Professional Documents
Culture Documents
1. PENDAHULUAN
Air tanah merupakan sumber daya air yang penting dalam menunjang keperluan hidup sehari-hari dan
kegiatan pembangunan, maka harus dikelola dengan baik. Untuk melaksanakan pengelolaan air tanah
tersebut harus dilaksanakan secara utuh di dalam satu cekungan air tanah yang mencakup daerah
imbuhan (recharge area) dan daerah lepasan (discharge area) air tanah.
Daerah imbuhan air tanah dan daerah lepasan air tanah, mempunyai karakteristik hidrogeologi dan fungsi
pengelolaan yang berbeda. Daerah imbuhan air tanah berfungsi sebagai daerah resapan secara alamiah,
dan pada suatu cekungan air tanah perlu dipelihara dan dilestarikan keberadaannya. Daerah lepasan air
tanah berfungsi sebagai daerah keluaran air tanah secara alamiah pada cekungan air tanah perlu
dikendalikan pengambilan air tanahnya. Mengingat perbedaan pelaksanaan pengelolaan pada masingmasing daerah tersebut maka perlu diketahui daerah imbuhan dan daerah lepasan air tanah.
Untuk memudahkan setiap pihak yang berkepentingan terutama pemerintah daerah dalam menentukan
daerah imbuhan dan lepasan air tanah maka diperlukan panduan teknis penentuan daerah imbuhan dan
daerah lepasan air tanah.
2. CIRI-CIRI DAERAH IMBUHAN DAN DAERAH LEPASAN AIR TANAH
Ciri-ciri daerah imbuhan dan daerah lepasan air tanah pada suatu cekungan air tanah terdiri atas ciri-ciri
umum dan khusus yang diuraikan sebagai berikut :
2.1 Ciri-Ciri Umum Daerah Imbuhan Air Tanah
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
Mempunyai arah umum aliran air tanah secara vertikal ke bawah. (Gambar 1)
Air meresap ke dalam tanah sampai muka air tanah (mengisi akuifer). (Gambar 2)
Kedudukan muka preatik relatif dalam.
Kedudukan muka preatik lebih dalam dari muka pisometrik pada kondisi alamiah. (Gambar 3).
Daerah singkapan batuan lolos air tidak jenuh air.
Daerah pebukitan atau pegunungan
Kandungan kimia air tanah relatif rendah
Umur air tanah relatif muda.
e.
f.
g.
h.
Kelulusan batuan.
Curah hujan.
Tanah penutup.
Kemiringan lereng.
Muka air tanah tidak tertekan.
Masing-masing parameter mempunyai pengaruh terhadap resapan air ke dalam tanah yang dibedakan
dengan nilai bobot (Tabel 1). Parameter yang mempunyai nilai bobot paling tinggi merupakan parameter
yang paling menentukan kemampuan peresapan untuk menambah air tanah secara alamiah pada suatu
cekungan air tanah.
Tabel 1. Nilai Bobot Parameter Resapan Air
No.
Parameter
Nilai Bobot
Kelulusan batuan
Sangat tinggi
Curah hujan
Tinggi
18
Tanah penutup
Cukup
Kemiringan lereng
Sedang
Rendah
Nilai Peringkat
(m/hari)
> 103
Sangat tinggi
10 - 10
Tinggi
10 10
Cukup
10 10
-2
Sedang
Rendah
-2
-4
< 10
-4
19
No.
Nilai Peringkat
(mm/tahun)
>4000
Sangat tinggi
3000 4000
Tinggi
2000 3000
Cukup
1000 2000
Sedang
<1000
Rendah
Nilai Peringkat
Tanah Penutup
Kerikil
Sangat tinggi
Pasir kerikilan
Tinggi
Cukup
Lanau lempungan
Sedang
Lempung lanauan
Rendah
Kemiringan Lereng
Nilai Peringkat
(derajat)
<5
Sangat tinggi
5 10
Tinggi
10 20
Cukup
20 40
Sedang
< 40
Rendah
Nilai Peringkat
Tidak Tertekan
Sangat tinggi
20 30
Tinggi
10 20
Cukup
5 10
Sedang
<5
Rendah
20
e.
Mengelompokan daerah imbuhan air tanah menjadi daerah imbuhan utama, daerah imbuhan
tambahan, dan daerah imbuhan tidak berarti.
1)
Daerah imbuhan utama, merupakan daerah imbuhan air tanah dengan nilai imbuhan lebih
besar dari 33
2)
Daerah imbuhan tambahan, merupakan daerah imbuhan air tanah dengan nilai imbuhan
antara 30 sampai 33.
3)
Daerah imbuhan tidak berarti, merupakan daerah imbuhan air tanah dengan nilai imbuhan
lebih kecil dari 30.
21
22
23
24