You are on page 1of 107

TARIKH TASYRI ISLAMI

TARIKH TASYRI ISLAMI: PENGERTIAN,


RUANG LINGKUP DAN TUJUAN

Pengertian tarikh tasyri


Ruang lingkup dan periodisasi
Pengertian tasyri
Tujuan mempelajari tasyri
Perbedaan fiqh dan syariat

TARIKH TASYRI ISLAMI: PENGERTIAN,


RUANG LINGKUP DAN TUJUAN
Pengertian tarikh tasyri
Ruang lingkup dan periodisasi
Pengertian tasyri
Tujuan mempelajari tasyri
Perbedaan fiqh dan syariat

Pengertian tarikh tasyri


Kata tarikh: dari kata tarikh dengan kata kerja
(fiil) arrakha, Berarti : menentukan waktu
terjadinya sesuatu, mencakup semua kejadian
yang terjadi pada waktu itu dalam berbagai
keadaan.
kata tasyri : bentuk masdar dari kata kerja
syarraa, berarti : membuat syariat.
menurut terminologi fuqaha kata syariat :
dipakai untuk menjelaskan tentang hukumhukum yang telah ditetapkan Allah kepada
hambanya melalui lisan seorang Rasul.

Tarikh al-tasyri al-Islami


Tarikh al-tasyri al-Islami adalah ilmu
yang membahas keadaan hukum
Islam pada Zaman Rosul dan
sesudahnya dengan uraian dan
periodisasi, yang padanya hukum itu
berkembang, serta membahas ciriciri spesifiknya, keadaan fuqaha dan
mujtahid dalam merumuskan hukum
itu. (Kamil Musa, 1989 : 64-65)

Macam-macam Tasyri
Tasyri dibedakan menjadi dua :
1. al-tasyri dari sudut sumber, dibatasi
pada tasyri yang dibentuk pada zaman
Nabi Muhammad yaitu Al Quran dan
Sunnah
2. al-tasyri dari sudut keluasan dan
kandungan, mencakup ijtihad sahabat,
tabiin dan ulama sesudahnya.

Arti Syariah secara etimologis/


bahasa :
al-utbah (lekuk-liku lembah),
al-atabah (ambang pintu &
tangga),
maurid asy-syirbah (sumber air)
al-tariqah al-mustaqimah (jalan
yang lurus).

Bentuk ungkapan syariat dalam al


Quran
Qs. Al-Maidah : 48 dengan kata
syirah,
QS. Al-Jatsiyah : 18 dengan kata
syariah,
QS. Al-Araf : 163 dengan kata
Syurraa dan
QS. Asy-Syura :13 dan 21 dengan
kata syaraa dan syarau.

QS Al-Jasiyah (45) ayat 18


"Kemudian Kami beri kepadamu
syari'at (Jalan untuk diikuti)
dalam agama, maka ikutilah
jalan itu dan jangan ikuti hawa
nafsu orang yang tidak berilmu".

pengertian syariat : luas dan


khusus.
Menurut pengertian luasnya
syariat adalah: agama, yaitu:
Apa yang telah ditetapkan oleh
Allah untuk hambaNya, baik
dalam bidang keyakinan,
perbuatan maupun akhlak

Pada masa awal Islam


(Zaman Nabi, Sahabat, Tabiin, Tabiit
Tabiin)
Fiqh bermakna luas

Fiqh = Amaliyah
saja

Perkembangan berikutnya

Aqidah

Aqidah

Amaliyah

Fiqh

Akhlak

Akhlak

pengertian syariat secara


khusus/sempit = Ilmu fikih
ilmu yang membahas hukumhukum syariah amaliyyah ayng
dperoleh dari dalil-dalilnya yang
terperinci

PENGERTIAN FIQIH
Fiqih menurut bahasa
Al-fiqhu = al-fahmu (paham). QS. alNisa:78, QS. Thaha :27-28, QS.Hud:91&
Utiya fulan fiqhan fi-al-din (pepatah arab),
Allahumma allimhu al-dina wa faqqihhu
fi al-tawil
Al-fiqhu : al-ilmu (pengetahuan), karena
dengan mengetahui, seseorang akan
memahami.

Fiqih secara istilah (sejarah)

Istilah fiqih menurut ulama


mutaqadimin

al-fiqhu : al-fahmu wa al-ilm


(memahami & mengetahui.
Ilmu agama. Karena keutamaan dan
kelebihan ilmu agama.
Al-Quran dan sunnah Rasul saw.

Fiqih secara istilah sejarah


(cont.)

Al-faqih : orang yang tahu tentang ilmu agama,


dan dapat mengerti hukum-hukum yang
didukung oleh nash agama.
Fiqih : keseluruhan ilmu agama, tanpa
terkecuali, dan pengertian faqih menurut
mereka adalah orang yang memperhatikan ilmu
ushul sebelum ilmu furu memperhatikan
perbuatan hati sebelum perbuatan badaniah.
Oleh sebab itu, Abu Hanifah menamakan
pembahasannya tentang akidah dengan al-fiq
al-akbar, karena pengertian fiqih pada waktu itu
mencakup ilmu akidah, hukum dan akhlak.

Istilah fiqih menurut ulama


mutaakhirin (sejarah)

pengetahuan tentang hukum Islam.


Setelah kurun pertama, ilmu fiqih dikhususkan
pada pengetahuan tentang cara mengambil
intisari hukum perbuatan, dari dalil-dalil yang
terperinci, dengan cara yang umum dan
menyeluruh, atau dengan cara istitba dan bukan
cara mengutip atau mengubah (Ubaidillah ibn
Masud).
Pengetahuan hukum syariat tentang perbuatan
dari dalil-dalilnya yang terperinci (al-Amidi).
Pengetahuan hukum syariat yang diperoleh dari
dalil-dalilnya yang terperinci ( Tajuddin al-Subki).

Unsur-unsur definisi fiqih :


fiqih merupakan suatu disiplin ilmu, karena
memiliki objek pembahasan dan kaidah
tersendiri
fiqih adalah pengetahuan tentang hukum
syariat.
Fiqih ialah pengetahuan tentang hukum
syariat perbuatan.
Ilmu fiqih diperoleh dari dalil-dalil hukum
yang terperinci.
Fiqih bukanlah suatu produk negara, tetapi
merupakan syariat agama yang berdasarkan
pada sumber-sumbernya.

Fiqih (terminologi):
ilmu tentang hukum syara
mengenai perbuatan manusia
(amaliah) yang diperoleh dari
dalil-dalilnya yang terperinci.
Himpunan hukum syara
tentang perbuatan manusia
(amaliah)yang diambil dari dalildalilnya yang terperinci.

bahasa

Mereka berkata: "Hai Syuaib, kami


tidak banyak mengerti tentang
apa yang kamu
itu (QS.
pahamkatakan
- mengerti
Hud: 91)

PENGERTIAN
FIQIH

ilmu tentang hukum-hukum


syariyah
istilah

bersifat amaliyah
yang diistimbath
dari sumber yang rinci

bersumber dari wahyu


metodologi yang akurat
semua aspek kehidupan
KEISTIMEWAAN
FIQIH

lentur dan fleksible


memberi kemudahan
khazanah umat
ikut perkembangan zaman
banyak pendapat &
berpahala

ciri-ciri fikih (yg lain)


:
Didasarkan kepada al-Quran dan
sunnah
Tersusun secara sitematis
Terdokumentasi dalam berbagai
kitab dalam berbagai mazhab
Mencakup berbagai bidang
manusia dan kaifiah masingmasing
Bersifat praktis
Diajarkan dalam berbagai
lingkungan
ditranformasikan ke dalam
produk badan penyelenggara
negara

HUKUM ISLAM
Kata hukum (etimologi) : bahasa Arab
al-hukm, berarti : ketetapan, keputusan,
penyelesaian suatu masalah. Kata alhukm merupakan bentuk masdar dari
hakama yahkumu, artinya
memutuskan, menetapkan.

Secara terminologis hukum


adalah Firman Allah yang
berhubungan dengan
perbuatan mukallaf, baik
berupa tuntutan, pilihan
(taklifi), maupun bersifat

DALIL KEWAJIBAN
BELAJAR ILMU FIQIH
Alquran
qurqn
dan hadits

(

Maka bertanyalah kepada orang yang
mempunyai pengetahuan (ulama) jika kamu
tidak mengetahui (QS. An-Nahl : 43)

DALIL KEWAJIBAN BELAJAR ILMU


FIQIH













Tidak sepatutnya bagi mu'minin itu pergi


semuanya. Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap
golongan di antara mereka beberapa orang untuk
memperdalam pengetahuan mereka tentang
agama dan untuk memberi peringatan kepada
kaumnya apabila mereka telah kembali
kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga

DALIL KEWAJIBAN BELAJAR


ILMU FIQIH

Sesungguhnya Allah tidak mencabut ilmu secara


tiba-tiba dari tengah manusia, tapi Allah
mencabut ilmu dengan dicabutnya nyawa para
ulama. Hingga ketika tidak tersisa satu pun dari
ulama, orang-orang menjadikan orang-orang
bodoh untuk menjadi pemimpin. Ketika orangorang bodoh itu ditanya tentang masalah agama
mereka berfatwa tanpa ilmu, akhirnya mereka
sesat dan menyesatkan
HR Bukhari dalam al Ilmu 1/234 dan Muslim

DALIL KEWAJIBAN
BELAJAR ILMU FIQIH
hadits
quran


Sesungguhnya Allah tidak mencabut ilmu secara tiba-tiba dari
ilmu dengan
kepada
tengah manusia,
tapi Allah
mencabut
Maka bertanyalah
orang dicabutnya
yang

nyawa para ulama. Hingga ketika tidak tersisa satu pun dari ulama,
mempunyai pengetahuan (ulama) jika kamu
orang-orang menjadikan orang-orang bodoh untuk menjadi
mengetahui
(QS.
An-Nahl
: 43)
pemimpin.
Ketika
orang-orang
bodoh
itu ditanya
tentang
masalah
Tidak tidak
sepatutnya
bagi mu'minin
itu
pergi
semuanya.
agama
merekatidak
berfatwa
akhirnya
mereka
dan
Mengapa
pergitanpa
dari ilmu,
tiap-tiap
golongan
disesat
antara
menyesatkan
mereka beberapa
orang untuk memperdalam

pengetahuan
agama
untuk
(HR Bukhari dalammereka
al Ilmu 1/234tentang
dan Muslim dalam
al-Ilmudan
16/223)
memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka

identitas keislaman
kunci memahami Quran Sunnah
porsi terbesar ajaran Islam

HIKMAH
BELAJAR FIQIH

tingginya kedudukan ulama


mengurangi perpecahan
eksistensi umat
menangkal liberalisme &
sekulerisme
meruntuhkan ekstrimisme

HUKUM
BELAJAR ILMU
FIQIH

fardhu ain
setiap muslim
dasar ibadah

fardhu kifayah

ulama
pendalaman

HUKUM
FIQIH

DIKERJAKAN

DITINGGALKAN

wajib

PAHALA

DOSA

sunnah

PAHALA

TIDAK DOSA

mubah

TIDAK PAHALA

TIDAK DOSA

makruh

TIDAK DOSA

PAHALA

haram

DOSA

PAHALA

proses terbentuknya hukum fiqih


budaya
quran
sunna
h

zaman
sumber
hukum
statis

realitas
kehidupan
dinamis

peradab
an
adat

FAHAM

FAHAM

hukum

ijtihad
ULAMA

sosial
KAIDAH

fiqih

wajib

sunna
h

mubah

makru
h

hara
m

quran
muttafaq

sunnah
ijma
qiyas

SUMBER
FIQIH

mashalih mursalah
istidlal
istishab
mukhtlaf

sadd adz-dzariah
istihsan
urf
syaru man qablana

Ruang lingkup Hukum Islam


1. Munakahat
hukum. Perkawinan
2. Wiraasah/faraid hukum. Pembagian
Waris
3. Muamalat (khas)hukum. benda dan
perjanjian
4. Jinaayat
hukum. Pidana
5. al-Ahkam as-Sulthaniyah hkm.
Pemerintahan
6. Siyaar
hukum perang dan
damai
7. Mukhashamat peradilan, kehakiman
dan

RUANG LINGKUP HUKUM


ISLAM
Dari segi objek pembahasannya
Dari segi status dan aplikasinya
Dari segi dapat/boleh dan
tidaknya dilakukan ijtihad
Dari segi dalilnya
Dari segi kehujjahan dalilnya

dari segi objek


pembahasannya
dua, yaitu ibadah dan non ibadah
atau muamalah.
Ibadah : salat, zakat, puasa, haji,
qurban dan membayar kafarat.
kategori non ibadah atau muamalah
dalam pengertian yng sangat luas
sekali. Seperti pernikahan
(munakahah), jual beli (muamalah
dalam artinya yang sempit), warisan,
peradilah (qadha), tindak pidana
kriminal (jinyah), ketatanegaraan
(siyasah) dan lain-lain.

Dari segi dapat/boleh dan


tidaknya dilakukan ijtihad
tidak dapat dilakukan ijtihad :
nash yang jelas/syariah dan
ijma
dapat dilakukan ijtihad :
- nash tidak jelas atau tidak
ada/zanni
- belum ada ijma

Dari segi dalilnya :


bersifat qati
bersifat zanni

Dari segi kehujjahan


dalilnya:
disepakati ulama (al-Quran,
sunnah, ijma dan qiyas)
diperselisihkan ( maslahah,
istihsan, sadd az-zariah dll)

HUBUNGAN SYARIAT DAN


FIQIH
Perbandingan antara syariat dan
fiqih
Syariah = agama tidak
berubah
Syariah = hukum; syariah
ilahiyah (eksplisit al-Quran dan
hadis) tidak berubah
dan syariah wadhiyyah (produk
mujtahid) - berubah

perbedaan antara syariat dan


fiqih :

syariat mencakup hukum-hukum dan


prinsip-prinsip ajaran Islam,
sedangkan fiqih hanya berkaitan
dengan aturan-aturan hukum saja
syariat mencakup persoalan akidah
dan akhlak, sedangkan fiqih hanya
hukum ijtihadiyah dan istidlalnya
syariat bersifat sempurna dan tidak
berubah, sedangkan fiqih terus
berkembang dan berubah
syariat dan fiqih sama dalam ijtihad
yang benar, sedangkan ijtihad yang
tidak benar adalah fiqih bukan
syariat

perbedaan antara syariat dan


fiqih (cont.):
syariat dan fiqih sama dalam
ijtihad yang benar, sedangkan
ijtihad yang tidak benar adalah
fiqih bukan syariat
syariat bersifat universal dan
umum, sedangkan fiqih terbatas
ketentuan syariat menjadi
keharusan (mengikat) tanpa
mengenal ruang dan waktu,
sedangkan fiqih tidak harus
demikian
hukum syariat kebenarannya
mutlak,sedangkan hukum fiqih
bisa benar bisa salah

Periodesasi Perkembangan

tasyri islami

Periodesasi Perkembangan tasyri


islami
Istilah periodesasi mempunyai kata
dasar, periode dan mendapat
imbuhan sasi.
Kata periode berarti kurun waktu;
ling-karan waktu (masa).
Sedangkan periodesasi, berarti
pembagian menurut zamannya,
penzamanan, pembabakan.

Muhammad Ali al-Sayyis


(enam periode)
a. Hukum Islam zaman Rasul
b. Hukum Islam zaman Khulafa
c. Hukum Islam zaman Pasca Khulafa hingga
awal abad 2 H
d. Hukum Islam zaman awal abad 2 H hingga
pertengahan abad 4 H.
e. Hukum Islam zaman pertengahan abad 4H
hingga Bagdad hancur
f. Hukum Islam sejak zaman kehancuran
Bagdad hingga kini.

Muhammad Khudari Bek


( enam periode)
a. Hukum Islam zaman Rasul
b. Hukum Islam zaman sahabat besar
c. Hukum Islam zaman sahabat kecil
d. Hukum Islam zaman fikih menjadi
ilmu yang mandiri
e. Hukum Islam zaman perdebatan
untuk membela imam masing-masing
f. Hukum Islam zaman taklid.

Abdul Wahab Khallaf


(4 periode)
a. Hukum Islam zaman Rasul
b. Hukum Islam zaman sahabat
c. Hukum Islam zaman imam pendiri
mazhab
d. Hukum Islam zaman statis.

Mustafa Said al-Khinn


(5 Periode)
a. Hukum Islam zaman Rasul
b. Hukum Islam zaman sahabat
c. Hukum Islam zaman tabiin
d. Hukum Islam zaman taklid
e. Hukum Islam zaman sekarang.

Umar Sulaiman al-Asyqar


(6 periode)
a. Hukum Islam zaman Rasul
b. Hukum Islam zaman sahabat
c. Hukum Islam zaman tabiin
d. Hukum Islam zaman pendiri
mazhab
e. Hukum Islam zaman statis
f. Hukum Islam zaman sekarang.

Subhi Mahmasani
(5 periode)
a. Hukum Islam zaman Nabi saw
b. Hukum Islam zaman Khulafa
Rasyidin dan Umawiyun
c. Hukum Islam zaman keemasan
Abbasiah
d. Hukum Islam zaman kemunduruan
dan taklid
e. Hukum Islam zaman kebangkitan.

T.M. Hasbi Ash Shiddieqy


(5 periode)
a. Hukum Islam zaman pertumbuhan
b. Hukum Islam zaman sahabat dan
tabiin
c. Hukum Islam zaman
kesempurnaan
d. Hukum Islam zaman kemunduruan
e. Hukum Islam zaman kebangkitan.

Jaih Mubarok
(6 periode)
a. Hukum Islam zaman Rasul (610-632 M)
b. Hukum Islam zaman Khulafa (632-661 M)
c. Hukum Islam zaman Dinasti Umayyah (661-750 M)
d. Hukum Islam zaman Dinasti Abbasiah (750-1258 M)
e. Hukum Islam zaman Tiga kerajaan besar, yaitu Kerajaan
Turki Umani di Turki sejak Orchan (1326-1359 M) hingga
Bayazid II (1481-1521 M); Dinasti Safawi di Persia sejak
Ishaq Qajar (1925M); dan Dinasti Mughal di India sejak
Zahiruddin Babur (1482-1530 M) hingga dikuasai Inggris
f. Hukum Islam pasca penjajahan negara-negara Islam
berdiri sendiri berdasarkan negara kebangsaan/nation
states (1924- sekarang).

Muhammad Daud Ali


(5 periode)
a. Hukum Islam masa Nabi (610-632 M)
b. Hukum Islam masa Khulafa Rasyidin (632662 M)
c. Hukum Islam masa pembinaan,
pengembangan dan pembukuan(abad 7-10
M)
d. Hukum Islam masa kelesuan pemikiran
(abad 10-19 M)
e. Hukum Islam masa kebangkitan kembali
(abad 19 M-sekarang).

Periode Rosul

Periode Rosul
periode insya dan takwin
(pertumbuhan dan pembentukan),
berlangsung dari tahun 610 M-632 M

KEHIDUPAN BANGSA ARAB SEBELUM


ISLAM

menganut paham kesukuan /qabilah


tata sosial politik tertutup
hierarki sosial yang kuat
kedudukan perempuan cenderung
direndahkan
adat sebagai dalil hukum

PRAKTEK HUKUM PRA ISLAM


ISTBDLA: SUAMI YANG MEMINTA ISTRI UNTUK BERJIMAK
DENGAN LAKI-LAKI KAUM BANGSAWAN AGAR KELAK
MEMPEROLEH ANAK DARI KETURUNAN TERHORMAT
MAQTHU: ANAK LAKI-LAKI YANG MENGAWINI IBU TIRINYA
KETIKA AYAHNYA MENINGGAL
MEMBUNUH BAYI PEREMPUAN HIDUP-HIDUP KETIKA BARU
DILAHIRKAN
ANAK PEREMPUAN DAN ISTRI TIDAK MENDAPAT BAGIAN
WARISAN, SEHINGGA WARISAN DIBAGIKAN KEPADA SAUDARA
LAKI-LAKI YANG MENINGGAL, KERABAT LAKI-LAKI, JANJI SETIA
DAN ANAK ADOPSI
SEORANG WANITA DIPERBOLEHKAN MEMILIKI HUBUNGAN
SUAMI ISTRI DENGAN BANYAK LAKI-LAKI, JIKA MENGANDUNG
AKAN MENENTUKAN SIAPA AYAH BAYI YANG DIKANDUNGNYA

BENTUK-BENTUK PEMBAHARUAN
HUKUM PADA MASA RASULULLAH
PEMBATASAN POLIGAMI
LARANGAN POLIANDRI
SYARAT MENERIMA WARIS (TERBATAS
HUBUNGAN PERKAWINAN DAN
DARAH)

TASYRI PADA MASA NABI


MUHAMMAD:
MASA PEMBENTUKAN HUKUM

Tasyri pada masa nabi


Ayat makkiyah dan madiniyah
Dasar-dasar tasyri
Pemegang wewenang tasyri
Ayat-ayat ahkam dan dasar hukum
penetapannya
Uslub ayat-ayat ahkam
Sunnah dan fungsinya
Ijtihad pada masa rasulullah

Cirri-ciri ayat makkiyah

1.
Ayat dan Surahnya pendek dan susunannya jelas
2.
Banyak bersajak
3.
Banyak qasam, tasybih, dan amtsal.
4.
Gaya bahasa al-makkiyah jarang bersifat konkret dan realistis materialis,
terutama ketika berbincang tentang kiamat.
5.
Setiap surah yang mengandung lafal kalla termasuk al-makkiyah. Kata
kalla dalam Alquran terulang 33 kali dalam 15 surah.
6.
Setiap surah yang mengandung ya ayyuhan nas dan tidak mengandung
ya ayyuhal ladzina amanu.
7.
Ajakan kepada tauhid dan beribadah hanya kepada Allah, pembuktian
mengenai risalah, kebangkitan dan hari pembalasan, hari kiamat dan
kengeriannya, neraka dan siksaannya, surag dan nikmatnya, argumentasi
terhadap orang musyrik dengan menggunakan bukti-bukti rasional dan ayatayat kauniyah.
8.
Peletakkan dasar-dasar umum bagi perundang-undangan dan akhlak
mulia yang menjadi dasar terbentuknya suatu masyarakat; dan penyingkapan
dosa orang musyrik dalam penumpahan darah, memakan harta anak yatim
secara dzalim, penguburan hidup-hidup bayi perempuan dan tradisi buruk
lainnya

TASYRI MEKKAH DAN MADINAH


Ciri-ciri ayat madaniyyah

1.
Setiap surah yang berisi kewajiban atau had adalah
madani.
2.
Setiap surah yang didalamnya disebutkan orangorang munafik adalah madani, kecuali al-ankabut adalah
makki.
3.
Setiap surah yang didalamnya terdapat dialog dengan
ahli kitab adalah madani.
4.
Menjelaskan ibadah, muamalah, had/sanksi,
kekeluargaan, warisan, jihad, hubungan social, hubungan
internasional, baik diwaktu damai maupun perang , kaidah
hokum, dan masalah perundang-undangan.
5.
Seruan terhadap ahli kitab dari kalangan yahudi dan
nasrani, dan ajakan kepada mereka untuk masuk Islam,
penjelasan mengenai penyimpangan mereka terhadap
kitab-kitab Allah, permusuhan mereka terhadap kebenaran
dan perselisihan mereka

1. MASA RASULULLAH

SUMBER:

SUMBER HUKUM MASA RASULULLAH


AL-QURAN
AS-SUNNAH
IJTIHAD RASULULLAH (PANGGILAN
SHOLAT, PERANG BADR DAN UHUD:
POSISI DAN PENANGANAN TAWANAN
PERANG)
PENERAPAN IJTIHAD SAHABAT
(DALAM PERJALANAN, TIDAK ADA AIR
PADA SAAT MASUK WAKTU SHOLAT)

IJTIHAD NABI MUHAMMAD SAW


Pendapat ulama tentang apakah
Nabi berijtihad?
Contoh-contoh ijtihad Nabi

Pengendali Kekuasaan
Tasyri

Pada periode ini pengendali kekuasaan


tasyri adalah Rosul sendiri.
bertanya langsung kepada Rosul
Muhammad SAW.
Hukum-hukum yang keluar dari beliau
menjadi tasyri bagi kaum muslimin yang
wajib diikuti, baik itu dalam bentuk wahyu
dari Allah maupun dari ijtihad beliau sendiri.

IJTIHAD SAHABAT JAMAN RASUL


Pada fase ini, ada sebagian sahabat
yang melakukan ijtihad, namun
keputusan mereka merupakan
penerapan hukum, bukan sebagai
tasyri
Contoh:
kasus Bani Quraizah
kasus dua orang sahabat saat
melakukan perjalanan

DASAR AL-QURAN SEBAGAI HUKUM

QS. an-nisa 4:59


Hadis Muadz ibn Jabal

indikator al-Quran sebagai sumber hukum:


Al-Quran menjuluki dirinya dengan
hukum; QS. ar-Rad 13:37: wakazalika
anzalnahu hukman arabiyyan
Surat dan ayat yang terpanjang dalam alQuran adalah surat dan ayat hukum
(surat al-Baqarah dan ayat hutangpiutang)
Dalam Al-Quran terdapat puluhan bahkan
ratusan ayat tentang perintah berlaku adil
dan larangan bertindak zalim
Hampir semua surat panjang dan surat
madaniah memuat tentang hukum.
Dalam al-Quran terdapat sejumlah ayatayat hukum.
Al-Quran mengecam orang-orang yang

IBARAT AL-QURAN DALAM


MENETAPKAN HUKUM

bentuk tuntutan berbuat dan


meninggalkan
janji kebaikan
pujian dan ancaman
bentuk berita dalam arti tuntutan

ANATOMIS ALQURAN
114 surat,
30 juz,
600 hizb,
240 rub
6.236 ayat (4.475 Makkiyyat dan
1.761 ayat Madaniyyat)
76.430 kata,
322.670 huruf

TEORI QATHI DAN ZHANNI


Al-Quran dan hadist dari segi konstansinya
(wurud) terbagi dua : Qathi wurud dan Zhanni
wurud
Qathi wurud: al-Quran dan hadis mutawatir ;
dan bukan wilayah ijtihad/istinbat
Zhanni wurud: hadis ahad ; dan menjadi objek
ijtihad/istinbat.
Al-Quran dan hadist dari segi dalalahnya/indikasi
hukumnya ada dua:Qathiyyah dalalah dan
Zhanniyah dalalah
Qathiyyah dalalah: hanya menerima satu
penafsiran; wajibnya salat lima waktu, zakat dan
puasa ramadhan.
Zhanniyah dalalah: menerima berbagai macam
penafsiran lewat kreativitas nalar dan intelektual
melalui metodologi istinbath.

Fiqh Pada Masa


Khulafah Al-Rasyidin
( 11 40 H / 632
661 M ).

TASYRI PADA MASA SAHABAT


SENIOR
Sumber tasyri pada masa habat
senior
Pemegang wewenang tasyri
Ijtihaj pada masa sahabat senior
Sebab-sebab perbedaan dalam fatwa
Timbulnya sekte politik

HUKUM ISLAM PADA ZAMAN


SAHABAT
PENGARUH FATWA TERHADAP
PERKEMBANGAN HUKUM
persoalan-persoalan yang dihadapi
oleh sahabat
manhaj Abu Bakar
manhaj Umar

Persoalan yang dihadapi sahabat


kekhawatiran hilangnya al-Quran
kekhawatiran terjadinya ikhtilaf
sahabat terhadap al-Quran
kekhawatiran umat Islam
menyimpang dari al-Quran
perkembangan kehidupan yang
memerlukan hukum syariat

Metode ijtihad Abu Bakar

Al-Quran,
Sunnah ,
Bertanya kepada sahabat,
Musyawarah.

Metode ijtihad Umar


sama dengan Abu Bakar,
keputusan Abu Bakar
surat Umar kepada Abu Musa alAsyari

DALIL HUKUM PADA ZAMAN


SAHABAT
al-Quran
Sunnah
Ijtihad / Rayu

SEBAB IKHTILAF PADA ZAMAN


SAHABAT
Perbedaan yang disebabkan oleh
sifat al-Quran
Perbedaan yang disebabkan oleh
sunnah
Perbedaan yang disebabkan oleh
penggunaan rayu

Perbedaan yang disebabkan oleh


sifat al-Quran
lafaz musytarak/bermakna ganda
ayat berdiri sendiri

Perbedaan yang disebabkan oleh


sunnah
tidak semua sahabat memiliki
penguasaan yang sama terhadap
sunnah
tidak/belum sampainya riwayat
kepada sahabat yang lain
perbedaan sahabat dalam
menakwilan sunnah

mufti/mujtahid sahabat :

4 khalifah rasyidin
Abdullah bin masud
Zaid bin tsabit
Abdullah bin abbas
Abdullah bin umar
Abdullah bin amr bin al ash
Aisyah

HUKUM ISLAM PADA


ZAMAN TABIIN
(BANI UMAYYAH, 661750M)

Fiqh pada Masa Tabi'in hingga


Lahirnya Mazhab Fiqh
Periode Bani Umayah
661-750 M ).

Periode Bani Umayah


661-750 M ).

Dinasti umayah berkuasa hampir satu


abad, tepatnya selama 90 tahun,
ada 14 orang Khalifah.
Dimulai oleh Muawiyah Ibn Abi Sufyan
dan ditutup oleh Marwan Ibn
Muhammad.
Diantara mereka ada yang berjasa dan
ada pula Khalifah yang tidak patut dan
lemah

Periode Bani Umayah


661-750 M ).
Secara umum para Tabiin pada masa
ini mengikuti manhaj (metode) sahabat
dalam mencari hukum.
Mereka merujuk pada al-Quran dan
Hadis dan bila tidak mendapatkan dari
keduanya, mereka merujuk pada ijtihad
sahabat dan baru setelah itu mereka
sendiri berijtiahad sesuai dengan
kaidah-kaidah ijtihad para sahabat.

Periode Bani Umayah


661-750 M ).
benih ikhtilaf/perpecahan muncul pada masa
pemerintahan khalifah Utsman bin Affan.
Utsman adalah khalifah pertama yang mengizinkan para
sahabat untuk meninggalkan madinah dan menyebar ke
berbagai daerah(Basrah, kufah, Mesir dan syam)
Penyebaran sahabat ke berbagai daerah tersebut
berpengaruh terhadap perkembangan fiqh dan ikhlilaf di
kalangan tabiin.
karena masing-masing daerah memiliki perbedaan
situasi, kebiasaan dan kebudayaan, disamping
perbedaan kapasitas pemahaman para ahli fikih dalam
mengantisipasi masalah-masalah yang muncul.

faktor ikhtilaf periode tabiin.


pergolakan-pergolakn politik sejak
terbunuhnya Utsman,
pindahnya ibuko kekhalifahan ke Kufah
kemudian ke Syam/Damaskus
konfrontasi politik antara Ali dan
Muawiyyah dan penyelewengan daulah
Umayyah
Kemunculan aliran Syiah, Khawarij
dan jumhur

Faktor penyebab berkembangnya


Tasyri
1. Bidang politik (: Khawarij, Syiah
dan Jumhur Ulama)
2. Perluasan Wilayah
3. Perbedaan Penggunaan Rayu
(aliran Hadits dan aliran rayu)

faktor berkembangnya fiqh pada


masa tabiin
1. Umat Islam pecah menjadi tiga gol: Khawarij, Syi'ah,
jumhur
2. Meluasnya daerah kekuasaan Islam
3. bercampurnya berbagai kebudayaan dan adat istiadat
4.meyebarnya para fuqaha ke berbagai daerah kekuasaan
islam.
4. Munculnya perdebatan-perdebatan antara para fuqaha.
5. Adanya pengaruh politik penguasa dalam fiqh.
6. Banyaknya Mawali (non Arab) yang mempelajari Islam
7.penggunaan akal dan nalar secara berlebihan
8. kemunculan dua madrasah; madrasatul hadits dan
madrasatul ra'yi.

Ahlul Hadits
kelompok yang metode pemahamannya terhadap
ajaran Islam amat terikat oleh riwayat dari Nabi Saw.
Aliran ini timbul di Hijaz, utamanya di Madinah.
Karrena penduduk hijaz lebih banyak mengetahui
hadits dan tradisi Rasul disbanding dengan
penduduk di luar Hijaz.
Di Madinah sebagai ibukota Islam, beredar hadits
Nabi Saw yang jauh lebih banyak dan lengkap
disbanding dengan daerah lain mana pun.
Semua persoalan hukum dan dan budaya sudah
terjawab oleh teks wahyu (al-Quran dan al-Hadits).

Pemikiran Hukum Islam;


Syiah, Khawarij, dan
Jumhur

Pemikiran Hukum Islam Syiah


1. Nikah mutah adalah dibolehkan
syariat Islam.
2. Wanita hanya dapat mewaris benda
bergerak dari mayyit.
3. Waktu shalat hanya ada tiga, yaitu
pertama, Zhuhur dan Ashar (dikerjakan
sekaligus pada waktu salah satunya),
kedua maghrib dan Isya (dikerjakan
sekaligus pada waktu salah satunya),
ketiga shubuh.

Pemikiran Hukum Islam


Syiah
Imamah berdasarkan wasiat
Ijma ulama adalah
qawlul/perkataan seorang imam
Sunnah adalah periwayatan
imam

Pemikiran Hukum Islam Khawarij


pemimpin itu untuk umat dan umatlah yang
berhak memilih dan memberhentikannya.
perbuatan merupakan bagian dari iman, sehingga
iman saja tidak cukup
Tidak ada hukuman rajam bagi wanita pezina
mukhsan, krn tdk ada dalam al-Quran.
Boleh berwasiat untuk ahli waris
Thaharah untuk ibadah shalat adalah suci lahir
batin. Kata-kata bohong, kotor, permusuhan dan
lain-lain merupakan prilaku kotor (manawi) yang
dapat merusak thaharah.

Fuqaha sabah7/madrasah
Madinah :
Said ibn Musayyab (w. 94)
Urwah ibn Zubair (w. 94 H)
Abu Bakar ibn Abdurrahman ibn Harits ibn
Hisyam al-Makhzumi (w. 94 H)
Ubaidillah ibn Abdullah ibn Utbah ibn Masud
(w. 98 H)
Kharijah ibn Zaid ibn Tasabit (w. 99 H)
Al-Qasim ibn Muhammad ibn Abi Bakar (w.
107 H)
Sulaiman ibn Yasar (107)

Fuqaha madinah tabaqah kedua :

Abd Allah ibn Abd Allah ibn Umar


Salim ibn Abd Allah ibn Umar
Aban ibn Ustman ibn Affan
Abu Salamah ibn Abd ar-Rahman ibn
Auf
Ali ibn Husein ibn Ali Abi Talib
Nafi Maula ibn Umar

Fuqaha Madinah tabaqah ketiga :

Abu Bakr Muhammad ibn Amr ibn Hazm


Muhammad ibn Abu Bakr
Abd Allah ibn Ustman ibn Affan
Jafar ibn Muhammad ibn Ali ibn al-Husein
Abd Allah ibn al-Qasim ibn Muhammad ibn
Muhammad ibn Abu Bakr
Muhammad ibn Muslim ibn Syihab az-Zuhri

Fuqaha Mekkah
1.'Abd-Allah ibn, 'Abbas ibn 'Abd-Muthalib.
Dianggap Bapak Ilmu tafsir al-Qur'an. Belajar
banyak dari 'Umar, 'Ali dan Ubay ibn Ka'b. Wafat
di Thaif pada 68 H.
2.Mujahid ibn Jabr, Belajar dari Sa'd, 'A'isyah,
Abu Hurayrah, Ibn 'Abbas, dan lain-lain. Wafat
pada 103 H.
3.'Ikrimah, klien Ibn 'Abbas. Belajar dari Ibn
'Abbas, 'A'isyah, Abu Hurayrah, dll. Pernah
menyatakan ia sependapat dengan kaum
Khawarij. Wafat pada 107 H.
4.'Atha ibn Rabbah. Belajar dari 'A'isyah, Abu
Hurayrah, Ibn 'Abbas, dan sebagainya. Wafat

Madrasah Kufah

Madrasah Kufah (generasi sahabat):

Abd Allah ibn Masud


Abu Musa al-Asyari
Saad ibn Abi Waqqas
Amar ibn Yasir
Khuzaifah ibn al-Yaman
Anas ibn Malik

Tabaqah pertama madrasah Kufah :


al-Qamah ibn Qais an-Nakhai (w. 62 H)
al-aswad ibn Yazid an-Nakhai
Abu Maisarah Amar ibn Syarahbil alHamdani
Masruq ibn al-Ajda al-Hamdani (w.63H)
Ubaidah as-Salmani
Syuraih al-Harits al-Kindi (w.82 H)

Tabaqah kedua madrasah Kufah

Hamad ibn Sulaiman


Mansur ibn al-Mutamir as-Salami
Al-Mughirah ibn Muqsim adl-Dlabbi
Sulaiman ibn Mahran al-Amasy
(w.148 H)

Tabaqah ketiga madrasah


Kufah

Abi Laila
Ibnu Syubrumah
Syuraik al-Qadli
Abu Hanifah

Ahlur Ray
kelompok pemikir hukum Islam yang memberi
porsi akal/nalar lebih banyak dibanding dengan
periwayatan
Dalam menjawab persoalan hukum tidak terikat
oleh teks nash (al-Quran dan al-Hadits) dan
leluasa menggunakan pendapat akal.
Mereka berpendapat bahwa nash syari itu
mempunyai tujuan tertentu/maqasid syariah.
(bertujuan mendatangkan maslahat bagi
manusia).
berupaya memikirkan rahasia yang terkandung
dibalik nash yang dikenal dengan talil al ahkam..

Contoh pemikiran ahli ray


1 . Setiap 40 ekor kambing zakatnya adalah
seekor kambing.
2 . Zakat fitrah itu satu gantang kurma atau
gandum.
pemilik 40 ekor kambing tidak harus
mengeluarkan zakat berupa seekor kambing,
tetapi boleh bisa berupa apa saja yang lebih
sesuai dengan kebutuhan masyarakat minimal
seharga satu ekor kambing.
zakat fitrah boleh dibayar dengan kurma atau
gandum atau apa saja yang senilai dengannya.

pembukuan Hadits
Di mulai pada masa pemerintahan Umar Bin
Abdul Aziz
Sebabnya: Kekhawatiran khalifah akan semakin
tidak terurusnya hadits-hadits Nabi Saw dalam
tulisan
Melalui tim: Muhammad Ibn Syihab al-Zuhri
Awalnya hanya hanya menghimpun kemudian
dilanjutkan dengan pemilahan hadits-hadits
sahih dari yang tidak sahih
Awalnya masih bercampur hadis dengan atsar
(ucapan sahabat)

You might also like