Professional Documents
Culture Documents
Pendahuluan
Berdasarkan
Keputusan Menteri
Kesehatan RI Nomor:
812/Menkes/SK/VII/2007 tantangan yang
kita hadapi pada di hari-hari kemudian
nyata sangat besar. Meningkatnya jumlah
pasien dengan penyakit yang belum
dapat disembuhkan baik pada dewasa
dan anak seperti penyakit kanker,
penyakit degeneratif, penyakit paru
obstruktif kronis, cystic fibrosis,stroke,
Parkinson,
Namun
Pada
Maka
Masyarakat menganggap
perawatan paliatif hanya untuk
pasien dalam kondisi terminal yang
akan segera meninggal. Namun
konsep baru perawatan paliatif
menekankan pentingnya integrasi
perawatan paliatif lebih dini agar
masalah fisik, psikososial dan
spiritual dapat diatasi dengan baik.
Perawatan
paliatif adalah
pelayanan kesehatan yang
bersifat holistik dan terintegrasi
dengan melibatkan berbagai
profesi dengan dasar falsafah
bahwa setiap pasien berhak
mendapatkan perawatan terbaik
sampai akhir hayatnya. (Doyle &
Macdonald, 2003: 5)
Rumah
Keadaan
Perawatan
Menurut
KEPMENKES RI NOMOR:
812, 2007 kualitas hidup pasien
adalah keadaan pasien yang
dipersepsikan terhadap keadaan
pasien sesuai konteks budaya
dan sistem nilai yang dianutnya,
termasuk tujuan hidup, harapan,
dan niatnya.
Dimensi
Konsep Lansia
Pasal
Lansia
(prasenium)
65 th keatas = masa lanjut usia
mata
Data
Menurut
Bentuk
Transisi Epidemiologi
Akibat populasi usia lanjut yang meningkat maka akan
terjadi transisi epidemiologi :
- pola penyakit bergeser dari infeksi dan gangguan gizi
menjadi penyakit-penyakit degeneratif (diabetes,
hipertensi, neoplasma, penyakit jantung koroner).
Sarana
Akhirnya
sistem pelayanan
kesehatan yang lain seperti asuransi
kesehatan, tim terpadu geriatri yang
bekerja secara interdisiplin harus
dikembangkan seperti perawatan
palliative care pada lansia, dalam
rangka menjawab tantangan
perubahan demografi dan
epidemiologi yang sebenarnya
sedang berlangsung.
Permasalahan
Palliatif care pada Lansia
Kenangan (memory) :
a. Kenangan jangka panjang : Berjam-jam sampai
berhari-hari yang lalu mencakup beberapa perubahan.
b. Kenangan jangka pendek atau seketika : 0 10 menit,
kenangan buruk
IQ (Intelegensi Quantion) :
a.tidak berubah dengan informasi matematika dan
perkataan verbal.
b.Berkurangnya penampilan, persepsi dan keterampilan.
2.
3.
4.
5.
Perkembangan spiritual
Semua
Konsep Kematian
Kematian
adalah penghentian
permanen semua fungsi tubuh yang
vital, akhir dari kehidupan manusia
(Mass, 2011).
Pengertian kematian / mati adalah
apabila seseorang tidak teraba lagi
denyut nadinya tidak bernafas selama
beberapa menit dan tidak menunjukan
segala refleks, serta tidak ada kegiatan
otak.(Nugroho, 2008)
2.
3.
4.
5.
6.
7.
1.
2.
3.
3.
4.
5.
Core,
Pada
Perawatan
Tindakan
Sebagian
Diperlukan
Kualitas
Sesuai
Jadi,
Pemberi
Bagan
kunci
Perasaan
Apabila
Kematian
2.
Emosi.
Emosi pasien yang muncul pada tahap
menjelang kematian, antara lain mencela
dan mudah marah.
3.
Tanda vital
Perubahan fungsi tubuh sering kali tercermin
pada suhu badan, denyut nadi, pernapasan,
dan tekanan darah. Mekanisme fisiologis
yang mengaturnya berkaitan satu sama lain.
Setiap perubahan yang berlainan dengan
keadaan yang normal dianggap sebagai
indikasi yang penting untuk mengenali
keadaan kesehatan seseorang.
4.
Kesadaran.
Kesadaran yang sehat dan adekuat
dikenal sebagai awas waspada, yang
merupakan ekspresi tentangapa yang
dilihat, didengar, dialami, dan perasaan
keseimbangan, nyeri, suhu, raba, getar,
gerak, gerak tekan, dan sikap, bersifat
adekuat, yaitu tepat dan sesuai
5.
Kebutuhan fisiologis
a)Kebersihan Diri
Kebersihan dilibatkan untuk mampu
melakukan kerbersihan diri sebatas
kemampuannya dalam hal kebersihan kulit,
rambut, mulut, badan dan sebagainya.
b)Mengontrol Rasa Sakit
Beberapa obat untuk mengurangi rasa sakit
digunakan pada klien dengan sakit terminal,
seperti morphin, heroin, dsbg. Pemberian
obat ini diberikan sesuai dengan tingkat
toleransi nyeri yang dirasakan klien. Obatobatan lebih baik diberikan Intra Vena
dibandingkan melalui Intra Muskular atau
e)Nutrisi
Klien seringkali anorexia, nausea karena
adanya penurunan peristaltik. Dapat
diberikan annti ametik untuk mengurangi
nausea dan merangsang nafsu makan
serta pemberian makanan tinggi kalori dan
protein serta vitamin. Karena terjadi tonus
otot yang berkurang, terjadi dysphagia,
perawat perlu menguji reflek menelan
klien sebelum diberikan makanan, kalau
perlu diberikan makanan cair atau Intra
Vena atau Invus.
f)Eliminasi
Karena adanya penurunan atau kehilangan
tonus otot dapat terjadi konstipasi,
inkontinen urin dan feses. Obat laxant
perlu diberikan untuk mencegah
konstipasi. Klien dengan inkontinensia
dapat diberikan urinal, pispot secara
teratur atau dipasang duk yang diganjti
setiap saat atau dilakukan kateterisasi.
Harus dijaga kebersihan pada daerah
sekitar perineum, apabila terjadi lecet,
harus diberikan salep.
g)Perubahan Sensori
Klien dengan dying, penglihatan
menjadi kabur, klien biasanya
menolak atau menghadapkan
kepala kearah lampu atau tempat
terang. Klien masih dapat
mendengar, tetapi tidak dapat
atau mampu merespon, perawat
dan keluarga harus bicara
dengan jelas dan tidak berbisikbisik.
Kebutuhan emosi
Untuk menggambarkan ungkapan sikap dan perasaan
klien lanjut usia dalam menghadapi kematian:
a)Mungkin klien lanjut usia mengalami ketakutan yang
hebat ( ketakutan yang timbul akibat menyadari
bahwa dirinya tidak mampu mencegah kematian).
b)Mengkaji hal yang diinginkan penderita selama
mendampinginya. Misalnya, lanjut usia ingin
memperbincangkan tentang kehidupan di masa lalu
dan kemudian hari. Bila pembicaraan tersebut
berkenaan, luangkan waktu sejenak.
c)Mengkaji pengaruh kebudayaan atau agama
terhadap klien.
Kebutuhan sosial
Klien dengan dying akan ditempatkan
diruang isolasi, dan untuk memenuhi
kebutuhan kontak sosialnya, perawat dapat
melakukan:
a)Menanyakan siapa-siapa saja yang ingin
didatangkan untuk bertemu dengan klien
dan didiskusikan dengan keluarganya,
misalnya: teman-teman dekat, atau
anggota keluarga lain.
b)Menggali perasaan-perasaan klien
sehubungan dengan sakitnya dan perlu
diisolasi.
Kebutuhan spiritual
a)Menanyakan kepada klien tentang harapanharapan hidupnya dan rencana-rencana
klien selanjutnya menjelang kematian.
b)Menanyakan kepada klien untuk
mendatangkan pemuka agama dalam hal
untuk memenuhi kebutuhan spiritual.
c)Membantu dan mendorong klien untuk
melaksanakan kebutuhan spiritual sebatas
kemampuannya.
Dx. Keperawatan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.Gangguan
psikologis yang
berhubungan dengan perubahan pola
seksualitas yang ditandai susah tidur,
pucat, murung.
11.Cemas
Tugas !
4 kelompok
Buat Askep meliputi Pengkajian, Dx.Kep
dan intervensi pada perawatan Lansia
yang mengalami masalah Palliatif
1. Fisik
2. Psikologis
3. Psikososial
4. Spiritual
Selamat mengerjakan,...