Professional Documents
Culture Documents
2016.07.2.0038
GTC
a. Definisi
Gigi tiruan jembatan adalah gigi tiruan yang menggantikan kehilangan satu atau lebih gigi-geligi asli
yang dilekatkan secara permanen dengan semen serta didukung sepenuhnya oleh satu atau beberapa gigi,
akar gigi atau implan yang telah dipersiapkan (Barclay, 1998).
b. Indikasi
- kehilangan satu atau lebih gigi
- kekurangan celah karena pergeseran gigi tetangga di daerah edentulous
- splint bagi gigi yang memiliki ketebalan email yang cukup untuk di etsa
- kehilangan gigi anterior/posterior
- gigi penyangga tidak ada karies atau sedikit tumpatan kecil
- penderita dewasa muda
- OH baik
c. Kontraindikasi
- pasien yang tidak kooperatif
- kelainan jaringan periodonsium
- prognosis jelek dari gigi penyangga
- karies luas tumpatan besar
- kehilangan gigi yang bnyak
- alergi logam
Bahan
- GTC Logam
Jembatan yang seluruhnya terbuat dari logam.
Indikasi : untuk gigi posterior
Keuntungan: pengasahan lebih sedikit dan prosedur pekerjaan laboratorium lebih singkat
Kerugian: estetik kurang bagus
- GTC Akrilik
Jembatan yang seluruhnya terbuat dari bahan akrilik
Indikasi: untuk GTC sementara
Kerugian: kurang kuat untuk gigi posterior, mudah berubah warna dan berbau
- GTC Logam erlapis Akrilik
Jembatan yang dibuat dari logam dengan lapis muka dari akrilik
Indikasi: untuk gigi anterior dan posterior
Kerugian: pelapis mukanya tidak tahan goresan, koefisien muai akrilik tidak sama dengan logam, mudah
berubah warna dan berbau
- GTC Porselin
Jembatan yang seluruhnya dibuat dari bahan porselin
Indikasi: untuk gigi anterior dan posterior
Keuntungan: estetik bagus, plak tidak mudah menempel
- GTC Porselin Bertaut Logam
Jembatan porselin yang diperkuat dengan kerangka logam
Indikasi: gigi setetangga tidak boleh merupakan tumpatan amalgam atau emas atau pada dentin yang
terbuka.
Keuntungan: estetik bagus, plak tidak mudah menempel
Kerugian: pengasahan gigi lebih banyak
1. GTC Tegar:
Jembatan dengan penghubung tegar pada kedua sisi gigi penyulihnya (pontik). Indikasi untuk gigi
anterior dan posterior
Keuntungan :
- Retensi dengan kekuatan maksimal
- Berfungsi sebagai splint
- Dapat digunakan untuk jembatan panjang
sebelahnya, pemeriksaan pada tepi GTC tidak boleh menekan gingiva, dan pemeriksaan kontak oklusal.
Dilihat retensi dan stabilisasinya.
Hal-hal yang perlu diperhatikan ketika try-in adalah: retensi, stabilisasi, oklusi, dan kenyamanan pasien.
1. Retensi
Kemampuan GTC untuk melawan gaya pemindah yang cenderung memindahkan gigi tiruan kearah oklusal.
Cara mengecek retensi gigi tiruan adalah dengan cara memasang gigi tiruan tersebut ke dalam mulut pasien.
Jika tidak mempunyai retensi maka gigi tiruan tersebut akan terlepas setelah dipasang, namun jika tidak
terlepas berarti gigi tiruan tersebut sudah mempunyai retensi.
2. Stabilisasi
Merupakan perlawanan atau ketahanan GTC terhadap gaya yang menyebabkan perpindahan tempat atau
gaya horizontal. Stabilisasi terlihat dalam keadaan berfungsi, misal pada mastikasi. Pemeriksaan stabilisasi
gigi tiruan dengan cara menekan bagian gigi tiruan secara bergantian. Gigi tiruan tidak boleh menunjukkan
pergerakan pada saat tes ini.
3. Oklusi
Pemeriksaan aspek oklusi pada saat posisi sentrik, lateral dan anteroposterior. Caranya dengan memakai
kertas artikulasi yang diletakkan di antara gigi atas dan bawah, kemudian pasien diminta melakukan gerakan
mengunyah. Setelah itu kertas artikulasi diangkat dan dilakukan pemeriksaan oklusal gigi. Pada keadaan
normal terlihat warna yang tersebar secara merata pada permukaan gigi. Bila terlihat warna yang tidak
merata pada oklusal gigi maka terjadi traumatik oklusi oleh karena itu dilakukan pengurangan pada gigi
yang bersangkutan dengan metode selective grinding. Pengecekan oklusi ini dilakukan sampai tidak terjadi
traumatik oklusi (Basker, 2003).
Setelah gingiva diretraksi dilakukan pembentukan finish line menggunakan round end tapered cylindrical
diamond bur (Martanto, 1985).
6. Pembulatan dinding aksial dan tepi insisal
a. Knife-edge
Tipe ini memerlukan pengurangan gigi yang paling sedikit. Terkadang digunakan pada gigi yang berbentuk
bell-shaped, karena pembutannya yang lebih sulit, sehingga dapat menyebabkan pengurangan gigi yang
berlebihan.
b. Chamfer
Tipe ini sering dipilih sebagai akhiran tepi untuk restorasi ekstrakoronal, mudah dibentuk, dan memberikan
ruang untuk ketebalan yang memadai pada restorasi emas tanpa menyebabkan kontur yang berlebihan dari
restorasi. Menghasilkan konsentrasi tekanan yang lebih rendah, dan dengan mudah dapat masuk ke celah
gingiva. Desain ini memberi tempat yang terbatas untuk restorasi metal keramik sehingga menghasilkan
distorsi margin yang besar dan estetis yang kurang baik. Selain itu, ketahanan desain ini terhadap tekanan
vertikal kurang baik.
c. Shoulder
Tipe ini dipilih terutama pada situasi dimana bagian terbesar material diperlukan untuk memperkuat
restorasi pada daerah tepi gigi, seperti untuk restorasi all-porcelain atau restorasi metal keramik. Desain ini
sulit dipreparasi, undercut minimum, dan tahan terhadap distorsi margin. Selain itu, shoulder akan
menghasilkan tekanan yang paling sedikit di daerah servikal dan memberikan tempat maksimum untuk
porselen dan metal, sehingga porselen dapat dibakar pada tepi metal dan menghasilkan estetis yang baik
d. Shoulder bevel
Desain ini lebih sering digunakan oleh beberapa dokter yang percaya bahwa tepi bevel lebih mudah
dalam mendapatkan cetakannya dan dapat membuat tepi gigi dari restorasi tuang lebih mudah dipolis.
Bevel biasanya dikombinasikan untuk bentuk proksimal box. Bevel tersebut bertujuan untuk:
-
preparasi mahkota sementara dan die. Chamfer membutuhkan pengurangan aksial yang minimal dan cocok
untuk restorasi all-ceramic konservatif. Kedalaman preparasi margin shoulder menurut Rouse et al (2001)
berkisar 1-1,5 mm untuk memberikan ketepatan, kedudukan maksimum, dan estetis yang baik. Menurut
Dykema et al (1986), lebar standar preparasi chamfer berkisar 0,3-0,5 pada restorasi mahkota metalkeramik.
Persyaratan preparasi
berbentuk cembung.
Daerah yang kontak dengan ridge hanya pada
ridge/puncak ridge.
Untuk menggantikan daerah yang butuh estetik tinggi: gigi anterior, premolar, dan molar rahang atas.
Sanitary / Hygienic Pontic
Permukaan yang menghadap gingiva pada pontik ini tidak kontak sama sekali dengan ridge.
Mudah dibersihkan, karena sikat gigi maupun dental floss dapat menjangkau daerah dibawah pontik.
Seluruh permukaan yang menghadap gingiva berbentuk cembung, baik faciolingual, maupun
mesiodistal.
Aspek estetik kurang.
Untuk menggantikan daerah yang tidak mementingkan estetik: mandibular molar.
Conical Pontic
Bentuk pontik ini adalah membulat dan dapat dibersihkan.
Ujung pontik lebih kecil dibanding keseluruhan ukuran pontik.
Sesuai digunakan pada ridge mandibula yang kecil dan tipis.
Jika digunakan pada ridge yang lebar dan flat, maka akan terjadi akumulasi plak pada ruang embrasure
disekitar jaringan.
Untuk daerah molar yang tidak memerlukan estetik.
Ovate Pontic
Bentuk permukaan yang menghadap gingiva membulat
Ujung pontik yang membulat menempati daerah yang cekung pada ridge
Cekungan pada ridge bisa didapat dengan pemakaian gigi tiruan tetap sementara segera setelah
pencabutan
Dapat digunakan pada ridge yang lebar dan flat
Segi estetik bagus, tampak seperti tumbuh dari ridge
Untuk Maxillary incisor dan premolar