Professional Documents
Culture Documents
Kasus... !
Tn. A usia 30 tahun, dirawat di ruang
penyakit dalam dengan keluhan gejala
anoreksia (nafsu makan buruk), nyeri
ulu hati setelah makan, kembung, rasa
asam di mulut, mual dan muntah.
Tugas :
1. Gangguan yang terjadi pada pasien.
2. Asuhan keperawatannya.
Definisi Gastritis
Gastritis adalah
peradangan yang
mengenai mukosa
lambung. Peradangan ini
mengakibatkan
pembengkakan mukosa
lambung sampai
terlepasnya epitel mukosa
superfisial yang menjadi
penyebab terpenting
dalam gangguan saluran
pencernaan.
Etiologi
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
Patofisiologi
Klasifikasi gastritis
Secara garis besar gastritis dibedakan menjadi 4 tipe
berdasarkan perjalanan dan gejala klinisnya :
a. Gastritis akut hemoragik erosif.
dikategorikan hemoragik erosif karena beresiko terjadi
pendarahan masif dan perforasi gaster.
b. Gastritis aktif kronik non erosif
Banyak terjadi pada daerah antrum, penyebab utamanya
infeksi bakteri helicobacter pylori.
c. Gastritis atropi
Penyebabnya tersering tipe ini adalah auto anti bodi.
d. Gastritis reaktif
Disebabkan pasca operasi daerah antrum atau daerah
pylorus yang mengakibatkan refluks enterogastrik.
Manifestasi klinis
a) Nyeri terbakar di
b)
c)
d)
e)
f)
g)
epigastrium/rasa tidak
enak yang bertambah
berat dengan makan
Dispepsia
Anoreksia
Mual dan muntah
Perut kembung
Sering merasa lapar
Dapat terjadi
pendarahan yang
mengakibatkan
hematemesis/ melena
Terapi obat
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Antasida
Pompa proton
Agen cytoprotektif
Obat anti sekretori
Pankreatin
Ranitidin
Simetidin
Pengkajian
Pengkajian keperawatan pada
gangguan gastritis berupa Anamesa,
riwayat kesehatan saat ini, riwayat
kesehatan masa lalu, riwayat
kesehatan keluarga, pemeriksaan fisik,
pengkajian psikososial dan
pemeriksaan diagnostik.
Anamnesa
a.
b.
c.
d.
e.
f.
Keluhan utama :
Anoreksia, nyeri ulu hati setelah makan,
kembung, rasa asam di mulut, mual dan
muntah.
b. Riwayat kesehatan sekarang :
Pasien mengatakan bahwa nafsu
makannya buruk, mual dan muntah disertai
nyeri ulu hati terasa seperti tersayat-sayat.
Nyeri bertambah setelah makan dan
berkurang apabila sesudah meminum antasid.
a.
e. Pemeriksaan fisik
Keadaan umum: klien tampak lemah
Inspeksi : mata konjungtiva anemis,
mukosa mulut kering, bibir pecahpecah, RR : 20x/menit. Penurunan
produksi urine < 500ml/hr.
Palpasi : nyeri di ulu hati, kembung.
Auskultasi : bising usus 5x/menit.
Diagnosa keperawatan
O Defisit volume cairan kurang dari kebutuhan tubuh
Intervensi keperawatan
Diagnosa 1 : Defisit volume cairan kurang
dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
intake yang tidak adekuat dan output cair
yang berlebih (mual dan muntah).
Tujuan : Mencegah output yang berlebih dan
mengoptimalkan intake cair.
Kriteria Hasil: Mempertahankan volume
cairan adekuat dengan dibuktikan oleh
mukosa bibir lembab, turgor kulit baik,
pengisian kapiler berwarna merah muda, input
dan output seimbang.
Intevensi
Rasional
1. Program ini
mengistirahatkan saluran
pencernaan sementara , dan
memenuhi nutrisi sangat
penting dan dibutuhkan
2. Stress menyebabkan
peningkatan produksi asam
lambung, untuk klien dengan
gastritis penggunaan
penghambat pompa proton
membantu untuk mengurangi
asam lambung dengan cara
menutup pompa asam dalam
sel lambung penghasil asam
merasakan nyeri
Implementasi
Tindakan sesuai dengan intervensi
Evaluasi
Any question...?