You are on page 1of 36

FARMAKOGNO

SI
Oleh:
Fransiska Leviana, M.Sc., Apt.

DISKRIP
SI

Mata kuliah
Farmakognosi mrpk
mata kuliah ttg:

TUJUAN INSTRUKSIONAL
UMUM
Setelah mengikuti perkuliahan ini, mahasiswa
mampu memahami pengertian dan ruang
lingkup obat alami termasuk:

definisi, hubungan antara metabolit primer dgn


metabolit sekunder, sumber scr biologi & geografi,
faktor yg mempengaruhi metabolisme sekunder,
biosintesis singkat, budidaya dan efek farmakologi
tanaman obat, komersialisasi & kontrol kualitas
fitofarmasetika, manfaat, kontraindikasi, sediaan dlm
perdagangan obat alami, penerapan dlm herbal
medisin, homeopati, penemuan obat baru
berdasarkan kandungan dlm tumbuhan, dgn segala
aspeknya, utamanya sejarah perkembangan, sumber,
cara isolasi, kegunaan, sediaan dlm perdagangan
2

SIMPLISIA
Simplisia/herbal :
bahan alamiah yang dipergunakan
sebagai bahan obat, kecuali dinyatakan
lain berupa bahan yang telah
dikeringkan (MMI).
bahan alam yang telah dikeringkan yang
digunakan untuk pengobatan dan belum
mengalami pengolahan, kecuali
dinyatakan lain suhu pengeringan
simplisia tidak lebih dari 600C (FHI)

Simplisia segar :
bahan alam segar yang belum dikeringkan

Jenis simplisia:

simplisia nabati
:
simplisia yang berupa tanaman utuh, bagian tanaman, atau
eksudat tanaman
Eksudat : isi bagian tanaman yang secara spontan keluar
dari tanaman atau isi sel yang dengan cara tertentu
dikeluarkan dari selnya atau zat nabati lainnya yang
dengan cara tertentu dipisahkan dari tanamannya dan
belum berupa zat kimia murni.
simplisia hewani :
simplisia yang berupa hewan utuh, bagian hewan, atau zatzat berguna yang dihasilkan oleh hewan dan belum berupa
zat kimia murni
simplisia mineral/pelikan :
simplisia yang berupa bahan pelikan (mineral) yang belum
diolah atau telah diolah dengan cara sederhana dan belum
berupa zat kimia murni.

Tata Nama Simplisia


Graptophylli Picti Folium nama spesies
FHI
(Graptophyllum pictum (L.) Griff./daun wungu)
Calami Rhizome nama belakang spesies
(Acorus calamus /rimpang dlingo)
Alstoniae Cortex nama genus
(Alstonia scholaris (L) R.Br. /kulit pule)
Oleum Arachidis nama minyak,
tanpa nama bagian tanaman
(Arachis hypogea)

Lycopodium nama spora


Cera flava nama lilin, tanpa nama
bagian asal
Chinae Cortex nama daerah
Chinchona succirubra
nama daerahnya Chinae (kina)

Genus

Nama spesies
Akhiran -ea
Akhiran um
Akhiran -is
Akhiran -us
Akhiran
konsonan+a
Akhiran -ca
Akhiran -yx
Akhiran -us
Akhiran -s
Akhiran -os
Akhiran -r
Akhiran -es
Akhiran -gon
Akhiran -ne

Nama simpilisa
ganti eae
ganti i
Ganti idis
Ganti is
Ganti
konsonan+ae
Tetap ca
Ganti -yxis
Ganti i
Ganti tis
Ganti ci
Ganti ris
Ganti ti
Ganti gonis
Ganti nae

spesie Akhiran -um


s
Akhiran -a
Akhiran -n
Akhiran -i
Akhiran -tas
Akhiran -bi
Genus Genus -r
+spes spesies-cum
ies
Genus -r
spesies-le
Genus -r
spesies-ti
Genus -a

Ganti i
Ganti ae
Tetap n
Tetap i
Akhiran tasae
Akhiran -bii
Genus -ris spesies-cae

Genus -ris spesies-lis


Genus -r spesies-ti
Genus -ae spesies-is

Nama Latin simplisia

Nama Indonesia
simplisia
Kapulaga

Spesies tanaman

Elletaria cardamomum L.

Cardamomi

Fructus

Buah

Rhei

Radix

Akar

Kelembak

Rheum palmatum

Curcumae

Rhizome

Rimpang

Temulawak

Curcuma xanthorrhiza

xanthorrhizae
Merremiae

Tubera

Umbi

Bidara upas

Roxb
Merremia mammosa Hall

Caryophylli

Flos

Bunga

Cengkeh

Syzigium caryophyllum

Parkiae

Semen

Biji

Kedawung

Parkia roxburghii G. Don.

Sappan

Lignum

Kayu

Secang

Caesalpinia sappan L

Syzygii cumini

Cortex

Kulit

Jamblang

Syzygium cumini (L.)

Batang
Tinosporae

Caulis

Batang

Skeels
Brotowali

Tinospora crispa (L)


Miers ex Hook. f.

Nama Latin simplisia

Nama Indonesia

Spesies tanaman

Sonchi

Folia/

Daun

simplisia
Tempuyung

Citri

Folium
Pericarp

Kulit

Jeruk Nipis

aurantifoliae

ium

buah

Andrographidis

Herba

Herba

Sambiloto

Andrographis paniculata

Zeae Maydis

Stigmae

Rambut

Jagung

Zea mays L.

Oryzae

Amyllum

Pati

Beras

Oryza sativa

Usneae

Thallus

Talus

Kayu angin

Usnea misaminensis (Vain)

Sonchus arvensis L.
Citrus aurantifolia
(Christm. & Panz.) Swingle

Not.

Teknologi pembuatan
simplisia
- pengeringan

- Proses fermentasi
Cara pembuatan

- Proses yang memerlukan air


- Proses khusus

Tahapan pembuatan

Pengumpulan bahan baku


Sortasi basah
Pencucian
Perajangan
Pengeringan
Sortasi kering
Pengepakan dan penyimpanan
Pemeriksaan mutu

Cara pembuatan

1. Pembuatan simplisia dengan


pengeringan
Dilakukan cepat pada suhu tidak
terlalu tinggi pakai dehumidifier
Dg panas matahari risiko
kontaminasi mikroba/debu
Pengeringan jangka panjang
tumbuh kapang
Dibuat potongan kecil dan tipis

Contoh scr fermentasi

3
1

http://www.food-info.net/id/products/tea/production.htm
http://edy-sutrisno.blogspot.com/2007/02/perjalanan-camelia.html

Pembuatan dengan air

3
4
www.bi.go.id/sipuk/id/?id=4&no=52414&idrb=46601

Cara pembuatan

2. Proses fermentasi
harus saksama, agar tidak berlanjut ke
arah yg tidak diinginkan
3. Proses yg memerlukan air
pembuatan pati, talk
air harus bebas pencemaran racun,
serangga, patogen, logam berat, dll
3. Proses khusus
cara penyulingan, pengenalan eksudat
nabati, pengeringan sari air, dll

Pembuatan simplisia

Tahapan pembuatan
simplisia

Pengumpulan bahan
Sortasi basah
Pencucian
Perajangan
Pengeringan
Sortasi kering
Pengepakan dan
penyimpanan
Pemeriksaan mutu

Pengumpulan Bahan
Baku
Pengumpulan Bahan
Perlu dipertimbangkan :
- Bagian tanaman yg digunakan
- Umur tanaman atau umur bagian tan. saat panen
- Waktu panen
- Lingkungan tempat tumbuh (tinggi tempat, keadaan
tanah, cuaca)

Kadar senyawa aktif

Umur dan waktu panen

erat hubungannya dengan pembentukan


senyawa aktif
waktu panen yg tepat saat mengandung
senyawa aktif >>
senyawa aktif terbentuk maksimal pd umur tertentu
Waktu panen dalam sehari juga dipertimbangkn

Contoh :

Atropa belladonna alkaloid hiosiamin


pada awal pertumbuhan alkaloid dlm akar
tahun pertama alkaloid pindah ke batang hijau
tahun kedua batang berlignin, hiosiamin <<
pada daun >>
Pucuk tanaman saat berbunga kadar paling >>
kadar turun saat berbuah dan makin turun saat
makin tua

Mentha piperita mentol


saat muda banyak dalam daun
kadar minyak atsiri dan mentol
di daun tertinggi saat tanaman
tepat akan berbunga
Rheum undulatum :
pada daun muda antranol
pada daun tua antrakuinon

Bagian
tanaman

Cara pengumpulan

Kadar
air

Kulit
batang

Batang utama dan cabang dikelupas dengan ukuran panjang dan


lebar ttt; kulit batang yg mengand minyak atsiri atau gol seny.
Fenol digunakan alat pengupas bukan fenol

<10%

Batang

Cabang dg diameter ttt dipotong dg panjang ttt pula

<10%

Kayu

Batang /cabang, dipotong kexil atau diserut stlh kulit dikelupas

<10%

Daun

Pucuk yg sudah tua/muda dipetik dg tangan satu per satu

<5%

Bunga

Kuncup/mekar, mahkota bunga/daun bunga, dipetik dg tangan

<5%

Pucuk

Pucuk berbunga dipetik dg tangan (mengand. Daun muda dan


bunga)

<8%

Akar

Dari bawah permukaan tanah, dipotong dg ukuran ttt

<10%

Rimpang

Dicabut, dibersihkan dari akar, dipotong melintang dg ketebalan


ttt

<8%

Buah

Masak, hampr masak, dipetik tangan

<8%

Biji

Buah dipetik, kupas kulit buah dg tangan, pisau, atau digilas. Biji
dikumpulkan dan dicuci

<10%

Kulit buah

Spt biji, kulit dikumpulkan dan dicuci

<8%

Bulbus

Tanaman dicabut, bulbus dipisah dari daun dan akar dg


memotongnya, lalu cuci

Simplisia
Secara umum simplisia nabati yg telah
melalui proses pasca panen dan proses
preparasi scr sederhana mjd btk produk
kefarmasian yg siap pakai atau siap diproses
lebih lanjut yaitu:
siap dipakai dalam bentuk serbuk diseduh
siap dipakai dicacah & digodok jamu
godokan (infus)
proses lanjut utk dijadikan produk sediaan
farmasi lain yg umumnya melalui proses
ekstraksi, separasi dan pemurnian yaitu menjadi
ekstrak, fraksi atau bahan isolat murni

Simplisia

produk hasil pertanian atau pengumpulan tumbuhan liar

variasi senyawa kandungan (baik jenis dan kadarnya), krn:


genetik (bibit)
lingkungan (tempat tumbuh iklim)
rekayasa agronomi (fertilizer, perlakuan selama masa tumbuh)
panen (waktu dan pasca panen)

variasi dapat diperkecil, diatur, diajegkan

penerapan (aplikasi) iptek pertanian pasca panen yang


terstandar

24

MUTU OBAT HERBAL DIPENGARUHI


BANYAK FAKTOR
SIMPLISIA

SEDIAAN HERBAL OBAT HERBAL

Genetik
Iklim
Tempat tumbuh
Kultivasi / Liar
Pemanenan
Proses Pengeringan
Perajangan
Kemasan
Penyimpanan
QC

Simplisia (Jenis,
bagian tanaman,
kadar air, derajat
halus dll),
Pelarut
Prosedur Ekstraksi
Kemasan
Penyimpanan
Pengangkutan

Formula
Simplisia
Sediaan herbal
Metode
QC
Proses
Kemasan
Penyimpanan
Pengangkutan

Sangat
diperlukan
asupan teknologi
& standardisasi
utk mendapat
produk
berkualitas

25

26

3 konsep untuk menyusun


parameter standar umum :
kebenaran jenis (identifikasi)
kemurnian (bebas dari kontaminasi kimia dan
biologis) MMI

simplisia nabati
bebas serangga, fragmen hewan atau kotoran hewan
tidak boleh menyimpang bau warna
tidak boleh mengandung lender dan cendawan
tidak boleh mengandung bahan lain yang beracun dan berbahaya
simplisia hewani
bebas fragmen hewan asing/kotoran hewan
tidak boleh menyimpang bau warna
tidak mengandung cendawan
tidak mengandung bahan lain yang berbahaya dan beracun
simplisia mineral
bebas kotoran tanah, batu, hewan, fragmen hewan dan bahan
asing lain
penentuan kadar abu, sari, kadar lain

27

aturan penstabilan (wadah, penyimpanan, dan


transportasi)

Pengawetan: Simplisia nabati boleh diawetkan dgn


penambahan kloroform, karbon tetraklorida, etilenoksida
atau bahan pengawet lain yang cocok, yang mudah menguap
dan tidak meninggalkan sisa
Wadah dan bungkus: tidak boleh mempengaruhi bahan yang
disimpan baik secara kimia/fisika, tertutup baik dan rapat.
Penyimpanan: agar dihindari dari cahaya dan penyerapan air.

simplisia sbg bahan dan produk konsumsi manusia sbg


obat tetap diupayakan 3 paradigma spt produk
kefarmasian lainnya; quality, safety, efficacy
simplisia sebagai bahan dgn kandungan kimia yg
bertanggung jawab thd respon biologis harus
mempunyai spesifikasi kimia, informasi komposisi
(jenis dan kadar) senyawa kandungan.

Standarisasi
Serangkaian parameter, prosedur dan cara pengukuran
yang hasilnya merupakan unsur-unsur terkait paradigma
mutu kefarmasian, mutu dalam artian memenuhi
standar (kimia, biologi dan farmasi), termasuk jaminan
(batas-batas) stabilitas sebagai produk kefarmasian
umumnya.
Proses menjamin bahwa produk akhir (obat, ekstrak
atau produk ekstrak) mempunyai nilai parameter
tertentu yg konstan dan ditetapkan (dirancang dalam
formula) terlebih dahulu
TUJUAN: agar diperoleh bentuk bahan baku atau produk
kefarmasian yang bermutu, aman serta bermanfaat

Analisis simplisia

Analisis kualitatif
Pengujian organoleptik
Pengujian makroskopik utk menent. jenis simplisia
Pengujian mikroskopik
utk menentukan
Pengujian histokimia
Identifikasi kimia thd seny yg tersari kelompok utama
zat aktifnya
Analisis kuantitatif
Penentuan kadar air
Penentuan susut pengeringan
Penenuan kadar sari
Penentuan bahan organik asing
Penentuan kadar abu
utk menetapkan
Penentuan zat kandungan
kemurnian
Penentuan cemaran mikroba
simplisia
dan patogen
Pengujian residu pestisida

Faktor yang mempengaruhi mutu


ekstrak
Faktor Biologi: Bahan asal tumbuhan
Identitas (spesies)
Lokasi tumbuhan asal: lingkungan (tanah dan atmosfer), energi
(cuaca, temperatur, cahaya) dan materi (air, senyawa organik dan
anorganik)
Periode pemanenan hasil tumbuhan: dimensi waktu terkait
metabolisme pembentukan senyawa terkandung
Penyimpanan bahan tumbuhan: berpengaruh pada stabilitas bahan
(kontaminasi biotik dan abiotik)
Umur tumbuhan dan bagian yang digunakan
Untuk simplisia dari tumbuhan hasil budidaya, dipengaruhi juga
oleh proses GAP (Good Agricultural Practice)
Untuk simplisia dari tumbuhan liar (wild crop), dipengaruhi juga
oleh proses pengeringan yang umumnya dilakukan di lapangan.

Faktor Kimia:
Faktor internal:

Jenis senyawa aktif dalam bahan


Komposisi kualitatif senyawa aktif
Komposisi kuantitatif senyawa aktif
Kadar total rata-rata senyawa aktif

Faktor eksternal:
Metode ekstraksi
Perbandingan ukuran alat ekstraksi
(diameter dan tinggi alat)
Ukuran, kekerasan dan kekeringan bahan
Pelarut yang digunakan dalam ekstraksi
Kandungan logam berat
Kandungan pestisida

Ditinjau dari asalnya, senyawa kimia


dlm ekstrak dibedakan:
seny kandungan asli dr
tumb asal
seny hsl perub dr seny asli
seny kontaminasi, baik sbg
polutan atau aditif proses
seny hsl interaksi
kontaminasi dgn senyawa
asli atau seny perubahan

terkait
parameter
standar umum
spesifik

terkait
parameter
standar umum
nonspesifik

PARAMETER NON SPESIFIK

Kadar air dan Susut Pengeringan


Kadar abu
Sisa Pelarut
Residu Pestisida
Cemaran logam berat
Cemaran mikroba

PARAMETER SPESIFIK

Identitas
Organoleptik
senyawa terlarut dlm pelarut tertentu
kandungan kimia ekstrak
pola kromatgram
kadar total golongan kandungan kimia
kadar kandungan kimia tertentu

Inventaris TOI
Tahun

Jilid

Jumlah
simplisia

Materia Medika
Indonesia
Tahun

Volume

Jumlah
simplisia

2000

I (jilid 1)

125

2001

I (jilid 2)

175

1977

20

1993

II

250

1978

II

21

1994

III

160

1979

III

20

1997

IV

101

1980

IV

20

2006

VI

95

1989

116

1995

VI

60

Monografi Ekstrak
Tumbuhan Obat
Indonesia
Tahun

Volum
e

Jumlah
ekstrak

2004

35

2006

II

30

Farmakope Herbal Indonesia


Tahun

Volume

Jumlah
simplisi
a

Jumlah
ekstra
k

2008/2009

37

33

2011

Suplemen I

30

30

2011

Suplemen II

20

21

2013

Suplemen
III

20

21
36

You might also like