tindih molding/moulase

Pemeriksaan Kepala
Kaput suksadenum
Edema pada kulit kepala
Tekanan verteks yang lama pada serviks
menyebabkan pembuluh darah setempat
sehingga memperlambat aliran balik vena
membuat cairan di jaringan kulit
meningkat edema

Kaput suksadenum terjadi bila:


Ketuban sudah pecah
His cukup kuat, makin kuat his makin besar
kaput
Anak hidup
Selalu terjadi pada bagian terendah
Lenyap secara spontan dalam 3-4 hari

Cephal hematoma
Pengumpulan darah di bawah periostium
(diantara tulang tengkorak dan
periostium). Biasa terjadi di os parietale
Tidak pernah melewati garis sutura kepala
Dapat terjadi pada kelahiran spontan
akibat penekanan pada tulang panggul ibu
Mulai terlihat beberapa jam setelah lahir,
ukuran paling besar pada hari ke 2-3
Lenyap spontan dalam 3-6 minggu

Fontanel ( Ubun-ubun)
palpasi dengan lembut menggunakan
jari tangan denyutan =denyutan
jantung
F. Posterior menutup umur 2 bulan
F. Anterior menutup umur 12-18 bulan
F cekung dehidrasi
F cembung peningk tek intrakranial

Mata

Conjunctivitis gonorhoica (blenorrhoe)


timbul 1-4 hari, pencegahan Crede
Subconjunctival bleeding
Strabismus (koord gerakan bola mata blm
sempurna) minggu I
Epichantus melebar Down Syndr
Refleks cahaya +

Hidung

observasi bentuk, letak, kepatenan &


konfigurasi tulang hidung
Bersinusaha u/ membersihkan jalan
nafas
pelebaran nares indikasi RDS
Mulut
bibir kemerahan
Epsteins pearl tonjolan putih licin
sepanjang langit-langit hilang sendiri

Atap langit-langit :
1. Langit2 keras hrs tertutup
2. langit2 lunak (uvula)
Lidah
Warna pink, sucking reflex sangat kuat dan
terkoordinasi
Lidah besar, menjulur keluar kelainan
kongenital
Monilia albicans bercak putih menyebar pd
mukosa mulut, palatum, pipi

Gusi

warna agak gelap penumpukan pigmen


yang tidak sempurna
Telinga

sejajar garis inner canthus dan outer


canthus (diukur dari puncak daun telinga)
tes pendengaran dengan membunyikan
bel/suara refleks terkejut jika hrs
evaluasi > lanjut

Pemeriksaan dada &


punggung
leher pendek, dapat berputar 80

derajat kekiri/kanan,bebas bergerak,


ekstensi & fleksi
Tiroid tidak teraba
Bentuk dada silindris, simetris
Perkusi: Hypersonor
Punggung: lurus, mudah fleksi
KELAINAN: spina bifida,
deformitas vertebre

Paru

RR 30-60x/mnt
sering pernapasan irreguler
pernapasan abdominal
Retraksi sternum dan sianosis dispnea =
abnormal
Apnea > 20 detik + HR lambat sudden
death syndr

Jantung
HR normal 120-150 x/menit
Auskultasi dilakukan saat bayi

tenang
intensitas & amplitudo denyut nadi
antara extremitas bawah & atas
sama

Pemeriksaan
Abdomen

Bentuk bulat/ silindris


Hepar dapat dipalpasi 1-2 cm, dibawah

arcus costae pada garis papila mammae


Lien tidak teraba
Perut membuncit asites/ tumor
abdomen
Perut mendatar/ cekung hernia
diaphragma disertai kesukaran
bernapas
Umbilikus mengering & lepas

Pemeriksaan
ekstremitas

Bentuk dipengaruhi posisi dalam perut


Perhatikan position of comfort
Kontur & gerakan simetris
Refleks menggenggam +
Kelainan : pesvarus (kaki bengkok

kedalam), pesvalgus (kaki bengkok keluar),


polidactili, sindactili

Pemeriksaan
genetalia

Testis sudah turun/ belum kegagalan:

cryptorchidism
Hidrocele, hernia scrotalis
Epispadi, hipospadia


Labia minora dan klitoris membengkak
saat lahir
Sekresi lendir berwarna putih kadang
semakin kental dengan darah karena
penghentian hormon wanita yang tibatiba dari ibunya = Pseudomenstruasi
Aterm labia mayora dan minora
menutupi vestibulum
Premature klitoris menonjol & labia
mayora kecil

Pemeriksaan Anus &


Rectum
Pemeriksaan dengan Thermometer rectal

Lubang +/Atresia ani lubang anus


Atresia rectal lubang +, hanya 2,5 cm

Tinja
Mekonium
berwarna hijau kehitaman, konsistensinya kental
dan mengandung darah samar
Dikeluarkan 8-24 jam setelah lahir
Terdiri: empedu, mukus, sisa seluler, sekresi
usus, lemak, rambut dan verniks caseosa

Feses transisi
Kecil-kecil, berwarna coklat hijau
Dikeluarkan hari ketiga-keenam

Frekuensi defekasi: setiap kali minum ( 5-6 x/hari)


berkurang pada minggu ke 2 : 1-2 X/hari

Pemeriksaan
Kulit
Warna
kulit
segar (kemerahan) normal
Biru sianosis
Akrosianosis : warna kebiruan pada
tangan & kaki disebabkan oleh
ketidakstabilan vasomotor,
stasis
kapiler & kadar Hb tinggi
Bertahan selama 7-10 hari
Kuning Hiperbilirubin

Verniks kaseosa suatu bahan seperti

pelumas, mirip keju berfungsi untuk


melindungi kulit selama intrauterine.
Disekresi oleh kelenjar sebasea & sel-sel

epitel

Lanugo
Rambut halus yang melapisi janin sejak

minggu ke 16 dan menghilang pada minggu


ke 32 kehamilan
Makin prematur bayi lanugo >>

Milia
Bintik keputihan yang khas terlihat di

hidung, dahi dan pipi


Hilang setelah 2 minggu

Deskuamasi
Pelepasan kulit yang normal terjadi 2- 4

minggu I kehidupan

Bercak mongolian
Area bercak lebar hitam berpigmen pada
bokong atau bagian bawah bayi dengan
warna kulit kuning, cokelat atau hitam
Tanda lahir

Refleks BBL
Refleks pelindung: Moro, tonus leher,

menggenggam, mata berkedip, menangis


Refleks makan: menghisap, rooting,
menelan, gag
Refleks bernapas: gerakan pernapasan,
bersin, batuk

Diagnosa
keperawatan

Resiko tinggi gangguan pertukaran gas b/d


stresor prenatal, intranatal, produksi
mukus berlebih akibat stres dingin
Resiko tinggi perubahan suhu tubuh b/d
transisi lingkungan uterus
Resiko tinggi terhadap infeksi b/d
kerentanan bayi, berkurangnya flora
normal, luka terbuka (tali pusat)

Diagnosa
keperawatan

Resiko tinggi kekurangan volume cairan b/d


keterlambatan masukan peroral, regurgitasi
berlebihan
Perubahan ikatan proses keluarga b/d transisi
perkembangan keluarga & penambahan
anggota keluarga

Perencanaan/Intervensi
keperawatan
Tujuan utama perawatan BBL:
Membersihkan jalan nafas
Memotong/merawat tali pusat
Mempertahankan suhu tubuh bayi
Identifikasi
Pencegahan infeksi

Perencanaan/Intervensi
keperawatan
Tindakan yang ditetapkan u/ mengatasi
masalah pada BBL:
1. Menghisap lendir
2. Memotong & mengikat tali pusat
3. Memberi identitas bayi
4. Memandikan/membersihkan badan bayi
5. Merawat tali pusat

6. Menetesi mata bayi crede


7. Menimbang BB
8. Antropometri
9. Memberi minum bayi dengan segera
menetekkan bayi ke Ibu

Menghisap lendir
Pembersihan jalan nafas

Kepala bayi direndahkan


Lendir, cairan amnion, verniks kaseosa dan
mekonium dikeluarkan dari mulut & trakea
bayi

Prinsip penghisapan
Selang harus lentur, saat menghisap mulut

jangan terlalu dalam & keras refleks N


Vagus bradikardi & apnea
Saat memasukkan penghisap tidak saat
anak menghisap
Lama @ 5-10 detik selama 15 menit
Bila memakai mesin, tekanan tidak boleh
100 mmHg (tek negatif)

Saat tali pusat dipotong, sumber O2 bayi adl


O2 bebas Bayi berupaya bernafas
Jika tidak ada upaya nafas/ jln udara
tersumbat

Tindakan Resusitasi

Membersihkan sumbatan jalan napas


terhadap lendir
Mendorong O2/ udara kedalam Paru-paru
yang kolaps
Menstimulasi bayi u/ bernapas

Memotong & mengikat tali


pusat
Jika bayi lahir tidak langsung menangis, tali
puast segera dipotong untuk memudahkan
upaya resusitasi
Tali pusat dipotong 4 cm dari dinding perut
bayi dengan gunting steril & diikat dengan
pengikat steril
Sebelum memotong tali pusat, dipastikan
bahwa tali pusat telah diklem u/ mencegah
perdarahan

Menjaga kehangatan
BBL resiko hipothermi >>
Sesaat setelah lahir, bayi berada di
lingkungan yang suhunya < rendah dari
suhu dlm rahim
Jika dibiarkan: bayi akan kehilangan panas
sebanyak 200 kal/m2 atau 200 kal/kg BB/
menit

Panas yang diproduksi hanya 1/10 dari

panas yang hilang


Penurunan suhu 2 derajat celcius dalam
waktu 15 menit
Suhu tubuh metabolisme jaringan
kebutuhan O2 >>
Bahaya bagi BBL, BBLR & Bayi asfiksia

Kehilangan panas dapat terjadi melalui:


1. Radiasi : kedinding ruangan yang dingin
2. Evaporasi : kulit yang basah
3. Konduksi : instrumen yang dingin
4. Konveksi: aliran udara yang dingin

o/pengatur dingin

Radiasi
Kehilangan panas dari permukaan tubuh ke
permukaan padat lain yang lebih dingin tanpa
kontak langsung

Letakkan tempat tidur bayi dan meja periksa


jauh dari jendela

Evapora
Kehilangan panas yang terjadi ketika cairan
si
berubah menjadi gas
Segera mengeringkan bayi dari cairan
ketuban dan darah

Konduksi
Kehilangan panas dari permukaan tubuh ke
permukaan yang lebih dingin melalui kontak
langsung satu sama lain

Begitu lahir, bungkus bayi dengan selimut


hangat .
Tempatkan di tempat tidur yang hangat

Konveksi
Aliran panas dari permukaan tubuh ke
udara yang lebih dingin

Udara di ruang rawat sekitar 24 derajat celcius


Bungkus bayi untuk melindunginya dari dingin

Kehilangan panas dapat dicegah:


1. Mengeringkan bayi ditempat yang

hangat
2. Menempatkan bayi ditempat tidur
yang hangat
3. Membungkus bayi dengan selimut
4. Menunda untuk memandikan bayi

Suhu bayi akan stabil dlm waktu 12-24 jam I


Suhu normal bayi 36,5 -37,5 derajat celcius

Identifikasi
Penting u/ legalitas
Identifikasi pada pergelangan bayi no

pendaftaran, nama Ibu. Jenis kelamin bayi,


tanggal & jam lahir, sidik jari Ibu & telapak
kaki bayi

Profilaksis
Ophtalmia neonatorum Infeksi gonorrhea
pada konjungtiva resiko kebutaan
pencegahan : creede dengan salep
antibiotik

Cara Creede:
Jari telunjuk dan tengah diletakkan pada
dagu bayi dan tangan satunya dikepala
4 jari memegang kepala, Ibu jari membuka
konjungtiva lalu salep dioleskan. Harus 2
orang

Pemberian vit K
Untuk mencegah perdarahan

Merawat BBL

1. Mencuci tangan
2. Menerima bayi dengan doek/ kain
3.

4.
5.
6.

pembungkus
Mengeringkan bayi dan
membersihkan bayi dari kotoran
dengan menggunakan doek
Menimbang BB
Merawat tali pusat
Memakaikan pakaian bayi

7. Mengukur panjang badan


8. Membungkus/memfiksasi bayi
9. Memasang gelang tangan bayi
10. Mengukur kepala bayi & lingkar dada
11. Memberikan zalf mata
12. Menidurkan bayi dalam kereta bayi
13. Menuliskan identitas bayi pada kartu bayi
14. Membereskan alat-alat
15. Mencuci tangan
16. Menunjukkan bayi pada keluarga

Keadaan Yang harus


diawasi selama bayi
dirawat
Keadaan umum: tampak sehat, kulit

kemerahan, aktif, tonus otot baik, tangis


keras, minum baik, suhu normal
Suhu diukur min 1x/hr
Menimbang berat badan
Pengeluaran mekonium 2-3 hr. BAB 3-8x/hr
BAK : pertama, frekuensi, warna
7-8x/hr

Perubahan warna kulit pucat, kuning,

biru, perdarahan di kulit


Perubahan pernapasan: frekuensi,
dangkal/dalam, pch, retraksi, apa
gangguan b/d pemberian minum
Lain-lain: muntah?

Perawatan
sehari-hari
Memandikan
Merawat tali pusat
Mengobservasi TTV, intake-output
Mengganti popok
Memberi makan bayi (ASI /Pasi)

Memandikan
Bayi

Pengertian
Membersihkan kulit tubuh bayi dengan
menggunakan minyak/air bersih

Tujuan
1. Membersihkan kulit tubuh bayi dari sisa2.
3.
4.
5.

sisa lemak tubuh serta keringat


Menghilangkan bau badan
Merangsang peredaran darah
Mencegah infeksi kulit
Memberikan rasa nyaman & segar

Dilakukan kepada:
Bayi baru lahir
Setiap bayi yang dirawat
Bayi tertentu sesuai kondisi/ kebutuhan

Persiapan alat
Air hangat suhu 40.6C
Sabun mandi khusus bayi k/p
Wash lap
Handuk
Pakaian bayi ( popok, baju)
Peniti
Lidi kapas steril + triple dye
Tempat popok kotor
Sisir, bedak, minyak kayu putih

Pelaksanaan
1. Cuci tangan
2. Mengangkat bayi dari tempat tidur
3. Membaringkan bayi diatas meja bayi

yang telah dialasi


4. Menanggalkan pakaian bayi (hati-hati
peniti jangan sampai tertukar)
5. Menimbang berat badan
6. Membersihkan faeces ( bila BAB) dengan
washlap

7. Membersihkan muka tanpa disabun


8. Menyabuni bayi dengan urutan: kepala,
telinga, leher, dada, perut, lengan, ketiak,
punggung, pantat, kaki dan terakhir alat
kelamin
9. Membersihkan sabun dari seluruh tubuh
bayi
10. Memasukkan bayi kedalam bak mandi
dengan teknik yang benar

11. Mengeringkan bayi dengan handuk,


memberi minyak & bedak
12. Memperhatikan kelainan-kelainan
13. Merawat tali pusat
14. Mengenakan popok dan baju bayi
15. Menyisir rambut
16. Merapikan tempat tidur bayi

17. Meletakkan bayi dalam buaian


18. Membereskan & mengembalikan alat
19. Dokumentasi
20 mencuci tangan

Prinsip
Bayi resiko hipotermi >> !!!!
Kulit bayi sensitif gunakan sabun mandi

khusus bayi
Perhatikan: kelainan-kelainan pada
kulit:eksoriasi, ruam

You might also like