Professional Documents
Culture Documents
Pendahuluan
Obat adrenergik adalah obat mempengaruhi
reseptor norepinefrin dan epinefrin.
Beberapa obat adrenergik bekerja langsung pada
reseptor adrenergik.
OBAT ADRENERGIK
efeknya mirip efek neurotransmitter norepinefrin & epinefrin
(noradrenergik & adrenergik atau simpatik atau
simpatomimetik). adrenergik dibagi dalam 6 jenis yaitu:
1. perangsangan terhadap otot polos pembuluh darah
kulit mukosa, kelenjar saliva &keringat,otot polos usus,
bronkus dan pembuluh darah otot rangka,
2.jantung meningkatkandenyut jantung dan kekuatan
kontraksi
3. SSP peningkatan pernafasan, kewaspadaan, pengurangan
nafsu makan
neuron adrenergik
Sintesis norepineprin
1. Tirosinditransporke dalamksoplasma neuron
adrenergik,
2. dihidroksilasi menjadi DOPA.
3. Lalu didekarboksilasi menjadi dopamin dan
menjadi nor epinefrin dan epinefrin
Neuron adrenergik
Penyimpanan norepinefrin dalam vesikel.
Dopamin ditranspor ke dalam vesikel
sinaptik.
Kemudian
dihidroksilasi
menjadi
norepinefrin dengan bantuan enzim
dopamin beta-hidroksilase
Neuron adrenergik
Sekresi norepineprin
Jika potensial aksi tiba pada ujung saraf,
akan terjadi pembukaan saluran ion Ca 2+
dan ion ini masuk dari cairan ekstrasel ke
dalam sitoplasma ujung akson neuron
Ion Ca 2+ membantu sekresi nor einefrin
kecelah sinaptik
2. Tekanan darah
Agonis reseptor murni phenylepineprine
*.meningkatkan tahanan arteri dan menurunkan
kapasitas vena.
*.Peningkatan tahanan arteri dapat menyebab
kan kenaikan tekanan darah,
*.mengakibatkan tonus vagus meningkat dan
menyebabkan melambatnya kecepatan jantung.
Reseptor
*.dalam jantung dapat meningkatkan curah
jantung.
3. Mata
Otot dilator pupil mengandung reseptor
, phenyleprine mengaktifan reseptor ini
menyebabkan midriasis.
Obat agonis , meningkatkan aliran
keluar cairan bola mata
Otot Antagonis , menurunkan produksi
cairan bola mata.
4. Saluran pernapasan
Otot polos bronkus mengandung reseptor
2
yang
menyebabkan
relaksasi.
Pengaktifan reseptor ini menghasilkan
bronkodilatasi.
pembuluh
darah
Mukosa
saluran
pernapasan bagian atas mengandung
reseptor 1, stimulan adrenoseptor
mengakibatkan efek dekongestan
Penggunaan Terapi
Bronkodilatasi : untuk pengobatan saluran
napas yg ditandai oleh bronkokonstriksi.
Glaukoma : untuk mengurangi tekanan
bola mata pada sudut terbuka.
Anestesi lokal: dapat memperpanjang
kerja anestesi lokal.
Efek samping
Gangguan SSP :
kecemasan, ketakutan,tegang, sakit kepala
dan tremor
Perdarahan :
memacu perdarahan dalam otak akibat
dari naiknya tekanan darah
Aritmia jantung : memacu aritmia jantung
Norepinefrin
Kerja Kardiovaskular :
vasokonstriksi, refleks baroreseptor yang
akan memacu kontraktilitas jantung
b. Penggunaan terapi :
untuk pengobatan syok anafilaksis
karena mampu menaikan tekanan darah
. Isoproterenol
a.Kerja
Kardiovaskular :
menyebabkan stimulasi jantung cukup kuat
untuk meningkatkan denyut dan kekuatan
kontraksinya
Paru-paru:
efek bronkodilatasi cepat
b. Penggunaan terapi :
sebagai obat bronkodilator pada asma
Dopamin
a.Efek
Kardiovaskular :
pada dosis tinggi, mengaktifkan reseptor pada
pembuluh darah, sehingga terjadi vasokonstriksi
Ginjal :
mendilatasi arteriol ginjal, meningkatkan aliran darah
ke ginjal.
b. Penggunaan terapi
Syok ,obat ini akan menaikkan tekanan darah dengan
memacu jantung.
c. Efek samping :
mual, hipertensi, aritmia
Toksisitas
Efek yang tidak diinginkan dari agonis
adrenoseptor
terutama
adalah
reseptor
terdistribusi luas pada sistem kardiovaskular
dan SSP.
Pada kardiovaskular dapat meningkatkan
tekanan darah, menyebabkan perdarahan atau
edema paru.
Pada SSP pada dosis sedang amphetamin
menyebabkan rasa gelisah, tremor, insomnia,
rasa cemas. Sedangkan dosis tinggi dapat
menimbulkan paranoid.