You are on page 1of 24

MATERI PELATIHAN BERBASIS

KOMPETENSI
SEKTOR OTOMOTIF
SUB SEKTOR SEPEDA MOTOR

MENGIKUTI PROSEDUR
KESELAMATAN, KESEHATAN
KERJA, DAN LINGKUNGAN
OTO.SM01.001.01

BUKU INFORMASI

SMK NEGERI 7 KENDAL


2016

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi


Sektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor SMK N 7
KENDAL

Kode Modul
OTO.SM01.001.01

DAFTAR ISI

Daftar

Isi
1

BAB I

PENGANTAR
2
1.1.
1.2.
1.3.
1.4.

BAB II

Berbasis

Kompetensi
Modul

Terkini

2.2.
2.3.

14

III

(RCC)
Istilah

STANDAR
6
2.1.

BAB

Konsep
Dasar
Pelatihan
2
Penjelasan
2
Pengakuan
Kompetensi
4
Pengertian-pengertian
4

KOMPETENSI

Peta
Paket
Pelatihan
6
Pengertian
Unit
Standar
6
Unit
Kompetensi
yang
Dipelajari
7
2.3.1.
Judul
Unit
............................................................................................
7
2.3.2.
Kode
Unit
............................................................................................
7
2.3.3.
Deskripsi
Unit
............................................................................................
7
2.3.4.
Elemen
Kompetensi
............................................................................................
8
2.3.5.
Kriteria
Unjuk
Kerja
............................................................................................
8
2.3.6.
Batasan
Variabel
............................................................................................
10
2.3.7.
Panduan
Penilaian
............................................................................................
11
2.3.8.
Kompetensi
Kunci
............................................................................................
13
STRATEGI

DAN

METODE

Judul Modul: Mengikuti Prosedur Keselamatan, Kesehatan Kerja,


Lingkungan
Buku Informasi

PELATIHAN

dan

Halaman: 1 dari
34

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi


Sektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor SMK N 7
KENDAL
3.1.

Strategi
Pelatihan
.............................................................................................................
14
Metode
Pelatihan
.............................................................................................................
15

3.2.

BAB
BAB V

16

IV

MATERI

SUMBER-SUMBER
KOMPETENSI
34
5.1.

5.2.

5.3.

Kode Modul
OTO.SM01.001.01

YANG

UNIT
DIPERLUKAN

KOMPETENSI
UNTUK

PENCAPAIAN

Sumber
Daya
Manusia
.............................................................................................................
34
Sumber-sumber
Perpustakaan
.............................................................................................................
35
Daftar
Peralatan/Mesin
dan
Bahan
.............................................................................................................
36

Judul Modul: Mengikuti Prosedur Keselamatan, Kesehatan Kerja,


Lingkungan
Buku Informasi

dan

Halaman: 2 dari
34

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi


Sektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor SMK N 7
KENDAL

Kode Modul
OTO.SM01.001.01

BAB I
PENGANTAR
1.1.

Konsep Dasar Competency Based Training (CBT)


Apakah pelatihan berdasarkan kompetensi?
Pelatihan berdasarkan kompetensi adalah pelatihan yang memperhatikan
pengetahuan, keterampilan dan sikap yang diperlukan di tempat kerja agar dapat
melakukan pekerjaan dengan kompeten. Standar Kompetensi dijelaskan oleh Kriteria
Unjuk Kerja.
Apakah artinya menjadi kompeten ditempat kerja?
Jika anda kompeten dalam pekerjaan tertentu, anda memiliki seluruh keterampilan,
pengetahuan dan sikap yang perlu untuk ditampilkan secara efektif ditempat kerja,
sesuai dengan standar yang telah disetujui.

1.2. Penjelasan Modul


Desain Modul
Modul ini didesain untuk dapat digunakan pada Pelatihan Klasikal dan Pelatihan Individual /
mandiri :
Pelatihan klasikal adalah pelatihan yang disampaiakan oleh seorang pelatih.
Pelatihan individual / mandiri adalah pelatihan yang dilaksanakan oleh peserta dengan
menambahkan unsur-unsur / sumber-sumber yang diperlukan dengan bantuan dari
pelatih.
Isi Modul
Buku Informasi
Buku informasi ini adalah sumber pelatihan untuk pelatih maupun peserta pelatihan.
Buku Kerja
Buku kerja ini harus digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencatat setiap pertanyaan dan
kegiatan praktek baik dalam Pelatihan Klasikal maupun Pelatihan Individual / mandiri.
Buku ini diberikan kepada peserta pelatihan dan berisi :
Kegiatan-kegiatan yang akan membantu peserta pelatihan untuk mempelajari dan
memahami informasi.
Kegiatan pemeriksaan yang digunakan untuk memonitor pencapaian keterampilan
peserta pelatihan.
Kegiatan penilaian untuk menilai kemampuan peserta pelatihan dalam melaksanakan
praktik kerja.
Buku Penilaian
Buku penilaian ini digunakan oleh pelatih untuk menilai jawaban dan tanggapan peserta
pelatihan pada Buku Kerja dan berisi :
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh peserta pelatihan sebagai pernyataan
keterampilan.
Metode-metode yang disarankan dalam proses penilaian keterampilan peserta
pelatihan.
Sumber-sumber yang digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencapai keterampilan.
Semua jawaban pada setiap pertanyaan yang diisikan pada Buku Kerja.
Petunjuk bagi pelatih untuk menilai setiap kegiatan praktik.
Catatan pencapaian keterampilan peserta pelatihan.
Pelaksanaan Modul
Pada pelatihan klasikal, pelatih akan :
Menyediakan Buku Informasi yang dapat digunakan peserta pelatihan sebagai sumber
pelatihan.
Menyediakan salinan Buku Kerja kepada setiap peserta pelatihan.
Menggunakan Buku Informasi
sebagai sumber utama dalam penyelenggaraan
pelatihan.

Judul Modul: Mengikuti Prosedur Keselamatan, Kesehatan Kerja,


Lingkungan
Buku Informasi

dan

Halaman: 3 dari
34

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi


Sektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor SMK N 7
KENDAL

Kode Modul
OTO.SM01.001.01

Memastikan setiap peserta pelatihan memberikan jawaban


menuliskan hasil tugas praktiknya pada Buku Kerja.

/ tanggapan

dan

Pada Pelatihan individual / mandiri, peserta pelatihan akan :


Menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama pelatihan.
Menyelesaikan setiap kegiatan yang terdapat pada buku Kerja.
Memberikan jawaban pada Buku Kerja.
Mengisikan hasil tugas praktik pada Buku Kerja.
Memiliki tanggapan-tanggapan dan hasil penilaian oleh pelatih.
1.3. Pengakuan Kompetensi Terkini (RCC)
Apakah Pengakuan Kompetensi Terkini (Recognition of Current Competency)
Jika anda telah memiliki pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk elemen
unit kompetensi tertentu, anda dapat mengajukan pengakuan kompetensi terkini (RCC).
Berarti anda tidak akan dipersyaratkan untuk belajar kembali.
Anda mungkin sudah memiliki pengetahuan dan keterampilan, karena anda telah :
a. Bekerja dalam suatu pekerjaan yang memerlukan suatu pengetahuan dan
keterampilan yang sama atau
b. Berpartisipasi dalam pelatihan yang mempelajari kompetensi yang sama atau
c. Mempunyai pengalaman lainnya yang mengajarkan pengetahuan dan keterampilan
yang sama.
1.4.

Pengertian-Pengertian / Istilah
Profesi
Profesi adalah suatu bidang pekerjaan yang menuntut sikap, pengetahuan serta
keterampilan/keahlian kerja tertentu yang diperoleh dari proses pendidikan, pelatihan
serta pengalaman kerja atau penguasaan sekumpulan kompetensi tertentu yang
dituntut oleh suatu pekerjaan/jabatan.
Standarisasi
Standardisasi adalah proses merumuskan, menetapkan serta menerapkan suatu
standar tertentu.
Penilaian / Uji Kompetensi
Penilaian atau Uji Kompetensi adalah proses pengumpulan bukti melalui perencanaan,
pelaksanaan dan peninjauan ulang (review) penilaian serta keputusan mengenai
apakah kompetensi sudah tercapai dengan membandingkan bukti-bukti yang
dikumpulkan terhadap standar yang dipersyaratkan.
Pelatihan
Pelatihan adalah proses pembelajaran yang dilaksanakan untuk mencapai suatu
kompetensi tertentu dimana materi, metode dan fasilitas pelatihan serta lingkungan
belajar yang ada terfokus kepada pencapaian unjuk kerja pada kompetensi yang
dipelajari.
Kompetensi
Kompetensi adalah kemampuan seseorang untuk menunjukkan aspek sikap,
pengetahuan dan keterampilan serta penerapan dari ketiga aspek tersebut ditempat
kerja untuk mwncapai unjuk kerja yang ditetapkan.
Standar Kompetensi
Standar kompetensi adalah standar yang ditampilkan dalam istilah-istilah hasil serta
memiliki format standar yang terdiri dari judul unit, deskripsi unit, elemen kompetensi,
kriteria unjuk kerja, ruang lingkup serta pedoman bukti.
Sertifikat Kompetensi
Adalah pengakuan tertulis atas penguasaan suatu kompetensi tertentu kepada
seseorang yang dinyatakan kompeten yang diberikan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi.

Judul Modul: Mengikuti Prosedur Keselamatan, Kesehatan Kerja,


Lingkungan
Buku Informasi

dan

Halaman: 4 dari
34

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi


Sektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor SMK N 7
KENDAL

Kode Modul
OTO.SM01.001.01

Sertifikasi Kompetensi
Adalah proses penerbitan sertifikat kompetensi melalui proses penilaian / uji
kompetensi.

BAB II
STANDAR KOMPETENSI
2.1.

Peta Paket Pelatihan


Untuk mempelajari modul ini perlu membaca dan memahami modul modul lain yang
berkaitan diantaranya :
2.1.1. Buku-buku yang berkaitan dengan kesehatan dan keselamatan kerja

2.2. Pengertian Standar Kompetensi


Apakah Standar Kompetensi?
Setiap Standar Kompetensi menentukan :
a. Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mencapai kompetensi.
b. Standar yang diperlukan untuk mendemonstrasikan kompetensi.
c. Kondisi dimana kompetensi dicapai.
Apa yang akan Anda pelajari dari Unit Kompetensi ini?
Anda akan mengembangkan pengetahuan, keterampilan
Menerapkan prosedur-prosedur mutu.

dan

dipersyaratkan

untuk

Berapa lama Unit Kompetensi ini dapat diselesaikan?


Pada sistem pelatihan berdasarkan kompetensi, fokusnya ada pada pencapaian kompetensi,
bukan pada lamanya waktu. Peserta yang berbeda mungkin membutuhkan waktu yang
berbeda pula untuk menjadi kompeten dalam keterampilan tertentu.
Berapa banyak kesempatan yang Anda miliki untuk mencapai kompetensi?
Jika Anda belum mencapai kompetensi pada usaha/kesempatan pertama, Pelatih Anda akan
mengatur rencana pelatihan dengan Anda. Rencana ini akan memberikan Anda kesempatan
kembali untuk meningkatkan level kompetensi Anda sesuai dengan level yang diperlukan.
Jumlah maksimum usaha/kesempatan yang disarankan adalah 3 (tiga) kali.
2.3. Unit Kompetensi Kerja Yang dipelajari
Dalam sistem pelatihan, Standar Kompetensi diharapkan menjadi panduan bagi peserta
pelatihan atau siswa untuk dapat :
mengidentifikasikan apa yang harus dikerjakan peserta pelatihan.
mengidentifikasikan apa yang telah dikerjakan peserta pelatihan.
memeriksa kemajuan peserta pelatihan.
menyakinkan bahwa semua elemen (sub-kompetensi) dan kriteria unjuk kerja telah
dimasukkan dalam pelatihan dan penilaian.
2.3.1 Judul Unit : Mengikuti Prosedur Keselamatan, Kesehatan Kerja Dan
Lingkungan
2.3.2 Kode Unit : OTO.SM01.001.01
2.3.3 Deskripsi Unit
Unit ini mengidentifikasikan kompetensi yang dibutuhkan untuk :

Judul Modul: Mengikuti Prosedur Keselamatan, Kesehatan Kerja,


Lingkungan
Buku Informasi

dan

Halaman: 5 dari
34

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi


Sektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor SMK N 7
KENDAL

Kode Modul
OTO.SM01.001.01

Menghindari bahaya pada tempat kerja


Pemeliharaan kebersihan perlengkapan area tempat kerja
Pengidentifikasian jenis perlengkapan kebakaran dan penggunaannya
Prosedur pelaksanaan gawat darurat
Mengikuti prosedur keselamatan yang meliputi pertolongan pertama dan CPR

Kemampuan Awal
Peserta pelatihan harus telah memiliki kemampuan awal Pengetahuan fundamental
pengenalan alat ukur dan komponen-komponen mesin.
2.3.4 Elemen Kompetensi
2.3.5 Kriteria Unjuk Kerja
ELEMEN KOMPETENSI
KRITERIA UNJUK KERJA
01

Mengikuti prosedur
1.1
pada tempat kerja
untuk mengidentifikasi 1.2
bahaya dan metode
menghindarinya
1.3
1.4
1.5

02

Memelihara
kebersihan peralatan
dan area kerja

2.1
2.2
2.3

ELEMEN KOMPETENSI

Bahaya pada area kerja dikenali dan dilakukan tindakan


pengontrolan yang tepat.
Kebijakan yang sah pada tempat kerja dan prosedur
pengontrolan resiko diikuti.
Tanda bahaya dan peringatan dipatuhi.
Pakaian pengamanan digunakan sesuai dengan SI
(Standard Intenational).
Teknik dan pengangkatan/pemindahan secara manual
dilakukan dengan tepat.
Perlengkapan dipilih sebelum melakukan pembersihan dan
perawatan secara rutin.
Metode yang aman dan benar digunakan untuk
pembersihan dan pemeliharaan perlengkapan.
Peralatan dan area kerja dibersihkan/dipelihara sesuai
dengan keamanan, jadwal pemeliharaan berkala, tempat
penerapan, dan spesifikasi pabrik.
KRITERIA UNJUK KERJA

03

Menempatkan dan
3.1
meng-identifikasi jenis
pemadam kebakaran,
penggunaannya dan
3.2
prosedur pengoperasian di tempat kerja

Jenis pemadam kebakaran yang sesuai diidentifikasi


dengan pada tipe yang tepat untuk lingkungan tempat
kerja.
Seluruh kegiatan penerapan pemadaman kebakaran dan
prosedur kerja dilakukan berdasarkan SOP (Standard
Operation Procedures), peraturan K3L (Keselamatan,
Kesehatan Kerja, dan Lingkungan), dan prosedur/
kebijakan perusahaan.

04

Melakukan prosedur
darurat

Prosedur perlindungan mesin diikuti pada saat tanda


bahaya muncul.
Prosedur peringatan/evakuasi diikuti di tempat kerja.
Prosedur gawat darurat diikuti secara profesional dengan
tepat untuk melindungi mesin pada saat keadaan tanda
bahaya muncul.
Pelayanan darurat yang profesional dan tepat untuk
memanggil pertolongan dengan segera dilakukan oleh
orang yang berwenang untuk melakukan hal tersebut.

4.1
4.2
4.3
4.4

05

Menjalankan dasardasar prosedur


keamanan

5.1
5.2
5.3

06

Melakukan prosedur
penyelamatan

Kebijakan/prosedur keamanan dijalankan berdasarkan


pelatihan perusahaan dan undang-undang yang berlaku.
Seluruh keamanan yang berhubungan dengan kejadian
dicatat/dilaporkan pada formulir yang sesuai.
Seluruh
staf
disarankan
menggunakan
prosedur
keamanan perusahaan dan metode yang tepat dalam
penerapannya.

6.1. Seluruh kegiatan penerapan pemadaman kebakaran dan


prosedur kerja dilakukan berdasarkan SOP (Standard

Judul Modul: Mengikuti Prosedur Keselamatan, Kesehatan Kerja,


Lingkungan
Buku Informasi

dan

Halaman: 6 dari
34

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi


Sektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor SMK N 7
KENDAL
pertama dan prosedur
pe-nanganan orang
pingsan (CardioPulmonary
Resuscitation, CPR)
07

Mengikuti prosedur
pada tempat kerja
untuk pengamanan
dan pengendalian
limbah

Kode Modul
OTO.SM01.001.01

Operation Procedures), peraturan K3L (Keselamatan,


Kesehatan
Kerja,
dan
Lingkungan),
dan
prosedur/kebijakan perusahaan.

7.1.

7.2.

Tindakan pengamanan terhadap limbah, padat, cair, gas,


dan kebisingan di tempat kerja dikenali dan dilakukan
dengan tepat.
Seluruh kegiatan pengendalian dan pengamanan limbah
dan polusi di tempat kerja dilakukan berdasarkan SOP
(Standard
Operation
Procedures),
peraturan
K3L
(Keselamatan, Kesehatan Kerja, dan Lingkungan), dan
prosedur/kebijakan perusahaan.

BATASAN VARIABEL
1.

Batasan konteks
Standar kompetensi ini digunakan untuk jasa pelayanan pemeliharaan dan perbaikan
di bidang perbengkelan sepeda motor.

2.

Sumber informasi/dokumen dapat termasuk :


2.1 Spesifikasi pabrik untuk kendaraan.
2.2 SOP (Standard Operation Procedures) perusahaan.
2.3 Lembaran data keamanan material.
2.4 Prosedur evakuasi darurat/kebakaran.
2.5 Kebijakan/prosedur keamanan.
2.6 Prosedur/kebijakan kecelakaan.
2.7 Prosedur/kebijakan tanda bahaya.
2.8 Prosedur pertolongan pertama dan CPR (Cardio Pulmonary Resuscitation).
2.9 Kode area tempat kerja.

3.

Pelaksanaan K3L harus memenuhi:


3.1 Undang-undang tentang K3L (Keselamatan, Kesehatan Kerja, dan Lingkungan).
3.2 Penghargaan di bidang industri.

4.

Peralatan-peralatan dapat termasuk:


4.1
Perlengkapan kebakaran, pertolongan pertama, perlengkapan CPR.
4.2
Pakaian keamanan individual.
4.3
Perlengkapan dan bahan kebersihan.
4.4
Perlengkapan yang sesuai, perlengkapan dan permesinan.
4.5
Bahan pembersih dan pelumas.
4.6
Pakaian yang aman.

5.

Kegiatan:
Kegiatan harus dilakukan pada kondisi kerja normal dan harus termasuk:
5.1
Membersihkan peralatan/area tempat kerja dengan bantuan mesin atau secara
manual.
5.2
Mencatat kecelakaan dan potensial terjadinya bahaya.
5.3
Melakukan simulasi pertolongan pertama dan CPR.
5.4
Melakukan keputusan dalam komite manajemen K3L.

PANDUAN PENILAIAN
1.
Konteks:
1.1
Pengetahuan dan ketrampilan dasar dapat dinilai melalui pekerjaan
dan tidak melalui pekerjaan.

Judul Modul: Mengikuti Prosedur Keselamatan, Kesehatan Kerja,


Lingkungan
Buku Informasi

dan

Halaman: 7 dari
34

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi


Sektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor SMK N 7
KENDAL
1.2

1.3

Kode Modul
OTO.SM01.001.01

Penilaian ketrampilan dapat dilakukan setelah periode pelatihan yang


diawasi dan pengalaman melakukan sendiri pada tipe yang sama. Jika kondisi
tempat kerja tidak memungkinkan, maka penilaian dapat dilakukan melalui
simulasi.
Hasil yang telah ditentukan harus dapat tercapai tanpa pengawasan
langsung.

2.

Aspek-aspek penting:
Kompetensi penting diamati secara menyeluruh agar mampu menerapkan kompetensi
pada keadaan yang berubah-ubah dan merespon situasi yang berbeda pada beberapa
aspek-aspek berikut:
2.1 Pelaksanaan prosedur darurat.
2.2 Pemilihan yang tepat untuk perlengkapan kebakaran jika dibutuhkan.
2.3 Pemeliharaan kebersihan mesin, perlengkapan pada area kerja.
2.4 Pengidentifikasian dan pencegahan bahaya di tempat kerja.
2.5 Penerapan prosedur pertolongan pertama dan CPR.
2.6 Penerapan prosedur keamanan dasar.

3.

Pengetahuan dasar:
3.1
Undang-undang tentang K3L (Keselamatan, Kesehatan Kerja, dan Lingkungan).
3.2
Prosedur keamanan tempat kerja.
3.3
Persyaratan pemeliharaan perlengkapan dan area kerja.
3.4
Identifikasi bahaya dan pencegahan dalam tempat kerja.
3.5
Prosedur pertolongan pertama.
3.6
Prosedur CPR.
3.7
Prosedur keamanan dasar.
3.8
Penggunaan dan penerapan alat pemadaman kebakaran yang tepat.
3.9
Prosedur penanganan secara manual.
3.10
Syarat keselamatan diri.
3.11
Simbol-simbol bahaya.

4.

Penilaian praktek:
4.1
Mengakses informasi yang aman.
4.2
Memelihara catatan yang berhubungan dengan keamanan.
4.3
Menggunakan perlengkapan dan perlengkapan yang benar.
4.4
Melaporkan dan/atau mengurangi potensial terjadinya bahaya.
4.5
Memelihara kebersihan mesin, perlengkapan dan area kerja.
4.6
Menempatkan dan mengidentifikasi perlengkapan pemadam kebakaran.
4.7
Melakukan prosedur darurat.
4.8
Melakukan prosedur keamanan dasar.
4.9
Bertindak sesuai dengan keadaan bahaya.
4.10
Menggunakan teknik penanganan secara manual.
4.11
Memperagakan prosedur pertolongan pertama dan CPR.

KOMPETENSI KUNCI :
N
O
1.
2.
3.
4.
5
6.
7

KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI

TINGKAT

Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi


Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi
Merencanakan dan mengorganisir aktivitas-aktivitas
Bekerja dengan orang lain dan kelompok
Menggunakan Ide dan Teknik Matematika
Memecahkan masalah
Menggunakan teknologi

Judul Modul: Mengikuti Prosedur Keselamatan, Kesehatan Kerja,


Lingkungan
Buku Informasi

dan

2
1
1
1
1
2
2

Halaman: 8 dari
34

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi


Sektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor SMK N 7
KENDAL

Kode Modul
OTO.SM01.001.01

BAB III
STRATEGI DAN METODE PELATIHAN
3.1.

Strategi Pelatihan
Belajar dalam suatu sistem Berdasarkan Kompetensi berbeda dengan yang sedang
diajarkan di kelas oleh Pelatih. Pada sistem ini Anda akan bertanggung jawab
terhadap belajar Anda sendiri, artinya bahwa Anda perlu merencanakan belajar Anda
dengan Pelatih dan kemudian melaksanakannya dengan tekun sesuai dengan rencana
yang telah dibuat.
Persiapan / perencanaan
a. Membaca bahan/materi yang telah diidentifikasi dalam setiap tahap belajar
dengan tujuan mendapatkan tinjauan umum mengenai isi proses belajar Anda.
b. Membuat catatan terhadap apa yang telah dibaca.
c. Memikirkan bagaimana pengetahuan baru yang diperoleh berhubungan dengan
pengetahuan dan pengalaman yang telah anda miliki.
d. Merencanakan aplikasi praktik pengetahuan dan keterampilan Anda.
Permulaan dari proses pembelajaran
a. Mencoba mengerjakan seluruh pertanyaan dan tugas praktik yang terdapat pada
tahap belajar.
b. Merevisi dan meninjau materi belajar agar dapat menggabungkan pengetahuan
Anda.
Pengamatan terhadap tugas praktik
a. Mengamati keterampilan praktik yang didemonstrasikan oleh Pelatih atau orang
yang telah berpengalaman lainnya.
b. Mengajukan pertanyaan kepada Pelatih tentang konsep sulit yang Anda temukan.
Implementasi
a. Menerapkan pelatihan kerja yang aman.
b. Mengamati indikator kemajuan personal melalui kegiatan praktik.
c. Mempraktikkan keterampilan baru yang telah Anda peroleh.
Penilaian
Melaksanakan tugas penilaian untuk penyelesaian belajar Anda

3.2.

Metode Pelatihan
Terdapat tiga prinsip metode belajar yang dapat digunakan. Dalam beberapa kasus,
kombinasi metode belajar mungkin dapat digunakan.

Judul Modul: Mengikuti Prosedur Keselamatan, Kesehatan Kerja,


Lingkungan
Buku Informasi

dan

Halaman: 9 dari
34

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi


Sektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor SMK N 7
KENDAL

Kode Modul
OTO.SM01.001.01

Belajar secara mandiri


Belajar secara mandiri membolehkan Anda untuk belajar secara individual, sesuai
dengan kecepatan belajarnya masing-masing. Meskipun proses belajar dilaksanakan
secara bebas, Anda disarankan untuk menemui Pelatih setiap saat untuk
mengkonfirmasikan kemajuan dan mengatasi kesulitan belajar.
Belajar Berkelompok
Belajar berkelompok memungkinkan peserta untuk dating bersama secara teratur dan
berpartisipasi dalam sesi belajar berkelompok. Walaupun proses belajar memiliki
prinsip sesuai dengan kecepatan belajar masing-masing, sesi kelompok memberikan
interaksi antar peserta, Pelatih dan pakar/ahli dari tempat kerja.
Belajar terstruktur
Belajar terstruktur meliputi sesi pertemuan kelas secara formal yang dilaksanakan
oleh Pelatih atau ahli lainnya. Sesi belajar ini umumnya mencakup topik tertentu.

BAB IV
MATERI UNIT KOMPETENSI
Tujuan dan Sasaran Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Tujuan dan sasaran umum dari undang undang keselamatan dan kesehatan kerja untuk
semua wilayah dapat dirangkum dalam pernyataan sebagai berikut:
Apakah sasaran undang undang tersebut :
Pada intinya undang undang menyediakan kerangka kerja untuk meningkatkan standart
keselamatan dan kesehatan kerja, dan mengurangi kecelakaan akibat kerja serta penyebaran
penyakit.
Sasaran undang undang tersebut adalah:
Untuk menjaga kesehatan , keselamatan dan kesejahteraan tiap orang pada saat
bekerja.
Untuk melindungi setiap orang saat bekerja terhadap resiko pada keselamatan dan
kesehatannya.
Untuk membantu menjaga keselamatan dan kesehatan lingkungan kerja.
Untuk mengurangi tiap sumber yang beresiko pada kesehatan, keselamatan dan
kesejahteraan orang saat bekerja.
Untuk menyediakan kebutuhan pegawai dan perusahaan serta asosiasi yang mewakili
pegawai dan perusahaan dalam merumuskan dan mewujudkan standart keselamatan
dan kesehatan kerja.
Sasaran undang undang sebaiknya diamati ketika diterjemahkan pada bagian lain dari
undang undang.
Untuk hak hak yang tidak utama bervariasi antar wilayah sesuai permohonan setiap
pembuat undang undang yang relevan dengan pemerintah pusat dan wilayah
pemberlakuan undang - undang keselamatan dan kesehatan kerja.
Tanggung Jawab
Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan tanggung jawab bersama antar pengusaha dan
pegawai / karyawan.
Tanggung Jawab Perusahaan
Perusahaan menuntut tersedianya dan terpeliharanya sejauh yang dapat dilakukan untuk
para pegawai suatu lingkungan kerja yang aman tanpa resiko terhadap kesehatannya.
Kewajiban khusus sebagai contoh tata tertib apa diperlukan untuk ditaati dengan kewajiban
umumnya termasuk :
Penyediaan dan perawatan pabrik dan sistem kerja ( seperti : langkah kerja rutin dan
frekuensi kerja )
Pengaturan sistem keamanan kerja dalam hubungan dengan tanaman dan zat kimia
( seperti : toksik kimia, debu, dan serat )

Judul Modul: Mengikuti Prosedur Keselamatan, Kesehatan Kerja,


Lingkungan
Buku Informasi

dan

Halaman: 10 dari
34

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi


Sektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor SMK N 7
KENDAL

Kode Modul
OTO.SM01.001.01

Penyediaan lingkungan kerja yang aman ( seperti : pengendalian tingkat suara dan
getaran )
Penyediaan fasilitas kesejahteraan yang memadai ( seperti : lokasi keberihan diri,
tempat menyimpan barang, tempat makan / kantin )
Penyediaan tempat yang memadai untuk informasi bahaya yang sesuai instruksi
latihan dan pengamatan para pegawai, yang dapat memberikan rasa keamanan kerja.
Para pengusaha memberikan upah yang sama untuk pekerja lepas dan para pegawainya
yang bekerja ditempat bekerja. Upah tersebut dapat diperpanjang untuk urusan lebih yang
telah ditentukan oleh perusahaan. Ini meliputi contoh pekerja sampingan yang besar yang
terdapat pada seluruh perusahaan dan beberapa kontraktor lepas yang menyelenggarakan
jenis pekerjaan berbeda.
Selanjutnya perusahaan diminta untuk melaksanakan semampunya untuk :
Memonitor kesehatan pegawainya
Simpan informasi dan rekaman tiap pegawai untuk pemeriksaan kesehatan dan
keselamatannya.
Perusahaan atau pengguna dapat menggantikan person dengan kualifikasi yang
sesuai dengan saran yang diberikan sehubungan dengan keselamatan dan kesehatan
para pegawainya.
Personil yang telah dipilih dengan tepat pada tingkat senioritas akan menjadi wakil
anggota diperusahaan saat muncul permasalahan keselamatan dan kesehatan kerja
atau saat anggota keselamatan dan kesehatan kerja menyimpang dari undang
undang yang berlaku.
Memonitor keadaan setiap tempat kerja dibawah pengendalian dan pengaturan
perusahaan.
Menyediakan informasi untuk para pegawainya termasuk didalamnya pemakaian
bahasa yang cocok dengan sikap menghargai pada keselamatan dan kesehatan
ditempat kerja termasuk nama personil yang dibutuhkan pegawai untuk membuat
penyelidikan atau pengaduan yang berhubungan dengan keselamatan dan kesehatan
kerja.
Tanggung Jawab Pegawai
Kewajiban para pegawai seperti dinyatakan dibawah ini:
Saat bekerja seorang pegawai harus:
A. Memiliki sikap yang semestinya untuk peduli pada dirinya atas keselamatan dan
kesehatannya dan untuk keselamatan dan kesehatan semua orang yang mungkin
dapat terkenal dengan bertindak atau mengikuti aturan ditempat kerja.
B. Bekerjasama dengan perusahaannya dengan menghargai tindakan yang diambil oleh
perusahaan untuk diikuti dengan beberapa syarat yang ditentukan dengan atau
hukum yang berlaku.
Sebagai tambahan para pegawai tidak boleh dengan sengaja atau sembarangan mencampuri
atau menyalahgunakan peralatan keselamatan yang telah disediakan.
Para pegawai tidak boleh dengan sengaja pengambil resiko terhadap keselamatan dan
kesehatan pegawai lain.
REHABILITASI
Rehabilitasi ditujukan saat pemulihan sedekat mungkin dengan tempat yang mungkin
terjadinya luka terhadap kerja baik untuk secara psikis, psikologis, social, kejuruan, dan
kondisi ekonomi yang dialami sebelum luka maupun selama menderita.
Semua fasilitas rehabilitasi dan asosiasi disediakan dana termasuk untuk tindakan rehabilitasi
seperti konseling psikoterapi, bimbingan bidang jurusan, pelatihan relaksasi, biro perjalanan,
akomodasi, dan biaya kehadiran, pelatihan rehabilitasi, peningkatan kecakapan kerja, atau
pelatihan untuk sesuatu yang lain seperti karir, tempat kerja, kendaraan, dan modifikasi
rumah, service peralatan rumah tangga, petugas servis yang dipanggil.
KEWAJIBAN PERUSAHAAN DAN PEGAWAI

Judul Modul: Mengikuti Prosedur Keselamatan, Kesehatan Kerja,


Lingkungan
Buku Informasi

dan

Halaman: 11 dari
34

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi


Sektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor SMK N 7
KENDAL

Kode Modul
OTO.SM01.001.01

Perusahaan harus mengusahakan segala upaya untuk menyediakan atau menempatkan


pegawai kantor untuk menolong pekerja yang mendapat luka dan bekerja sama dalam
latihan.
Pekerja yang luka harus mendapatkan perlakuan yang semestinya rehabilitasi dan pelatihan
pekerjaan yang sesuai keuntungan dapat ditinjau kembali jika upaya yang semestinya sudah
tidak dapat dilakukan.
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN BAHAYA DI TEMPAT KERJA
Prinsip Pencegahan dan Pengendalian
Prinsip prinsip pencegahan dan pengendalian dapat diperinci dalam 4 bagian:
1. Antisipasi
2. Identifikasi
3. Penilaian dan Evaluasi
4. Pengendalian
Terjadinya luka dan sakit di tempat kerja
Sakit dan luka dapat dicegah dengan menjalankan praktek manajemen yang baik dengan
setiap orang yang bertanggung jawab dan tetap komitmen. Bilamana organisasi gagal untuk
mengedalikan angka jumlah luka dan penyakit sisi yang sering muncul adalah :
1. Kurangnya komitmen untuk mengatur keselamatan dan kesehatan kerja dan
kurangnya pengertian tentang besarnya manfaat keselamatan dan kesehatan kerja.
2. Tempat kerja, lokasi pabrik., dan peralatan yang tidak aman.
3. Pegawai yang jarang dan kurang terlatih.
4. Rendahnya komunikasi, supervise, dan instruksi.
Definisi bahaya
Segala zat kimia yang menyebabkan luka.
Keadaan bahaya yang dapat mempengaruhi pekerja dan pekerjaannya.
Proses kerja yang dapat menyebabkan luka.
Definisi kecelakaan
Suatu peristiwa yang tidak direncanakan atau yang tidak diharapkan yang menyebabkan
luka atau kematian.
Jenis bahaya pada tempat kerja.
1. Fisik
Suara, getaran, penerangan, listrik, panas dan dingin, debu yang mengganggu, api /
ledakan mesin gerinda, ruang kerja.
2. Kimia
Gas, debu, asap, uap dan cairan
3. Ergonomik
Rancangan perkakas, peralatan, rencana tugas / pekerjaaan, rancangan stasiun kerja,
penanganan secara manual.
4. Radiasi
Mikrovawe, infra merah, ultra violet, laser ( nono ionisasi ), dan sinar X, sinar gamma (
ionisasi ).
5. Psikologi
Pergantian kerja, beban pekerjaan, kesepakatan dengan masyarakat, godaan,
perbedaan, perlakuan yang berbahaya, suara frekuensi rendah yang konstan.
6. Biologis
Infeksi, bakteri dan virus seperti hepatitis.
Pencegahan dan Pengendalian Bahaya
Keselamatan dan kesehatan kerja melindungi para pekerja dari bahaya tempat kerja.
Sebagian besar kecelakaan ditempat kerja sebenarnya dapat dicegah dengan menggunakan
beberapa prinsip berikut ini:
1. Mengurangi penyebab bahaya.
Contohnya adalah : Menghilangkan bahan kimia berbahaya dari proses.
Judul Modul: Mengikuti Prosedur Keselamatan, Kesehatan Kerja,
Lingkungan
Buku Informasi

dan

Halaman: 12 dari
34

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi


Sektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor SMK N 7
KENDAL

Kode Modul
OTO.SM01.001.01

Menghilangkan suara mesin dari tempat dimana orang bekerja


dengan tenang.
2. Mengganti bahan berbahaya.
Contohnya adalah : Menggunakan pembersih yang tidak mudah terbakar.
Menggunakan peralatan hidrolik dan pneumatik sebagai
pengganti alat listrik.
Alat vakum pembersih sebagai pengganti sikat penghilang karat.
Menggunakan alat pengangkat sebagai pengganti cara manual.
3. Mengendalikan bahaya
Jika bahaya tidak dapat dikurangi atau digantikan cara terbaik berikutnya adalah
dengan mengendalikan sumber bahaya tersebut.
4. Melakukan kerja yang aman
Banyak variasi untuk memperkenalkan prosedur yang aman untuk meyakinkan para
pekerja sehat dan aman termasuk :
Membeli polis asuransi untuk keamanan
Melatih para pegawai
Mengadakan pemutaran jadwal kerja
Langkah khusus pencegahan pada bahan kimia dan proses kerja yang
berbahaya
Sistem kerja untuk meyakinkan keamanan para pekerja sebagai contoh :
sistem untuk ijin kerja, prosedur penguncian dan sebagainya.
5. Peralatan perlindungan diri.
Peralatan perlindungan diri mungkin dipandang sebagai usaha terakhir dan hanya
dipertimbangkan saat pemeriksaan sebagai langkah pengendalian yang sesuai.
Peralatan perlindungan diri meletakkan tanggung jawab kembali pada setiap pegawai.
Penggunaan peralatan perlindungan diri sering kali dilihat sebagai barang yang murah
untuk melindungi para pekerja. Meskipun demikian langkah pengendalian ini memiliki
beberapa masalah dan biasanya diakibatkan perlindungan pekerja yang tidak
memadai. Ada beberapa alasan untuk hal itu:
Peralatan perlindungan diri mungkin tidak nyaman untuk dipakai karena itu
sering kali kesulitan mendapatkan pekerja yang memakainya.
Peralatan perlindungan diri harus cocok dengan pribadi pekerja, bila terjadi
sebaliknya itu akan menjadi tidak tepat dikenakan dan gagal melindungi
pemakainya.
Orang yang bertanggung jawab untuk memilih Peralatan perlindungan diri
hanya memiliki sedikit atau tidak memilih pengetahuan pentingnya batas
batas penggunaan alat tersebut.
Pemeliharaan standart sering tidak baik menjadikan Peralatan perlindungan
diri tidak dapat dipakai.
6. Antisipasi
Bila organisasi melakukan persiapan menghadapi peristiwa yang tidak diharapkan
seperti kecelakaan ditempat kerja, kebakaran, kebocoran zat kimia atau ancaman
bom dampak dari peristiwa tersebut dapat diperkecil. Peristiwa itu tidak murni karena
kecelakaan yang tidak terduga hanya orang yang enggan atau tidak mau
mengantisipasi atau mempersiapkan diri.
Penataan Tempat Kerja
Adalah suatu hal yang penting dalam menata tempat kerja yang baik. Hal ini dapat
mencegah kecelakaan kerja dan timbulnya penyakit.
Penataan Tempat Kerja berarti :
Semua area kerja dan area penyimpanan harus bersih, rapi, dan teratur.
Menyingkirkan barang barang dan peralatan yang tidak penting / tidak terpakai.
Ciri ciri penataan tempat kerja yang buruk:
1. Pencahayaan minim, kotor dan tidak rapi.
Judul Modul: Mengikuti Prosedur Keselamatan, Kesehatan Kerja,
Lingkungan
Buku Informasi

dan

Halaman: 13 dari
34

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi


Sektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor SMK N 7
KENDAL

Kode Modul
OTO.SM01.001.01

2. Bahan bahan, peralatan dan sisa bahan terletak dilantai dan bangku kerja.
3. Antar mesin tidak terdapat tempat yang cukup untuk berjalan.
Ketidakbersihan dan ketidakrapian mungkin dapat diterima secara normal dalam tempat
kerja akan tetapi yang dibutuhkan bukan hal yang seperti itu. Setiap individu pada tempat
kerja harus berperan serta dalam mengembangkan dan menjaga penataan tempat kerja
yang sistematis.
Penataan yang bagus memungkinkan bagi setiap pekerja dapat mencurahkan perhatiannya
pada pekerjaan yang diberikan secara penuh.
Penataan tempat kerja terhadap bahan bahan kimia harus dilihat bahayanya dengan 4 hal :
Innalasi / pernapasan ( terhirup )
Absorbsi ( mengenai kulit )
Ingesti / tenggorokan ( tertelan ).
Injeksi / tertusuk
Faktor faktor yang mempengaruhi penataan tempat kerja
Terdapat 3 persyaratan utama untuk penataan tempat kerja yang baik.
1. Lay out yang sesuai dan penataan peralatan dan fasilitas yang baik.
2. Penanganan dan penyimpanan material yang benar.
3. Kebersihan dan kerapian.
Untuk menentukan area kerja harus diperiksa :
Apa yang harus dikerjakan untuk menyediakan ruang kerja yang cukup luas dan sesuai
dengan kebutuhan dan tempat yang cukup untuk penyimpanan seluruh peralatan dan
bahan / material dan menyediakan fasilitas yang tepat untuk pemindahan material.
Seluruh mesin mesin, bangku bangku kerja dan perlengkapan lain harus diatur untuk
memberikan ruang pergerakan yang cukup bagi pekerja dan peralatan peralatan
portablenya. Seluruh barang yang tidak berguna harus disingkirkan. Material dan peralatan
portable harus hanya disimpan diruang penyimpanan.
Penataan Tempat Kerja Yang Buruk
Penataan Tempat Kerja Yang Buruk ditampakkan dari:
Tidak terpenuhinya standart lay out tempat kerja dan standart peralatan.
Penataan ulang yang tidak sah.
Peralatan tidak terletak pada tempat yang telah ditentukan pada perencanaan yang
sudah disetujui.
Peralatan yang rusak atau usang.
Peralatan portable yang berceceran
Kebocoran
Bahaya kebocoran angin, gas, air, atau zat pendingin.
Tonjolan keluar
Tumpukan barang yang tidak stabil
Jalan kerja yang kacau
Peralatan yang terbebani secara berlebihan
Peralatan pengganti atau darurat
Resiko kesehatan
Lantai dan dinding yang kotor
Pencahayaan yang kurang
Peralatan kotor yang tidak perlu
Kamar kecil yang kotor
Perlengkapan pribadi
Sampah dan sisa sisa potongan bahan
Bahaya benda benda yang menonjol keluar.
Metode Pembersihan

Judul Modul: Mengikuti Prosedur Keselamatan, Kesehatan Kerja,


Lingkungan
Buku Informasi

dan

Halaman: 14 dari
34

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi


Sektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor SMK N 7
KENDAL

Kode Modul
OTO.SM01.001.01

Banyak orang menggunakan angin dari kompresor untuk menghilangkan debu dari pakaian,
bangku kerja, struktur, alamri dan fitting lampu. Hal ini beresiko tinggi dan berbahaya karena
dapat menimbulkan ledakan debu. Debu dan partikel kotor lainnya dapat terhirup atau
mengenai mata yang tidak terlindungi.
Bahaya dari terhirupnya asbestos fibres dapat menyebabkan kanker paru paru. Hal ini tidak
secara luas disadari bahwa hampir semua short fibre terhirup paru paru dapat
mengakibatkan kerusakan yang sama. Peralatan vakum cleaner yang tepat dengan alat
untuk menjangkau sudut sudut yang sempit, filter debu yang terpelihara dengan baik
adalah sesuatu hal yang harus dilakukan pada pekerjaan yang menimbulkan debu.
Sapu, sikat untuk membersihkan lantai, alat alat pembersih dan sabun detergen atau
larutan pembersih harus tersedia untuk digunakan oleh para pekerja.
Pada saat membersihkan ruangan pindahkan material yang tidak diperlukan ketempat
dimana material tersebut dapat dengan mudah dipindahkan ke tempat pembuangan
sampah. Jangan disebarkan di atas lantai.
Tempat penampungan limbah harus dikosongkan secara periodic dan isinya dimusnahkan
dengan cara yang direkomendasikan / dianjurkan.
Penyimpanan
Masalah yang biasanya timbul pada hal penyimpanan dalah tidak cukupnya tempat atau
ruang untuk meletakkan barang barang. Pada beberapa instansi masalah ini dapat diatasi
dengan menambah rak rak peralatan dan material.
Faktor faktor yang harus dipertimbangkan pada sistem penyimpanan barang:
Penyimpanan material harus direncanakan terlebih dahulu.
Barang barang yang sering digunakan diletakkan pada tempat yang terdekat
dengan pekerja dan barang yang lebih berat ditaruh pada ketinggian yang sesuai.
Alarm, lampu penerangan, saklar dan kontrol panel, peralatan P3K dan fasilitas cuci
semuanya ini harus berfungsi dengan baik.
Pemadam kebakaran harus mudah dicapai / didapatkan.
Jalan keluar / masuk kerja harus bebas hambatan.
Tabung tabung yang berisi cairan, gas yang mudah terbakar atau beracun disimpan
didalam bangunan yang terpisah dan harus mematuhi MSDS rekomendasi.
Wadah barang, rak, palet digunakan dimana itu dimungkinkan dengan peralatan
penanganan mekanik yang sesuai.
Pipa pipa, ruji ruji dan material bulat lainnya harus ditumpuk dalam lapisan
lapisan yang terpisah oleh strip pada ujung ujungnya atau didalam rak.
Lembaran baja khususnya plat tipis berbahaya jika diangkat dengan tangan harus
ditangani secara mekanik.
Material yang mudah terbakar tidak boleh ditumpuk dalam tumpukan yang tinggi.
Pemeliharaan dalam penataan tempat kerja
1. Bagi pekerja yang mengambil kotak peralatan untuk memelihara atau memperbaiki
kendaraan, peralatan peralatan atau mesin mesin.
Buatlah apa yang akan dikerjakan menjadi aman untuk dikerjakan. Jika
berhubungan dengan kelistrikan, putuskan dari segala sumber listrik
Bersihkan komponen agar tidak terkena kotoran
Bersihkan seluruh sisa kotoran yang timbul dari kegiatan pembersihan diatas.
Gunakan peralatan yang cocok dan jangan sampai melebihi beban kerjanya.
Sebelum membuka tabung tanyakan pada diri anda sendiri bagaimana jika tabung
tersebut berisi cairan.
Cairan yang dialirkan dari bak penampung harus dibuang dengan cara yang benar
bukan dibuang pada saluran air.
Tempatkan bagian kendaraan yang sudah dilepas kedalam container
Simpan bagian bagian yang tidak terbungkus dalam suatu form atau urutan.
Gunakan system pelabelan jika anda belum terbiasa dengan assembling /
perakitan.
Jangan simpan bagian kendaraan di tempat yang terganggu oleh pergerakan atau
jalan masuk.
Judul Modul: Mengikuti Prosedur Keselamatan, Kesehatan Kerja,
Lingkungan
Buku Informasi

dan

Halaman: 15 dari
34

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi


Sektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor SMK N 7
KENDAL

Kode Modul
OTO.SM01.001.01

Amankan sudut sudut tajam, tonjolan tajam, dan bagian tajam lainnya.
Gunakan penutup debu jika diperlukan.
Ganti bagian / part yang rusak.
Setelah merakit ulang lrpaskan semua karat dan perbaiki cat kendaraan yang
rusak.
Hilangkan kebocoran kebocoran.
Buang barang yang sudah tidak digunakan lagi.

2. Bagi pekerja yang akan bekerja pada kerja bangku


Gunakan rak, laci meja dan almari untuk menyimpan peralatan dan pisahkan
setiap bagiannya. Simpan barang yang sering dipakai ditempat yang dekat dan
simpan barang yang berat dalam ketinggian yang sesuai.
Bersihkan kembali bangku kerja setiap akhir pekerjaan dan setiap akhir jam kerja.
Bersihkan kembali peralatan sebelum dikembalikan pada tempatnya.
Pada saat anda bekerja, jangan sampai barang / benda kerja anda tercecer di
daerah kerja selain daerah kerja anda.
Setiap 3 bulan cuci permukaan cat disekitar daerah kerja anda kemudian
dilanjutkan dengan laci dan almari anda. Simpan kembali atau buang barang yang
sudah tidak dipakai sementara waktu khususnya zat pembersih, zat zat kimia dan
produk produk bahan bakar.
Hindari menghias bangku kerja, didng almari dan sebagainya dengan gambar yang
tidak sopan, pakaian dan kertas kerja.
3. Bagi pekerja yang sedang mengerjakan mesin mesin ( mesin pengangkat, mesin
bubut, dll )
Gunakan rak rak, laci dan almari untuk menyimpan alat alat dan setiap alat
mempunyai tempat sendiri sendiri. Simpan alat yang sering digunakan ditempat
yang dekat dan benda / alat yang berat pada ketinggian yang sesuai.
Bersihkan kembali permukaan tempat kerja pada saat selesai bekerja.
Lumasi mesin sesuai dengan instruksi buku petunjuk dari pabrik pembuatnya.
Bersihkan mesin setiap seminggu sekali.
Cuci permukaan mesin yang dicat setiap 3 bulan.
Lakukan tindakan anti karat pada akhir pekan dan hari libur dan hilangkan segera
jika timbul karat.
Hilangkan serpihan dari mesin segera dan ambil langkah untuk menghentikan
penyebabnya.
Kembalikan seluruh alat ke tempatnya semula pada setiap akhir pekerjaan.
Rawat dan perbaiki mesin saat diperlukan. Tindakan pencegahan lebih diutamakan
daripada menunggu bencana terjadi.
PENGENDALIAN POLUSI DITEMPAT KERJA
Benda benda dapat merusak tubuh seseorang dengan 4 cara:
1. Mengambil nafas ( inhalation )
2. Bersentuhan dengan kulit ( Absorbtion )
3. Menelan ( Ingestion )
4. Terkena benda runcing ( Injection )
Bahaya
Adalah akibat yang dirasakan dalam tubuh manusia yang bisa akut atau kronis bahkan kedua
duanya.
Bahaya yang akut adalah reaksi langsung pada bahaya yang mengenainya. Misalnya : timbul
bintik bintik merah, batuk batuk, sulit bernafas. Akibat terkena bahaya akut dapat pula
lama atau cacat / kerusakan yang permanen pada tubuh kita.
Bahaya yang kronis mungkin tidak segera kelihatan jelas dan akibatnya lama tidak dirasakan
si penderita. Bahaya yang kronis umumnya tidak dapat sembuh. Misalnya : kanker yang
disebabkian oleh pengaruh asbes.

Judul Modul: Mengikuti Prosedur Keselamatan, Kesehatan Kerja,


Lingkungan
Buku Informasi

dan

Halaman: 16 dari
34

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi


Sektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor SMK N 7
KENDAL

Kode Modul
OTO.SM01.001.01

Berikut ini adalah contoh contoh garis besar akibat yang dapat timbul pada tubuh kita dari
polutan yang tidak jelas ditempat kerja:

Polutan atmosfer
Karat dan bahan kimia beracun
Suara yang terlalu keras
Radiasi
Getaran
Gerakan badan atau tangan yang berulang ulang dan melelahkan
Lingkungan yang panas atau dingin

Bahan Kimia Beracun dan Penyebab Karat


Berbagai bahan kimia dan bahan bahan lain digunakan di tempat kerja. Banyak dari bahan
bahan ini beracun, menyebabkan karat, atau mengandung sifat berbahaya lainnya.
Bersinggungan dengan bahan kimia harus dihindari seminimal mungkin untuk mengurang
resiko yang tidak perlu. Jangan menggunakan bahan kimia / bahan berbahaya lain sampai
anad puas betul bahwa semua syarat kesehatan telah anda penuhi termasuk berkonsultasi
dengan petugas kesehatan. Akibat akibat utama bahan beracun dan penyebab karat.
Penyebab
Bahan
Bahan
Bahan
Bahan
Bahan

penyebab karat
beracun
yang menyebabkan iritasi
yang sensitive
yang berbau menyengat

Bahan yang mudah meledak

Akibat
Membakar kulit, mata, paru paru
Kerusakan pada tubuh yang akut dan kronis
Sakit kulit atau kerusakan paru paru
Asma dan reaksi alergi lainnya.
Mendesak oksigen dalam paru paru yang
mengkibatkan kekurangan oksigen
Kerusakan karena panas atau api.

Suara yang Terlalu Keras


Ada 3 bahaya yang mungkin terjadi jika kita mendengar suara yang terlalu bising / keras:
1. Suara itu mengganggu komunikasi bicara dan tidak mendengar tanda bahaya dan
karenanya bisa menyebabkan kecelakaan.
2. suara itu menurunkan moril, efisiensi, dan kepedulian umum dari para pekerja dan
hal ini mungkin menyebabkan kecelakaan dan meningkatkan tingkat stress.
3. Suara yang tinggi berakibat langsung pada pekerja dengan pendengaran yang tidak
seimbang dan dapat mengakibatkan tunarungu dalam kasus yang serius.

Beberapa contoh kasus dari tingkat suara dan akibatnya:


Sumber Suara
Tingkat
Percakapan pada umumnya
Ratarata mobil jarak 10 m
Pabrik pada umumnya
Grinda sudut
Truk besar
Gergaji bulat
Gergaji rantai
Pres hidrolik rivet
Hammer (Hammer keeling )
Mesin jet

60 65 dB ( A )
70 -75 dB ( A )
90 dB ( A )
90 dB ( A )
100 dB (A )
110 dB (A )
120 dB ( A )
30 dB ( A )
140 dB ( A )

Judul Modul: Mengikuti Prosedur Keselamatan, Kesehatan Kerja,


Lingkungan
Buku Informasi

Akibat yang Ditimbulkan


Dapat
mengganggu
percakapan
dan
tidak
nyaman 80 dB ( A )
Dapat menyebabkan sakit

Sangat menyakitkan

dan

Halaman: 17 dari
34

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi


Sektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor SMK N 7
KENDAL

Kode Modul
OTO.SM01.001.01

Kehilangan pendengaran dapat disebabkan karena terkena puncak puncak suara tingkat
tinggi. Kerusakan dapat disebabkan oleh terlalu dekatnya dengan ledakan atau sumber
suara.
Namun demukian kehilangan pendengaran biasanya dikaitkan dengan jumlah rata rata
suara yang diterima oleh seseorang yang melakukan pekerjaan pada hari itu. Itulah sebabnya
maka seseorang akan mempunyai resiko lebih besar untuk kehilangan pendengarannya
dengan tingkat suara yang lebih rendah selama ia bekerja daripada seseorang yang
mendengar suara dengan tingkat lebih tinggi tetapi hanya sebentar.
Dibawah ini adalah contoh rekomendasi tingkat suara maksimum tanpa pengaman telinga:
Jam per Hari
Tingkat suara maksimum dalam dB ( A )
8
4
2
1
0,5
0,25

90
93
96
99
102
105

Berbagai cara untuk menanggulangi masalah kebisingan suara:


1. Ahli pengendali suara yang handal harus dapat mengembangkan metode
pengendalian
2. Hilangkan atau pindahkan mesin pembangkit suara itu keluar
3. Mesin atau pekerjaan yang menghasilkan kebisingan dimasukkan kedalm ruangan
kedap suara.
4. memasang peredam suara pada ruang pneumatic.
5. Perawatan peralatan yang tepat dan teratur
6. Penggantian peralatan yang bising dengan yang kurang bising
Radiasi Terionisasi
Radiasi terionisasi dihasilkan oleh peralatan sinar X atau sinar Gamma yang dikeluarkan
oleh bahan radio aktif. Bahan radio aktif digunakan dalam peralatan teknik dalam pengujian
metal yang tidak merusak, misalnya: menguji ketebalan metal, dan baiknya atau
sempurnanya pengelasan.
Untuk melindungi pekerja waktu kerja harus dibatasi.
Radiasi yang tak Terionisasi
Gelombang radiasi elektro magnetic adalah sebagai berikut:
Gelombang frekuensi rendah transformator, pemanas hasil induksi, radio, televisi, dan
radar.
Jika berada dekat pemancar berkekuatan tinggi seseorang dapat terkena induksi berupa
percikan dengan kemungkinan terjadinya ledakan.
Microwave - dapat menyebabkan rasa sakit dan kerusakan kulit terbatas dan juga dapat
menguapkan dan menyebabkan bahan terbakar.
Radiasi infra merah dilepaskan oleh benda benda panas dan yang digunakan untuk
pembakaran. Bahaya yang utama terletak pada kerusakan di belakang permukaan lensa
mata karena terkena cukup lama. Pengelasan dan pemotongan dengan gas melepaskan infra
merah.
Radiasi yang terlihat bukan meupakan masalah yang serius, tetapi perlindungan terhadap
sinar ini harus dilakukan.
Radiasi ultra violet las listrik, lampu UV, dan sinar matahari langsung adalah sumber
kerusakan yang umum oelh radiasi UV. Kulit dan mata dapat terkena.
Sinar laser dipakai pada mesin potong metal, pengelasan plastic dan pengukuran peralatan.
Laser berkekuatan tinggi dapat menyebabkan cacat permanent.
Perlindungan terhadap bahaya radiasi ini biasanya dilakukan dengan perisai pencegah,
pakaian pencegah, macam macam kacamata, krim kulit dan pengendalian pembatasan
penggunaan.
Getaran yang Berbahaya

Judul Modul: Mengikuti Prosedur Keselamatan, Kesehatan Kerja,


Lingkungan
Buku Informasi

dan

Halaman: 18 dari
34

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi


Sektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor SMK N 7
KENDAL

Kode Modul
OTO.SM01.001.01

Getaran dalam segala bentuknya ditimbulkan oleh mesin yang sedang dugunakan dan hal ini
dapat mempengaruhi keamanan mesin dengan cara sebagai berikut:
Getaran metal dalam waktu yang lama dapat menyebabkan kelelahan pada komponen
komponen mesin.
Dengan getaran bagian yang terpisah pada mesin, meja kerja, dan rak dapat terjatuh dan
megakibatkan kecelakaan.
Getaran dapat mengakibatkan pengencang ( mur baut ) terlepas yang kemudian
mengakibatakn kerusakan pada mesin atau melukai operatornya.
Getaran yang dialami para pekerja pada umumnya digolongkan dalam getaran secara
keseluruhan dan getaran tangan atau lengan.
Getaran seluruh tubuh terjadi jika jika para pekerja bekerja dengan duduk, berdiri atau
berbaring pada suatu struktur yang bergetar. Getaran yang sangat mengakibatkan pusing,
mual, dan gangguan mental.
Getaran pada tangan dan lengan dihasilkan oleh pemakaian terus menerus dari alat alat
tangan dengan gerak maju mundur dan gerak lingkaran, seperti gergaji, alat pelubang, mesin
penghalus, gerinda.
Getaran semacam itu dapat menghasilkan beberapa macam kekacauan pekerjaan .
Tulang yang menipis , pengerasan kulit halus pada tangan, bengkak dan sakit pada
persendian.
Strategi pengendalian getaran ditempat kerja akan diarahkan pada menghilangkan atau
mengurangi sumber getaran.
1. Mengganti mesin yang banyak getaran dengan yang sedikit getarannya.
2. memperbaiki pir kendaraan dan tempat duduk untuk mengurangi getaran.
3. Mengurangi getaran mesin dengan menggunakan alas karet
4. memperhatikan betul perawatan dan reparasi yang tepat pada mesin
5. kenakan giliran kerja dan waktu istirahat yang diatur baik.
Lingkungan yang Panas dan Dingin
Bekerja ditempat yang panas akan menghambat laju pengeluaran panas dan membuat
keadaan pekerja lebih buruk. Keadaan terlampau panas dapat menyebabkan cepat lelah dan
rasa mengantuk dimana ini meningkatkan kesalahan kerja.
Keadaan terlampau dingin pada sisi lain mengakibatkan kegelisahan dan penurunan tingkat
perhatian dimana efek mental ini mengganggu ketelitian bekerja.
PROSEDUR KESELAMATAN INDIVIDU DITEMPAT KERJA
Alat Pengaman Perorangan
Alat Pengaman Perorangan haruslah:
cocok bagi perorangannya
dibersihkan secara menyeluruh dan teratur
dipelihara dengan baik
diserahkan dengan latihan terlebih dahulu,.
Hal hal yang memerlukan pengamanan
Masalah masalah yang dapat berakibat dari mengabaikan pengamanan adalah:
1. Penyakit kulit ( Dermatitis )
2. Radiasi ultra violet dan unfra merah
3. Rasa sakit di kepala
4. Rasa sakit di mata
5. Rasa sakit di tangan
6. Rasa sakit di kaki
7. Keluhan pada alat pernafasan
8. Rasa sakit di daerah tulang belakang dan leher
1.

Penyakit kulit ( Dermatitis )


Sebab sebab dari masalah kulit dalam pekerjaan biasanya dalah sebagai berikut:
Kerusakan secara mekanis karena luka, gesekan atau tekanan
Tumbuh tumbuhan dan organisme alami
Panas, dingin dan sinar matahari yang terlalu banyak

Judul Modul: Mengikuti Prosedur Keselamatan, Kesehatan Kerja,


Lingkungan
Buku Informasi

dan

Halaman: 19 dari
34

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi


Sektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor SMK N 7
KENDAL

Kode Modul
OTO.SM01.001.01

Pencegahan terhadap penyakit kulit dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut ini:
Pemeliharaan tempat kerja
Pakaian untuk perlindungan
Memakai krim pencegah ( Barrier Cream )
Melaksanakan kebersihan pribadi
2.

Radiasi Ultra Violet dan Infra Merah


Mengelas dengan listrik dan gas dan memotong dengan las menghasilkan radiasi infra
merah dan radiasi ultra violet.
Kerusakan permanent pada lensa mata akibat dari melihat pada sumber ultra violet
yang kuat tanpa pelindung mata.
Sinar ultra violet dapat juga menghasilkan luka bakar dan tumor pada kulit yang
kadanag kadang menyebabkan kematian. Khususnya mengelas dengan gas argon
merupakan sumber yang kuat dari radiasi ultra violet.
Pengaruh yang pokok dari radiasi infra merah adalah memanaskan lapisan kulit
sehingga karena tidak terlihat tanda tanda terbakar maka tidak mungkin ada
kerusakan. Namun demikian memandang lebih lama pada infra merah dapat
berpengaruh pada lensa mata sebelah belakang.
Pokok

pokok peringatan dalam mengelas:


Perlindungan mata
Perlindungan kulit
Pakaian pelindung

Syarat syarat pakaian pelindung:


a.
Harus dapat melindungi pekerja terhadap bahaya yang mungkin
ada
b.
Ringan dan nyaman dipakai
c.
Bahannya mempunyai derajat resistensi yang cukup untuk panas dan
suhu
d.
Dirancang untuk menghindari partikel partikel panas.
3.

Bahaya luka di kepala.


Macam perlindungan kepala yang diperlukan di tempat kerja selain tergantung di
tempat kerja, konstruksi, tergantung juga pada bahaya yang mungkin ada.

4.

Cedera pada mata


Macam macam perlindungan mata yang utama adalah:
Kacamata
Kacamata khusus
Perisai muka.

5.

Luka di tangan
Kalau kita bekerja dan berhubungan denga alat atau bahan di tempat kerja tangan kita
harus dilindungi dari bahaya.
Seringkali pinggiran yang tajam atau bergerigi ditinggalkan begitu saja pada sisa
material lembaran baja yang dipotong. Jika mengerjakan pekerjaan itu sarung tangan
dari kulit yang harus dipakai.

6.

Kecelakaan pada kaki


Kecelakaan pada kaki dapat digolongkan menjadi:
Terpukul / kejatuhan benda atau tergilas benda bergerak
Teriris / terpotong / tertusuk karena berdiri pada obyek
Tergelincir pada permukaan yang tidak mantap
Terbakar karena kakinya berada didalam atau kena percikan bahan yang panas
atau bahan kimia.
Sepatu dengan kualitas industri modern dipandang dari bahannya memberikan
pencegahan lebih besar bagi para pekerja.

Judul Modul: Mengikuti Prosedur Keselamatan, Kesehatan Kerja,


Lingkungan
Buku Informasi

dan

Halaman: 20 dari
34

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi


Sektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor SMK N 7
KENDAL
7.

Kode Modul
OTO.SM01.001.01

Alat Pernafasan
Respirator ialah alat yang membuang pencemar udara dari udara di sekelilingnya
Alat pernafasan ialah alat yang menyediakan bagi pemakainya persediaan udara bersih
atau oksigen

8.

Rasa sakit di daerah tulang belakang dan leher


Cedera ini diakibatkan karena mengangkat atau memindahkan / menggeser benda yang
cukup berat.
Adapun cara cara yang perlu diperhatikan dalam mengangkat atau memindahkan tanpa
alat Bantu:
Pegangan yang benar yaitu dengan memegang dengan seluruh tangan benda yang
akan diangkat.
Lengan harus betul betul lekat ( Mepet ) dengan badan.
Tarik dagu dengan sedikit memperpanjang leher.
Belakang yang rata yaitu posisi tulang belakang harus betul betul rata.
Penempatan dan kekeuatan kaki harus seimbang.
Menempatkan jarak kedua kaki selebar badan memberikan dasar yang luas dan
meletakkan satu kaki ke depan dan ke sisi dari obyek yang diangkat memberikan
dasar yang lebih luasdan keseimbanganke segala arah.
Lutut dilipat untuk menurunkan, badan vertical.
Gunakan beratnya obyek.

BAB V
SUMBER-SUMBER YANG DIPERLUKAN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI
5.1. Sumber Daya Manusia
Pelatih
Judul Modul: Mengikuti Prosedur Keselamatan, Kesehatan Kerja,
Lingkungan
Buku Informasi

dan

Halaman: 21 dari
34

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi


Sektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor SMK N 7
KENDAL

Kode Modul
OTO.SM01.001.01

Pelatih Anda dipilih karena dia telah berpengalaman. Peran Pelatih adalah untuk :
a. Membantu Anda untuk merencanakan proses belajar.
b. Membimbing Anda melalui tugas-tugas pelatihan yang dijelaskan dalam tahap belajar.
c. Membantu Anda untuk memahami konsep dan praktik baru dan untuk menjawab
pertanyaan Anda mengenai proses belajar Anda.
d. Membantu anda untuk menentukan dan mengakses sumber tambahan lain yang Anda
perlukan untuk belajar Anda.
e. Mengorganisir kegiatan belajar kelompok jika diperlukan.
f.
Merencanakan seorang ahli dari tempat kerja untuk membantu jika diperlukan.
Penilai
Penilai Anda melaksanakan program pelatihan terstruktur untuk penilaian di tempat kerja.
Penilai akan :
a. Melaksanakan penilaian apabila Anda telah siap dan merencanakan proses belajar dan
penilaian selanjutnya dengan Anda.
b. Menjelaskan kepada Anda mengenai bagian yang perlu untuk diperbaiki dan
merundingkan rencana pelatihan selanjutnya dengan Anda.
c. Mencatat pencapaian / perolehan Anda.
Teman kerja / sesama peserta pelatihan
Teman kerja Anda/sesama peserta pelatihan juga merupakan sumber dukungan dan bantuan.
Anda juga dapat mendiskusikan proses belajar dengan mereka. Pendekatan ini akan menjadi
suatu yang berharga dalam membangun semangat tim dalam lingkungan belajar/kerja Anda
dan dapat meningkatkan pengalaman belajar Anda.
5.2. Sumber-sumber Kepustakaan ( Buku Informasi )
Pengertian sumber-sumber adalah material yang menjadi pendukung proses pembelajaran
ketika peserta pelatihan sedang menggunakan Pedoman Belajar ini.
Sumber-sumber tersebut dapat meliputi :
1. Buku referensi (text book)/ buku manual servis
2. Lembar kerja
3. Diagram-diagram, gambar
4. Contoh tugas kerja
5. Rekaman dalam bentuk kaset, video, film dan lain-lain.
Ada beberapa sumber yang disebutkan dalam pedoman belajar ini untuk
membantu peserta pelatihan mencapai unjuk kerja yang tercakup pada suatu
unit kompetensi.
Prinsip-prinsip dalam CBT mendorong kefleksibilitasan dari penggunaan sumber-sumber yang
terbaik dalam suatu unit kompetensi tertentu, dengan mengijinkan peserta untuk
menggunakan sumber-sumber alternative lain yang lebih baik atau jika ternyata sumbersumber yang direkomendasikan dalam pedoman belajar ini tidak tersedia/tidak ada.

Sumber sumber bacaan yang dapat digunakan :


Judul
:
NEW STEP 1 Training Manual
Pengarang
:
Toyota Astra Motor
Penerbit
:
PT. Toyota Astra Motor Training Center
Tahun Terbit
:
1995

Judul Modul: Mengikuti Prosedur Keselamatan, Kesehatan Kerja,


Lingkungan
Buku Informasi

dan

Halaman: 22 dari
34

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi


Sektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor SMK N 7
KENDAL

Kode Modul
OTO.SM01.001.01

Judul
Pengarang
Penerbit
Tahun Terbit

:
:
:
:

SUZUKI SJ 410 SERVICE MANUAL


Bag. Service Operation Suzuki
PT.Indo Mobil Utama
-

Judul
Pengarang
Penerbit
Tahun Terbit

:
:
:
:

TOYOTA SERVICE MANUAL


Toyota Astra Motor
PT. Toyota Astra Motor
-

5.3 Daftar Peralatan/Mesin dan Bahan


1. Alat yang digunakan.
a. Peralatan Perlindungan diri
2. Bahan yang diperlukan.
a. Kotak PPPK
b. Kain lap
3.
Pemadam kebakaran
4.
Tempat libah cair dan padat

Judul Modul: Mengikuti Prosedur Keselamatan, Kesehatan Kerja,


Lingkungan
Buku Informasi

dan

Halaman: 23 dari
34

You might also like