Professional Documents
Culture Documents
TINJAUAN TEORI
2.1 Konsep Dasar Lekorhea
2.1.1 Pengertian Leukorhea
Leukorhea adalah cairan putih yang dapat keluar dari liang senggama
secara berlebihan. (manuaba, 2004)
Leukorhea adalah semua pengeluaran cairan alat genetalia bukan darah
(manuaba, 2002)
Leukorhea adalah yang keluar dari vagina, pengertian lain:
Setiap cairan yang keluar dari vagina selain darah, dapat berupa secret,
transudasi atau eksudat dar organ atau lesi dari saluran genital.
Cairan normal vagina yang berlebih, hanya meliputi sekresi dan transudasi
yang berlebih, tidak termasuk eksudat (Kapita Selekta Kedokteran, 2001)
2.1.2
Jenis-Jenis Leukorhea
a. Leukorhea normal
Dapat terjadi pada masa menjelang dan sesudah menstruasi pada akhir fase
sekresi antara lain hari ke 10-16 menstruasi, juga terjadi melalui masa
rangsang seksual.
b. Leukorhea abnormal
Dapat terjadi pada injeksi otot kelamin. Leukorhea bukan penyakit tetapi
merupakan gejala penyakit sehingga sebab yang pasti perlu ditetapkan.
Leukorhea sebagai gejala penyakit dapat ditentukan melalui anamnesa.
2.1.3 Etiologi Leukorhea / Fluor Albus
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
Infeksi
Vulvitisvulvo vaginitis
Disebabkan oleh :
- Kuman-kuman
streptococcus,
staphylococcus,
haemophilus
Vaginitis (colpitis)
Vagina pada wanita dewasa agak resisten terhadap infeksi yang ditimbulkan
oleh : becil doserlein, micrococcus catarrhalis, basil coli. Kemungkinan infeksi
lebih besar pada anak dan wanita dalam menopause (vaginitis senilis).
Servicitis
Oleh gonococcus, staphylococ dan streptococ .
Endometritis
Terutama terjadi kalau ada sisa palsenta atau neoplasema.
Salpingitis
Gonococ, streptococ, stanpylococ, bae tbe.
Penyebab lain leukorea atau keputihan antara lain:
a. Corpus allienum : possarium, rambut kemaluan, rambut wol, kain atau
kapas.
b. Adanya benda asing seperti tertinggalnya kondom atau benda tertentu yang
dipakai pada waktu senggama,
c. Adanya cincin pesarium yang digunakan wanita dengan prolapsus uteri
dapat merangsang pengeluaran cairan vagina yang berlebihan. Jika
rangsangan ini menimbulkan luka akan sangat mungkin terjadi infeksi
penyerta dari flora normal yang berada di dalam vagina sehingga timbul
keputihan
d. Kanker
akan
menyebabkan
leukorea
patologis
akibat
gangguan
a.
Vulva
Sekret dalam vulva dihasilkan oleh kelenjar-kelenjar Bartholini dan Skene.
Sekret ini bertambah pada perangsangan misalnya sewaktu coitus. Kalau
kelenjar-kelenjar tersebut diatas meradang misalnya karena infeksi dengan
gonococcus, maka secret berubah menjadi fluor.
b.
Vagina
Vagina tidak mempunyai kelenjar dan dibasi oleh cairan transudat dan oleh
lendir dari serviks. PH dalam vagina kurang lebih 5 disebabkan karena
kegiatan hasil doderlein yang mengubah glycogen yang terdapat dalam epitel
vagina menjadi acidum lacticum. Dalm kehamilan cairan bertambah secara
fisilogis.
c.
Cervix
Secret cervix yang normal bersifat jernih, liat dan alkalis. Secret ini
dipengaruhi hormon-hormon avarium baik kuantitas mapun kualitasnya.
Secret bertambah juga pada infeksi (cervicitis) yang dipermudah kejadiannya
oleh robekan cervix dan tumor cervix.
d.
Corpus Uteri
Hanya menghasilkan secre pada fase post ovulatoir. Sekre bertambah pada
endometri akut, kalau ada sisa plasenta, polip, nyoman dan carcinoma.
dengan barang lainnya. Karena bila dalam keadaan terbuka, bisa saja panty
liner atau tisu basah tersebut sudah terkontaminasi.
Tidak lembab
Perhatikan kebersihan setelah buang air besar atau kecil. Setelah bersih,
jangan lupa untuk mengelapnya dengan tisu kering atau handuk khusus.
Jangan dibiarkan dalam keadaan lembab.
Kebersihan air
Bila buang air kecil di tempat umum, perhatikan kebersihan airnya. Bila
ragu, sebaiknya dilap saja dengan tisu.
Gunakan bahan katun
Jangan sekali-kali menggunakan celana yang berbahan nilon. Bahan katun
lebih baik karena menyerap keringat.
Tak perlu dibedaki
Jangan memberi bedak/talk pada daerah vagina. Karena bisa menimbulkan
keganasan (kanker) di indung telur.
Berkaitan dengan sanggama
Bila melakukan senggama, usahakan sebelum dan sesudahnya baik isteri
maupun suami, menjaga kebersihan alat kelaminnya.
2.1.8 Pemeriksaan Lekorhea
1) Pemeriksaan fisik dan pemeriksaan dalam
Pemeriksaan yang khusus harus dilakukan adalah pemeriksaan genitalia
yang meliputi: inspeksi dan palpasi genitalia eksterna; pemeriksaan
spekulum untuk melihat vagina dan serviks; pemeriksaan pelvis bimanual
untuk menilai cairan dinding vagina.
2) Pemeriksaan penunjang
a) Nilai sekresi dinding vagina ( warna, konsistensi, bau )
b) Penentuan pH. Penentuan pH dengan kertas indikator pH ( N = 4 - 4,5 )
c) Swab untuk pemeriksaan dengan larutan garam fisiologis dan KOH 10 %
d) Kultur ( bila perlu )
e) Pewarnaan gram
f) Serologis sifilis VDRL ( Venereal disease research laboratory) dan TPHA
( Microhemagglutination assay for antibodies to
treponema pallidum )
Obati partner
c) Parasit
Trikomonas vaginalis
-
d) Virus
Neisseria gonorrhoeae : Ampisillin 3,5 gr oral atau tetrsasiklin 4 X 500
mg ( 10 hari )
Klamidia trakomatis : Diberikan tetrasiklin 4 x 500 mg per oral / hari
selama 7 10 hari
Treponema pallidum : Benzatin Penisilin G 2,4 juta unit IM dosis
tunggal atau Doksisiklin 2 x 200 mg peroral selama 2 minggu.
Selain itu, dianjurkan untuk selalu menjaga kebersihan daerah intim sebagai
pencegahan sekaligus mencegah berulangnya keputihan, yaitu:
1. Pola hidup sehat yaitu diet yang seimbang, olahraga rutin, istirahat cukup,
hindari rokok dan alkohol serta hindari stress berkepanjangan.
2. Setia kepada pasangan. Hindari promiskuitas atau gunakan kondom untuk
mencegah penularan penyakit menular seksual.
3. Selalu menjaga kebersihan daerah pribadi dengan menjaganya agar tetap
kering dan tidak lembab.
4. Hindari penggunaan bedak talkum, tissue atau sabun dengan pewangi pada
daerah vagina karena dapat menyebabkan iritasi.
putihan
Jernih, berlendir
Susu kental,
banyak,
lengket,
bausangat
(-)
Coklat,
banyak,seperti
bau
Abu-abu
(-),
airmerangsang
sangat
dengan
banyak,
garis darah,
lembabencer, sa
2
4
3
1
Jernih, berlendir
Susu kental,
banyak,
lengket,
bausangat
(-)
Coklat,
banyak,seperti
bau
Abu-abu
(-),
airmerangsang
sangat
dengan
banyak,
garis darah,
lembabencer, sa
Ovulasi hiperewstrogen
Senvisitis
stress
Vaginitis
Ulkus vagina servisitis piogonik
Vaginitis
Servitis
(corinobactireum vaginalo)
Stenosis serviks
Ovulasi hiperewstrogen
Senvisitis
stress
Vaginitis
Ulkus vagina servisitis piogonik
Endometritis
Vaginitis
Servitis
Neoplasma
(corinobactireum vaginalo)
Stenosis serviks
Endometritis
Neoplasma
6
8
7
5