You are on page 1of 3

TIKET MASUK

PRAKTIKUM ILMU PENYAKIT TANAMAN


Proses Reproduksi Seksual dan Aseksual Jamur

Nama : NURUL ISTIQOMAH


NIM

: 135040201111163

Kelas : C2 / Senin, 08.45


Asisten : Intan Fuji A.

MINAT HAMA PENYAKIT TUMBUHAN


PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2016

Perbedaan Reproduksi Jamur


Secara alamiah jamur dapat berkembangbiak dengan dua cara yaitu dengan seksual dan
aseksual. Reproduksi jamur di alam berlangsung dengan cara membentuk spora.

Reproduksi secara aseksual atau tak kawin adalah lebih pentin bagi jamur untuk
perkembangan dari spesies, karena banyak menghasilkan individu baru akibat terjadi secara
berulang-ulang, sedangkan yang kawin hanya terjadi dalam setahun tau semusim.
Reproduksi secara aseksual dapat digolongkan kedalam beberapa cara :
1. Fragmentasi dari tubuh, tiap potongan tumbuh menjadi individu baru, potongan tersebut
disebut arthrospora atai iodia.
2. Pembelahan (fission) dari sel-sel somatik menjadi sel-sel anakan.
3. Penguncupan (budding) dari sel-sel somatik atau spora, tiap kuncup membentuk
individu baru.
4. Pembentukan spora, tiap spora baru akan berkecambah membentuk tabung kecambah
yang tumbuh menjadi miselium. Contoh spora sebagai berikut :
Sporangiospora : terjadi karena diferensiasi dalam jumlah tak tentu dari
protoplasma sel besar yang disebut sporangium. Spora yan terbentuk terdiri dari
dua macam yaitu yang dapat bergerak (motile) disebut zoospora. Dan yang tak

dapat bergerak disebut NO index entries found.


Konidium: dibentuk diujung atau di samping percabangan hifa yang disebut
konidiofor.

Reproduksi secara seksual atau kawin. Pada jamur reproduksi secara kawin merupakan
penggabungan dua inti yang sesuai (kompatibel). Proses reproduksi ini khususnya dapat
dibedakan ke dalam tiga fase :

1. Plasmogami, yaitu penggabungan dua protoplas yang menyebabkan dua inti saling
berdekatan dalam sel yang sama.
2. Kariogami, adalah penggabungan dua inti setelah plasmogami dan menghasilkan suatu
inti yang diploid. Pada jamur tingkat tinggi, kedua proses ini berlangsung pada waktu
yang berbeda. Plasmogami menghasilkan sel binuklet (sel berinti dua) mengandung satu
inti dari tiap orang tuanya. Pasangan inti seperti ini dinamakan dikarion.
3. Meiosis, yaitu proses reduksi yang mengembalikan inti haploid (satu inti diploid
menghasilkan empat inti haploid).
Beberapa spesies menghasilkan kelamin jantan dan kelamin betina yang jelas, dan
dapat dibedakan pada tiap-tiap thallus. Spesies semacam ini dinamakan hermaprodit.
Spesies yang lain dinamakan dioecious karena alat kelaminnya terpisah dalam dua individu
thallus yang berbeda. Suatu spesies dioecious umumnya tak dapat berkembangan biak
secara kawin sendiri karena thallus tersebut hanya berfungsi sebagai kelamin jantan atau
betina saja.
Alat-alat kelamin jamur disebut gametangium, yang memberikan sel kelamin yang
disebut gamet. Jika kedua gametangium tersebut dapat dibedakan, maka dinamakan
heterogametangium. Gametangium jantan disebut antherium dan gametangium betina
disebut oogonium. Jika kedua gametangium serupa makan dinamakan isogametangium,
misal pada Zygomycetes. Apabila sel-sel gamet mempunyai bentuk yang sama, baik yang
jantan maupun betinanya, maka disebut isogamet, sedangkan bila berbeda disebut
anisogamet atau heterogamet.

You might also like