Professional Documents
Culture Documents
1. PENDAHULUAN
Sepanjang sejarah gravitasi merupakan dasar stabilitas untuk sturuktur-struktur buatan
manusia. Karena berat tetap merupakan faktor penentu yang menjamin stabilitas struktural.
Hanya pada struktur membran dan strulutur balon (air inflanted structure) masalah perilaku
struktur menjadi terbalik. Berat mati membran yang amat tipis realitf tidak berarti dan tidak
tergantung pada material kaku.
Standar struktural yang biasanya menunjukkan ruang arsitektural dengan berat kolom,
kekuatan balok, busur atau rangka batang, bidang dinding, lantai dan langit-langit yang erat
berhubungan dengan sistem struktural bukanlah merupakan bagian struktur membran. Logika
dan anggapan dengan bentuk struktur balon dan membran tarik adalah berlawanan. Struktur
balon melengkung sekeliling isinya tidak seperti bentuk-bentuk material kaku melengkung
untuk melawan gaya-gaya gravitasi, sedang membran tarik terbentang dalam lengkungan
yang berlawanan (kebawah).
Struktur pneumatik dikelompokkan sebagai struktur tarik. Meskipun demikian, ia sama
sekali berbeda dengan struktur gantung berat seperti jembatan gantung dan struktur membran
pratekan ringan seperti tenda Rupa yang membedakannya adalah mebran berbentuk
kontainer.
Kecendrungan alamiah udara adalah mendorong ke luar ke semua arah secara merata.
Dengan meniuupkan udara pada balon anak-anak adalah contoh umum untuk
mengilustrasikan apakah stuktur pneumatik itu dan bagaimana perilakunya. Struktur udara
dan angin adalah bentuk-bentuk yang distabilkan dengan tekanan dari dalam ruang apabila
membran mempunyai volume yang tertutup. Membran dapat di beri prategang dengan
tekanan dari sebelah dalam yang berupa tekanan udara. Bila bentuk-bentuk pneumatik
hendak dikendalikan ia harus ditahan oleh kabel-kabel, jaring-jaring atau bentuk kontainer.
Kemungkinan-kemungkinan bentuk struktur demikian tidak terbatas ide bentuknya dapat
diperoleh dengan meniup gelembung-gelembung sabun atau mengikatkan tali sekeliling
balon karet dan melembungkannya.
Ada dua kelompok utama pada struktur pneumatis. Struktur yang ditumpu udara (airsupported structure) dan strukture yang digelembungkan udara (air-inflated structure).
Struktur yang ditumpu udara terdiri atas satu membran (menutup ruang yang berguna secara
fungsional) yang ditunpu oleh perbedaan tekanan internal kecil. Dengan demikian, volume
internal udara dalam gedung ini mempunyai tekanan lebih besar daripada tekanan udara
biasa. Struktur yang digelembungkan udara ditumpu oleh kandungan udara bertekanan yang
Gbr 2. struktur pneumatis; bentuk yang ditumpu udara (air-supported) dan bentuk
yang digelembungkan udara (air inflanted)
b. Leavay Center di Universitas Santa Clara terdiri dari dua buah struktur pendukung
udara (air supportes) bentuk super elips.
c. Atap field house di Michigan College memulik denah atap bentuk lingkaran
d. Atap dari stadion Pontiac di Michigan (1975) merupakan kubah (dome) terbesar di
dunia saat ini bersegi delapan (octagonal)
e. Pavilion Amerika Serikat di Expo 70 Osaka Jepang, memiliki bentuk lingkaran
superelips.
f. Atap UNI-dome Universitas Northem lowa sama prinsipnya dari stadion Pontiac.
Kondisi Tumpuan
Bagaimana struktur yang ditumpu udara bertemu dengan tanah merupakan masalah
desain kritis. Berdasarkan tinjaun strultural, masalah yang utama adalah struktur ini
cenderung mengalami gaya ke atas (up-lift) yang besar bergantung pada bentuk struktur dan
gaya horizontal pada tumpuannya.
Perhatikan struktur yang ditumpu udara pada Gbr -6. Struktur ini mengalami gaya ke
atas PrAi dimana Ai adalah luas denah dari struktur. Jadi gaya ke atas sebesar Tv = PrAi/L
(dimana L adalah keliling cincng di dasar dan Tv dinyatakan dalam gaya per satuan panjang
tumpuan) akan timbul pada tumpuan.
Apabila membran adalah segmen bola, maka Tv = Pr (Ruang sin ) 2/ 2 R sin dan
T = Tv / sin . Selain gaya horizontal sebesar Tv / tang juga pada tumpuan. Pada bentuk
berprofil rendah gaya horizontal selalu mempunyayi arah ke dalam.
Gbr 6. kondisi tumpuan. Pada struktur berprofil rendah. Tumpuan memikul gaya
berarah ke atas dan ke dalam. Pada struktur berprofil tinggi, gaya pada tumpuan
mempunyai arah ke atas dan keluar (untuk 0-90)
Pondasi struktur ini harus didesain untuk menahan gaya verikal ke atas maupun
horizontal agar membran tetap terikat pada tanah. Untuk struktur besar, cara yang sering
dipakai untuk menahan gaya-gaya tersebut adalah menggunakan cincin contaiment di
dasarnya. Pada struktur berprofil rendah, komponen horizontal reaksi membran mempunyai
arah ke dalam sehingga cincin contaoinment akan mengalami tekan. Cincin contaiment untuk
struktur yag nerupakan segmen bola adalah cincin lingkaran. Untuk bentuk mebran lain.,
tujuan desain yang efektif (meminimumkan momen) dengan penggunaan bentuk cincin yang
berupa bentuk elips untuk mengurang efek lingkaran tekan.
Profil
Salah satu di antara masalah desain yang berkaitan dengan struktur yang ditumpu udara
adalah menentukan profil strukture. Tinjaulah segmen bola berjari-jari Rm yang menutupi
volume A2 (gambar -7). Tinjau pula segmen bola yang jari-jarinya lebih besar Rn, yang juga
volumenya sama A2. Dengan asumsi bahwa masing-masing segmen bola harus mengalami
tekanan internal sebesar p untuk memikul beban eksternal, maka jelas bahwa untuk p yang
sama, tegangan pada membran berjari-jari besar (Tn = pRn/2) lebih besar dari tegangan pada
membran berjari-jari kecil (Tm = pRm/2) ingat bahwa Rn > Rm dan Tn >Tm. Dengan
perkataan lain untuk p yang sama. Membran bola berprofil rendah akan mengalami tegangan
lebih besar daripada berprofil tinggi.
Pemilihan mebran sangat dipengaruhi oleh besar gayqa yang ada, pada segmen bola
berjari-jari kecil (berprofil tinggi) memerlukan sistem yang mekanis lebih banyak untuk
menjamin kondisi kenyaman pengguna gedung sedang untuk struktur berprofil rendah terjadi
reaksi gaya horizontal yang besar, membutuhkan cincin tekan yang besar.
juga akan
berpengaruh.
Dan contoh-contoh struktur berprofil di atas maupun berprofil rendah yang ditumpu
udara. Struktur berbentang pendek umumnya mempunyai profil tinggi sedang struktur
berbentang panjang memerlukan profil rendah dan menggunakan jaring kabel untuk
mengurangi tarik pada membran.
Kabel Pengekang
Bila bentuk geometri struktur pneumatik hendak dikendalikan, ia harus di tahan oleh
jaring kabel. Lengkungan kibah adalah contoh bentuk, yang cocok untuk struktur membran
pneumatis, karena dapat menutupi ruang yang di tekan oleh udara yang besarnya atau
kecepatannya sama ke semua arah. Tegangan membran dalam kibah bergantung pada
tekanan udara dari dalam garuis radiusnyua yakni q=1/2p.r. (p=tekanan dan r = radius kubah)
Seperti contoh di atas, maka tekanan udara untuk kubah berprofil rendah tersebut perlu
dua kali besarnya dari kubah berprofil tingi. Jadi tegangan membran dan juga penahanan
jaring kabel dengan angkut atau konektor untuk kubah yang rendah tersebut perlu dua kali
lebih besar daripada kubah yang tinggi. selain dari bentuk profil juga rancangan denah sangat
berpengaruh dalam menahan beban angin. Denah berbentuk ellips ternyata lebih efisien dan
mampu mengurangi jumlah kabel dibanding dengan denah berbbentuk lingkaran
(bandingkan pada bentuk denah di bawah).
tekanan udara yang lebih besar dan lebih kritis dari sistem membran tunggal. Tabung-tabung
udara terbuat dari bahan yang kedap udara.
Ada dua jenis utama dari sturktur yang digelembungkan udara yang banyak digunakan,
yaitu :
1. struktur dinding rib tergelembung
2. struktur dinding rangkap
Struktur ber-rib terdiri atas sederetan tabung yang digelembungkan, biasanya
berbentuk lengkung dan membran penutup ruang.
Struktur dinding rangkap terdsiri atas sistem membran sejajar. Ruang di antara
membran ini diberi tekanan udara. Membran-membran ini dapat digabung dengan
menggunakan diafragma. Untuk mendapat kestabilan, struktur yang digelembungkan udara
biasanya memerlukan tekanan udara lebih besar daripada tekanan yang dibutuhkan oleh
struktur yang ditumpu udara. Hal ini disebabkan karena tekanan internal tidak dapat langsung
digunakan untuk mengimbangi beban ekternal tetapi harus digunakan untuk memberi bentuk
pada struktur.
Gambar 12. struktur yang digelembungkan dengan udara dinding rangkap dan berrib.
Perhatikan balok yang digelembungkanudara pada gambar berikut dimana tekanan
penggelembung adalah sebesar Pr. Tegangan tarik membran longitudinal merata akibat
tekanan tersebut akan terjadi pada seluruh panjangnaya apabila struktur tidak dibebenai.
Pemberian beban ekternal cenderung menyebabakan terjadinya tegangan disepanjang
permukaan atas dan tegangan tarik di sepanjang kayu . pemberian tekanan internal harus
dsedemikian besarnya sehingga tidak akan menimbulkan tegangan tekan di seluruh
permukaan atas yang dapat menyebabkan terjadinya lipatan.
Kekakuan semua struktur yang digelembungkan oleh udara sangat tergantung pada
tingkat pemberian tekanan internal. Pemberian tekanan pada struktur yang digelembungkan
udara biasanya lebih besar daripada yang ditumpu udara.
Gambar 13, balok yang digelembungkan oleh udara. Perilaku memikul beban secara
umum.
Beberapa contoh air-inflanted structure:
a. Pavilun Fuji di Expo 70 Osaka (gbr-3e), terdiri dari balok rib lengkung udara diamter
13 ft dengan tekanan udara sekitar 162 psi. Struktur ini dikekang oleh kabel baja yang
diangket di pondasi ring, beton. Lengkungan penutup atap berjari-jari 164 ft.
b. Sebuah restorant di expo 70 Osaka, tersusun atas tabung tekanan udara tinggi dimana
tepi lingkaran terdiri dari tabung berjari-jari 10 ft, sedang di baghian pusat dengan
tabung berjari-jari 20 ft. Sekeliling tepi atap terdapat tali kawat yang diangker ke
pondasi.
c. Event structure di Pittsburgh, Pensilvania tersusun atas tiang-tiang uadar sepanjang
tepi bangunan yang menutupi area sekitar 2000 ft2, serta tinggi struktur adalah 35 ft.
Pada gambar 9.2d dan g terlihat kabel atap struktur ditumpu udara berprofil rendah,
terdiri dari jarang kabel dimana tepi panil dijepit (diklaim)
Gambar 9.2e. atap stadion Pontiac terdiri kabel baja diameter 3 nd terentang arah
diagonal. Keliling tepi dari panel fiberglass dilapis teplon diberi tali nilon diameter
inci. Panil dilapisi neoprene di antara klam strip alumunium. Dan penindih (opverlaping)
sanvungan diberi lak (seal) waterprofing pada hubungan baut.
Gambar 15f, kabel atapo dari Paviliun A.A di Osaka diklam bersama pada titik
berpotongan dan fibergllass kabel. Hubungan panil dengan panil dilakukan dengan laker
(sealing) panas dengan bahan lapisan yang sama.
Gambar 16. detail tipikal hubungan antara angkur soket dan kabel.
5. Bentuk-bentuk yang efisien untuk struktur udara
Sejak merancang atap yang ditumou udara untuk pavilun Amerika Serikat 70 Osaka,
para insinyur Geiger Berger Assosiatees telah merancang sejumlah struktur pneumatis yagn
lebih maju dan juga telah mengembangkan dasar-dasar teori untuk bangunan sejenis.
Salah satu aturan dasar untuk merancang struktur berbentang lebar adalah mereka
mengamsumsikan sebagai permukaan datar untuk dapat mengurangi pengaruh beban angin.
Tetapi untuk beban besar dibutuhkan kabel pengekang profil rendah pada cincin tekan. Di
Osaka, cincin berbentuk ellips, sebagai salah satu bentuk oval secara matematis untuk alasan
fungsional dan estetis, bentuk ini juga ternyata secara struktural sangat efisien. Super ellips
menjadi sangat efektif jika kabel direntangkan dari sudut-sudut sehingga cincin bertindak
sebagai lengkungan yang dapat mengurangi tekanan mmomen.
Dalam rancangan terakhir Geiger telah mampu mengurangi jumlah kabel dan jumlah
konektor yang mahal, yang dibutuhkan untuk struktur yang ditumpu udara. Suatu batasan
yang penting dalam memberi jarak pada kabel sesuai kekuatan membran yang merentang
tidak lebih dari 40-45 ft.
Jumlah kabel di Osaka menunjukkan kebutuhan dan kekuatan menahan beban angin
luar biasa besarnya berada di zona angin tipan Leavy Center di Universitas Santa Clara,
terdiri dari dua struktur pendukung udara, satu merupakan super ellips untuk olahraga basket
dan yang satunya di buat permanent dengan fiberglass berlapis polister dalam gulungan
berbentuk sosis di tarik dan dihubungkan pada cincin secara manual. Kabel-kabel melintang
di masukkan pada lapisan atap tersebut.
Gambar 18. potongan dan cincin tekanan Pontiac, Michigan Metripolitan Stadium.
Panil-panil bagian tengah bentuk diamond, dalam gulungan diangkat oleh kran yang
dapat dipindah-pindah. Para pekerja memasang jepitan bentuk U untuk melekatkannya pada
kabel-kabel. Panel-panel diperkuat tali nilon di tepinya.
Panil-panil atap dipasang dalam dua tahap. Pertama-tama klam U diabut di kabel-kabel,
kemudian panil-poanil di klam diantara lempengan-lempengan neopreme waterprofing dan
plat alumunium strip di tepi tali. Panil-panil diamond diangkat oleh kran yang dapat bergerak
sendiri, menbgangkat panil-panil panjang yang telah dikerjakan, seterusnya ialah
menggunakan dua pasang menara yang dapat bergeak pada rel yang ditempatkan di atas
balok cincin tekan. Pemasangan atap Pontiac, Michigan Metropolitan memerulkan waktu 4
bulan untuk berdiri karena adanya ganngguan cuaca.
Satu pasang menara memiliki derek bermotor bensin, sementara yang lantainya
digunakan sebagai penyeimbang. Sebuiah derek dapat bergerak dipasang pada kabel
terentang diantara menara yang saling berhadapan.
Gambar 20. potongan dan detail cincin tekan UNI-Dome University of Northern Lowa
Kabel-kabel diangkut pada cincin tekan yang ditumpu oleh konstruksi dinding dari
beton pracetak doubel Tee dan kolom-kolom precetak pada bagian interior. Karena dinding
tidak untuk menempatkan lampu-lampu di sekeliling cincin tekan dan juga menghindari
kesialuan, untuk itu lampu-lampu dipasang pada konstruksi rangka besi yang digantung pada
kabel-kabel.
Pemasangan panil-panil atap dari gulungan dipasang oleh kran oleh pekerja-pekerja
sudah terlatih pada kabel-kabel penggantung atau itu sendiri. Pemasangan ini cukup cepat
yang hanya memerlukan waktu 4 minggu untuk berdiri.
DAFTAR PUSTAKA
1. Cowan, Henry J. Architectural Structural, an introduction to Structural
Mechanics, American Elsiver Publishing Company. 1976
2. Engel, Heino, Structure System, Van Nostrand Reinhold Company, New
York, 1981.
3. Fisher, E Robert, Engineering for Architecture, Mac Graw-Hill, USA, 1980.
4. Ramsey, Sleeper, Graphic Standar, John Wiley and Sons, Inc, New York,
1981.
5. Salvadori, Mario and Levy Matthys Structural Design in Architecture Sons,
New York, 1983.
6. Schodek, Danial L, Struktur, Terjemahan PT Eresco, Bandung, 1991.