Professional Documents
Culture Documents
Kasus 1
Seorang wanita, 28 th, P1G1A0,
baru 3 hari melahirkan di bidan
dibawa ke rumah sakit karena
tungkai kanannya bengkak,
merah dan sakit sekali.
Diagnosa dokter: postpartum
thrombophlebitis
Kasus 2
Seorang laki-laki, 37 tahun, datang
berobat dengan keluhan vertigo
yang hilang timbul selama 6 bulan
terakhir. Dari pemeriksaan penyakit
dalam, THT, mata dan neurologis
tidak ditemukan kelainan.
Pada pemeriksaan hemostasis
ditemukan ACA dan B2GPI
meningkat, serta DRVVT (+).
Diagnosa dokter: Antiphospholipid
syndrome
Kasus 3
Seorang anak laki-laki, 17 thn,
dibawa ke rumah sakit dengan
keluhan nyeri dada hebat. Dari
pemeriksaan EKG dan enzim
jantung, anak ini didiagnosa
mengalami Sindroma Koroner
Akut (IMA).
Ayah anak ini meninggal dunia
pada saat berumur 42 tahun
karena serangan jantung.
Virchow, 1856
Triad Virchow
Trombofilia
Predisposisi (tendensi) terhadap
terjadinya trombosis
Bukan penyakit keadaan yang
sering terjadi bersamaan dengan
berbagai penyakit atau kondisi lain
dari pasien.
Trombofilia:
Bawaan
Didapat
Trombofilia
Bawaan
Keadaan2 yang
dihubungkan dengan
trombofilia bawaan
Defisiensi ATIII
Defisiensi Protein
C
Defisinesi Protein
S
Resisten APC
FVL
Prothrombin
20210
Homocystinuria
Peningkatan
faktor I, II, VII, IX,
dan XI.
Hiperhomosisteine
mia
Disfibrinogenemia
Hipo/displasminog
enemia
Hipofibrinolisis
Penyakit sel sabit
Trombofilia Didapat
Riwayat keluarga (-)
Pemicu (+)
Trauma
Kehamilan (post partum)
Imobilisasi
Pasca operasi
Umur > 45 th
Pemakaian estrogen
Antibodi antifosfolipid
Berhubungan dengan keadaan
lain:
Keganasan
Kemoterapi
Kelainan
mieloproliferatif
Sindrom Nefrotik
DIC
Kontrasepsi oral
Terapi hormonal
Kehamilan
Antibodi
antifosfolipid
Antibodi
anticardiolipin
Antibodi anti-2glikoprotein 1
PNH
SLE*
Hiperhomosisteinem
ia
Dehidrasi
Kitchen, Alving, Kessler, 2007
Pada trombofilia
darah relatif lebih
kental
hiperkoagulabilitas
lebih mudah membeku.
Di
Amerika/Erop
a
DVT:
1/1000
penduduk/tahun
1-2% meninggal
karena emboli
paru2
25% mengalami
efek kronik
postthrombotic
syndrome
Kulit Putih
Afrika
Amerika
Asia
Amerika/Pasifik
/Inlanders
VTE
130
138
24
DVT
104
107
22
36
40
3,4
6,9
PE
Angka
kematian
Bagaimana di Asia?
3.206 pasien
91 orang menunjukkan aktivitas yang
rendah dari AT, PC dan PS
Pada 23 orang ditemukan mutasi genetik:
AT (56,5%)
PC (34,8%)
PS (8,7%)
AIDA Study
Assessment of the Incidence of Deep vein
thrombosis in Asia
Piovella et al, J Thromb Haemost 2005,3,2664-70
Miyata (Jepang,2008)
Meneliti faktor risiko genetik
pada orang Jepang
Hanya ditemukan mutasi yang
menyebabkan defisiensi PS, PC
dan AT.
Tidak ditemukan FVL dan
Prothrombin G20210A
Ruan (RRC,2008)
Meneliti angka kejadian PE di berbagai
negara hampir sama, sekitar 2,38%
ASIA
China
3.103.863
1.298.847.624
Belgia
India
2.545.205
1.065.070.607
304.288
127.333.022
16.381
6.855.125
Jepang
Hong
Kong
24.729
10.348.276
Perancis
144.396
60.424.213
Jerman
196.970
82.424.609
Kaukasian
50
10
10
APC resistance
50
FVL, PG20210A
40
40
Studies
AT (%)
PC (%)
PS (%)
Chinese:
- Defisiensi
aktivitas
2,26
1,06
1,20
- Mutasi
genetik
0,08
0,29
0,06
Caucasian
0,02
0,4
0,13
Bagaimana di Indonesia?
Diduga:
Dokter/masyarakat umum tidak
tahu/mengenal/waspada thd VTE
sering dikira infeksi.
Sangat sedikit rumah sakit yang
dilengkapi venografi.
Pemeriksaan untuk skrining
trombofilia masih mahal.
Waspada bila:
Migrain
Vertigo
Sudden blindness/deafness
Abortus berulang
Stroke, infark usia muda, familier
Operasi besar
Menggunakan kontrasepsi hormonal
Skrining Trombofilia
Skrining awal:
Anti Thrombin
Protein C
Protein S
APCresistance/FVL
Lupus
Anticoagulant
Antiphospholipid
Antibody (APA)
Skirining lanjutan:
Fibrinogen,
prothrombin
gene mutation,
homocystein
Parameter
fibrinolitik
(plasminogen,
PAI-1, tPA)