Professional Documents
Culture Documents
ABSTRAK
Istilah efisien dan efektif bukan merupakan hal yang baru pada era globalisasi.
Seperti halnya perusahaan yang bekerja secara profesional dan inovatif seperti
perusahaan konsultan jasa kontruksi selalu berupaya untuk memuaskan konsumen,
berprestasi dan menjaga nama baik perusahaan sehingga efisiensi dan efektivitas
merupakan hal yang diperlukan perusahaan. Artikel ini memberikan masukan cara
mengatur waktu untuk menyelesaikan proyek lebih efisien dan efektif dengan
menggunakan metode CPM. Dengan menggunakan metode ini, diperoleh waktu optimal
untuk menyelesaikan proyek fly over Ahmad Yani Karawang yaitu selama 184 hari.
Kata Kunci: perencanaan, pengendalian, metode pert-cpm
Staf Peneliti BPPT dan Staf Pengajar Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik UBINUS
155
PENDAHULUAN
Perkembangan ilmu dan teknologi semakin hari semakin pesat dan biasanya akan
diikuti oleh aktivitas-aktivitas yang semakin besar dan semakin padat, dan tentunya
secara langsung maupun tidak langsung akan diikuti pula oleh permasalahanpermasalahan yang semakin hari semakin kompleks.Di negara yang sedang berkembang,
dalam rangka miningkatkan taraf hidup rakyatnya tuntutan pembangunan disegala bidang
semakin dapat dirasakan. Pembangunan tersebut berupa pembangunan fisik proyek serta
pembangunan gedung, jembatan prasarana, mendirikan industri ringan dan berat, jaringan
telekomunikasi dan lain-lain.Menghadapi keadaan demikian, langkah yang umumnya
ditempuh disamping mempertajam prioritas adalah mengusahakan meningkatkan
efesiensi dan efektifitas pengelolaan agar dicapai hasil guna yang maksimal dari sumber
daya yang tersedia.
Dalam melaksanakan pembangunan suatu proyek maka perusahaan melakukan
pelelangan proyek kepada kepada kontraktor yang memenuhi syarat, dan kontraktor yang
terpilih akan melaksanakan pembangunan tersebut sebagai mitra dari perusahaan.
Kemudian perusahaan melakukan peninjauan-peninjauan dan pengawasan terhadap kerja
kontraktor, dengan tujuan perusahaan dapat mengetahui dan mengikuti perkembangan
yang terjadi dilapangan. Hal ini diperlukan karena dalam pemberian biaya proyek sesuai
dengan yang ada dikontrak harus diketahui bagaimana prestasi kerja atau berapa persen
pembangunan telah berjalan.
156
Diantara dua event yang sama, hanya boleh digambarkan satu anak panah.
Nama suatu kegiatan dinyatakan dengan hurup atau dengan nomor event.
Kegiatan harus mengalir dari event bernomor rendah ke event bernomor tinggi.
Diagram hanya memeiliki initial event dan sebuah terminial event.
Penentuan Waktu
Setelah Network suatu proyek dapat digambarkan,langkah berikutnya adalah
mengestimasi waktu yang diperlukan untuk masing-masing kegiatan, dan menganalisis
seluruh diagram Network untuk menentukan waktu terjadinya masing-masing kejadian.
157
Dalam mengestimasi dan menganalis waktu ini, akan kita dapatkan satu atau
beberapa lintasan tertentu dari kegiatan-kegiatan pada Network tersebut yang menentukan
jangka waktu penyelesaian seluruh proyek. Lintasan ini disebut lintasan kritis (critical
path). Disamping lintasan kritis ini terdapat lintasan-lintasan lain yangh mempunyai
jangka waktu yang lebih pendek dari pada lintasan kritis. Dengan demikian, maka
lintasan yang tidak kritis ini mempunyai waktu untuk bias terlambat, yang dinamakan
float.
Float memberikan sejumlah kelonggaran waktu dan elastisitas pada sejumlah
Network, dan ini dipakai pada waktu penggunaan Network dalam praktek atau digunakan
pada waktu mengerjakan penentuaan jumlah material, peralatan, dan tenaga kerja. Float
ini terbagi atas dua jenis, yaitu total float dan free float.
ES
EF
ES
EF
LS
LF
Kegiatan
LS
LF
Dimana :
ES = earliest start, yaitu saat tercepat dimulainya kegiatan.
LS = lastest start, yaitu saat paling lambat dimulainya kegiatan.
EF = earliest finish, yaitu saat tercepat diselesaikannya kegiatan.
LF = lastest finish, yaitu saat paling lambat diselesaikanya kegiatan.
158
Te =
To + 4Tm + Tp
6
Tp To
V =
159
Biaya
Titik Percepatan
Cc
Cn
Titik Normal
Dc
Dn
Duration
160
Kemiringan =
Cc Cn
Dn Dc
Salah satu cara untuk memprediksi apakah lintasan kritis yang baru itu akan
terjadi sebelum mencapai titik percepatan ataukah tidak ialah dengan memperhatikan free
float dari kegiatan-kegiatan yagg tidak kritis. Free float ini bersifat independent terhadap
saat dimulainya kegiatan-kegiatan yang lain. Maka, apabila pada saat dilakukan
penekanan pada terhadap kegiatan kritis terjadi pengurangan harga free float dari positif
menjadi nol, kegiatan kritis itu tidak boleh ditekan tanpa melakukan pemeriksaan lebih
lanjut, karena ada kemungkinan bahwa kegiatan dengan free float nol ini menjadi
kegiatan kritis. Dengan demikian, selain crash limit kita juga harus memperhatikan free
float limit. Untuk menentukan free float limit ini, pertama-tama kurangilah durasi dari
kegiatan kritis terpilih (berdasarkan slope) sebanyak satu-satuan waktu juga. Nilai free
float ini terkecil (sebelum dilakukan pengurangan) untuk dari suatu swemcam itulah yang
dimaksud dengan free float limit.
161
Metodologi Penelitian
Untuk menjawab permasalahan tersebut, terdapat beberapa tahapan yang
dilakukan dan dapat dilihat pada Gambar 3.
Mulai
Pengumpulan data
Percepatan waktu
proyek
Ya
Analisa waktu dan sumber daya
Tidak
Selesai
162
Pengumpulan Data
Untuk dapat memecahkan suatu masalah, dibutuhkan data tentang segala hal
yang berhubungan dengan masalah tersebut. Dengan demikian dapat dipelajari, apa dan
bagaimana masalah tersebut dapat terselesaikan. Dalam hal pelaksanaan suatu proyek
perlu terlebih dahulu dibuat perencanaan bagaimana proyek tersebut akan dikerjakan dan
pengendalian apa yang harus dilakukan agar apa yang direncanakan dapat berjalan sesuai
degan tujuan yang akan dicapai. Dalam proyek pembangunan jembatan, tujuan yang ingin
dicapai adalah untuk mengetahui bahwa proyek tersebut akan memakan waktu berapa
lama dan berapa biaya proyek tersebut dan apakah ada kemungkinan waktu untuk
mempercepat proyek tersebut dan berapa pula biaya yang dibutuhkan. Untuk itu
diperlukan beberapa data yaitu data mengenai kegiatan dan perkiraan waktu yang
dibutuhkan, kebutuhan tenaga kerja dan bahan dari setiap kegiatan dan waktu
pelaksanaan proyek.
163
KEGIATAN
TERDAHULU
WAKTU
PALING
OPTIMIS
WAKTU
PALING
PESIMIS
WAKTU PALING
MUNGKIN
16
10
B
C
D
E
F
A
B
C
D
E
4
2
14
17
8
8
4
28
34
16
4
2
15
18
8
Pekerjaan Pilar
1. Pemasangan
2. Galian Struktur
3. Pekerjaan Pondasi
4. Pekerjaan Kolom
5. Pekerjaan Pierhead
G
H
I
J
K
A
G
H
I
J
11
8
28
26
45
22
16
36
32
90
12
9
30
27
47
D Abutment 2
1. Pemancangan
2. Galian Struktur
3. Pekerjaan Pondasi
4. Pekerjaan Dinding
L
M
N
O
A
L
M
N
4
2
14
17
8
4
28
34
4
2
15
18
Pekerjaan Erection
1. Hauling dan Erection
F,K,O
14
Q
R
S
F
Q
R
4
5
10
8
10
20
4
5
10
T
U
V
O
T
U
6
8
11
12
16
22
6
8
12
W
X
Y
Z
Activity 27
P,S,V
W
X
Y
Z
7
6
7
9
8
14
12
14
18
16
7
7
7
10
9
Asphalt
Activity 28
Activity 27
12
Finishing
Activity 29
Activity 28
14
NO
KEGIATAN
A Pekerjaan Persiapan
1. Pengadaan tiang
B
E
F
G Retaining Wall A2
1. Galian Struktur
2. Pekerjaan Pondasi
3. Pekerjaan Dinding
164
E
F
I
J
KEGIATAN
Pekerjaan Persiapan
1. Pengadaan tiang
Abutment 1 dan Ramp
1. Pemancangan
2. Galian Struktur
3. Pekerjaan Pondasi
4. Pekerjaan Dinding
5. Pekerjaan Piled Slap
Pekerjaan Pilar
1. Pemasangan
2. Galian Struktur
3. Pekerjaan Pondasi
4. Pekerjaan Kolom
5. Pekerjaan Pierhead
Abutment 2
1. Pemancangan
2. Galian Struktur
3. Pekerjaan Pondasi
4. Pekerjaan Dinding
Pekerjaan Erection
1. Hauling dan Erection
Retaining Wall Ramp A1
1. Galian Struktur
2. Pekerjaan Pondasi]
3. Pekerjaan Dinding
Retaining Wall A2
1. Galian Struktur
2. Pekerjaan Pondasi
3. Pekerjaan Dinding
Pekerjaan Bentang Pilar
1. Diagfragma
2. Install Deck Slap
3. Slap
4. Parapet
5. Pasang Railing
Asphalt
Finishing
KODE
KEGIATAN
NORMAL
CRASH
Waktu
(Hari)
Biaya
(x 100)
Waktu
(Hari)
Biaya
(x100)
11
1.650.000
1.765.000
B
C
D
E
F
5
2
17
21
9
1.040.000
1.280.000
14.550.000
20.560.000
10.560.000
4
2
14
17
8
1.140.000
1.280.000
15.398.750
21.191.000
10.560.000
G
H
I
J
K
14
10
35
31
55
12.480.000
23.040.000
116.400.000
185.910.000
185.910.000
11
8
28
26
45
13.000.000
24.320.000
120.280.000
192.205.625
192.205.625
L
M
N
O
5
2
17
20
1.040.000
1.280.000
14.550.000
20.610.000
4
2
14
17
1.140.000
1.280.000
15.398.750
20.759.500
1.060.000
1.680.000
Q
R
S
5
6
12
1.300.000
4.880.000
11.450.000
4
5
10
1.400.000
4.980.000
11.850.000
T
U
V
7
9
14
1.950.000
7.760.000
13.740.000
6
8
11
2.150.000
7.960.000
14.321.000
W
X
Y
Z
Activity 27
Activity 28
Activity 29
8
8
8
12
10
8
8
4.830.000
1.400.000
3.500.000
2.600.000
1.380.000
4.480.000
1.400.000
7
6
7
9
8
6
7
5.030.000
1.880.000
3.700.000
3.730.000
4.650.000
4.920.000
1.600.000
165
KODE KEGIATAN
MANDOR
TUKANG
PEKERJA
TOTAL
Pekerjaan Persiapan
1. Pengadaan tiang
B
C
D
E
F
1
2
2
2
2
4
10
18
23
28
3
8
10
10
10
8
20
30
35
40
Pekerjaan Pilar
1. Pemasangan
2. Galian Struktur
3. Pekerjaan Pondasi
4. Pekerjaan Kolom
5. Pekerjaan Pierhead
G
H
I
J
K
4
8
8
8
8
16
40
72
92
112
12
32
40
40
40
32
80
120
140
160
Abutment 2
1. Pemancangan
2. Galian Struktur
3. Pekerjaan Pondasi
4. Pekerjaan Dinding
L
M
N
O
1
2
2
2
4
10
18
23
3
8
10
10
8
20
30
35
Pekerjaan Erection
1. Hauling dan Erection
Q
R
S
2
2
2
10
18
23
8
10
10
20
30
35
Retaining Wall A2
1. Galian Struktur
2. Pekerjaan Pondasi
3. Pekerjaan Dinding
T
U
V
2
2
2
10
18
23
8
10
10
20
30
35
W
X
Y
Z
Activity 27
2
1
2
1
2
5
3
6
4
5
3
2
4
3
3
10
6
12
8
10
Asphalt
Activity 28
10
20
Finishing
A
B
E
F
KEGIATAN
Activity 29
TOTAL
166
77
614
321
1012
PEMBAHASAN
Data yang telah dikumpulkan diolah dengan metode PERT-CPM dan didapatkan
hasil sebagai berikut.
1. Network Proyek Fly Over
C
B
A
A
5
11
D
C
E
D
17
21
G
14
0
J
H
G
10
35
31
J
55
5
M
17
O
P
20
P
O
9
P
Q
T
7
8
S
S
U
14
12
8
X
W
8
X
Y
8
27
Z
Y
Z
12
10
29
28
27
29
28
8
167
168
169
11
A
0
0
11
11 16
16 18
18 35
35 56
56 65
88 93
93 95
D
95 112
E
112 133
F
13 142
0
0
11 25
25 35
35 70
70 101
G
11 25
25 35
35 70
J
70 101
101 156
K
101 156
11 15
15 17
17 34
92 96
96 98
N
98 115
34 54
O
115 135
156 165
P
156 165
76 88
S
153 165
54 61
61 70
70 84
T
135 142
U
142 151
V
151 165
65 70
Q
142 174
70 76
R
147 153
165 173
W
165 173
173 181
X
173 181
181 189
189 201
201 211
211 219
219 227
Y
181 189
Z
189 201
27
201 211
28
211 219
29
219 227
170
Critical Path 1
10
11
12
Activity27
13
Activity28
14
Activity29
Completion Time
227
12/6/2005
76
Project Time
Cost Schedule
Cost Schedule
Total Cost
Total Cost
in day
Based on ES
Based on LS
Based on ES
Based on LS
227
350,000
350,000
672,590,100
673,230,000
171
8
A
0
0
12
12 14
14 28
28 45
45 53
19 73
C
73 75
E
89 106
F
106 114
B
8
75 89
0
0
19
G
8 19
19 27
27 55
55 81
19 27
27 55
J
55 81
81 126
K
81 126
12
12 14
14 28
71 75
75 77
N
77 91
28 45
O
91 108
126 133
P
126 133
62 72
S
123 133
45 51
51 59
59 70
T
108 114
U
114 112
V
122 133
53 57
Q
114 118
57 62
R
118 123
134 140
W
134 140
140 146
X
140 146
146 153
153 162
162 170
170 176
176 183
Y
146 153
Z
153 162
27
162 170
28
270 176
29
176 183
172
Critical Path 1
10
11
12
Activity27
13
Activity28
14
Activity29
Completion Time
183
Cost Schedule
Based on ES
(x100)
Cost Schedule
Based on LS
(x 100)
Total Cost
Based on ES (x
100)
Total Cost
Based on LS
( x 100)
184
228,571.42
228,571.42
700,375,000
700,375,100
Dari Tabel 6 dapat diketahui bahwa waktu normal yang diperlukan untuk
menyelesaikan proyek Fly Over Ahmad Yani Karawang adalah selama 227 hari dan
memerlukan biaya sebesar Rp 672.590.100 apabila berdasarkan ES dan apabila
berdasarkan LS adalah sebesar Rp. 673.230.000 .
Namun, setelah dilakukan percepatan waktu, maka didapatkan biaya optimal.
didapatkan waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan proyek adalah 184 hari dengan
total biaya sebesar Rp. 700.375.000 apabila berdasarkan ES dan apabila berdasarkan LS
adalah sebesar Rp. 700.375.100
173
PENUTUP
Berdasarkan hasil dan pembahasan didapatkan hasil sebagai berikut.
1. Waktu optimal yang diperlukan untuk menyelesaikan proyek fly over Ahmad Yani
Karang adalah selama 184 hari dan untuk menyelesaikan proyek fly over tersebut
selama 184 hari memerlukan biaya sebesar Rp. 700.375.000.
2. Waktu dan biaya optimal untuk pembangunan proyek fly over Ahmad Yani Karang
diperoleh setelah dilakukan percepatan waktu dengan menggunakan jaringan kerja.
3. Setelah dilakukan percepatan waktu dengan menggunakan jaringan kerja
menyebabkan umur proyek berkurang menjadi lebih efisien , karena waktu yang
diperlukan untuk pembangunan proyek tersebut berkurang selama 43 hari.
DAFTAR PUSTAKA
Dimyati, Tjuju Tarliah. 2002. Operation Research. Bandung: Sinar Baru Algensido.
Siswoyo, 1985. Pokok-pokok Manajemen PERT dan CPM. Jakarta: Erlangga.
Subagyo, Pangestu, Marwan Asri, dan T. Tani Handoko. Buku Dasar-Dasar Operations
Research. Yogyakarta: Penerbit BPFE.
174