Bagaimana mekanisme lemah tungkai dan lengan kiri, dan mengapa
tungkai lebih lemah daripada tangan kirinya ? Kerusakan pada seluruh korteks piramidialis sesisi menimbulkan kelumpuhan UMN pada belahan tubuh sisi kontralateral. Keadaan tersebut dikenal sebagai hemiparalisis atau hemiplegia. Kerusakan yang menyeluruh, tetapi
belum
meruntuhkan
semua
neuron
korteks
piramidalis
sesisi,
menimbulkan kelumpuhan pada belahan kontralateral yang ringan sampai
sedang. Dalam hal ini digunakan istilah hemiparesis. Hemiparesis dekstra, jika sisi kanan tubuh yang lumpuh dan hemiparesis sinistra jika belahan tubuh kiri yang lumpuh. Berdasarkan skenario, pasien menderita hemiparesis sinistra. Walaupun belahan tubuh kanan atau kiri yang lumpuh, pada umumnya terdapat perbedaan derajat kelumpuhan antara lengan dan tungkai yang terkena. Perbedaan lebih nyata jika hemiplegia disebabkan oleh lesi vascular di tingkat korteks. dan hampir tidak ada perbedaan jika lesi penyebabnya bersifat vascular di kapsula interna. Hal ini dapat dimengerti bila diketahui bahwa pertama : pada umumnya infark disebabkan oleh penyumbatan salah satu arteri belaka, dan kedua : korteks motorik primer dipendarahi oleh cabang kortikal dari dua arteri, yaitu a. serebri anterior dan cabang kortikal a. serebri media, sedangkan di tingkat kapsula interna kawasan serabut kortikospinal yang menyalurkan impuls untuk gerakan lengan dan tungkai dipendarahi oleh satu arteri yang sama, yaitu a. lentikulostriata. Arteri serebri media : cabang terbesar arteri carotis interna berjalan ke lateral di dalam sulcus lateralis serebri. Arteri ini memperdarahi seluruh daerah motorik kecuali area tungkai. Hemiparesis kontralateral (biasanya mengenai lengan) Arteri serebri anterior : cabang terminal arteri carotis interna yang kecil. Arteri serebri anterior berjalan ke depan dan medial, superior terhadap nervus optikus, dan masuk ke fissura longitudinalis cerebri. Di sini, arteri ini
berhubungan dengan arteri serebri anterior sisi kontralateral melalui arteri
communicans anterior. Arteri melengkung ke belakang di atas corpus collosum, dan akhirnya beranastomosis dengan arteri serebri posterior hingga
mencapai
sulcus
parieto-occipitalis.
Cabang-cabang
ini
memperdarahi korteks serebri selebar pita 1 inci pada permukaan lateral
yang berdekatan. Dengan demikian, arteri serebri anterior memperdarai area tungkai gyrus precentalis. Maka kelumpuhan kontralateral yang lebih besar di tungkai. Jika ditinjau lebih teliti, kelumpuhan itu benar-benar melanda seluruh otot skeletal sesisi tubuh, berikut otot-otot wajah, pengunyah dan penelan. Namun, oleh karena ada otot-otot yang memiliki hubungan dengan kedua sisi korteks motorik primer, maka pada sisi tubuh yang lumpuh terdapat otototot yang tampaknya tidak lumpuh. Otot-otot tersebut adalah otot-otot leher, toraks, abdomen, dan selanjutnya otot-otot wajah, rahang bawah, farings dan laring yang perlu dijelaskan lebih terinci.
Referensi : Marjono M, Sidharta. 2004. Neurologi Klinis Dasar. Jakarta : PT. Dian Rakyat