Professional Documents
Culture Documents
KOMPETENSI
SEKTOR OTOMOTIF
SUB SEKTOR SEPEDA MOTOR
MENGIKUTI PROSEDUR
KESELAMATAN, KESEHATAN
KERJA, DAN LINGKUNGAN
OTO.SM01.001.01
BUKU INFORMASI
Kode Modul
OTO.SM01.001.01
DAFTAR ISI
Daftar
Isi
1
BAB I
PENGANTAR
2
1.1.
1.2.
1.3.
1.4.
BAB II
Berbasis
Kompetensi
Modul
Terkini
2.2.
2.3.
14
III
(RCC)
Istilah
STANDAR
6
2.1.
BAB
Konsep
Dasar
Pelatihan
2
Penjelasan
2
Pengakuan
Kompetensi
4
Pengertian-pengertian
4
KOMPETENSI
Peta
Paket
Pelatihan
6
Pengertian
Unit
Standar
6
Unit
Kompetensi
yang
Dipelajari
7
2.3.1.
Judul
Unit
............................................................................................
7
2.3.2.
Kode
Unit
............................................................................................
7
2.3.3.
Deskripsi
Unit
............................................................................................
7
2.3.4.
Elemen
Kompetensi
............................................................................................
8
2.3.5.
Kriteria
Unjuk
Kerja
............................................................................................
8
2.3.6.
Batasan
Variabel
............................................................................................
10
2.3.7.
Panduan
Penilaian
............................................................................................
11
2.3.8.
Kompetensi
Kunci
............................................................................................
13
STRATEGI
DAN
METODE
PELATIHAN
dan
Halaman: 1 dari
34
Strategi
Pelatihan
.............................................................................................................
14
Metode
Pelatihan
.............................................................................................................
15
3.2.
BAB
BAB V
16
IV
MATERI
SUMBER-SUMBER
KOMPETENSI
34
5.1.
5.2.
5.3.
Kode Modul
OTO.SM01.001.01
YANG
UNIT
DIPERLUKAN
KOMPETENSI
UNTUK
PENCAPAIAN
Sumber
Daya
Manusia
.............................................................................................................
34
Sumber-sumber
Perpustakaan
.............................................................................................................
35
Daftar
Peralatan/Mesin
dan
Bahan
.............................................................................................................
36
dan
Halaman: 2 dari
34
Kode Modul
OTO.SM01.001.01
BAB I
PENGANTAR
1.1.
dan
Halaman: 3 dari
34
Kode Modul
OTO.SM01.001.01
/ tanggapan
dan
Pengertian-Pengertian / Istilah
Profesi
Profesi adalah suatu bidang pekerjaan yang menuntut sikap, pengetahuan serta
keterampilan/keahlian kerja tertentu yang diperoleh dari proses pendidikan, pelatihan
serta pengalaman kerja atau penguasaan sekumpulan kompetensi tertentu yang
dituntut oleh suatu pekerjaan/jabatan.
Standarisasi
Standardisasi adalah proses merumuskan, menetapkan serta menerapkan suatu
standar tertentu.
Penilaian / Uji Kompetensi
Penilaian atau Uji Kompetensi adalah proses pengumpulan bukti melalui perencanaan,
pelaksanaan dan peninjauan ulang (review) penilaian serta keputusan mengenai
apakah kompetensi sudah tercapai dengan membandingkan bukti-bukti yang
dikumpulkan terhadap standar yang dipersyaratkan.
Pelatihan
Pelatihan adalah proses pembelajaran yang dilaksanakan untuk mencapai suatu
kompetensi tertentu dimana materi, metode dan fasilitas pelatihan serta lingkungan
belajar yang ada terfokus kepada pencapaian unjuk kerja pada kompetensi yang
dipelajari.
Kompetensi
Kompetensi adalah kemampuan seseorang untuk menunjukkan aspek sikap,
pengetahuan dan keterampilan serta penerapan dari ketiga aspek tersebut ditempat
kerja untuk mwncapai unjuk kerja yang ditetapkan.
Standar Kompetensi
Standar kompetensi adalah standar yang ditampilkan dalam istilah-istilah hasil serta
memiliki format standar yang terdiri dari judul unit, deskripsi unit, elemen kompetensi,
kriteria unjuk kerja, ruang lingkup serta pedoman bukti.
Sertifikat Kompetensi
Adalah pengakuan tertulis atas penguasaan suatu kompetensi tertentu kepada
seseorang yang dinyatakan kompeten yang diberikan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi.
dan
Halaman: 4 dari
34
Kode Modul
OTO.SM01.001.01
Sertifikasi Kompetensi
Adalah proses penerbitan sertifikat kompetensi melalui proses penilaian / uji
kompetensi.
BAB II
STANDAR KOMPETENSI
2.1.
dan
dipersyaratkan
untuk
dan
Halaman: 5 dari
34
Kode Modul
OTO.SM01.001.01
Kemampuan Awal
Peserta pelatihan harus telah memiliki kemampuan awal Pengetahuan fundamental
pengenalan alat ukur dan komponen-komponen mesin.
2.3.4 Elemen Kompetensi
2.3.5 Kriteria Unjuk Kerja
ELEMEN KOMPETENSI
KRITERIA UNJUK KERJA
01
Mengikuti prosedur
1.1
pada tempat kerja
untuk mengidentifikasi 1.2
bahaya dan metode
menghindarinya
1.3
1.4
1.5
02
Memelihara
kebersihan peralatan
dan area kerja
2.1
2.2
2.3
ELEMEN KOMPETENSI
03
Menempatkan dan
3.1
meng-identifikasi jenis
pemadam kebakaran,
penggunaannya dan
3.2
prosedur pengoperasian di tempat kerja
04
Melakukan prosedur
darurat
4.1
4.2
4.3
4.4
05
5.1
5.2
5.3
06
Melakukan prosedur
penyelamatan
dan
Halaman: 6 dari
34
Mengikuti prosedur
pada tempat kerja
untuk pengamanan
dan pengendalian
limbah
Kode Modul
OTO.SM01.001.01
7.1.
7.2.
BATASAN VARIABEL
1.
Batasan konteks
Standar kompetensi ini digunakan untuk jasa pelayanan pemeliharaan dan perbaikan
di bidang perbengkelan sepeda motor.
2.
3.
4.
5.
Kegiatan:
Kegiatan harus dilakukan pada kondisi kerja normal dan harus termasuk:
5.1
Membersihkan peralatan/area tempat kerja dengan bantuan mesin atau secara
manual.
5.2
Mencatat kecelakaan dan potensial terjadinya bahaya.
5.3
Melakukan simulasi pertolongan pertama dan CPR.
5.4
Melakukan keputusan dalam komite manajemen K3L.
PANDUAN PENILAIAN
1.
Konteks:
1.1
Pengetahuan dan ketrampilan dasar dapat dinilai melalui pekerjaan
dan tidak melalui pekerjaan.
dan
Halaman: 7 dari
34
1.3
Kode Modul
OTO.SM01.001.01
2.
Aspek-aspek penting:
Kompetensi penting diamati secara menyeluruh agar mampu menerapkan kompetensi
pada keadaan yang berubah-ubah dan merespon situasi yang berbeda pada beberapa
aspek-aspek berikut:
2.1 Pelaksanaan prosedur darurat.
2.2 Pemilihan yang tepat untuk perlengkapan kebakaran jika dibutuhkan.
2.3 Pemeliharaan kebersihan mesin, perlengkapan pada area kerja.
2.4 Pengidentifikasian dan pencegahan bahaya di tempat kerja.
2.5 Penerapan prosedur pertolongan pertama dan CPR.
2.6 Penerapan prosedur keamanan dasar.
3.
Pengetahuan dasar:
3.1
Undang-undang tentang K3L (Keselamatan, Kesehatan Kerja, dan Lingkungan).
3.2
Prosedur keamanan tempat kerja.
3.3
Persyaratan pemeliharaan perlengkapan dan area kerja.
3.4
Identifikasi bahaya dan pencegahan dalam tempat kerja.
3.5
Prosedur pertolongan pertama.
3.6
Prosedur CPR.
3.7
Prosedur keamanan dasar.
3.8
Penggunaan dan penerapan alat pemadaman kebakaran yang tepat.
3.9
Prosedur penanganan secara manual.
3.10
Syarat keselamatan diri.
3.11
Simbol-simbol bahaya.
4.
Penilaian praktek:
4.1
Mengakses informasi yang aman.
4.2
Memelihara catatan yang berhubungan dengan keamanan.
4.3
Menggunakan perlengkapan dan perlengkapan yang benar.
4.4
Melaporkan dan/atau mengurangi potensial terjadinya bahaya.
4.5
Memelihara kebersihan mesin, perlengkapan dan area kerja.
4.6
Menempatkan dan mengidentifikasi perlengkapan pemadam kebakaran.
4.7
Melakukan prosedur darurat.
4.8
Melakukan prosedur keamanan dasar.
4.9
Bertindak sesuai dengan keadaan bahaya.
4.10
Menggunakan teknik penanganan secara manual.
4.11
Memperagakan prosedur pertolongan pertama dan CPR.
KOMPETENSI KUNCI :
N
O
1.
2.
3.
4.
5
6.
7
TINGKAT
dan
2
1
1
1
1
2
2
Halaman: 8 dari
34
Kode Modul
OTO.SM01.001.01
BAB III
STRATEGI DAN METODE PELATIHAN
3.1.
Strategi Pelatihan
Belajar dalam suatu sistem Berdasarkan Kompetensi berbeda dengan yang sedang
diajarkan di kelas oleh Pelatih. Pada sistem ini Anda akan bertanggung jawab
terhadap belajar Anda sendiri, artinya bahwa Anda perlu merencanakan belajar Anda
dengan Pelatih dan kemudian melaksanakannya dengan tekun sesuai dengan rencana
yang telah dibuat.
Persiapan / perencanaan
a. Membaca bahan/materi yang telah diidentifikasi dalam setiap tahap belajar
dengan tujuan mendapatkan tinjauan umum mengenai isi proses belajar Anda.
b. Membuat catatan terhadap apa yang telah dibaca.
c. Memikirkan bagaimana pengetahuan baru yang diperoleh berhubungan dengan
pengetahuan dan pengalaman yang telah anda miliki.
d. Merencanakan aplikasi praktik pengetahuan dan keterampilan Anda.
Permulaan dari proses pembelajaran
a. Mencoba mengerjakan seluruh pertanyaan dan tugas praktik yang terdapat pada
tahap belajar.
b. Merevisi dan meninjau materi belajar agar dapat menggabungkan pengetahuan
Anda.
Pengamatan terhadap tugas praktik
a. Mengamati keterampilan praktik yang didemonstrasikan oleh Pelatih atau orang
yang telah berpengalaman lainnya.
b. Mengajukan pertanyaan kepada Pelatih tentang konsep sulit yang Anda temukan.
Implementasi
a. Menerapkan pelatihan kerja yang aman.
b. Mengamati indikator kemajuan personal melalui kegiatan praktik.
c. Mempraktikkan keterampilan baru yang telah Anda peroleh.
Penilaian
Melaksanakan tugas penilaian untuk penyelesaian belajar Anda
3.2.
Metode Pelatihan
Terdapat tiga prinsip metode belajar yang dapat digunakan. Dalam beberapa kasus,
kombinasi metode belajar mungkin dapat digunakan.
dan
Halaman: 9 dari
34
Kode Modul
OTO.SM01.001.01
BAB IV
MATERI UNIT KOMPETENSI
Tujuan dan Sasaran Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Tujuan dan sasaran umum dari undang undang keselamatan dan kesehatan kerja untuk
semua wilayah dapat dirangkum dalam pernyataan sebagai berikut:
Apakah sasaran undang undang tersebut :
Pada intinya undang undang menyediakan kerangka kerja untuk meningkatkan standart
keselamatan dan kesehatan kerja, dan mengurangi kecelakaan akibat kerja serta penyebaran
penyakit.
Sasaran undang undang tersebut adalah:
Untuk menjaga kesehatan , keselamatan dan kesejahteraan tiap orang pada saat
bekerja.
Untuk melindungi setiap orang saat bekerja terhadap resiko pada keselamatan dan
kesehatannya.
Untuk membantu menjaga keselamatan dan kesehatan lingkungan kerja.
Untuk mengurangi tiap sumber yang beresiko pada kesehatan, keselamatan dan
kesejahteraan orang saat bekerja.
Untuk menyediakan kebutuhan pegawai dan perusahaan serta asosiasi yang mewakili
pegawai dan perusahaan dalam merumuskan dan mewujudkan standart keselamatan
dan kesehatan kerja.
Sasaran undang undang sebaiknya diamati ketika diterjemahkan pada bagian lain dari
undang undang.
Untuk hak hak yang tidak utama bervariasi antar wilayah sesuai permohonan setiap
pembuat undang undang yang relevan dengan pemerintah pusat dan wilayah
pemberlakuan undang - undang keselamatan dan kesehatan kerja.
Tanggung Jawab
Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan tanggung jawab bersama antar pengusaha dan
pegawai / karyawan.
Tanggung Jawab Perusahaan
Perusahaan menuntut tersedianya dan terpeliharanya sejauh yang dapat dilakukan untuk
para pegawai suatu lingkungan kerja yang aman tanpa resiko terhadap kesehatannya.
Kewajiban khusus sebagai contoh tata tertib apa diperlukan untuk ditaati dengan kewajiban
umumnya termasuk :
Penyediaan dan perawatan pabrik dan sistem kerja ( seperti : langkah kerja rutin dan
frekuensi kerja )
Pengaturan sistem keamanan kerja dalam hubungan dengan tanaman dan zat kimia
( seperti : toksik kimia, debu, dan serat )
dan
Halaman: 10 dari
34
Kode Modul
OTO.SM01.001.01
Penyediaan lingkungan kerja yang aman ( seperti : pengendalian tingkat suara dan
getaran )
Penyediaan fasilitas kesejahteraan yang memadai ( seperti : lokasi keberihan diri,
tempat menyimpan barang, tempat makan / kantin )
Penyediaan tempat yang memadai untuk informasi bahaya yang sesuai instruksi
latihan dan pengamatan para pegawai, yang dapat memberikan rasa keamanan kerja.
Para pengusaha memberikan upah yang sama untuk pekerja lepas dan para pegawainya
yang bekerja ditempat bekerja. Upah tersebut dapat diperpanjang untuk urusan lebih yang
telah ditentukan oleh perusahaan. Ini meliputi contoh pekerja sampingan yang besar yang
terdapat pada seluruh perusahaan dan beberapa kontraktor lepas yang menyelenggarakan
jenis pekerjaan berbeda.
Selanjutnya perusahaan diminta untuk melaksanakan semampunya untuk :
Memonitor kesehatan pegawainya
Simpan informasi dan rekaman tiap pegawai untuk pemeriksaan kesehatan dan
keselamatannya.
Perusahaan atau pengguna dapat menggantikan person dengan kualifikasi yang
sesuai dengan saran yang diberikan sehubungan dengan keselamatan dan kesehatan
para pegawainya.
Personil yang telah dipilih dengan tepat pada tingkat senioritas akan menjadi wakil
anggota diperusahaan saat muncul permasalahan keselamatan dan kesehatan kerja
atau saat anggota keselamatan dan kesehatan kerja menyimpang dari undang
undang yang berlaku.
Memonitor keadaan setiap tempat kerja dibawah pengendalian dan pengaturan
perusahaan.
Menyediakan informasi untuk para pegawainya termasuk didalamnya pemakaian
bahasa yang cocok dengan sikap menghargai pada keselamatan dan kesehatan
ditempat kerja termasuk nama personil yang dibutuhkan pegawai untuk membuat
penyelidikan atau pengaduan yang berhubungan dengan keselamatan dan kesehatan
kerja.
Tanggung Jawab Pegawai
Kewajiban para pegawai seperti dinyatakan dibawah ini:
Saat bekerja seorang pegawai harus:
A. Memiliki sikap yang semestinya untuk peduli pada dirinya atas keselamatan dan
kesehatannya dan untuk keselamatan dan kesehatan semua orang yang mungkin
dapat terkenal dengan bertindak atau mengikuti aturan ditempat kerja.
B. Bekerjasama dengan perusahaannya dengan menghargai tindakan yang diambil oleh
perusahaan untuk diikuti dengan beberapa syarat yang ditentukan dengan atau
hukum yang berlaku.
Sebagai tambahan para pegawai tidak boleh dengan sengaja atau sembarangan mencampuri
atau menyalahgunakan peralatan keselamatan yang telah disediakan.
Para pegawai tidak boleh dengan sengaja pengambil resiko terhadap keselamatan dan
kesehatan pegawai lain.
REHABILITASI
Rehabilitasi ditujukan saat pemulihan sedekat mungkin dengan tempat yang mungkin
terjadinya luka terhadap kerja baik untuk secara psikis, psikologis, social, kejuruan, dan
kondisi ekonomi yang dialami sebelum luka maupun selama menderita.
Semua fasilitas rehabilitasi dan asosiasi disediakan dana termasuk untuk tindakan rehabilitasi
seperti konseling psikoterapi, bimbingan bidang jurusan, pelatihan relaksasi, biro perjalanan,
akomodasi, dan biaya kehadiran, pelatihan rehabilitasi, peningkatan kecakapan kerja, atau
pelatihan untuk sesuatu yang lain seperti karir, tempat kerja, kendaraan, dan modifikasi
rumah, service peralatan rumah tangga, petugas servis yang dipanggil.
KEWAJIBAN PERUSAHAAN DAN PEGAWAI
dan
Halaman: 11 dari
34
Kode Modul
OTO.SM01.001.01
dan
Halaman: 12 dari
34
Kode Modul
OTO.SM01.001.01
dan
Halaman: 13 dari
34
Kode Modul
OTO.SM01.001.01
2. Bahan bahan, peralatan dan sisa bahan terletak dilantai dan bangku kerja.
3. Antar mesin tidak terdapat tempat yang cukup untuk berjalan.
Ketidakbersihan dan ketidakrapian mungkin dapat diterima secara normal dalam tempat
kerja akan tetapi yang dibutuhkan bukan hal yang seperti itu. Setiap individu pada tempat
kerja harus berperan serta dalam mengembangkan dan menjaga penataan tempat kerja
yang sistematis.
Penataan yang bagus memungkinkan bagi setiap pekerja dapat mencurahkan perhatiannya
pada pekerjaan yang diberikan secara penuh.
Penataan tempat kerja terhadap bahan bahan kimia harus dilihat bahayanya dengan 4 hal :
Innalasi / pernapasan ( terhirup )
Absorbsi ( mengenai kulit )
Ingesti / tenggorokan ( tertelan ).
Injeksi / tertusuk
Faktor faktor yang mempengaruhi penataan tempat kerja
Terdapat 3 persyaratan utama untuk penataan tempat kerja yang baik.
1. Lay out yang sesuai dan penataan peralatan dan fasilitas yang baik.
2. Penanganan dan penyimpanan material yang benar.
3. Kebersihan dan kerapian.
Untuk menentukan area kerja harus diperiksa :
Apa yang harus dikerjakan untuk menyediakan ruang kerja yang cukup luas dan sesuai
dengan kebutuhan dan tempat yang cukup untuk penyimpanan seluruh peralatan dan
bahan / material dan menyediakan fasilitas yang tepat untuk pemindahan material.
Seluruh mesin mesin, bangku bangku kerja dan perlengkapan lain harus diatur untuk
memberikan ruang pergerakan yang cukup bagi pekerja dan peralatan peralatan
portablenya. Seluruh barang yang tidak berguna harus disingkirkan. Material dan peralatan
portable harus hanya disimpan diruang penyimpanan.
Penataan Tempat Kerja Yang Buruk
Penataan Tempat Kerja Yang Buruk ditampakkan dari:
Tidak terpenuhinya standart lay out tempat kerja dan standart peralatan.
Penataan ulang yang tidak sah.
Peralatan tidak terletak pada tempat yang telah ditentukan pada perencanaan yang
sudah disetujui.
Peralatan yang rusak atau usang.
Peralatan portable yang berceceran
Kebocoran
Bahaya kebocoran angin, gas, air, atau zat pendingin.
Tonjolan keluar
Tumpukan barang yang tidak stabil
Jalan kerja yang kacau
Peralatan yang terbebani secara berlebihan
Peralatan pengganti atau darurat
Resiko kesehatan
Lantai dan dinding yang kotor
Pencahayaan yang kurang
Peralatan kotor yang tidak perlu
Kamar kecil yang kotor
Perlengkapan pribadi
Sampah dan sisa sisa potongan bahan
Bahaya benda benda yang menonjol keluar.
Metode Pembersihan
dan
Halaman: 14 dari
34
Kode Modul
OTO.SM01.001.01
Banyak orang menggunakan angin dari kompresor untuk menghilangkan debu dari pakaian,
bangku kerja, struktur, alamri dan fitting lampu. Hal ini beresiko tinggi dan berbahaya karena
dapat menimbulkan ledakan debu. Debu dan partikel kotor lainnya dapat terhirup atau
mengenai mata yang tidak terlindungi.
Bahaya dari terhirupnya asbestos fibres dapat menyebabkan kanker paru paru. Hal ini tidak
secara luas disadari bahwa hampir semua short fibre terhirup paru paru dapat
mengakibatkan kerusakan yang sama. Peralatan vakum cleaner yang tepat dengan alat
untuk menjangkau sudut sudut yang sempit, filter debu yang terpelihara dengan baik
adalah sesuatu hal yang harus dilakukan pada pekerjaan yang menimbulkan debu.
Sapu, sikat untuk membersihkan lantai, alat alat pembersih dan sabun detergen atau
larutan pembersih harus tersedia untuk digunakan oleh para pekerja.
Pada saat membersihkan ruangan pindahkan material yang tidak diperlukan ketempat
dimana material tersebut dapat dengan mudah dipindahkan ke tempat pembuangan
sampah. Jangan disebarkan di atas lantai.
Tempat penampungan limbah harus dikosongkan secara periodic dan isinya dimusnahkan
dengan cara yang direkomendasikan / dianjurkan.
Penyimpanan
Masalah yang biasanya timbul pada hal penyimpanan dalah tidak cukupnya tempat atau
ruang untuk meletakkan barang barang. Pada beberapa instansi masalah ini dapat diatasi
dengan menambah rak rak peralatan dan material.
Faktor faktor yang harus dipertimbangkan pada sistem penyimpanan barang:
Penyimpanan material harus direncanakan terlebih dahulu.
Barang barang yang sering digunakan diletakkan pada tempat yang terdekat
dengan pekerja dan barang yang lebih berat ditaruh pada ketinggian yang sesuai.
Alarm, lampu penerangan, saklar dan kontrol panel, peralatan P3K dan fasilitas cuci
semuanya ini harus berfungsi dengan baik.
Pemadam kebakaran harus mudah dicapai / didapatkan.
Jalan keluar / masuk kerja harus bebas hambatan.
Tabung tabung yang berisi cairan, gas yang mudah terbakar atau beracun disimpan
didalam bangunan yang terpisah dan harus mematuhi MSDS rekomendasi.
Wadah barang, rak, palet digunakan dimana itu dimungkinkan dengan peralatan
penanganan mekanik yang sesuai.
Pipa pipa, ruji ruji dan material bulat lainnya harus ditumpuk dalam lapisan
lapisan yang terpisah oleh strip pada ujung ujungnya atau didalam rak.
Lembaran baja khususnya plat tipis berbahaya jika diangkat dengan tangan harus
ditangani secara mekanik.
Material yang mudah terbakar tidak boleh ditumpuk dalam tumpukan yang tinggi.
Pemeliharaan dalam penataan tempat kerja
1. Bagi pekerja yang mengambil kotak peralatan untuk memelihara atau memperbaiki
kendaraan, peralatan peralatan atau mesin mesin.
Buatlah apa yang akan dikerjakan menjadi aman untuk dikerjakan. Jika
berhubungan dengan kelistrikan, putuskan dari segala sumber listrik
Bersihkan komponen agar tidak terkena kotoran
Bersihkan seluruh sisa kotoran yang timbul dari kegiatan pembersihan diatas.
Gunakan peralatan yang cocok dan jangan sampai melebihi beban kerjanya.
Sebelum membuka tabung tanyakan pada diri anda sendiri bagaimana jika tabung
tersebut berisi cairan.
Cairan yang dialirkan dari bak penampung harus dibuang dengan cara yang benar
bukan dibuang pada saluran air.
Tempatkan bagian kendaraan yang sudah dilepas kedalam container
Simpan bagian bagian yang tidak terbungkus dalam suatu form atau urutan.
Gunakan system pelabelan jika anda belum terbiasa dengan assembling /
perakitan.
Jangan simpan bagian kendaraan di tempat yang terganggu oleh pergerakan atau
jalan masuk.
Judul Modul: Mengikuti Prosedur Keselamatan, Kesehatan Kerja,
Lingkungan
Buku Informasi
dan
Halaman: 15 dari
34
Kode Modul
OTO.SM01.001.01
Amankan sudut sudut tajam, tonjolan tajam, dan bagian tajam lainnya.
Gunakan penutup debu jika diperlukan.
Ganti bagian / part yang rusak.
Setelah merakit ulang lrpaskan semua karat dan perbaiki cat kendaraan yang
rusak.
Hilangkan kebocoran kebocoran.
Buang barang yang sudah tidak digunakan lagi.
dan
Halaman: 16 dari
34
Kode Modul
OTO.SM01.001.01
Berikut ini adalah contoh contoh garis besar akibat yang dapat timbul pada tubuh kita dari
polutan yang tidak jelas ditempat kerja:
Polutan atmosfer
Karat dan bahan kimia beracun
Suara yang terlalu keras
Radiasi
Getaran
Gerakan badan atau tangan yang berulang ulang dan melelahkan
Lingkungan yang panas atau dingin
penyebab karat
beracun
yang menyebabkan iritasi
yang sensitive
yang berbau menyengat
Akibat
Membakar kulit, mata, paru paru
Kerusakan pada tubuh yang akut dan kronis
Sakit kulit atau kerusakan paru paru
Asma dan reaksi alergi lainnya.
Mendesak oksigen dalam paru paru yang
mengkibatkan kekurangan oksigen
Kerusakan karena panas atau api.
60 65 dB ( A )
70 -75 dB ( A )
90 dB ( A )
90 dB ( A )
100 dB (A )
110 dB (A )
120 dB ( A )
30 dB ( A )
140 dB ( A )
Sangat menyakitkan
dan
Halaman: 17 dari
34
Kode Modul
OTO.SM01.001.01
Kehilangan pendengaran dapat disebabkan karena terkena puncak puncak suara tingkat
tinggi. Kerusakan dapat disebabkan oleh terlalu dekatnya dengan ledakan atau sumber
suara.
Namun demukian kehilangan pendengaran biasanya dikaitkan dengan jumlah rata rata
suara yang diterima oleh seseorang yang melakukan pekerjaan pada hari itu. Itulah sebabnya
maka seseorang akan mempunyai resiko lebih besar untuk kehilangan pendengarannya
dengan tingkat suara yang lebih rendah selama ia bekerja daripada seseorang yang
mendengar suara dengan tingkat lebih tinggi tetapi hanya sebentar.
Dibawah ini adalah contoh rekomendasi tingkat suara maksimum tanpa pengaman telinga:
Jam per Hari
Tingkat suara maksimum dalam dB ( A )
8
4
2
1
0,5
0,25
90
93
96
99
102
105
dan
Halaman: 18 dari
34
Kode Modul
OTO.SM01.001.01
Getaran dalam segala bentuknya ditimbulkan oleh mesin yang sedang dugunakan dan hal ini
dapat mempengaruhi keamanan mesin dengan cara sebagai berikut:
Getaran metal dalam waktu yang lama dapat menyebabkan kelelahan pada komponen
komponen mesin.
Dengan getaran bagian yang terpisah pada mesin, meja kerja, dan rak dapat terjatuh dan
megakibatkan kecelakaan.
Getaran dapat mengakibatkan pengencang ( mur baut ) terlepas yang kemudian
mengakibatakn kerusakan pada mesin atau melukai operatornya.
Getaran yang dialami para pekerja pada umumnya digolongkan dalam getaran secara
keseluruhan dan getaran tangan atau lengan.
Getaran seluruh tubuh terjadi jika jika para pekerja bekerja dengan duduk, berdiri atau
berbaring pada suatu struktur yang bergetar. Getaran yang sangat mengakibatkan pusing,
mual, dan gangguan mental.
Getaran pada tangan dan lengan dihasilkan oleh pemakaian terus menerus dari alat alat
tangan dengan gerak maju mundur dan gerak lingkaran, seperti gergaji, alat pelubang, mesin
penghalus, gerinda.
Getaran semacam itu dapat menghasilkan beberapa macam kekacauan pekerjaan .
Tulang yang menipis , pengerasan kulit halus pada tangan, bengkak dan sakit pada
persendian.
Strategi pengendalian getaran ditempat kerja akan diarahkan pada menghilangkan atau
mengurangi sumber getaran.
1. Mengganti mesin yang banyak getaran dengan yang sedikit getarannya.
2. memperbaiki pir kendaraan dan tempat duduk untuk mengurangi getaran.
3. Mengurangi getaran mesin dengan menggunakan alas karet
4. memperhatikan betul perawatan dan reparasi yang tepat pada mesin
5. kenakan giliran kerja dan waktu istirahat yang diatur baik.
Lingkungan yang Panas dan Dingin
Bekerja ditempat yang panas akan menghambat laju pengeluaran panas dan membuat
keadaan pekerja lebih buruk. Keadaan terlampau panas dapat menyebabkan cepat lelah dan
rasa mengantuk dimana ini meningkatkan kesalahan kerja.
Keadaan terlampau dingin pada sisi lain mengakibatkan kegelisahan dan penurunan tingkat
perhatian dimana efek mental ini mengganggu ketelitian bekerja.
PROSEDUR KESELAMATAN INDIVIDU DITEMPAT KERJA
Alat Pengaman Perorangan
Alat Pengaman Perorangan haruslah:
cocok bagi perorangannya
dibersihkan secara menyeluruh dan teratur
dipelihara dengan baik
diserahkan dengan latihan terlebih dahulu,.
Hal hal yang memerlukan pengamanan
Masalah masalah yang dapat berakibat dari mengabaikan pengamanan adalah:
1. Penyakit kulit ( Dermatitis )
2. Radiasi ultra violet dan unfra merah
3. Rasa sakit di kepala
4. Rasa sakit di mata
5. Rasa sakit di tangan
6. Rasa sakit di kaki
7. Keluhan pada alat pernafasan
8. Rasa sakit di daerah tulang belakang dan leher
1.
dan
Halaman: 19 dari
34
Kode Modul
OTO.SM01.001.01
Pencegahan terhadap penyakit kulit dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut ini:
Pemeliharaan tempat kerja
Pakaian untuk perlindungan
Memakai krim pencegah ( Barrier Cream )
Melaksanakan kebersihan pribadi
2.
4.
5.
Luka di tangan
Kalau kita bekerja dan berhubungan denga alat atau bahan di tempat kerja tangan kita
harus dilindungi dari bahaya.
Seringkali pinggiran yang tajam atau bergerigi ditinggalkan begitu saja pada sisa
material lembaran baja yang dipotong. Jika mengerjakan pekerjaan itu sarung tangan
dari kulit yang harus dipakai.
6.
dan
Halaman: 20 dari
34
Kode Modul
OTO.SM01.001.01
Alat Pernafasan
Respirator ialah alat yang membuang pencemar udara dari udara di sekelilingnya
Alat pernafasan ialah alat yang menyediakan bagi pemakainya persediaan udara bersih
atau oksigen
8.
BAB V
SUMBER-SUMBER YANG DIPERLUKAN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI
5.1. Sumber Daya Manusia
Pelatih
Judul Modul: Mengikuti Prosedur Keselamatan, Kesehatan Kerja,
Lingkungan
Buku Informasi
dan
Halaman: 21 dari
34
Kode Modul
OTO.SM01.001.01
Pelatih Anda dipilih karena dia telah berpengalaman. Peran Pelatih adalah untuk :
a. Membantu Anda untuk merencanakan proses belajar.
b. Membimbing Anda melalui tugas-tugas pelatihan yang dijelaskan dalam tahap belajar.
c. Membantu Anda untuk memahami konsep dan praktik baru dan untuk menjawab
pertanyaan Anda mengenai proses belajar Anda.
d. Membantu anda untuk menentukan dan mengakses sumber tambahan lain yang Anda
perlukan untuk belajar Anda.
e. Mengorganisir kegiatan belajar kelompok jika diperlukan.
f.
Merencanakan seorang ahli dari tempat kerja untuk membantu jika diperlukan.
Penilai
Penilai Anda melaksanakan program pelatihan terstruktur untuk penilaian di tempat kerja.
Penilai akan :
a. Melaksanakan penilaian apabila Anda telah siap dan merencanakan proses belajar dan
penilaian selanjutnya dengan Anda.
b. Menjelaskan kepada Anda mengenai bagian yang perlu untuk diperbaiki dan
merundingkan rencana pelatihan selanjutnya dengan Anda.
c. Mencatat pencapaian / perolehan Anda.
Teman kerja / sesama peserta pelatihan
Teman kerja Anda/sesama peserta pelatihan juga merupakan sumber dukungan dan bantuan.
Anda juga dapat mendiskusikan proses belajar dengan mereka. Pendekatan ini akan menjadi
suatu yang berharga dalam membangun semangat tim dalam lingkungan belajar/kerja Anda
dan dapat meningkatkan pengalaman belajar Anda.
5.2. Sumber-sumber Kepustakaan ( Buku Informasi )
Pengertian sumber-sumber adalah material yang menjadi pendukung proses pembelajaran
ketika peserta pelatihan sedang menggunakan Pedoman Belajar ini.
Sumber-sumber tersebut dapat meliputi :
1. Buku referensi (text book)/ buku manual servis
2. Lembar kerja
3. Diagram-diagram, gambar
4. Contoh tugas kerja
5. Rekaman dalam bentuk kaset, video, film dan lain-lain.
Ada beberapa sumber yang disebutkan dalam pedoman belajar ini untuk
membantu peserta pelatihan mencapai unjuk kerja yang tercakup pada suatu
unit kompetensi.
Prinsip-prinsip dalam CBT mendorong kefleksibilitasan dari penggunaan sumber-sumber yang
terbaik dalam suatu unit kompetensi tertentu, dengan mengijinkan peserta untuk
menggunakan sumber-sumber alternative lain yang lebih baik atau jika ternyata sumbersumber yang direkomendasikan dalam pedoman belajar ini tidak tersedia/tidak ada.
dan
Halaman: 22 dari
34
Kode Modul
OTO.SM01.001.01
Judul
Pengarang
Penerbit
Tahun Terbit
:
:
:
:
Judul
Pengarang
Penerbit
Tahun Terbit
:
:
:
:
dan
Halaman: 23 dari
34