You are on page 1of 8

c.

Labu ukur 3

2 ml Larutan ion Cu2+ 0,1 M

Dimasukkan labu ukur 10 mL


Ditambah 2.5 mL ammonium 1 M
Diencerkan dengan air sampai tanda batas

Larutan Larutan Cu 2+ dalam


ammonium (75:25)
Diamati serapan menggunakan spektometer UV-VIS

pada panjang gelombang antara 350 - 750 nm


Jika A > 1, dilakukan pengenceran

Absorbansi

Blanko
Larutan Blanko (aquades)
Diamati serapan menggunakan spektometer
UV-VIS pada panjang gelombang antara 400 600 nm
Dicatat absorbansi maksimum
Absorbansi Maksimum

VIII. Hasil Pengamatan :


Hasil Pengamatan
No
1

Prosedur Percobaan

tanda batas

cairan

Dimasukkan labu ukur 10 ml

Larutan ion Cu2+ 0,02 M


Diamati serapan menggunakan
spektometer UV-VIS pada panjang
gelombang antara 700-850 nm
Jika A > 1, dilakukan pengenceran

Absorbansi

Dugaan/reaksi

Diencerkan dengan air sampai

2 ml Larutan ion Cu2+ 0,1 M

Sesudah

-Larutan CuSO4 - aquades + Cu+ + 6H2O


2+
20,1 M = larutan Larutan CuSO4 [Cu(H2O)6] + SO4
= berwarna biru
berwarna biru
jernih
- absorbansi =
(+)
- aquades = 0,900

Labu Ukur 1

Sebelum

berwarna

tak

Kesimpulan
Pada

tabung

reaksi

didapat absorbansi pada


maks (807 nm) yaitu
0,900 nilai absorbansinya
dengan

nilai

Dq

3,543x10-6 kkal/mol

2.

Labu ukur 2

2 ml Larutan ion Cu2+ 0,1 M

Dimasukkan labu ukur 10 mL


Ditambah 5 mL ammonium 1 M
Diencerkan dengan air sampai
tanda batas

- Larutan
CuSO4 0.1
M: biru (+)
- NH4OH 0.1

NH4OH
larutan biru

M: tidak

(+++)
- Absorbansi

- Kekuatan medan

berwarna
- Aquades =

0,817
- Besar Dq =

lebih besar daripada

tidak
Larutan Cu 2+ dalam
ammonium (50:50)

- CuSO4 +

Cu+ + 6H2O
[Cu(H2O)6]2+ + 4
NH3
[Cu(H2O)3(NH3)3]2+

berwarna

ligan pada ammonia


ligan pada air
- Semakin banyak
ammonia, maka akan
semakin
energinya

Diamati serapan
menggunakan spektometer
UV-VIS pada panjang
gelombang antara 350 750 nm
Jika A > 1, dilakukan
Absorbansipengenceran

tinggi
dan

semakin tinggi / besar


pula absorbansinya

Pada

tabung

reaksi

didapat absorbansi pada


maks (608 nm) yaitu
0,817 nilai absorbansinya
dengan

nilai

Dq

4,702x10-6 kkal/mol

Labu Ukur 3

- Larutan

2 ml Larutan ion Cu2+


0,1 M

Dimasukkan labu ukur 10 mL


Ditambah 2.5 mL ammonium 1
M
Diencerkansampai tanda batas

2+

Larutan Larutan Cu
dalam ammonium (75:25)
Diamati serapan menggunakan
spektometer UV-VIS pada

panjang gelombang antara


350 - 750 nm
Jika A > 1, dilakukan
pengenceran

Absorbansi

CuSO4 +

CuSO4 0.1

NH4OH

M: biru (+)
- NH4OH 0.1

larutan biru

M: tidak
berwarna
- Aquades =
tidak
berwarna

(+++)
Ditambah
aquades =
larutan biru

(++)
- Absorbansi
= 0,930

Cu+ + 6H2O
[Cu(H2O)6]2+ + 4
NH3
[Cu(H2O)4(NH3)2]2+

Pada

tabung

reaksi

didapat absorbansi pada


maks (609 nm) yaitu
0,930 nilai absorbansinya
dengan

nilai

Dq

4,694x10-6 kkal/mol

XI. JAWABAN PERTANYAAN

Jawaban Pra lab


1. Tuliskan urutan/ deret spektrokimia
Jawab :
I-< Br- < SCN- ~ Cl- < F < OH- ~NO- < C2O4 < H2O < CS < EDTA < NH3 ~ pyr ~ en<
phen < CN- ~CO.
2. Tulislah reaksi kimia larutan tembaga (II) yang dilarutkan dengan air dan
ammonia
Jawab :
Pada larutan sampel yang pertama, reaksi yang terjadi adalah :
Cu2+ + 6H2O [Cu(H2O)6]2+
Pada larutan sampel yang kedua, reaksi yang terjadi adalah :
Cu2+ + 6H2O + 4NH3 [Cu(H2O)6]2+ + 4NH3 [Cu(H2O)4(NH3)2]2+
Pada larutan sampel yang ketiga, reaksi yang terjadi adalah :
[Cu(H2O)6]2+ + 4NH3 [Cu(H2O)4(NH3)2]2+
3. Apa yang menyebabkan larutan Cu (II) berwarna?
Jawab :
Secara umum, suatu larutan memiliki warna tertentu karena menyerap sebagian dari
komponen cahaya tampak. Ion Cu2+ berwarna karena orbital d nya tidak terisi penuh
sehingga dapat terjadi aliran electron dari ground state ke orbital yang memiliki
energi lebih tinggi, setelah itu dari orbital yang memiliki energi tinggi akan ke
ground state kembali dengan melepaskan energi dalam bentuk foton.

Berikut

konfigurasi ion Cu2+


29

Cu 2 : 18 Ar 3d 9 4 s 0

Jawaban Pertanyaan Tugas untuk Laporan


1. Jelaskan perbedaan kekuatan medan ligan antara ligan ammonium dengan
air!
Jawab :
Dari data yang telah diperoleh dari percobaan didapatkan bahwa air memiliki
energi

30 kkal/mol lebih rendah daripada ammonia yang sebesar 40

kkal/mol.Hal ini juga dikarenakan panjang gelombang air lebih kecil yaitu 609 nm
sesuai table Pembagian daerah UV-Visibel nilai panjang gelombangnya
maksimum 609 karena warna yag diserap pada lartan II ini adalah jingga sehingga
pada panjang gelombang ini sample menyerap maksimal sinar yang ditembakan
dari spektrofotometer. Perbedaan kekuatan medan ligan juga disebabkan oleh
ligan H2O yang bersifat sebagai ligan lemah. Ligan lemah dalam kompleks
menyebabkan elektron memiliki spin tinggi (high spin) pada tingkat energi eg,
karena pada ion Cu(II) elektron di orbital d lebih mudah ditempatkan pada arah
energi orbital yang lebih tinggi sebagai elektron sunyi (tidak berpasangan)
daripada ditempatkan pada kamar orbital yang sama, namun sebagai elektron
berpasangan. Sebab pada kamar yang sama akan terjadi gaya tolak menolak antara
dua elektron jika akan berpasangan. Oleh karena energi untuk tolak menolak (P)
lebih besar daripada harga 10 Dq, justru ada interaksi tingkat energi atas dengan
energi bawah menyebabkan jarak t2g dan eg menjadi lebih pendek sehingga energi
10 Dq menjadi lebih kecil.
2. Tuliskan reaksi yang terjadi pada percoaan tersebut!
Jawab :

[Cu(H2O)6]2+ + 4NH3 [Cu(H2O)3(NH3)3] 2+ + H2O


[Cu(H2O)6]2+ + 4NH3 [Cu(H2O)4(NH3)2]2+ + H2O

3. Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi warna ion kompleks logam


transisi?
Jawab :
Warna-warna cerah yang terlihat pada kebanyakan senyawa koordinasi dapat
dijelaskan dengan teori medan kristal ini. Jika orbital-d dari sebuah kompleks
berpisah menjadi dua kelompok seperti yang dijelaskan di atas, maka ketika
molekul tersebut menyerap foton dari cahaya tampak, satu atau lebih elektron
yang berada dalam orbital tersebut akan meloncat dari orbital-d yang berenergi
lebih rendah ke orbital-d yang berenergi lebih tinggi, menghasilkan keadaam atom
yang tereksitasi. Perbedaan energi antara atom yang berada dalam keadaan dasar
dengan yang berada dalam keadaan tereksitasi sama dengan energi foton yang
diserap dan berbanding terbalik dengan gelombang cahaya. Karena hanya

gelombang-gelombang cahaya () tertentu saja yang dapat diserap (gelombang


yang memiliki energi sama dengan energi eksitasi), senyawa-senyawa tersebut
akan memperlihatkan warna komplementer (gelombang cahaya yang tidak
terserap). Seperti yang dijelaskan di atas, ligan-ligan yang berbeda akan
menghasilkan medan kristal yang energinya berbeda-beda pula, sehingga kita bisa
melihat warna-warna yang bervariasi. Untuk sebuah ion logam, medan ligan yang
lebih lemah akan membentuk kompleks yang -nya bernilai rendah, sehingga
akan menyerap cahaya dengan yang lebih panjang dan merendahkan frekuensi .
Sebaliknya medan ligan yang lebih kuat akan menghasilkan yang lebih besar,
menyerap yang lebih pendek, dan meningkatkan .
4. Gambarlah grafik panjang gelombang terhadap absorbansi dari masingmasing pengamatan anda !
Jawab :
Terlampir
5. Hitunglah besar energy 10 Dq ketiga larutan tersebut!
Jawab :
a. Perhitungan Dq pada larutan 1

b. Perhitungan Dq pada larutan 2

c. Perhitungan Dq pada larutan 3

6. Dari hasil percobaan apa yang dapat anda simpulkan?


Jawab :
a. Kekuatan medan ligan dari amonia lebih besar daripada ligan air. Hal ini
terlihat dari nilai Dq larutan yang mengandung ligan amonia lebih besar
daripada larutan yang mengandung ligan air saja. Untuk larutan kedua dan
ketiga, sama-sama mengandung ligan amonia hanya komposisinya yang
berbeda, semakin banyak komposisi amonia maka energinya semakin tinggi
sehingga absorbansinya lebih besar dan nilai Dq semakin besar.
b. Diperoleh hasil absorbansi untuk panjang maksimum sebagai berikut :

1. Untuk larutan pertama, diperoleh panjang maksimum yaitu 807 nm


dengan absorbansi 0,900
2. Untuk larutan kedua, diperoleh panjang maksimum 608 nm dengan
absorbansi 0,817
3. Untuk larutan ketiga, diperoleh panjang maksimum 609 nm dengan
absorbansi 0,930

You might also like