Professional Documents
Culture Documents
Disusun oleh :
Nunik Fatmawati
NIM. 115070200111037
dan
hipertensi.
Pecahnya
pembuluh
darah
otak
(biasanya
defek
kongenital),
aneurisme
fusiformis
dari
malformasi
arteriovena
(terjadi
hubungan
persambungan
membentuk
massa
yang
menekan
jaringan
jaringan
otak,
dan
(sakit
kepala,
penurunan
kesadaran)
maupun
fokal
terjadinya
peningkatan
TIK
yang
mendadak,
juga
Perdarahan
subaraknoid
dapat
mengakibatkan
Manifestasi Klinis
Nyeri kepala yang sedang sampai berat, kaku kuduk dan tidak ada
defisit neurologis kecuali pada saraf kranial
1.
2.
3.
4.
Intraserebral
(PIS)
Subaraknoid
berat
menit/jam
hebat
sering
ringan
1-2 menit
sangat hebat
sering
hampir selalu
jarang
biasa hilang
Stroke
Nonhemoragik
(SNH)
berat/ringan
pelan (jam/hari)
ringan/tidak ada
Tidak, kecuali lesi d
batang otak
sering
tidak ada
dapat hilang
Biasanya tidak
Biasa ada
Bisa hilang
sebentar
sering sejak awal awal tidak ada
sering sejak awal
bisa ada
jarang
mungkin ada
sering berdarah
berdarah
jernih
(Dewanto George dkk, 2007)
sebelumnya
Ureum dan elektrolit untuk menentukan hiponatremi akibat salt
segmen ST.
CT scan kepala tanpa kontras dilakukan < 24 jam sejak awitan.
Pungsi lumbal bila CT scan kepala tampak normal.
(PIS)
adalah
volume
PIS,
tingkat
kesadaran
penderita
dengan osmoterapi
Hiperventilasi dengan sasapan pCO2 35 mmHg
Pengaturan cairan
b. Terapi Pembedahan
Indikasi tindakan pembedahan
- Pasien dengan perdarahan serebelar > 3 cm yang secara neurologis
memburuk atau yang mengalami kompresi batang otak dan
-
mengarah
pada
didapatkan
klien
batuk,
peningkatan
produksi
atau
paralisis/hemiplegia,
mudah
lelah
menyebabkan
Pemeriksaan Diagnostik
Angiografi Serebri
Membantu menentukan penyebab stroke secara spesifik seperti
perdarahan arterovena atau adanya ruptur dan untuk mencari sumber
perdarahan seperti aneurisme atau malformasi vaskular
Lumbal Pungsi
Tekanan yang meningkat dan disertai bercak darah pada cairan
lumbal menunjukkan adanya hemoragik pada subarakhnoid atau
perdarahan pada intrakranial. Peningkatan jumlah protein menunjukkan
adanya proses inflamasi. Hasil pemeriksaan likuor yang merah biasanya
dijumpai pada perdarahan yang masif, sedangkan perdarahan yang kecil
biasanya warna likuor masih normal (xantokrom) sewaktu hari-hari
pertama.
CT SCAN
Memperlihatkan secara spesifik letak edema, posisi hematoma,
adanya jaringan otak yang infark atau iskemia, serta posisinya secara
pasti. Hasil pemeriksaan biasanya didapatkan hiperdens fokal, kadangkadang masuk ke ventrikel atau menyebar ke permukaan otak.
(Mutaqin Arrif. 2008)
b. Analisa Data
Masalah keperawatan yang sering muncul pada klien dengan stroke
hemoragik adalah sebagai berikut :
1. Resiko ketidakefektifan perfusi jaringan otak berhubungan
dengan faktor resiko hipertensi
2. Hambatan
mobilitas
fisik
berhubungan
dengan
gangguan
Data
DO :
- penurunan
GCS/kesadaran
- ketidakstabilan
Tekanan Darah
- Peningkatan
tekanan
intrakranial
- Pemeriksaan CT
Scan, Lumbal
Pungsi : ICH,
IVH,ISH
Etiologi
Riwayat hipertensi
Penurunan curah
jantunh, peningkatan
kerja jantung
Masalah
Keperawatan
Resiko
ketidakefektif
an perfusi
jaringan otak
Penurunan aliran
darah ke sistem organ
(otak, ginjal dll)
Peningkatan tekanan
darah sebagai
kompensasi suplai
darah tidak terpenuhi
Penurunan elastisitas
pembuluh darah
Pecahnya pembuluh
darah/malformasi
pembuluh darah
Resiko
ketidakefektifan
perfusi jaringan otak
No
Data
DS :
Etiologi
Riwayat hipertensi
Masalah
Keperawatan
Hambatan
Ekstremitas atas
dan bawah tidak
dapat digerakkan
DO :
- Tidak memiliki
kemampuan
berpindah
- Hemiparese/hemipl
egi
- Kekuatan tonus otot
(-)
mobilitas fisik
Penurunan aliran
darah jantung
Penurunan aliran
darah ke otak
Kompensasi
peningkatan kerja
jantung
Peningkatan
tekanan darah
Penurunan
elastisitas pembuluh
darah/ adanya
malformasi
Pecahnya pembuluh
darah
Edema jaringan
Gangguan aliran
darah
Nekrosis jaringan
otak
Kerusakan neuron
Penurunan fungsi
motorik dan
sensorik
Penurunan
kemampuan
bergerak, berpindah
Hambatan
mobilitas fisik
No
Data
Etiologi
Masalah
DO :
- Bicara pelo
- Menggunakan bahasa
isyarat nonverbal
DS :
- Keluarga
mengatakan
klien
tidak
dapat
berbicara jelas, bicara
pelo
Riwayat
hipertensi
Penurunan
aliran darah
jantung
Penurunan
aliran darah ke
otak
Kompensasi
peningkatan
kerja jantung
Peningkatan
tekanan darah
Penurunan
elastisitas
pembuluh
darah/ adanya
malformasi
Pecahnya
pembuluh
darah
Edema
jaringan
Gangguan
aliran darah
Nekrosis
jaringan otak
Kerusakan
neuron
Penurunan
fungsi motorik
dan sensorik
Area yang
mempersarafi
kemampuan
berbicara
Keperawatan
Hambatan
komunikasi
verbal
Bicara pelo
Hambatan
komunikasi
verbal
c. Rencana Perawatan
No
1
Diagnosa
Keperawatan
Resiko
ketidakefektifan
perfusi jaringan
otak
Hambatan
mobilitas fisik
NOC
-
Systolic blood
pressure
-Diastolic blood
pressure
- Decreased
level of
conciousness
Joint
movement
Muscle
movement
Body
positioning
performance
NIC
Cerebral Perfusion
Promotion
- Monitor status
neurologi
- Monitor tanda-tanda
vital (tekanan darah,
nadai, suhu, RR)
- Monitor tanda-tanda
perdarahan (urin,
feses, NGT)
- Hindari posisi leher
fleksi
- Monitor intake dan
output cairan
- Stabilkan tekanan
darah
tinggi(hipertensi)
dengan agen
inotropik
- Monitor status
respirasi (kedalaman
nafas, frekuensi,
irama nafas)
-Kolaborasi pemberian
diuretik untuk
menurunkan tekanan
darah
Exercise Therapy :
Joint Mobility
- Kaji kemampuan
pergerakan sendi
klien
- Jelaskan kepada
pasien / keluarga
Hambatan
komunikasi
verbal
Use of spoken
language
Use of non
verbal
language
acknowledgm
ent of
messages
received
dalam membimbing
klien belajar
berbicara
DAFTAR PUSTAKA
American Heart Association. 2015. Hemorrhagic Strokes (Bleeds) Update 22 Juni
2015
(Online
:
http://www.strokeassociation.org/STROKEORG/AboutStroke/TypesofStroke
/HemorrhagicBleeds/Hemorrhagic-StrokesBleeds_UCM_310940_Article.jsp Diakses pada tanggal 24 Agustus 2015
pukul 23.05 WIB )
Tubagus Vonny, Ali Haji R., Parinding Novita. 2015. Gambaran Hasil
Pemeriksaan CT Scan Kepala Pada Penderita Stroke Hemoragik Di Bagian
Radiologi FK UNSRAT/SMF Radiologi Blu RSUP Prof.Dr.R.D. Kandou
Manado. Jurnal e-Clinic Volume 3 Nomor 1 Januari- April 2015.
Mutaqin Arrif. 2008. Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gangguan Sistem
Persarafan.
Salemba
Medika.
Jakarta.
Online
:
https://books.google.co.id/books?
id=8UIIJRjz95AC&pg=PA237&lpg=PA237&dq=stroke+hemoragik+adalah&
source=bl&ots=_luggnGo4U&sig=RCZkfhxS99KEAnnjABuLRNTfrt4&hl=en
&sa=X&redir_esc=y#v=onepage&q=stroke%20hemoragik
%20adalah&f=false. Diakses tanggal 24 Agustus 2015 pukul 23.30 WIB.
Anggiamurni Lulu. 2010. Hubungan Volume dan Letak Lesi Hematom Dengan
Kecepatan Pemulihan Fungsi Motorik Penderita Stroke Hemoragik
Berdasarkan Kategori Skala Orgogozo. Program Pasca Sarjana Magister
Ilmu Biomedik dan Pendidikan Dokter Spesialis I Ilmu Penyakit Saraf
Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang.
Dewanto George dkk. 2007. Panduan Praktis Diagnosis dan Tata Laksana
Penyakit Saraf. Jakarta. Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Kariasa. 2009. Persepsi Pasien Paska Serangan Stroke Terhadap Kualitas
Hidupnya Dalam Perspektif Asuhan Keperawatan. Tesis Magister Ilmu
Keperawatan Kekhususan Keperawatan Medikal Bedah. Program Pasca
Sarjana Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia. Depok.