You are on page 1of 29

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn.

A
DENGAN TINEA CAPITIS DI JL.JOLALI RT.18 RW. 07
KECAMATAN LOKTABAT UTARA KOTA BANJARBARU

Oleh:
ELFRITA AGUSTINA HARAHAP
P07120213047

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN BANJARMASIN
PROGRAM STUDI D4 KEPERAWATAN
2016

A. Pengkajian (07 April 2016)


I.
Identitas Keluarga
1. Nama KK
: Tn. A (Umur 64 tahun)
2. Alamat
: Jl. Jolali no.14 RT.18 RW.07, Kecamatan
Loktabat
Utara, Banjarbaru
3. Pekerjaan
: Petani
4. Pendidikan KK
: SMA
5. Komposisi kelurga
Hubung
Umur
Status
No
Jenis
an
Pendidik Pekerjaa
Nama
(tahu
Kesehat
.
kelamin
dengan
an
n
n)
an
KK
1. Ny. K
Perempu
Isteri
SMA
IRT
54
Sehat
an
2. Nn. S
Perempu
Anak
28
SMA
IRT
Sehat
an
3. Nn. R
Perempu
Anak
25
D3
Bidan
Sehat
an
Genogram

64

54

28

25

Keterangan :
= Laki-Laki Meninggal
= Perempuan Meninggal
= Laki-Laki
= Perempuan

= Klien Laki-laki

6.
7.
8.
9.

Tipe keluarga
: Keluarga inti
Kewarganegaraan/Suku bangsa :
Indonesia/Jawa
Agama
: Islam
Status sosial ekonomi keluarga :
Penghasilan keluarga Rp. 1.000.000,- - Rp. 2000.000,- perbulan
yang diperoleh dari upah Tn. A sebagai Petani sayur mayur.
10.
Aktivitas rekreasi keluarga
:
Setiap hari semua anggota keluarga pada pagi hari bekerja
sesuai masing-masing profesi, dan pada akhir pekan keluarga
lebih memilih untuk berkumpul di rumah sesekali berkunjung ke
tempat-tempat makan untuk makan bersama di luar.
II.
Riwayat Perkembangan Keluarga
1. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Keluarga dengan anak usia dewasa.
2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Tidak ada tahap perkembangan keluarga sampai saat ini yang
belum terpenuhi.
3. Riwayat kesehatan keluarga inti
Sebelumnya di dalam keluarga Tn.A yaitu Ny.K saat sedang
musim kabut asap beliau mengalami radang pada tenggorokan
1 minggu. Tn.A mengatakan saat ini Ny.K dan anak-anaknya
saat ini dalam keadaan sehat. Hanya saja Tn.A sedang
mengalami masalah kesehatan terdapat keropeng di kulit
kepalanya dan terasa gatal sejak 6 bulan yang lalu. Sebelumnya
Tn.A hanya membiarkannya saja tanpa melakukan pengobatan,
saat kulit kepalanya semakin gatal dan menyebabkan luka lecet
klien memutuskan untuk mencukur habis rambutnya karena
dibagian luka tersebut tidak ditumbuhi oleh rambut. Sampai saat
ini klien tidak ada memeriksakan kondisinya ke dokter kulit dan
hanya mengoleskan salep Kalpanax 3x sehari. Ny.K biasanya
mengurus ayam peliharaannya di rumah setelah mengurusi
ayam-ayam peliharannya Ny.K tidak mencuci tangannya pakai
sabun, hal tersebut menjadi kebiasaan meskipun Ny.K tidak
mengalami gangguan kesehatan apapun
4. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya
Tn.A sebelumnya tidak pernah menderita penyakit apapun
seperti hipertensi, DM dan lain lain. Ny. K dan anak-anaknya
dalam keadaan sehat. Kedua orang tua Tn.A telah meninggal
dunia karena sakit 7 tahun yang lalu.
III.
Keadaan Lingkungan
1. Karakteristik rumah:

Jenis bangunan rumah Tn.A adalah permanen dengan luas


bangunan 48m2. Lantai rumah terbuat dari semen, status
pemilikan rumah sendiri, atap rumah genteng, ventilasi rumah
ada, penerangan rumah menggunakan listrik pada malam hari,
siang hari hanya menggunakan cahaya dari luar. Ruang tamu
dan kamar tidur nampak bersih dan tertata rapi, tidak terdapat
pakaian yang bergantungan sembarangan, tidak terdapat
sampah yang berserakan di ruang dapur, keluarga mengatakan
mengetahui kondisi lingkungan yang memenuhi syarat
kesehatan. Sumber air yang digunakan oleh keluarga Tn.M
adalah air sumur gali yang digunakan untuk keperluan seharihari, keadaan fisik air tidak berwarna, tidak berbau dan berasa,
penampungan air menggunakan gentong yang tertutup dan
dikuras 2 kali seminggu. Keluarga mempunyai sarana
pembuangan air limbah yang mengalir langsung ke
penampungan, dimana penampungan tersebut dengan air
tergenang didalamnya, keluarga mempunyai WC yang berjarak
+ 5 meter dari air sumur. Sampah keluarga ditampung
dikantong plastik lalu dibuang dibelakang rumah dan kemudian
di bakar. Keluarga memiliki kandang ayam di belakang rumah
jaraknya 5 meter Kebiasaan memasaknya menggunakan gas
elpiji di dalam rumah.
Denah rumah:
Dapur
Ruang
keluarga

Kamar
mandi dan
WC
Kamar
Kamar
Ruang
tamu

2. Karakteristik tetangga dan komunitas RW


Keluarga Tn.A termasuk keluarga yang sudah lama berada di
lingkungan tempat tinggalnya. Tetangga sebelah kanan dan kiri
selalu menyapa setiap kali bertemu di halaman rumah dengan
keluarga Tn.A.
3. Mobilitas keluarga:
Keluarga ini sebelumnya tinggal di rumah orangtua Ny.K saat
sejak menikah dan pindah tempat tinggal ke rumah sekarang
yaitu di Jl. Jolali dan tidak pernah pindah lagi. Setiap pagi Ny.K
menyiapkan makanan pagi bersama Nn. S sambil Tn.A dan
Nn.R siap-siap berangkat ke kegiatannya. Sore hari Tn.A dan

Ny.K bersama-sama anaknya santai di dalam rumah sambil


beristirahat atau menyiapkan kegiatan selanjutnya lagi. Ny.K
juga biasanya mengurus ayam-ayamnya yang berada di
belakang rumah seperti memberi makan.
4. Perkumpulan keluarga dan interaksi masyarakat
Keluarga ini sering mengikuti kegiatan pengajian yang
dilaksanakan oleh masyarakat setempat setiap hari Jumat. Tn.A
juga mengikuti organisasi kelompok para petani dan setiap 1
bulan sekali melakukan pertemuan seluruh anggota kelompok
petani.
5. Sistem pendukung keluarga
Yang merawat Tn.A adalah Ny.K menggunakan tabungan uang
yang dapat digunakan sewaktu-waktu. Jarak rumah dengan
Puskesmas 3,5 km. Saat anggota keluarga sakit keluarga
memilih berobat ke Puskesmas. Saat ini Tn.A hanya melakukan
pengobatan sendiri yang dibeli di toko obat, Tn.A tidak ada
kesadaran untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut mengenai
penyakit kulitnya, keluarga pun tampaknya tidak khawatir akan
apa dampak yang akan dialami oleh Tn.A apabila tidak
memeriksakan penyakitnya ke dokter.
IV.

V.

Struktur keluarga
1. Pola komunikasi
Proses komunikasi dalam keluarga cukup baik dan terbuka.
Penerimaan pesan baik, bahasa yang digunakan dalam
berkomunikasi adalah bahasa Indonesia dengan logat Jawa.
2. Struktur kekuatan keluarga
Pengambilan keputusan dalam keluarga yaitu Tn.A selaku
kepala keluarga.
3. Struktur peran
Tn.A sebagai kepala keluarga berperan sebagai mencari nafkah
sedangkan Ny.K sebagai ibu rumah tangga.
4. Nilai dan norma keluarga
Keluarga percaya bahwa penyakit yang diderita Tn.A dapat
sembuh apabila diobati dengan benar, tetapi Tn.A belum ada
kesadaran sendiri untuk pergi berobat ke dokter spesialis
terdekat. Keluarga juga tidak memotivasi Tn.A untuk segera
memeriksakan dirinya ke dokter.
Fungsi keluarga
1. Fungsi afektif
Keluarga cukup rukun dan perhatian dalam membina rumah
tangga serta memperhatikan keadaan anaknya. Sikap saling

2.

3.

4.

5.

VI.

menghormati antara anggota keluarga diajarkan oleh keluarga


terhadap anaknya.
Fungsi sosial
Keluarga selalu mengajarkan dan menanamkan sikap dan
perilaku yang baik bagi anak-anaknya dalam kehidupan seharihari di rumah dan lingkungan tempat tinggalnya.
Fungsi perawatan kesehatan
a. Mengetahui kemampuan keluarga mengenal masalah kesehatan
Keluarga mengatakan bahwa belum tau jenis penyakit apa yang di derita Tn.A.
b. Mengetahui kemampuan keluarga mengambil keputusan
Keluarga merasakan masalah kesehatan pada Tn.A namun Tn.A dan keluarga
tidak ada kemauan atau niat untuk mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut dan
pengobatan untuk masalah kesehatan pada kulit yang dialami Tn.A
c. Mengetahui kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit
Keluarga belum mengetahui bagaimana cara untuk mengatasi masalah
penyakit kulit yang diderita Tn.A.
d. Mengetahui kemampuan keluarga memelihara atau memodifikasi lingkungan
Keluarga tidak mengetahui tentang upaya pencegahan penyakit yaitu dengan
menjaga lingkungan tetap bersih dan Tn.A juga tidak tau cara pencegahan
penyakitnya melalui diri sendiri seperti menjaga kebersihan diri. Tn.A
mengatakan ia sering mandi hanya 1x sehari dan setelah bekerja dari kebun
tidak mencuci tangannya pakai sabun hanya menggunakan air bersih saja.
Sedangkan Ny.K terbiasa setelah mengurus ayam-ayamnya tidak mencuci
tangan menggunakan sabun.
e. Mengetahui kemampuan keluarga menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan
Keluarga mengetahui fasilitas pelayanan kesehatan apabila ada anggota
keluarga yang sakit yang dirasa tidak bisa lagi dirawat di rumah meskipun
keluarga dapat dengan mudah menjangkau fasilitas kesehatan yang berjarak
3,5km. Keluarga belum ada niat untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan
yang ada karena merasa keadaan Tn.A baik-baik saja dan menganggap
penyakit kulit itu hal yang sepele. Keluarga tampak tidak ada
keyakinan dalam meoptimalkan kesehatan dan mencari
bantuan pelayanan kesehatan bila ada anggota keluarga yang
mengalami gangguan kesehatan. Keluarga selalu memberikan
gizi yang seimbang seperti nasi, lauk pauk, sayur mayur dan
buah.
Fungsi reproduksi
Tn.A berusia 64 tahun dan Ny.K berusia 54 tahun merupakan usia
yang tidak produktif lagi, saat ini Ny.K tidak menggunakan alat
kontrasepsi.
Fungsi ekonomi
Menurut pengakuan keluarga, penghasilannya stabil dan
memanfaatkan penghasilan yang dimilki seefisien mungkin.

Stress dan koping Keluarga

1. Stres jangka panjang yang dihadapi keluarga tampaknya tidak


ada. Sedangkan stress jangka pendek yang dihadapi keluarga
adalah keluarga tidak mampu memutuskan tindakan apa yang
diambil untuk mengatasi masalah kesehatan pada Tn.A.
2. Kemampuan keluarga berespons terhadap stressor adalah
keluarga hanya mendiamkan Tn.A hanya saja jika keluhan
seperti gatal-gatal terasa keluarga menyuruh Tn.A memakai obat
yang ada dan tidak mengambil keputusan untuk berobat ke
tempat pelayanan kesehatan.
3. Strategi koping yang digunakan adalah keluarga menerima
keadaan ini dan keluarga hanya tahu masalah yang dihadapi.
4. Strategi adaptasi yang disfungsi yang dilakukan keluarga adalah
pasrah diri.

VII. Pengkajian Fisik Anggota Keluarga


Pemeriksaan
Anggota Keluarga
Tn. A
Ny. K
Nn. S
Fisik
TD (mmHg)
N (x/menit)
120/80
110/80
100/80
RR (x/menit)
80
81
75
Suhu
23
20
21
(Celcius)
36,3
36,2
36,7
Berat Badan
67
75
51
(Kg)
158
158
163
Tinggi
badan (cm)
Kepala
Mesocepal
Mesocepal
Mesocepal
Rambut
Terdapat
Kulit kepala
Kulit kepala
keropeng di
bersih,
bersih,
kulit kepala,
rambut
rambut
di bagian
hitam, tidak
hitam, tidak
yang terdapat mudah
mudah
keropeng dan dicabut
dicabut
lecet tidak
ditumbuhi
rambut,
rambut klien
berwarna
hitam, sering
terasa gatal di
bagian
keropeng

Nn.R
120/70
78
21
36,3
55
165
Mesocepal
Kulit kepala
bersih,
rambut
hitam, tidak
mudah
dicabut

Konjungtiva
Sklera
Lensa
Hidung

Non anemis
Non ikterik
Tidak keruh
Tidak ada
polip
Tidak ada
serumen
berlebih
Mukosa bibir
lembab

Non anemis
Non ikterik
Tidak keruh
Tidak ada
polip
Tidak ada
serumen
berlebih
Mukosa bibir
lembab

Non anemis
Non ikterik
Tidak keruh
Tidak ada
polip
Tidak ada
serumen
berlebih
Mukosa bibir
lembab

Tidak ada
pembesaran
kelenjar
thyroid
Pengembang
an dada
simetris,
tidak ada
nyeri tekan,
suara napas
ronchi, bunyi
jantung I, II
normal

Tidak ada
pembesaran
kelenjar
thyroid
Pengembang
an dada
simetris,
tidak ada
nyeri tekan,
suara napas
ronchi, bunyi
jantung I, II
normal

Tidak ada
pembesaran
kelenjar
thyroid
Pengembang
an dada
simetris,
tidak ada
nyeri tekan,
suara napas
ronchi, bunyi
jantung I, II
normal

Abdomen

Perut datar,
bising usus
normal
7x/menit,
suara
timpani, tidak
ada nyeri

Perut datar,
bising usus
normal
8x/menit,
suara
timpani, tidak
ada nyeri

Perut datar,
bising usus
normal
10x/menit,
suara
timpani, tidak
ada nyeri

Ekstremitas

Tidak ada
edema,
kekuatan otot
5 5
5 5
Tonus otot
baik

Tidak ada
edema,
kekuatan otot
5 5
5 5
Tonus otot
baik

Tidak ada
edema,
kekuatan otot
5 5
5 5
Tonus otot
baik

Kulit
Turgor kulit

Sawo
matang,

Sawo matang
Turgor kulit

Sawo matang
Turgor kulit

Telinga

Mulut

Leher

Dada

Non anemis
Non ikterik
Tidak keruh
Tidak ada
polip
Tidak ada
serumen
berlebih
Mukosa
bibir
lembab
Tidak ada
pembesara
n kelenjar
thyroid
Pengemban
gan dada
simetris,
tidak ada
nyeri tekan,
suara
napas
ronchi,
bunyi
jantung I, II
normal
Perut datar,
bising usus
normal
10x/menit,
suara
timpani,
tidak ada
nyeri
Tidak ada
edema,
kekuatan
otot
5 5
5 5
Tonus otot
baik
Sawo
matang

terdapat
keropeng dan
lesi di kulit
kepala dan
sering terasa
gatal
Turgor kulit
kenyal,
kembali < 2
detik

kenyal,
kembali < 2
detik

kenyal,
kembali < 2
detik

Turgor kulit
kenyal,
kembali < 2
detik

VIII. Harapan Keluarga


Keluarga berharap ada kepastian obat yang bisa diberikan untuk
Tn.A agar Tn.A tidak merasa gatal-gatal lagi pada kepalanya
B. Diagnosis Keperawatan Keluarga
I.
Analisis data
1. Penjajakan tahap I.
a. Kurang / tidak sehat
Anggota keluarga yaitu Tn.A mengalami penyakit kulit
b. Ancaman Kesehatan
Resiko terhadap penyebaran penyakit keluarga Tn.A yang
tidak tahu cara mencegah penyakit melalui kebersihan diri
c. Sejahtera
Potensial peningkatan hubungan yang harmonis antar
anggota keluarga Tn.A
2. Penjajakan tahap II
Anggota keluarga yaitu Tn.A mengalami penyakit kulit sejak 6
bulan yang lalu.
N
Data
Masalah (P)
Etiologi (E)
o
1 DS :
Gangguan
Ketidakmampuan
- Keluarga
pemeliharaan
keluarga membuat
mengatakan Tn.A
kesehatan Tn.A
keputusan yang
memiliki penyakit
tepat untuk
kulit di kepalanya
mengatasi masalah
sejak 6 bulan yang
kesehatan penyakit
lalu
kulit
- Jika gatal-gatal
muncul Tn.A hanya
mengoleskan salep
yang dibelinya
sendiri di toko obat

Keluarga tidak
berniat untuk
memotivasi Tn.A
agar memeriksakan
penyakit kulitnya
lebih lanjut di
dokter spesialis
terdekat.
DO :
- Tn.A tampak tidak
berniat untuk ke
dokter
- Keluarga tidak
mampu
memutuskan
tindakan apa yang
tepat untuk
mengatasi penyakit
kulit Tn.A
-

2.

DS:
- Keluarga
mengatakan Tn.A
hanya mengoleskan
obat salep yang
dibelinya di toko
obat apa bila gatal
muncul
- Keluarga tidak
mengetahui jenis
penyakit kulit apa
yang dialami Tn.A
- Keluarga tidak
mengetahui cara
mencegah penyakit
kulit tersebut dan
Tn.A mengatakan ia
sering hanya mandi
1x sehari dan
sehabis bekerja dari
kebun tidak
mencuci tangannya
pakai sabun, hanya

Resiko terhadap
penularan
penyakit
keluarga

Ketidakmampuan
keluarga
memelihara atau
memodifikasi
lingkungan

3.

menggunakan air
mengalir saja.
- Ny.K terbiasa tidak
mencuci tangan
pakai sabun setelah
mengurus ayam
ayamnya
DO:
- Tampak keropeng
dan lesi di kulit
kepala Tn.A
- Keluarga tampak
tidak berniat
membawa Tn.A ke
dokter spesialis
untuk pemeriksaan
lanjutan
- Keluarga tampak
tidak tau cara
mencegah penyakit
kulit tersebut
- Tampak saat Ny.K
selesai memberi
makan ayam
ayamnya tidak
mencuci tangan
pakai sabun, hanya
menggunakan air di
baskom saja
DS:
- Keluarga
mengatakan cukup
rukun dan perhatian
dalam membina
rumah tangga serta
memperhatikan
keadaan anaknya.
- Keluarga
mengatakan sikap
saling menghormati
antara anggota
keluarga diajarkan

Potensial
peningkatan
hubungan yang
harmonis antar
anggota keluarga

oleh keluarga
terhadap anaknya
dan keluarga selalu
mengajarkan dan
menanamkan sikap
dan perilaku yang
baik bagi anakanaknya dalam
kehidupan seharihari di rumah dan
lingkungan tempat
tinggalnya.
DO:
- Keluarga tampak
harmonis dan
bahagia
- Anak-anak Tn.A
tampak memiliki
sikap dan perilaku
yang baik saat
menyambut
kedatangan para
mahasiswa
poltekkes
keperawatan
- Keluarga tampak
berbincang-bincang
dengan santai
sambil bercanda
sedikit
II.

Skala Priorihtas Masalah


Gangguan pemeliharaan kesehatan Tn.A berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga membuat keputusan yang tepat untuk
mengatasi masalah kesehatan penyakit kulit
No
Kriteria
Perhitungan
Skor
Pembenaran
.
1. Sifat masalah : Tidak /
3/3 x 1
1
Vertigo telah
kurang sehat
terjadi seingga
menyebabkan
gangguan
keseimbangan

2.

3.

4.

Kemungkinan masalah
dapat diubah :Mudah

2/2 x 2

Potensial masalah untuk


dicegah: Rendah

1/3 x 1

Menonjolnya masalah
Masalah besar harus
segera ditangani

2/2 x 1

1/3

Sumber daya
keluarga cukup
memadai dan
rumah keluarga
tidak jauh dari
puskesmas

Vertigo telah
terjadi sehingga
tidak dapat
dicegah lagi
Keluarga
menyadari adanya
masalah
kesehatan yang
harus segera
ditangani

Total

4 1/3

Resiko terjadinya penyakit (misalnya ISPA) pada keluarga Tn.M


berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga membuat keputusan
yang tepat untuk tidak bersama Tn.M saat merokok
No
Kriteria
Perhitungan
Skor
Pembenaran
.
1. Sifat masalah :
2/3 x 1
2/3
Bila keadaan
Ancaman kesehatan
tersebut tidak
segera diatasi akan
menyebabkan
terjadinya penyakit
2. Kemungkinan
2/2 x 2
2
misalnya ISPA
masalah dapat
diubah: Mudah
Masalah mudah
diubah karena
halaman diluar
rumah keluarga
3.
1/3 x 1
1/3
cukup memadai
Potensial masalah
untuk area
untuk
merokok
dicegah: Rendah
Terjadi penyakit

4.

0/2 x 1

Menonjolnya
masalah
Masalah tidak
dirasakan

dapat dicegah
melalui kebersihan
lingkungan rumah.
Keluarga tidak
menganggap
sebagai suatu
masalah
kesehatan.

Total

Potensial peningkatan kesehatan lingkungan keluarga Tn.M


No
Kriteria
Perhitungan
Skor
Pembenaran
.
1. Sifat masalah :
1/3 x 1
1/3
Adanya kesehatan
Sejahtera
lingkungan yang
dapat mencegah
terjadinya kembali
DBD
2.
1/2x2
1
Kemungkinan
Masalah mudah
masalah
diubah karena
dapat diubah :
sumber daya
Mudah
keluarga cukup
3.
2/3 x 1
2/3
memadai
Pemeliharaan
kesehatan
lingkungan akan
dapat mencegah
penurunan
kesehatan

Potensial masalah
untuk dicegah :
Rendah

Total

III.
Prioritas Masalah
1. Gangguan keseimbangan Ny.SS keluarga Tn.H berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga membuat keputusan yang tepat untuk
mengatasi masalah kesehatan vertigo (4 1/3)
2. Resiko terjadinya penyakit (misalnya ISPA) pada keluarga Tn.M
berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga membuat
keputusan yang tepat untuk tidak bersama Tn.M saat merokok (3)
3. Potensial peningkatan kesehatan lingkungan keluarga Tn.M (2)

C. Rencana Keperawatan

No.
Dignos
is
I.
J.
K.
L.
M.
N.
O.
P.
Q.
R.

D.
n
E.
Tujuan

1. AX.
Setelah dilakukan
tindakan keperawatan
selama 3 kali kunjungan
setiap 1 x 30 menit,
keluhan vertigo pada
Ny.SS hilang/berkurang
AY.
AZ.
BA.
BB.
BC.
BD.
BE.
BF.
BG.
BH.
BI.
BJ.

F. K
r
i
t
G.
e
Standar
r
i
a
CG.
1) Keluarga mengetahui
Respo
akibat jika tidak
n
mendapatkan
vebal
pemeriksaan dan
CH.
pengobatan vertigo
CI. 2) Keluarga mengetahui
CJ.
akibat jika
CK.
mendapatkan
CL.
pemeriksaan dan
CM.
pengobatan vertigo
CN. 3) Keluarga mengetahui
CO.
tindakan yang tepat
CP.
untuk mengatasi
CQ.
masalah kesehatan
CR.
vertigo pada Ny.SS
CS.
DW.
CT.
DX.
CU.
DY.
CV.
DZ.

H.
Intervensi

1) Diskusikan dan jelaskan akibat jika


dan tidak mendapatkan
pemeriksaan dan pengobatan
vertigo
2) Diskusikan dan jelaskan kebutuhan
Ny.SS untuk mendapatkan
pemeriksaan Rontgen
3) Diskusikan untuk manajemen waktu
aktivitas untuk mencegah kelelahan
4) Jelaskan kepada keluarga
khususnya Ny.SS untuk tidak
mengorek telinga dengan alat yang
tidak bersih seperti bulu ayam dan
menggantinya dengan cotton bud
yang dibasahi air bersih
5) Beri penjelasan rasional tentang
pengobatan tradisional dengan
gaduk yang sebelumnya pernah
digunakan Ny.SS

S.
T.
U.
V.
W.
X.
Y.
Z.
AA.
AB.
AC.
AD.
AE.
AF.

BK.
BL.
BM.
BN.
BO.
BP.
BQ.
BR.
BS.
BT.
BU.
BV.
BW.
BX.
BY.
BZ.
CA.
CB.
CC.
CD.
CE.
CF.

CW.
EA.
CX.
EB.
CY.
EC.
CZ.
ED.
DA.
EE.
DB.
EF.
DC.
EG.
DD.
EH.
DE.
EI.
DF.
EJ.
DG.
EK.
DH.
EL.
DI.
EM.
DJ.
DK.
DL.
DM.
DN.
DO.
DP.
DQ.
DR.
DS.
DT.
DU.
DV.
EP.
1) Keluarga dapat
menyebutkan kembali
Respo

6) Berikan kesempatan keluarga menanyakan


penjelasan yang telah diberikan setiap kali
diskusi.
7) Berikan penjelasan ulang bila ada penjelasan
yang belum dimengerti.
8) Evaluasi secara singkat terhadap topik yang
didiskusikan dengan keluarga
9) Berikan pujian terhadap kemampuan
keluarga yang diskusi.

1) Bantu keluarga memutuskan tindakan yang


sesuai untuk menangani vertigo pada Ny.SS

AG.

nsika
p

AH.
2)
AI.
AJ.
AK.

4)

AL.
AM.
AN.

3)

AO.
AP.
AQ.
AR.
AS.

4)

akibat jika tidak


mendapatkan
pemeriksaan dan
pengobatan vertigo
Keluarga dapat
menyebutkan kembali
akibat jika
mendapatkan
pemeriksaan dan
pengobatan vertigo
Keluarga dapat
menyebutkan tindakan
yang tepat untuk
mengatasi masalah
kesehatan vertigo
pada Ny.SS
Keluarga dapat
memutuskan tindakan apa
yang bisa dilakukan untuk
Ny.SS yang mengalami
masalah kesehatan vertigo
Keluarga dapat
mengidentifikasi kapan
harus memeriksakan
kondisi Ny.SS ke fasilitas
pelayanan kesehatan dan
akibat dari penanganan
yang lambat.

2) Ajarkan keluarga untuk setiap diskusi perlu


diambil keputusan, misalnya keputusan
mengenai hal yang harus dilakukan untuk
menangani rasa berputar yang dialami
Ny.SS, kapan keluarga akan membawa
Ny.SS ke payanan kesehatan setelah
dijelaskan sebelumnya.
3) Berikan re-inforcement positif atas
keputusan yang dipilih oleh keluarga

AT.

ES.
Respo
n
Psikomotor

AU.
AV.
AW.

2.

ET.
EU.
2 Setelah dilakukan
tindakan keperawatan
selama 3 kali kunjungan
setiap 1 x 30 menit,
tidak terjadinya penyakit
saluran pernapasan
(misalnya ISPA) pada
keluarga Tn.M

1) Keluarga dapat
memutuskan tindakan yang
harus dilakukan apabila
terjadi keluhan vertigo
2) Keluarga dapat
memutuskan kapan harus
memeriksakan Ny.SS ke
fasilitas pelayanan
kesehatan

EV.
1) Keluarga mengetahui
Respo
akibat jika Tn.M
n
merokok bersama
Verbal
keluarga
2) Keluarga mengetahui
tindakan yang tepat
untuk mengatasi
masalah kebiasaan
Tn.M merokok di
dalam rumah
bersama keluarga

1) Kaji kemampuan keluarga untuk


pemeriksaan lebih lanjut dan
pengobatan lebih lanjut.
2) Anjurkan keluarga untuk memberikan
makan-makanan yang tinggi kalori dan
menghindarkan Ny.SS dari kelelahan.
3) Kaji kesulitan yang dihadapi keluarga untuk
memberikan penanganan pada Ny.SS
4) Motivasi keluarga untuk dapat memberikan
penanganan segera kepada Ny.SS untuk
mencegah akibat lebih lanjut.
5) Lakukan kunjungan secara mendadak (tanpa)
kesepakatan dahulu untuk mengetahui sikap
dan perilaku keluarga dalam menangani
masalah kesehatan vertigo Ny.SS setelah
diberikan pendidikan kesehatan.
1) Kaji pengetahuan keluarga tentang
bahaya perokok pasif
2) Berikan keluarga pengetahuan
tentang akibat dari perokok pasif.
3) Diskusikan dengan keluarga
pengetahuan cara untuk tidak
menjadi perokok pasif misalnya
membuat area merokok tersendiri
di luar rumah
4) Berikan kesempatan keluarga menanyakan
penjelasan yang telah diberikan setiap kali
diskusi.

EY.

5) Berikan penjelasan ulang bila ada penjelasan


yang belum dimengerti.
6) Evaluasi secara singkat terhadap topik yang
didiskusikan dengan keluarga
7) Berikan pujian terhadap kemampuan
keluarga yang diskusi.
1) Keluarga dapat
1) Bantu keluarga memutuskan tindakan yang
menyebutkan kembali
sesuai untuk masalah kebiasaan
akibat jika Tn.M
merokok pada Tn.M di dalam
merokok di dalam
rumah bersama keluarga
2) Ajarkan keluarga untuk setiap diskusi perlu
rumah bersama
diambil keputusan, misalnya keputusan
keluarga
mengenai hal yang harus dilakukan untuk
3) Keluarga dapat
masalah kebiasaan merokok pada
menyebutkan tindakan
Tn.M di dalam rumah bersama
yang tepat untuk
keluarga
masalah kebiasaan
3)
Berikan re-inforcement positif atas
merokok pada Tn.M di
keputusan yang dipilih oleh keluarga
dalam rumah

bersama keluarga
2) Keluarga dapat
memutuskan tindakan apa
yang bisa dilakukan untuk
masalah kebiasaan
merokok pada Tn.M di
dalam rumah
bersama keluarga
FB. 1) Keluarga dapat
1) Kaji kemampuan keluarga untuk
memutuskan tindakan yang
penyediaan sarana.

FD. 3
.

FE.
Setelah dilakukan
tindakan keperawatan
selama 3 kali kunjungan
setiap 1 x 30 menit,
keluarga Tn.M mampu
mmpertahankan
kesehatan lingkungan

harus dilakukan untuk


2) Kaji kesulitan yang dihadapi keluarga untuk
memberikan penanganan pada masalah
masalah kebiasaan
kebiasaan merokok pada Tn.M di
merokok pada Tn.M di
dalam rumah bersama keluarga.
dalam rumah
3)
Motivasi keluarga untuk dapat memberikan
bersama keluarga
penanganan segera pada masalah
FC.
kebiasaan merokok pada Tn.M di
dalam rumah bersama keluarga
4) Lakukan kunjungan secara mendadak (tanpa)
kesepakatan dahulu untuk mengetahui sikap
dan perilaku keluarga dalam menangani
masalah kebiasaan merokok pada
Tn.M di dalam rumah bersama
keluarga setelah diberikan pendidikan
kesehatan.
FF.
1) Keluarga dapat
1) Motivasi keluarga selalu menguras
Respo
mempertahankan
penampungan air setidaknya 1-3
n
kesehatan lingkungan
kali setiap minggu, menutup
Verbal 2) Keluarga mengetahui
penampungan air, menaburkan
tentang cara
bubuk abate.
mempertahankan
2) Beritahu bahwa kesehatan dapat
kesehatan lingkungan
ditingkatkan apabila kesehatan
lingkungan juga baik baik.
3) Berikan re-inforcement positif atas tindakan
yang dilakukan oleh keluarga

FG.
FH.
Implementasi Asuhan Keperawatan Keluarga Tn. I
FI.FJ.
Tanggal &
FK. Implementasi

FL.

Evaluasi

N
No.

Waktu

FM.
FN. Minggu,
1 10 Mei 2015
1.
pukul 16.00
WITA
FO.
FP. Diagnosa
Keperawatan:
Gangguan
keseimbangan
Ny.SS keluarga
Tn.H
berhubungan
dengan
ketidakmampu
an keluarga
membuat
keputusan yang
tepat untuk
mengatasi
masalah
kesehatan
vertigo

1) Membina hubungan saling percaya


2) Mendiskusikan dan jelaskan akibat jika
dan tidak mendapatkan pemeriksaan dan
pengobatan vertigo
3) Mendiskusikan dan jelaskan kebutuhan
Ny.SS untuk mendapatkan pemeriksaan
Rontgen
4) Mendiskusikan untuk manajemen waktu
aktivitas untuk mencegah kelelahan
5) Menjelaskan kepada keluarga khususnya
Ny.SS untuk tidak mengorek telinga
dengan alat yang tidak bersih seperti bulu
ayam dan menggantinya dengan cotton
bud yang dibasahi air bersih
6) Memberi penjelasan rasional tentang
pengobatan tradisional dengan gaduk
yang sebelumnya pernah digunakan Ny.SS
7) Memberikan kesempatan keluarga menanyakan
penjelasan yang telah diberikan setiap kali diskusi.
8) Memberikan penjelasan ulang bila ada penjelasan
yang belum dimengerti.
9) Mengevaluasi secara singkat terhadap topik yang
didiskusikan dengan keluarga
10)
Memberikan pujian terhadap kemampuan keluarga yang
diskusi.

FQ.
S:
- Keluarga mengatakan jika Ny.SS tidak
mendapatkan pemeriksaan maka
keluarga tetap tidak akan tahu
penyebab yang sebenarnya
- Keluarga mengatakan jika Ny.SS tidak
mendapatkan pengobatan maka
keluhan vertigo akan selalu datang
- Keluarga mengatakan akan berhenti
mengorek telinga dengan bulu ayam
dan menggantinya dengan cotton bud
yang dibasahi dengan air bersih
- Keluarga mengerti pengobatan
tradisional gaduk bukan tindakan
yang tepat untuk pengobatan vertigo
Ny.SS
- Keluarga mengatakan akan ke rumah
sakit untuk mendapatkan rontgen dan
pengobatan kapan-kapan
- Keluarga mengatakan tidak memiliki
kesulitan
- Keluarga akan megingatkan Ny.SS
untuk istirahat yang teratur dan jika
keluhan vertigo terjadi segera berhenti
dari aktivitas sementara

11)
Membantu keluarga memutuskan tindakan yang sesuai
untuk menangani vertigo pada Ny.SS
12)
Mengajarkan keluarga untuk setiap diskusi perlu diambil
keputusan, misalnya keputusan mengenai hal yang
harus dilakukan untuk menangani rasa berputar yang
dialami Ny.SS, kapan keluarga akan membawa
Ny.SS ke payanan kesehatan setelah dijelaskan
sebelumnya.
13)
Memberikan re-inforcement positif atas keputusan yang
dipilih oleh keluarga
14)
Mengkaji kemampuan keluarga untuk
pemeriksaan lebih lanjut dan pengobatan
lebih lanjut.
15)
Menganjurkan keluarga untuk memberikan makanmakanan yang tinggi kalori dan menghindarkan
Ny.SS dari kelelahan.
16)
Mengkaji kesulitan yang dihadapi keluarga untuk
memberikan penanganan pada Ny.SS
17)
Memotivasi keluarga untuk dapat memberikan
penanganan segera kepada Ny.SS untuk mencegah
akibat lebih lanjut.

FR.
O:
- Keluarga mengetahui dampak jika
tidak dan mendapatkan pemeriksaan
dan pengobatan vertigo terhadap
Ny.SS
- Keluarga mengetahui tindakan yang
tepat untuk mengatasi masalah
kesehatan vertigo pada Ny.SS
- Keluarga tidak mampu memutuskan
waktu yang secara pasti untuk ke
pelayanan rumah sakit
- Ny.SS tampak berputus asa dalam
pengobatannya
FS.
FT.
A:
FU.
Masalah belum teratasi
FV.
FW.
P:
- Motivasi Ny.SS dan keluarga untuk
mendapatkan pemeriksaan dan
pengobatan vertigo secepatnya
- Lakukan evaluasi secara mendadak
tiga hari kemudian

18)
Melakukan kunjungan secara mendadak (tanpa)
kesepakatan dahulu untuk mengetahui sikap dan
perilaku keluarga dalam menangani masalah
kesehatan vertigo Ny.SS setelah diberikan
pendidikan kesehatan.
FX.
FY. Senin, 11 1) Menkaji pengetahuan keluarga tentang
2 Mei 2015 pukul
bahaya perokok pasif
2..
16.00 WITA
2) Memberikan keluarga pengetahuan
FZ.
tentang akibat dari perokok pasif.
GA. Diagnosa 3) Mendiskusikan dengan keluarga
Keperawatan:
pengetahuan cara untuk tidak menjadi
GB. Resiko
perokok pasif misalnya membuat area
terjadinya
merokok tersendiri di luar rumah
penyakit
4) Memberikan kesempatan keluarga menanyakan
(misalnya ISPA)
penjelasan yang telah diberikan setiap kali diskusi.
5) Memberikan penjelasan ulang bila ada penjelasan
pada keluarga
yang belum dimengerti.
Tn.M
6) Mengevaluasi secara singkat terhadap topik yang
berhubungan
didiskusikan dengan keluarga
dengan
ketidakmampu 7) Memberikan pujian terhadap kemampuan keluarga
yang diskusi.
an keluarga
8) Membantu keluarga memutuskan tindakan yang
membuat
sesuai untuk masalah kebiasaan merokok
keputusan yang
pada Tn.M di dalam rumah bersama
tepat untuk
keluarga
tidak bersama
9) Mengajarkan keluarga untuk setiap diskusi perlu
Tn.M saat
diambil keputusan, misalnya keputusan mengenai hal
merokok

GD.
S:
- Keluarga mengatakan perokok pasif
lebih bahaya dari pada perokok aktif
- Keluarga mengatakan akibat perokok
pasif adalah penyakit pernapasan
seperti ISPA
- Keluarga mengtakan akan menyuruh
Tn.M merokok di luar rumah
- Keluarga mengatakan tidak ada
kesulitan
GE.
O:
- Keluarga mengetahui dampak jika
Tn.M merokok di dalam rumah
bersama keluarga
- Keluarga mengetahui tindakan yang
tepat untuk mengatasi masalah Tn.M
merokok di dalam rumah bersama
keluarga
GF.
A:

yang harus dilakukan untuk masalah


kebiasaan merokok pada Tn.M di dalam
rumah bersama keluarga
10)
Memberikan re-inforcement positif atas keputusan yang
dipilih oleh keluarga
11)
Mengkaji kemampuan keluarga untuk
penyediaan sarana.
12)
Mengkaji kesulitan yang dihadapi keluarga untuk
memberikan penanganan pada masalah
kebiasaan merokok pada Tn.M di dalam
rumah bersama keluarga.
13)
Memotivasi keluarga untuk dapat memberikan
penanganan segera pada masalah kebiasaan
merokok pada Tn.M di dalam rumah
bersama keluarga
14)
Melakukan kunjungan secara mendadak (tanpa)
kesepakatan dahulu untuk mengetahui sikap dan
perilaku keluarga dalam menangani masalah
kebiasaan merokok pada Tn.M di dalam
rumah bersama keluarga setelah diberikan
pendidikan kesehatan.
GC.

GG.
Masalah teratasi sebagian
GH.
P:
GI.
Lakukan evaluasi secara mendadak dua
hari kemudian

GJ.
GK. Senin, 11
3 Mei 2015 pukul
3.
16.00 WITA
GL.
GM. Diagnosa
Keperawatan:
GN. Potensial
peningkatan
kesehatan
lingkungan
keluarga Tn.M

1) Memotivasi keluarga selalu menguras


GO.
penampungan air setidaknya 1-3 kali
S:
setiap minggu, menutup penampungan
- Keluarga mengatakan akan selalu
air, menaburkan bubuk abate.
menguras penampungan air
2) Memberitahu bahwa kesehatan dapat
setidaknya 1-3 kali setiap minggu,
ditingkatkan apabila kesehatan lingkungan
menutup penampungan air,
juga baik.
menaburkan bubuk abate.
3) Memberikan re-inforcement positif atas tindakan
- Keluarga mengatakan setuju bahwa
yang dilakukan oleh keluarga
kesehatan dapat ditingkatkan apabila
kesehatan lingkungan juga baik.
GP.
O:
- Keluarga dapat mempertahankan
kesehatan lingkungan
- Keluarga mengetahui tentang cara
mempertahankan kesehatan
lingkungan
GQ.
A:
GR.
Masalah teratasi
GS.
P:
GT.
Lakukan evaluasi secara mendadak dua
hari kemudian

GU.
GV. Evaluasi Keperawatan

GW.GX. Hari dan


N
Tanggal
o
.
HA.
HB. Rabu, 13
1 Mei 2015 pukul
1.
16.00 WITA
HC.
HD. Diagnosa
Keperawatan:
Gangguan
keseimbangan
Ny.SS keluarga
Tn.H
berhubungan
dengan
ketidakmampua
n keluarga
membuat
keputusan yang
tepat untuk
mengatasi
masalah
kesehatan
vertigo

GY.

Implementasi

1) Menanyakan kembali pada


keluarga tentang akibat jika
tidak dan mendapatkan
pemeriksaan dan pengobatan
vertigo pada Ny.SS
2) Menanyakan apakah Ny.SS
sudah mendapatkan
pemeriksaan dan pengobatan
vertigo
3) Mengkaji kesulitan yang dihadapi
keluarga untuk memberikan
penanganan pada Ny.SS
4) Memotivasi keluarga untuk dapat
memberikan penanganan segera
kepada Ny.SS untuk mencegah akibat
lebih lanjut.
5) Memberikan re-inforcement positif
atas tindakan yang dilakukan oleh
keluarga
HE.

GZ.

Evaluasi

HF. S:
- Keluarga mengatakan jika Ny.SS tidak
mendapatkan pemeriksaan maka keluarga
tetap tidak akan tahu penyebab yang
sebenarnya
- Keluarga mengatakan jika Ny.SS tidak
mendapatkan pengobatan maka keluhan
vertigo akan selalu datang
- Keluarga mengatakan Ny.SS akan mendapatkan
pemeriksaan dan pengobatan awal bulan depan
di rumah sakit
HG.
O:
- Keluarga mengetahui dampak jika tidak dan
mendapatkan pemeriksaan dan pengobatan
vertigo terhadap Ny.SS
- Keluarga mengetahui tindakan yang tepat untuk
mengatasi masalah kesehatan vertigo pada
Ny.SS
HH.
A:
HI.
Mas
alah teratasi
HJ.
HK.
P:
HL.
Hen

tikan intervensi
HM. 2 HN. Rabu, 13
1) Menanyakan kembali ada
.
Mei 2015 pukul
keluarga tentang akibat dan
16.00 WITA
bahaya perokok pasif
2)
Menanyakan pada keluarga
HO.
apakah Tn.M masih merokok
HP. Diagnosa
di dalam rumah
Keperawatan:
3) Mengkaji kesulitan yang dihadapi
HQ. Resiko
keluarga untuk memberikan
terjadinya
penanganan pada Tn.M
penyakit
4) Memotivasi keluarga untuk selalu
(misalnya ISPA)
mengingatkan Tn.M merokok di area
pada keluarga
merokok di luar rumah.
Tn.M
5) Memberikan re-inforcement positif
berhubungan
atas tindakan yang dilakukan oleh
dengan
keluarga
ketidakmampua
HR.
n keluarga
membuat
keputusan yang
tepat untuk
tidak bersama
Tn.M saat
merokok
HY. 3 HZ. Rabu, 13
4) Memotivasi keluarga selalu
.
Mei 2015 pukul
menguras penampungan air
16.00 WITA
setidaknya 1-3 kali setiap
IA.
minggu, menutup

HS.
S:
- Keluarga mengatakan perokok pasif lebih
bahaya dari pada perokok aktif
- Keluarga mengatakan akibat perokok pasif
adalah penyakit pernapasan seperti ISPA
- Keluarga mengataan Tn.M telah merokok di luar
rumah tidak bersama keluarga
- Keluarga mengtakan akan selalu menyuruh
Tn.M merokok di luar rumah
- Keluarga mengatakan tidak ada kesulitan
HT.
O:
- Keluarga mengetahui dampak jika Tn.M
merokok di dalam rumah bersama keluarga
- Keluarga mengetahui tindakan yang tepat untuk
mengatasi masalah Tn.M merokok di dalam
rumah bersama keluarga
HU.
A:
HV.
Mas
alah teratasi
HW.
P:
HX.
Hen
tikan intervensi
ID.
S:
- Keluarga mengatakan akan selalu menguras
penampungan air setidaknya 1-3 kali setiap
minggu, menutup penampungan air,

IB. Diagnosa
Keperawatan:
IC.
Potensial
peningkatan
kesehatan
lingkungan
keluarga Tn.M

penampungan air,
menaburkan bubuk abate.
5) Memberitahu bahwa
kesehatan dapat ditingkatkan
apabila kesehatan lingkungan
juga baik.
6) Memberikan re-inforcement positif
atas tindakan yang dilakukan oleh
keluarga

menaburkan bubuk abate.


- Keluarga mengatakan setuju bahwa kesehatan
dapat ditingkatkan apabila kesehatan
lingkungan juga baik.
IE.
O:
- Keluarga dapat mempertahankan kesehatan
lingkungan
- Keluarga mengetahui tentang cara
mempertahankan kesehatan lingkungan
IF.
A:
IG.
Mas
alah teratasi
IH.
P:
II.
Hen
tikan intervensi

IJ.

You might also like