Professional Documents
Culture Documents
LINGKUNGAN KERJA
HIGIENE PERUSAHAAN KERJA (INDUSTRI)
Disusun Guna Melengkapi Tugas Komunitas III
Pembimbing Dwi Retnaningsih,S.Kep, Ns, M.Kes
Disusun oleh :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Nurul Aini
Nurul Lailatul M
Oki Hermawan
Prasita Dwi N.H
Risang Pandu S.A
Samsul Hadi
1107049
1107051
1107053
1107055
1107057
1107059
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
...........................................................................................................................
1
B. TUJUAN
.................................................................................................................................
1
BAB II KONSEP TEORI
A. DEFINISI KOMUNITAS
...........................................................................................................................
3
B. KEPERAWATAN KOMUNITAS
.................................................................................................................................
3
C. DEFINISI HIGIENE INDUSTRI
.................................................................................................................................
3
D. TUJUAN HIGIENE INDUSTRI
.................................................................................................................................
4
E. KEGIATAN HIGIENE PERUSAHAAN & KESEHATAN KERJA
.................................................................................................................................
4
F. MASALAH KESEHATAN KERJA YANG MENURUNKAN
PRODUKTIVITAS KERJA
...............................................................................................................
5
G. PENYAKIT AKIBAT KERJA
.............................................................................................................................................
5
H. UPAYA PENCEGAHAN LINGKUNGAN KERJA BAIK
.............................................................................................................................................
6
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kebersihan perusahaan kerja atau industri juga harus memiliki sistem
sanitasi
demi
menjaga
hiegien
industri
dan
lingkungan
di
sekitar
umum
Mampu menjelaskan pengawasan untuk menggunakan alat kerja
Mampu menjelaskan usaha kesehatan kerja yang baik
Mampu menjelaskan ilmu kesehatan kerja
Mampu menjelaskan penyakit akibat kerja
Mampu menjelaskan kesehatan dan keselamatan kerja (K3)
BAB II
KONSEP TEORI
A. KOMUNITAS
Menurut Sounders (1991), komunitas sebagai tempat atau kumpulan
orang orang atau sistem sosial. Sedangkan menurut Koentjaraningrat (1990),
komunitas sebagai suatu kesatuan hidup manusia yang menempati suatu wilayah
nyata dan berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat, serta terikat oleh rasa
identitas suatu komunitas (Wahit;2;2009).
B. KEPERAWATAN KOMUNITAS
Menurut Ruth B. Freeman (1981), adalah Kesatuan yang unik dari
praktik keperawatan dan kesehatan masyarakat yang di tujukan pada
pengembengan serta peningkatan kemampuan kesehatan, baik diri sendiri
sebagai perorangan maupun secara kolektif sebagai keluarga,kelompok khusus
atau masyarakat. Pelayanan tersebut mencakup spektrum pelayanan kesehatan
untuk masyarakat (Wahit;2;2009).
Sedangkan menurut Depkes RI (1986), merupakan suatu upaya
pelayanan keperawatan yang merupakan bagian integral dari pelayanan
kesehatan yang dilaksanakan oleh perawat dengan mengikut sertakan tim
kesehatan lainnya dan masyarakat untuk memperoleh tingkat kesehatan
individu, keluarga, dan masyarakat yang lebih tinggi (Wahit;2;2009).
C. HIGIENE INDUSTRI
Higiene adalah usaha kesehatan masyarakat yang mempelajari pengaruh
kondisi lingkungan terhadap kesehatan manusia atau suatu upaya untuk
mencegah timbulnya penyakit karena pengaruh lingkungan ( Soeripto;8;2008).
Higiene industri adalah sarana untuk membina dan mengembangkan tenaga
kerja menjadi sumber daya manusia yang disiplin didikatif, penuh tanggung
jawab, dan mampu bekerja secara produktif dan efisien ( Soeripto;8;2008).
Menurut Wahit (2009), definisi higiene meliputi :
1. Higiene perusahaan, merupakan spesialisali dalam ilmu higiene beserta
pratiknya dengan mengadakan penilaian pada faktor penyebab penyakit
alat
untuk
meningkatkan
produksi
yang
berlandaskan
pada
F. MASALAH
KESEHATAN
KERJA
YANG
MENURUNKASN
PRODUKTIVITAS KERJA
1. Penyakit umum pada pekerja antara lain kusta, TB paru, penyakit jantung,
kanker, kecacatan dan lain-lain
2. Penyakit yang timbul akibat kerja, misalnya pneumoconiosis dan dermatosis.
Pneumoconiosis adalah penyakit yang diakibatkan oleh asbes, dengan gejala
seperti batuk, sesak nafas, nyeri dada, dan sianosis. Pengobatan cukup sulit
khusus juga harus dilakukan pada orang-orang tertentu misalnya pada wanita,
anak-anak, orang lanjut atau sudah permah kena kasus
2. Alat-alat atau bahan-bahan harus diperiksa tiap minggu atau bulan untuk
menilai bahaya yang mungkin timbul
3. Pemeriksaan kesehatan sebelum kerja pada calon pegawai baru untuk
mengetahui kemungkinan adanya penyakit pernafasaan menahun, ginjal dan
lainnya
(Wahit;327;2009)
utama
ilmu
kesehatan
kerja
adalah
untuk
meningkatkan
penemuan infark baru atau pembuntuan koroner , dan hubungan paparan kerja
dengan faktor predisposisi laim ( usia, seks, dan cuaca)
(Wahit;328;2009)
dan
Kesehatan
Kerja
merupakan
satu
upaya
BAB III
KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS PADA KESEHATAN KERJA
DENGAN APLIKASI KASUS DI KOMUNITAS PEKERJA
DI RUANGAN SEKTOR A7 DI PERUSAHAAN ROKOK
PT. NOJORONO DI KABUPATEN KUDUS JAWA TENGAH
Sekelompok mahasiswa keperawatan melakukan kegiatan praktik keperawatan
komunitas untuk kesehatan kerja di komunitas pekerja di perusahaan rokok PT.
NOJORONO di kabupaten kudus jawa tengah selama 1 Bulan mulai dari tanggal 10
November 2012 sampai 10 Desember 2012. Kami melakukan kegiatan pengkajian
selama 8 hari (mulai tanggal 11-19 november) kepada para pekerja di ruangan sektor A7
yang berjumlah 100 orang, berdasarkan data dari HRD perusahaan ini di dapat data
umum sebagai berikut:
No
Karakteristik
Frekuensi/ jumlah
Jenis kelamin
1.
a. Laki-laki
b. Perempuan
40 orang
60 orang
Jenis pekerjaan
2.
a. Pengelintingan
b. Pengepakan
c. Pengawas
55 orang
35 orang
10 orang
Usia
3.
a.
b.
c.
d.
25-35 tahun
36-46 tahun
47-57 tahun
58-60 tahun
35 orang
40 orang
20 orang
5 orang
Tingkat pendidikan
4.
a. Tamat SD
b. Tamat SMP
c. Tamat SMA
30 orang
45 orang
25 orang
5.
Lama bekerja
a.
b.
c.
d.
e.
5-10 tahun
11-15 tahun
16-20 tahun
21-25 tahun
> 25 tahun
15 orang
35 orang
30 orang
15 orang
5
orang
A. PENGKAJIAN
1. Data Inti
a. Riwayat atau sejarah perkembangan komunitas
Perusahaan rokok PT. NOJORONO berada di wilayah kabupaten
kudus jawa tengah dengan luas bangunan pabrik keseluruhan sebesar 1
Ha. Pabrik ini berada di tepi jalan raya yang merupakan akses utama di
kota kudus. Terdiri dari beberapa ruangan sektor yang didalamnya
terdapat berbagai macam pekerjaan industri yang berhubungan dengan
tembakau dan rokok diantaranya adalah bagian penyortiran tembakau,
penyimpanan
tembakau,
produksi
tembakau,
pelintingan
rokok,
110/70mmHg-130/90mmHg
: 75 orang (75%)
>130/90 mmHg
: 20 orang (20%)
3. Nadi:
60-80x/menit
: 90 orang (90%)
80-100x/menit
: 10 orang (10%)
4. RR:
16-24x/menit
: 90 orang (90%)
>24x/ menit
: 10 orang (10%)
5. Suhu tubuh:
36,5C-37C
: 100 orang (100%)
c. Kejadian penyakit (dalam satu tahun terakhir) *
1. ISPA
: 20 orang/ kasus (20%)
2. PPOK
: 5 orang (5%)
3. Diare
: 5 orang (5%)
4. Batuk
: 35 orang (35%)
5. Demam
: 15 orang (15%)
6. Sisanya tidak ada laporan keluhan penyakit 20 orang (20%)
Ket: (*) : data dari klinik perusahaan pada tanggal 12 November
2012
d. Riwayat penyakit komunitas
Data diambil dari 68 orang pekerja (68%) yang mengeluhkan
sering batuk-batuk, kami melakukan pengkajian dengan memberikan
kuisioner kepada 68 pekerja tersebut, dengan hasil:
No.
Karakteristik
Frekuensi
Presentase
%
20 orang
29,4%
2.
tahun beruntun
Mempunyai riwayat merokok
Terpajan langsung dengan bahan
40 orang
58,8%
68 orang
100%
6 orang
8,82%
10 orang
6,8%
5 orang
7,35%
3.
4.
5.
6.
produk
Mempunyai keluarga dengan riwayat
bronkitis dan emsifema
Sering mengalami sesak nafas saat
aktivitas sedang (jalan cepat, naik
tangga)
Pernah merasa sesak atau nafas sulit
bahkan pada saaat istirahat
7.
8.
5 orang
7,35%
45 orang
66,1%
5 orang
7,35%
20 orang
29,4%
10.
No.
1.
Karakteristik
Pekerja yang memeriksakan
kesehatan secara rutin ke klinik
Frekuensi
Presentase (%)
25 orang
25%
2.
3.
memeriksakan
35 orang
35%
40 orang
40%
kesehatannya
No.
1.
Karakteristik
Tidak
menggunakan
2.
Jenis
pekerjaan
a. Pelintingan
b. Pengepakan
c. pengawasan
Ferekuensi
Presentase(%)
55 orang
100%
35 orang
100%
10 orang
100%
55 orang
100%
35 orang
100%
10 orang
100%
limbah
perusahaan
di
olah
dengan
melakukan
SISTEM KOMUNIKASI
Sarana komunikasi yang digunakan oleh pekerja di ruangan sektor
A7 sebagaian besar menggunakan alat komunikasi telfon genggam (HP)
sebagai alat komunikasi antara pekerj, keluarga dan masyarakatnya.
Sednagkan sistem komunikasi dalam perusahaan menggunakan telfon yang
ada disetiap ruangan sektor dan apabila ada informasi atau pengumuman
dari perusahaan akan disiarkan melalui pengeras suara yang ada di setiap
ruangan di perusahaan ini. Bahasa yang digunakan untuk komunikasi antar
pekerja sehari-hari di ruangan sektor A7 mayoritas dengan menggunakan
bahasa jawa dan sebagaian kecil menggunakan bahasa madura.
8.
PENDIDIKAN
Data yang didapat dari HRD perusahaan rokok PT. NODJORONO
didapatkan data tingkat pendidikan pekerja di ruangan sektor A7 adalah
sebagai berikut:
Tingkat pendidikan
a. Tamat SD
b. Tamat SMP
c. Tamat SMA
30 orang
45 orang
25 orang
A. ANALISA DATA
NO
DATA
.
1.
DS:
1. Pekerja mengatakan mengeluhkan
sering batuk-batuk.
2. Pekerja mengatakan tidak terlalu
ETIOLOGI
PROBLEM
Kurang
Resiko terjadinya
pengetahuan
peningkatan penyakit
pekerja tentang
akibat partikel
pentingnya K3
tembakau
memeperhatikan pentingnya
keselamatan
pekerja perusahaan
tangan
pekerja
rokok di ruangan
DO:
sektor A7 PT.
NOJORONO kudus
jawa tengah
DS:
1. Pekerja mengatakan jarang
melakukan cuci tangan setelah
melakukan pekerjaannya atau
sebelum makan karena keterbatasan
kamar mandi dan fasilitas yang
kurang mendukung (tidak ada sabun
cuci tangan di kamar mandi).
DO:
1. 25 orang (71,4%) dari 35 orang
pekerja dibagian pengepakan di
ruangan sektor A7 tidak mencuci
tangan setelah bekerja.
2. 10 orang (28,6%)dari 35 orang
pekerja dibagian pengepakan di
Ketidakadekuatan
Perilaku kesehatan
hygine perorangan
cenderung beresiko
pada pekerja
pada pekerja
perusahaan rokok di
ruangan sektor A7 PT.
NOJORONO kudus
jawa tengah
DS:
1. Pekerja mengatakan sering
mengalami pegal di daerah
punggung dan leher.
2. Petugas klinik perusahaan
mengatakan telah ada program
senam aerobic tiap jumat pagi tetapi
antusias pekerja untuk mengikuti
kurang bahkan digunakan sebagai
ajang datang terlambat untuk bekerja
DO:
1. 55 orang dari 55 orang (100%)
jumlah pekerja dibagian pelintingan
rokok di ruangan sektor A7
mengeluhkan sering merasa pegal di
daerah leher dan punggungnya.
a. 30 orang (54,5%) dari 55 orang
pekerja dibagian pelintingan
rokok di ruangan sektor A7
duduk dengan posisi duduk yang
salah/ terlalu membungkuk.
pekerja perusahaan
pada pekerja
rokok di ruangan
sektor A7 PT.
NOJORONO kudus
jawa tengah
Masalah Kesehatan
.
1.
Resiko terjadinya
KRITERIA
Score
1 2 3 4 5 6 7 8
5 5 5 5 4 3 4 3 34
Keterangan
Keterangan kriteria:
peningkatan penyakit
akibat partikel
komunitas
2. Resiko terjadi/jumlah
tembakau (PPOK,ISPA)
pada pekerja
perusahaan rokok di
yang beresiko
3. Resiko parah
4. Potensi utk
5.
6.
7.
8.
pend.kesehatan
Interest utk komunitas
Kemungkinan diatasi
Relevan dg program
Tersedianya sumber daya
Kurang pengetahuan
dan kesadaran pekerja
Keterangan Pembobotan:
2.
tentang pentingnya K3
1. Sangat rendah
2. Rendah
keselamatan pekerja
Perilaku kesehatan
3. Cukup
5 4 4 5 4 4 4 3 33
cenderung beresiko
4. Tinggi
5. Sangat tinggi
pada pekerja
perusahaan rokok di
ruangan sektor A7 PT.
NOJORONO kudus
jawa tengah
berhubungan dengan
Ketidakadekuatan
hygine perorangan pada
pekerja
3.
4 5 3 4 4 4 3 4 31
pada pekerja
perusahaan rokok di
ruangan sektor A7 PT.
NOJORONO kudus
jawa tengah
berhubungan dengan
Posisi tubuh saat
bekerja yang salah pada
pekerja
Diagnosa Keperawatan
Score
.
Resiko
terjadinya
peningkatan
penyakit
akibat
partikel
tembakau
34
33
31
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kesehatan kerja merupakan bidang khusus ilmu kesehatan yang di
tujukan kepada masyarakat pekerja dan sekitar perusahaan agar memperoleh
derajat kesehatan setinggi-tingginya, baik fisik, mental, maupun sosial.
Kegunaannya untuk mencapai derajat keaehatan dan kesejahteraan tenaga kerja
serta meningkatkan produksi yang berlandeaskan pada meningkatkan efisiensi
dan daya produktivitas faktor manusia dalam produksi. Tugas keperawatan yang
dapat dilakukan oleh perawat industri meliputi kesehatan lingkungan kerja,
kesehatan pekerjadan keselamatan kerja.
B. SARAN
1. Bagi Pekerja
Mereka akan lebih memahami dan mau berperilaku sehat dan baik di
dalam tempat kerja maupun diluar tempat kerja. Kepuasan kerja akan
meningkat ketika mereka menyadari bahwa perusahaan peduli dengan
kesehatan mereka. Pada akhirnya pekerja sehat tentu akan lebih optimal
dalam produktivitas kerja.
2. Bagi Perusahaan
Perusahaan yang menyelenggarakan
program PKDTK
(Promosi
DAFTAR PUSTAKA
http//www.academia.edu/62111163/askep_komunitas_kesehatan_kerja.
Diakses pada 15 September 2014, jam 11.30 WIB
Mubarok,Wahit Iqbal,dkk. 2009. Ilmu Keperawatan Komunitas. Jakarta :
Salemba Medika
Soeripto. 2008. Hiegiene Industri. Jakarta : Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia
Suprajitno. 2004. Asuhan Keperawatan Keluarga : aplikasi dalam praktik.
Jakarta : EGC
UNIMED-NonDegree-22832-babII_fero_2.pdf-Adobe Reader. Diakses pada 16
September 2014, jam 13.00 WIB