You are on page 1of 33

Antioksidan reference

BAB 1 PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dekade belakangan ini, perhatian banyak ditujukan terhadap peran
radikal bebas pada berbagai patogenesis penyakit termasuk proses
aging. Radikal bebas secara normal merupakan hasil sampingan
metabolisme sel. Dalam keadaan normal, tubuh manusia telah
dilengkapi dengan potensi antioksidan yang cukup banyak.
Keseimbangan sulit terdeteksi terjadi antara produksi radikal bebas
dengan sistem pertahanan antioksidan pada tingkat sel untuk
mengatasi stres oksidatif. Adanya faktor yang mendorong
pergeseran keseimbangan ke arah produksi radikal bebas yang
berlebih akan menyebabkan kerusakan berbagai jaringan dan
penyakit. Oleh karena itu, masalah akan mulai muncul pada saat
mekanisme pertahanan kurang apabila dibandingkan dengan
kelebihan produksi radikal bebas (Achmad, 2004).
Radikal bebas adalah molekul yang tidak stabil dan menyerang
struktur molekul yang stabil. Dalam keadaan kronis dan dalam
ketiadaan pertahanan, serangan ini menyebabkan kerusakan pada
jaringan sehat, organ, selaput sel, pembuluh darah, protein, lemak,
karbohidrat dan untai DNA bahkan di dalam sel. Kerusakan yang
dihasilkan memiliki efek kumulatif dan dapat menyebabkan banyak
penyakit. Kerusakan sel DNA dalam sel yang disebabkan oleh radikal
bebas memiliki konsekuensi biologis yang serius seperti mutasi,
transformasi karsinogenik, patologi dan penuaan selular. Pernah
dilaporkan bahwa radikal bebas dapat menyebabkan kematian sel
yang terprogram (apoptosis). Sebuah
1

radikal bebas dapat merusak enzim, molekul protein, atau seluruh


sel, tetapi lebih buruk lagi, dalam nano-detik dapat melepaskan

reaksi berantai yang sangat banyak dalam tubuh kita. Setiap radikal
bebas dapat berinisiasi dan melancarkan jutaan radikal bebas lain,
mengatur rantai perusakan secara biologis reaksi yang dapat terjadi
pada tingkat selular dan molekular (Hetrick, 2003).
Menurut National Cancer Institute, radikal bebas adalah molekul
dengan elektron tidak lengkap yang membuatnya secara kimiawi
lebih reaktif daripada yang tidak memiliki kulit elektron yang tidak
lengkap. Pada manusia bentuk yang paling umum dari radikal bebas
adalah oksigen. Ketika sebuah molekul oksigen (O2) menjadi
bermuatan listrik atau teradikalisasi, maka dia akan mencoba untuk
mencuri elektron dari molekul lain, menyebabkan kerusakan DNA
dan molekul lain. Dengan berjalannya waktu, kerusakan tersebut
kemungkinan menjadi kerusakan yang tidak bisa diperbaiki lagi dan
menyebabkan penyakit termasuk kanker.
Terdapat banyak faktor internal dan eksternal yang membentuk
radikal bebas: asap rokok, alkohol yang berlebihan, radiasi termasuk
radiasi ultraviolet dari matahari, knalpot mobil, pestisida, herbisida,
polusi, penggunaan obat, kemoterapi, pembedahan, kerusakan
bakteri oleh sel darah putih, infeksi mikroba atau virus, metabolisme
racun, proses peradangan, produk sampingan dari metabolisme
oksigen, stres, shock, trauma, hipoksia, reaksi enzimatik, konsumsi
kalori, pola makan yang buruk dan kebanyakan bahan makanan
terutama pengoksidasi minyak yang terhidrogenasi (Hetrick, 2003).
2
Peran antioksidan adalah untuk berinteraksi dengan radikal bebas
dan memadamkannya atau membuatnya menjadi tidak berbahaya
(Hetrick, 2003). Antioksidan dapat menetralisir radikal bebas
sehingga atom dengan elektron yang tidak berpasangan, mendapat
pasangan elektron sehingga lebih stabil (Barus, 2009).
Pada saat ini penggunaan bahan pengawet dan antioksidan sintetis
tidak direkomendasikan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan
(BPOM) karena diduga dapat menimbulkan penyakit kanker

(carcinogen agent). Karena itu perlu dicari alternatif lain yaitu bahan
pengawet dan antioksidan alami yang bersumber dari bahan alam
(Barus, 2009).
Antioksidan alami adalah senyawa fenolik pada tanaman yang
kemungkinan berada pada semua bagian tanaman (Gordon, 2003).
Polifenol memainkan peranan penting dalam tanaman maupun
dalam makanan (Murkovic, 2003). Keberadaan gugus pemberi
elektron pada posisi orto dan para dalam fenol menambah aktivitas
antioksidannya dengan efek penginduksi (Madhafi et al., 1996).
Herba meniran, herba pegagan, herba seledri, herba sambiloto, dan
herba timi merupakan beberapa tanaman asli Indonesia dan
berpotensi untuk dikembangkan sebagai antioksidan alami.
Penelitian sebelumnya membuktikan adanya aktivitas antiradikal
pada kelima jenis herba kelas magnoliopsida tersebut. Isolat
senyawa flavonoid quersetin dari ekstrak kloroform dan metanol
herba meniran (P. niruri L.) telah diteliti aktivitas antioksidannya
(Ahmeda et al., 2009). Ekstrak air daun pegagan dilaporkan
memiliki aktivitas antioksidan dengan
3
nilai IC50 sebesar 31,25 g/mL dengan tingkat fenolik sebesar 2,86
g/100 g (Pittella et al., 2009). Ekstrak air seledri (daun, batang, dan
bunga) memiliki aktivitas antioksidan dengan nilai IC50 masingmasing pada daun, batang, dan bunga adalah sebesar 189,36 ppm
46,18; 665,54 ppm 65,99; dan 103,07 ppm 35,91 (Awal et al.,
2009). Ekstrak air herba timi mempunyai aktivitas antioksidan
dengan nilai IC50 sebesar 0,7 0,02 mg/mL berdasar penelitian
yang telah dilakukan oleh Ramchoun et al. (2009). Herba sambiloto
telah diteliti juga mempunyai aktivitas antioksidan (Widyastuti,
2010).
Berdasarkan hasil pemaparan diatas, terlihat adanya aktivitas
antioksidan pada ekstrak herba meniran, herba pegagan, herba
seledri, herba sambiloto, dan herba timi. Menurut Widyastuti (2010),

kandungan total fenol berkorelasi kuat dan searah dengan aktivitas


antioksidan pada herba sambiloto. Akan tetapi menurut penelitian
yang dilakukan oleh Dai et al. (2005), kadar total fenolik berkorelasi
negatif dengan aktivitas penangkap radikal tanaman keladi tikus
(Thyponium divaricatum (Linn) Decne). Hal ini disebabkan karena
selain senyawa fenolik, aktivitas penangkap radikal dari ekstrak
tumbuhan juga disumbangkan oleh senyawa-senyawa seperti
minyak menguap, karotenoid dan vitamin C.
Kandungan-kandungan kimia dalam tanaman kelas Magnoliopsida
salah satunya adalah senyawa polifenol (Ahmeda et al., 2009,
Pittella et al., 2009, Awal et al., 2009, Widyastuti, 2010, Ramchoun
et al., 2009). Senyawa fenolik mempunyai korelasi positif dengan
aktivitas antioksidan (Huda, 2009), sehingga polifenol kemungkinan
merupakan senyawa yang paling berpotensi menyumbangkan
aktivitas antiradikal pada kelima ekstrak herba kelas
4
Magnoliopsida. Penelitian ini dilakukan untuk melihat potensi dari
kelima ekstrak herba tersebut sebagai bahan acuan untuk
mendapatkan antioksidan dari bahan alam yang mempunyai tingkat
keamanan yang lebih baik dibanding antioksidan sintetik, serta
melihat kontribusi total senyawa fenolik yang terdapat dalam
masing-masing ekstrak herba terhadap aktivitas antioksidannya
yang ditentukan dengan menggunakan metode DPPH.
B. PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, dapat
dirumuskan permasalahan:
Bagaimanakah potensi penangkap radikal bebas pada ekstrak herba
meniran, herba pegagan, herba seledri, herba sambiloto, dan herba
timi?
Bagaimanakah korelasi potensi penangkap radikal bebas pada
ekstrak herba meniran, herba pegagan, herba seledri, herba

sambiloto, dan herba timi dengan kadar fenolik total yang


terkandung di dalamnya?
C. TUJUAN PENELITIAN
Penelitian ini bertujuan untuk:
Mengetahui potensi penangkap radikal bebas pada ekstrak herba
meniran,
herba pegagan, herba seledri, herba sambiloto, dan herba timi.
Menentukan korelasi potensi penangkap radikal bebas pada ekstrak
herba meniran, herba pegagan, herba seledri, herba sambiloto, dan
herba timi
dengan kadar fenolik total yang terkandung di dalamnya.
5
1. Radikal Bebas
D. TINJAUAN PUSTAKA
Radikal bebas adalah sebuah atom, molekul, atau senyawa yang
sangat tidak stabil karena atom atau struktur molekulnya (yaitu
distribusi elektron dalam molekul). Sebagai akibatnya, radikal bebas
sangat reaktif karena berusaha untuk berpasangan dengan molekul
lain, atom, atau bahkan elektron tunggal untuk membuat senyawa
yang stabil. Untuk mencapai posisi yang lebih stabil, radikal bebas
dapat mencuri sebuah atom hidrogen dari molekul lain, mengikat
molekul lain, atau berinteraksi melalui jalan yang bervariasi dengan
radikal bebas yang lain (Defeng dan Arthur, 2003).
Terdapat banyak faktor internal dan eksternal yang membentuk
radikal bebas: asap rokok, alkohol yang berlebihan, radiasi termasuk
radiasi ultraviolet dari matahari, knalpot mobil, pestisida, herbisida,
polusi, penggunaan obat resep, kemoterapi, pembedahan,
kerusakan bakteri oleh sel darah putih, infeksi mikroba atau virus,
metabolisme racun, proses peradangan, produk sampingan dari
metabolisme oksigen, stres, shock, trauma, hipoksia, reaksi

enzimatik, konsumsi kalori, pola makan yang buruk dan bahan


makanan (Hetrick, 2003).
2. Antioksidan
Antioksidan merupakan hal yang menarik selama bertahun-tahun
karena kemampuannya untuk menghambat pengembangan offflavors dalam makanan. Namun sebuah kenaikan minat dalam
komponen ini terjadi dalam beberapa tahun terakhir dikarenakan
kepentingannya untuk pencegahan penyakit yang dimediasi oleh
reaksi-reaksi radikal bebas in vivo. Timbulnya berbagai masalah
kesehatan, termasuk kanker, aterosklerosis, rheumatoid arthritis,
penyakit usus inflamasi, penurunan sistem kekebalan tubuh,
disfungsi otak, katarak, dan malaria mungkin tertunda dengan
adanya antioksidan dari alam (Gordon, 2003).
Antioksidan dapat menetralisir radikal bebas sehingga atom dengan
elektron yang tidak berpasangan, mendapat pasangan elektron
sehingga lebih stabil (Barus, 2009). Antioksidan berfungsi
mengatasi atau menetralisir radikal bebas dan melindungi tubuh
dari beragam penyakit, termasuk penyakit degeneratif pada usia
lanjut seperti arteriosklerosis, penyakit Alzheimer serta membantu
menekan proses penuaan. Antioksidan dapat menetralisir radikal
bebas sehingga atom dengan elektron yang tidak berpasangan,
mendapat pasangan elektron sehingga lebih stabil. Peran positif dari
antioksidan adalah membantu sistem pertahanan tubuh bila ada
unsur pembangkit penyakit memasuki dan menyerang tubuh
(Barus, 2009).
Berdasarkan mekanisme kerjanya, antioksidan dapat dikelompokkan
menjadi dua kelompok, yaitu:
a. Antioksidan primer
Antioksidan primer mengikuti mekanisme pemutusan rantai reaksi
radikal yaitu dengan mendonorkan atom hidrogen secara cepat
pada suatu lipid radikal (Vaya dan Aviram, 2001 cit., Herman, 2009).

Contohnya flavonoid, tokoferol, senyawa thiol yang dapat memutus


rantai reaksi propagasi dengan menyumbang elektron pada peroksi
radikal dalam asam lemak.
b. Antioksidan sekunder
Antioksidan ini mampu menghilangkan proses inisiasi oksigen
radikal maupun nitrogen atau bereaksi dengan komponen atau
enzim yang menginisiasi reaksi radikal antara lain dengan
menghambat enzim pengoksidasi serta menginisiasi enzim
pereduksi atau mereduksi oksigen tanpa membentuk spesies radikal
yang reaktif. Contoh antioksidan ini antara lain sulvit, vitamin C,
betakaroten, asam urat, bilirubin, dan albumin (Vaya dan Aviram,
2001 cit., Herman, 2009).
3. Tanaman
a. Herba Meniran
1) Klasifikasi
Divisi Kelas Anak kelas Bangsa Suku Marga Jenis
: Magnoliophyta : Magnoliopsida : Rosidae
: Euphorbiales
: Euphorbiaceae
: Phyllantus
: Phyllanthus niruri auct. non L.
(Cronquist, 1981)
2) Kandungan Kimia
Flavonoid: kuersetin 3-O--D-glukopiranosil-(2_1)-O- -Dksilopiranosida, alkaloids, terpenoids, lignan: filantin, hipofilantin,
polifenol, tanin, kumarin, saponin, kalium 1-O-galoil-6-O-luteoil--Dglukosa, glukogalin, -sitosterol dan asam galat (Bagalkotkar et
al., 2006).
3) Khasiat

Penurun kadar lemak in vivo (Naik dan Juvekar, 2003), anti agregasi
platelet
(Iizuka, 2007), hepatoprotektor (Sarkar dan Sil, 2007), anti hepatitis
B
(Venkateswaran, 1987).
b. Herba Pegagan (Centella asiatica) 1) Klasifikasi
Divisi Kelas Anak kelas Bangsa Suku Marga Jenis
: Magnoliophyta : Magnoliopsida : Rosidae
: Apiales
: Apiaceae
: Centella
: Centella asiatica (L.) Urb.
(Cronquist, 1981)
2) Kandungan Kimia
Triterpen: asiatikosida, madecasosida, asam asiatat, dan asam
madekasat, brahminosida, brahmosida, sitosterol dan
stigmasterol. Flavonoid: castilliferol dan castillicetin 2, asam
klorogenat (Subban et al., 2008).
3) Khasiat
Senyawa triterpen dan asam asiatikat menghambat pembelahan sel
kanker, adenokarsinoma dan sel melanoma dengan IC50 6,25
g/mL (Yoshida, 2005). Penelitian klinik ekstrak pegagan terbukti
mengobati selulit, lepra dan luka kaki. Senyawa-senyawa di atas
menstimulasi sintesis pembentukan kolagen secara in vitro, kolagen
adalah substansi dalam kulit yang mempercepat penyembuhan
luka. Juga memiliki sifat narkotik terhadap reseptor opiat dan anti
virus herpes simpleks (de Pandua et al., 1999). Ekstrak airnya
berpotensi untuk menaikkan daya ingat pada penghambatan enzim
fospolipase A(2), suatu enzim abnormal dalam cerebelum (Barbosa

et al., 2008). Asiatikosida dari pegagan secara in vitro dan in vivo


mempercepat penyembuhan luka luar (Shukla et al., 1999).
c. Herba Seledri (Apium graveolens L.) 1) Klasifikasi
Divisi Kelas Anak kelas Bangsa Suku Marga Jenis
: Magnoliophyta : Magnoliopsida : Rosidae
: Apiales
: Apiaceae
: Apium
: Apium graveolens L.
(Cronquist, 1981)
2) Kandungan Kimia
Kumarin: umbeliferon, furano kumarin, skopolentin. Saponin, tanin
1%, minyak atsiri 0,033%, vitamin A,B,C, asparagine (Siemonsma
dan Kasem, 1994). Flavonoid: glikosida apiin, apigenin, luteolin 7-Oapiosilglukosida, luteolin 7-O-glukosida, apigenin 7-Oapiosilglukosida, krisoeriol 7-O- apiosilglukosida, krisoeriol 7-Oglukosida (Lin et al., 2007).
10
3) Khasiat
Anti maag dengan menghambat bakteri Helycobacter pylori (Zhou
et al., 2009), protektif terhadap efek samping obat kanker
doxorubisin secara in vitro (Kolarovic et al., 2009), ekstraknya
mencegah stres oksidatif pada hewan uji tikus (Popovi et al., 2006).
d. Herba Sambiloto (Andrographis paniculata Ness) 1) Klasifikasi
Divisi Kelas Anak kelas Bangsa Suku Marga Jenis
: Magnoliophyta : Magnoliopsida : Asteridae
: Scrophulariales : Acanthaceae
: Andrographis

: Andrographis paniculata (Burm.f.) Nees.


(Cronquist, 1981)
2) Kandungan Kimia
Asam kersik, damar logam alkali (Anonim, 1979), terpenoid lakton:
andrografolida: 14-deoksi-11,12-didehidroandrografolida,
andrografolida dan neoandrografolida (Jain, 2000).
3) Khasiat
Immunostimulan (Jain, 2000), anti infeksi saluran nafas atas (Puri et
al., 1993) dan hepatoprotektor (Poolsup, 2004).
11
e. Herba Timi (Thimus vulgaris L.) 1) Klasifikasi
Divisi Kelas Anak Kelas Bangsa Suku Marga Jenis
: Magnoliophyta : Magnoliopsida : Asteridae
: Lamiales
: Lamiaceae
: Thymus
: Thymus vulgaris L.
(Cronquist, 1981)
2) Kandungan Kimia
Minyak atsiri terpenoid: 1,8-sineol, kamfor, citral, karvon, timol,
karvakrol, asam lemak: linoleat, linolenat dan asam oleat, saponin
triterpen, flavonoid, asam ursolat, asam kafeat, tanin dan resin (de
Guzman dan Siemonsa, 1999).
3) Khasiat
Antibakteri termasuk sinergis dengan antibiotik menaikkan efek
amfoterisin B (Giordani et al., 2004), hipotensif (Aftab et al., 1995),
mencegah mutasi DNA (Aydin et al., 2005), antiinflamasi dengan

menghambat neutrofil elastase (Braga et al., 2006), anti plak gigi


(Charles et al., 2000), mengobati luka bakar (Dursun et al., 2003).
4. Vitamin E
Vitamin E merupakan antioksidan yang membantu tubuh dari efek
radikal bebas (Hillan, 2006). Vitamin E merupakan zat minyak yang
ditemukan pada kedelai, kacang-kacangan, dan makanan lain.
Vitamin E bertanggung jawab untuk kelahiran normal, untuk
kesehatan sistem imun, dan untuk memperpanjang hidup dengan
penangkapan radikal bebas. Vitamin E juga dikenal sebagai
tokoferol (Rienstra, 2002).
Fungsi biokimia yang tepat dari vitamin E tidak diketahui, tapi sifat
antioksidan dari vitamin E telah diketahui. Vitamin kemungkinan
membantu mempertahankan integritas dari membran seluler,
termasuk sel darah merah, dengan mencegah penyerangan radikal
bebas dan pembelahan peroksida dari ikatan lemak jenuh pada
komponen membran lemak, juga beraksi sebagai kofaktor dalam
beberapa sistem enzim (Tyler et al., 1988).
5. DPPH (2,2-Diphenyl-1-picrylhydrazyl)
Sebuah metode sederhana telah dikembangkan untuk menentukan
aktivitas antioksidan dari makanan dengan memanfaatkan radikal
2,2-difenil-1- pikrilhidrasil (DPPH) yang stabil. Elektron ganjil dalam
radikal bebas DPPH memberikan serapan maksimum yang kuat
pada 517 nm dan memberikan warna ungu (Prakash, 2007). Setelah
bereaksi dengan senyawa antioksidan, DPPH tersebut akan
tereduksi, dan warnanya akan berubah menjadi kuning. Perubahan
tersebut dapat diukur dengan spektrofotometer, dan diplotkan
terhadap konsentrasi (Reynertson, 2007).
Metode DPPH menggunakan 2,2-difenil-1-pikrilhidrasil sebagai
sumber radikal bebas. Prinsipnya adalah reaksi penangkapan
hidrogen oleh DPPH dari zat antioksidan dengan reaksi sebagai
berikut:

13
14
Gambar 1. Reaksi Radikal DPPH dengan Antioksidan (Widyastuti,
2010) 6. Senyawa Fenolik
Antioksidan alami adalah senyawa fenolik pada tanaman yang
kemungkinan berada pada semua bagian tanaman (Gordon, 2003).
Keberadaan gugus pemberi elektron pada posisi orto dan para
dalam fenol menambah aktivitas antioksidannya dengan efek
penginduksi (Madhafi et al., 1996).
Sejumlah besar penelitian tentang polifenol difokuskan pada sifat
antioksidannya, karena dianggap memiliki efek positif terhadap
penyakit degeneratif kronis (katarak, degenerasi makular yang
berkaitan dengan usia, penyakit neurodegeneratif pusat, dan
diabetes mellitus), penyakit kardiovaskuler,
untuk meningkatkan shelf-life, yang bisa terbatas karena penurunan
oleh reaksi oksidasi, terutama oksidasi lemak. Tidak hanya masalah
makanan yang teroksidasi karena aroma yang dihasilkan tengik,
tetapi dapat juga memiliki implikasi pada kesehatan manusia,
karena meningkatnya paparan radikal bebas juga dapat
meningkatkan risiko penyakit-penyakit degeneratif (Murkovic,
2003).
dan kanker.

Polifenol juga digunakan sebagai antioksidan

dalam industri makanan


E. LANDASAN TEORI
Banyak penelitian yang menyatakan bahwa senyawa fenolik
merupakan komponen yang bertanggungjawab atas aktivitas
antioksidan. Kandungan- kandungan kimia dalam herba pegagan,
seledri, sambiloto, meniran, dan timi di antaranya yaitu filantin dan
hipofilantin pada herba meniran (Bagalkotkar et al., 2006), apiin dan
apigenin pada herba seledri (Lin et al., 2007), 5,7,2,3tetrametoksiflavanon dan 5-hidroksi-7,2,3-trimetoksiflavon pada

herba sambiloto (Chao dan Lin, 2010), timol pada herba timi (de
Guzman dan Siemonsa, 1999), serta catechin pada herba pegagan
(Heong et al., 2011).
Kelima ekstrak tersebut memiliki aktivitas antioksidan. Hal ini
didukung dengan adanya aktivitas antioksidan ekstrak kloroform
dan metanol herba meniran (P. niruri L.) pada isolasi senyawa
fenoliknya yaitu flavonoid quersetin (Ahmeda et al., 2009). Ekstrak
air daun pegagan dilaporkan memiliki aktivitas antioksidan dengan
nilai IC50 sebesar 31,25 g/mL dengan tingkat fenolik sebesar 2,86
g/100g (Pittella et al., 2009). Herba seledri (daun, batang, dan
bunga) memiliki aktivitas antioksidan dengan nilai IC masing-masing
pada daun, batang, dan bunga adalah sebesar 189,36 ppm 46,18;
665,54 ppm 65,99; dan 103,07 ppm 35,91 (Awal et al., 2009).
Ekstrak air herba timi mempunyai aktivitas antioksidan dengan nilai
IC50 sebesar 0,7 0,02 mg/mL berdasar penelitiayang telah
dilakukan oleh Ramchoun et al. (2009).
Kandungan fenolik total memiliki korelasi terhadap aktivitas
antioksidan. Hal ini didukung dari penelitian Huda (2009) yang
menyatakan bahwa senyawa fenolik mempunyai korelasi positif
dengan aktivitas antioksidan, sehingga fenolik
15
kemungkinan merupakan senyawa yang bertanggung jawab untuk
aktivitas antiradikal pada kelima ekstrak herba tersebut.
F. HIPOTESIS
Kandungan fenolik dalam ekstrak herba meniran, herba pegagan,
herba seledri, herba sambiloto, dan herba timi akan memberikan
korelasi yang positif terhadap aktivitas antiradikal dan semakin
tinggi kadar fenolik dalam herba maka semakin tinggi aktivitas
antioksidannya.

ANTIOKSIDAN TOKOTRIENOL: EFEKNYA TERHADAP KESEHATAN


FEBRUARY 25, 2014 ANSARIKIMIA LEAVE A COMMENT
.entry-meta
.entry-header
Tokotrienol merupakan anggota keluarga vitamin E. Zat gizi
ensensial bagi tubuh, vitamin E dibentuk dari empat tokoferol (alfa,
beta, gamma, delta) dan empat tokotrienol (alfa, beta, gamma,
delta). Secara kimia, vitamin E merupakan suatu antioksidan. Satu
model untuk fungsi vitamin E di dalam tubuh ialah bahwa vitamin E
melindungi membrane sel, bagian aktif dari enzim, dan DNA dari
bahaya radikal bebas.
Tokotrienol merupakan senyawa alami yang ditemukan dalam
minyak-minyak nabati pilihan, benih gandum, jawawud, dan jenisjenis kacang dan padi-padian tertentu. Varian vitamin E ini hanya
terjadi pada taraf sangat rendah di alam.
Sementara mayoritas penelitian tentang vitamin E berfokus pada
alfa-tokoferol, kajian mengenai tokotrienol diperkirakan kurang dari
1% dari semua penelitian tentang vitamin E.
Gejala-gejala yang diakibatkan oleh defisiensi alfa-tokoferol dapat
dikurangi oleh tokotrienol. Dengan demikian, tokotrienol dapat
ditinjau sebagai anggota dari keluarga vitamin E tidak hanya secara
structural tetapi juga secara fungsional. Sedikit perbedaan antara
tokotrienol dan tokoferol yang terletak pada rantai samping tak
jenuh yang memiliki tiga ikatan rangkap pada ekor isoprenoid
farnesilnya. Semua isomernya mempunyai beberapa tingkat

aktivitas antioksidan karena menyumbangkan atom hydrogen dari


gugus hidroksilnya pada cincin kromanol yang mengurangi radikalradikal bebas di dalam tubuh.
Tokotrienol dinamakan melalui analogi terhadap tokoferol (dari
kata-kata Yunani yang berarti menjadi hamil (lihat tokoferol); tetapi
dengan kata ini berobah termasuk perbedaan zat kimia bahwa
tokotrienol adalah triena, berarti bahwa mereka berperan dengan
struktur identik dengan tokoferol kecuali untuk penambahan tiga
ikatan rangkap pada rantai samping mereka.
Tokotrienol diekstrak dari sumber-sumber alami merupakan dtokotrienol. Tokotrienol hanya mempunyai satu pusat kiral tunggal
yang terdapat pada karbon cincin kromanol 2, pada titik di mana
ekor isoprenoidnya bergabung dengan cincinnya; dua pusat yang
berhubungan lainnya pada ekor fitil dari tokoferol yang
berhubungan, tidak terdapat karena ketakjenuhan tokotrienol pada
bagian tersebut. Dalam teori, stereoisomer tokotrienol mungkin
bahkan terdapat dalam bentuk d-tokotrienol alami, atau sebagai
isomeric non-alami l-tokotrienol yang mempunyai konfigurasi 2S
(yang lebih baik dari 2R) pada pusat kiral tunggal molekul.
Bagaimanapun, secara praktek, tokotrienol diekstrak dari sumbersumber alami, dan bentuk-bentuk sintetik l dan d,l tidak dipasarkan
sebagai suplemen.
Banyak penelitian mengakui manfaat kesehatan tokotrienol untuk
manusia telah dibuat. Tingkat keracunan untuk manusia sekarang
tidak diketahui. Tingkat efek-merugikan-yang diamati tidak ada
untuk tikus yang diperkirakan 120130 mg/kg berat badan/hari.
Selama 2004, Dewan Pangan dan Nutrisi Institut Ilmu Kedokteran
Akademi Sains Nasional Amerika Serikat tidak mendefinisikan
keuntungan kesehatan apa pun atau risiko kesehatan apa pun, yaitu
perkiraan keperluan rata-rata, tunjangan makanan yang
direkomendasikan, asupan yang memadai dan tingkat asupan
tertinggi yang ditoleransi (UL) didefinisikan untuk alfa-tokoferol

(kecuali tingkat tertinggi (UL) untuk bayi) tetapi tidak untuk


tokotrienol.
Tokotrienol dan Cedera Akibat Strok
Dalam jurnal peer-reviewed Stroke (Oktober 2005), suplementasi
oral dari kompleks tokotrienol sawit spectrum penuh pada tikus
hipersensitif secara mendadak menimbulkan tingkat tokotrienol
yang meningkat pada otak. Tikus, yang disuplementasi dengan
tokotrienol menunjukkan lebih terlindungi terhadap cedera akibatstrok dibandingkan dengan kontrol (kelompok yang tidak
disuplementasi). Kajian ini menunjukkan bahwa suplementasi oral
dari kompleks toktrienol sawit berfungsi pada checkpoint molekul
kunci (c-Src dan 12-Lipoksigenase) untuk melindungi terhadap strok
secara in vivo. Efek perlindungan dari tokotrienol adalah bebas dari
aktivitas antioksidannya karena tokoferol hanya efektif pada
konsentrat yang lebih tinggi.
Pada tahun 2005, sebuah studi bersama yang dilakukan pada
universitas Wayne State dan Pusat Medis Universitas Ohio State
menunjukkan bahwa tokotrienol dapat disampaikan ke organ-organ
dengan efisien dan oleh karena itu dapat menawarkan manfaat bagi
kesehatan yang ditunjukkan oleh studi secara in vitro dan in vivo.
Hasil kami menunjukkan bahwa tokotrienol dikirim dengan efisien
ke aliran darah terlepas dari kenyataan bahwa protein transfer
mempunyai afinitas yang lebih rendah untuk tokotrienol
dibandingkan untuk tokoferol, kata Chandan Sen dari Ohio State
University dan penulis senior dari kajian itu.
Peneliti merekrut wanita dengan tingkat kolesterol normal (rata-rata
usia 23,5 tahun) dan memberikan mereka stroberi lembut kayalemak yang mengandung 400 mg vitamin E dengan g 77 mg alfatokotrienol, 96 mg delta-tokotrienol, dan 3 mg gamma-tokotrienol,
ditambah tokoferol. Karena vitamin E adalah vitamin larut-lemak,
maka peneliti itu memilih mengirim mikronutrien ini dalam makanan
yang berisi-lemak untuk memperbaiki penyerapan. Pengukuran

darah periode post-prandial menunjukkan bahwa tingkat alfatokotrienol maksimal yang dirata-ratakan hamper 3 mikromol dalam
plasma darah, 1,7 mikromol dalam kolesterol-LDL (kolesterol jahat),
dan 0,5 mikromol dalam kolesterol-HDL (kolesterol-baik). Kerja ini
menampilkan fakta pertama yang menunjukkan post-absorptive fate
dari isomer-isomer tokotrienol dan kaitannya dengan sub-fraksi
lipoprotein pada manusia, tulis penulis Pramod Khosla dari Wayne
State University.
Konsentrasi-konsentrasi tersebut, kata peneliti itu, cukup untuk
mendukung fungsi-fungsi neuroprotektif dari tokotrienol yang
dilaporkan. Kami telah menentukan bahwa bila diberikan secara
oral, tokotrienol dapat menaikkan konsentrasi yang dibutuhkan
untuk bekerja tersebut fungsi-fungsi perlindungan, kata Sen. Ini
merupakan ramuan makanan umum di Asia, sehingga ini dapat
merupakan bagian yang aman dari diet harian dalam makanan yang
disediakan atau sebagai suplemen di Amerika Serikat. Dapatkah ia
digunakan secara terapi untuk mencegah strok? Hasil-hasil dari
studi pada hewan ada harapan yang optimis, tetapi ini masih terlalu
dini untuk mengatakan untuk manusia, dia menambahkan.
Tokotrienol dan Kanker Pankreas
Kanker pancreas merupakan kanker yang mematikan keempat
terbesar di Amerika Serikat, dengan laju kelangsungan hidup paling
buruk 5 tahun dengan kurang dari 5%. Deteksi dan skrining awal
untuk kanker pancreas baru-baru ini menetapkan terbatas pada
pasien-pasien berisiko-tinggi, meskipun hereditas (factor keluarga)
diperkirakan hanya 10% dari pasien-pasien dengan kanker
pancreas.
Tokotrienol merupakan antioksidan yang lebih efektif dibandingkan
tokoferol karena rantai-sampingnya yang tidak jenuh memudahkan
menetrasi yang lebih baik ke dalam lapisan lapisan lemak jenuh dari
otak dan hati. Tokotrienol dapat menurunkan pembentukan tumor,
Kerusakan DNA dan kerusakan sel. Pada sebuah studi tahun 1993 di

mana tikus yang diinduksi dengan zat yang berpotensi kanker hati,
ilmuwan menemukan tidak ada kerusakan sel hati pada kelompok
yang diberi makan dengan tokotrienol sawit.
Pada 2009, ilmuwan pada Departemen Nutrisi dan Ilmu
Pengetahuan Makanan, Universitas Wanita Texas mengevaluasi
dampak dari d-delta-tokotrienol, suatu isomer vitamin E yang
potensial, pada sel-sel karsinoma pancreas MIA PaCa-2 dan sel-sel
adenokarsinoma duktal pancreas BxPC-3 pada manusia. Mereka
menyimpulkan penekanan aktivitas jalur mevalonat, apakah itu
melalui modulator HMG KoA reduktase (statin, tokotrienol, dan
farnesol), farnesil transferase (inhibitor farnesil transferase),
dan/atau aktivitas mevalonat pirofosfat dekarboksilase (fenilasetat),
mempunyai potensi dalam kemoterapi kanker pancreas. Juga,
sebuah studi mengeskalasi-dosis fase-I mengevaluasi pengaruh
tokotrienol murni isomer delta yang diekstrak dari minyak kelapa
sawit terhadap individu dengan kanker pancreas baru-baru ini
masih berlangsung pada Pusat Kanker Moffitt, dan pertama kali
tokotrienol dievaluasi secara klinis terhadap kanker pada manusia.
Tokotrienol dan Kanker Payudara
Pada tahun 1990-an, beberapa studi memperlihatkan tokotrienol
merupakan vitamin E yang dapat menanggapi untuk menghambat
pertumbuhan sel-sel kanker payudara pada manusia secara in vitro,
dianggap mekanisme estrogen bebas. Tokotrienol bekerja secara
sintetik dengan tamoxifen, suatu obat kanker payudara yang
digunakan secara umum, dalam membunuh sel-sel kanker.
Tokotrienol juga dapat mempengaruhi homeostasis sel,
kemungkinan secara bebas dari aktivitas antioksidan mereka. Efek
anti-kanker dari - dan -tokotrienol telah dilaporkan, meskipun tokotrienol diverifikasi merupakan tokotrienol paling efektif dalam
menginduksi apoptosis (kematian sel) dalam sel-sel-sel kanker
payudara manusia yang merespon-estrogen dan yang non-respon
estrogen. Berdasarkan pada hasil tersebut pada sel-sel dalam

kultur, penyelidik telah menduga bahwa campuran dari - dan tokotrienol dapat mengurangi risiko kanker payudara.
Kajian lebih lanjut mengenai tokotrienol dan kanker payudara
menunjukkan bahwa gamma-toktrienol sasarannya sel-sel kanker
dengan menghambat Id1, suatu protein kunci yang memunculkankanker. Gamma-tokotrienol menunjukkan untuk mencetuskan
apoptosis sel dan sebagai anti-perkembangan sel-sel kanker yang
baik. Mekanisme ini juga diamati dalam kajian memisahkan kanker
prostat dan jalur sel melanoma.
Pada 2009, sebuah studi oleh para saintis pada Kolese Farmasi,
Universitas Louisiana di Monroe memperlihatkan statin dan
tokotrienol memberikan manfaat kesehatan yang signifikan pada
pengobatan kanker payudara pada wanita, sambil menghindari
miotoksisitas terkait dengan monoterapi statin dosis tinggi.
Tokotrienol dan Kanker Prostat
Penyelidikan efek anti-proliferatif tokotrienol pada sel-sel kanker
prostat PC3 dan LNCaP menunjukkan bahwa transformasi vitamin E
untuk CEHC merupakan mekanisme detoksifikasi paling banyak,
berguna untuk memelihara sifat-sifat malignan dari sel-sel kanker
prostat. Bagaimanapun, penelitian baru-baru ini menunjukkan
bahwa -tokotrienol adalah paling potensial dalam menekan
proliferasi sel kanker prostat, dan efek anti-proliferatif dari tokotrienol itu bertindak melalui banyak jalur-pensinyalan (NF-B,
EGF-R dan protein-protein keluarga Id). Sebagai tambahan, kajian
yang sama menunjukkan efek anti-invasi dan kemosensitisasi dari
-tokotrienol terhadap sel-sel PCa.
Tokotrienol dan Kanker Kulit
Dalam satu kajian tahun 2009 pada Fakultas Ilmu Kedokteran Li Ka
Shing, Universitas Hong Kong, para saintis menemukan
pengurangan sel-sel kanker kulit saat diobati dengan gammatokotrienol dengan obat-obatan kemoterapi. Untuk pertama kali,

peneliti mencatat efek anti-invasi dan kemosensitisasi gammatokotrienol terhadap sel-sel melanoma malignan manusia.
Tokotrienol dan Pengurangan Kolesterol
Tubuh manusia membentuk kolesterol dari hati, memproduksi
sekitar 1 gr kolesterol setiap hari atau 80% dari total kolesterol
tubuh yang dibutuhkan. Sisa 20% berasal dari apa yang kita makan.
Kolesterol berlebih adalah sebuah risiko bagi kesehatan karena
penyimpanan lemak bertahap akan menyumbat arteri. Ini akan
mengakibatkan aliran darah ke otak, jantung, ginjal dan bagianbagian lain dari tubuh menjadi kurang efisien.
Kolesterol, dianggap dibutuhkan secara metabolik, adalah tidak
esensial di dalam makanan. Tokotrienol dapat mengurangi kapasitas
hati untuk menghasilkan kolesterol. Ini dilakukan dengan menekan
HMG KoA reductase, enzim dalam hati yang merespon bagi sintesis
kolesterol.
Pada 1993, para saintis Amerika memimpin sebuah studi terkontrol
dengan plasebo double-blind dari 50 sukarelawan pada Yayasan
Jantung Kenneth Jordan dan Pusat Medis Elmhurst. Hasil-hasil
mereka menunjukkan bahwa tokotrienol sawit dapat dengan mudah
dibiakkan pada arteri. Tujuh pasien dengan kolesterol tinggi dengan
pengosongan arteri yang dialami kembali menghalangi urat nadi
dari arteri karotit setelah mengonsumsi tokotrienol sawit, sambil
memperburuk kondisi. Ini dibandingkan dengan kelompok kontrol, di
mana tak satu pun diperbaiki dan 10 orang semakin parah.
Tokotrienol, khususnya - dan -tokotrienol, memperlihatkan
merupakan zat gizi yang efektif dalam mengobati kolesterol tinggi.
Khususnya, -tokotrienol tampaknya bertindak pada enzim spesifik
yang disebut 3-hidroksi-3-metilglutaril-koenzim dan menekan
produksi enzim ini, menyebabkan kolesterol tidak diproduksi oleh
sel-sel hati. Sementara studi tahun 1995 pada ayam menunjukkan
bahwa adanya alfa-tokoferol makanan dapat berinterferensi dengan
kemampuan tokotrienol untuk menurunkan kolesterol meskipun

semua studi kemudian menemukan interferensi tersebut terlihat


hanya alfa-tokotrienol. Pada aterosklerosis, pembentukan benda
lemak seperti halnya kolesterol. Karena tokotrienol menurunkan
peroksidasi lipida, yang pada gilirannya mengurangi penebalan
intimal dan mengawetkan lamina elastik internal, menyimpulkan
bahwa aktivitas antioksidan tokotrienol dapat mengurangi
aterosklerosis eksperimen yang menyebabkan dinding urat nadi
(arteri) menebal. Aspek-aspek mekanistik lebih rumit, dalam upaya
untuk memahami dengan lebih baik hubungan antara struktur dan
aktivitas telah diselidiki. Tokotrienol sangat mirip tetapi juga begitu
banyak perbedaan dari tokoferol. Penyelidikan mengenai FeAOX-6,
yang menggabungkan fitur-fitur struktur antioksidan dari tokoferol
dan karotenoid ke dalam sebuah molekul tunggal, terhadap fungsifungsi makrofagus termasuk dalam pembentukan sel busa yang
memperlihatkan bahwa baik FeAOX-6 atau alfa-tokotrienol
menginduksi reduksi kolesterol bergantung-dosis kuat dan
mengurangi Penumpukan (akumulasi) kolesterol dalam makrofagus
manusia. Tingkat reduksinya dijumpai dengan alfa-tokotrienol yang
lebih besar dari yang diinduksi oleh FeAOX-6 dan tidak berkorelasi
dengan kapasitas antioksidan mereka masing-masing.
Tokotrienol dan Diabetes
Menurut WHO, 170 juta orang terserang diabetes pada tahun 2002,
dan jumlah ini mungkin bertambah hingga 366 juta pada 2030.
Diabetes mellitus (DM) telah diakui sebagai faktor risiko yang dijual
bebas untuk perkembangan penyakit kardiovaskuler apa pun.
Komplikasi kardiovaskuler meliputi strok dan serangan jantung,
penyebab meningkatnya kematian pada pasien diabetik. Dengan
gelisah, literatur statistik menunjukkan bahwa aterosklerosis
diperkirakan sekitar 8-10% dari seluruh kematian penderita
diabetes.
Studi baru-baru ini menunjukkan bahwa asupan vitamin E yang
signifikan mengurangi risiko diabetes tipe 2. Risiko relatif (RR) dari

diabetes tipe 2 antara asupan kuartiles ekstrim adalah 0,69 (95% CI


0,51-0,94, P untuk kecenderungan = 0,003). Asupan alpha-tokoferol,
gamma-tokoferol, delta-tokoferol, dan beta-tokotrienol sebaliknya
terkait dengan risiko diabetes tipe 2. Sementara korelasi tidak
mengimplikasikan penyebab, data tersebut menunjukkan
kemungkinan bahwa perkembangan diabetes tipe 2 dapat drobah
melalui asupan antioksidan dalam makanannya.
Pada tahun 2009, pengujian pada hewan dilakukan di India dan
Malaysia mengungkapkan tikotrienol memperbaiki glukosa darah,
dislipidemia dan ketegangan oksidatif tikus diabetik. Tokotrienol
mampu mencegah perkembangan perubahan dinding vaskuler yang
terjadi pada DM.

AntioksidanBiologis
January15,2014byKieEngTjun|0comments

endsingleentryheader

Antioksidanadalahzatyangmenghambatdanmencegahproses
oksidasi.Antioksidanadalahzatpenetralisirradikalbebasdalam
tubuh,yangsecaraalamiterbentuksebagaihasilsampingandari
prosesmetabolisme.Antioksidanmelindungiselseltubuhdari
kerusakanyangdiakibatkanolehradikalbebasyangreaktif.

Sumberantioksidan
Antioksidanbisaberasaldaridalamtubuhsendiri(endogen)dandari
luartubuh(eksogen).Dalamkondisitubuhmengalamistress
oksidatifmakaantioksidanendogensajatidakcukup.Stresoksidatif
adalahkondisidimanaterjadiketidakseimbanganantararadikal
bebasdanROS(reactiveoxygenspecies)denganantioksidan,yang
bisaterjadisaatsedangsakitataukarenafaktorlingkunganyang
prooksidatif;misalnyakarenamakanmakananyangtidak
seimbang,konsumsilemakhewanisecaraberlebihan,makan
makananyangdiawetkan/diasap,minumalkohol,merokok,kurang
mengkonsumsisayur&buah,pencemaranlingkungan.Olehkarena
itulahperludibantuasupanantioksidaneksogen.
Dalamartikeliniakandibahastentangantioksidanyangberasaldari

dalamtubuh(endogen)
ArtikelmengenaiantioksidaneksogenbisaAndabacadiartikel
AntioksidanYangBerasalDariMakanan
BerdasarkanpenelitianOng,dkk.sekitartahun1995,antioksidan
selulermerupakanantioksidanyangbisamenyebabkaninteraksi
langsungdenganoksidan,radikalbebas,sertasingletoxygen,halini
bisamencegahterjadinyareaksioksidasiberantaiyangbisamerusak
bahkanmematikansel.
Adaberbagaienzimantioksidanyangberperandalammendegradasi
senyawaROSintraseluler,enzimenziminiakanmengkonversiROS
menjadimolekuloksigennonreaktif:
Enzimsuperoksidadismutase:menghilangkansuperoksida
Katalase:menghilangkanhidrogenperoksida
Glutationperoksidase:menghilangkanhidrogenperoksida
Glutationdisulfidareduktase:mereduksiglutationyangsudah
teroksidasi
GlutationStransferase:menghilangkanlipidhidrogen
peroksida
Metioninsulfoksidareduktase:memperbaikiresidumetionin
yangsudahteroksidasi
Peroksidase:dekomposisihidrogenperoksidadanhidrogen
peroksidalipid

Superoksidadismutase(SOD)
Terdapat2macamSOD,yaituMnSODyangterdapatdalam
mitokondriadanCuZnSODdalamsitoplasma.
WalaupunjumlahnyalebihbanyakdibandingkanMnSOD,CuZn
SODlebihrendahaktivitasnya.
SODmengubah2molekulradikalsuperoksidamenjadi1molekul
hidrogenperoksidadan1molekuloksigen.
Hidrogenperoksidayangbersifatracunjugaharusdihilangkan
sebelumreaksiFentonmengubahnyamenjadiradikalhidroksil.
Enzimlainyaitukatalase(CAT)dan/atauglutationperoksidase
(GPx)berperanmenghilangkanhidrogenperoksidaini.Jadienzim
SODinimemerlukanenzimCATatauGPxuntukmendampinginya.

Katalase
Katalaseberperansebagaidetoksifikasiselulerdenganmengubah2
molekulhidrogenperoksidayangberacunmenjadi2molekulairdan

1molekuloksigen.Katalaseterutamaterdapatpadaperoksisom,
khususnyadalamselselhati.Aktivitasnyasungguhluarbiasa,1
molekulkatalasedapatmengubahjutaanmolekulhidrogen
peroksidaperdetik.
Hidrogenperoksidaadalahproduksampingandaribanyaksekali
prosesmetabolismenormaldalamtubuh.Hidrogenperoksida
berbahayakarenadapatbekerjasebagaioksidatorkuat.Untuk
mencegahterjadinyakerusakanseldanjaringan,makahidrogen
peroksidainiharusdihilangkan.Untukituselseltubuh
menggunakanenzimkatalaseuntukmengkatalisdekomposisi
hidrogenperoksidamenjadiairdanoksigen.

Glutationperoksidase(GPx)
GPxadalahenzimpalingpentinguntukmenghilangkanhidrogen
peroksidadarimembransel.Enziminimengkatalisisreduksi
hidrogenperoksidadanlipidhidrogenperoksidadengan
menggunakanglutationtereduksisebagaikofaktornya.GPxini
merupakanenzimyangmengandungseleniumpadasisiaktifnya.
TapiadajugaenzimGPxyangtidakmengandungselenium,yang
dapatmendegradasilipidhidrogenperoksidatapitidakmampu
mendegradasihidrogenperoksida.
Regenerasiglutationyangsudahtereduksidilakukanolehenzim
glutationreduktasedenganadanyaNADPHyangdihasilkandari
jalurpentosa.
Glutationdisulfidareduktasebekerjamengubahglutationteroksidasi
(GSSG)menjadiglutationtereduksi(GSH)dengancara
mengoksidasiNADHmenjadiNAD+
Sistemglutation(glutation,glutationperoksidase,danglutation
reduktase)adalahkuncipertahanantubuhuntukmelawanhidrogen
peroksidadanperoksidalainnya.
Terdapat4macamenzimglutationperoksidase:
glutationperoksidasesistolik(cGPx),terdistribusidiseluruh
tubuh
glutationperoksidasefosfolipidhidroperoksidase(PHGPx),
dalammembranplasmauntukmereduksilipidhidroperoksida
kompleks
glutationperoksidaseplasma(pGPx),dalamplasmadarah,
terutamadiproduksiolehginjal
glutationperoksidasegastrointestinal(GIGPx),hanyaterdapat

dalamhatidansaluranpencernaan
pGPxdanPHGPxdapatmenghambatperoksidasikolesterolLDL
dalamplasmadarahdanselendoteliumpembuluhdarah.

Hemeoksigenase(HO1)
Hemeoksigenasememilikikapasitasantioksidanuntukmenjagasel
selparuparuterhadapoksidasidarioksidaneksogen.Heme
oksigenasedikenalmemilikikapasitassitoprotektif(melindungisel),
akantetapimekanismeproteksiterhadapoksidanolehheme
oksigenaseinibelumdiketahuidenganjelas.
Hemeoksigenasemengkatalisispemecahanheme(darihemoglobin)
menjadikarbonmonoksida(CO),zatbesi(Fe2+),danbiliverdin.
Biliverdinsegeradiubahmenjadibilirubinolehenzimbiliverdin
reduktase.MeskipunterbebasnyaFe2+secarapotensialdapat
membentukradikalbebas,tapiaktivitashemeoksigenasedikaitkan
(coupled)secarakuatdengansintesisproteinferritin,sehinggazat
besitersebutsegeraterikat.
Pigmenempedudankarbonmonoksida(CO)telahdiketahui
memilikikapasitasmenangkap(scavenging)radikalbebas.CO
memproteksiseldanjaringanterhadapstressoksidatif.
Terdapat2jenisenzimhemeoksigenaseHO1yangterkonsentrasi
dihatidanlimfa;danHO2yangterkonsentrasidiotakdantestis.

Selenium
Senyawaseleniumdapatmemberipengaruhbiologissecara
langsungatausetelahdigabungkankedalamenzimatauproteinbio
aktiflainnya.Seleniumanorganikutamayangterdapatpadabahan
makananadalahnatriumselenit(Na2SeO3).Dalamsenyawa
organik,seleniumterdapatpadaselenometionindanselenosistein.
Diketahuiterdapatsekitar30selenoproteinyangmengandung
selenosistein,sebagaicontohselenosisteinadalahsisiaktifenzim
antioksidanglutationperoksidasedantioredoksinreduktase.
Glutationperoksidaseadalahselenoproteinyangpalingbanyak
terdapatpadamamalia.Tioredoksinreduktasepentinguntuk
menjagaagarproteinpadaseltidakteroksidasi,jugamenyediakan
deoksiribonukleaseyangdiperlukanuntuksintesisDNA.
Enzimdeiodinase(D1,D2,D3)yangdiperlukanuntukaktivasidan
inaktivasihormontiroid(T4)menjadibentukT3adalahjugaenzim
yangmengandungselenium.

AntioksidansepertiVitaminEdanCdankoenzimQ10setelah
menetralkanradikalbebasakanmenjadiradikalyanglebihtidak
aktif.Agardapatberfungsilagimakaantioksidanradikaltersebut
harusdiregenerasi.Sistemantioksidanglutationdantioredoksin
berfungsiuntukmeregenerasiantioksidanradikaltersebut.
Glutationperoksidasedantioredoksinreduktaseadalah2enzim
antioksidanalamiyangmengandungselenium,dantergantungpada
aktivitasseleniumuntukfungsiantioksidannya.
Enzimantioksidanyangmengandungseleniumsepertiglutation
peroksidasedantioredoksinreduktasememilikipotensiuntuk
mengurangipengaruhnegatifradikalbebaspadaprosespenuaan.
Metioninsulfoksidareduktaseadalahenzimyangmampusecara
langsungmemperbaikikerusakanoksidatifresidumetionindalam
suatuprotein.Terdapat2bentukmetioninsulfoksidareduktase:
mengandungdantidakmengandungseleniumpadasisiaktifnya.
Keduaenziminitergantungpadasistemtioredoksinuntuk
regenerasinya.
Defisiensiseleniumterbuktimeningkatkanoksidasiprotein.
KerusakanDNAberhubungandenganpenuaan,yangdisebut
penuaandiniumumnyadisebabkankarenatidakberfungsinyaDNA
repairenzyme.Adapenelitianyangmenunjukkanterdapathubungan
antararendahnyakadarseleniumdalamdarahdengantingginya
kerusakanDNA.

ANTIOKSIDANNONENZIM
VitaminE(tokoferol)

VitaminEmerupakanantioksidanlarutlemakyangterdapatdalam
membransel,dimanavitamininimereduksiradikalbebaslipidik.
Vitamininijugaterdapatdalamlipoproteinyangbersirkulasidalam
tubuh.
VitaminEbereaksidenganradikalbebaslipidikmembentukvitamin
Eradikalsedikitreaktif,yangmemutuskanpropagasireaksiberantai
radikal.SelanjutnyavitaminEradikaldiregenerasidenganadanya
glutationdanvitaminC.

VitaminC(asamaskorbat)

VitaminCmerupakanantioksidanlarutair,danmenjadibagiandari
pertahananpertamaterhadapROSdalamplasma,danjugaberperan
didalamsel.VitaminCterdapatdalam2bentuk:tereduksidan

teroksidasi.Padainvidusehat80%vitaminCyangbersirkulasi
terdapatdalambentuktereduksi,sedangkanvitaminCbentuk
teroksidasimeningkatkadarnyapadakasuspatologiksepertipada
kasusarthritisrheumatoid.
VitaminCdapatsecaraefektifmembersihkananionsuperoksidadan
singletoxygen.
VitaminCdapatmemutusreaksiradikalyangdihasilkanmelalui
lipoperoksida,vitaminCbereaksisecaralangsungpadafasecair
denganradikallipidperoksida,laluberubahmenjadiaskorbilyang
bersifatsedikitreaktif.
VitaminCmempunyaiperananpentingdalamperlindunganDNA
padasperma.
VitaminCjugadapatmeregenerasivitaminE.

KarotenoiddanvitaminA

karoten,salahsatubentukvitaminA,dapatmembersihkansinglet
oxygen,energiuntukreaksiinidibebaskandalambentukpanas
sehinggasistemregenerasitidakdiperlukan.
karotenjugabereaksidengansenyawaradikalperoksildengan
membentukradikalkarotenoidperoksil,dankemudianmembentuk
karotenoidperoksida.
Antioksidandidalamtubuhdapatmencegahkerusakanpadamateri
genetik(DNAdanRNA)olehradikalbebassehinggalajumutasi
dapatditekan.Penurunanlajumutasiiniakanberujungpada
penurunanrisikopembentukanselkanker.Aktivitasantioksidan
jugaterkaiteratdenganpencegahanprosespenuaan,terutamapada
selkulit.

VitaminB2(riboflavin)

Disampingperannyasebagaikofaktordalamreaksioksidoreduksi,
vitaminB2jugamemilikiaksiantioksidansecaralangsung.Secara
invitrodenganadanyahidrogenperoksidalipid,riboflavindiubah
menjadibentukteroksidasinya.

AsamLipoat

Tidaksepertiantioksidanlainnya,asamlipoatdapataktifdalamfase
airmaupunfaselipid.
Asamlipoatterdapatdalambentukteroksidasi(LA)atautereduksi
(DHLA),dankeduabentukinimemilikiaktivitasantioksidan.
LAdapatmembersihkanradikalhidroksildansingletoxygen,tapi

tidakdapatbereaksidengananionsuperoksidaatauhidrogen
peroksida.SedangkanDHLAaktifmelawanradikalhidroksiltapi
tidakaktifterhadaphidrogenperoksidadansingletoxygen.DHLA
mempunyaiaktivitasantioksidanyanglebihtinggidibandingLA.
LAdanDHLAdapatmengkelat(mengikat)logamberat.LAefektif
mengikatCu2+,Zn2+,Pb2+tapitidakdapatmengikatFe3+.DHLA
membentuksenyawakompleksdenganCu2+,Zn2+,Pb2+,Hg2+,
danFe3+yangtidaklarutdalamair.
Cadmium(Cd2+)sangatberacun,karenadalamjumlahsangat
sedikitpundapatmenyebabkanperoksidasilipiddalamotak,asam
lipoatdapatmencegahnya.PengikatanFedanCudalamotakoleh
LAdanDHLAdapatmengurangikerusakanselotakolehradikal
bebasiniyangberkontribusipadatimbulnyapenyakitAlzheimers.
DHLAdapatmeregenerasivitaminCdanvitaminEdalambentuk
teroksidasinya.
Didalammitokondria,asamlipoatdapatmengkompensasi
rendahnyakadarglutationdalamorganelini,dandapatmengikat
logamberatyangdapatmemperoduksiradikalbebas.Pemberian
asamlipoatdapatmengembalikanpotensimembranmitokondria,
mereduksiproduksimalonaldehid(suatuprodukperoksidasilipid).
Pemberianasamlipoatjugadapatmengembalikankemampuanhati
untukmensintesaglutation(yangberkurangakibatpenuaan)dengan
caramenginduksipenyerapansistinatausistein.
PemberianasamlipoatbersamaasetilLkarnitindapat
meningkatkankemampuanmemory.
Asamlipoatbanyakterdapatjantunghewan,danbayam;asamlipoat
isimudahdiserapusus.

AsamUrat

Padamanusiaasamuratmerupakanprodukakhirmetabolismepurin,
akibattidakadanyaenzimurikaseyangdapatmengubahasamurat
menjadialantoin.Kadarasamuratyangtinggidalamdarah
meningkatkanresikotimbulnyahiperurisemiadanpenyakitgout.
Asamuratsebenarnyabertindaksebagaiantioksidandalamplasma
darah.AsamuratmemberikanefekprotektifterhadapvitaminCdan
E;tetapiuntukbekerjasebagaiantioksidanasamuratjuga
memerlukankehadiranvitaminCdalamplasmadarah.
Selainituasamuratjugamemberikanefekpenghambatanterhadap
radikalbebassepertiradikalperoksildanperoksinitrit.

Asamuratdapatmemberikanefekprotektifterhadapmembransel
danDNA.
Aktivitasantioksidanasamuratjugatelahditemukandalamotak
sebagaipenghambat(protector)timbulnyabeberapamacam
penyakitsepertimultiplesclerosisdanneurodegenerativedisease.
Tingginyakadarasamuratdalamdarahdanotakdapatmencegah
timbulnyapenyakitParkinsons.
Olehkarenaitu,beberapapenelititidakmenganggapasamurat
sebagaifaktoryangmerugikankesehatan,karenasifatanti
oksidannyaitu.

KoenzimQ

KoenzimQbiasadisebutsebagaiubikuinon,jugadikenalsebagai
koenzimQ10(karenarantainyaterdiridari10unitisopren)atau
CoQ10.TerdapatnyagrupkuinonmenyebabkankoenzimQdapat
berfungsisebagaipembawaelektron,sedangkanunitunitisopren
yangsangathidrofobikmemungkinkankoenzimQmemasukidaerah
kayaakanlipiddalamsel.Komponeniniterdapatdalambentuk
teroksidasidantereduksi.Perubahandaribentukteroksidasimenjadi
tereduksiterjadimelaluiintermediatdariradikalbebassemikuinon.
Bentuktereduksinya(QH2)disebutubiquinol,sedangkanbentuk
radikalbebasnyayangtereduksisebagiandisebutsemikuinon(*Q).
KolesterolLDLmengandungCoQ10H2(bentuktereduksidari
koenzimQ)dalamjumlahsedikit,danmerupakanantioksidan
pertamayangdigunakanpadasaatLDLterkenaoksidan.
Suplementasidenganubikuinonterbuktimeningkatkandayatahan
LDLterhadapoksidasi.
DalamkeadaannormalsebagianbesarkoenzimQberadadalam
keadaantereduksi(QH2,ubiquinol),suatubentukyangpaling
efektifsebagaiantioksidan.Ubuquinoldapatmenetralisirperoksil
lipiddengancaramendonasikan1atomhidrogen,sehingga
ubiquinolberubahmenjadiradikalsemikuinon(*Q),yang
kemudiandikembalikanlagimenjadibentuknonradikalmelalui
siklusQdalamrantairespirasi.QH2atau*Qdapatpula
meregenerasiradikaltokoferoksil(vitaminEradikal)dengancara
mendonasikanelektron.
Meskipun80%koenzimQditemukanterdapatdalammitokondria,
namunkeberadaannyadalammikrosom,Golgiaparatus,dan
membranplasmamenunjukkankeutamaannyasebagaiantioksidan

fasalipidyangdiproduksisecaraendogen.
Spesiesmamaliayangumurhidupnyapanjang,dalam
mitokondrianyamemilikikandungankoenzimQyanglebihbanyak
dibandingdenganspesiesyangberumurpendek.

Tioredoksin

Terdapat2macamtioredoksinyaituTRX1yangmengandung104
asamamino,terdapatdalamsitoplasma.DanTRX2yangterdapat
dalammitokondria.
Sepertihalnyasistemglutation,sistemtioredoksinberfungsiuntuk
mempertahankanagarlingkunganseltetapdalamkeadaantereduksi
(mengurangiikatansilangdisulfida)danmenjagaseldariradikal
bebas.
NADPHmereduksi(mendonorkanatomhidrogen)untuk
meregenerasitioredoksintereduksi,samasepertimeregenerasi
gluttiontereduksi(GSH).
Sepertihalnyaglutationperoksidase,tioredoksinreduktaseadalah
enzimyangmengandungselenium,sehinggaaktivitasnyadapat
dipengaruhiolehjumlahseleniumdalammakananyangdikonsumsi.

Bilirubin

Bilirubinadalahantioksidanlipofilikyangsangatkuat,dan
berfungsiuntukmelindungimembranselterhadapperoksidasilipid
sertamelindungiproteinmembranterhadapreaksioksidasi.
Konsentrasikecildaribilirubinmampumelawan10.000kali
konsentrasihidrogenperoksida,karenabanyaknyadankecepatan
aksibiliverdinreduktasemengubahbiliverdinmenjadibilirubin
dalamsemuajaringan.
Resiklusbilirubinlebihcepatdibandingkandenganresiklus
glutationkarenaglutationmemerlukan2enzimyaituglutation
reduktasedanglutationperoksidase.
Bilirubinmerupakanantioksidanutamadalamserumdarahmanusia,
potensialmelawanradikalsuperoksidadanradikalperoksil.
Tingginyakadarbilirubindalamserumberkorelasidengan
rendahnyaresikotimbulnyapenyakitpenyakitaterosklerosis,
kariovaskuler,dankanker.

Melatonin

Melatoninadalahhormonmamaliayangterutamadisintesadi
kelenjarpinealdiotak,jugadisintesisdalamretinamata,sumsum

tulangdanlimfosit.Melatoninadalahantioksidanyangsangatkuat,
bisabekerjasecaraefektifdalamfaseairmaupunfaselipid.Tidak
sepertihalnyavitaminCdanEyangtidakdapatsegeramenembus
bloodbrainbarrier,melatonindapatdenganmudahmelewatibarrier
tersebut.
Melatonin2kalilebihefektifdalammenjagamembranselterhadap
peroksidasilipiddibandingkandenganvitaminE;5kalilebihefektif
untukmenetralisirradikalhidroksildibandingdenganglutation.
Radikalhidroksiladalahradikalbebasyangsecaranormal
bertanggungjawabatasseparuhdaritotalkerusakanolehradikal
bebas(menyebabkanperoksidasilipid,kerusakanDNA,dan
oksidasiprotein).
MelatonindapatberikatandenganDNAdanmelindunginyaterhadap
kerusakan.Melatoninbersamaadenosinsangatpentinguntuk
menjagaselselotakterhadappengaruhburukradikalbebaskarena
konsentrasiglutationdalamotaktidaktinggi.
Melatoninbersamadengandeprenylsecaranyatadapatmenekan
produksiradikalhidroksilyangberasosiasidenganautoksidasi
dopamindalamotak.
Melatonimbanyakterdapatdalammitokondriadanintisel,secara
langsungdapatmenjagaDNAmitokondriadanmampumenginduksi
enzimenzimantioksidandalammitokondria.
Selaindapatmenetralkanradikalhidroksildanperoksil,melatonin
jugadapatmenetralkansuperoksida,singletoxygen,hidrogen
peroksida,danasamhipoklorat.
Melatoninmencegahproduksiperoksinitritdengancara
menghambataktivitasenzimnitrikoksidasintetasedalamjaringan
otak.
Melatoninmeningkatkanaktivitasenzimenzimantioksidan:
glutationperoksidase,superoksidadismutase,dankatalase.
Aksiantioksidanmelatoninmenyangkutdonasi2elektron(bukan1
elektron)sehinggamelatonintidakberubahmenjadisenyawa
radikal.
Categories:Uncategorized|Permalink

endentrymeta
endsingleentrycontent

endpost465

You might also like