Professional Documents
Culture Documents
munculnya
gejala
klinis
masa
inkubasi
dapat
dibedakan
berdasarkan
penyebabnya:
a.
b.
c.
d.
Masa inkubasi malaria juga tergantung dari intensitas infeksi, pengobatan yang sudah
pernah didapat sebelumnya dan derajat imunitas penjamu. (Soegijanto,2004:6)
Plasmodium adalah parasit yang termasuk vilum Protozoa, kelas sporozoa.
Terdapat empat spesies Plasmodium pada manusia yaitu : Plasmodium vivax
menimbulkan malaria vivax (malaria tertiana ringan). Plasmodium falcifarum
menimbulkan malaria falsifarum (malaria tertiana berat), malaria pernisiosa dan
seksual. Masa antara permulaan infeksi sampai ditemukannya parasit dalam darah
tepi adalah masa prapaten, sedangkan masa tunas/ incubasi intrinsik dimulai dari
masuknya sporozoit dalam badan hospes sampai timbulnya gejala klinis demam.
(Mansjoer, 2001, hal. 409).
b. Fase Aseksual
Terjadi di dalam hati, penularan terjadi bila nyamuk betina yang terinfeksi
parasit, menyengat manusia dan dengan ludahnya menyuntikkan sporozoit ke
dalam peredaran darah yang untuk selanjutnya bermukim di sel-sel parenchym
hati (Pre-eritrositer). Parasit tumbuh dan mengalami pembelahan (proses
skizogoni dengan menghasilakn skizon) 6-9 hari kemudian skizon masak dan
melepaskan beribu-ribu merozoit. Fase di dalam hati ini di namakan Pra
-eritrositer primer. Terjadi di dalam darah. Sel darah merah berada dalam
sirkulasi lebih kurang 120 hari. Sel darah mengandung hemoglobin yang dapat
mengangkut 20 ml O2 dalam 100 ml darah. Eritrosit diproduksi oleh hormon
eritropoitin di dalam ginjal dan hati. Sel darah di hancurkan di limpa yang mana
proses penghancuran yang di keluarkan diproses kembali untuk mensintesa sel
eritrosit yang baru dan pigmen bilirubin yang dikelurkan bersamaan dari usus
halus. Dari sebagian merozoit memasuki sel-sel darah merah dan berkembang di
sini menjadi trofozoit. Sebagian lainnya memasuki jaringan lain, antara lain limpa
atau terdiam di hati dan disebut ekso-eritrositer sekunder. Dalam waktu 48 -72
jam, sel-sel darah merah pecah dan merozoit yang di lepaskan dapat memasuki
siklus di mulai kembali. Setiap saat sel darah merah pecah, penderita merasa
kedinginan dan demam, hal ini di sebabkan oleh merozoit dan protein asing yang
di pisahkan. Secara garis besar semua jenis Plasmodium memiliki siklus hidup
yang sama yaitu tetap sebagian di tubuh manusia (aseksual) dan sebagian ditubuh
nyamuk.
5. Pathway
Nyamuk betina
permulaan infeksi
kedinginan
Demam
hipertermia
Hipotermia
berkeringat berlebih
kelelahan haus positif
dehidrasi
Kekurangan vol. Cairan
6. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan khusus pada kasus- kasus malaria dapat diberikan tergantung dari
jenis plasmodium, menurut Tjay & Rahardja (2002) antara lain sebagai berikut:
a. Malaria Tersiana/ Kuartana
Biasanya di tanggulangi dengan kloroquin namun jika resisten perlu di
tambahkan mefloquin single dose 500 mg p.c (atau kinin 3 dd 600 mg selama 4-7
hari). Terapi ini disusul dengan pemberian primaquin 15 mg /hari selama 14 hari)
b. Malaria Ovale
Berikan kinin dan doksisklin (hari pertama 200 mg, lalu 1 dd 100 mg selama 6
hari). Atau mefloquin (2 dosis dari masing-masing 15 dan 10 mg/ kg dengan
interval 4-6 jam). Pirimethamin-sulfadoksin (dosis tunggal dari 3 tablet ) yang
biasanya di kombinasikan dengan kinin (3 dd 600 mg selama 3 hari).
c. Malaria Falcifarum
Kombinasi sulfadoksin 1000 mg dan pirimetamin 25 mg per tablet dalam dosis
tunggal sebanyak 2-3 tablet. Kina 3 x 650 mg selama 7 hari. Antibiotik seperti
tetrasiklin 4 x 250 mg/ hari selama 7-10 hari dan aminosiklin 2 x 100 mg/ hari
selama 7 hari.
7. Diagnosa keperawatan
1. Risiko tinggi infeksi b/d penurunan sistem imun.
2. Hipertermia b/d perubahan pada regulasi temperatur.
suhu.
Pantau suhu lingkungan, tambahkan linen tempat tidur sesuai indikasi.
untuk Suhu ruangan/jumlah selimut harus diubah untuk mempertahankan suhu
mendekati normal.
c. Berikan kompres mandi hangat
Untuk
Membantu mengurangi demam. Alkohol mungkin menyebabkan
d.
pada
hipotalamus.
Daftar pustaka
Wilkinston Judith M. 2007. Buku saku Diagnosa Keperawatan.jakarta. ECG.
http://praktek/klinik/02012/anak/laporan-pendahuluan-malaria.html
http://praktek/klinik/202012/anak/laporan-pendahuluan-askep-malaria.html