You are on page 1of 36

Manusia = komponen utama sbg sumber

daya pengelola dan pengendali sumber2


dan komponen2 organisasi lainnya;

Prilaku manusia
sangat menentukan
keberhasilan dalam mencapai tujuan.

Untuk
mencapai
tujuan
diperlukan
motivasi dan etos kerja dari SDM

PENGERTIAN MOTIVASI
Motivasi Movere = menggerakkan = to move;
Menurut :
1. FRENCH : Motivasi adalah keinginan dan
kemauan seseorang mencurahkan segala upayanya
dalam mencapai tujuan.
2. GITO SUDARMO & SUDITO : Motivasi adalah
faktor yang ada dalam diri manusia yang
menggerakkan, mengarahkan prilakunya untuk
memenuhi tujuan tertentu.
3. JHON YUNG : Motivasi adalah dorongan atau
kekuatan dari dalam diri seseorang untuk berprilaku
dalam mencapai tujuan.

Secara umum
MOTIVASI
adalah keinginan, kemauan seseorang
untuk mencurahkan segala upaya dalam
mencapai tujuan

Adanya Kebutuhan
UNSUR
b Adanya Upaya
POKOK
c Adanya Tujuan
MOTIVASI
Adanya Kebutuhan : adanya kebutuhan
mengakibatkan adanya upaya tinggi untuk
memenuhinya.
Adanya Upaya --> merupakan ukuran intensitas,
bila seseorang termotivasi ia akan mencoba sekuat
tenaga.
Adanya Tujuan Organisasi : Upaya yang tinggi
harus disalurkan dalam satu arah yang jelas dalam
organisasi agar bermanfaat ;
a

1.

2.

3.

- MOTIVASI KERJA adalah faktor-faktor


yang mendorong dalam diri seseorang
untuk berprilaku/ upaya dengan cara
tertentu dalam pekerjaannya untuk
mencapai tujuan.
ORANG YG MEMPUNYAI MOTIVASI KUAT
CENDERUNG AKAN MELIPATKAN GANDAKAN
USAHANYA.

ORANG YG MOTIVASINYA LEMAH TIDAK


BERSEMANGAT DALAM MENJALANKAN TUGASNYA
DAN SULIT MENCAPAI TUJUAN.

PROSES MOTIVASI
(pola awal)

1. Kebutuhan yg tdk
terpenuhi

2. Pencarian jalan ut memenuhi


kebutuhan

6. Karyawan menilai kembali


kebutuhan yg tdk terpenuhi

3. Prilaku yg diarahkan pd
tujuan

5. Imbauan / Hukuman

4. Prestasi (evaluasi atas tujuan yg


dicapai).

1. Motivasi karena rasa takut (Fear


Motivation)
Bekerja karena rasa takut, jika tidak kerja dengan rajin takut
dipecat, pindah dsb.
2. Motivasi karena ingin mencapai
sesuatu (Achievement Motivation )
Seseorang bekerja karena sudah mempunyai tujuan ingin
mendapat prestasi tinggi, sukses dsb
3. Motivasi karena adanya mission /
tujuan kedepannya didorong karena
makna & nilai yang diyakini (Inner
Motivation )

MOTIF MOTIVASI
1.

Motif Primer : sandang, pangan,


papan dll;

1.

Motif
Scunder
:
Kekuasaan,
prestasi, afiliasi, diarahkan pd
satu tujuan.

I. TEORI PROSES (Process theory)


(menguraikan & menganalisis bagaimana prilaku
digerakkan, diarahkan, didukung dan dihentikan)
terdiri dari 2 teori :
1.Teori Penguatan (Reinfoecement Theory) : adalah
teori yang mengemuka-kan bahwa perilaku merupakan
fungsi dr pd konsekwensi2 nya, sehingga manusia
cenderung mengulang2 perilaku yang mempunyai
konsekwensi yang menguntung-kan dan mengelak
berbuat jika timbul konsekwensi yang merugikan.
2.Teori Harapan (Expectancy Theory) : Kuatnya
,
kecenderungan untuk
bertindak
dalam
suatu cara

tertentu tergantung pada suatu pengharpaan bhw
tindakan itu akan diikuti olh suatu keluaran trtentu.
Teori ini memfokuskan pd :

1.
a.
b.
c.
d.
e.
2.
a.
b.
c.
3.
a.
b.
c.

II. Content Theory (Teori


Teori Hirarchi Kebutuhan
(Abraham Maslow)
Kepuasan)
:

Kebutuhan Fisik (sandang, pangan, papan);


Kebutuhan Keamanan;
Kebutuhan Sosial;
Kebutuhan Penghargaan;
Kebutuhan Aktualisasi diri.
Teori ERG Kebutuhan inti manusia (Clyton Alderfer)
Kebutuhan akan Existensi
Kebutuhan akan Keterkaitan (Relatedness)
Kebutuhan akan Pertumbuhan (Growth)
Teori Kebutuhan (Mc. Cleland)
Kebutuhan ut berprestasi (Need for Achivement)
Kebutuhan ut Berkuasa (Need for Power)
Kebutuhan ut berafiliasi (Need for Affiliation)

a. Teori Penguatan Positif


Bila suatu respon diikuti konsekwensi positif
Contoh :
Guru puji murid yang mampu menyelesaikan tugas-tugasnya

b. Teori Penguatan Negatif


Bila suatu respon diikuti sesuatu yang negatif (untuk
menyenangkan)
Contoh :
Jika guru bertanya pada murid kemudian pemecahannya sulit
ditemukan maka siswa cenderung menghindar

c. Hukuman
Memberikan konsekwen dari respon perilaku tertentu
Contoh :
Guru memberi hukuman skors kepada murid karena tidak
mengerjakan PR

d. Pemunah
Upaya untuk menyingkirkan perilaku, bila perilaku tersebut
tidak diperkuat respon maka akan berakibat pemunah
Contoh :
Guru mengabaikan pertanyaan-pertanyaan siswa, akintanya
siswa tidak mau tanya lagi

1.

TEORI
HARAPAN

Saatnya untuk
bertindak dalam
suatu kegiatan
tergantung pada
kekuatan suatu
harapan sebagai daya
tarik bagi seseorang

Hubungan Upaya Kinerja


Upaya apa yang akan mendorong
kinerja
2. Hubungan Kinerja Ganjaran
Sejauh mana keyakinan bahwa
berkinerja tinggi dapat mendorong
timbulnya ganjaran
3.

Hubungan Ganjaran Tujuan


Sejauh mana ganjaran mana dapat
memenuhi tujuan dalam kebutuhan

Ciri2 Motivasi Berprestasi


1.
2.
3.
4.
5.
6.

Berusaha lebih keras;


Punya Prakarsa dalam bertugas;
Ingin segera mengetahui hasil dari
usahanya;
Lebih realistis;
Menggunakan segenap kemampuan
dalam melaksanakan tugas;
Membandingkan antara usaha yg
dilakukan dg hasil yg diperoleh.

ETOS KERJA

1. Pengertian Etos Kerja : Semangat kerja


yg menjadi ciri khas dan keyakinan
seseorang / suatu kelompok;
2. Prinsip Utama Etos Kerja :
a. Kerja = Ibadah
b. Pangkat & jabatan = Amanah
3. Etos Kerja Islami
a. Niat Ihlas krn Allah SWT
b. Bekerja keras
c. Punya Cita2 Tinggi
d. Punya landasan moral tinggi : Merasa
terpantau, Jujur, Amanah, Taqwa

Merasa trpantau (Qs : Al


Zalzalah : 7-8 )
2. Jujur : (Qs : Az Zumar : 32 34 )
3. Amanah (Qs : Al Anfal ; 27 28)
4. Taqwa (Qs : Al Anfal ; 29, At
Tholaq ; 2 & 4)
1.

Untuk memberikan Motivasi


dan Etos Kerja perlu
dilakukan :
1.
2.
3.
4.

Pengembangan Karier
Pendidikan dan Pelatihan atau
Penataran
Pemberian kompensasi yang
memadai
Pemberian pekerjaan secara rutin

KERANGKA KERJA STRATEJIK DLM


ANALISIS MANAJEMEN
VISI
VISI

MISI
MISI

ANALISIS
ANALISISINTERNAL
INTERNAL&&EKSTERNAL
EKSTERNAL

PEMANTAUAN
PEMANTAUAN&&
EVALUASI
EVALUASI

PELAKSANAAN
PELAKSANAAN

TUJUAN
TUJUAN
PROGRAM
PROGRAM&&
RENCANA
RENCANAKEGIATAN
KEGIATAN
SASARAN
SASARAN

FAKTOR
FAKTORSTRATEGIS
STRATEGIS

STRATEGI
STRATEGI

Kondisi yg dihadapi Manajer


/ Pimpinan
Perubahan yang sangat cepat dan hampirhampir tidak bisa diramalkan, seperti:
1.

Perubahan keadaan
lingkungan eksternal.

lingkungan,

khususnya

2.

Perubahan kebutuhan, keinginan dan harapan


pelanggan/ stakeholder.

3.

Kekuatan organisasi berubah.

4.

Organisasi menganut sistem terbuka.

Cara mencapai sasaran


Langkah-langkahKinerja
:
1.

Menentukan sasaran kinerja (tinjau visi,


misi
dan
tujuan
jangka
penjang)
berdasarkan tugas pokok dan fungsi
organisasi.

2.

Identifikasi faktor internal dan eksternal

3.

Menilai tiap faktor

4.

Memilih faktor kunci sukses

5.

Memilih alternatif strategi

6.

Menyusun rencana kegiatan

7.

Memantau dan mengevaluasi

KERANGKA KERJA ANALISIS


Merumu
Merumu
ss kan
kan
visi,
visi,
misi,
misi,
tujuan,
tujuan,
sasaran,
sasaran,
indikato
indikato
rr

Identifi
Identifi

kasi
kasi
SWOT
SWOT
Menilai
Menilai
&
&
memilih
memilih
faktor
faktor
kunci
kunci
Peta
Peta
kekuata
kekuata
nn

Menyus
Menyus

un
un
strategi
strategi
Menyus
Menyus
un
un
rencana
rencana
kegiatan
kegiatan

Peny
Peny

usu
usu
nan
nan
tim
tim
Pema
Pema
nn
tauan
tauan

Evalu
Evalu

asi
asi
Umpa
Umpa
nn Balik
Balik
Lapor
Lapor
an
an

PERNYATAAN VISI (Vission


Statement)
Menjawab pertanyaan pertanyaan :

Keberhasilan apa yang akan dicapai?


Hal apa yang paling menjadi fokus?
Masa depan bagaimana yang diinginkan?

VISI :

Adalah titik tolak segala hal (starting point)


secara tersirat maupun tersurat.
Mengandung muatan mengenai fokus, arah,
motivasi.
Pernyataan singkat mengenai arah dan
kendali suatu organisasi.
Daya untuk mengembangkan keunggulan
kompetitif.

VISI & MISI


KEMENTERIAN
AGAMA

VISI
TERWUJUDNYA MASYARAKAT
JAWA TIMUR YANG TAAT
BERAGAMA, RUKUN, CERDAS,
MANDIRI, DAN SEJAHTERA.

MISI
1.
2.
3.
4.
5.

Meningkatkan kualitas kehidupan beragama;


Meningkatkan kualitas kerukunan umat
beragama;
Meningkatkan kualitas pendidikan agama
dan pendidikan keagamaan;
Meningkatkan kualitas penyelenggaraan
ibadah haji;
Mewujudkan tata kelola kepemerintahan
yang bersih dan berwibawa.

KEKUATAN KANWIL KEMENTERIAN


PROVINSI JAWA TIMUR TERDIRI DARI :
KEMENAG KAB/KOTA : 38 SATKER
MAN
: 90 SATKER
MTsN
: 183 SATKER
MIN
: 146 SATKER
KUA KECAMATAN : 661 UNIT KERJA
MAS
: 1.103 LEMBAGA
MTsS
: 2.581 LEMBAGA
MIS
: 6.572 LEMBAGA
PNS (PEGAWAI & GURU) : 25.416 ORANG

Kesiapan Kanwil Kemenag Jatim


Dalam Pelaksanaan reformasi birokrasi:
1.

Tantangan pemerintah adalah bagaimana menjalankan


birokrasi kepemerintahan secara sistematis, sesuai
aturan, dan tertata baik dan bersih.

2.

Reformasi birokrasi merupakan syarat mutlak bagi


peningkatan kinerja berbagai bidang, khususnya di
bidang pelayanan publik.

3.

Reformasi birokrasi telah dicanangkan oleh Presiden


RI dapat diselesaikan untuk seluruh tingkat
kementerian/lembaga pada tahun 2011, dan diikuti
dengan reformasi birokrasi di tingkat Pemerintahan
Daerah.

4.

Kementerian Agama Prov. Jawa Timur sebagai bagian


dari K/L harus dapat selesai pada tahun 2011.

SASARAN REFORMASI BIROKRASI


1.
2.

Perubahan pola pikir (mindset) dan budaya kerja (culture


set)
Perubahan sistem manajemen pemerintahan, yaitu dari
sisi:
a. Kelembagaan:
terwujudnya organisasi yang tepat
fungsi dan tepat ukuran,
b. Ketatalaksanaan: terwujudnya sistem, proses dan
prosedur kerja yang jelas, efektif, efisien, terukur
dan sesuai dengan prinsip-prinsip good governance,
c. Sumber Daya Manusia: terbangunnya SDM yang
berintegritas, kompeten, profesional, produktif dan
sejahtera.

QUICK WINS
1.

2.

3.

Quick Wins; Program yang mengawali pelaksanaan


Reformasi Birokrasi di Kementerian Agama Yang
ditujukan untuk membangun kepercayaan masyarakat
melalui perbaikan sistem kerja dan perbaikan kualitas
produk utama.
Program ini dimaksudkan untuk; mendukung
kepentingan proses layanan dan kepentingan
pemenuhan hak-hak dasar masyarakat yang
memerlukan pelayanan cepat, mudah, dan terjangkau.
Program Percepatan (Quick Wins) dipilih ; dari
sejumlah pelayanan utama (core service) Kementerian
Agama yang merupakan jawaban nyata/kongkrit dari
keluhan kebanyakan warga masyarakat terhadap
Kementerian Agama.

PENDAFTARAN HAJI
Sebagai upaya pembenahan sistem
pendaftaran menggunakan prinsip
First come First served.
Pendaftaran dilakukan sepanjang tahun
dengan SISKOHAT

PENERIMAAN CPNS
RINSIP-PRINSIP PENGADAAN
1.
2.

3.

Pengadaan CPNS; dilaksanakan atas dasar kebutuhan


organisasi untuk mengisi formasi yang kosong
Pengadaan CPNS; dilaksanakan berdasarkan syaratsyarat yang telah ditentukan, serta tidak
membedakan jenis kelamin, suku, agama, ras,
golongan atau daerah.
Proses Pengadaan CPNS; dilaksanakan secara
obyektif, transparan, akuntabel, dan rasional agar
terjaring sumber daya manusia yang beriman,
bertaqwa, berakhlak mulia, taat beribadah,
berwawasan luas, handal dan profesional.

ADMINISTRASI NIKAH
Pelayanan yang muncul diantaranya
adalah terkait dengan pelayanan
administrasi nikah dan rujuk. Kendala
pelayanan tersebut umumnya akibat
persoalan kualitas SDM, kurangnya
disiplin pegawai serta kurang fokusnya
terhadap pekerjaan.

SERTIFIKASI GURU & DOSEN


1.

2.
3.

Guru dikategorikan sebagai pendidik yang profesional jika


telah memiliki sertifikat pendidik. Sertifikat pendidik ini di
peroleh dengan mengikuti program sertifikasi guru.
Sertifikasi guru : proses pemberian sertifikat pendidik
kepada guru yang telah memenuhi persyaratan.
Sertifikasi:
a. Menentukan Kelayakan Guru: melaksanakan tugas sebagai pendidik profesional
b. Meningkatkan Proses: terwujudnya hasil pembelajaran
c. Meningkatkan Kesejahteraan : terbangunnya kesejahteraan guru
d. Meningkatkan Martabat Guru; dalam rangka mewujudkan pendidikan nasional yang bermutu

PEMBERIAN BEASISWA
Sasaran program bantuan meliputi:

Mahasiswa miskin dan berprestasi

Guru dan dosen yang sedang kuliah

Guru dan dosen yang hendak melanjutkan studi

Guru madrasah dan guru pendidikan agama slam


(PAI) pada sekolah

Santri berprestasi

TUGAS & PERAN PEMIMPIN


a.
b.

c.
d.
e.
f.

Enabling

: Membuat mapu atau memberdayakan


semua sumber daya yang ada
Fasilitating : Memperlancar, fasilitasi, meniadakan
hambatan, sehingga pekerjaan berjalan
lancar
Consultating : Tempat konsultasi
Colaborating: Menganggap staf sebagai mitra kerja
dalam memajukan lembaga
Mentoring :Membimbing atau berlaku sebagai
teladan
Suporting
: Mendukung dengan cara memberikan
dorongan

Terima
Kasih

You might also like