You are on page 1of 31

FASHION HIJAB

TUGAS MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

1C
DISUSUN OLEH
KELOMPOK 7:
1. FITRIA NURAIDA
2. IMAM HAMDANI
3. IVAN REZKY AMALIAN
4. PIPIN HARDIYANTI
5. SETIA NING SARI
6. TRI UTARI
7. WINDARI ASTUTI

AKPER PEMKOT TEGAL


2014

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah swt, karena atas

limpahan

rahmatnya, sehingga penulisan makalah ini dapat terselesaikan dan telah rampung.
Makalah ini berjudul FASHION HIJAB Dengan tujuan penulisan sebagai
sumber bacaan yang dapat digunakan untuk memperdalam pemahaman dari materi
ini.
Selain itu, penulisan makalah ini tak terlepes pula dengan tugas mata kuliah
Pendidikan Agama Islam.
Namun penulis cukup menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran pembaca
yang bersifat membangun.
Tegal, 12 Oktober 2012

PENDAHULUAN

La Tahzan for Hijabers


Apa kaitan La Tahzan atau jangan bersedih dengan hijab?
Apa pula perbedaan hijab, jilbab, khimar, dan kerudung?

A. La Tahzan
Keputusan berjilbab tidak selalu mudah. Bersyukurlah mereka yang
dimudahkan keluarga, sekolah / kampus, institusi, kantor, dll, saat mereka berjilbab.
Kalau sudah dimudahkan dan hidayah telah Allah ulurkan, namun tidak bersegera
direngkuh, rasanya tidak bersyukur sekali kepada Allah. Sebab pada saay yang
sama ada saudara-saudara seiman yang ingin mengenakan jilbab, namun
mendapatkan tantangan keras dari ayah, ibu, atau suami. Belum terhitung kendala
dari sekolah/kampus dan institusi.
Wala tahinu, wala tahzanu.... Jangan bersedih jika diri harus melalui ujian
dahsyat untuk keputusan menutup aurat semi meraih cinta-Nya. Jangan lemah,
kuatkan iman. Selama ini Allah telah memberikan banyak kebaikan, saatnya
membalas kebaikan-Nya dengan menunjukkan ketaatan tanpa TAPI.
La Tahzan, jangan bersedih. Kalimat-Nya setelah itu adalah jalan atau sikap
yang harus kita ambil untuk melalui ujian tersebut.
Kesedihan, kekhawatiraan, dan kekuatan yang tiba-tiba menerpa saat diri
berusaha lebih bersih, lebi taat kepadanya, lebih mengikuti aturan islam, tidak perlu
disertai dengan sikap mundur dari syariatnya. Sebab firmanya :
Padahal kamu yang paling tinggi derajatnya,
Jika kamu beriman.
Jangan lemah, janan sedih, juga adalah isyarat agar kita istiqomah dalam
upaya mengimani ayat-ayatnya, sebab dengan iman itu allah meninggikan derajat
orang-orang beriman, setinggi-tingginya.
Jilbab adalah tanda cinta dan bentuk taat seorang muslimah kepada allah.
Segerakan ketika cerca hidayahnya menyapa. Jangan dikurangi atau dilebihlebihkan dalam mengenakanya. Sederhana dengan pakaian takwa kita.
3

B. Definisi Hijab, Jilbab, Khimar, dll


La Tahzannya sudah nyambung bagaimana dengan definisi Hijab, Jilbab,
Khimar, dll? Kita kupas yuk perbedaan masing masing. Biar lebih canggih saat
harus menjelaskan pakaian takwa kepada orang lain.

1. Hijab
Pertama, hijab, umumnya diartikan sebagai penutup. Dalam Al-Quran
Allah memerintahkan para sahabat Rasulullah saw, untuk menyampaikan
permintaan itu melalui hijab, alias sesuatu yang menutupi atau menghalangi
diri. Bentuknya bisa seperti kain penutup, tirai pembatas, dinding, dll.
Biasanya di berbagai rapat atau acara yang dihadiri aktivis Islam, hijab
digunakan sebagai pembatas antara muslim dan muslimah yang hadir.
Sehingga tidak bisa melihat langsung atau lirik lirikan bebas .
Nah, hijab kalau dilihat tren, akhir akhir ini sering dimaknai sebagai
jilbab.

Terbukti

banyak

komunitas,

butik,

kelompok

muslimah

yang

menggunakan nama hijabers ketimbang jilbabers.

2. Jilbab

Terus apa dong bedanya dengan jilbab? Mulai pusing? Semoga tidak
ya..^^
Sebenarnya setiap jilbab adalah hijab, namun tidak bermakna
sebaliknya.

Hijab tidak bisa diartikan jilbab, kecuali dia memang menutupi

sesuai dengan makna jilbab. Tetapi makna kata hijab cenderung mengalami
pengkhususan belakangan ini.
Perintah berjilbab, resmi merupakan perintah Allah, sebab tercantum
dalam Q.S Al-Ahzab ayat 59:





59. Hai nabi, Katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu
dan

isteri-isteri

orang

mukmin:

"Hendaklah

mereka

mengulurkan

jilbabnya[1232] ke seluruh tubuh mereka". yang demikian itu supaya mereka


4

lebih mudah untuk dikenal, Karena itu mereka tidak di ganggu. dan Allah
adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
[1232] Jilbab ialah sejenis baju kurung yang lapang yang dapat menutup
kepala, muka dan dada.
Dalam kamus bahasa Arab, jilbab dimaknai sebagai selendang atau
busana lebar yang dikenakan wanita untuk menutupi auratnya; kepala, lalu
leher mengulur hingga ke bawah, hanya menampakkan wajah dan telapak
tangan.
Jilbab bukan merupakan pakaian yang sempit dan melekat ngepas di
tubuh. Memenuhi beberpa kriteria seperti tidak transparan, tidak ketat,
menutupi sluruh tubuh perempuan dari ujung rambut hingga kaki.

3. Khimar atau Kerudung


Hijab jelas, jilbab jelas...... Bagaimana dengan khimar atau kerudung?
Hampir sama. Khimar atau kerudung berupa penutup kepala hingga ke dada
tanpa menutupi muka. Sementara jilbab punya makna menutupi muka.
Sementara jilbab punya makna lebih luas, sebab dapat diartikan sebagai
busana muslimah satu potong yang menutupi seluruh tubuh, mulai dari atas
kepala hingga kedua telapak kaki, yang jadi satu (seperti abaya), tanpa harus
menggunakan penutup kepala / kerudung lagi.
Perintah menggunakan khimar atau kerudung sebagaimana jilbab,
bukan diturunkan dalam kitab suci umat Islam, di An-Nur ayat 31:

4. Burdah
Burdah atau purdah adalah pakaian luar atau tirai berjahit mirip abaya.

5. Cadar
Berupa kain yang menutupi sebaian wajah wanita, hingga hanya
sepasang mata yang tampak. Penggunaan cadar dan burdah ini banyak di
anggap sebagai sesuai yang bersifat sunah.

6. Mukena
Kalau yang ini masih ada yang binung, berarti ngga tinggal di
Indonesia, hehehe. Sebenarnya tidak ada busana wajib muslimah khusus
sholat.
5

C. SYARAT-SYARAT JILBAB
Ada beberapa syarat wajib yang harus di penuhi agar pemakaian bisa di sebut
hijab / jilbab, anatara lain:
1. menutupi seluruh tubuh tarmasuk wajah dan kedua telapak tangan. Hal ini di
dasarkan pada firman Allah . Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke
seluruh tubuh mereka.
Jilbab adalah pakaian yan menjulur ( sampai menyentuh tanah)yang menutupi
selurh tubuh . Artimengulurkandalam ayat di atas adalah menurunkan .Oleh karena
itu, hijab yang menutupi seluruh tubuh.
2. Terbuat dari bahan kain dan tidak tipis menerawang, karena bertujuan hijab
adalah menutupi,sehingga jika tidak menutupi , maka ia tidak bisa disebut
hijab, mengingat ia tidak bisa mencegah pandangan mata orang lain .
3. Tidak menjadi hiasan by desigh atau overdecurated dengan beragam warna
menyolok yang membuat mata melirik. Syarat ini di dasarkan firman
Allah.Dan

jagalah

mereka

menampakkan

kecuali(biasa)nampak dari mereka.


4. Longgar, tidak ketat,tidak memperlihatkan
menoonolkan aurat,dan tidak memperlihatkan

perhiasan

lekuk-lekuk

mereka
badan,tidak

bagian-bagian tubuh yang

memancing fitnah/pesona seksual.


5. Tidak disemprot farfum yang dapat membangkitkan gairah laki-laki . Hal ini
didasarkan pada sabda nabi.
Sesungguhnya apabila seorang wanita memakai parfum , kemudian
melintas di hadapan kaum agar mereka mencium aroma parfumnya, maka ia
adalah wanita berzina.
6. Tidak menyerupai bsana laki-laki. Ini di dasarkan pada hadis Abu Hurairah
ra:Nabi melaknat laki-laki ynag memakai pakaian ala busana wanita dan
wanita yang memakai pakaian ala pakaian laki-laki.
Maksudnya,wanita-wanita yang meniru laki-laki dalam berbusana dan
bermode, persis seperti sebagai wanita zaman sekarang.Sedangkan laki-laki
yang bergaya wanita adalah mereka yang cara berpakaian .gaya bicara,dan
lain-lainnya meniru wanita.
6

7. Bukan pakaian kebesaran. Hal ini di dasarkan pada sabda rasulullah: Barang
siapa yang mengenakan busana kebesaran di dunia, maka Allah akan
mengenakan pakaian kebinaan di hari kiamat, kemudian Dia akan
menyalakan api di dalamnya.
Adapun yang di maksud pakaian kebesaran adalah pakaian yang di
maksud mencari ketenaran dan reputasi di tengah masyarakat, baik busana
mahal yang di pakai untuk memamerkan kekayaan ataupun busana gembel
yang di pakai untuk zuhud dan riya.
8. Tidak mirip dengan pakaian/busana wanita kafir .
Barang siapa yang meniri-niru (menyerupai)suatu kaum, maka ia
adalah bagian dari mereka.

D.

Jilbab Tidak wajib dan Tidak Sunnah, Akan Tetapi


Hanya Termasuk Adat-Istiadat dan Soal Selera
Jilbab tidak wajib bagi wanita, ataupun sunnah. Akan tetapi,hal itu di serahkan

pada urusan selera wanita dan kebiasaan manusia. Jika memang demikian halnya,
maka tidak ada alasan untuk bersikap ekstrem.penyebab keterbelakangan umat
islam dan ketersaingan mereka dari Allah adalah kemasabodohan mereka akan
agama Allah,kaum muslimin yang tidak tahu untuk apa mereka di ciptakan di dunia
ini. Siapa yang mereka sembah dan bagaimana mereka. Jadi mereka yang
mengatakan bahwa jilbab tidak wajib maka kamu termasuk salah satu dari mereka.

E.

Jilbab itu ekstrem


Jilbab adalah pakaian ekstrem dn puritan. Sebab tampil seksi(terbaru)

sekarang sudah menjadi hal yang lumrah, shimgga tidak akan memancing
perhatian.Naluri dan hawa nafsu laki-laki zaman sekarang pun tidak akan
terangsang hanya karena merebaknya tabarruj di semua tempat dengan berbagai
model dan gaya.Karena itu tidak perlu memperberat diri.sesungguhnya ekstremisme
dan puritanisme adalah praktik yang berlebih-lebihan dan keterlaluan
7

dalam

menerapka syariat , sementara pakaian berjilbab sama sekali idak mengandug


unsur berlebih-lebihan maupun kekakuan karena Allah lah yang mewajbkan kepada
kaum wanita.Ajaran islam itu mudah dan tidak ada aspek kesulitan di
dalamnya,karena

Allah

tidak

memberi

beban

di

luar

batas

kemampuan

manusia.pemberian kemudahan tidak berlangsung menurut selera hawa nafsu,atau


sesuai kecenderungan hati dan keinginan syahwat,akan tetapi ia di bawa oleh
Rasulullah, yang

dapat merasakan

penderitaan umatnya

dan tidak akan

memperberatkan dan membuat mereka menderita.Jilbab sebagaimana telah di


jelaskan di muka adalah perintah dari Allah dan Rasul-Nya. Jibab itu mudah dan
bukan sesuatu yang kaku maupun ekstrem. Barang siapa yang menuding jilbab
sebagai ekstremisme maupun puritanisme, maka ia harus memeriksa keimanannya
kepada Allah sebelum ajal menjemputnya.

F. Jilbab merupakan Tradisi jahiliyah yang usang


Jilbab adalah tradisi jahiliyah yang sudah usang serta bangunan kaum Ad
yang sudah kuno. Lebih baik kita terbuka, benas dan bertolak munuju kehidupan
yang penuh keceriaan dan cinta kasih antara laki-laki dan perempuan.Tudingan
bahawa jilbab merupakan tradisi jahiliyah yang usang. i
Sementara orang arab sebelu islam di masa jahiliyahannya tidak mengenal
jilbab.Bahkan Allah mencela tradisi bersolek wanita-wanita jahiliyah

dandan

mengingatkan wanita muslimah tidak ber-tabaruj seperti mereka.

G. Selalu Ada Alasan Untuk Jilbab


Berapa banyak alasan yang kamu perlukan untuk mengenakan kain
segiempat penutup kepala?
Cukup satu alasan saja, tapi yang bisa diterima sama logika.
Biar kamu kamu yang:
1. Belum berjilbab, tapi tertarik tahu lebih jauh, biar bisa punya
motivasi lebih.
2. Belum berjilbab, tertarik, tapi takut takut, ingin tahu tantangan,
duka kalau ada, biar lebih siap nantinya.
8

3. Sudah berjilbab dan ingin mantep, biar nantinya sanggup


mempertahankan komitmen.
4. Sudah berjilbab dan ingin bernostalgia.
5. Punya keluarga yang ingin kamu ajak berjilbab
Alasan mengenakan jilbab:
1. Karena memang Allah memerintahkannya secara jelas.
Tercantum di dalam Al-Quran surah Al-Ahzab;59 dan surah
An-Nur:31.
2. Jilbab merupakan identitas utama bagi muslimah. Penanda
aqidah. Dimana pun kita berada, bila kita mengenakan jilbab,
kita dikenali sebagai muslimah (masih merujuk surah AlAhzab:59). Coba saja kita lihat orang yang pakai kalung
salib, pasti langsung berpikir kalau mereka Nasrani, kan?
3. Dengan mengenakan jilbab, muslimah lebih aman karena
tidak diganggu. Pria lebih tertarik menggoda dan melakukan
pelecehan seksual pada perempuan yang memakai pakaian
you can see (everything). Biasanya perempuan berjilbab
4.

justru sering disapa dengan salam (Assalamualaikum).


Dengan mengenakan busana muslimah, kita menjadi lebih
merdeka dalam arti sebenarnya. Contoh kasus : Saya
kasihansekali kalau melihat rekan perempuan yang memakai
rok mini, naik kendaraan umum. Dalam kendaraan, ia akan
sangat gelisah dan berusaha menarik-narik rok mininya terus
untuk menutupi pahanya. Kadang gelagapan menutupi
bagian tersebut dengan tas kerjanya. Sangat tidak nyaman.
Dengan mengenakan busana muslimah, kita bisa duduk

dengan santai dan leluasa.


5. Dengan berjilbab, kita merdeka dari pandangan orang yang
mengukur kita dari fisik semata. Kita tak lagi diukur dari
besar kecilnya betis, pinggang, atau bagian tubuh lainnya.
Orang akan menukur kita semata dari kebaikan hati dan
kecerdasan kita.
6. Dengan berjilbab maka kontrol ada ditangan perempuan,
bukan pria. Perempuan bebas mengontrol dan menentukan
pria mana yang boleh atau yang tidak boleh melihatnya.

7. Bagi seorang gadis, dengan berjilbab pada dasarnya ia


sudah melakukan proses seleksi terhadap calon suaminya
kelak. Bukankah hanya pria baik-baik dan memiliki wawasan
keislaman memadai yang berani melamar gadis berjilbab?
8. Jilbab tak pernah mengahalangi muslimah untuk maju dalam
kebaikan. Sejarah mencatat banyak perempuan agung
dimasa Nabi saw dan sesudahnya. Mereka mempunyai
beragam profesi, berbagai kiprah dalam masyarakat dan
prestasi yang tak pernah berhenti, sampai dimedan perang
sekalipun, tanpa pernah meninggalkan jilbab mereka.
9. Ada pesona, keagungan khas yang muncul begitu saja dari
para pemakai jilbab (semacam aura, inner beauty yang
mengemuka, tanpa direkayasa). Ini semacam keajaiban
kecil Dari Allah bagi para berlian-Nya. Bicara berlian, kita
tahu perhiasan mahal seperti itu tak pernah digelar di tepi
jalan. Berlian hanya ada dalam etalase, dalam ruangan
khusu yang tertutup. Namun kilaunya adalah jaminan,
bukan?
Tentu saja jilbab menjadi satu-satunya indikator ketaqwaan seseorang
dan kesempurnaannya. Tetapi jlbab menjadi salah satu realisai amaliyah dar
keimanan kita. Iman harus dibuktikan dengan amal, bukan? Dan pada
akhirnya amal tersebut akan menunjukkan sisi ketakwaan kita
Jilbab bukan hanya komitmen menjaga fisik dari yang tidak berhak
memandang, tetapi juga menjaga hati, pikiran, dan akhlak sebagai muslimah.
Karena berjilbab adalah perintah Allah dan karena berjilbab menegaskan
identitas kita sebagai muslimah, karena kita ingin tindakan fisik menjaga aurat
ini mengingatkan kita agar juga menjilbabi hati. Menjilbabi hati ini yang lebih
sulit. Jika kita khilaf dan keliru bertindak, kadang muncul perasaan bahwa kita
tak pantas lagi mengenakan jilbab.
Berjilbab itu hal yang baik, sedangkan tindakan kita yang khilaf adalah
hal yang buruk. Yang harus kita buang adalah hal yang buruk, bukan yang
baik. Lagi pula, setiap manusia berproses, tak mungkin bisa sekaligus
menjadi baik seluruhnya. Mana yang bisa kita lakukan saat ini, sebaiknya
dilakukan, jangan ditunda-tunda, baik itu memulai dari lahir maupun dari
10

batin. Kemudian kita mencoba berusaha agar menjadi lebih baik. Dan Melalui
jilbab yang kita kenakan, justru memacu untuk menjadi manusia yang lebih
baik lagi. Bukan persoalan jilbab panjang atau pendek, tetapi pastikan syarat
menutupi dada terpenuhi.
Kalau kamu merasa belum siap, maka sampai kapan pun tidak akan
pernah merasa siap. Bahkan, yang sudah berjilbab pun masih terus belajar
untuk menjadi manusia yang lebih baik lagi. Bukan berarti yang berjilbab itu
sudah baik dan sempurna
Faktanya, sejak berjilbab kita merasa lebih sopan dalam bersikap,
lebih tenang, dan lebih darmawan. Sayang jika berjilbab tapi tanggung:
sebagian tangan, betis, atau leher masih terlihat. Sempurnakan cinta untukNya.
Jika jilbab hanya sehelai kain ringan menutupi kepala, kenapa begitu
berat kita menyempurnakannya? Semoga cinta kepada-Nya mencukupkan
niat.
Bila kita menemukan jati diri, maka kejarlah ia dengan sungguhsungguh dan perbanyaklah berdoa karena doa akan memperjelas arah
langkah kita.
Sesungguhnya orang cerdas adalah orang yang bisa mengendalikan
hawa nafsu dan menyiapkan bekal di hari kemudian (akhirat).
Ketika diragukan kredibilitasnya, diremehkan apa pun yang kita
lakukaj, maka tunjukkanlah akhlak mulia dan kecerdasan emosimu. Setiap
orang memiliki hati nurani, maka sentuhlah sisi itu dengan kelembutan akhlak
dan kekuatan doa.
G. Keyakinan yang mantap
Allah tidak berorientasi hasil, tapi proses mengenai apa yang kita
perbua. Maka belajarlah mengubah diri menjadi lebih baik, karena tidak ada
seorang pun yang lahir dalam keadaan sukses ataupun pandai.
Yang terpenting adalah keyakinan yang mantap bahwa dengan
menjalankan perintah-Nya tidak akan menghalangi berbagai kebaikan di
dunia, yakni kemudahan memperoleh rezeki, karier, jodoh. Kalaupun muncul
11

kesulitan dan tidk semudah yang kita bayangkan, percayalah itu adalah ujian
yang datangnya dari Allah dan merupakan wujud kasih sayang-Nya juga.
Ketaatan dan cinta kita perlu dibuktikan. Akan tetapi setiakah saat ada
godaan atau sedikit rintangan. Semoga ujian itu bisa meningkatkan kekuatan
iman kita.
H. Memperbarui Motivasi dan Prestasi
Jadilah diri sendiri dengan apa yang kita punya. Percayalah bahwa
Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang beriman akan melihat apa yang kita
kerjakan. Maka perbaharuilah motivasi diri dan prestasi yang kita lakukan.
Motivasi akan mengubah tantangan menjadi peluang besar. Motivasi
akan membjat ketidakberdayaan menjadi sumber kekuatan. Aplagi motivasi
itu terlahir dari stamina iman atau kekuatan ruhiyah yang menyadarkan
bahwa kita hidup untuk memberikan kontribusi perbaikan pada masyarakat
dan agama. Motivasi dapat mengubah pribadi mndek menjadi dinamis, kratif,
dan inovatif.
Jilbab seharusnya tidak mengahalangi kita untuk mengukir prestai,
bergaul tanpa harus membatasi diri dengan memberi warna, bukan malah
terwarnai. Juga harus optimis membuang jauh-jauh pikiran: bahwa berjilbab
terkesan kampungan, kumuh, atau tidak modern, dengan memperhatikan
penampilan kita bergaul, modis, namun tetap syari.
Dengan berjilbab harusnya mampu mengantarkan kita menjadi pribadi
yang SMART. SMART itu tidak lain adalah:
a. Seimbang, artinya mampu menjaga 3 potensi diri (akal, fisik dan hati).
Hal ini bida dilakukan melalui proses tarbiyah atau pembinaan. Dengan
tarbiyah,

dapat

melahirkan

pribadi

yang

cerdas,

mampu

menyelaraskan kebutuhan dunia dan akhirat, bukan mengutaakan satu


hal saja dan memandang remeh hal lainnya lagi. Keseimbangan yang
diperoleh melalui proses pembinaan akan meahirkan hati dan pikiran
yang sehat yang berorientasi pada Allah.
b. Mandiri, alias menjaga pribadi yang tangguh dan tidak tergantung pada
orang lain, dapat membawa diri dalam kondisi apa pun dan dimana
12

pun, dapat berikan warna perbaikan di mana pun, dan kapan pun kita
berada.
c. Agresif, selalu menjadi pelopor perubahan, berani memulai tanpa
menunggu

komando

orang

lain,

memberikan manfaat kepada seitar.


d. Religius, tetap menjaga kesehatan
menghidupkannya,

karena

senantiasa
hati

sesungguhnya

berinisiatif

dengan
hati

dan

upaya-upaya

menjadi

pusat

pengambilan keputusan yang besar. Menjadi muslimah religius


idealnya akan terus meningkatkan pemahaman juga pengalaman ilmu
agamanya.
e. Teguh, dalam berprinsip dengan menentukan visi, misi serta aksi
dirinya sendiri yang melahirkan prestasi luar biasa. Teguh akan godaan
dunia yang banyak melenakan diri.
Kebanggan sejati adalah sikap senantiasa berbuat yang terbaik,
meskipun tidak ada yang melihat dan memperhatikan, sebab yakin Allah Yang
Mahatau pun denngan akhlak jilbab kita.
Jangan menunggu sempurna untuk berjilbab. Sampai usia selesai pun
kita tetap hamba yang tak sempurna. Hidup adalah proses membuat diri lebih
baik.

(QS. An Nur : 31 )

13

31.

Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan

pandangannya,

dan

kemaluannya,

dan

janganlah

mereka

menampakkan

perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. dan hendaklah mereka
menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya
kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau
putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau Saudara-saudara lakilaki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara
perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak- budak yang mereka
miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap
wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. dan janganlah
mereka memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan.
dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, Hai orang-orang yang beriman
supaya kamu beruntung.

I. Dunia Kecantikan dan Kosmetika Dalam Islam


Perhiasan, berhias dan mencintai keindahan adalah fitrah yang ada dalam diri
manusia. Manusia telah mengenal dan memilahnya sejak keberadaanya di atas
planet ini. Manusia tetap terbentuk dengan watak seperti itu di setiap lintas generasi
dan zaman. Dan sepertinya, tindak kejahatan pertama yang terjadi dalam sejarah
manusia menyimpan sesuatu yang menunjukan pengetahuan dini manusia akan
nilai-nilai tersbut. Karena dalam sebagian penafsiran disebutkan bahwa Qabil ingin
mendapatkan saudarinya yang terlahir bersamanya dari satu rahim dan menikahinya
karena ia cantik. Padahal sebelumnya haram dalam syariah mereka dan menolak
untuk menikah dengan saudarinya Habil-yang halal untuk Qabil-karena jelek. Hal itu
menimbulkan perseteruan yang berujung terbunuhnya Habil yang dilakukan oleh
Qabil.

14

Siapapun yang mencermati sejarah berbagai umat dan bangsa pasti


membuktikan adanya lini penting yang di bentuk oleh perhiasan dan keindahan
dalam medan sejarah dan etikanya. Juga akan membuktikan sejauh manakah
perhatian terhadap perhiasan dan keindahan yang di tunjukan manusia, khususnya
wanita, dimana perhiasan dan keindahan baginya merupakan kesibukan utama dan
prioritas utama kebutuhan hidupnya. Hal itu di tunjikkan oleh ayat Al-Quran yang
mengisyaratkan masalah perhiasan secara umum dan perhiasan bagi wanita secara
khusus

di masa jahiliyah serta mengarahkan manusia agar menaati kaidah-

kaidahnya. Allah SWT berfirman,



Dan apakah patut (menjadi anak Allah) orang yang dibesarkan dalam keadaan
berperhiasan sedang dia tidak dapat memberikan alasan yang terang dalam
pertengkaran.
(QS. Az-Zukhruf: 18)

Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepadaapa-apa yang


diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak..
(QS. Ali Imran: 14)

J. Landasan Hukum Berhias dan Ketentuanya


Allah SWT memberi karunia kepada para hamba-Nya untuk mendapatkan
pakaian sebagai penutup aurat, menurunkan bahan-bahan pakaian (seperti wol,
katun,

sutra

dan

lainya).

Dan

memberi
15

kemampuan

manusia

untuk

mendapatkanya agar dipakai untuk Ayat yang membahas tentang perhiasan dan
pemakaianya serta mempertegas pemberlakuanya sangat banyak, diantaranya :




Hai anak Adam sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk
menutup 'auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian takwa itulah
yang paling baik. Yang demikian itu adalah sebahagian dari tanda-tanda kekuasaan
Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat. (Al A'raf : 26)
menghiasi diri dalam rangka memperindah. Dengan demikian pakaianpakaian tersebut memberi ilham agar aurat ditutup. Hiasan keindahan merupakan
salah satu tujuan hikmah ilahi serta memberi kesanggupan pada manusia untuk
mendapatkan bahan dasar pakaian dan pembuatanya, sebagai salah satu tuntutan
ketaqwaan dan menjaga hak Allah SWT.

1. Ketentuan Umum untuk Perhiasan Wanita


Meski dalil-dalil syari menunjukan pemberlakuan berhias bagi kaum wanita,
namun syariah membedakan antara perhiasan yang dibolehkan dan yang tidak
diperbolehkan demi menguji ketulusan kaum wanita untuk mengikuti Allah SWT dan
Rasul-Nya, serta demi menangkal segala kerusakan yang mungkin ditimbulkan. Di
antara kaidah-kaidahyang harus diperhatikan.

2. Menutup Aurat
Sebagaimana yang di perintahkan oleh Allah kepada umatnya, khususya
wanita yaitu menutup aurat. Menutup aurat juga merupakan perhisan utama seorang
muslim. Allah Swt. telah mengatur ihwal menutup aurat ini al-Quran surat an-Nur
ayat 31:





16

Katakanlah

kepada

wanita

yang

beriman,

Hendaklah

mereka

menahan

pandangannya dan memelihara kehormatannya; janganlah mereka menampakkan


perhiasannya kecuali yang (biasa) tampak padanya. Wajib atas mereka menutupkan
kain kerudung ke dadanya. (QS an-Nur [24]: 31).
Seluruh tubuh wanita adalah aurat kecuali telapak tangan dan muka. Terlepas
dari persoalan dan perdebatan bahwa perintah berjilbab adalah turun di Arab dan
hanya untuk bangsa Arab pada saat itu, tapi perintah menutup aurat bagi seorang
muslimah telah disebutkan oleh Allah SWT dal Al-Quran sebagai berikut:





Hai nabi katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu,dan istri orangorang mukmin: hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.
Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk di kenal, karena itu mereka
tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang (QS. Al-Ahzab
[33]: 59)
Jilbab, sebagaimana tercantum dalam ayat di atas, juga merupakan sarana
pembeda antara perempuan yang beriman dan yang kafir. Ketika seorang wanita
muslimah berjilbab tapi masih menampakan keindahan lekuk-lekuk tubuhnya, maka
itu sama saja tidak memahami esensi jilbab sebagai pembeda, yaitu menjilbabi hati
dengan ketaqwaan kepada Allah dengan cara tidak menampakan aurat di depan
umum (tidak bangga dengan bentuk tubuhnya lalu membanggakanya dan
memperlihatkanya kepada orang lain).
Jilbab juga berarti bagaimana wanita bisa menutup bagian-bagian penting
dari tubuhnya yang bisa mencelakakan dia akibat gangguan dan godaan orang lain.
Dikatakan bahwa laki-laki dengan sembilan akalnya tidak bisa mengendalikan satu
nafsunya yang besar ini, sementara perempuan yang hanya dengan satu akal bisa
menahan gejolak dan gelora sembilan nafsunya. Itulah sebabnya kenapa kunci baik
dan rusaknya peradaban ditangan wanita. Wanita harus menjadi baik jika ingin

17

peradaban dan perkembangan moral menjadi baik, tapi jika wanitanya sudah rusak,
alamat bahwa akan rusaklah peradaban itu.

18

iK.

Anggapan negatif terhadap jilbab


Firman Allah tentang gambaran neraka jahanam dan penuangan bara api di atas

kepala orang-orang-orang yang arogan dan enggan menerima kebenaran.Dia memakai


jilbab untuk menyembunyikan mukanya yang buruk mereka pun akan berolok-olok
seandainya

dia

cantik,

dia

tidak

akan

memekai

jilbabmereka

juga

akan

berkata ,Bukankah kamu yang telah melakukan ini dan itu pada hari ini
Sesungguhnya olok-olok yang ditunjukan kepada orang-orang mukmin dan mukminah hal
yang biasa. Dengarlah komentar seorang aktivitas dakwah yang di tuding gila oleh orangorang,ketika mendengar tudingan gila ini,aku merasa sangat bahagia karena sifat inilah
yang pernah dituduhkan kepada Nabi.

1.

Jilbab mengahambat aktivitas mengajar dan bekerja

Taruhlah jika jilbab sampai mengahalangi kamu untuk memperoleh ilmu atau
pekerjaan tertentu. Jilbab sama sekalitidak mengahalangi wanita muslimah untuk memetik
kebaikan-kebaikan duniawi,tetapi hal itu harus dilakukan dengan cara maruf yang telah di
gariskan oleh Islam . Orang yang mengira bahwa jilbab menghalangi perempuan untuk
menjalankan aktivItas dan fungsinya dalam masyarakat sesuai aturan-aturan syariat
adalah sesuatu yang keliru. Bahkan tidak terlalu berlebih-lebihan jika kami katakan bahwa
kalanga anti-jilbab pasti menyimpan misi tertentu ketika mereka tampil di tengah-tengah
masyarakat tanpa memegang prinsip syariat,yaitu keluar sebagai wanita bersolek dan
bergaul bebas dengan lawan jenis dan menembus tembok-tembok penghalang antar
mereka dengan laki-laki.
Kami banyak melihat fenomena-fenomena

kevulgaran di Eropa dan beberapa

sudut Afrika, namun kami tidak melihat fenomena tersebut sebagai sesuatu yang
menginspirasikan

pesona

kebangkitan

ilmiah,aktivitas

pemikiran

dan

peradaban.

Sebaiknya ,kami juga banyak melihat fenomena konserfatifisme dalam menjalankan


syariat dan hukum allah dalam berpenampilan, berperhiasan dan berbusana tanpa
memburukan pemiliknya dari puncak kemajuan berpikir dan gerakan kultural yang aktif.
Batrang siapa yang mengkaji sejarah islam tentu akan melihat bahwa sejarah islam di
penuhu dengan tokoh-tokoh wanita muslimah yang mampu menggabungkan antara islam
,etika,kesopanan,jilbab denagn ilmu pengetahuan peradaban dan pemikiran sejak zaman
sahabat sehingga zaman sekaang ini. Memasukan syariat jilbab dan akhlak scara paksa
ke dalam persoalan ini (maju mundurnya suatu bangsa)merupakan tipu daya nyata yang
hanya memperdaya orang-orang yang terbelakang level berfikirnya dan pandangannya.

L. KESUCIAN KEHATI HATIAN - PENGHORMATAN

Melihat berbagai lembaga pengetahuan, analisis tentang jilbab mengungkapkan


sebuah kode fundamental yang mendasari berbagai aspek dalam budaya arab islam,
yang melembagakan beberapa konsep terkait yang penuh makna dalam kontekstekstual
dan social. Walaupu nistilah modesty digunakan dalam judul buku iniuntuk alasan yang
telah diadopsioleh orang Islam untuk menjelaskan kode yang didasarkan pada kesopanan
(modesty)-kiesopanan-rasa

malu-pemingitan-merepresentasikan

pemberlakuan

etnosentris dalam budaya Arab Islam.


Hubungan antara pakean, wanita dan kehormatan ruang juga di definisikan dalam
ritua lIslam dalam member pakain Kabah, pusat tempat suci haji di Mekah. Richard
Burton mungki norang barat yang pertama kali melihat hubungan antara elmen-elmen
kunci di dalam ritus persiapan Kabah untuk hajin tahunan dan secara metaforis member
pakaian Kabah seperti pengantin perempuan.
Kiswah adalah kata Arab derivatif dari satu akar kata yang berarti menutupi,dan
digunakan dalam konteks pakain yang khusus disediakan untuk penggantian atau kain
baru untuk hari raya Islam. Kata ini juga digunakan untuk mengonotasikan disediakan
untuk oleh seorang penyedia dalam keluarga tersebut. Istilah yang sama juga digunakan
untuk kain yang di pakai menutupi kuburan keramat. Setiap tahun,sekitar empat bulan hari
sebelum haji, sebuah proses dislenggarakan melalui jalan-jalan kario, yang mulay dengan
pemindahan kain kiswah dari kario kemekah.
1) JILBAB DALAM RUANG SOSIAL
Litsmah adalah kain tipis berwarna terang yang dikenakan dikepala dengan suatu
caya yang membuatnya menutupi rambut dan dahi, sementara bagian bawahnya bisa
ditarik keatas dan kebawah untuk dapat menampakan muka atau menutupnya sampai
tinggal matanya saja.jenis ini dipakai oleh gadis yang belum meningkah sepanjang wajtu
dan oleh wanita yang telah meningkah dalam rutinitas sehari-hari dirumah atau dalam
kunjungan pagi informal.

Satu kelebihan dari jilbab adalah fleksibilitasnya yang dinamis,yang bisa dipakai
untuk manipulasi spontan dan perubahan bentuk seketika. Kualitas dapat ditarik keatas
dan kebawah untuk menutup atau membuka menyediakan keuntungan bagi pemakainya
untuk manover langsung.
Tipe kedua tutup kepala wanita Yaman yang di pakai dalam ruangan tidak
menyembunyikan muka, tapi hanya rambut, dan di pakai agar terlihat bergaya dan elegan.
ini merupakam selendang persegi empat yang panjang dan berwarna terang, kadangkadang berupa kain kasa yang dicetak, yang dipaki diatas kepla dan bahu, dengan
sehelay brokat yang diikat di sekeliling dahi. Tipe selendang kepala seperti ini dipakai oleh
wanita yang telah meningkah pada kunjungan siaqng hari.

2) JILBAB MASKULINITAS
Sebuah fakta yang cukup krusial, tapi diabaikan dan dilihat sepintas lalu saja,
adalah bukti bukti yang cukup jelas bahwa laki-laki dalammasyarakat arab juga
berjilbab,Yang lebih produktif adalah menguji penutup kepalaatau kepala dan muka bagi
kedua jenis kelamin,ketimbang melihat jilbab hanya sebagai fenomena wanita yang unik
atau terisolasi, yang justru menurunkan derajatanalisisnya.Pendekatan yang dibangun
disini mengintegrasikan jilbab dalam kajian tentang masyarakat dan mengintegrasikan
jilbab laki-laki dalam kajian tentang jilbab.Selama sekurangn-kurangnya beberapa abad
sebelum islam, Bukti-bukti menunjukan bahwalaki-laki di Arab berjilbab.Kita mengetahui
dalam antropologi bahwalaki-laki berber di Afrika Utara berjilbab, tapi berjilbab oleh lakilaki Arab dilewatkan begitu saja.Bahkan yang tidak banyak diketahui adalahperistiwa
ketika

nabi

Muhamad

SAWsendiri

memakai

jilbabpenutupmukadalam

beberapa

kesempatan.
Sebagai kesimpulan, jilbab dalam ruang sosial bercerita tentang privasi, identitas,
setatus kekeluargan, ranking, dan kelas. Dan jika melihat pada pola-pola tingkah laku
berjilbab dalam berbagai uraian dan contoh etnografis yang di sajikan dalam kajian ini,
sebuah tema lain muncul jilbab sebagai symbol kekuasaan.

3) JILBAB SEBAGAI SEBUAH GERAKAN

Menurut Norton, orang turi dapat menilay seorang hanya dari penampilan. Mereka
memandang pakaian sebagai tanda berbedaan, pengabdian, dan penentangan.
Penglihatan sekilas pada apa yang di pakai oleh seorang asing kadang sudah cukup
cukup

untuk

mengungkapkan

pendirianagama

dan

politiknya.

Pakean

dapat

memberitahukan mereka penentangan atau pengabdian seorang pada prinsip-prinsip


Kemal Ataturek, tokoh yang mendirikanpublik Turki dan melarang fez.
Jilbab merujukpada pakaian yang panjang dan longgar. Pakaian ini tidak
mengonotasikan tutupkepala dan muka, walaupun, sebagai mana ditunjukan oleh
etnografi tentang badui dan orang-orang muslimIndia pendalaman, jilbab tidakselalu
dilenggkapi dengan bagian tetap penutup muka. Kadang-kadang lengan jilbab atau
penutup kepala digunakan untuk menutupi sebagian wajah.
4) JILBAB YANG SAKRAL: HIJAB
Hijab bukankata Arab yang tepat untuk kata veil. Hijab bukan istilah baru, tapi
bukan istilah baru,tapi bukan jugaistilah kuno. Kata ini merupakan kompleks yang secaran
bertahap mengembangkan sekumpulan makna-makana. Stern mencatat berbasiskan
pada sumber-sumber yang di teliri bukti bahawa istilah ini memiliki makna yang
didefinisikan dengan baikpada abad ke-9 Masehi. Istilah hijab sendiri menghasilkan
sejumlah poin yang menarik. .Istilah ini telah menjadi bagian dari kosakata Arab pada awal
Islam.
Penggunaan jilbab untuk membedakan status dan identitas adalah suatu yang
umum, tapi penggunaannya dalam Islam untuk tujuan ini mestinya telah dikembangkan
dan diadopsi secara bertahap, karena pada saat Islam baru muncul, tidak ada kekayaan
substansial dalam komunitas yang baru tumbuh itu yang memisahkan orang-orang
beriman dengan kelas. Justru permis yang terkandung dalam konsep ummahmenekankan
keadilan dan egalitarianism kekayaan.

5)

REAKSI TERHADAP TREN BARU

Respon yang sangat meremehkan datang dari kalangan sekularis radikal,yang


mengolok-olok kejala baru itu dengan bahasa eksklusif dan materialis, wanita-wanitaini
menutup rambutnya karena mereka tidak punya uang untuk pergikepenata rambut!.

Reaksi yang paling umum diekspresikan dengan istilah-istilah kelas/gaya hideup.


mahasiswa-mahasiswa dari kalangan rakyat jelata/miskin yang meras aminder dengan
kehidupan kotabesar. Respon lainnya adalah menyerang moralitas wanita berjilbab,
mereka menjilbab untuk menutup ihubungan seksual gelapnya dan perilakunya yang tak
bermoral.
Berjilbab bagi wanita perguruan tinggi, yang oleh banyak orang ditolak karena
dianggap iseng saja, berbalik menjadi sebuah gerakan sosial dan politik yangkuat dan
ulet. Walupun mungkin dimulay oleh wanita, tren itu berkembang dan tumbuh di kalanga
perempuan mdanlaki-laki yang memiliki pesan tegas untuk disampaikan. Pakaian
melambangkan sebuah kode sosial moral dan berfungsi sebagi alat sentral bagi pesan ini.
Untuk memahami pesan ini, konteks dimana jilbab itu berkembang akan didistribusikan.
Dalamkonteks ini, factor-faktor lokal, regional, dan global berpadu ketika laki-laki dan
perempuan (di Aljazair, Mesir, Palestina dan Iran) berjuang untuk meraih kemerdekaan
dari kekuasaan kolonial ataupemerintahan kolonial atau pemerintahan kolonial dan para
wanita berjuang untuk emansipasi.

6) JILBAB DAN FEMINISME


Berlandasnya ferminis dalam budaya mereka sendiri telah banyak dilupakan dalam
diskursus feminism. Hal yang fundamental untuk masyarakat asli Arab Islam adalah
penguasaan terhadap bahasa Arab (formal, bukan bahasa pasaran) dan akses pada
pengetahuan Islam. Huda Syarawi mengetahui, saya menghafal (khatamtu) Alquran dan
setiap orang di sekitar saya merngirabawa saya menguasai bahasa Arab Islam, padahal
faktanya saya tidak bisa membaca tulisan Arab selain Alquran, dan tidak tau pengetahuan
Islam selain bagaimana berwudu, salat dan puasa.
Berjilbab buakn praktik yang membatasi muslim. Jilbab adalah fenomena urban
yanglebih banyak diasosiasikan dengan kelas atas. Intelektual Koptik Salama Musa
mencatat dalam memorinya bahwa ibu dan dua saodaranya yang telah meningkah
mengenakan jilbab panjang sampai tahun 1907 atau 1908, dan akibat pengaruh
misionaris, wanita-wanita Kristen itu mulay meninggalkan jilbabnya. Isti Qasmi Amin
sendiri teteap memain jilbab. Amin mencoba membujuk anak-anak perempuannya untuk
melepas jilbab, tapi usahanya itu ditentang oleh pamanya sendiri.

M. BERJILBAB SECARA BENAR


1. Menutup Seluruh Tubuh Kecuali yang dikecualikan (Muka dan Telapak Tangan)

Menutup seluruh anggota badan kecuali muka dan telapak tangan adalah
syarat mutlak menutup aurat secara benar. Hal ini tertuang dalam firman Allah surat
An-Nur ayat 31:
Katakanlah kepada wanita yang beriman, Hendaklah mereka menahan
pandangannya,

dan

memelihara

kemaluannya,

dan

janganlah

mereka

menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) Nampak darinya (muka dan


telapak tangan). Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung (khimar) ke
dadanya. (QS. An-Nur: 31).
Juga dalam firman Allah Al-Ahzab ayat 59:
Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istri orang mukmin,Hendaklah mereka
mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.Yang demikian itu supaya mereka
lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang.(QS. Al-Ahzab: 59)
Berdasarkan dua ayat di atas, maka ketika seseorang berjilbab tetapi masih
menampakkan apa yang di kecualikan-muka dan telapak tangan, maka cara
berjilbab yang demikian adalah cara yang kurang tepat. Pun demikian ketika
seorang wanita memakai jilbab tetapi tidak menutupi dadanya, maka cara
berjilbabnya adalah salah.

2. Jilbab Bukan untuk Berhias


Tujuan utama diperintahkannya menutup aurat bagi seorang wanita adalah
untuk melindungi perhiasannya. Oleh sebab itu, akan menjadi tidak tepat ketika
seseorang menghiasi pakaiannya dengan berbagai pernak-pernik yang bias
mengundang perhatian orang banyak.
Menjadi pakaian sebagai alat untuk berhias adalah salah satu bentuk
tabarruj. Tabarruj adalah perilaku wanita yang menampakkan perhiasan dan
kecantikannya serta segala sesuatu yang seharusnya ditutup karena dapat
membangkitkan syahwat kaum lelaki.
3. Kainnya Harus Tebal, tidak Ketat, dan tidak Tembus Pandang
Rasulullah SAW pernah bersabda:
Ada dua macam penghuni neraka yang tak pernah kulihat sebelumnya;
sekelompok laki-laki yang memegang cemeti laksana ekor sapi, mereka
mencambuk manusia dengannya. Dan wanita-wanita yang berpakaian namun

telanjang, sesat dan menyesatlkan, yang di kepala mereka ada sesuatu mirip
punuk unta Mereka (wanita-wanita seperti ini) tidak akan masuk surga dan tidak
akan mencium baunya. Sedangkan bau surge itu tercium dari jarak yang
jauh.(HR. Muslim).
Memakai pakaian yang tebal dan tidak tembus pandang merupakan salah
satu syarat berjilbab dengan benar.Aisyah RA pernah mengatakan Khimar
(jilbab) adalah sesuatu yang dapat menyembunyikan kulit dan rambut.
Para wanita yang memakai pakaian yang tipis sehingga tembus pandang,
mereka itulah orang-orang yang berpakaian tapi telanjang. Putri Nabi Muhammad
SAW, Fatimah Az Zahra, pernah berpesan kepada Asma: Wahai Asma!
Sesungguhnya aku memandang buruk perilaku kaum wanita yang memakai
pakaian yang dapat menggambarkan tubuhnya)
Selain tidak tembus pandang, seorang wanita dilarang memakai pakaian
ketat. Sebab, dengan memakai pakaian yang ketat, seorang wanita akan
menampakkan setiap lekuk tubuhnya. Hal ini sangat dilarang, karena yang seperti
itu pun tergolong pada memakai pakaian tapi telanjang.
4. Tidak Menyerupai Kaum Laki-laki
Melihat fenomena masyarakat kita saat ini, sungguh sangat menyayat hati.
Betapa tidak, begitu banyak penyimpangan dalam cara mereka berpakaian.
Mereka yang laki-laki berpakaian dan bertingkah laku layaknya perempuan, dan
mereka yang perempuan berpakaian dan bertingkah laku layaknya laki-laki.
Ketahuilah, kawan, hal yang seperti ini sangatlah dibenci oleh Rasulullah
SAW. Rasulullah sangat membenci bahkan melaknat para wanita yang
menyerupai laki-laki, dan laki-laki yang menyerupai wanita. Hal ini seperti apa
yang Rasulullah SAW sabdakan :
Rasulullah SAW melaknat pria yang memakai pakaian wanita dan wanita
yang memakai pakaian pria.(HR. Abu Daud, Ibnu Majah, Hakim, dan Ahmad).
5. Tidak Meyerupai Pakaian Wanita Kafir
Salah satu cara orang-orang kafir menyerang umat islam adalah dengan
fashion atau pakaian. Mereka menciptakan model pakaian yang mudah
digandrungi oleh para remaja. Dan ternyata, cara ini sangat efektif. Karenanya,
setiap muncul model pakaian terbaru, para remaja dengan segera memburu
untuk mendapatkannya. Padahal, orang-orang kafir sengaja menciptakan
pakaian-pakaian yang mengumbar aurat. Bahkan, banyak pakaian yang sengaja
dibuat agar Nampak seperti pakaian muslimah.

Kalau sudah begini, maka kita telah menyerupai orang-orang kafir yang selalu
mengumbar aurat. Dan, siapapun yang menyerupai suatu kaum, maka ia
termasuk dari golongan yang ia ikuti. Rasulullah SAW bersabda :
Siapa yang menyerupai suatu kaum maka ia termasuk dari kaum tersebut.
(HR.Abu Daud dan Ahmad dengan sanad shahih)

6. Bukan Pakaian untuk Mencari Popularitas


Rasulullah SAW bersabda:
Barang siapa mengenakan pakaian syuhroh (untuk mencari popularitas) di
dunia, niscaya Allah mengenakan pakaian kehinaan kepadanya pada hari kiamat,
kemudian membakarnya dengan api neraka.(HR. Abu Daud dan Ibnu Majah
dengan sanad hasan)
Berkaca dari hadits di atas, siapa pun yang memakai pakaian dengan tujuan
mencari popularitas, maka ia termasuk golongan yang disebutkan dalam hadits di
atas. Hal ini berlaku bagi mereka yang memakai pakaian mahal dengan tujuan
mencari pujian dan pehatian dari orang lain, atau orang-orang yang memakai
pakaian yang sangat murah dengan tujuan agar ia dianggap sebagai orang yang
zuhud (tidak mencintai dunia).
7. Tidak Memakai Parfum atau Wangi-wangian
Rasulullah SAW dengan tegas melarang kaum wanita memakai parfum
setiap hendak keluar rumah. Hal ini berdasar pada hadits Rasulullah SAW
berikut ini:
Siapa pun perempuan yang memakai wewangian, lalu ia melewati kaum
laki-laki

agar

mereka

mendapatkan

baunya,

maka

ia

adalah

pezina.(HR.Tirmidzi, Abu Daud, dan Ahmad, dengan sanad shahih)


Setelah membaca hadits di atas, masihkah kita mau memakai parfum setiap
hendak keluar rumah? Sungguh, Rasulullah SAW melarang hal ini bukan tanpa
alasan. Ada manfaat yang begitu besar besar di balik dilarangnya seorang wanita
memakai parfum. Ya, itu karena hampir setiap sesuatu yang dilakukan oleh
seorang wanita selalu mengundang syahwat. Dan, bau parfum atau minyak
wangi yang dimiliki oleh seorang wanita adalah syahwat yang dapat
mengundang fitnah.

Lihat saja, setiap ada wanita yang keluar rumah dengan memakai minyak
wangi, lalu melewati segerombol orang, tentu wanita tersebut akan menjadi
pusat perhatian. Bagi seorang wanita, tentu hal seperti ini adalah fitnah.

N. Manfaat Berjilbab dari Sisi Kesehatan


1) Mencegah Penyakit Kanker Kulit
Berdasarkan hasil penelitian medis, ternyata kulit wanita lebih tipis dibanding
dengan dengan kulit laki-laki. Selain itu, kulit wanita juga memiliki jumlah pigmen
yang lebih rentan terkena kanker kulit. Semua jenis kanker kulit, disebabkan oleh
sengatan sinar matahari yang sedang dalam kondisi sangat terik, yakni sekitar jam
10 pagi sampai jam 4 sore. Sinar Ultra Violet (UV) pada waktu itu bias merusak DNA
dalam sel-sel kulit dan mengubahnya menjadi tumor kanker. Adapun daerah yang
paling potensial terkena kanker kulit ialah wajah, telapak tangan, lengan, dan betis.
Kulit-kulit terkena sengatan sinar matahari lebih potensial terkena kanker kulit.
Artinya, orang-orang yang setiap hari mengumbar auratnya sehingga terkena
sengatan sinar matahari, juga memiliki potensi yang lebih besar terkena kanker kulit
dibandingkan dengan orang-orang yang memakai jilbab. Sinar matahari yang
mengenai kulit secara terus menerus, minimal akan melemahkan sel-sel antibody
yang tersebar di permukaan kulit. Akibatnya, pertumbuhan tumor kanker pun
semakin ganas.
2) Memperlambat Penuaan
Penuaan merupakan satu hal yang pasti akan dialami oleh setiap individu,
baik laki-laki maupun wanita. Gejala yang sering muncul sebagai tanda-tanda
penuaan adalah kulit menjadi keriput, serta rambut berubah warna menjadi putih.
Namun, meskipun semua orang akan mengalami hal ini, akan tetapi masingmasing individu mengalami perbedaan mengenai waktu datangnya masa
penuaan tersebut. Lalu, apa sebenarnya yang membedakan cepat atau lambat
datangnya masa penuaan ?
Penyebab utama gejala penuaan adalah sinar matahari. Lho, bukannya sinar
matahari memberikan manfaat untuk kulit? Benar, bahwa vitamin D yang
terkandung dalam sinar matahari memberikan manfaat untuk kulit. Namun, hal
tersebut dapat kita peroleh pada pagi hari saja. Nah, ketika siang mulai dating,
maka vitamin D yang terkandung dalam sinar matahari merangsang melanosit
(sel-sel melanin) untuk mengeluarkan melanin yang akan merusak jaringan
kolagen dan elastin. Jaringan kolagen dan elastin adalah

dua jaringan yang

berperan penting dalam menjaga keindahan dan kelenturan kulit. Meskipun saat
ini sudah banyak krim-krim untuk mencegah penuaan dini, akan tetapi cara

tersebut tidak lebih efektif dibandingkan dengan berjilbab secara benar. Sebab,
dengan cara inilah kulit wanita akan terhindar dari sengatan sinar matahari.
3) Menjaga Kesehatan Rambut
Manfaat lain memakai jilbab bagi seorang wanita adalah melindungi
rambutnya agar tetap sehat. Dengan berjilbab, seorang wanita dapat melindungi
rambutnya dari debu dan sinar Ultra Violet yang dapat merusak rambut.
Karenanya, seorang wanita yang memakai jilbab, lebih berpeluang memiliki
rambut yang lebih indah serta terbebas dari ketombe.
Kawan, sungguh berjilbab adalah perintah dari Dzat yang Mahakuasa.
Berjilbab bukanlah pilihan, tetapi sebuah keharusan. Baginya tidak ada kata tapi,
karena berjilbab adalah harga mati bagi muslimah sejati.

SOAL!
PILGAN!
1. Tujuan utama diperintahnya menutup aurat bagi seorang wanita adalah....
a. untuk bergaya
b. untuk melindungi perhiasannya
c. untuk menutupi keburukan dalam dunia
d. hanya untukkeinginan semata

e. hanya untuk mengikuti tren


Jawab: B
2. Syarat berhijab secara benar, kecuali......
a. Jilbab bukan untuk berhias
b. Kainnya harus tebal tidak ketat dan tidak tembus pandang
c. Tidak menyerupai kaum laki-laki
d. Menyerupai pakaian wanita kafir
e. Menutup ke seluruh tubuh kecuali yang dikecualikan
Jawab: D
3. Manfaat berjilbab dari sisi kesehatan, kecuali....
a. Agar rambut tetap berkilau
b. Mencegah penyakit kanker kulit
c. Memperlambat penuaan
d. Menjaga kesehatan rambut
Jawab: A
4. Allah memerintahkan secara jelas kepada kaum wanita agar mengenakan hijab, hal
tersebut tercantum dalam surat....
a. Al-Ahzab dan An-Nur
b. Al-Ahzab dan Ar-Rahman
c. An-Nur dan Al-Baqoroh
d. An-Nur dan Ar-Rum
e. Al-Qiyamah dan Al-Baqoroh
Jawab: A

5. Seluruh tubuh wanita adalah aurat,kecuali...


a. Kaki dan rambut
b. Rambut dan muka
c. Telapak tangan dan kaki
d. Telapak tangan dan muka
e. Bahu dan lengan
Jawab: D
ESSAY!
1. Apa hukum mengenakan hijab bagi wanita dalam islam? Jelaskan!
Jawab: Wajib, karena jilbab merupakan simbol bahwa Islam
memandang wanita sebagai makhluk yang dimuliakan dan sebagai
bukti keimanan serta ketakwaan seorang muslimah.
2. Apa perbedaan wanita berjilbab dengan wanita pesolek?
Jawab: Wanita berjilbab digambarkan sebagai wanita yang taat dalam
melaksanakan perintah Allah, selalu menutup aurat, dan sabar.

Sedangkan

wanita pesolek digambarkan sebagai wanita yang sesekali sebagai sosok


yang arogan, sebagai sosok yang yang suka ngeyel, sebagai sosok yang
agresif.

3. Menjadikan pakaian sebagai alat untuk berhias adalah salah satu bentuk tabarruj.
Apa yang dimaksud dengan tabarruj?
Jawab: Tabarruj adalah perilaku wanita yang menampakkan perhiasan dan
kecantikannya serta segala sesuatu yang seharusnya ditutup karena
dapat membangkitkan syahwat kaum lelaki.
4. Berhijab dapat menjaga kesehatan rambut. Mengapa?
Jawab: Karena,dengan berjilbab ,seorang wanita dapat melindungi
rambutnya dari debu dan sinar ultraviolet yang dapat merusak rambut
karnanya , seorang wanita yang memakai jilbab , lebih berpeluang memiliki
rambut yang lebih indah .

5. Siapakah wanita yang berpakaian tapi telanjang itu?


Jawab: Mereka yang tidak berpakaian secara benar. Menurut Imam Nawawi,
perempuan yang berpakaian tapi telanjang adalah mereka yang menutup
seagian tubuhnya dan menampakkan sebagian lainnya dengan maksud
menunjukkan kecantikkannya.

DAFTAR PUSTAKA

Al-Quran
El Guindi, Fadwa (1999) JILBAB Antara Kesalehan, Kesopanan, dan Perlawanan.
Serambi.
Ibrahim (2007) Wanita Berjilbab vs Wanita Pesolek. Amzah
Indonesia, FSLDK (2014) My Life, My Choice, My Right HIJAB Love Stories.
Nadia, Asma (2013) La Tahzan for HIJABERS. AsmaNadia Publishing House
Wahyu Qolbu

You might also like