Professional Documents
Culture Documents
Proses
Secara organoleptik
Secara mikroskopik
Secara fisika
Secara hayati
Secara makroskopik
Nama latin simplisia ditetapkan dengan menyebutkan nama marga
(genus), atau nama jenis (spesies) atau petunjuk jenis (specific ephitet)
tanaman asal, diikuti dengan bagian tanaman yang dipergunakan. Ketentuan
ini tidak berlaku untuk simplisia nabati yang diperoleh dari beberapa macam
tanaman yang berbeda-beda marganya maupun untuk eksudat tanaman. Nama
latin simplisia hewan ditetapkan dengan menyebutkan nama latin yang paling
umum bagi simplisia tersebut. Nama latin simplisia pelikan ditetapkan
dengan menyebutkan nama latin yang paling umum bagi simplisia tersebut.
Nama latin dengan beberapa perkecualian ditulis dalam bentuk tunggal dan
makroskopik
dilakukan
dengan
mengguankan
indera
manusia.
segi kualitatif saja. Untuk maksud ini, penganalisis harus memahami betul
ciri khas dari setiap simplisia secara mikroskopi. Yang dimaksud haksel
adalah simplisia dalam bentuk rajangan, irisan, fragmen atau utuh yang
biasanya terdapat dalam ramuan atau sediaan (haksel tidak berbentuk serbuk).
Pertelaan atau deskripsi yang diperlukan dalarn mendeskripsikan suatu
simplisia melipuii tumbuhan atau tanaman asal, suku atau familia, bentuk
sediaan dan pertelaan secara organoleptis, ciri khas (bila ada), ukuran bila
perlu, serta gambar dari contoh simplisia yang dideskripsikan (Heinrich,
2009).
III. Metodologi Percobaan
III.1Alat
- Panca indera (mata, hidung, dan mulut)
- Kertas untuk tempat simplisia
III.2Bahan
- Simplisia kunyit
- Simplisia temu giring
- Simplisia laos
- Simplisia kencur
- Simplisia temulawak
- Simplisia sukun
- Simpilisia cengkeh
- Simplisia ketumbar
- Simplisia meniran
- Simplisia sirsak
- Simplisia tapak dara
- Simplisia daun salam
- Simplisia sambiloto
- Simplisia tempuyang
- Simplisia daun belimbing
- Simplisia daun papaya
- Simplisia kedaung
- Simplisia daun sendok
- Simplisia kemukus
- Simplisia kayu angin
III.3Cara Kerja
Gambar
Hasil
1.
Suku : Zingiberaceae
Warna : jingga
Bentuk : tipis oval
Aroma : bau khas kunyit
menyengat
Rasa : tidak berasa
Suku : Zingiberaceae
Warna : jingga kecoklatan
Bentuk : tipis
Aroma : bau khas temu giring
Rasa : tidak ada rasa
Suku : Zingiberaceae
Warna : coklat muda
Bentuk : tipis persegi
Aroma : bau khas laos
Rasa : sepat, pedas
Suku : Zingiberaceae
Warna : putih kecoklatan
Bentuk : tipis oval
Aroma : bau khas kencur
Rasa : agak pedas
Suku : Zingiberaceae
Warna : jingga kecoklatan
Bentuk : pipih persegi
Aroma : bau khas temulawak
menyengat
Rasa : sedikit pedas
Suku : Moraceae
Warna : hijau kekuningan
Bentuk : daun
Cengkeh
Eugenia
caryoplhyllata
Thunb)
Suku : Myrtaceae
Warna : hitam kecoklatan
Bentuk : seperti bunga
Aroma : khas cengkeh
Rasa : pahit pedas
Suku : Apiaceae
Warna : coklat krim
Bentuk : bulat
Aroma : bau khas ketumbar
Rasa : sepat
Suku : Euphorbiaceae
Warna : coklat muda
Bentuk : bulat
Aroma : tidak ada aroma
Rasa : tidak ada rasa
10
Suku : Annoceae
Warna : coklat kekuningan
Bentuk : panjang
Aroma : khas daun sorsak
Rasa : tidak ada rasa
11.
Suku
: Apocynaceae
Warna
: Hijau kecoklatan
Bentuk
: Daun panjang
12.
13.
14.
15.
Aroma
Rasa
: Pahit
Suku
: Myrtaceae
Warna
: Coklat
Bentuk
: Daun panjang
Aroma
Rasa
Suku
: Acanthaceae
Warna
: Hijau tua
Bentuk
: Daun panjang
Aroma
Rasa
: Pahit
Suku
: Asteraceae
Warna
: Abu-abu Gelap
Bentuk
: Daun panjang
Aroma
: Bau menyengat
Rasa
: Sepat
Suku
: Oxvalidaceae
L.)
Warna
: Hijau kekuningan
Bentuk
: Daun lebar
16.
17.
18.
Daun
Sendok
plantaginaceae)
Plantago
mayor
Rasa
: Agak pahit
Suku
: Caricaceae
Warna
: Agak kekuningan
Bentuk
: Daun lebar
Aroma
Rasa
: Pahit
Suku
: Fabaceae
Warna
: Coklat kehitaman
Bentuk
: Biji pipih
Aroma
Rasa
Suku
: Plantaginaceae
Warna
: Abu-abu gelap
Bentuk
: Daun panjang
19.
20.
Suku
: Piperaceae
Warna
: Coklat tua
Bentuk
: Bulat
Aroma
Rasa
: Pahit
Suku
: Papilionaceae
Warna
: Coklat muda
Bentuk
: Serabut
Aroma
Rasa
: Pahit
4.2 Pembahasan
Percobaan kali ini berjudul pemeriksaan simplisia secara
makroskopik dengan tujuan mampu mengidentifikasi simplisia bedasarkan
bentuk, warna, bau dan rasa serta menyebutkan nama asal dan suku.
Digunakan bahan simplisia sebanyak 20 macam tanaman yang berbeda
dengan bagian. Masing-masing tanaman memiliki cirikhas tersendiri baik
dari bentuk, warna, bau, dan rasa.
Didalam percobaan ini, menggunakan sampel simplisia yang akan
diuji sebanyak 20 macam. Simplisia yang diteliti secara makroskopik yang
pertama adalah kunyit ( Curcuma Domestica) yang merupakan suku dari
zingeberaceae dengan hasil pengujian tidak berasa, berwarna jingga,
bentuk tipis oval dan bau khas kunyit yang menyengat. Simplisia yang
kedua adalah temu giring ( Curcuma heyneana) yang termasuk suku
zingeberaceae tidak memiliki rasa berwarna jingga kecoklatan , bentuk
tipis dan aroma atau baunya menyengat khas temu giring. Yang ke 3
adalah laos ( Alpinia galanga L.) yang termasuk dari suku zingeberaceae
hasil pengujian makroskopik rasa dari laos adalah kelat, dengan warna
simplisianya adalah coklat, dan bentuk tipis persegi serta laos memiliki
aroma atau bau yang menyengat. Yang ke 4 adalah kencur ( Kaempferia
galanga L.) yang termasuk suku zingeberaceae dengan rasa pedas
berwarna putih kecoklatan, bentuk tipis oval dan aroma khas kencur yang
menyengat. Dan yang ke 5 adalah temulawak (Curcuma xanthorrhiza L.)
yang termasuk kedalam suku zingeberaceae dengan rasa sedikit agak
pedas, berwarna jingga kecoklatan, bentuk pipih persegi dan aroma khas
temulawak yang menyengat. Ke 5 simplisia tersebut adalah simplisia dari
bagian rimpang atau rhizome.
Selain bagian rhizome simplisia yang diuji atau diperiksa ada yang
terbuat dari bagian folium atau daun, flos atau bunga, fructus atau buah,
dan semen atau biji. Diantaranya simplisia daun sukun ( Artocarpus altilis)
yang termasuk kedalam suku Moraceae yang memiliki warna hijau
kekuningan, bentuknya daun, aroma khas sukun dengan rasa hambar.
Simplisia yang diperiksa berikutnya adalah daun sirsak ( Annona
muricata) yang termasuk kedalam suku Annoceae dengan warna coklat
kekuningan dengan bentuk panjang, aroma khas daun sirsak, dan tidak
memiliki rasa. Simplisia
Simplisia daun papaya ( Carica papaya L.) yang termasuk dalam suku
Caricaceae memiliki warna agak kekuningan, daun yang lebar, aroma khas
daun papaya dan rasa yang pahit. Dan selanjutnya simplisia daun sendok
( Plantago major) yang termasuk dalam suku Plantaginaceae yang
memiliki warna abu-abu gelap, bentuk daun panjang dengan aroma bau
khas daun sendok dan memiliki rasa khas daun sendok.
Simplisia bunga cengkeh ( Eugenia caryoplhyllata Thunb) yang
termasuk kedalam suku Myrtaceae memiliki warna hitam kecoklatan,
bentuknya seperti bunga, aromanya khas cengkeh dan memiliki rasa yang
pahit dan pedas. Simplisia buah ketumbar ( Coriandrum sativum) yang
termasuk dalam suku Apiaceae memiliki warna coklat krim, dengan
bentuk bulat dan aroma khas ketumbar serta rasa yang sepat. Simplisia
meniran (Phyllantus urinaria) yang termasuk dalam suku memiliki warna
coklat muda dengan bentuk bulat dan tidak memiliki aroma serta tidak
memiliki rasa. Simplisia kedaung( Parkia timoriana) yang termasuk dalam
suku Fabaceae memiliki warna coklat kehitaman, bentuknya biji yang
pipih dan tidak berbau serta tidak memiliki rasa. Simplisia kemukus
( Piper cubeba L.) dengan suku Piperaceae memiliki warna coklat tua,
bentuk bulat dan aroma khas kemukus serta rasa yang pahit. Yang terakhir
adalah simplisia kayu angina ( Acacia sinegel) yang termasuk dalam suku
Papilionaceae yang memiliki warna coklat muda, bentuknya serabut dan
memiliki bau khas kayu angina serta dengan rasa yang pahit.
Semua
simplisia
tersebuat
dilakukan
pemeriksaan
secara
V. Kesimpulan
Dari percobaan didapat kesimpulan sebagai berikut :
1. Uji makroskopik yaitu pemeriksaan awal dengan mengamati bentuk
organoleptik simplisia menggunakan panca indra dengan mendiskripsikan
bentuk, warna, bau, dan rasa menggunakan panca indera manusia yaitu
mata hitung dan mulut serta menyebutkan nama asal dan suku dari
simplisia.
2. Simplisia yang diperiksa secara makroskopik berjumlah 20 macam, yaitu
kunyit, temu giring, laos, kencur, temulawak, daun sukun, cengkeh,
ketumbar, meniran, daun sirsak, tapak dara, daun salam, tempuyang, daun
belimbing, daun pepaya, kedaung, daun sendok, sambiloto, kemukus, dan
kayu angin.
3. Banyak simplisia yang memiliki perbedaan yang jelas jika dibandingkan
dengan simplisia yang lain. Hal ini disebabkan simplisia tersebut memiliki
ciri khas yang diakibatkan oleh adanya perbedaan anatomi dan morfologi.
4. Irisan pada daun sebagian besar menggunakan irisan melintang. Dan
rimpang menggunakan irisan membujur dan melintang.
5. Simplisia yang menggunakan bagian rimpang antara lain kunyit, temu
giring, laos, kencur dan temulawak. Sedangkan simplisia yang
menggunakan bagian daun antara lain daun sukun, daun sirsak, daun tapak
dara, daun salam, tempuyang, daun belimbing, daun papaya, dan daun
sendok daun sendok. Simplisia yang menggunakan bagian biji antara lain
ketumbar, kedaung dan kemukus. Sedangkan yang meggunakan bagian
buah adalah simplisia meniran. Serta yang menggunakan bagian kayu
adalah simplisia kayu angina.
DAFTAR PUSTAKA
Gunawan, D, M, S. 2004. Ilmu Obat Alam (Farmakognosi) Jilid 1. Penerbit
Penebar Swadaya : Jakarta
Heinrich, Michael, etc. 2009. Farmakognosi dan Fitoterapi. EGC. Jakarta
Matnawi, H. 1989. Perlindungan Tanaman jilid 1.Kasinus : Yogyakatra Nuraenina
Sama, Surya. 2009. Pengaweatan Tanaman dan Pengawetan Hewan. UPI :
Bandung
Triharto, Ahmad. 1996. Dasar-dasar perlindungan Tanaman. UGM press :
Yogyakatra