Professional Documents
Culture Documents
Macam-macam Tasyri
Tasyri dibedakan menjadi dua :
1. al-tasyri dari sudut sumber, dibatasi
pada tasyri yang dibentuk pada zaman
Nabi Muhammad yaitu Al Quran dan
Sunnah
2. al-tasyri dari sudut keluasan dan
kandungan, mencakup ijtihad sahabat,
tabiin dan ulama sesudahnya.
Fiqh = Amaliyah
saja
Perkembangan berikutnya
Aqidah
Aqidah
Amaliyah
Fiqh
Akhlak
Akhlak
PENGERTIAN FIQIH
Fiqih menurut bahasa
Al-fiqhu = al-fahmu (paham). QS. alNisa:78, QS. Thaha :27-28, QS.Hud:91&
Utiya fulan fiqhan fi-al-din (pepatah arab),
Allahumma allimhu al-dina wa faqqihhu
fi al-tawil
Al-fiqhu : al-ilmu (pengetahuan), karena
dengan mengetahui, seseorang akan
memahami.
Fiqih (terminologi):
ilmu tentang hukum syara
mengenai perbuatan manusia
(amaliah) yang diperoleh dari
dalil-dalilnya yang terperinci.
Himpunan hukum syara
tentang perbuatan manusia
(amaliah)yang diambil dari dalildalilnya yang terperinci.
bahasa
PENGERTIAN
FIQIH
bersifat amaliyah
yang diistimbath
dari sumber yang rinci
HUKUM ISLAM
Kata hukum (etimologi) : bahasa Arab
al-hukm, berarti : ketetapan, keputusan,
penyelesaian suatu masalah. Kata alhukm merupakan bentuk masdar dari
hakama yahkumu, artinya
memutuskan, menetapkan.
DALIL KEWAJIBAN
BELAJAR ILMU FIQIH
Alquran
qurqn
dan hadits
(
Maka bertanyalah kepada orang yang
mempunyai pengetahuan (ulama) jika kamu
tidak mengetahui (QS. An-Nahl : 43)
DALIL KEWAJIBAN
BELAJAR ILMU FIQIH
hadits
quran
Sesungguhnya Allah tidak mencabut ilmu secara tiba-tiba dari
ilmu dengan
kepada
tengah manusia,
tapi Allah
mencabut
Maka bertanyalah
orang dicabutnya
yang
nyawa para ulama. Hingga ketika tidak tersisa satu pun dari ulama,
mempunyai pengetahuan (ulama) jika kamu
orang-orang menjadikan orang-orang bodoh untuk menjadi
mengetahui
(QS.
An-Nahl
: 43)
pemimpin.
Ketika
orang-orang
bodoh
itu ditanya
tentang
masalah
Tidak tidak
sepatutnya
bagi mu'minin
itu
pergi
semuanya.
agama
merekatidak
berfatwa
akhirnya
mereka
dan
Mengapa
pergitanpa
dari ilmu,
tiap-tiap
golongan
disesat
antara
menyesatkan
mereka beberapa
orang untuk memperdalam
pengetahuan
agama
untuk
(HR Bukhari dalammereka
al Ilmu 1/234tentang
dan Muslim dalam
al-Ilmudan
16/223)
memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka
identitas keislaman
kunci memahami Quran Sunnah
porsi terbesar ajaran Islam
HIKMAH
BELAJAR FIQIH
HUKUM
BELAJAR ILMU
FIQIH
fardhu ain
setiap muslim
dasar ibadah
fardhu kifayah
ulama
pendalaman
HUKUM
FIQIH
DIKERJAKAN
DITINGGALKAN
wajib
PAHALA
DOSA
sunnah
PAHALA
TIDAK DOSA
mubah
TIDAK PAHALA
TIDAK DOSA
makruh
TIDAK DOSA
PAHALA
haram
DOSA
PAHALA
zaman
sumber
hukum
statis
realitas
kehidupan
dinamis
peradab
an
adat
FAHAM
FAHAM
hukum
ijtihad
ULAMA
sosial
KAIDAH
fiqih
wajib
sunna
h
mubah
makru
h
hara
m
quran
muttafaq
sunnah
ijma
qiyas
SUMBER
FIQIH
mashalih mursalah
istidlal
istishab
mukhtlaf
sadd adz-dzariah
istihsan
urf
syaru man qablana
Periodesasi Perkembangan
tasyri islami
Subhi Mahmasani
(5 periode)
a. Hukum Islam zaman Nabi saw
b. Hukum Islam zaman Khulafa
Rasyidin dan Umawiyun
c. Hukum Islam zaman keemasan
Abbasiah
d. Hukum Islam zaman kemunduruan
dan taklid
e. Hukum Islam zaman kebangkitan.
Jaih Mubarok
(6 periode)
a. Hukum Islam zaman Rasul (610-632 M)
b. Hukum Islam zaman Khulafa (632-661 M)
c. Hukum Islam zaman Dinasti Umayyah (661-750 M)
d. Hukum Islam zaman Dinasti Abbasiah (750-1258 M)
e. Hukum Islam zaman Tiga kerajaan besar, yaitu Kerajaan
Turki Umani di Turki sejak Orchan (1326-1359 M) hingga
Bayazid II (1481-1521 M); Dinasti Safawi di Persia sejak
Ishaq Qajar (1925M); dan Dinasti Mughal di India sejak
Zahiruddin Babur (1482-1530 M) hingga dikuasai Inggris
f. Hukum Islam pasca penjajahan negara-negara Islam
berdiri sendiri berdasarkan negara kebangsaan/nation
states (1924- sekarang).
Periode Rosul
Periode Rosul
periode insya dan takwin
(pertumbuhan dan pembentukan),
berlangsung dari tahun 610 M-632 M
BENTUK-BENTUK PEMBAHARUAN
HUKUM PADA MASA RASULULLAH
PEMBATASAN POLIGAMI
LARANGAN POLIANDRI
SYARAT MENERIMA WARIS (TERBATAS
HUBUNGAN PERKAWINAN DAN
DARAH)
1.
Ayat dan Surahnya pendek dan susunannya jelas
2.
Banyak bersajak
3.
Banyak qasam, tasybih, dan amtsal.
4.
Gaya bahasa al-makkiyah jarang bersifat konkret dan realistis materialis,
terutama ketika berbincang tentang kiamat.
5.
Setiap surah yang mengandung lafal kalla termasuk al-makkiyah. Kata
kalla dalam Alquran terulang 33 kali dalam 15 surah.
6.
Setiap surah yang mengandung ya ayyuhan nas dan tidak mengandung
ya ayyuhal ladzina amanu.
7.
Ajakan kepada tauhid dan beribadah hanya kepada Allah, pembuktian
mengenai risalah, kebangkitan dan hari pembalasan, hari kiamat dan
kengeriannya, neraka dan siksaannya, surag dan nikmatnya, argumentasi
terhadap orang musyrik dengan menggunakan bukti-bukti rasional dan ayatayat kauniyah.
8.
Peletakkan dasar-dasar umum bagi perundang-undangan dan akhlak
mulia yang menjadi dasar terbentuknya suatu masyarakat; dan penyingkapan
dosa orang musyrik dalam penumpahan darah, memakan harta anak yatim
secara dzalim, penguburan hidup-hidup bayi perempuan dan tradisi buruk
lainnya
1.
Setiap surah yang berisi kewajiban atau had adalah
madani.
2.
Setiap surah yang didalamnya disebutkan orangorang munafik adalah madani, kecuali al-ankabut adalah
makki.
3.
Setiap surah yang didalamnya terdapat dialog dengan
ahli kitab adalah madani.
4.
Menjelaskan ibadah, muamalah, had/sanksi,
kekeluargaan, warisan, jihad, hubungan social, hubungan
internasional, baik diwaktu damai maupun perang , kaidah
hokum, dan masalah perundang-undangan.
5.
Seruan terhadap ahli kitab dari kalangan yahudi dan
nasrani, dan ajakan kepada mereka untuk masuk Islam,
penjelasan mengenai penyimpangan mereka terhadap
kitab-kitab Allah, permusuhan mereka terhadap kebenaran
dan perselisihan mereka
1. MASA RASULULLAH
SUMBER:
Pengendali Kekuasaan
Tasyri
ANATOMIS ALQURAN
114 surat,
30 juz,
600 hizb,
240 rub
6.236 ayat (4.475 Makkiyyat dan
1.761 ayat Madaniyyat)
76.430 kata,
322.670 huruf
Al-Quran,
Sunnah ,
Bertanya kepada sahabat,
Musyawarah.
mufti/mujtahid sahabat :
4 khalifah rasyidin
Abdullah bin masud
Zaid bin tsabit
Abdullah bin abbas
Abdullah bin umar
Abdullah bin amr bin al ash
Aisyah
Ahlul Hadits
kelompok yang metode pemahamannya terhadap
ajaran Islam amat terikat oleh riwayat dari Nabi Saw.
Aliran ini timbul di Hijaz, utamanya di Madinah.
Karrena penduduk hijaz lebih banyak mengetahui
hadits dan tradisi Rasul disbanding dengan
penduduk di luar Hijaz.
Di Madinah sebagai ibukota Islam, beredar hadits
Nabi Saw yang jauh lebih banyak dan lengkap
disbanding dengan daerah lain mana pun.
Semua persoalan hukum dan dan budaya sudah
terjawab oleh teks wahyu (al-Quran dan al-Hadits).
Fuqaha sabah7/madrasah
Madinah :
Said ibn Musayyab (w. 94)
Urwah ibn Zubair (w. 94 H)
Abu Bakar ibn Abdurrahman ibn Harits ibn
Hisyam al-Makhzumi (w. 94 H)
Ubaidillah ibn Abdullah ibn Utbah ibn Masud
(w. 98 H)
Kharijah ibn Zaid ibn Tasabit (w. 99 H)
Al-Qasim ibn Muhammad ibn Abi Bakar (w.
107 H)
Sulaiman ibn Yasar (107)
Fuqaha Mekkah
1.'Abd-Allah ibn, 'Abbas ibn 'Abd-Muthalib.
Dianggap Bapak Ilmu tafsir al-Qur'an. Belajar
banyak dari 'Umar, 'Ali dan Ubay ibn Ka'b. Wafat
di Thaif pada 68 H.
2.Mujahid ibn Jabr, Belajar dari Sa'd, 'A'isyah,
Abu Hurayrah, Ibn 'Abbas, dan lain-lain. Wafat
pada 103 H.
3.'Ikrimah, klien Ibn 'Abbas. Belajar dari Ibn
'Abbas, 'A'isyah, Abu Hurayrah, dll. Pernah
menyatakan ia sependapat dengan kaum
Khawarij. Wafat pada 107 H.
4.'Atha ibn Rabbah. Belajar dari 'A'isyah, Abu
Hurayrah, Ibn 'Abbas, dan sebagainya. Wafat
Madrasah Kufah
Abi Laila
Ibnu Syubrumah
Syuraik al-Qadli
Abu Hanifah
Ahlur Ray
kelompok pemikir hukum Islam yang memberi
porsi akal/nalar lebih banyak dibanding dengan
periwayatan
Dalam menjawab persoalan hukum tidak terikat
oleh teks nash (al-Quran dan al-Hadits) dan
leluasa menggunakan pendapat akal.
Mereka berpendapat bahwa nash syari itu
mempunyai tujuan tertentu/maqasid syariah.
(bertujuan mendatangkan maslahat bagi
manusia).
berupaya memikirkan rahasia yang terkandung
dibalik nash yang dikenal dengan talil al ahkam..
pembukuan Hadits
Di mulai pada masa pemerintahan Umar Bin
Abdul Aziz
Sebabnya: Kekhawatiran khalifah akan semakin
tidak terurusnya hadits-hadits Nabi Saw dalam
tulisan
Melalui tim: Muhammad Ibn Syihab al-Zuhri
Awalnya hanya hanya menghimpun kemudian
dilanjutkan dengan pemilahan hadits-hadits
sahih dari yang tidak sahih
Awalnya masih bercampur hadis dengan atsar
(ucapan sahabat)