Professional Documents
Culture Documents
DASAR TEORI
Pengecap merupakan fungsi utama taste buds dalam rongga mulut, namun
indera pembau juga sangat berperan pada persepsi pengecap. Selain itu, tekstur
makanan seperti yang dideteksi oleh indera pengecap taktil dari rongga mulut dan
keberadaan elemen dalam makanan seperti merica, yang merangsang ujung saraf
nyeri, juga berperan pada pengecap. Makna penting dari indera pengecap adalah
bahwa fungsi pengecap memungkinkan manusia memilih makanan sesuai dengan
keinginannnya dan mungkin juga sesuai dengan kebutuhan jaringan akan
substansi nutrisi tertentu (Diah Savitri, 1997). Indera pengecap kurang lebih
terdiri dari 50 sel epitel yang termodifikasi, beberapa di antaranya disebut sel
sustentakular dan lainnya disebut sel pengecap. Sel pengecap terus menerus
digantikan melalui pembelahan mitosis dari sel disekitarnya, sehingga beberapa
diantaranya adalah sel muda dan lainnya adalah sel matang yang terletak ke arah
bagian tengah indera dan akan segera terurai dan larut (Guyton, 1997). Sensasi
rasa pengecap timbul akibat deteksi zat kimia oleh resepor khusus di ujung sel
pengecap (taste buds) yang terdapat di permukaan lidah dan palatum molle. Sel
pengecap tetap mengalami perubahan pada pertumbuhan, mati dan regenerasi.
Proses ini bergantung pada pengaruh saraf sensoris karena jika saraf tersebut
dipotong maka akan terjadi degenerasi pada pengecap. (Sunariani et al., 2007).
Rangsangan kimia yang berasal dari luar tubuh diterima oleh reseptor
kimia (chemoreseptor). Kemoreseptor kita terhadap lingkungan luar adalah
berupa tunas pengecap yang terdapat pada lidah. Agar suatu zat dapat dirasakan,
zat itu harus larut dalam kelembapan mulut sehingga dapat menstimulasi kuncup
rasa atau tunas pengecap. Kuncup rasa kebanyakan terdapat pada permukaan
lidah. Ada juga beberapa yang ditemukan pada langit-langit lunak di belakang
mulut dan lengkung langit-langit. Kemoreseptor ini dapat dibedakan menjadi
empat macam sensasi utama, yaitu rasa manis, rasa asam, rasa asin dan rasa pahit.
Dengan menggunakan larutan sukrosa, asam hidrokalat, NaCl dan kinina sulfat
encer, seorang dapat mengetahui keempat rasa sensasi utama tersebut yang
masing-masing ada di daerah khusus pada lidah. Akan tetapi, memetakan
percobaan semacam ini pun menunjukkan adanya daerah rasa yang sangat
tumpang tindih dan sangat bervariasi pada setiap orang (Pratiwi et al., 2006).
Daerah sensasi rasa manis terletak di bagian depan, rasa asin di bagian tepi, rasa
asam di bagian kedua sisi lidah dan rasa pahit di bagian tengah belakang lidah.
Pada lidah terdapat tiga papil pengecap, yaitu:
a. Papil bentuk benang, merupakan papil peraba dan tersebar di seluruh
permukaan lidah
b. Papil seperti huruf V, tersusun dalam lengkungan yang dilingkari oleh
suatu saluran pada daerah dekat pangkal lidah
c. Papil berbentuk palu, terdapat pada daerah tepi-tepi lidah.
Walaupun sejak dulu kita mengetahui bahwa manusia memiliki paling
tidak empat jenis rasa, beberapa bukti memperlihatkan adanya reseptor rasa
kelima, yaitu rasa cita rasa glutamat seperti yang ditemukan pada monosodium
glutamate (MSG). Para peneliti bahkan telah menemukan bahwa sebuah cita rasa
reseptor otak untuk neurotransmitter glutamate (Chaudari, Landin, dan Roper,
2000). Cita rasa glutamate menyerupai cita rasa kaldu ayam tanpa garam. Bahasa
Inggris tidak memiliki kata yang tepat untuk mewakili rasa tersebut, tetapi bahasa
Jepang meilikinya. Oleh sebab itu, peneliti berbahsa Inggris telah mengdaptasi
sebuah kata dalam bahasa Jepang, yaitu umami. Para peneliti telah menemukan
cita rasa lemak sebagai cita rasa yang keenam (Laugerette et al., 2005). Selain
fakta bahwa tiap-tiap zat kimia mengeksitasi reseptor yang berbeda, zat-zat kimia
tersebut juga menghasilkan ritme yang berbeda pula (Kalat, 2010).
Penelitian menyebutkan bahwa adanya variasi yang diwariskan dalam
kemampuan rasa. Pemahaman tentang rasa pahit semakin berkembang dengan
informasi gabungan dari penemuan dan studi TAS2R gen resptor rasa, yang masih
memiliki hubungan genetik dan studi kloning posisional, terutama pada
kemampuan untuk mencicipi phenylthiocarbamide (PTC). Rasa manis dan
umami, yang dimediasi oleh reseptor TAS1R, menjadi baik ditandai pada tingkat
genetik molekular. Rasa asin dan asam masih belum mampu dikarakteriskan hal
2
genetik.
Masih
diperlukan
pengembangan
penilitian
untuk
menentukan
BAB II
HASIL PERCOBAAN
2.1
No
Bentuk
Orang
Coba
Ukuran
(mm)
Waktu
Segitiga
12
6 detik
Lingkaran
10
11,7 detik
Kotak
12,4 detik
Oval
15
8,5 detik
2.2
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
Jarak 1 mm
1
1
1
1
1
1
1
1
1
2
2
1
1
1
Jarak 2 mm
2
1
2
1
1
1
1
1
2
2
2
2
1
1
Jarak 3 mm
2
2
1
1
1
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2.3
Air Es
80o C
++
++
++
++
+++
++
+++
+++
++++
++++
++
++
++
++
++
++
++
++
+++
+++
++
Dagu
Persepsi Rasa Pada Beberapa Bagian Lidah
2.4
Lokas
++
Garam
Air Gula
cuka
Kina
umami
++
++
++
++
+++
++
++
+++
+++
+++
++
+++
++
+++
+++
++
+++
++
++
2.5
++
+++
++
Kedalaman
2 mm
4 mm
3 mm
1 mm
3 mm
3 mm
1 mm
2 mm
2.5.2
Rangsangan Panas
Lokasi
70o
80o
90o
Waktu Nyeri
70o
80o
90o
130
++
115
++
++
140
145
150
135
2.5.3
Rangsangan Dingin
6
2.6
Lokasi
0o
5o
10o
++
Waktu Nyeri
0o
5o
10o
35
130
30
50
115
++
33
52
120
++
31
51
122
38
18
40
15
210
43
111
27
45
115
25
Lokasi
Respon
Labial 1/3
incisa insisiv
Merasakan dingin
Mesio bukal
cusp molar
Merasa dingin
2.6.3
Lokasi
Respon
Labial 1/3
incisa insisiv
Sakit
Mesio bukal
cusp molar
Sakit
2.6.4
Lokasi
Respon
Labial 1/3
incisa insisiv
Sakit
Mesio bukal
cusp molar
Sakit
PERTANYAAN
1. Bagian mulut dan wajah yang mana yang lebih sensitive terhadap
pengenalan bentuk benda?
Bagian mulut yaitu lidah
2. Bagian mulut dan wajah yang mana yang lebih sensitiv mengenali
jarak antara dua titik? Jelaskan mengapa?
Dorsum lidah, karena dorsum lidah terdapat pada tengah lidah dan dapat
mengakibatkan
timbulnya
gaging
refleks.
Letak
dorsum
lidah
BAB III
PEMBAHASAN
3.1
saat
melakukan
percobaan
ini,
orang
coba
tidak
saat
melakukan
percobaan
ini,
orang
coba
tidak
10
saat
melakukan
percobaan
ini,
orang
coba
tidak
telinga, bibir atas dan bawah, leher, pipi kiri dan kanan, dan dagu orang
coba dapat mengenali semua air dengan suhu panas dan dingin dengan
benar akan tetapi bagian yang paling sensitive adalah gusi.
3.4
11
yaitu ujung lidah, lateral lidah, dan pangkal lidah. Bahan yang diujikan
adalah air garam, air gula, cuka, kina, dan monosodium glutamate
(MSG).
Hasil yang didapat menunjukkan bahwa lidah menimbulkan reaksi
rasa yang berbeda-beda sesuai dengan tabel hasil percobaan. Ujung lidah
dapat menerima semua modalitas terutama manis dan asin. Tepi lidah
dapat menerima modalitas asin dan rasa asam. Pangkal lidah hanya dapat
menerima modalitas pahit. Rasa asam disebabkan oleh asam dan
intensitas dari sensasi rasa, hampir sebanding dengan logaritma dari
konsentrasi ion hidrogen, yaitu makin asam suatu asam, maka makin kuat
sensasi yang terbentuk. Rasa asin dibentuk oleh garam-garam yang
terionisasi. Kualitas rasanya berbeda beda antara garam yang satu
dengan yang lain. Karena garam-garam juga membentuk sensasi rasa
yang lain. Kaitan dari garam terutama berperan membentuk rasa asin
tetapi anionnya juga ikut berperan walaupun lebih kecil. Rasa manis
tidak di bentuk oleh satu golongan kelas substansi kimia saja. Beberapa
tipe substansi kimia yang menyebabkan rasa manis mencakup gula,
gikol, alkohol, aldehid, keton, amida, ester, asam amino, beberapa protein
kecil, asam sulforat, asam halogenasi, dan garam anorganik dari timah.
Rasa pahit seperti rasa manis, tidak hanya dibentuk oleh satu substansi
kimia, tapi juga beberapa substansi yang hampir seluruhnya adalah
substansi organik mencakup bitrigen, alkoloid, juibib, kafein, strinki, dan
nikotin.
Dalam keadaan kering, lidah tidak dapat merasakan apa yang
diletakkan diatasnya, termasuk gula, garam, maupun zat lainnya. Lidah
baru merasakan zat tersebut bila terdapat cairan liur dan zat itu larut
dalam air liur tersebut. Kepekaan manusia untuk membedakan intensutas
ras relatif besar, hal ini tergantung pada faktor individual, nilai ambang,
dan konsentrasi substrat yang diberikan.
12
3.5
Rangsangan Panas
Rangsangan panas didapatkan dengan cara merendam
sonde besar pada air yang telah dipanaskan dengan suhu
o
80
, dan
90
70
13
Rangsangan Dingin
Pemeriksaan rangsang dingin yang dilakukan pada suhu 0,
5, dan 10 derajat diperoleh hasil dengan urutan yang paling
sensitive adalah lidah bagian 2, 3, dan 4. Hal ini dikarenakan
karena kontur dari bagian lidah tersebut yang berlipat dan
banyak papil sehingga lebih sensitive, selain itu bagian dorsum
lidah juga banyak dilalui persarafan.
3.6
3.6.2
14
3.6.4
15
persarafan gigi dan gingiva ini terdapat saraf yang peka terhadap
rangsangan tekanan adalah reseptor paccini.
16
BAB IV
KESIMPULAN
Pengenalan rasa oleh otak terjadi karena tranduksi rasa pada lidah.
Waktu sensasi yang diperlukan oleh reseptor mengenali dan menanggapi
rangsangan akan diteruskan ke otak. Sel-sel reseptor untuk pengecapan
adalah sel-sel epithelium yang telah termodifikasi yang diorganisasikan
menjadi kuncup pengecapan yang tersebar di sejumlah bagian permukaan
lidah dan mulut. Dari setiap makanan dan minuman yang dikenali oleh
lidah , otak akan mengintegrasikan input yang berbeda dari kuncup
pengecapan dan mempersiapkan cita rasa yang kompleks. Reseptor rasa
manis terletak pada ujung lidah, reseptor rasa asin terletak pada tepi depan
bagian lidah, reseptor rasa asam terletak ditepi belakang lidah, reseptor
rasa pahit terletak di pangkal / dorsal lidah dan reseptor rasa umami
terletak pada ujung lidah.
17
DAFTAR PUSTAKA
Ganong, W. F., 2003, Fisiologi Kedokteran, penerbit Buku Kedokteran
EGC:Jakarta
Gayton & Hall., 1997 , Fisiologi Kedokteran , Penerbit Buku Kedokteran
EGC : Jakarta
Kimball, J. W. 1983. Biologi Jilid 3 edisi kelima. Penerbit Erlangga:
Jakarta.
Pearce, E.C, 2000, Anatomi & Fisiologi untuk Paramedis, PT. Gramedia:
Jakarta
18